Abuyasidul Bustani. 3
Abuyasidul Bustani. 3
SKRIPSI
ABUYASIDUL BUSTANI
201901001
SKRIPSI
ABUYASIDUL BUSTANI
201901001
ABSTRAK
SKRIPSI
ABUYASIDUL BUSTANI
201901001
Agustus 2023
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Universitas Widya Nusantara Palu
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingaNya saya dapat menyelesaikan tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Mei 2023 sampai Agustus 2023. Skripsi dengan judul
“Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat
tentang infeksi cacing schistosomiasis Di Desa Tomado Kecamatan Lindu”,
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata I
keperawatan (S-I) pada program studi Ilmu Keperawatan Universitas Widya
Nusantara.
Dalam penyusunan Skripsi penelitian mulai dari awal sampai dengan
selesainya, penulis ingin memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada
kedua responden tua Ayahanda (Azis Afandi) dan ibunda (Sumidar) yang telah
banyak memberikan dukungan dan doa serta bantuan yang begitu besar baik
dalam bentuk moril maupun materi selama menempuh pendidikan sehingga
Skripsi ini dapat terselesaikan.
Bersama ini ijinkan saya mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya
dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Widyawati Situmorang, M.Sc, selaku Ketua Yayasan Universitas Widya
Nusantara
2. Bapak Dr. Tigor H. Situmorang, M.H., M.Kes., selaku Rektor Universitas
Widya Nusantara
3. Ibu Ns. Yulta Kadang, S,Kep.,M.Kep, selaku Ketua Prodi Keperawatan
Universitas Widya Nusantara Palu
4. Bapak Ns. Suaib, S,Kep.,M.Kep, selaku pembimbing I yang telah memberikan
masukan dan dukungan moral dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Widyawati Situmorang, M.Sc, selaku pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan dukungan moral dalam penyusunan skripsi ini
6. Bapak Ns. Ahmil, S,Kep.,M.Kes, selaku penguji utama yang telah memberikan
kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Pejabat dan Tenaga Medis Puskesmas Lindu serta masyarakat Desa Tomado
yang telah berpartisipasi, atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penelitian
ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan
8. Seluruh dosen pengajar yang telah membagi ilmunya kepada penulis beserta
seluruh staf tata usaha dan staf perpustakaan Universitas Widya Nusantara,
yang telah banyak membantu dalam berbagai pelayanan dan administrasi
akademik.
9. Seluruh rekan rekan LUDO HEROIK yang telah memberikan support dalam
penyusunan skripsi ini
Abuyasidul Bustani
20190100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini, persoalan schistosomiasis di Dataran Lindu masih
menjadi fenomena masyarakat dan petugas kesehatan, secara medis tindakan
preventif, promotif sudah dilakukan oleh petugas kesehatan setempat. Hal ini
memberikan gambaran, bahwa persoalan kesehatan yang terjadi pada
masyarakat Lindu perlu pengkajian lebih, guna mengetahui permasalahan
yang terjadi terkait dengan semakin tingginya kasus schistosomiasis di Lindu.
Dapat dikatakan masalah schistosomiasis di Dataran Tinggi Lindu tidak
hanya menyangkut keong sebagai perantara dan cacing sebagai penular, akan
tetapi juga menyangkut aspek lain seperti aspek sosial budaya. Aspek sosial
budaya mempunyai peranan dalam penularan schistosomiasis meliputi
pengetahuan, perilaku, kepercayaan masyarakat terhadap schistosomiasis
(Ningsi dkk, 2013).
Pengetahuan kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh responden
terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang
penyakit menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait atau yang
dapat mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan
Kesehatan dan pengetahuan untuk menghindari penyakit. Perilaku kesehatan
untuk hidup sehat yaitu semua kegiatan atau aktivitas responden dalam rangka
memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak
menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait atau mempengaruhi
kesehatan dan tindakan untuk menghindari penyakit (Ningsih dkk, 2013).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang saya
angkat adalah. Adakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
3
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya dan menjadi bahan bacaan perpustakaan pada
institusi.
2. Bagi masyarakat kecamatan lindu
Hasil studi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang penyebaran, penyebab dan pencegahan penyakit
schistosomiasis.
3. Bagi instansi tempat penelitian
Hasil studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan
gambaran bagi tenaga kesehatan khususnya Puskesmas Lindu dalam
memberikan pendidikan kesehatan tentang penyebaran dan proses penularan
schistosomiasis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Tinjauan Teori schistosomiasis
a. Definisi schistosomiasis
Penyakit schistosomiasis atau disebut demam keong adalah
penyakit menular kronis yang disebabkan oleh cacing schistosoma
japonicum dan keong oncomelania hupensis linduensis merupakan
hospes perantara cacing trematoda schistosoma japonicum. Cacing ini
hidup di dalam pembuluh darah vena mesenterika manusia dan binatang
vertebrata khususnya mamalia (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah, 2019). Schistosomiasis atau bilharziasis adalah penyakit parasit
yang hidup didalam pembuluh darah vena manusia dan binatang mamalia
di beberapa daerah tropis dan sub tropis (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2016)
Dalam penanganan penyakit Schistosomiasis tahun 2019 pada
manusia dengan pemberian obat pencegahan massal (POPM)
schistosomiasis tidak berjalan sesuai rencana dikarenakan ketersediaan
obat praziquantel yang direncanakan 28 desa yang terealisasi hanya 24
desa. Terdapat beberapa permasalahan yang mempengaruhi
berfluktuasinya prevalensi schistosomiasis diantaranya adalah masih
banyak lahan tidur yang menjadi tempat berkembangnya keong
oncomelania hupensis lindoensis, lingkungan daerah fokus keong
oncomelania hupensis lindoensis belum dikelolah dengan baik, hewan
mamalia tidak dilaksanakan pengobatan massal, fokus keong
oncomelania hupensis lindoensis berada di daerah Taman Nasional Lore
Lindu, tim terpadu pengendalian schistosomiasis belum optimal, serta
masih adanya masyarakat yang memanfaatkan sumber air bersih dari
fokus keong (Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, 2019).
b. Morfologi Dan Daur Hidup Cacing Schistosoma
Tabel 2.1 klasifikasi Schistosoma mansoni, Schistosoma haematobium,
Schistosoma japonicum
Spesies Schistosoma Schistosoma Schistosoma
mansoni haematobium japonicum
c. Etiologi
Cacing schistosoma japonicum hidup di keong oncomelania
hupensis lindoensis, dan menginfeksi manusia melalui sumber air minum
dan air yang digunakan dalam kehidupan sehari hari, serta dapat
menginfeksi manusia saat bekerja di sawah tanpa menggunakan sepatu
bot, sehingga cacing dapat menginfeksi melalui kuku (Ahmad Erlan dkk,
2020).
d. Manifestasi Klinis
Menurut informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
gejala yang timbul saat responden terinfeksi schistosomiasis
diantaranya sebagai berikut:
Fase akut
1) Rasa gatal di kulit
2) Diare
3) Demam
4) Batuk
5) Pusing
6) Sakit perut
7) Nyeri otot dan sendi
Fase kronis
1) Anemia
2) Sesak nafas dan sakit kepala
Gambar 2.1. Keong air --hospes Schistosoma Gambar 2.2 Cacing dewasa Schistosoma
Gambar 2.3 Daur hidup Schistosoma
c. Penatalaksanaan
Menurut Joni Tandi, ada empat jenis obat yang digunakan untuk
digunakan untuk menanggulangi schistosomiasis berdasarkan gejala yang
ditimbulkan diantaranya :
1) Praziquantel.
Praziquantel adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi
cacing, seperti schistosomiasis, infeksi cacing hati dan infeksi cacing
paru (Joni Tandi, 2017).
2) Paracetamol
Paracetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri ringan
hingga sedang (Joni Tandi, 2017).
3) CTM
CTM adalah obat alergi yang mengandung zat aktif chlorpheniramine
maleat, obat ini digunakan untuk mengatasi alergi, seperti gatal-gatal,
urtikaria, dan dermatitis (Joni Tandi, 2017).
4) Antelmintik
Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk
memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan
tubuh ( Joni Tandi, 2017).
B. Kerangka Konsep
Kerangka Konseptual harus didukung oleh landasan teori yang kuat
serta informasi yang bersumber dari berbagai laporan ilmiah atau hasil jurnal
penelitian.
Pengetahuan
Pendidikan kesehatan
Sikap
Gambar 2.4
Keterangan :
: Variabel
: Hubungan
: Di Teliti
C. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara berdasarkan penelitian yang akan
dilakukan, hipotesis ini berdasarkan rumusan masalah yang ada, adalah sebagai
berikut :
Ha : a. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat
tentang infeksi cacing schistosomiasis Di desa tomado kecamatan lindu.
b. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap masyarakat tentang
infeksi cacing schistosomiasis Di desa tomado kecamatan lindu.
BAB III
METODE PENELETIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan upaya mengemukakan pengetahuan dan menggunakan
data berupa angka (Donsu, 2022). Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pre experimental yaitu peneliti melakukan percobaan
ataupun perlakuan kepada variabel independennya. Rencana penelitian ini
yaitu one group pre test dan post test dengan memberikan kuesioner
pengetahuan dan sikap sebelum diberi perlakuan berupa pendidikan kesehatan,
kemudian memberikan kembali kuesioner setelah diberikan perlakuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
infeksi cacing schistosomiasis di desa Tomado, Kecamatan lindu. Rancangan
penelitian dapat disajikan dalam table 3.1
Table 3.1 pola penelitian one group pre test dan post test
Keterangan:
T1: Pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap infeksi
cacing schistosomiasis sebelum diberikan pendidikan kesehatan.
T2: Pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap infeksi
cacing schistosomiasis setelah diberikan pendidikan kesehatan.
X : Pemberian intervensi pendidikan kesehatan.
3. Pengolah Data
a. Editing dapat dilakukan dengan tujuan memeriksa adanya kesalahan
ataupun kekurangan data yang di isi oleh responden.
b. Coding merupakan kegiatan memilah atau memisahkan data dengan
memberi kode sehingga mempermudah peneliti ketika memasukkan data.
c. Tabulations merupakan tahap dimana peneliti menyusun data sesuai
dengan variabel penelitian.
d. Entri merupakan tahan memasukkan data kedalam aplikasi komputer
yang bertujuan untuk melakukan analisa data.
e. Cleaning merupakan tahap pembersihan data dengan melihat data-data
dari sebuah variabel yang telah digunakan.
f. Describing merupakan tahap penggambaran atau penjelasan data yang
telah dikumpulkan.
H. Analisis Data
Data yang di peroleh di proses dengan program pada komputer
kemudian di Analisa sebagai bahan pemikiran untuk menentukan tujuan dan
pilihan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini disertakan:
1. Analisis Univariat
Analisa Univariat adalah bentuk analisa dari variabel berdasarkan
temuan untuk mewakili jumlah frekuensi dan beberapa persentase setiap
variabel. Variabel independen ( pendidikan kesehatan) dan variabel
dependen (pengetahuan dan sikap). Rumus yang digunakan adalah
distribusi frekuensi :
F
P¿ N x 100 %
keterangan : P = Persentase
f = jumlah jawaban benar
n = jumlah
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah teknik analisis statistik yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan
antara dua variabel saling mempengaruhi. Paired t- test adalah uji
perbedaan antara dua sampel berpasangan. Sampel yang dipasangkan
adalah adalah subjek yang sama tetapi mengalami perlakuan yang
berbeda. Model diferensial ini digunakan untuk menganalisis sampel
penelitian sebelum dan sesudah diberi perlakuan ( Wicaksono, 2020).
Pengujian dilakukan dengan selisih yang signifikan yaitu 0,05 (a =
5%) antara variabel independen dan variabel dependen. Dasar
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak H 0 dalam tes ini
adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai kritis > 0,05 maka H0 diakui atau Ha ditolak (perbedaan
eksekusi tidak kritis.
b. Dalam hal ini nilai kritis < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diakui ( kontras
eksekusi penting.
Jika setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas tidak
normal dan tidak homogen maka uji t-test akan diganti dengan uji
Wilcoxon. Data dianalisis dengan univariat dan bivariat menggunakan
uji statistic Wilcoxon pada tahap kepercayaan 98% (α,005) hipotesis
diterima jika p-value < 0,05 yang berarti bahwa, pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat tentang infeksi
schistosomiasis. Syarat uji statistik parametrik menggunakan skala
pengukuran kategorik (ordinal) (Dahlan, 2017).
J. Bagan Alur Penelitian
Pengambilan data
awal
Proses
penyusunan
proposal
Konsul dan
perbaikan proposal
Ujian proposal
Mengurus surat
izin penelitian
Mengidentifikasi kasus
schistosomiasis
Penelitian
lapangan
Membuktikan ada pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap
Analisis data masyarakat tentang infeksi schistosomiasis
B. Hasil Penelitian
2. Analisis univariat
Baik 8 40%
Kurang baik 12 60%
Sumber : Data primer 2023
3. Analisis bivariat
a. Uji normalitas
b. Uji Wilcoxon
Berdasarkan tabel 4.11 Test Statistic dari uji Wilcoxon Signed Ranks
menggunakan SPSS (Data SPSS Terlampir) maka membandingkan
antara nilai Sig dan nilai alfa yang dihasilkan dari perhitungan variabel
pengetahuan maka didapatkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) yaitu 0.001
(0.001 < 0.05) dan dari perhitungan variabel sikap didapatkan nilai
Asymp. Sig (2-tailed) yaitu 0.001 (0.001 < 0.05). Berdasarkan hasil
perhitungan variabel pengetahuan dan sikap didapatkan nilai Asymp. Sig
(2-tailed) dari kedua variabel tersebut adalah 0.001 (0.001 < 0.05).
Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap
masyarakat tentang infeksi schistosomiasis Di Desa Tomado Kecamatan
Lindu.
C. Pembahasan
Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, beberapa hambatan yang di
hadapi peneliti saat melakukan penelitian di Desa Tomado Kecamatan Lindu
diantaranya sebagai berikut :
1. Kurangnya referensi dan penelitian terkait mengenai kasus schsistosomiasis.
2. Sulitnya akses menuju lokasi penelitian.
3. Sulitnya mengumpulkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengikuti
penelitian ini karena keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
JADWAL PENELITIAN
Kepala
Yth. Calon Responden
Di Tempat
Dengan Hormat.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa tingkat akhir
program studi S1 keperawatan Universitas Widya Nusantara Palu yang akan
melakukan penelitian :
Abuyasidul Bustani
Lampiran 4. Persetujuan Responden
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada diri
saya, sehingga saya bersedia menjawab pertanyaan dengan sebenar-benarnya.
Palu, 2023
Reponden
(……………………………..)
Lampiran 5. SAP
SAP
SASARAN : Masyarakat
TUJUAN :
1. Pengertian schistosomiasis
2. Penyebab schistosomiasis
3. Patofisiologi schistosomiasis
4. Manifestasi klinis schistosomiasis
5. Pengobatan schistosomiasis
METODE : Pemaparan materi dan Tanya jawab
RENCANA EVALUASI :
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
c. Tempat sudah siap 1 jam sebelum penyuluhan.
d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat memperhatikan penjelasan penyaji.
b. masyarakat aktif bertanya.
c. Media dapat digunakan secara efektif.
3. Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan kembali pengertian schistosomiasis.
b. Menyebutkan kembali penyebab schistosomiasis.
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala schistosomiasis.
d. Menyebutkan kembali upaya pencegahan schistosomiasis.
e. Menyebutkan kembali penatalaksanaan schistosomiasis.
RENCANA PELAKSANAAN :
● Pendidikan kesehatan
penyebab, 2. Mengajuka
pencegahan,
n
penularan dan
Pertanyaan
penatalaksanaan
3. Mendengarkan
schistosomiasis.
KUESIONER
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG INFEKSI CACING
SCHISTOSOMIASIS DI DESA TOMADO KECAMATAN LINDU
Kode responden :
A. petunjuk pengisian
Berilah tanda ceklis ( ) pada jawaban yang anda anggap paling tepat sesuai
dengan apa yang anda ketahui pada kolom yang telah disediakan.
B. identitas responden
1. nama : 4. Pendidikan :
2. umur : 5. Pekerjaan :
3. jenis kelamin :
PENGETAHUAN
NO PERTANYAAN B S
1 Penularan penyakit schistosomiasis ( demam keong ) pada
manusia dapat melalui kulit yang tidak terlindungi
2 penyakit schistosomiasis ( demam keong ) dapat menular melalui
keong
NO PERNYATAAN S TS
1 Pengendalian penyakit schistosomiasis yaitu dengan
meningkatkan pengetahuan masyarakat
2 Penderita schistosomiasis tidak perlu di asingkan dari
masyarakat
3 Perlu menggunakan sepatu boot saat memasuki daerah
sekitar fokus keong
4 Pemeriksaan tinja yang dilakukan secara berkala perlu
saya ikuti
5 Masyarakat perlu memelihara lingkungan yang sehat
6 Masyarakat dan petugas kesehatan harus bekerja sama
dalam pencegahan dan penanganan schistosomiasis
Keterangan
TS : Tidak setuju
S : Setuju
Lampiran 7. Liflet
Lampiran 8. Surat balasan penelitian
Lampiran 9. Master tabel
MASTER TABEL
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DI DESA TOMADO
KECAMATAN LINDU
Lampiran 10. Hasil pengolahan data
FREKUENSI TABEL
Nama
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Ny. 1 5.0 5.0 5.0
d E
Ny. I 1 5.0 5.0 10.0
Ny. 1 5.0 5.0 15.0
M
Ny. 2 10.0 10.0 25.0
S
Ny.E 1 5.0 5.0 30.0
Tn. 2 10.0 10.0 40.0
A
Tn. 2 10.0 10.0 50.0
E
Tn. 1 5.0 5.0 55.0
H
Tn. I 1 5.0 5.0 60.0
Tn. 2 10.0 10.0 70.0
M
Tn. 1 5.0 5.0 75.0
R
Tn. 1 5.0 5.0 80.0
S
Tn. 1 5.0 5.0 85.0
T
Tn. 1 5.0 5.0 90.0
U
Tn. 1 5.0 5.0 95.0
Y
Tn.R 1 5.0 5.0 100.0
Tota 20 100.0 100.0
l
Umur
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali 36-45 6 30.0 30.0 30.0
d tahun
46-55 12 60.0 60.0 90.0
tahun
56-65 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Laki-Laki 14 70.0 70.0 70.0
d Perempu 6 30.0 30.0 100.0
an
Total 20 100.0 100.0
Pendidikan
Frequen Valid Cumulativ
cy Percent Percent e Percent
Vali Tidak 3 15.0 15.0 15.0
d Sekolah
SD/ 13 65.0 65.0 80.0
sederajat
SMP/ 4 20.0 20.0 100.0
sederajat
Total 20 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Peta 14 70.0 70.0 70.0
d ni
IRT 6 30.0 30.0 100.0
Tota 20 100.0 100.0
l
Pre Pengetahuan
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Baik 8 40.0 40.0 40.0
d Kurang 12 60.0 60.0 100.0
Baik
Total 20 100.0 100.0
Post Pengetahuan
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Baik 17 85.0 85.0 85.0
d Kurang 3 15.0 15.0 100.0
baik
Total 20 100.0 100.0
Pre Sikap
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Positi 6 30.0 30.0 30.0
d f
Nega 14 70.0 70.0 100.0
tif
Total 20 100.0 100.0
Post Sikap
Frequen Valid Cumulative
cy Percent Percent Percent
Vali Positi 19 95.0 95.0 95.0
d f
Nega 1 5.0 5.0 100.0
tif
Total 20 100.0 100.0
UJI NORMALITAS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
Percen Percen Perce
N t N t N nt
pre_pengetahu 20 100.0 0 0.0% 20 100.0
an % %
post_pengetahu 20 100.0 0 0.0% 20 100.0
an % %
pre_sikap 20 100.0 0 0.0% 20 100.0
% %
post_sikap 20 100.0 0 0.0% 20 100.0
% %
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statist Statis
ic df Sig. tic df Sig.
pre_pengetahu .336 20 <,001 .678 20 <,001
an
post_pengetahu .509 20 <,001 .433 20 <,001
an
pre_sikap .408 20 <,001 .609 20 <,001
post_sikap .361 20 <,001 .701 20 <,001
a. Lilliefors Significance Correction
UJI WILCOXON
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
post_pengetahuan - Negative 0a .00 .00
pre_pengetahuan Ranks
Positive 15b 8.00 120.00
Ranks
Ties 5c
Total 20
post_sikap - pre_sikap Negative 1d 2.00 2.00
Ranks
Positive 17e 9.94 169.00
Ranks
Ties 2f
Total 20
a. post_pengetahuan < pre_pengetahuan
b. post_pengetahuan > pre_pengetahuan
c. post_pengetahuan = pre_pengetahuan
d. post_sikap < pre_sikap
e. post_sikap > pre_sikap
f. post_sikap = pre_sikap
Test Statisticsa
post_pengetahuan -
pre_pengetahuan post_sikap - pre_sikap
Z -3.501b -3.681b
Asymp. Sig. (2- <,001 <,001
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Lampiran 11. Dokumentasi penelitian
Penulis dilahirkan pada tanggal 14 februari 2002 dari ayah yang bernama
Azis Afandi dan ibu Sumidar. Tahun 2019 penulis lulus dari SMK Negeri 1
Tolitoli Utara dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Universitas
Widya Nusantara Palu melalui jalur undangan dan diterima di Program Studi S1
keperawatan.