Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT DAERAH KOMUNIKASI LISAN/LISAN TELEPON

KOTA TIDORE KEPULAUAN No.Dokumen No.Revisi Halaman

01.03.009.015 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan di : Tidore


Direktur RSD Kota Tikep
STANDAR PROSEDUR 5 Juli 2015
OPERASIONAL

Dr. Fajar Puji Wibowo, M.Mkes


Nip : 19690204 200604 1 008
PENGERTIAN Komunikasi lisan atau lisan telepon adalah sebuah proses penyampaian
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui cara lisan/lisan telepon,
sehingga orang lain akan mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai
informasi lisan/lisan telepon.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1 Menjamin kepastian bahwa informasi lisan/lisan telepon yang diterima
penerima infromasi sesuai dengan yang dimaksud oleh pemberi
informasi.
2 Menjamin ketersediaan dokumentasi hasil komunikasi lisan/lisan
telepon sebagai bukti hukum.
KEBIJAKAN Dasar prosedur asesmen edukasi pasien dan keluarga adalah :
1 Semua komunikasi lisan/lisan telepon harus diatur sesuai prosedur.
2 Hasil kmonukasi lisn/lisan telepon harus didokumentasikan.
3 Kelengkapan dokumentasi Komunikasi Lisan/Lisan Telepon harus
terlaksana sesuai prosedur.
Kebijakan tersebut terkait dengan Kebijakan Surat Keputusan Direktur No
01.02.008.015 tentang Panduan Komunikasi Yang Efektif Dalam Pemberian
Informasi dan Edukasi.
PROSEDUR 1 Pemberi perintah memberikan informasi/perintah lisan/lisan telepon.
2 Penerima perintah, menulis “lengkap” perintah lisan/lisan telepon pada
Formulir Komunikasi Efektif Perintah Lisan/Telepon (Lihat lampiran 3),
“membaca ulang” dan melakukan “konfirmasi”.
3 Tulisan disebut “lengkap” bila tertulis yang terdiri dari jam/tanggal, isi
perintah, nama penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi
perintah dan tanda tangan (pada kesempatan berikutnya).
4 Baca ulang dengan jelas, bila perintah lisan/lisan telepon mengandung
nama obat LASA, maka nama obat LASA harus diulang dengan cara
dieja satu persatu hurufnya.
5 Di unit pelayanan harus tersedia Daftar Obat Look Alike Sound Alike
(LASA), Look Alike, dan Sound Alike
6 Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran
pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar”. Konfirmasi tertulis
berupa tanda tangan pemberi perintah, harus diminta pada kesempatan
kunjungan berikutnya.
7 Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu
dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan.
UNIT TERKAIT 1 Semua ruang Rawat Inap.
2 Semua ruang Pelayanan.

LAMPIRAN 6 : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH KOTA


TIDORE KEPULAUAN
NOMOR : 01.02.008.015
TANGGAL : 5 JULI 2015
TENTANG : PANDUAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM
PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI

RUMAH SAKIT DAERAH


KOTA TIDORE KEPULAUAN KOMUNIKASI EFEKTIF
No.Dokumen No.Revisi Halaman

01.03.010.015 - 2/1

Jl. Sultan Mansyur No 11, Telp.


(0921) 3161223-Tidore
Tanggal Terbit Ditetapkan di : Tidore
Direktur RSD Kota Tikep
STANDAR PROSEDUR 5 Juli 2015
OPERASIONAL

Dr. Fajar Puji Wibowo, M.Mkes


Nip : 19690204 200604 1 008
PENGERTIAN Komunikasi efektif adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi secara
jelas terkait penatalaksanaan pasien, untuk menghindari kesalahan
pemberian instruksi dan informasi yang terkait pasien yang ditangani.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
 Menghindari kesalahan pemberian instruksi dan informasi terkait
penatalaksanaan pasien.
KEBIJAKAN Seluruh tenaga Staf Medis Fungsional yang bekerja di fasilitas pelayanan
rumah sakit wajib melaksanakan komunikasi efektif.
Kebijakan tersebut terkait dengan Kebijakan Surat Keputusan Direktur No
01.02.008.015 tentang Panduan Komunikasi Yang Efektif Dalam Pemberian
Informasi dan Edukasi.
PROSEDUR Indikator melakukan komunikasi efektif :
1 Instruksi / laporan hasil tes secara verbal dan telpon ditulis oleh
penerima instruksi / laporan.
2 Instruksi / laporan hasil tes secara verbal dan telpon dibacakan kembali
oleh penerima instruksi / laporan.
3 Instruksi / laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasin oleh individu
pemberi instruksi / laporan.

Teknik komunikasi efektif :


1 Komunikasi verbal (Write Down/Tulis, Read/Baca, Back/Kembali) :
Untuk perintah verbal atau melalui telpon, staf yang menerima pesan
harus menuliskan dan membacakannya kembali kepada pemberi pesan
(konfirmasi dan verifikasi dilakukan langsung).
Pemberi pesan harus segera melengkapi dokumentasi verifikasi secara
tertulsi.
Komunikasi verbal menerapkan TBAK (Tulis Baca Kembali).
Untuk istilah yang sulit atau obat-obatan kategori LASA (Look Alike
Sound Alike), diminta penerima pesan mengeja kata tersebut per huruf.
2 Teknik SBAR (Situation-Background-Assesment-Recommendation):
Teknik ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan pelaporan /
serah terima tugas.
Sebelum menelepon dokter :
a Periksa pasien dengan benar.
b Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelpon.
c Mengetahui diagnosis masuk pasien.
d Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru.
e Pegang rekam medis pasien dan siap untuk melaporkan alergi,
pengobatan yang diberikan, cairan intravena, hasil tes, maupun
laboratorium.
f Setiap laporan SBAR berbeda. Fokus pada permasalahan dan
diinfokan secara ringkas.
g Pada kesempatan pertama dapat bertemu pemberi instruksi,
memintakan tanda tangan dan nama jelas pada rekam medis pasien
terhadap catatan instruksi verbal yang telah diberikan sebelumnya.
UNIT TERKAIT 1 Semua ruang Rawat Inap.
2 Semua ruang Pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai