KALEIDOSKOP 2019 Timnas Indonesia
KALEIDOSKOP 2019 Timnas Indonesia
AURORA
8-14-2023
KALEIDOSKOP 2019 Timnas Indonesia: Senior Babak Belur Tanpa Prestasi
KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2019, timnas Indonesia berbagai jenjang umur mengikuti banyak
turnamen. Namun, prestasi timnas senior yang menjadi tolok ukur kondisi sepak bola Indonesia
tidak sebaik adik-adiknya. Prestasi timnas senior bahkan terbilang sangat buruk sepanjang tahun
2019. Di tahun 2019, timnas Indonesia dari junior hingga senior mengikuti berbagai turnamen
dengan didampingi pelatih baru. Untuk timnas senior, PSSI menunjuk pelatih asal Skotlandia,
Simon McMenemy pada 20 Desember 2018. Simon dikontrak selama dua tahun untuk
Setelah Simon, PSS kemudian menunjuk Indra Syafri menjadi pelatih timnas U 22 Indonesia. Indra
Sjafri ditunjuk untuk mengawal Egy Maulana Vikri dkk mengikuti Piala AFF U-22, Kualifikasi Piala
Asia U-23 2020, dan SEA Games di tahun 2019. Berbeda dari timnas senior dan timnas U-22,
timnas U-19 Indonesia baru menunjuk pelatih baru pada April 2019. Amanat itu dibebankan PSSI
kepada mantan pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini. Kompas.com merangkum perjalanan timnas
Indonesia berbagai jenjang sepanjang 2019. Hasilnya, hanya timnas senior yang tidak
Berikut adalah perjalanan timnas Indonesia berbagai jenjang umur sepanjang tahun 2019:
Januari – Februari 2019: Timnas U-22 Indonesia Juara Piala AFF U-22 di Kamboja.
Pemain Timnas U-22 Sani Riski Fauzi (kiri) bersama Marinus Wanewar (tengah) mencium Piala
AFF U-22 seusai penganugerahan piala di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja,
Selasa (26/2/2019). Indonesia menjadi juara setelah mengalahkan Thailand di babak final
Piala AFF U-22 2019 menjadi debut turnamen pelatih Indra Sjafri bersama timnas U-22 Indonesia.
Meski hanya punya persiapan kurang dari dua bulan, Indra Sjafri sukses membawa timnas U-22
Indonesia menjadi juara. Pada Piala AFF U-22 2019, timnas U-22 Indonesia tergabung di Grup B
bersama Myanmar, Malaysia, dan tuan rumah Kamboja. Perjalanan Witan Sulaeman dkk pada
turnamen tersebut terbilang cukup terjal. Pada dua laga pembuka, Indonesia ditahan imbang oleh
Myanmar (1-1) dan Malaysia (2-2). Beruntung bagi Indonesia pada laga terakhir Grup B bisa
Muhammad Luthfi menjadi aktor keberhasilan Indonesia melaju ke final setelah mencetak satu-
satunya gol kemenangan atas Vietnam. Lolos ke final, Indonesia menantang juara bertahan dan
tim terkuat, Thailand. Laga puncak ini berjalan alot tanpa gol di babak pertama. Di babak kedua,
Thailand mencetak gol terlebih dahulu lewat sundulan S Promsupa pada menit ke-57. Namun,
keunggulan Thailand ini tidak berlangsung lama. Dalam waktu lima menit, Indonesia berhasil
berbalik unggul. Sani Rizki mencetak gol penyeimbang pada menit ke-59 yang disusul gol
Selain waktu persiapan yang mepet, Indra Sjafri juga tidak dibebani target apa pun di Piala AFF U-
22 2019. PSSI menilai Piala AFF U-22 2019 hanya menjadi ajang uji coba untuk Indra Sjafri dan
timnas U-22 Indonesia. Juara Piala AFF U-22 2019 menjadi modal penting bagi Indonesia untuk
Maret 2019: Timnas U-22 Indonesia Gagal Total di Kualifikasi Piala Asia U23 2020
Setelah menjadi juara Piala AFF U-22 2019, Indra Sjafri dan anak asuhnya gagal melanjutkan
performa terbaiknya. Indonesia gagal total saat mengikuti Kualifikasi Piala Asia U23 2020.
Tergabung di Grup K, Indonesia hanya bisa meraih satu kemenangan dari tiga laga. Kemenangan
itu didapat di laga terakhir saat mengalahkan Brunei Darussalam 2-1. Pada dua laga awal,
Indonesia kalah beruntun dari Thailand (0-4) dan Vietnam (0-1). Indonesia pada akhirnya gagal
tampil di Piala Asia U23 2020 setelah hanya bisa finis di urutan tiga klasemen Grup K kualifikasi
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy saat menyaksikan skuad asuhannya pada laga
(9/5/2019).(KOMPAS.com/Garry Lotulung)
Setelah menunggu hampir lima bulan, publik pada akhirnya bisa menyaksikan penampilan timnas
Indonesia di bawah asuhan Simon McMenemy. Langkah pertama Simon sebagai pelatih timnas
Indonesia adalah melakukan pemusatan latihan selama dua pekan di Bali dan Perth, Australia.
Simon memilih Australia agar pemain Indonesia bisa fokus dan tidak terganggu lingkungan sekitar
saat latihan. Saat di Bali, Indonesia sempat melakukan uji coba dengan Bali United yang berakhir
imbang 1-1. Indonesia kemudian kembali beruji coba melawan Myanmar dan berhasil menang 2-
0. Beranjak ke bulan Juni, Indonesia di bawah asuhan Simon kembali melakukan dua uji coba.
Indonesia menang telak 6-0 atas Vanuatu di Stadion Gelora Bung Karno pada pertengahan Juni
2019. Dalam empat laga uji coba ini, Simon melakukan banyak eksperimen formasi. Simon terlihat
tidak ingin terpaku dengan skema 4-2-3-1 yang terbiasa digunakan timnas Indonesia. Simon
sempat mencoba formasi 3-4-3 dan 4-4-2 dalam empat uji coba tersebut. Menurut Simon,
perubahan itu dilakukan untuk mencari skema terbaik yang sesuai dengan kualitas pemain
Indonesia.
Juli - Agustus 2019: Timnas U-18 Indonesia Raih Peringkat Tiga Piala AFF U-18 2019
Di bulan Agustus, timnas U-18 Indonesia di bawah asuhan Fakhri Husaini mengikuti Piala AFF U18
2019 di Vietnam. Tergabung di Grup A, Indonesia tampil cukup dominan dengan meraih empat
kemenangan dan sekali hasil imbang. Dari lima laga, Indonesia sukses mencetak total 20 gol dan
hanya kebobolan empat kali. Agresivitas gol inilah yang membuat Indonesia lolos ke semifinal
Namun, perjalanan Amiruddin Bagus Kahfi dkk terhenti di semifinal setelah kalah 3-4 dari
Malaysia. Di perebutan tempat ketiga, Indonesia sukses mengalahkan Myanmar dengan skor telak
5-0. Meski gagal menjadi juara, Indonesia menjadi tim tersubur di Piala AFF U-18 2019 dengan
koleksi 28 gol.
September 2019: Timnas U-16 Indonesia Lolos ke Piala Asia U-16 2020 dan Menjadi Satu-
Asia U-16 2020 seusai bermain imbang melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 22
Di bawah asuhan Bima Sakti, timnas U-16 Indonesia dibawa lolos ke putaran final Piala Asia U-16
2020 yang akan berlangsung di Bahrain. Indonesia lolos setelah menjadi runner up Grup G babak
kualifikasi di bawah China. Indonesia gagal menjadi juara Grup G setelah pada laga penutup hanya
bisa bermain imbang tanpa gol melawan China. Pada tiga laga awal, Indonesia tampil cemerlang
dengan mengalahkan Filipina (4-0), Kepualauan Mariana Utara (15-1), dan Brunei (8-0).
Sama-sama meraih 10 poin, Indonesia harus puas menempati peringkat kedua Grup G karena
kalah selisih gol dari China. Indonesia pada akhirnya lolos ke putaran final sebagai salah satu dari
empat runner up terbaik babak kualfikasi. Prestasi ini sangat membanggakan karena Indonesia
menjadi satu-satunya wakil Asia Tengara di Piala Asia U-16 2020 mendatang. Ini adalah
September - Oktober 2019: Timnas Senior Babak Belur di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Simon
McMenemy Dipecat
Pesepak bola timnas Indonesia berpose sebelum pertandingan melawan timnas Malaysia pada,
Kamis (5/9/2019). Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Malaysia .(KOMPAS)
Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjadi turnamen resmi pertama timnas Indonesia di bawah asuhan
Simon McMenemy. Tergabung di Grup G, Indonesia bersaing dengan Malaysia, Thailand, Uni
Emirat Arab (UEA), dan Vietnam. Dalam periode September - Oktober 2019, Indonesia melakoni
empat pertandingan. Hasilnya, Indonesia babak belur dihajar Malaysia (2-3), Thailand (0-3), UEA
(0-5), dan Vietnam (1-3). Empat kekalahan ini membuat Simon McMenemy langsung diberhentikan
oleh PSSI sebagai pelatih timnas Indonesia. Pemecatan itu dilakukan Ketua Umum PSSI yang baru,
Mochammad Iriawan, tiga hari setelah dirinya terpilih pada 2 November lalu.
Menurut Mochammad Iriawan, keputusan memecat Simon diambil berdasarkan hasil rapat
pertama PSSI masa jabatan 2019-2023 dengan Komite Eksekutif (Exco). Mochammad Iriawan
memastikan bahwa kewajiban PSSI dengan Simon terkait dengan sisa kontrak tetap akan
dipenuhi. Untuk diketahui, Simon saat ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia mendapat
kontrak selama dua tahun atau hingga akhir 2020. Alhasil, Simon hanya menjabat tidak lebih dari
Pemain timnas Indonesia U-19, merayakan kemenangan setelah melawan timnas Korea Utara U-
19 pada laga babak kualifikasi grup K Piala Asia U-19 2020 di Stadion Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Timnas U-19 Indonesia sukses mengunci satu tiket ke
putaran final Piala Asia U-19 2020. Timnas Indonesia dan Korea Utara mengakhiri laga dengan
skor 1-1.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Timnas U-19 Indonesia mengikuti jejak juniornya (U-16) tampil di putaran final Piala Asia 2020.
Berbeda dari U-16, timnas U-19 asuhan Fakhri Husaini lolos dari babak kualifikasi sebagai juara
Grup K. Tergabung bersama Korea Utara, Hongkong, dan Timor Leste, Indonesia meraih dua
kemenangan dan satu hasil imbang. Dua kemenangan Indonesia didapat saat menghadapi Timor
Leste (3-1) dan Hongkong (4-0). Pada laga terakhir, Indonesia hanya bisa bermain imbang 1-1
melawan Korea Utara. Hasil imbang itu sudah cukup bagi Indonesia untuk lolos sebagai juara Grup
Indonesia unggul dua angka atas Korea Utara di urutan kedua yang gagal lolos. Nantinya,
Indonesia akan bersaing dengan 15 tim lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran yang
menjadi unggulan di Piala Asia U-19 2020. Untuk diketahui, Piala Asia U-19 2020 akan berlangung
di Uzbekistan.
Keputusan mengejutkan diambil pelatih Fakhri Husaini yang menyatakan mundur setelah
membawa Indonesia lolos ke Piala Asia U-19 2020. Saat itu, Fakhri mengaku bahwa kontraknya
sebagai pelatih timnas U-19 telah habis. Hingga saat ini, belum ada kejelasan bagaimana situasi
kontrak Fakhri dengan timnas U-19 Indonesia. Pada bulan yang sama, timnas senior Indonesia
dipastikan gugur di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Di laga kelima, timnas Indonesia kalah 0-2 dari
tuan rumah Malaysia. Pada laga tersebut Indonesia didampingi oleh asisten Simon yakni Yeyen
Tumena dan Joko Susilo. Laga melawan Malaysia menjadi perpisahan Simon yang tetap datang
Sejumlah pemain Timnas U-22 Indonesia dan ofisial meninggalkan lapangan seusai kalah dari
Timnas Vietnam dalam final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial,
Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Timnas U-22 Indonesia meraih medali perak setelah kalah
Di SEA Games 2019, timnas U-22 tergabung di Grup B bersama Vietnam, Thailand, Singapura, Laos
dan Brunei Darussalam. Pada dua laga pertama, Indonesia tampil sempurna setelah mengalahkan
juara bertahan Thailand (2-0) dan Singapura dengan skor identik. Performa impresif itu gagal
dilanjutkan Indonesia saat bersua Vietnam di laga ketiga. Indonesia harus menyerah 1-2 meski
sempat unggul terlebih dahulu di babak pertama. Pada dua laga terakhir, Indonesia pesta gol ke
gawang Brunei (8-0) dan Laos (4-0). Empat kemenangan dan satu hasil imbang membuat
Indonesia dengan koleksi 12 poin mengungguli Thailand (10) di peringkat kedua dan hanya
berjarak satu poin dari Vietnam yang lolos sebagai juara grup. Di babak semifinal, Indonesia
menantang juara Grup A, Myanmar. Indonesia harus bersusah payah bertanding hingga babak
perpanjangan waktu untuk bisa mengalahkan Myanmar 4-2. Lolos ke final, Indonesia berpeluang
mengakhiri puasa meraih medali emas SEA Games selama 19 tahun. Namun, mimpi Indonesia
pada akhirnya gagal terwujud. Indonesia di luar dugaan kalah telak tiga gol tanpa balas saat
melawan Vietnam di partai final. Alhasil, Garuda Muda harus puas pulang ke Indonesia dengan
medali perak.
Desember 2019: PSSI Tunjuk Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Mengakhiri tahun 2019, PSSI memberi kejutan dengan menunjuk Shin Tae-yong menjadi pelatih
baru timnas Indonesia. Peresmian itu dilakukan di Stadion Pakansari pada Sabtu (28/12/2019).
Tidak seperti biasanya, PSSI di bawah pimpinan Mochammad Iriawan berani memberi kontrak
jangka panjang untuk pelatih baru. Shin Tae-yong dikontrak selama empat tahun atau hingga akhir
2023.
Menurut Mochammad Iriawan, kontrak jangka panjang ini diperlukan untuk mendukung program
pembinaan berkelanjutan dari PSSI. Tidak hanya menjadi pelatih timnas senior, Shin Tae-yong juga
Shin Tae-yong diminta PSSI untuk fokus di timnas senior sepanjang tahun 2020. PSSI ingin Shin
Tae-yong membawa timnas Indonesia tampil maksimal di tiga laga sisa Kualifikasi Piala Dunia
Selanjutnya, Shin Tae-yong dituntut PSSI membawa timnas U20 berprestasi pada ajang Piala
Dunia U20 2021 mendatang. PSSI sangat serius dengan Piala Dunia U20 2021 karena tidak ingin
Indonesia hanya menjadi penggembira ketika berstatus tuan rumah. Shin Tae-yong terpilih
Salah satu prestasi paling mencolok yang pernah diraih Shin Tae-yong adalah mendampingi Korea
Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia. Pernah melatih di ajang prestis seperti Piala Dunia menjadi
kelebihan Shin Tae-yong yang tidak dimiliki Luis Milla. Setelah ditunjuk, Shin Tae-yong akan
terlebih dahulu pulang ke Korea Selatan sebelum kembali ke Indonesia pada awal Januari 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KALEIDOSKOP 2019 Timnas Indonesia:
baca: https://bola.kompas.com/read/2019/12/30/18570638/kaleidoskop-2019-timnas-
indonesia-senior-babak-belur-tanpa-prestasi?page=all.