Skripsi - Hubungan Dukungan Suami ... - Evodia Lusia Meo Thena PDF
Skripsi - Hubungan Dukungan Suami ... - Evodia Lusia Meo Thena PDF
SKRIPSI
Oleh :
EVODIA LUSIA MEO THENA
NIM: 131611123084
i
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAR PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum
pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun
ii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
HALAMAN PERNYATAAN
iii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat,
rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Suami, dan Status Gizi
dengan Kejadian Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada
NTT”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya.Ucapan terimakasih yang tulus penyusun sampaikan kepada :
vi
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7. Kedua orang tuaku (Babe Lon dan Ema Fin), kakakku Corola dan Fanny,
adik Uyun, suamiku dan jagoan kecilku Farell, kak romo Stone yang selalu
memberi semangat,serta keluarga besar terima kasih atas semua curahan
cinta, doa, kasih sayang, perhatian dan dukungan yang tidak terbatas hingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
8. Kepala Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada yang telah memberikan izin
bagi penulis untuk melakukan penelitian.
9. Seluruh responden yang telah berpartisipasi selama proses pengambilan
data berlangsung Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada.
10. Teman – teman Puskesmas Ladja, ibu Rini, Mama Intan, ibu Oda Amelia,
ibu Marlinda M, Ibu Lin Kale, ibu Fauzia yang telah membantu selama
proses penelitian.
11. Teman – teman seperjuangan B19 khususnya mas Bayu Triantoro dan ka
Hanz, yang telah memberikan bantuan dan semangat.
12. Dosen serta Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ners Fakultas
Keperawatan UNAIR yang telah mendidik dan membimbing serta
memberikan ilmu selama masa perkuliahan.
13. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi dan bantuan hingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan skripsi ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan dan
juga bagi penulis sendiri.
Penulis
vii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MOTTO
viii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK
ix
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT
Introduction: Anemia was one of the causes of maternal and child deaths
worldwide. Were are risk factors that affect the occurrence of anemia such as the
support of husband and nutritional status of pregnant women. Husband's support
would have an effect on pregnant women to be more eager to maintain their
pregnancy. Pregnant women also must meet the nutritional needs, with good
nutritional status mother will avoid anemia. Methods: This study was aimed to
analyze the relationship of husband support, and nutritional status with the
incidence of anemia in Ladja Health Center District Ngada NTT.The research
design was cross sectional. Respondents were 92 pregnant women at Ladja
Community Health Center selected through simple random sampling. Independent
variable was husband support, nutritional status. Dependent variable was anemia.
Instrument using questionaire, observation and statistical analysis of Chi-Square
with significant level of α < 0,05. Results: The result of husband support test
show p = 0,556. Nutritional status according to normal pregnant women weight p
= 0.029 and nutritional status according to lila p = 0.026. Discussion : It can be
concluded that there is no relationship between husband support and nutritional
status with the incidence of anemia.For further research was expected to examine
all the factors that affect anemia in pregnant women.
Keyword: support husband, nutrition status, anemia , pregnant women
x
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Lembar Pernyataan..................................................................................................ii
Halaman Pernyataan...............................................................................................iii
Lembar Persetujuan................................................................................................iv
Lembar Pengesahan Skripsi.....................................................................................v
Ucapan Terimakasih...............................................................................................vi
Motto.....................................................................................................................viii
Abstrak....................................................................................................................ix
Abstract....................................................................................................................x
Daftar Isi.................................................................................................................xi
Daftar Gambar......................................................................................................xiv
Daftar Tabel...........................................................................................................xv
Daftar Lampiran....................................................................................................xvi
Daftar Singkatan..................................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................6
1.4 Manfaat......................................................................................................6
1.4.1 Teoritis...............................................................................................6
1.4.2 Praktis.................................................................................................7
xi
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
xiv
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
xv
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR SINGKATAN
xvii
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 1
PENDAHULUAN
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
dalam kehamilan adalah dukungan suami dan status gizi ibu hamil. Adanya
dukungan suami dapat meningkatkan kenyamanan pada ibu hamil, sehingga ibu
memperhatikan kondisi kehamilan. Ibu hamil yang diperhatikan dan dikasihi oleh
suami selama kehamilan akan menunjukan lebih sedikit gejala emosi dan fisik dan
Jensen, 2005).Ibu hamilmembutuhkan zat gizi lebih banyak dan status gizi yang
baik selama kehamilan. Ibu hamil yang tidak berperilaku secara sehat saat hamil
menderita gizi kurang terutama Kurang Energi Kronis (KEK) dan menderita
anemia (Putri, 2017). Namun hubungan dukungan suami dan status gizi ibu hamil
dapat dijelaskan.
1
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
2
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kekurangan besi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari yang
kebutuhan gizi yang seimbang untuk dirinya dan untuk pertumbuhan dan
besi pada trimester kedua dan dan trimester ketiga kehamilan. Anemia yang
terjadi pada dua trimester pertama kehamilan dapat beresiko lebih besar untuk
ditemukan di India 88%, diikuti oleh Afrika 50%, Amerika Latin 40% dan Karibia
prevalensi anemia pada ibu hamil di Nepal cukup tinggi sebesar 48% dan
penyebab paling umum untuk anemia di Nepal adalah kurangnya asupan zat besi.
Kathmandu ibu kota propinsi Nepal juga memiliki prevalensi anemia yang lebih
tinggi yaitu 62,2 % (Rai et al., 2014). Menurut (Badan Penelitian dan
pada balita 12-59 bulan adalah 21,8% dan ibu hamil sebesar 37,1%.
(SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tingggi sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab terbesar yaitu perdarahan 31,5%.
Angka Kematian Ibu (AKI) di NTT relatif menurun dari tahun ke tahun. Data
terakhir menyebutkan bahwa Angka kematian ibu di propinsi NTT tahun 2013
sebesar 185,6 per 100.000 kelahiran hidup penyebab paling besar adalah
anemia di puskesmas Ladja masih cukup tinggi. Berdasarakan data yang diperoleh
dari 213 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya, ibu yang
mengalami anemia sebanyak 97 orang (45,53%) dan pada tahun 2016 dari 216
bidan puskemas Ladja pada tanggal 25 Agustus 2017 kepada 8 orang ibu hamil
minggu memiliki kadar Hb 9,5 gr% dan 3 orang dengan umur kehamilan 14
minggu memiliki kadar Hb 8,5 gr%. Ketiga orang ibu hamil ini baru
memasuki trimester kedua dan saat dilakukan pemeriksaan LILA ketiga orang ibu
hamil ini memiliki LILA <23,5 cm. Ibu mengatakan malas melakukan
pemeriksaan ke puskesmas dan jarak puskesmas jauh dari rumah dan tidak ada
mengetahuizat gizi yang penting untuk kehamilandan bahaya yang terjadi jika
nasi dan sayur, sesekali baru ditambah dengan lauk pauk. Suamitidak
pasokan besi untuk membuat hemoglobin.Jika zat gizi dalam tubuh kurang maka
berakibat tubuh tidak memilki cukup zat besi untuk membuat sel darah merah dan
memiliki kemungkinan 13 kali lebih besar menderita anemia. Status gizi ibu hamil
memainkan peranan penting. Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan
Lengan Atas dan mengukur kadar Hb (Waryana, 2010).Selain itu peran serta
keluarga sangat diperlukan terutama suami untuk mencegah anemia pada ibu
hamil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (T. Rahmawati, 2016) ibu
hamil yang memiliki dukungan suami yang kurang memiliki peluang 4,68 kali
2016) kepada 120 responden hasilnya tidak signifikan antara dukungan suami
penelitian yang sedikit dan yang tidak signifikan memilikisampel penelitian yang
lebih banyak. Melihat hasil penelitian yang bervariasi ini maka peneliti perlu
kejadian anemia pada ibu hamil dengan meningkatkan cakupan pemberian tablet
besi kepada ibu hamil secara gratis. Tenaga kesehatan juga perlu melibatkan
suami dan keluarga dalam memberi penjelasan tentang anemia dan bahaya dalam
kehamilan. Selain itu suami juga perlu memberi dukungan kepada ibu hamil
ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah. Motivasi dari suami sangat
bergizi dan tinggi kandungan zat besi seperti sayuran berdaun hijau, daging
Ngada NTT ?
1.3 Tujuan
Kabupaten Ngada-NTT
Kabupaten Ngada-NTT
Kabupaten Ngada-NTT
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
hubungan dukungan suami dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu
1.4.2 Praktis
ataupun bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya sebagai dasar teori namun juga
dan pengetahuan bagi ibu hamil dan keluarga terkait dukungan suami
kepada ibu hamil dan makanan bergizi yang penting untuk ibu hamil.
dengan dukungan dan status gizi pada ibu hamil untuk mencegah
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2010)
1. Sistem reproduksi
1) Uterus
2) Serviks
8
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
9
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3) Vagina
hipervaskularisasi vagina.
4) Ovarium
korpus luteum.
5) Payudara
pembesaran mamae.
2. Sistem Pencernaan
2) Lambung
3. Sistem kardiovaskuler
1) Jantung
3) Sirkulasi darah
uterus terutama vena pelvis ketika duduk dan vena cava inferior
4. Sistem perkemihan
kedua kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul ke arah
BAK.
5. Sistem integumen
1) Wajah
2) Kulit
3) Perut
6. Sistem pernapasan
1) Hidung
oksigen.
terutama pada kaki. Dapat terjadi kesemutan akibat perubahan titi pusat
gaya berat akibat uterus yang bertambah besar. Terjadi postural hipotensi
masa kehamilan.
Sumber : Hamilplus.com
Gambar 2.1 Pertumbuhan Janin Per Trimester
(Walyani, 2015).
Selama kehamilan, seorang ibu akan berhadapan dengan berbagai proses dan
Pada awal kehamilan, ibu kerap mengeluh mual dan muntah. Kondisi ini
muntah ini terjadi pada usia 9 sampai 12 minggu kehamilan dan akan
membaik ketika masuk minggu ke 16. Untuk meringankan rasa mual dan
sering.
2. Sakit Kepala
3. Meriang
Saat awal kehamilan hingga masuk trimester kedua, ibu hamil kerap
sensasi meriang.
4. Kelelahan
secara alami menyebabkan tubuh ibu hamil menjadi mudah lelah. Untuk
Buang air kecil menjadi keluhan yang paling utama pada ibu hamil. Hal
rahim. Akan tetapi perlu diwaspadai bila keluhan sering buang air kecil
disertai dengan rasa tidak tuntas saat berkemih, rasa terbakar atau perih,
nyeri perut bawah, nyeri pinggang dan meriang karena hal ini menandakan
Dalam kehamilan, rasa kembung dan begah adalah normal. Hal ini terjadi
pengosongan lambung.
rahim yang menekan perut bagian atas. Untuk mengatasinya bisa dengan
makan secara perlahan lahan dalam porsi kecil, hindari makanan pedas dan
berminyak.
8. Sakit pinggang
9. Keputihan
garam, menaikan kaki lebih tinggi saat tidur malam. Kaki bengkak yang
Keluhan sulit tidur pada ibu hamil terjadi akibat adanya perubahan postur
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah
darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut
kelamin. Berikut adalah tabel nilai ambang batas yang digunakan untuk
kurang dari 11 g/dl selama masa kehamilan pada trimester I dan ke III dan
kurang dari 10 g/dl selama masa post partum dan trimester II (Atikah and
Asfuah, 2009)
kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi maternal ke janin untuk
defesiensi besi.
Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh kali lipat
dengan anemia secara umum seperti kulit yang kasar dan glositis.
3. Anemia Aplastik
Anemia sel sabit adalah keabnormalan bentuk sel darah merah dari yang
bentuknya bulat dan fleksibel menjadi bentuk sabit dan keras. Ibu yang
menderita anemia sel sabit akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
darah. Peningkatan volume darah terjadi akibat peningkatan volume plasma dan
bukan eritrosit. Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450
mL. Volume plasma meningkat sebanyak 45-65%/ 1.000 ml. Kondisi tersebut
kehamilan yaitu:
plasenta sehingga cadangan zat besi dalam diri ibu habis (Cantor
et al., 2015)
haid dll
malaria.
menurun.
pada trimester I dan trimester II, dengan pertimbangan bahwa hampir seluruh ibu
1. Faktor Dasar
1) Sosial ekonomi
2) Pengetahuan
serta dalam pemilihan makanan sebagai sumber zat besi juga rendah.
3) Pendidikan
4) Budaya
khusunya anemia. Hal ini terlihat pada suku Sasak yang memiliki
yang mengandung zat besi, protein, vitamin dan zat gizi penting
akan lebih dini terdeteksi, sebab pada tahap awal anemia pada ibu
2) Paritas
3) Umur
Ibu hamil pada usia muda (<20 tahun) tidak atau belum siap untuk
janin. Disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antar janin dan
ibu hamil diatas 35 tahun lebih cenderung mengalami anemia, hal ini
4) Dukungan Suami
diberikan oleh suami maka semakin tinggi pula keinginan ibu hamil
5) Status Gizi
kehamilan.
nutrisi yaitu kurangnya dukungan atau kepedulian keluarga pada asupan nutrisi
ibu hamil(Khairil, Setyowati and Afiyanti, 2013). Dukung dalam keluarga dalam
hal ini suami menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet besi , ibu hamil yang tidak mendapat dukungan
besi(Arviani, 2015).
3. Faktor Langsung
1) Penyakit infeksi
eritrosit.
2) Perdarahan
perdarahan.
kelainan congenital.
berat badan lahir rendah, gestosis dan mudah terkena infeksi, Iq rendah,
3. Saat inpartu: gangguan his primer dan sekunder, janin lahir dengan
1. Pengobatan yang aman dan efektif dapat memastikan ibu hamil memiliki
besi secara umum dengan dosis 60 mg zat besi oral harian selama 6 bulan
(Evi, 2016)
nutrisi yang sehat selama kehamilan dan mengkonsumsi tablet besi (Aisyah
4. Menjaga pola makan yang baik dan memenuhi gizi seimbang serta banyak
Berikut ini cara yang dapat dilakukan ketika hamil untuk terhindar dari
mendapatkan tablet besi dan vitamin dari petugas dan makan 3x1 hari
merupakan pria yang menjadi pasangan hidup resmi bagi seorang wanita
( istri) yang telah menikah. Suami adalah ayah dari anak-anak yang
peranan yang penting, tidak hanya sebagai pencari nafkah tapi tapi juga
dalam keluarga.
rumah tangga yang melindungi, mengayomi dan mengasihi istri dan anak-
anaknya(Arviani, 2015)
yang dapat dirasakan dan bermanfaat bagi anggota keluarga. Oleh karena
anggota keluarga akan selalu berpikir bahwa orang yang mendukung akan
1. Dukungan Informasional
saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Manfaat
dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stessor karena
khusus pada individu. Contoh dukungan ini adalah usulan, saran, nasihat
2. Dukungan Penilaian
nyata. Bantuan penilaian ini dapat berupa penilaian positif dan penilaian
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Emosional
dikontrol.
Suami selalu dengan sabar mau membuka diri untuk menerima dan
kehamilan(Febriyanti, 2016)
sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga. Dukungan bisa
atau tidak digunakan tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang
bersifat mendukung selalu siap memberi kan pertolongan dan bantuan jika
diperlukan.
Dukungan sosial (suami) dapat berpengaruh dan merubah perilaku kesehatan ibu
langsung yaitu:
Menurut Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto (1990) dalam (Supariasa and
2017) yaitu :
1. Karbohidrat
hidrogen (H), dan oksigen (O). Unsur-unsur tersebut berupa senyawa karbon
1) Sumber Tenaga
Bentuk karbohidrat yang segera dibutuhkan oleh sistem sentral dan otak
Karbohidrat bentuk lain disimpan di dalam hati dan otot berupa glikogen ,
asidosis yang dapat merugikan tubuh. Maka setiap hari sebanyak 50-100
3) Penghemat protein
Rasa manis yang berasal dari karbohidrat dalam bentuk mono dan
pada feses sehingga mudah dikeluarkan oleh tubuh. Zat yang digunakan
karbohidrat setiap orang tidak dapat diukur secara akurat karena berkaitan
atas unsur –unsur C, H, dan O. Lemak larut dalam pelarut non polar seperti
2. Lemak
intramuskular.
esensial karena tidak dapat dibuat oleh tubuh hanya ada dalam
makanan. Asam lemak esensial penting untuk merawat kulit yang sehat,
mekanik. Contoh organ yang disokong oleh lemak adalah mata, jantug,
sisa pencernaan.
sawit, kacang tanah, kedelai, jagung. Minyak hewani dapat diperoleh pada
mentega, margarin, dan lemak daging serta ayam. Menurut WHO setiap orang
3. Protein
Protein adalah molekul makro dalam tubuh terbesar setelah air dan berada
pada setiap sel hidup. Protein merupakan zat gizi terpenting untuk
kelangsungan hidup tiap sel hidup. Sumber protein dapat diperoleh dalam dua
jenis yaitu protein nabati dan hewani. Protein nabati tertinggi terdapat pada
kacang kedelai yangb memiliki nilai protein 34,9 lainnya dapat diperoleh pada
kacang merah, kacang tanah, kacang hijau, kacang mete,, tahu, daun singkong,
kanggung, wortel dsb. Sumber protein hewani dapat diperoleh pada daging
4. Vitamin
oksigen, dan terkadang nitrogen dan elemen lain yang dibutuhkan dalam
normal. Vitamin hanya dapat diperoleh dari makanan dan tidak dapat
pengolahan yang salah. Vitamin ada dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak
dalam air seperti vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12) dan
nafas pendek, perdarahan pada gusi, anemia dan luka sukar sembuh.
5. Mineral
baik pada tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Mineral dibedakan atas dua yaitu : mineral organik yang dibutuhkan oleh tubuh
dan dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
Sumber mineral paling baik adalah makanan hewani. Mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh ada dua yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
yaitu mineral yang harus dipenuhi melalui asupan makanan seperti klor,
natrium, magnesium, fosfor, kalsium, kalium dan sulfur. Mineral mikro seperti
tembaga, besi, seng, iodium, kobalt, flour, moliben, mangan, selenium, krom.
6. Air
hidup. Selain sebagai pelarut dan alat angkut zat-zat gizi, air juga berfungsi
Memperhatikan kecukupan gizi sangatlah penting bagi ibu hamil, mulai dari
Nutrisi sangat penting untuk kesejahtraan ibu hamil dan bayi. Nutrisi yang
kekurangan oksigen saat melahirkan bayi, berat badan lahir rendah dan kematian
Berikut ini kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil menurut
(Maryam, 2016) :
1. Kebutuhan energi/kalori
sedikit dan akan terjadi peningkatan pada trimester kedua. Pada trimester
(National Research Council) kebutuhan energi untuk ibu hamil yaitu 300
kkal.
2. Karbohidrat
memerlukan 40 gram glukosa per hari yang akan digunakan untuk sumber
karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula seperti kue manis dan permen.
karbohidrat yang kompleks seperti roti gandum, kentang, serealia atau padi-
padian yang tidak digiling. Kebutuhan karbohidrat untuk ibu hamil yaitu
1.500 kalori.
dan uterus dan juga untuk penambahan volume darah. Menurut WHO
4. Lemak
penting untuk pertumbuhan dan pekembangan mata dan otak. Ibu hamil
dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak boleh lebih dari
25%.
5. Vitamin
terdapat pada kuning telur, ikan, hati, wortel, labu kuning, bayam,
6. Mineral
hamil seperti;
1) Kalsium
Sumber kalsium seperti keju, yoghurt, teri, udang kecil, dan kacang-
kacangan.
2) Magnesium
3) Seng
kelamin. Sumber seng seperti keju, kerang, ayam, daging, telur, kacang,
7. Elemen lain
kedua dan ketiga. Zat besi digunakan untuk membentuk sel darah merah ,
anemia. Ibu hamil membutuhkan rata-rata 800 mg. Kebutuhan ini terdiri
berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, tempe, roti
dan sereal.
3. Gizi kurang untuk underweight yang mencakup mild dan Protein Calori
Malnutrion (PCM)
BB(kg)
IMT =
TB (m)2
Perhitungan status gizi dengan IMT tidak dapat diterapkan pada bayi,
1) Antropometri
yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui
pendek.
karena resiko lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6
bulan. Setelah umur ini tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan
2. Pemeriksaan klinis
1) Riwayat medis
2) Pemeriksaan fisik
3) Biokimia
4) Biofisik
fungsi fisik (misalnya tes adaptasi pada ruang gelap) dan sitologi.
makanan.
dengan gizi.
Cara mengenali ciri fisik kecukupan gizi ibu hamil(Wibisono and Dewi,
2009)
Jantung Detak dan irama jantung normal, dan tekanan darah normal
2. LILA
LILA merupakan cara menilai status gizi ibu hamil yang lebih baik.
berkaitan erat dengan berat badan ibu hamil mulai trimester I sampai
trimester III. Jika dibandingkan dengan berat badan, ukuran LILA lebih
berat janin jadi tidak dapat diketahui secara pasti apakah pertambahan
berat badan dari ibu, janin atau keduanya. Pengukuran LILA dilakukan
dalam posisi berdiri dan dilakukan pada titik tengah antara pangkal bahu
1). LILA kurang dari 23,5 cm : status gizi ibu hamil kurang misalnya
2). LILA sama atau lebih dari 23,5 cm : status gizi ibu hamil baik, dan
Cara menilai berat badan ideal seorang ibu hamil dengan cara berat badan
dalam(Fransiska, 2015)
Keterangan :
Baik jika BB ibu hamil sesuai atau lebih dari BBIH normal
Menurut (Maryam, 2016) beberapa faktor yang menentukan status gizi ibu
hamil adalah :
Ibu yang sedang hamil atau yang sudah berkeluarga biasanya lebih
2. Status ekonomi
tercukupi.
Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang baik akan memberikan gizi
4. Status kesehatan
yang menurun dan jika dibiarkan akan memperberat kondisi ibu hamil.
5. Aktivitas
berbau amis. Padahal konsumsi ikan terutama ikan laut justru sangat
7. Berat badan
Penambahan berat badan ibu hamil akan menentukan zat makanan yang
Menurut Wibisono (2009) dalam kenaikan berat badan pada ibu hamil
badan akan terus naik minimal 450 gram dalam satu minggu.
Tabel 2.5 Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan Status Gizi Ibu
Sebelum Hamil
Status Gizi Ibu Sebelum Hamil Total Kenaikan BB Selama Kehamilan (Kg)
(IMT)
Kurang (kurus) 13-18
Normal 11-16
Overweight 7-11
Obesitas 7
Sumber: Wibisono, 2009
Jika berat badan ibu hamil tidak normal maka akan memungkinkan
8. Umur
ibu dan janin. Semkin tua umur ibu hamil, energi yang dibutuhkan ibu
package (Statistical
Package for the Social
Sciences. IBM).
Descriptive statistics
were obtained with
significance value set a
95% (p 0.05).
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
Periode Kehamilan
- Dukungan
penghargaan
- Dukungan Status Gizi
Informasional
- Dukungan
Instrumental
- Dukungan
Emosional Resiko Terjadinya Anemia
54
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
56
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
anggota keluarga khusunya ibu hamil sehingga ibu hamil selalu berpikir bahwa
ada yang mendukung dan selalu siap memberikan pertolongan saat diperlukan.
karena selama kehamilan terjadi perpindahan zat-zat dari tubuh ibu ke janin.
terjadi peningkatan volume darah. Status gizi ibu hamil diukur untuk menilai
status gizi yaitu gizi kurang dan gizi lebih pada ibu hamil. Pengukuran status
gizi ibu hamil dapat dilakukan dengan mengukur LILA dan BBIH. Status gizi
baik dinyatakan dengan LILA ≥23,5 cm dan BBIH sesuai dengan BBIH normal
dan status gizi kurang dinyatakan dengan LILA <23,5 cm dan BBIH kurang
dari BBIH normal. Ibu yang mengalami status gizi kurang akan beresiko lebih
besar mengalami anemia dan ibu yang memiliki status gizi yang baik akan
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai desain penelitian, populasi, sampel
lokasi dan waktu penelitian, prosedur pengumpulan data, analisa data, kerangka
kali pada suatu saat. Pada jenis ini variabel independen dan dependen dinilai
secara simultan ( dalam waktu bersamaan) pada suatu saat, jadi tidak ada tindak
lanjut.
57
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
58
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.2.1 Populasi
adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan di Poli KIA Puskesmas
4.2.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah semua ibu
Ngada NTT.
terdapat di wilayah kerja Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada dari bulan Januari
sampai Agustus 2017 sebanyak 119 orang , maka peneliti mengambil sebagian
N
n=
1+ N ¿ ¿
n = Besar sampel
N = Besar populasi
dari rumus diatas dapat ditentukan perkiraan jumlah sampel dengan perkiraan
besar populasi yang memenuhi kriteria, dalam penelitian ini didapatkan sebanyak
N
n=
1+ N ¿ ¿
119
n=
1+119 ¿ ¿
119
n=
1+119 (0,0025)
119
n=
1+0,2975
119
n=
1,2975
n=92
inklusi maupun eksklusi yang bertujuan untuk membantu mengurangi bias hasil
1. Kriteria inklusi
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam 2016).
2. Kriteria eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab antara lain
seperti subjek yang tidak memepunyai tempat tinggal tetap sehingga sulit
2016).
(Nursalam, 2016).
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
(Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya
(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Dukungan Suami dan Status Gizi
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ladja
Variabel Definisi Parameter Instrumen Skala Skor
operasional
Independen a. Dukungan Kuesioner Ordinal Kuisioner
Upaya suami informasional dukungan suami
Dukungan dalam (memberi nasihat, terdiri dari 14
Suami memberikan memberitahu,menginga item dengan
dorongan tkan dan mencari skor sebagai
kepada istri informasi) berikut:
dengan b. Instumental (membantu (0) Tidak
menjaga dan menyiapkan, pernah
memelihara mendampingi dan ikut (1) Kadang-
kesehatan istri berperan dalam kadang
sesuai dengan menjaga proses (2) Sering
aspek kehamilan) (3) Selalu
dukungan c. Emosional dan Total skor
suami yang penghargaan dibagi menjadi
dirasakan istri (menyetujui, memberi 3 tingkatan
motivasi, d. kategori yaitu:
memperhatikan dan Baik: 76-100%
merasa senang, Cukup: 56%-
memberi pujian) 75%
Kurang: 0- 55%
(Arikunto 2010)
Status gizi Keadaan Pengukuran antropometri Peningkatan Ordinal 1. Kurang jika
ibu hamil kesehatan ibu hamil BB sesuai BB ibu hamil
individu dengan kurang dari
ditentukan oleh - Berat badan ideal ibu umur BBIH normal.
keseimbangan hamil kehamilan 2. Baik jika BB
antara asupan ibu hamil
gizi dan sesuai BBIH
kebutuhan gizi Ordinal normal.
- LILA Ukuran 1. Kurang: jika
LILA LILA <23,5
cm
2. Baik: jika
LILA ≥23,5
cm
Dependen Keadaan kadar 1. Trimester I dan III Digital Nominal 1 = anemia jika
hemoglobin Hb < 11 gr% hemoglobin trimester I dan
Status dalam darah Hb ≥ 11 gr% ometer III Hb < 11gr
Anemia ibu hamil %
2. Trimester II Dan trimester
Hb < 10,5 gr% II Hb < 10,5
Hb ≥ 10,5 gr% gr%
2 = tidak anemia
jika trimester
1 dan III Hb
>11gr%
Dan trimester
II Hb > 10,5
gr%
lembar kuisioner, lembar observasi, timbangan berat badan manual, stature meter,
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari beberapa pertanyaan dan pertanyaan
Alat pengumpul data penelitian ini, yang terdiri dari, kuisioner dukungan
suami yang di adopsi dari dan dimodifikasi oleh peneliti dari , mencakup
Skoring dalam kuisioner ini menggunakan skala ordinal bernilai 0-3. Nilai
3. Status gizi
manual dan stature meter, ukuran lingkar lengan dengan menggunakan pita
hemoglobinometer.
dengan publikasi yaitu pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember
2017 . Dengan mengumpulkan sampel sesuai dengan kriteria inklusi pada ibu
valid dan aktual. Untuk mendapatkan data valid tersebut, diperlukan kuesioner
suami adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitas pada 20
responden. Pada uji validitas hasil r tabel untuk 20 responden adalah 0,444.
Pertanyaan tersebut akan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Pada uji
pertanyaan.
Tabel 4.3 Hasil uji validitas dukungan suami dengan kejadian anemia
Item Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan
1 0,652 0,444 Valid
2 0,796 0,444 Valid
3 0,599 0,444 Valid
4 0,675 0,444 Valid
5 0,495 0,444 Valid
6 0,652 0,444 Valid
7 0,652 0,444 Valid
8 0,490 0,444 Valid
9 0,608 0,444 Valid
10 0,609 0,444 Valid
11 0,515 0,444 Valid
12 0,466 0,444 Valid
13 0,611 0,444 Valid
14 0,652 0,444 Valid
suami ada 14 item pertanyaan , dan hasilnya semua dinyatakan valid, sehingga
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, untuk menghasilkan data yang
kosisten. Uji reabilitas pada kuesioner ini berdasarkan skala alpha cronbach 0
2. Nilai alpha cronbach 0,21 sampai 0,40 berarti kurang agak reliabel
nilai Alpha Cronbach 0,778. Dalam hal ini berarti kuesioner yang digunakan
reliabel.
penelitian (Nursalam, 2016). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data dukungan suami yang berupa kuisioner dan data status gizi berupa
KIA.
sesuai dengan setiap ibu hamil yang datang saat itu.. Peneliti
responden. Setiap ibu hamil yang datang dan memenuhi kriteria inklusi
pemeriksaan Hb darah.
bantuan SSPS.
dan status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia. Karena variabel variabel
adalah uji statistik Chi-Square dari hasil uji tersebut dinyatakan bermakna jika
nilai p < 0,05.Proses analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui
1. Editing
2. Coding
satus gizi : 1 = gizi kurang, 2 = gizi baik dan untuk variabel anemia : 1 =
3. Entry data
4. Tabulating
5. Cleaning data
Sampel:
Total Sampling 92 ibu hamil yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
ekslusi
Kriteria Inklusi:
1. Ibu yang tinggal dengan suami
2. Ibu yang memeriksakan kehamilan di Poli KIA
Informed Consent
Pengumpulan data
Analisa Data
Uji Statistik Chi-Square
Pembahasan
Gambar 4.9 Kerangka Hubungan Dukungan Suami dan Status Gizi dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ladja
Penelitian ini telah lolos kaji etik dari Komisi Etik Penelitian Fakultas
yang bersangkutan.
3) Kerahasiaan( Confidentiality)
peneliti.
suami.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan
tentang hubungan dukungan suami dan status gizi dengan kejadian anemia pada
ibu hamil di Poli KIA Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT. Pengambilan
Jumlah responden yang terlibat dalam pengumpulan data sebanyak 92 ibu hamil.
Wilayah kerja puskesmas Ladja terdiri dari 12 desa. Sebagian besar mata
anatara lain adalah beras dan ubi-ubian, selain itu mereka mengkonsumsi sayur-
sayuran yang berasal dari kebun mereka sendiri seperti daun singkong, kangkung,
selada. Masyarakat juga mengkonsumsi telur, daging, ikan namun hal ini jarang
bagi kalangan ekonomi di bawah rata-rata. Dukungan suami terhadap ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Ladja sangat kurang, Hal ini dapat dilihat dari saat
pemeriksaan kehamilan hampir sebagian besar ibu hamil selalu datang sendiri
yang termasuk dalam 14T ( ukur berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan
darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
71
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
72
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
payudara, senam hamil, pemberian kapsul minyak yodium dan temu wicara ).
Pelayanan ANC pada ibu hamil biasanya dilakukan di puskesmas, minimal 1 kali
pada trimester 1, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Belum
pernah terjadi kematian pada ibu karena semua ibu hamil yang beresiko tinggi
keluarga.
pada kelompok usia 20-35 tahun dengan 33(35,9%) responden berada pada
pendidikan SMA dan mayoritas responden 70 (76,1) bekerja sebagai ibu rumah
Tabel 5.2 Dukungan suami pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
Ladja 10 November sampai 15 November 2017
Tabel 5.3 Status gizi ibu hamil menurut BBIH dan LILA di wilayah kerja
puskesmas Ladja 10 November sampai 15 November 2017
(51,1%) berada pada status gizi baik menurut BBIH dan 60 (65,2%) responden
berada pada status gizi baik menurut LILA. Sebagian besar responden
dari kebun sendiri dapat mencukupi kebutuhan gizi mereka, dan selama kehamilan
Tabel 5.4 Status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Ladja
10 November sampai 15 November 2017
Meskipun sebagian besar dukungan yang diberikan suami kepada ibu hamil
kurang tetapi ibu hamil mampu memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan dan
faktor-faktor lain yang menunjang sebagian besar ibu hamil tidak anemia.
bahwa 31(64,6%) responden ibu hamil kurang mendapatkan dukungan dari suami
tetapi tidak mengalami anemia, responden ibu hamil yang berada pada dukungan
suami yang baik berjumlah 18 orang dimana 9 (50,0%) orang mengalami anemia
dan 9 (50,0%) orang lagi tidak mengalami anemia dan 16 orang ibu hamil yang
mendapat dukungan suami cukup tidak mengalami anemia. Dari uji statistik
dengan menggunakan Chi-Square menunjukan p hitung (0,556) > α (0,05), hal ini
No Jawaban Responden
Pertanyaan Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu Total
1 7 29 24 32 92
2 20 40 18 14 92
3 18 31 24 19 92
4 6 25 21 40 92
5 6 25 21 40 92
6 32 23 14 23 92
7 27 32 15 18 92
8 5 28 17 42 92
9 12 25 15 40 92
10 6 29 20 37 92
11 6 29 19 38 92
12 35 26 16 15 92
13 9 35 17 31 92
14 40 27 11 14 92
1) Hubungan status gizi ibu hamil menurut BBIH dengan kejadian anemia.
Tabel 5.7 Analisis hubungan status gizi menurut BBIH dengan kejadian
anemia pada ibu hamil puskesmas Ladja 10 November sampai
15 November 2017
Hasil analisis status gizi menurut BBIH pada ibu hamil menunjukan 33
( 27,4%) responden ibu hamil yang berada pada status gizi baik tidak mengalami
anemia dan terdapat 24 (51,15) responden ibu hamil yang berada pada status gizi
menunjukan nilai p hitung ( 0,029 ) > α (0,05), hal ini berarti H2 diterima dengan
pernyataan : Ada hubungan antara status gizi menurut BBIH pada ibu hamil
2) Hubungan status gizi ibu hamil menurut LILA dengan kejadian anemia
Tabel 5.8 Analisis hubungan status gizi menurut LILA pada ibu hamil
dengan kejadian anemia wilayah kerja puskesmas Ladja 10
November sampai 15 November 2017
Hasil analisis status gizi menurut LILA pada ibu hamil menunjukan
dengan kejadian anemia menunjukan 42 (70,0%) responden ibu hamil berada pada
status gizi baik dan tidak mengalami anemia dan dari 32 responden yang berada
pada status gizi kurang 18 (56,3%) ibu hamil mengalami anemia. Dari uji statistik
hal ini berarti H2 diterima dengan pernyataan : Ada hubungan antara status gizi
5.2 Pembahasan
5.2.1 Hubungan dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamil
dukungan suami dengan kejadian anemia. Sebanyak 31 responden ibu hamil yang
mendapat dukungan suami kurang dan tidak mengalami anemia. Hasil ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Aisyah and Fitriyani, 2016) tentang
pada ibu hamil, menunjukan bahwa dukungan suami memiliki pengaruh terhadap
kesehatan ibu dan mempengaruhi perilaku ibu hamil sendiri terhadap anemia
dalam kehamilan. Dukungan suami yang baik menyebabkan ibu tidak mengalami
anemia dan dukungan suami yang kurang menyebabkan ibu mengalami anemia.
dukungan suami dan status gizi. Dalam penelitian tidak sejalan dengan salah satu
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibu yang aktif bekerja otomatis akan berbeda
dengan ibu yang hanya duduk diam dirumah saja. Ibu rumah tangga akan lebih
memiliki banyak waktu dalam merawat kehamilannya, berbeda dengan ibu yang
aktif bekerja waktu akan lebih banyak dihabiskan untuk pekerjaanya. Faktor usia
dimana 76 responden berada pada rentan usia 20-35 tahun. Pada dasarnya usia ibu
yang relatif muda (<20 tahun) beresiko mengalami anemia karena pada umur
tersebut masih terjadi pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi yang lebih banyak
dan umur ibu >35 tahun berpengaruh pada turunnya cadangan zat besi akibat
fertilisasi. Faktor status gizi dimana sebagian besar responden berada pada status
gizi baik. Faktor pendidikan juga berpengaruh dimana sebagian besar yaitu 34
responden berada pada jenjang pendidikan SMA dan 20 responden berada pada
jenjang pendidikan PT. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu tentang gizi dan
Namun tidak semua ibu hamil dengan dukungan suami kurang tidak
menderita anemia. Ada juga ibu hamil dengan dukungan baik tetapi tidak
menderita anemia . Hal ini dapat terlihat dari responden no 28, responden no 53 ,
79, responden no 80, responden no 83. Hal ini dapat dipengaruhi oleh sebagian
besar dari 9 responden tersebut berada pada rentan usia 20 sampai 35 tahun,
pendidikan yang mayoritas PT, pekerjaan yang sebagian besar ibu rumah tangga.
Hal ini dapat dilihat dari 92 responden 48 responden berada pada status kategori
istrinya. Dukungan suami merupakan salah satu wujud rasa cinta kasih ,
tanggungjawab, perhatian dan fungsi suami sebagai kepala rumah tangga yang
dukungan suami yang diberikan dapat berupa materi, informasi atau penghargaan
yang berguna untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi seorang istri.
Dalam hal ini dukungan instrumental seperti suami selalu mendampingi ibu saat
ibu hamil memiliki dampak yang sangat penting terhadap perilaku ibu hamil
yang baik menyebabkan ibu tidak mengalami anemia dan dukungan suami yang
Dukungan suami yang sebagian besar kurang dapat terjadi karena tingkat
berasal dari berbagai sumber misalnya media masa, media elektronik, buku
petunjuk, kerabat dekat dan sebagainya.Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh
faktor pekerjaan, suami yang setiap harinya bekerja akan lebih memiliki sedikit
waktu bersama istrinya dan usia suami juga mempengaruhi dimana usia 20-35
tahun merupakan usia produktif dan usia yang pas untuk berumah tangga (Aisyah
dukungan suami kurang ini dapat terjadi karena mayoritas suami responden
dalam kondisi kurang. Suami yang memiliki pendidikan kurang akan memiliki
motivasi yang rendah juga untuk mendorong istrinya dalam menjaga kehamilan
yang setiap harinya adalah petani sehinga lebih banyak menghabiskan waktu
untuk bertani di ladang dan tidak memiliki waktu untuk mengantarkan istrinya
memeriksakan kehamilan.
5.2.2 Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hubungan antara status gizi ibu
hamil menurut BBIH dengan kejadian anemia dan berdasarkan tabel 5.8 didapat
hubungan antara status gizi ibu hamil menurut LILA dengan kejadian anemia.
Sebagian besar yaitu 60 responden berada pada status gizi baik menurut LILA dan
47 responden berada pada status gizi baik menurut BBIH. Adanya perbedaan
jumlah status gizi baik menurut BBIH dan status gizi baik menurut LILA terletak
pada cara pengukurannya. Status gizi menurut BBIH diukur dengan cara
menambahkan berat badan ideal sebelum hamil dengan jumlah perkalian antara
umur kehamilan dan peningkatan berat badan minimal yaitu perminggu 0,35
kilogram dan status gizi baik menurut LILA diukur dengan cara mengukur lengan
atas menggunakan pita LILA dengan status gizi baik dinyatakan dengan LILA
≥23 cm dan status gizi kurang dinyatakan dengan LILA <23 cm. Sebagian besar
yaitu 60 responden berada pada status gizi baik menurut LILA dan 47 responden
berada pada status gizi baik menurut BBIH (Maryam Siti, 2016).
Fransiska (2015) dimana terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia.Ibu hamil dengan status gizi baik lebih berkurang resikonya untuk
mengalami anemia sebaliknya ibu hamil dengan status gizi kurang akan lebih
beresiko mengalami anemia. Namun tidak semua ibu hamil dengan status gizi
kurang mengalami anemia, hal ini dapat dilihat dari responden no 7, responden
kurang menurut BBIH dan LILA tetapi tidak mengalami anemia. Begitu juga
tidak semua ibu hamil dengan status gizi baik menurut BBIH dan LILA tidak
mengalami anemia. Hal ini dapat dilihat dari responden no 2, responden no 10,
no 57, responden no 64. Kedelapan responden ini memiliki status gizi baik tetapi
mengalami anemia.
bahwa ibu hamil dengan status gizi baik separuh dari kebutuhan gizinya terpenuhi
dari simpanan zat besi. Resiko ibu hamil kekurangan gizi salah satunya adalah
anemia. Hal ini dapat terjadi karena responden memiliki usia yang disarankan
untuk hamil, kehamilan yang tidak ≥3, pendidikan responden yang sebagian besar
Tidak semua ibu hamil dengan status gizi kurang mengalami anemia, ini
dapat terlihat dari responden dengan status gizi kurang tetapi tidak mengalami
anemia. Hal ini dapat dilihat dari kesebelas responden tersebut 6 responden
berada pada tingkat pendidikan SMA, 11 responden berada pada rentan usia 20
sampai 35 tahun dan 8 responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Begitu juga
terdapat ibu hamil dengan status gizi baik tetapi mengalami anemia. Hal ini dapat
terjadi karena dari delapan responden tersebut sebagian besar masih berada pada
Status gizi ibu hamil dapat diketahui melalui penilaian status gizi secara
tidak langsung seperti survey konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi
(Supariasa & Bakri, 2017). Status gizi ibu hamil juga dapat diukur menggunakan
berat badan ideal ibu hamil (BBIH), Aralia dalam (Fransiska, 2015). Maryam
(2016) menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
yaitu yang pertama kebiasaan dan pandangan ibu hamil terhadap makanan. Ibu
yang sedang hamil atau berkeluarga biasanya lebih memperhatikan gizi anggota
keluarganya. Kedua adalah faktor usia, usia terlalu muda ( <20 tahun) ibu hamil,
lebih muda usia seorang wanita hamil akan lebih banyak gizi yang diperlukan
karena ibu masih dalam masa pertumbuhan dan semakin tua umur ibu energi yang
dibutuhkan juga semakin tinggi. Ketiga faktor status ekonomi, seorang dengan
ekonomi tinggi kemungkinan besar gizi yang diperlukan akan tercukupi. Keempat
faktor pengetahuan zat gizi dan makanan, ibu hamil dengan pengetahuan gizi
yang baik akan memberikan gizi yang cukup untuk janin yang dikandungnya.
menunjukan gejala nafsu makan yang menurun dan jika dibiarkan akan
mempengaruhi status gizi ibu hamil.Keenam faktor aktivitas, aktivitas yang aktif
memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang hanya
duduk diam saja. Faktor ketujuh pantang makanan pengaruh budaya, unsur
bertentangan dengan ilmu gizi. Faktor kedelapan berat badan, penambahan berat
badan ibu hamil akan menentukan zat makanan yang lebih dibutuhkan agar
Status gizi responden yang sebagian besar baik ini dapat terjadi karena
tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar berada pada tingkat pendidikan SMA
dan PT. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan ibu dalam kondisi baik.
Ibu hamil yang memiliki pendidikan yang baik, mempunyai dorongan dan
tentang pantangan makanan selama hamil sudah banyak yang tidak menganut
sehingga ibu dapat mengkonsumsi makanan tanpa ada pantangan yang dijalankan.
Usia ibu yang mayoritas berada pada rentan usia 20 - 35 tahun dan pekerjaan ibu
yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga akan lebih sedikit
responden tidak mengalami anemia. Hal ini dapat dilihat dari kadar hemoglobin
responden pada trimester I dan III lebih dari 11 gr% dan pada trimester II lebih
dari 10,5 gr%. Dalam penelitian ini kadar hemoglobin diukur menggunakan
pengetahuan, ibu hamil dengan pengetahuan zat besi yang rendah akan
makanan sebagai sumber zat besi juga rendah. Ketiga faktor pendidikan, tingkat
dijalankan. Kelima faktor kunjungan ANC, dengan ANC keadaan anemia pada
ibu hamil akan lebih dini terdeteksi. Keenam faktor paritas, paritas ≥3 dapat
menyebabkan anemia, hal ini karena terlalu sering hamil dapat menguras
cadangan zat gizi tubuh. Ketujuh faktor umur, ibu <20 tahun masih dalam taraf
pertumbuhan sehingga akan terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibu
yang diberikan oleh suami maka semakin tinggi pula keinginan ibu untuk menjaga
kehamilannya. Kesembilan faktor status gizi, status gizi yang buruk dapat
Sebagian besar ibu hamil berada pada kelompok usia resiko rendah yaitu
berada pada rentan 20-35 tahun, kelompok tersebut masuk dalam usia produktif
dan kelompok paling aman untuk kehamilan. Jumlah kehamilan terbanyak adalah
dengan kehilangan darah pada saat persalinan, semakin banyak jumlah kehamilan
semakin sering pula ibu mengalami perdarahan yang dapat memperbesar peluang
ibu hamil mengalami perdarahan karena adanya pengurangan cadangan zat besi
yang berlebihan. Tingkat pendidikan responden sebagian besar lulusan SMA dan
teratur, dapat mengerti dan mengelola makanan sehingga zat besi yang terkandung
dalam makanan tidak berkurang. Sebagian besar responden berada pada status gizi
baik dan hal ini menyebabkan ibu tidak mengalami anemia. Sebagian besar ibu
hamil tidak mengalami anemia , penulis berpendapat hal ini terjadi karena ibu
status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang telah dilakukan di Poli
KIA Puskesmas Ladja Kabupaten Ngada NTT pada tanggal 10 November sampai
6.1 Simpulan
anemia.
menderita anemia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti
88
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
89
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dan pekerjaan.
6.1 Saran
bahaya anemia kepada suami karena masih ada ibu hamil yang
menderita anemia.
3. Bagi masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Abriha, A., Yesuf, M. and Wassie, M. (2014) ‘Prevalence and associated factors
of anemia among pregnant women of Mekelle town: a cross sectional
study’, BMC Research Notes, 7(1), p. 888. doi: 10.1186/1756-0500-7-888.
Aisyah, R. D. and Fitriyani (2016a) ‘Faktor Internal Dan Eksternal Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kabupaten
Pekalongan’.
Aisyah, R. D. and Fitriyani (2016b) ‘Hubungan Frekuensi ANC, Dukungan
Suami, Pekerjaan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil’, The 4 th
Univesity Research Coloquium 2016, (2013), pp. 83–89.
Arintianingsih yuwono, T. (2013) ‘Hubungan Dukungan Suami Terhadap
Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Ngampilan Kota Yogyakarta Tahun 2013’.
Arviani, L. N. (2015) ‘Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Mengkonsusmi Tablet Besi Di Puskesmas Piyungan Bantul’, Unisa
Repository.
Atikah, P. (2011) Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Atikah, P. and Asfuah, S. (2009) Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Muha
Medika.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013’, Laporan Nasional 2013, pp. 1–384. doi: 1
Desember 2013.
Bobak, Lowdermilk and Jensen (2005) Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4th
edn. Jakarta: ECG.
Cantor, A. G. et al. (2015) ‘Routine iron supplementation and screening for iron
deficiency anemia in pregnancy: A systematic review for the U.S.
preventive services task force’, Annals of Internal Medicine, 162(8), pp.
566–576. doi: 10.7326/M14-2932.
Evi, P. (2016) Evidence-Based Dalam Kebidanan. Jakarta: ECG.
Febriyanti, S. (2016) ‘Hubungan Dukungan Suami Dengan Perilaku Kesehatan
Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi’.
Fransiska, R. (2015) Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia
Di Poli KIA Puskesmas Kebong Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
Airlangga.
Friedman, M. M., Bowden, V. R. and Jones, E. G. (2010) Buku Ajar Keperawatan
Keluarga (Riset, Teori, dan Praktik). 5th edn. Edited by E. Tiar. Jakarta:
EGC.
Hani, U., Marjati, J. K. and Rita Yulifa (2010) Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014) ‘InfoDATIN Mother’s Day’,
InfoDATIN, pp. 3–5.
Khairil, S., Setyowati and Afiyanti, Y. (2013) ‘Kegagalan Memutuskan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan: Studi Grounded
Theory Pada Ibu Hamil Anemia’, 16(2), pp. 85–92.
Manuaba, I. B. . (2010) Kapita Selekta Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:
EGC.
Mardalena, I. (2017) Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Pres.
Maryam, S. (2016) Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. 2016: Salemba Medika.
Merryyana, A. and Bambang, W. (2017) Pengantar Gizi Masyarakat.
Yogyakarta: Kencana Prenada.
Mudor, H. and Bunyarit, F. (2013) ‘A Prospective of Nutrition Intake for Pregnant
Women in Pattani, Thailand’, Procedia - Social and Behavioral Sciences.
Elsevier B.V., 91, pp. 179–184. doi: 10.1016/j.sbspro.2013.08.415.
Notoatmodjo, S. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nursalam (2016) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pendekatan Praktis).
4th edn. Edited by A. Suslia. Jakarta: Salemba Medika.
Nurzia, N. and Seftia, R. (2016) ’, Hubungan status ekonomi, pendidikan, dan
dukungan keluarga terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016, 5(2),
pp. 167–172.
Putri, A. A. (2017) Ilmu Gizi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmawati, I. N. (2016) Hubungan Dukungan Suami dengan Self Efficacy dan
Menyusui Efektif pada Ibu Menyusui 0-6 Bulan. Universitas Airlangga.
Rahmawati, T. (2016) ‘Hubungan Dukungan Penghargaan Suami Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil’, 3(April).
Rai, S. S. et al. (2014) ‘Effect of knowledge and perception on adherence to iron
and folate supplementation during pregnancy in Kathmandu, Nepal’,
Journal of the Medical Association of Thailand, 97, pp. S67–S74.
Sanchez-Gonzalez, L. R. et al. (2016) ‘Efficacy and safety of adjuvant
Lampiran 6
(Informed consent)
Kontak : 081331249786
Email : ninaevo87@gmail.com
Kabupaten Ngada
Tujuan
Tujuan Umum
Menjelaskan hubungan dukungan suami dan status gizi ibu hamil dengan
Tujuan Khusus
2. Identifikasi status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia di wilayah kerja
Ngada NTT
4. Analisis hubungan dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamil
5. Analisis hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
berat badan , diukur tinggi badan, diukur lingkar lengan, dan diukur kadar
satu kali pada jari manis atau jari tengah subyek dengan menggunakan
lanset (jarum), darah yang diambil sekitar satu tetes, kemudian darah yang
sudah keluar diteteskan pada alat pemeriksa, lalu alat pemeriksa akan
sekitar 10 menit.
Bahaya Potensial
lingkar lengan.
secara jelas dan pada laporan penelitian nama responden dibuat kode.
Informasi Tambahan
Airlangga.
Pernyataan Kesediaan
Ladja, November
2017
.................................... .......................................
Saksi
.....................................
Lampiran 7
Nama : ____________________________________________
Alamat : _____________________________________________
1) Penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Suami dan Status Gizi dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ladja
Kabupaten Ngada.
2) Perlakuan yang akan diterapkan pada subjek
3) Manfaat ikut sebagai subjek penelitian
4) Bahaya yang akan timbul
5) Prosedur penelitian
Responden mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Oleh karena itu saya:
BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA*
secara sukarela untuk menjadi responden penelitian dengan penuh kesadaran serta
tanpa keterpaksaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
tanpa ada tekanan dari pihak manapun
Ladja, November 2017
Peneliti, Responden,
( ) ( )
Saksi,
( )
*) coret salah satu
Lampiran 3
Petunjuk pengisian:
1. Pilihlah jawaban yang menurut Anda sesuai dengan memberikan tang cek atau
centang (√) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.
2. Silakan bertanya pada peneliti apabila ada pertanyaan yang kurang jelas
IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden :
2. Tanggal pengisian :
3. Umur responden :
4. Pendidikan terakhir
SD SMA
5. Pekerjaan responden
Swasta
Kedua
Rp 1.000.000 – Rp
2.000.000
DATA SUAMI
1. Umur :
2. Pendidikan :
3. Pekerjaan :
Lampiran 8
Lampiran 9
1. Pengertian
Pengukuran BBIH adalah cara untuk mengetahui berat badan ideal ibu hamil
sesuai dengan usia kehamilan ( pertambahan BB janin dan BB ibu). Dalam
pengukuran BBIH ini dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
kemudian hasil yang diperoleh dilakukan perumusuan BBIH sehingga dapat
diketahui BBIH ibu hamil.
2. Tujuan
Untuk mengetahui BB ideal ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan dalam
minggu.
3. Alat dan bahan
1. Timbangan BB dengan kapasitas 150 kg dan ketelitian 50 gram
2. Stature meter
3. Alat tulis
4. Tahapan
1. Menjelaskan kepada responden apa yang akan dilakukan.
2. Meletakan timbangan pada lantai yang datar.
3. Timbangan disetel terlebih dahulu sebelum digunakan (jika
menggunakan jarum penunjuk setel jarum pada angka nol)
4. Responden yang akan ditimbang diminta untuk membuka alas kaki, jaket
serta mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci. Lebih baik jika
responden tidak menggunakan baju dan celana yang tebal seperti jeans
5. Responden di minta untuk naik ke alat timbangan dengan posisi kaki
tepat ditengah alat timbangan tetapi tidak menutupi jendela baca.
Lampiran 10
1. Pengertian
Cara mengetahui LILA ibu hamil dengan menggunakan pita LILA atau
menggunakan meteran kain.
2. Tujuan
Untuk mengetahui ukuran lingkar lengan atas ibu hamil.
3. Alat dan bahan
Pita LILA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau meteran kain.
4. Tahapan
1. Menjelaskan kepada responden apa yang akan dilakukan.
2. Pastikan pita LILA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek.
3. Jika lengan responden >33cm, gunakan meteran kain.
4. Responden diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang
apapun serta otot lengan tidak tegang.
5. Baju pada lengan kiri disingkirkan keatas sampai pangkal bahu terlihat
atau lengan bagian atas tidak tertutup.
6. Tentukan posisi pangkal bahu.
7. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan kearah perut.
8. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
menggunakan pita LILA atau meteran dan beri tanda denagn
pulpen/spidol.
9. Lingkarkan pita LILA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda ( dipertengahan antara pangkal bahu dan siku)
10. Masukan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA.
11. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
12. Kearah angka yang lebih, baca angka yang ditunjukan oleh tanda panah
pada pita LILA ( kearah angka yang lebih besar)
Keterangan:
Jika lengan kiri lumpuh, yang diukur adalah lenagn kanan (beri keterangan pada
kolom catatan pengumpul data)
Lampiran 11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGUKURAN
HEMOGLOBIN (Hb)
1. Pengertian
Cara mengetahui Hb ibu hamil dengan menggunakan digital
hemoglobinometer.
2. Tujuan
Untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu hamil.
3. Alat dan bahan
6. Alat pemeriksa Hb digital merek Easy Touch
7. Lancing device (alat tusuk jarum) dan lancette (jarum)
8. Strip (stick) Hb
9. Kapas alkohol
10. Sarung tangan streril
11. Kertas dan pulpen untuk mencatat hasil pemeriksaan.
4. Tahapan
1. Siapkan alat didekat responden
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Hidupkan alat dengan cara masukan strip Hb kedalam alat, tunggu
sampai alat hidup.
5. Desinfeksi jari yang akan dilakukan penusukan (jari manis atau jari
tengah) responden
6. Lakukan penusukan dengan lancing device
7. Tekan jari yang dilakukan penusukan agar darah dapat keluar.
8. Tempelkan strip Hb pada darah yang keluar.
9. Tunggu sampai alat menunjukan hasil pemeriksaan Hb
10. Anjurkan responden untuk menekan area penusukan dengan kapas
alkohol agar darah berhenti keluar.
11. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
5. Waktu pelaksanaan.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan pada pagi hari.
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI
Skor Pe rtanyaan
No Re sponden Total Skor Kode
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 8 19,0476 1
2 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 23 54,7619 1
3 3 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 23 54,7619 1
4 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 2 22 52,381 1
5 2 0 1 1 0 2 3 1 0 1 1 0 1 1 14 33,3333 1
6 3 1 2 3 0 2 1 1 3 3 2 2 2 1 26 61,9048 2
7 2 0 2 2 0 1 1 2 3 3 3 0 3 0 22 52,381 1
8 2 1 2 3 3 1 1 1 3 3 2 3 1 0 26 61,9048 2
9 3 1 1 3 0 0 1 3 3 3 3 3 3 3 30 71,4286 2
10 3 0 1 3 0 0 0 3 3 3 3 0 1 0 20 47,619 1
11 3 1 1 3 0 0 1 3 3 3 3 0 3 0 24 57,1429 2
12 3 1 2 3 1 1 1 3 3 3 3 0 3 1 28 66,6667 2
13 3 1 1 3 0 3 1 3 3 3 3 0 3 1 28 66,6667 2
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 39 92,8571 3
15 1 1 1 3 0 0 0 3 3 3 3 0 3 0 21 50 1
16 3 1 1 3 0 1 2 3 3 3 3 0 3 0 26 61,9048 2
17 3 2 3 3 0 1 0 3 3 3 3 0 3 0 27 64,2857 2
18 1 0 1 2 0 0 0 3 3 3 3 0 2 0 18 42,8571 1
19 1 1 1 3 0 0 1 3 3 3 3 0 3 0 22 52,381 1
20 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 32 76,1905 3
21 1 0 1 3 0 1 0 1 1 3 3 0 3 0 17 40,4762 1
22 3 2 3 3 0 3 2 3 3 3 3 2 3 0 33 78,5714 3
23 1 1 1 1 1 1 0 3 3 2 2 2 2 2 22 52,381 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 33,3333 1
25 1 1 1 2 1 0 1 1 1 3 3 3 2 3 23 54,7619 1
26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 3 3 3 3 3 23 54,7619 1
27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 39 92,8571 3
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 0 1 1 14 33,3333 1
29 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 0 35 83,3333 3
114
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
115
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Skor Pertanyaan
No Responden Total Skor Kode
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
30 3 3 3 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 20 47,619 1
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12 28,5714 1
32 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 0 16 38,0952 1
33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12 28,5714 1
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 30,9524 1
35 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 21 50 1
36 1 1 1 1 1 1 0 0 2 1 1 1 1 1 13 30,9524 1
37 1 1 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 22 52,381 1
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 26,1905 1
39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 30,9524 1
40 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 30,9524 1
41 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 8 19,0476 1
42 1 1 0 1 0 0 1 2 0 1 1 0 2 0 10 23,8095 1
43 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 28 66,6667 2
44 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 2 2 1 10 23,8095 1
45 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 27 64,2857 2
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41 97,619 3
47 3 1 3 3 1 0 0 3 3 3 3 3 2 2 30 71,4286 2
48 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 28,5714 1
49 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11 26,1905 1
50 1 0 0 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 18 42,8571 1
51 3 1 1 3 1 0 1 3 3 3 3 2 1 1 26 61,9048 2
52 2 2 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 1 1 16 38,0952 1
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 39 92,8571 3
54 2 2 0 3 0 0 2 3 3 3 3 0 3 0 24 57,1429 2
55 0 2 2 2 2 2 0 2 1 1 1 1 0 1 17 40,4762 1
56 3 1 3 3 0 3 1 2 2 2 2 1 2 0 25 59,5238 2
57 2 2 0 2 0 1 2 2 2 2 0 3 0 18 42,8571 1
58 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 6 14,2857 1
59 3 1 1 2 1 0 1 2 2 2 2 1 1 1 20 47,619 1
60 1 2 1 2 1 1 3 3 3 3 1 1 1 0 23 54,7619 1
61 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 5 11,9048 1
Skor Pertanyaan
No Responden Total Skor Kode
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
62 3 1 2 3 1 1 1 3 3 3 3 1 2 0 27 64,2857 2
63 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 2 0 2 0 11 26,1905 1
64 3 2 3 3 3 0 3 3 3 3 3 0 1 0 30 71,4286 2
65 3 3 0 3 0 1 3 3 3 3 3 3 3 2 33 78,5714 3
66 1 1 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 0 29 69,0476 2
67 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 34 80,9524 3
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 0 36 85,7143 3
69 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 0 31 73,8095 2
70 0 0 0 0 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 16 38,0952 1
71 2 3 3 3 0 1 0 2 2 2 2 0 1 1 22 52,381 1
72 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 24 57,1429 2
73 2 1 2 1 2 3 1 3 1 2 2 1 2 1 24 57,1429 2
74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 39 92,8571 3
75 2 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 1 1 30 71,4286 2
76 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 32 76,1905 3
77 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 32 76,1905 3
78 2 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 1 34 80,9524 3
79 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 32 76,1905 3
80 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 32 76,1905 3
81 3 1 1 3 0 3 3 3 3 3 0 3 1 1 28 66,6667 2
82 1 0 0 2 0 2 0 1 1 1 1 0 1 0 10 23,8095 1
83 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 33 78,5714 3
84 1 1 2 2 0 1 1 3 2 2 0 2 1 0 18 42,8571 1
85 2 1 2 2 1 3 1 2 3 1 1 0 1 0 20 47,619 1
86 1 1 2 3 0 3 2 2 0 2 2 1 1 0 20 47,619 1
87 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 31 73,8095 2
88 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 25 59,5238 2
89 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 32 76,1905 3
90 2 1 2 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 11 26,1905 1
91 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 3 1 31 73,8095 2
92 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 29 69,0476 2
Total
Data De mografi
Data Is tri Data Suami
No. R e s ponde n
Pe ndidikan Status Pe nghas ilan
Umur Pe ke rjaan
Te rakhir Ke hamilan Ke luarga Umur Pe ndidikan Te rakhir Pe ke rjaan
1 3 1 1 3 1 3 1 4
2 3 2 1 3 1 3 2 5
3 2 2 1 3 1 3 1 4
4 3 1 1 3 1 3 1 5
5 2 1 1 1 1 2 1 4
6 2 4 2 1 2 2 4 2
7 2 3 1 1 1 2 2 4
8 2 3 1 3 2 3 3 2
9 3 3 1 3 3 3 3 2
10 2 1 1 2 1 2 1 5
11 2 3 1 2 2 3 2 2
12 2 3 1 1 2 2 2 2
13 2 3 1 1 1 2 2 4
14 2 4 3 2 3 2 4 3
15 1 3 1 1 1 2 3 4
16 2 3 1 2 1 2 1 4
17 2 4 2 2 1 2 4 2
18 2 1 1 2 1 3 1 4
19 2 4 3 1 3 2 3 2
20 3 3 1 3 2 3 1 2
21 2 3 1 1 1 2 1 4
22 2 4 3 1 1 2 3 4
23 2 1 1 1 1 2 1 4
24 2 2 1 2 1 2 2 2
25 2 1 1 3 1 2 1 4
26 2 2 1 1 1 2 2 5
27 2 2 1 3 1 2 3 4
28 3 3 1 3 1 2 1 4
29 2 4 1 1 1 2 3 4
30 2 4 2 2 2 2 3 4
31 2 2 1 2 1 2 1 4
32 2 1 1 3 1 2 1 4
33 2 4 2 1 1 2 2 5
34 2 3 1 2 1 2 2 4
35 2 3 1 3 1 2 1 4
36 1 2 1 1 1 2 1 4
37 2 1 1 3 1 2 2 4
38 2 3 1 3 1 2 1 4
39 2 1 1 1 1 2 2 5
Data De mografi
Data Is tri Data Suami
No. Re s ponde n
Pe ndidikan Status Pe nghas ilan
Umur Pe ke rjaan
Te rakhir Ke hamilan Ke luarga Umur Pe ndidikan Te rakhir Pe ke rjaan
40 2 3 1 3 1 2 2 4
41 2 2 1 1 1 2 2 4
42 2 1 1 3 1 2 1 4
43 2 2 1 3 1 2 3 2
44 2 2 1 3 1 2 2 4
45 2 4 2 1 2 2 3 4
46 3 2 1 3 2 3 3 2
47 2 4 1 1 1 2 3 2
48 2 2 1 2 1 2 2 4
49 2 3 1 1 1 2 2 5
50 3 1 1 3 1 3 1 4
51 2 4 2 2 3 2 4 2
52 2 4 3 2 3 2 4 4
53 3 1 1 3 1 3 1 4
54 2 1 1 3 1 3 2 4
55 2 2 1 2 2 2 1 4
56 2 1 1 3 1 2 1 4
57 3 3 2 2 2 3 2 4
58 2 3 2 1 1 2 4 3
59 2 3 1 3 1 3 2 5
60 2 3 1 3 1 3 2 4
61 2 2 1 1 1 2 3 5
62 2 3 1 2 1 2 3 2
63 2 2 1 3 2 3 1 4
64 3 1 1 3 1 3 1 4
65 3 4 2 3 3 3 1 2
66 2 1 1 3 1 2 1 4
67 2 3 1 1 1 2 3 4
68 2 4 2 1 2 2 4 4
69 2 4 2 2 3 3 4 3
70 2 1 1 1 1 2 1 4
71 1 3 1 1 1 2 2 5
72 2 3 1 2 1 2 2 5
73 2 3 1 1 1 2 3 5
74 2 4 3 2 3 2 4 3
75 2 3 2 2 1 2 3 2
76 2 3 1 1 1 2 2 2
77 2 3 1 2 1 2 2 4
78 2 2 1 2 1 2 1 4
79 2 4 3 2 3 2 4 3
80 2 3 2 1 2 2 3 2
81 2 1 1 3 1 3 1 4
82 2 2 1 2 1 2 1 5
83 2 3 1 3 1 2 3 5
Data Demografi
Data Istri Data Suami
No. Responden
Pendidikan Status Penghasilan
Umur Pekerjaan
Terakhir Kehamilan Keluarga Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan
84 2 4 2 1 2 2 3 2
85 2 3 1 2 1 3 2 5
86 2 2 1 2 1 2 2 2
87 2 4 2 3 1 2 3 2
88 1 3 1 1 2 2 3 5
89 2 4 2 2 2 2 3 2
90 2 3 1 1 2 2 3 2
91 2 3 1 2 2 2 3 5
92 2 1 1 3 1 3 1 4
120
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
121
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Umur
No Responden BB (kg) BBIH (kg) Skor 1 LILA (cm) Skor 2 Hb (gr %) Skor 3
Kehamilan (mg)
1 54 57,9 1 24 2 14 9,9 1
2 55 54,35 2 24 2 21 10,4 1
3 55 53,8 1 23,9 2 28 14,5 2
4 55 53,55 2 23 1 13 10,5 2
5 73 62,6 2 28 2 36 12,5 2
6 64 63,3 2 25 2 38 14,1 2
7 55 55,75 1 23 1 25 9,5 1
8 56 50,45 2 27 2 7 13,5 2
9 48 50,6 1 22 1 16 10,4 1
10 49 51,25 1 25 2 15 9,4 1
11 56 54,85 2 25 2 11 11,2 2
12 48 47,9 2 24 2 14 10,2 1
13 49 47,25 2 23 1 15 10,6 2
14 57,5 62,5 1 23,2 1 34 10,4 1
15 62 67,25 1 26,5 2 35 12,5 2
16 56 62,8 1 23 1 30 9,8 1
17 54 54,05 1 24 2 23 10,2 1
18 65 67,95 1 26 2 37 11,5 2
19 55 55,6 1 23,5 2 16 13,8 2
20 59 61,85 1 23,5 2 31 10,4 1
21 52 50,5 2 23,5 2 10 11,4 2
22 51 62,8 1 22,5 1 28 10,3 1
23 55 52,82 2 23 1 11 10,9 1
24 50,2 49 2 24 2 20 10,7 2
25 56 55,95 2 24 2 17 15,6 2
26 54,5 54,85 1 24,5 2 11 10,4 1
27 52,2 62,5 1 23 1 30 10 1
28 54,3 54 2 24 2 20 12,4 2
29 45 48,5 1 22,5 1 9 9,8 1
30 56 61,8 1 22,5 1 28 10 1
31 54 56,2 1 23 1 12 11,1 2
32 45 49,5 1 23 1 10 10,5 1
33 60 55,3 2 26 2 18 14,3 2
34 63 62,6 2 26,5 2 36 12,1 2
35 53 56,4 1 25 2 24 9,5 1
36 76 63,4 2 25,2 2 24 10,4 1
37 48 46,9 2 23 1 14 10,6 2
38 53,5 54 1 23 1 20 12,5 2
39 75 65,3 2 23 1 38 10,5 1
40 52,5 52,1 2 24 2 6 12,3 2
41 60 62,5 1 23,3 1 30 11,1 2
42 55 47,1 2 28 2 6 15,6 2
43 55 52,5 2 23,5 2 10 10,7 1
44 54 42,9 2 25 2 14 11,5 2
45 59 58,15 2 26 2 29 10,9 1
46 53 55,4 1 22 1 24 9,9 1
47 56 59,5 1 24,5 2 14 10,9 2
48 58 44,25 2 26,5 2 15 16,5 2
49 64 63,2 2 27 2 32 10,5 1
50 60 57,5 2 26,5 2 30 11,6 2
51 54 47,25 2 23,4 1 15 10,1 1
52 53 52,1 2 23,5 2 6 13,4 2
53 56 53,55 2 24 2 13 14,5 2
54 54 55,55 1 23,3 1 13 10,6 2
Umur
No Responden BB (kg) BBIH (kg) Skor 1 LILA (cm) Skor 2 Hb (gr %) Skor 3
Kehamilan (mg)
55 58 59,6 1 24 2 16 12,5 2
56 63 58,5 2 24,3 2 30 13,6 2
57 63 62,4 2 24,5 2 24 10,2 1
58 50 51,15 1 23 1 9 12,3 2
59 46 42,25 2 22,1 1 15 9,4 1
60 55 44,9 2 26 2 14 11,7 2
61 50 50 2 25 2 20 11,2 2
62 48 51,25 1 25 2 15 9,2 1
63 63 62,15 1 27 2 29 9,9 1
64 77 55,1 2 27 2 26 10,1 1
65 55 53,5 2 25 2 10 11,9 2
66 55 57,9 1 23,1 1 14 10,4 1
67 63 66,25 1 25 2 35 13,2 2
68 55 54,05 2 25 2 23 11,5 2
69 60 62,5 1 25 2 30 11,8 2
70 54 53,4 2 24 2 24 11,7 2
71 50 51,8 1 23 1 8 10,2 1
72 52 52,9 1 23,1 1 14 13,4 2
73 56 61,45 1 25 2 27 10,5 2
74 60 63,2 1 26,5 2 32 12,5 2
75 46 48,5 1 22,9 1 10 11,6 2
76 49 51,95 1 24 2 17 7,5 1
77 58 61,5 1 23,4 1 30 10,3 1
78 54 57,25 1 24 2 15 9,1 1
79 53 52,1 2 24 2 6 14,9 2
80 60 65,55 1 26 2 33 14,1 2
81 54 57,2 1 22 1 12 11,8 2
82 58,5 65,15 1 25,5 2 29 10,7 2
83 54 54 2 24 2 20 13,7 2
84 55 54,7 2 23,4 1 22 11,5 2
85 56 54,4 2 25 2 24 12,3 2
86 45 48,85 1 23 1 11 10,5 1
87 63 62,6 2 27 2 36 12,8 2
88 54 54,35 1 23,5 2 21 15,2 2
89 49 51,15 1 23,1 1 9 12,1 2
90 53 52,5 2 24 2 10 11,9 2
91 65 61,75 2 26 2 25 10,9 2
92 45,5 48,2 1 23,2 1 12 10,8 2
Crosstabs
Cases
Status anemia
Cukup Count 10 16 26
Baik Count 9 9 18
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 7,04.
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Crosstabs
Cases
Status anemia
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,61.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Crosstabs
Cases
Status anemia
Tidak
Anemia anemia Total
Chi-Square Tests
128
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI....EVODIA LUSIA M.THENA
129
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,52.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.