Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 24 Jakarta
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial

Topik / Tema Layanan : Media Sosial (Manfaat dan Dampaknya)


Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 45 Menit)

A. LAYANAN

1 Komponen Layanan : Layanan Dasar

2 Bidang Layanan : Sosial


3 Aspek Perkembangan : Landasan Perilaku Etis
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran
4 Topik Layanan : Media Sosial (Manfaat dan Dampaknya)
5 Sasaran : Kelas X/Semester Ganjil 2022

6 Waktu : 2 JP (2 x 45 Menit)

7 Metode/ Teknik : Project Based Learning – Small Group Discussion

8 Media/ Alat :  Powerpoint ice breaking


 Video terkait materi
 PPT materi Manajemen Waktu
 LKPD – Membuat Mind Mapping Medsos
 Angket evaluasi proses dan hasil (melalui g.form)
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

1 Capaian Layanan
Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara
objektif menggunakan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar serta konsekuensinya.
(Fase F- Kematangan Intelektual)

2 Tujuan Layanan

Pengenalan : 1. Peserta didik dapat memahami tentang media sosial


(medsos)
2. peserta didik dapat memahami fungsi dari media sosial
dalam kehidupan

Akomodasi : Peserta didik dapat mengidentifkasi dampak negative dan


positif dari media sosial

Tindakan : Membuat Mind Mapping Bijak Menggunakan Media


Sosial (P5)
C. RINCIAN KEGIATAN

1. Tahap Awal/ Pendahuluan. (5 menit)


a. Guru BK menyampaikan salam
b. Guru BK mendata kehadiran siswa-siswi di kelas
c. Guru BK memberikan ice breaking
d. Guru BK menyampaikan tujuan layanan
2. Tahap Inti
Tahapan Metode Kegiatan peserta didik Kegiatan Guru BK
Pengenalan Peserta Didik menyimak Guru BK memberikan materi
Masalah materi yang diberikan guru melalui ppt dan video terkait
(Informasi BK materi bijak menggunakan
mengenai media sosial
pentingnya Peserta didik memahami
menggunakan pentingnya media sosial di Guru BK melakukan tanya jawab
media sosial) dunia maya. dengan peserta didik terkait
materi

Mendesain Peserta didik dibagi Guru membagi siswa dalam


Perencanaan membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil antara
Project beberapa kelompok kecil 4 sampai 6 orang
antara 4 sampai 6 orang

Peserta didik diminta Guru BK membimbing peserta


membuat LKPD (mind didik untuk membuat mind
mapping bijak mapping
menggunakan media sosial)

Jadwal Project Konselor membuat Guru BK menugaskan siswa


kesepakatan apa saja yang membuat catatan dalam
akan di catatan dalam pembuatan mind mapping
pembuatan mind mapping

Pelaksanaan dan Anggota kelompok Guru BK memantau keaktifan


monitoring mendiskusikan dan konseli selama melaksanakan
memberikan masukan proyek, memantau
terhadap pembuatan mind perkembangan, dan
mapping membimbing jika mengalami
kesulitan
Presentasi Tiap kelompok menunjuk Guru BK membimbing proses
perwakilan dari presentasi konseli terkait hasil
3
kelompoknya proyeknya dan konseli yang
mempresentasikan hasil tidak presentasi menanggapi
proyek yang dibuat hasil proyek temannya

Evaluasi dan Peserta didik mengutarakan Guru Bk meminta kelompok


Refleksi komentar atau tanggapan lain untuk memberi komentar
terkait dari hasil diskusi atau tanggapan
kelompok lain
Guru BK memberikan penguatan
informasi mengenai hal-hal yang
peserta didik telah presentasikan
3. Tahap Penutup.

Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan terkait materi layanan


Guru BK mengajak peserta didik mereflesikan kegiatan
Guru BK mengajak peserta didik membuat komitmen untuk tidak segan berkonsultasi
jika menghadapi masalah sehubungan dengan materi layanan ini
Guru BK melakukan evaluasi proses dan hasil dari kegiatan layanan konseling
Guru BK mengajak peserta didik menyampaikan harapan dan rencana tindak lanjut
Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik berdo’a dan
mengucap salam

D. EVALUASI

1. Evaluasi Proses

a. Peserta didik merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan:


setuju/kurang setuju/tidak setuju
b. Peserta didik/konseli memiliki antusiasme yang tinggi dalam kegiatan:
setuju/kurang setuju/tidak setuju
c. Metode layanan yang digunakan menarik: setuju/kurang setuju/tidak setuju
d. Media BK yang digunakan menarik: setuju/kurang setuju/tidak setuju
e. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan kegiatan cukup: setuju/kurang
setuju/tidak setuju
2. Evaluasi Hasil
a. Peserta didik dapat menganalisis faktor penyebab dan akibat seseorang tidak
mengelola waktu dengan baik
b. Peserta didik meyakini kemampuan diri untuk dapat mengelola waktu dengan baik
c. Peserta didik dapat membuat jadwal kegiatan harian
Jakarta, 05 Januari 2023
Mengetahui,
Kepala sekolah, Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Eriyani, M.Pd Dini Rachmawati Murni, S.Pd


Lampiran yang perlu disertakan dalam RPL BK:
1. Langkah-langkah Ice breaking (bila ada)
2. Materi yang akan diberikan disajikan secara lengkap
1
Ice breaking

Tepuk Konsentrasi

Langkah Kegiatan:
1. Guru BK menjelaskan kepada peserta didik untuk “bertepuk tangan” atau menyebutkan kata
“Hore” sesuai dengan anggota tubuh yang ditunjuk oleh guru BK
2. Mata : Tepuk 1 kali
Telinga : Tepuk 2 kali
Hidung : Menyebutkan kata Hore
3. Guru BK memberikan intruksi dengan menunjuk anggota tubuh tertentu
4. Peserta didik mengikuti bertepuk sesuai anggota tubuh yang ditunjuk oleh guru BK
2. MATERI

PENGERTIAN MEDIA SOSIAL (SOCIAL MEDIA)

Media Sosial (Social media) adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs
media social yang populer sekarang ini antara lain : Whatsapp, BBM, Facebook, Youtube, Twitter, Wikipedia,
Blog, dll.

Definisi lain dari sosial media juga dijelaskan oleh Antony Mayfield (2008). Menurutnya social media
adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan,
termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds .

Media sosial pada era sekarang ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan
sehari-hari dari hampir semua orang. Lenhart, Smith, Anderson, Duggan, dan Perrin pada tahun 2015 telah
mengidentifikasi bahwa kelompok usia 13-17 tahun merupakan pengguna berat media sosial, dengan 87%
memiliki akses ke komputer, dan 58% ke perangkat tablet/smartphone. Media sosial telah menjadi ruang
dimana kita membentuk dan membangun hubungan, membentuk identitas diri, mengekspresikan diri, dan
belajar tentang dunia di sekitar kita. Namun perlu diingat kembali bahwa seperti halnya teknologi pada
umumnya, penggunaan media sosial tentunya memiliki pengaruh baik dan buruk pada berbagai aspek
kehidupan penggunanya, terutama pada segi kesehatan mental pengguna. Mengingat pengguna media sosial
sebagian besar adalah anak remaja dan pada usia tersebut merupakan fase yang sangat penting bagi
perkembangan emosional dan psikososial mereka, maka kami membuat ulasan ini dengan tujuan untuk
meninjau dan menganalisis secara sistematis artikel-artikel ilmiah mengenai pengaruh penggunaan media
sosial bagi kesehatan mental anak remaja untuk dijadikan sebagai sumber bagi masyarakat pada umumnya
untuk memahami lebih dalam terkait dampak negatif dari penggunaan media sosial.

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Tidak dapat dipungkiri
bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya
kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja,
media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.Padahal
dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama
teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai
apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja
pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.
FUNGSI MEDIA SOSIAL (SOCIAL MEDIA)

Social media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Social media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial
manusia menggunakan internet dan teknologi web.
2. Social media berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran
dari satu institusi media ke banyak audience (“one to many”) menjadi praktik komunikasi dialogis antar
banyak audience (“many to many”).
3. Social media mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari
pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Kalangan Remaja
Saat ini pengguna media sosial tidak hanya orang dewasa saja, melainkan juga para pelajar. Dimana satu
orang pelajar bisa memiliki lebih dari satu media sosial. Penggunaan media sosial bagi pelajar memberikan
dampak positif maupun negatif. Inilah beberapa dampak positif dan negatif media sosial bagi pelajar.

DAMPAK POSITIF MEDIA SOSIAL

1. Dapat Mengasah Keterampilan dari Hal-Hal Baru (Istilah Jawa : Melek Teknologi)
Penggunaan media sosial memberikan banyak manfaat untuk pelajar, salah satunya dapat mengasah
ketrampilan dari hal-hal baru yang dilihat dari media sosial. Bisa dibilang media sosial ini juga berfungsi
sebagai metode pembelajaran karena berguna untuk mengasah keterampilan. Dengan begini maka anak
bisa mengetahui cara kerja teknologi dan bagaimana cara memanfaatkannya. Meski begitu, sebagai orang
tua harus tetap mengawasi sang buah hati saat menggunakan media sosial.

2. Mudah dalam Mendapatkan Informasi


Menggunakan media sosial akan memudahkan penggunanya dalam mendapatkan informasi. Informasi
yang didapatkan tentang berbagai hal, mulai dari informasi tentang mata pelajaran di sekolah, kesehatan,
olahraga dan masih banyak lagi.

3. Memudahkan dalam Melakukan Belajar Online

Saat masa pandemi seperti sekarang siswa sangat bergantung kepada smartphone. Bagaimana tidak,
kegiatan tatap muka diganti dengan pembelajaran online. Berkat keberadaan smartphone dan media sosial
kegiatan pembelajaran online bisa dilakukan dengan baik dan lancar.

4. Mendorong Anak dalam Mengekspresikan Diri (Percaya Diri)

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendorong mengekspresikan diri yaitu dengan menggunakan
media sosial. Keberadaan sosial media bisa dimanfaatkan untuk memotivasi pelajar supaya lebih baik lagi
dalam berkomunikasi. Orang tua bisa memperlihatkan video sesuai usia anak supaya anak banyak belajar
mengenai cara bersikap dengan orang yang lebih tua, lebih mudah dan teman sebaya.

5. Menjalin silaturahmi (bersosialisasi)

Hubungan dengan keluarga, teman, atau siapa pun bisa dikuatkan melalui media sosial. Jika ada teman
yang berulang tahun atau menjuarai lomba tertentu, kita bisa menyelamati melalui media sosial. Ketika
mereka mengalami peristiwa-peristiwa penting lain dalam hidup, kita pun bisa memberikan dukungan
dengan mengetikkan komentar atau sekadar like unggahan tersebut. Gestur kecil semacam ini
menunjukkan bahwa kita peduli pada teman tersebut sehingga persahabatan dapat terus terjalin.

6. Mengasah skill enterpreneurship

Sudah bukan rahasia bahwa di zaman sekarang semua orang bisa menjadi wirausahawan. Semisal kita
memiliki hobi memasak atau membuat benda tertentu, produk itu
bisa dipasarkan menggunakan media sosial. Untuk mahasiswa
dan generasi muda, adanya media sosial sangat membantu proses
menjadi pebisnis kecil-kecilan. Kita bisa memulai bisnis dengan
membuka akun instagram, memasang iklan di facebook, dan
menggunakan jasa paid promote untuk promosi.

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL.

1. Menjadi Pribadi yang Malas (Kecanduan Media Sosial)


Dampak negatif media sosial bagi pelajar selanjutnya yaitu anak
menjadi malas. Penggunaan media sosial yang berlebihan akan
membuat anak menjadi malas untuk berinteraksi atau
berkomunikasi di dunia nyata. Tidak hanya itu saja, anak juga akan malas belajar dan memilih
menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial. Ini dikarenakan media sosial dianggap lebih
menyenangkan daripada belajar.

2. Tidak Peduli dengan Lingkungan

Penggunaan media sosial secara berlebihan akan memberikan dampak negatif seperti anak menjadi egois
karena lebih mementingkan dirinya sendiri. Anak-anak akan lebih cuek dengan lingkungan sekitarnya
sehingga tidak lagi peduli dengan lingkungan. Jika ini terus dibiarkan maka anak menjadi kurang memiliki
rasa empati di dunia nyata.

3. Sulit atau kurang Berkomunikasi


Komunikasi yang terjalin di media sosial tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa sehingga penggunanya
bisa menulis apa saja yang diinginkan. Akibatnya akan membuat anak menjadi semakin sulit membedakan
komunikasi di media sosial dan dunia nyata. Kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan komunikasi
anak dan keterampilan menulisnya di sekolah dalam hal penggunaan ejaan dan tata bahasa.
4. Kurang tidur atau sulit tidur
Kurang tidur menurut suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth, penggunaan media sosial
dapat mempengaruhi pola tidur remaja. Remaja memiliki dorongan untuk bangun di tengah malam guna
mengetahui hal-hal yang diunggah oleh teman-temannya.
5. Timbulnya Kecemburuan (Iri Hati)
Iri hati Di media sosial banyak orang yang menampilkan sisi terbaik dari dirinya. Sangat sedikit yang mau
menunjukkan kesusahan atau hal lain yang membuatnya direndahkan. Ketika seseorang menampilkan
dirinya dengan sangat baik di internet, hal itu memberikan kesan seolah hidupnya lebih menarik dibanding
orang lain.
6. Melemahnya sikap sosial
Walaupun dinamakan media sosial namun sejatinya dalam kondisi real media sosial membuat sebagian
orang termasuk pelajar menjadi pribadi yang tidak terlalu memperhatikan lingkungan sosialnya, mereka
sibuk mengakses berbagai media sosial yang dimiliki sehingga berinterkasi dalam lingkungannya mulai
kurang, sehingga ada ungkapan yang mengatakan media sosial mendekatkan yang jauh dan menjauhkan
yang dekat
TIPS MENGATASI MEDIA SOSIAL :
1. Pahami Alasan Penggunaan Media Sosial
Jika kamu membuka media sosial setiap hari, lebih baik tahu alasannya. Apakah untuk mencari informasi
menarik, sebagai hiburan, kebutuhan pekerjaan, komunikasi dengan teman jauh, atau hanya sekadar
melihat kehidupan orang lain. Alasan sangat penting untuk diketahui agar kamu tidak membuang banyak
waktu untuk hal yang kurang diperlukan. Gunakan waktu di media sosial untuk menunjang kehidupan
seperti pendidikan, pekerjaan, atau memperluas jaringan pertemanan.
2. Matikan Notifikasi Media Sosial
Notifikasi media sosial sengaja diciptakan untuk memberikan kabar terbaru agar seseorang bisa merespons
cepat dan memegang gadget kembali. Oleh karena itu, jika kamu ingin terhindar dari kecanduan media
sosial, nonaktifkan notifikasi media sosial. Caranya adalah cek di fitur pengaturan, pilih bagian notifikasi,
dan pilih aplikasi apa saja yang ingin dinonaktifkan.
3. Hindari Kebiasaan Memegang HP Sebelum Tidur
Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan HP bisa merusak jadwal tidur seseorang. Bahkan sebanyak 45%
orang memilih untuk berselancar di media sosial daripada tidur. Maka dari itu, penting untuk kamu
meletakkan HP di meja atau di sisi lain ruangan. Jika ponsel berada di luar jangkauan, godaan untuk melihat
jadi berkurang. Sebagai gantinya, kamu bisa membangun kebiasaan lain seperti membaca buku atau
menulis kegiatan yang ingin kamu lakukan di esok harinya.
4. Kurangi Kebiasaan Bermain HP di Pagi Hari
Setelah meletakkan HP di luar jangkauan tempat tidur, bukan berarti seseorang bisa langsung terhindar
untuk bermain media sosial. Saat bangun pagi, banyak orang memiliki respons untuk mencari keberadaan
HP dan melihat media sosial. Apabila banyak konten menarik yang bisa dilihat, kebanyakan orang akan
bertahan di tempat tidur dengan HP di tangan dalam waktu yang lama. Kebiasaan itu tentu akan
mengganggu produktivitas. Untuk menghindarinya, kamu bisa mengubah kebiasaan dengan berolahraga
pagi, membaca atau menon

Anda mungkin juga menyukai