Anda di halaman 1dari 29

TEGANGAN BENDING DAN TORSI

PADA KOMPONEN MEKANIS


Perkuliahan ke-2
ELEMEN MESIN
Beban kombinasi

• Komponen mekanis yang


mentransmisikan daya selalu dalam
kondisi menerima beban
• Beban yang bekerja bisa berupa beban
bending atau torsi atau kombinasi
keduanya
• Komponen yang paling sering menerima
2 jenis beban ini adalah poros
Beban torsi

• Karakteristik beban torsi adalah adanya kopel pada permukaan


poros yang berpusat pada sumbu penampang lingkaran
• Tegangan yang muncul karena torsi disebut “torsional shear
stress”
Beban torsi
• Misalkan sebuah poros mendapatkan torsi, maka
seluruh bagian penampang poros mulai dari pusat
sumbu sampai permukaan akan mengalami tegangan
geser torsi (torsional shear stress)

• t = Torsional shear stress di bagian permukaan (max)


• r = Radius poros
• T = torsi atau momen puntir
• J = polar moment of inertia,
• C = Modulus kekakuan bahan poros
• l = panjang poros
• θ = sudut puntiran pada panjang l
Perumusan persamaan
  
• Dengan nilai J J  I XX  IYY  d 
4
d 4
d4
64 64 32


2 
• Maka persamaan torsi menjadi T  t   d   t  d 34

32 d 16

  do  di 
4 4
• Untuk poros dengan lubang T  t   
16  do 
Contoh soal

• Sedangkan daya yang ditransmisikan sebesar

2N .T
P
60
• Dimana N adalah putaran dalam rpm, P dalam watt
Contoh
• Sebuah poros mentransmisikan daya 100 kW pada 160
rpm. Tentukan diameter poros yang sesuai jika torsi
puncak yang diperbolehkan sebesar 25% dari torsi
rata-rata. Maximum allowable shear stress 70 MPa.
Jawab

• Tmax = 1.25 Tmean


• Daya yang ditransmisikan
2 160  Tmean
100 .000 
2N .Tmean 60
P
60 Tmean  5966 .66 N .m

• Torsi maksimum = 5966.66 x 1.25 = 7458 N.m


Jawab


Tmax  t  d 3

16

7458 .10 N .mm 
3
 70  d  13.75d
3 3

16
3
7458 .10
d 
3
 542.4.10 3
13.75
d  81.5mm
TEGANGAN BENDING

• Tegangan bending terjadi jika sebuah komponen


menerima beban yang tidak sejajar/ segaris
dengan tumpuannya.
• Akibat dari pembebanan ini maka akan muncul
momen bending yang besarnya adalah
• M=P.x
• Dimana x adalah jarak dari beban ke tumpuan
tertentu
Momen bending

• Momen bending dan tegangan bending banyak pekerja pada


komponen poros yang bekerja secara dinamik
• Jika sebuah batang/ poros menerima beban bending, maka reaksi
pada permukaan batang bisa diilustrasikan pada gambar di bawah
ini
Momen bending

• Jika meninjau section BG dan CH, setelah mendapatkan beban


bending, akan terjadi deformasi yang mengakibatkan perubahan
bentuk menjadi B’G’ (terjadi kompresi) dan C’H’ (terjadi tensile/
tarik)
• Perubahan panjang tidak terjadi pada sumbu netral A
• Tegangan yang terjadi dari sumbu netral ke sembarang titik arah
B’G’ atau C’H’ dirumuskan dengan
Persamaan momen bending

M s E
 
I y R
• Dimana
• M = momen bending yang bekerja pada potongan tersebut
• I = momen inersia balok (fungsi bentuk)
• s = tegangan bending
• y = jarak dari sumbu netral ke sembarang titik
• E = modulus elastisitas bahan
• R = jari-jari kelengkungan
• Z= section modulus
M M
• Jika dicari tegangan bendingnya, maka persamaan s b   y ataus b 
menjadi I Z
Contoh

• Sebuah poros pompa menerima gaya sebesar 25 kN dan 35 kN pada


jarak 150 mm dari bearing kiri dan 200 mm dari bearing kanan
• Tentukan diameter tengah dari poros jika tegangan bending ijin
tidak melebihi 100 MPa.
Jawab

• Tegangan ijin <= 100 Mpa = 100 N/mm2


• Dengan mengambil momen di RA = 0

• (25 x 150) + (35 x 750) – (RB x 950) = 0


• RB = 30 000 / 950 = 31.58 kN = 31.58 × 103 N
• Sehingga RA = 28.42 kN = 28.42 × 103 N
• Momen bending di titik C = RA × 150
= 28.42 103 × 150 = 4.263 × 106 N-mm
• Momen bendingdi titik D = RB × 200
= 31.58 103 × 200 = 6.316 × 106 N-mm
• Momen bending terbesar ada di titik B, sehingga tegangan bending yang
dihitung cukup yang di titik B saja

 M M 6.316 10 6
Z d3 sb   100 
32 Z  32  d 3
0.0982 d 3

• d3 = 643.2 × 103
• d = 86.3  90 mm
Beban berulang (CYCLIC STRESS)

• Sebagian besar komponen mekanik bekerja dengan beban dinamik,


hal ini memang disebabkan karakteristik pemakaian yang tidak
selalu harus bekerja dengan full load.
• Beban yang berubah ubah ini disebut dengan variable load
• Meskipun nilai variable load masih jauh dibawah kekuatan tarik
bahan (tensile strength), namun jika terjadi berulang ulang akan
mengakibatkan kegagalan komponen.
Jenis/siklus beban

• Siklus beban yang mungkin bekerja pada sebuah komponen yang


mendapat beban berulang bisa dilihat pada gambar berikut
Kurva S-N
• Pengaruh besar beban berulang terhadap umur pakai
komponen

• Kegagalan karena fatigue umumnya diawali oleh


adanya retakan mikro yang merambat seiring dengan
berjalannya waktu dan perulangan beban yang
bekerja padanya
Tahapan terjadinya patah fatigue

• Retakan (crack) bisa disebabkan karena cacat produksi, ataupun


yang muncul pada saat komponen menerima beban kejut.
Selanjutnya retak akan merambat ke segala arah dan akhirnya
komponen akan patah.

PERAMBATAN
PEMBEBANAN BERULANG RETAK MIKRO
RETAK MIKRO

PERAMBATAN
PATAH FATIGUE RETAK MAKRO
RETAK MAKRO
Ciri-ciri patah lelah

Ciri-ciri patah lelah :


1. Terdapat garis-garis halus yang tegak lurus terhadap
perambatan retak (area B)
2. Adanya bekas patahan dengan permukaan kasar
sebagian karena sisa penampang yang terakhir tidak
dapat lagi menahan beban (area C)
Dengan melihat fenomena tersebut, maka perlu dicari:
berapa beban yang dapat ditoleransi tanpa
menyebabkan terjadinya patah karena pembebanan
berulang pada suatu material.
• Dilakukan  Uji fatigue
Tipe Pembebanan

Tipe pembebanan :
• Alternating loading (beban tarik – tekan,
tarik - lepas)
• Reverse bending (beban bolak balik)
• Rotating bending (beban putar)

Jenis dan bentuk spesimen fatigue


Tipe pembebanan

tarik - tekan
tension - compression
Reverse
bending

Rotating
bending
Reverse torsion
P
tension - compression

Tipe pembebanan
Mesin Uji Fatigue

Tempat Spesimen
Tipe pembebanan
• Beban yang dikenakan : 0,9su, 0,8su, 0,7su, 0,6su, 0,5su, 0,4su
“Jadi sebelum pengujian ini harus diketahui terlebih dulu
kekuatan tariknya (su)”
Persamaan yang dipakai untuk menentukan beban :
s = My/I = (F x L) x y/I
Spesimen diputar pada mesin fatigue dengan beban yang bekerja
sesuai perhitungan di atas. Pengujian dilakukan sampai
spesimen patah
Hasil Pengujian dan Evaluasi
Hasil pengujian dicatat sesuai tabel berikut :

Tingkat beban Jumlah cycle

0,9su
0,8su
0,7su
0,6su
0,5su
0,4su

Dari data di atas dibuat plot grafik tegangan vs cycle :


Hasil pengujian

• Apabila pada beberapa kali pengujian dengan tingkat beban


tertentu, spesimen tidak putus (biasanya sampai 0,4su) maka
pada tingkat beban itulah fatigue limitnya (besarnya beban
minimum yang tidak menyebabkan spesimen menjadi patah
atau N = ).
Fatigue limit

Jadi fatigue limit adalah :


• Besarnya tegangan maksimum yang tidak menyebabkan
bahan patah fatigue, atau
• Besarnya tegangan minimum yang menyebabkan bahan
mengalami patah fatigue

Pada baja, fatigue limitnya diambil dari kurva S-N pada N =


1.000.000 cycle
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
kelelahan :

• Konsentrasi tegangan
• Ukuran / dimensi komponen
• Kondisi permukaan komponen, meliputi :
1. Kekasaran permukaan
2. Kekuatan permukaan
3. Residual compressive stress
4. Korosi

Anda mungkin juga menyukai