Outline Proposal Siska Feronika
Outline Proposal Siska Feronika
OUTLINE PROPOSAL
Oleh:
Siska Feronika
NIM:11194862111151
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira, sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan akhir penelitian dalam bentuk outline proposal.
Setelah mengalami berbagai halangan, rintangan dan cobaan pada
penyusunan dan penyelesaian outline Proposal ini, maka adengan penuh
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Hj. Aizar Soedarto, Bsc., MBA., selaku Ketua Yayasan Indah
Banjarmasin.
2. Dr. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas
Sari Mulia.
3. Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes, selaku Wakil Rektor I Bidang
Akademik & Kemahasiswaan Universitas Sari Mulia.
4. Hariadi Widodo, S.Ked., M.PH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan
& Sistem Informasi Universitas Sari Mulia.
5. Dini Rahmayani, S. Kep., Ns., MPH selaku ketua LPPM Universitas Sari
Mulia.
6. H. Ali Rakhman Hakim, M.Farm.,Apt selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia.
7. Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Universitas Sari Mulia.
8. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan
pengertian selama penulis menjalani perkuliahan dan akhirnya bisa
sampai menyelesaikan outline proposal ini.
9. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu per-satu
yang telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi
satu sama lain.
Semoga kebaikan Bapak dan Ibu serta teman-teman berikan mendapat
ridho dari Tuhan YME. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan
penulisan outline proposal ini memiliki banyak kekurangan sehingga
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang
ii
membangun demi kesempurnaan. Semoga outline proposal ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................III
DAFTAR TABEL................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................3
1.4 Manfaat........................................................................................................3
iv
3.5 Penilaian Kualitas Artikel..........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan selatan tahun 2017 jumlah
remaja usia 15-19 tahun berjumlah 342.158 jiwa 80% dari mereka pernah
mengalami keputihan, karena di daerah Kalimantan selatan merupakan daerah
yang beriklim tropis. Data dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin
terkait dengan perilaku remaja sepanjang tahun 2018 didapatkan 30 kasus
infeksi saluran reproduksi, dikarenakan kurang memperhatikan tentang
kesehatan reproduksi (Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel, 2017).
Hal-hal yang dapat memicu terjadinya keputihan yaitu sekresi vagina
pada wanita yang biasanya muncul sebelum atau sesudah menstruasi, ini
merupakan kondisi fisologis (normal). Selain faktor fisilogis (normal), ada
faktor patologis (tidak normal). Faktor patologis (tidak normal) disebabkan
oleh infeksi, bakteri, parasit, jamur, dan virustrikomonas vaginalis, vaginal
bacterial, sifilliss dan candida albicanssgonnorheaee (Handayani et al.,
2017). Menurut Citrawati (2019) menyatakan bahwa wanita Indonesia sekitar
90% kemungkinan mengalami keputihan sehingga hal ini berkaitan erat
dengan kondisi cuaca panas yang mengakibatkan lembab pada area
kewanitaan dapat mempermudah wanita mengalami keputihan, hal ini terjadi
karena lembab diarea kewanitaan akibat cuaca yang panas maka
mempermudah berkembangnya infeksi jamur.
Flour Albus dapat diatasi dengan berbagai cara yang pertama yaitu
dengan memperbaiki personal hygiene, menggunakan celana dalam yang
terbuat dari bahan katun ataupun celana dalam yang menyerap keringat,
menjaga pola makan, istirahat, olahraga yang teratur serta menghindari stress.
Selain itu, keputihan juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat-obat
farmakologis seperti obat golongan flukonazol dan obat golongan
metronidazol (Octaviyati, 2012).
Cara lain untuk mengatasi keputihan juga dapat menggunakan bahan
nonfarmakologi yaitu mengggunakan daun sirsak. Sirsak (Annona muricata
L) merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Di Indonesia, sirsak mulai dikenal sejak dibawa orang
Belanda pada abad ke-19. Sirsak dikenal dengan nama lokal srikaya
2
(Makassar), nangka londo (Jawa), atau jambu landa (Lampung) (Sunarjono,
2012).
Dalam penelitian Fatmawati, rustanti (2021) menyebutkan ada
efektivitas rebusan daun sirsak terhadap keputihan pada wanita usia
subur. Hal ini dikarenakan dalam ekstrak rebusan daun sirsak mengandung
senyawa fenolik dimana senyawa tersebut terdiri dari senyawa tanin,
fitosterol, kalsium oksalat dan alkaloid murisine yang menyebabkan
denaturasi protein membran dan dapat penetrasi neoclus yang
mengakibatkan kerusakan pada protein nukleus, menyebabkan kematian
sel. Tanin pada daun ini diduga mempunyai Efektivitas membunuh fungi
Candida albicans penyebab keputihan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan review jurnal dengan judul Efektivitas Pemberian Rebusan Daun
Sirsak Terhadap Keputihan Pada Wanita Usia Subur (WUS).
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Bagaimana efektivitas pemberian rebusan daun sirsak
(Annona muricata L) terhadap keputihan pada wanita usia subur (WUS)
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teori
Diharapkan hasil literatur Review ini digunakan sebagai tambahan
informasi dan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi
1.4.2 Manfaat Praktik
a. Bagi Pelayanan Kesehatan
3
Hasil Literaur Review ini diharapkan dapat memberikan informasi
kesehatan tentang herbal pada keputihan sehingga dapat diterapkan
sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di
masyarakat
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil Literatur Review ini dapat digunakan sebagai pengetahuan
bagi mahasiswi kebidanan terutama tentang efektivitas pemberian
rebusan daun sirsak (Annona muricata L) terhadap keputihan pada
wanita usia subur (WUS)”
c. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan tentang hal yang berhubungan dengan
efektivitas pemberian rebusan daun sirsak (Annona muricata L)
terhadap keputihan pada wanita usia subur (WUS)”
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.2 Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2017:60) mengemukakan bahwa, kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Berikut ini adalah gambaran kerangka berfikir dalam penelitian ini.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
d. Kesesuaian antara kata kunci dan hasil literature
e. Artikel dengan full text dengan metode penelitian eksperimen
f. Artikel up to date dan comprehensiv.
Hasil temuan dapat disajikan dalam betuk tabel sebagai beriku :
Tabel 3.1 Temuan Hasil Literatur
8
patologis
Output Kesehatan Mengatasi kesehatan -
(Outcome) reproduksi reproduksi
pada WUS
Study design Kuantitatif kualitatif Desain
kuantitatif
atau
kualitatif
Dari alternatif PICOST pada tabel 2.1 tersebut, maka terdapat
enam kata kunci untuk digunakan dalam pencarian literatur yaitu,
WUS dengan keputihan, Pemanfaatan rebusan daun sirsak, mengobati
keputihan, kesehatan reproduksi pada WUS dan desain kuantitatif.
9
sampai 2022
Language Indonesia, English Bahasa laib bukan
Indonesia dan English
1. Kriteria Inklusi:
Kriteria bahan kajian yang digunakan pada penelitian ini antara
lain:
a. WUS menggalami keputihan
b. Jurnal terseleksi akhir dalam bentuk full text paper
c. Metode penelitian kuantitatif
d. Tahun artikel dari jurnal yang diambil yaitu 5 tahun terakhir
antara tahun 2017 sampai dengan 2022.
e. Jurnal yang digunakan berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
2. Kriteria Eksklusi
a. WUS tanpa keputihan
b. Artikel yang terduplikasi pada jurnal yang lain.
c. Abstrak dengan kata kunci yang sesuai namun tidak memiliki
fulltext paper
d. Artikel bukan dari metode literatur review atau hasil kajian
literatur sejenis
e. Tahun sebelum 2016, dan bukan Bahasa Indonseia dan Bahasa
Inggris.
10
akan digunakan dalam bentuk e-book, artikel, skripsi, tesis, disertasi,
laporan, dan prosiding konferensi.
b. Skimming (membaca cepat)
Mengidentifikasi informasi dalam artikel hasil membaca teks abstrak
dan memilih yang paling baik dan penting diantara artikel-artikel pilihan
yaitu sebuah metode untuk membaca data magnetik yang terdapat pada
kartu debit atau kartu kredit secara ilegal dengan cara memodifikasi
hardware atau software alat pembayaran atau menggunakan alat pembaca
kartu (Skimmer)
c. Mapping (memetakan isi materi)
Memetakan artikel dengan cara mengelompokkan hasil sitasi secara
manual dalam folder literatur, untuk memudahkan dalam membuat
diagram alir model PRISMA yang akan dimasukkan kedalam tabel sintesa
Google Scholar :
Portal Garuda :
PubMed:
Total (n =)
11
Melakukan uji kelayakan berdasarkan full
text dan kriteria insklusi (n=)
12
7 Apakah hasil diukur dengan cara yang valid dan dapat
diandalkan?
8 Apakah analisis statistik yang tepat digunakan?
DAFTAR PUSTAKA
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan. 2017. Provinsi Kalimantan
Selatan dalam Angka 2017. Kalimantan Selatan : Badan Pusat Statistik
Provinsi Kalsel. Diakses pada tanggal 22 Juni 2022.
Citrawati, N. K., Nay, H. C., Lestari, R. T. R., & Denpasar, D. P. 2019. The
Correlation Between Level Of Knowledge About Leucorrhoea And
Prevention Of Leucorrhoea Behavior On Teenage Girls At Sma Dharma
Praja. 6(1), 77– 86. Diakses pada tanggal 22 Juni 2022.
Eny, Kusmiran. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita.Jakarta:
Salemba Medika
Fatmawati, Z., Rustanti, E. and Fatmawati, I. 2021. Ekstrak Rebusan Annona
Muricata L Sebagai Anti Leuchorea Pada Akseptor Kontrasepsi Hormonal
Di PMB Ny N Desa Pulodegang Kec. Tembelang Kab. Jombang. 13(2),
pp. 20–30. Diakses pada tanggal 22 Juni 2022.
Handayani, H., and F.H. Sriherfyna. 2016. Ekstraksi Antioksidan Daun Sirsak
Metode Ultrasonik Bath (Kajian Rasio Bahan : Pelarut dan Lama
Ekstraksi). Jurnal Pangan dan Agroindustri 4(1):262-272. Diakses pada
tanggal 22 Juni 2022.
Meli Maulina Sari, Dina Dwi N, R. W. 2016. Analisa Faktor Gaya Hidup Dengan
Kejadian Flour Albus Pada Remaja Puteri Diwilayah Kerja Puskesmas
Sukamaju Bandar Lampung Tahun 2016. 2, No 3. Diakses pada tanggal 22
Juni 2022.
Muhammad Darma. 2017. Hubungan pengetahuan, vulva hygiene, stres , dan pola
makan dengan kejadian infeksi flour albus (keputihan) pada remaja siswi
sma negeri 6 kendari 2017. 2017;2(6):1–9. Diakses pada tanggal 22 Juni
2022.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Octaviyati, N. 2012. Hubungan Pengetahuan Mengenai Kebersihan Genitalia
Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Mahasiswi Fakultas MIPA
UNS. Diakses pada tanggal 22 Juni 2022.
14
Sunarjono, H. 2012. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Cetakan 6. Penebar
Swadaya, Jakarta
15