Anda di halaman 1dari 12

Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP INTERAKSI


SOSIAL PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI KOTA DENPASAR

Ida Bagus Duwi Krisna Putra1, Made Oka Ari Kamayani2, Ni Luh Putu Eva Yanti3
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, 2, 3 Dosen Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana. Alamat korespondensi: ibduwikrisnaputra@gmail.com

ABSTRAK
Perilaku penggunaan internet merupakan bentuk dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
merubah perilaku seseorang dalam beraktivitas. Adanya internet menimbulkan beberapa dampak yang banyak
dirasakan oleh kalangan remaja seperti mahasiswa keperawatan. Kemudahan yang diberikan ketika menggunakan
internet dapat menyebabkan mahasiswa keperawatan berlebihan dalam menggunakan internet. Penggunaan
internet yang berlebihan memengaruhi kemampuan mahasiswa keperawatan dalam melakukan interaksi sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan internet terhadap interaksi sosial pada
mahasiswa keperawatan di Kota Denpasar. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan
pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan di Kota Denpasar yang didapat
menggunakan probability sampling dengan teknik proporsionate stratified random sampling (n=234). Variabel
independen penelitian ini adalah perilaku penggunaan internet sedangkan variabel dependen adalah interaksi
sosial dengan orangtua, interaksi sosial dengan teman sebaya, interaksi sosial dengan lingkungan kampus dan
interaksi sosial dengan lingkungan masyarakat pada mahasiswa keperawatan. Analisa data menggunakan uji
korelasi Spearman (α<0,05). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perilaku penggunan internet berhubungan
dengan interaksi sosial dengan teman sebaya (p=0,000), namun tidak berhubungan dengan interaksi sosial dengan
orangtua (p=0,161), lingkungan kampus (p=0,540) dan lingkungan masyarakat (p=0,977). Jadi dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan perilaku penggunaan internet terhadap interaksi sosial dengan teman sebaya pada mahasiswa
keperawatan di Kota Denpasar. Mahasiswa diharapkan mengurangi penggunaan internet yang berlebihan dan
meningkatkan hubungan interaksi sosial dengan teman sebaya.

Kata kunci: interaksi sosial, mahasiswa keperawatan, penggunaan internet.

ABSTRACT
Internet usage is a form of development of information and communication technology that changes a person's
behavior in activities. The existence of the internet causes several impacts that are felt by many teenagers such as
nursing students. The convenience provided when using the internet can cause nursing students to overuse the
internet. Excessive use of the internet will affect the ability of nursing students in socially interaction. The research
aims to understand behavior correlations internet use against social interaction on nursing students in Denpasar
City. The design was used in the study of correlational descriptive research with the approach cross-sectional. The
research sample was nursing students in Denpasar City who were obtained using probability sampling with
proportional stratified random sampling technique (n=234). The independent variable of this research is internet
usage behavior, while the dependent variable is social interaction with parents, social interaction with peers, social
interaction with the campus environment, and social interaction with the community environment in nursing
students. Data analysis used the Spearman correlation test (α<0.05). The results found that internet usage behavior
is related to social interaction with peers (p=0.000), but not related to social interaction with parents (p=0.161),
campus environment (p=0.540), and community environment (p=0.977). So it can be concluded that there is a
correlation between internet usage behavior and social interaction with peers in nursing students in Denpasar City.
Students are expected to reduce excessive internet use and increase social interaction with peers.
Keywords: internet usage, social interaction, nursing students.

539

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENDAHULUAN akan berkurang (Sa’adah, 2018).


Perkembangan teknologi dan Stockdale dan Coyne (2018)
informasi yang terjadi di Indonesia mengemukakan bahwa seseorang
sangat dinamis serta akan berdampak yang mengalami kecanduan internet
pada segala bidang, seperti ekonomi, akan menghabiskan waktu berjam-
kesehatan, sosial dan tentunya pada jam bahkan berhari-hari hanya untuk
bidang pendidikan (Cholik, 2017). dapat mengakses internet sehingga
Salah satu perkembangan pada menyebabkan terjadinya isolasi
bidang teknologi informasi dan sosial.
komunikasi adalah diciptakannya Berdasarkan penelitian yang
jaringan internet. Jaringan internet dilakukan oleh Sa’adah (2018)
dapat membantu seseorang tentang intensitas penggunaan
berkomunikasi jarak yang jauh dan internet dengan interasi sosial siswa
tidak terbatas membuat seseorang didapatkan hasil yaitu terdapat
bertukar informasi, mencari hubungan yang signifikan antara
informasi, mengirim gambar, video, intensitas penggunaan internet
dan hal-hal yang berkaitan dengan dengan interaksi sosial siswa MAN 3
bidang komunikasi dan informasi Sleman. Namun, menurut penelitian
lainnya (Ginanjar, 2016). Rachmawati (2019) tentang
Berdasarkan riset Asosiasi kecanduan internet dan interaksi
Penyelenggara Jasa Internet sosial remaja didapatkan hasil bahwa
Indonesia, pada tahun 2017 tidak ada hubungan yang signifikan
menunjukkan bahwa terjadi antara kecanduan internet dengan
peningkatan pengguna internet di interaksi sosial remaja dengan
Indonesia menjadi 143,26 juta jiwa lingkungan masyarakat.
dari yang sebelumnya pada 2016 Hasil studi pendahuluan yang
sebanyak 132,7 juta jiwa (APJII, peneliti lakukan melalui kuesioner
2017). Berdasarkan Badan Pusat elektronik (googleform) yang
Statistik Provinsi Bali, Kota Denpasar disebarkan kepada mahasiswa
merupakan daerah dengan pengguna keperawatan Unud dan Poltekkes
internet terbesar di Provinsi Bali. Denpasar tahun pertama hingga tahun
Sekitar 74,04% masayarakat Kota ketiga pada bulan Oktober hingga
Denpasar aktif mengakses internet Desember 2020 didapatkan hasil
(BPS Provinsi Bali, 2020). bahwa dari 16 responden sebanyak 13
Kecenderungan dalam orang (81,3%) mahasiswa sering
menggunakan internet sebagai media menggunakan internet lebih dari lima
berinteraksi merupakan kondisi yang jam sehari. Selain itu, terdapat
memprihatinkan karena ditinjau dari sebanyak 9 orang (56,3%) mahasiswa
usia sekolah, dimana pada rentang sering menggunakan gawai saat
usia tersebut seseorang seharusnya berinteraksi dengan orang lain serta
terbiasa untuk bergaul dan sebanyak 3 orang (18,8%) mahasiswa
berkomunikasi dengan teman atau lebih nyaman berinteraksi sosial
orang lain. Kebiasaan anak usia melalui internet atau media sosial
sekolah yang lebih banyak daripada bertemu secara langsung.
menghabiskan waktunya dengan Berdasarkan beberapa hasil
berkomunikasi melalui media sosial, penelitian tersebut serta studi
otomatis waktu yang mereka gunakan pendahuluan yang telah penulis
untuk berinteraksi secara langsung lakukan, penulis merasa tertarik

540

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

untuk melakukan penelitian tentang elektronik terdapat pernyataan


hubungan perilaku penggunaan persetujuan untuk menjadi responden.
internet terhadap interaksi sosial pada Kemudian responden mengisi
mahasiswa keperawatan di Kota kuesioner tersebut yang terdiri dari
Denpasar. kuesioner Perilaku Penggunaan
Internet dan Kuesioner Interaksi
METODE PENELITIAN Sosial yang dibagi menjadi empat
Penelitian ini ialah penelitian yaitu interaksi sosial dengan
deskriptif korelasional dengan keluarga, interaksi sosial dengan
pendekatan cross-sectional. Populasi teman sebaya, interaksi sosial dengan
penelitian adalah mahasiswa lingkungan kampus dan interaksi
keperawatan di Kota Denpasar sosial dengan lingkungan masyarakat.
khususnya Universitas Udayana dan Intepretasi dari kuesioner
Politeknik Kesehatan Denpasar. Perilaku Penggunaan Internet adalah
Pengambilan sampel jika total skor 0-30 termasuk perilaku
menggunakan teknik Proporsionate penggunaan internet normal, 31-49
Stratified Random Sampling pada 88 maka kecanduan internet ringan, total
orang mahasiswa PSSIKPN FK Unud skor 50-79 dinyatakan kecanduan
dan 146 orang mahasiswa Jurusan internet sedang, skor 80-100 maka
Keperawatan Poltekkes Denpasar. dinyatakan kecanduan internet berat
Kriteria inklusi pada penelitian ini (Prasojo, Maharani, dan Hasanuddin,
adalah mahasiswa tingkat satu hingga 2018). Sedangkan kuesioner Interaksi
tingkat tiga yang bersedia untuk Sosial diakrenakan data pada
mengikuti penelitian ini serta penelitian ini tidak berdistribusi
memiliki gawai atau perangkat yang normal maka cut of point
mendukung akses internet. menggunakan nilai median, sehingga
Sedangkan kriteria eksklusi pada interaksi sosial dikategorikan baik
penelitian ini adalah mahasiswa yang jika data > median dan kurang baik
sedang sakit atau sedang masa jika data < median (Dahlan, 2014).
perawatan di Rumah Sakit saat proses Analisis data menggunakan
penelitian serta mahasiswa yang uji korelasi Spearman dikarenakan
sudah berstatus menikah atau menggunakan data tidak terdistirbusi
berkeluarga. normal. Analisis data menggunakan
Data dikumpulkan dengan bantuan program analisis data
menggunakan kuesioner yang sudah komputer dengan tingkat
digunakan sebelumnya pada kepercayaan 95% (p≤0,05).
penelitian yang dilakukan oleh
Rachmawati pada tahun 2018 dengan HASIL PENELITIAN
beberapa perubahan yang disesuaikan Berikut ini merupakan hasil
dengan tinjauan pustaka yang sudah penelitian mengenai gambaran
dibuat oleh peneliti. Pengumpulan karakteristik demografi responden
data dilakukan secara daring dengan berdasarkan jenis kelamin, usia
membagikan kuesioner elektronik responden, angkatan responden,
kepada responden. Selanjutnya tujuan utama penggunaan internet,
responden mengisi kuesioner melalui perangkat pendukung akses internet
kuesioner elektronik yang peneliti dan biaya akses internet dalam
kirimkan melalui group kelas masing- sebulan.
masing angkatan. Pada kuesioner

541

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia Responden,


Angkatan Responden, Tujuan Utama Penggunaan Internet, Perangkat Pendukung Akses
Internet Dan Biaya Akses Internet
No. Variabel Kategori Jumlah Presentase
(N)
1. Jenis Kelamin Laki-Laki 26 11,1%
Perempuan 208 88,9%
2. Usia Responden <19 Tahun 29 12,4%
19-21 Tahun 202 86,3%
> 21 Tahun 3 1,3%
3. Angkatan Responden 2020 70 29,9%
2019 64 27,4%
2018 100 42,7%
4. Tujuan Utama Penggunaan Bermain Game Online 6 2,6%
Internet Sosial Media 124 53,0%
Mengerjakan Tugas 57 24,4 %
Kuliah
Menonton Film/Video 16 6,8 %
Kirim Pesan/Menelepon 24 10,2 %
Lainnya 7 3,0%
5. Perangkat Pendukung Paket Data 87 37,2%
Akses Internet Wifi 20 8,5%
Kombinasi (Paket Data
127 54,3%
dan Wifi)
6. Biaya Akses Internet Rp 0 - < Rp 50.000 23 9,8%
(perbulan) Rp 50.000 - < Rp 100.000 86 36,8%
Rp 100.000 - < 150.000 58 24,8%
Rp 150.000 - Rp 200.000 33 14,1%
> Rp 200.000 34 14,5%

Hasil penelitian ini media sebanyak 124 responden


menunjukkan bahwa dari variabel (53%). Beradasarkan perangkat
jenis kelamin didominasi oleh pendukung dalam mengakses internet
responden berjenis kelamin responden rata-rata menggunakan
perempuan sebanyak 208 responden Paket Data dengan kombinasi Wifi
(88,9%). Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 127 responden (54,3%).
sebagian besar usia responden adalah Ditinjau dari biaya dalam mengakses
dalam rentang 19-21 tahun sebanyak internet, sebagian besar responden
202 responden (86,3%). Responden akan menghabiskan sekitar Rp 50.000
yang paling banyak berasal dari hingga < Rp 100.000 sebanyak 86
angkatan 2018 yaitu 100 responden responden (36,8%) untuk biaya
(42,7%). mengakses internet dalam sebulan.
Tabel 1 di atas juga
menunjukkan bahwa tujuan utama
penggunaan internet paling banyak
dari responden adalah untuk bersosial

542

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Penggunaan Internet


Variabel Frekuensi Persentase
Perilaku Penggunaan Internet
Normal 13 5,6%
Kecanduan ringan 66 28,2%
Kecanduan sedang 135 57,7%
Kecanduan berat 20 8,5%
JUMLAH 234 100,0%

Tebel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Interaksi Sosial


Variabel Frekuensi (f) Persentase
Interaksi sosial dengan orangtua
Baik 128 54,7%
Kurang baik 106 45,3%
JUMLAH 234 100,0%
Interaksi sosial dengan teman
sebaya
Baik 126 53,8%
Kurang baik 108 46,2%
JUMLAH 234 100,0%
Interaksi sosial dengan lingkungan
kampus
Baik 137 58,5%
Kurang baik 97 41,5%
JUMLAH 234 100,0%
Interaksi sosial dengan lingkungan
masyarakat
Baik 124 53,0%
Kurang baik 110 47,0%
JUMLAH 234 100,0%

Berdasarkan tabel 2 di atas yang kurang baik dengan teman


sebanyak 94,4% responden dalam sebaya mereka, sebanyak 137 orang
penelitian ini diketahui mengalami (58,5%) memiliki interaksi sosial
kecanduan internet dari perilaku yang baik dengan lingkungan
penggunaan internet selama sebulan kampusnya sedangkan 97 orang
terakhir. Frekuensi kecanduan (41,5%) memiliki interaksi sosial
internet tertinggi yang dialami oleh yang kurang baik dengan lingkungan
responden adalah kecanduan sedang kampusnya, dan sebanyak 124 orang
sebanyak 135 orang (57,7%). (53,0%) memiliki interaksi sosial
Berdasarkan tabel 3 yang baik dengan lingkungan
didapatkan bahwa sebanyak 128 masyarakatnya sedangkan 110 orang
orang (54,7%) memiliki interaksi (47,0%) memiliki interaksi sosial
yang baik dengan orangtua dan 106 yang kurang baik dengan lingkungan
orang (45,3%) memiliki interaksi masyarakatnya.
yang kurang baik dengan orangtua
mereka, sebanyak 126 orang (53,8%)
memiliki interaksi yang baik dengan
teman sebaya mereka sedangkan 108
orang (46,2%%) memiliki interaksi

543

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 4. Hubungan Perilaku Penggunaan Internet Terhadap Interaksi Sosial Dengan Orangtua,
Teman Sebaya, Lingkungan Kampus Dan Lingkungan Masyarakat

Perilaku Penggunaan Internet


Variabel
r R p value
Interaksi sosial
-0,082 - 0,198
dengan orangtua
Interaksi sosial
-0,355 0,114 0,000
dengan teman sebaya
Interaksi sosial
dengan lingkungan -0,040 - 0,540
kampus
Interaksi sosial
dengan lingkungan -0,002 - 0,977
masyarakat

Berdasarkan tabel 4 hasil uji dengan hasil analisis statistik p=0,977


hipotesis dengan menggunakan uji dengan koefisien korelasinya adalah
statistik korelasi Spearman maka r=-0,002.
didapatkan bahwa tidak ada
hubungan antara perilaku PEMBAHASAN
penggunaan internet terhadap Perilaku penggunaan internet
interaksi sosial dengan orangtua pada pada penelitian ini berbeda-beda.
mahasiswa keperawatan di Kota Berdasarkan hasil penelitian ini
Denpasar dengan hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang
statistik p=0,198 dengan koefisien perilaku penggunaan internetnya
korelasinya adalah r=-0,082. tidak mengalami kecanduan hanya
Sedangkan ada hubungan antara sebanyak 5,6%, kecanduan ringan
perilaku penggunaan internet dengan sebesar 28,2%, kecanduan sedang
interaksi sosial dengan teman sebaya sebesar 57,7% dan kecanduan berat
pada mahasiswa keperawatan di Kota sebesar 8,5%. Pada responden yang
Denpasar dengan hasil analisis mengalami kecanduan internet yang
statistik p=0,000 dengan koefisien berat sebagian besar memiliki
korelasinya adalah r=-0,355 dan karakteristik menggunakan paket data
korefisien determinannya adalah dan Wifi dalam mengakses internet.
R=0,114 atau 11,4%. Oleh karena itu, responden tersebut
Selain itu didapatkan bahwa juga menghabiskan biaya untuk
tidak ada hubungan antara perilaku mengakses internet selama sebulan
penggunaan internet terhadap mencapai lebih dari Rp 200.000
interaksi sosial dengan lingkungan dalam sebulan. Selain itu, responden
kampus pada mahasiswa keperawatan yang kecanduan berat juga banyak
di Kota Denpasar dengan hasil yang tujuan utamanya dalam
analisis statistik p=0,540 dengan mengakses internet adalah untuk
koefisien korelasinya adalah r=- bersosial media.
0,040. didapatkan bahwa tidak ada Untuk kemampuan interaksi
hubungan antara perilaku sosial dengan orangtua dalam
penggunaan internet terhadap penelitian ini sebagian besar masih
interaksi sosial dengan lingkungan baik. Hal tersebut dapat terjadi
masyarakat pada mahasiswa dikarenakan berbagai aspek baik
keperawatan di Kota Denpasar objektif maupun subjektif. Aspek
544

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

objektif adalah keadaan nyata atau seperti dari segi keterbukaan dan
peristiwa ketika terjadinya interaksi kerjasama. Hal ini sejalan dengan
antara orangtua dan anak, sedangkan hasil kuesioner interaksi sosial
aspek subjektif adalah keadaan nyata dengan teman sebaya dimana
yang dipersepsikan oleh anak saat responden pada penelitian ini
berinteraksi langsung dengan sebagian besar memiliki sikap yang
orangtua (Ali dan Asrori, 2010). terbuka dan mau berbagi informasi
Selain itu, dengan kondisi pandemi dengan teman sabayanya serta
yang ada dapat menyebabkan sebagian besar responden juga merasa
intensitas dalam berinteraksi dengan lebih baik mengerjakan tugas secara
orangtua akan meningkat. Hal itu berkelompok daripada secara
dikarenakan adanya pemberlakuan individu. Oleh karena itu interaksi
pembatasan kegiatan masyarakat mahasiswa dengan teman sebaya
sehingga menyebabkan banyak dalam penelitian ini masih dalam
orangtua yang bekerja dari rumah. kategori baik.
Oleh sebab itu, kemampuan remaja Interaksi sosial yang baik
dalam hal ini mahasiswa keperawatan antara mahasiswa keperawatan
untuk berinteraksi sosial dengan dengan lingkungan kampus dapat
orangtuanya tidak mengalami terjadi apabila kampus menyediakan
masalah. lingkungan yang kondusif dan tidak
Nilai atau skor interaksi sosial ada pertentangan. Lestari (2014)
dengan teman sebaya dapat mengemukakan bahwa interaksi
dipengaruhi oleh berbagai aspek sosial dengan lingkungan sekolah
seperti keterbukaan, kerjasama, dan dalam hal ini kampus yaitu
frekuensi hubungan (Muna, 2016). komunikasi, kerjasama, dan
Selain itu, data lainnya menunjukkan pertentangan. Walaupun kondisi
bahwa sebagian besar responden ketika dilakukan penelitian ini masih
menggunakan internet untuk menghadapi pandemi, hal tersebut
mengakses sosial media. Alasan tidak terlalu memengaruhi adanya
banyak remaja menggunakan sosial interaksi antara mahasiswa
media adalah untuk memperoleh keperawatan dengan lingkungan
informasi, memperluas jaringan kampus dalam hal ini dosen hingga
pertemanan dan sebagai sarana pegawai kampus dikarenakan sistem
berekspresi (Izzati, 2017). Hal perkuliahan ketika pengambilan data
tersebut sesuai dengan penelitian dilakukan sudah mengalami
yang dilakukan oleh Moslehpour dan penyesuaian dengan peraturan yang
Batjargal (2013) yang berlaku.
mengemukakan bahwa remaja yang Remaja yang dapat
mengalami kecanduan internet dapat berinteraksi dengan baik dengan
mengurangi interaksi sosialnya di lingkungan kampusnya cenderung
dunia nyata dan lebih nyaman dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan
teman-teman di dunia maya. kampus yang diadakan secara daring.
Berdasarkan hasil penelitian Selain itu, mahasiswa yang memiliki
ini kemampuan interaksi sosial interaksi sosial yang baik juga aktif
dengan teman sabaya sebagian besar bertanya dan berdiskusi ketika
masih dalam kategori baik. Hal mengikuti kegiatan perkuliahan yang
tersebut kemungkinan disebabkan diadakan secara daring. Sebaliknya,
oleh berbagai faktor salah satunya remaja dalam hal ini mahasiswa yang

545

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

memiliki interaksi sosial yang kurang dengan orangtua menunjukkan hasil


baik di lingkungan kampus cenderung p=0,198 dan r=-0,082 yang berarti
tidak berminat mengikuti kegiatan tidak ada hubungan antara kedua
perkuliahan yang diadakan secara variabel. Hal tersebut terjadi
daring seperti menghindari adanya dikarenakan pada saat pengambilan
pertanyaan dan kurang aktif dalam data ini masih dalam masa pendemi.
kegiatan kampus lainnya yang Sebagian besar aktivitas pendidikan
diadakan secara daring. berlangsung secara daring. Hal ini
Dalam kehidupan menyebabkan mahasiswa akan
bermasyarakat, remaja diharapkan cenderung berada di rumah, dan
belajar untuk mengenal berbagai memiliki waktu yang cukup untuk
macam karakteristik dan latar berinteraksi dengan orangtuanya.
belakang yang beragam dari setiap Hasil penelitian ini bertolak
individu sehingga dalam masa belakang dengan hasil penelitian
perkembangannya, remaja mampu sebelumnya yang dilakukan oleh
menyesuaikan diri dengan orang Rachmawati (2019) yang menyatakan
disekitarnya agar tercipta hubungan bahwa ada hubungan yang signifikan
sosial yang positif di dalam antara kecanduan internet dengan
kehidupan bermasyarakat (Ali dan interaksi remaja dengan orangtua.
Asrori, 2010). Selain itu, hasil penelitian ini juga
Interaksi sosial yang baik bertolak belakang dengan penelitian
penting untuk dilakukan oleh yang dilakukan oleh Xu (2014) yang
mahasiswa keperawatan. menyatakan bahwa ada hubungan
Kemampuan mahasiswa keperawatan antara kecanduan internet terhadap
dalam berinteraksi sosial seperti interaksi remaja dengan orangtua.
komunikasi terapeutik akan Kualitas komunikasi antara orangtua
berdampak pada pelayanan kesehatan dengan ramaja sangat erat kaitannya
yang diberikan kepada pasien. dengan remaja yang mengalami
Menurut Kusumo (2017) komunikasi kecanduan internet di mana faktor ibu
terapeutik pada tahap orientasi lebih terkait terhadap kejaidan
berpengaruh terhadap kepuasan kecanduan internet daripada faktor
pasien di IGD RSUD Jojga. Selain ayah (Xu, 2014).
itu, berdasarkan penelitian yang Selain itu, Wahib (2015)
dilakukan oleh Transyah dan Toni berpendapat bahwa seorang anak
(2018) mengemukakan bahwa mendapatkan pendidikan melalui apa
terdapat hubungan yang bermakna yang biasa ditemui dalam kehidupan
antara penerapan komunikasi sehari-harinya di dalam keluarga.
terapeutik dengan kepuasan pasien di Peran orangtua dalam mendidik tata
ruang rawat inap interne RSUD dr. karma anaknya dapat memengaruhi
Rasidi Padang tahun 2017. Oleh kemampuan berinteraksi sosial.
sebab itu, kemampuan dalam Adanya dukungan orangtua juga
berinteraksi sosial dari mahasiswa dapat memengaruhi tumbuhnya
keperawatan sangat penting guna kemampuan penyesuaian diri dari
pemberian pelayanan kesehatan yang remaja baik dukungan secara
optimal. emosional, penghargaan,
Pada hasil uji korelasi instrumental, informasi ataupun
Spearman perilaku penggunaan kelompok (Irmansyah dan
internet terhadap interaksi sosial Apriliawati, 2018).

546

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Berdasarkan analisis data dan remaja dapat dilakukan pemberian


uji korelasi Spearman perilaku bimbingan dan konseling dengan cara
penggunaan internet terhadap bimbingan kelompok guna
interaksi sosial dengan teman sebaya meningkatkan kemampuan interaksi
menunjukkan hasil p=0,000 dan r=- sosial pada remaja (Utami dan
0,355 yang berarti ada hubungan Nurhayati, 2019).
antara perilaku penggunaan internet Berdasarkan analisa data dan
terhadap interaksi sosial dengan uji korelasi Spearman menunjukkan
teman sebaya pada mahasiswa hasil p=0,540 dan r=-0,040 yang
keperawatan di Kota Denpasar berarti tidak ada hubungan antara
dengan kekuatan korelasi lemah dan perilaku penggunaan internet
arah hubungan korelasinya negatif. terhadap interaksi sosial dengan
Hubungan korelasi negatif berarti lingkungan kampus. Hasil tersebut
semakin tinggi tingkat perilaku bertolak belakang dengan penelitian
penggunaan internet maka interaksi Sinkkonen (2014) yang menyatakan
sosial dengan teman sebaya akan bahwa kecanduan internet memiliki
semakin rendah atau sebaliknya, minat yang kurang terhadap
semakin rendah tingkat perilaku kehidupan sekolahnya. Selain itu,
penggunaan internet maka interaksi hasil penelitian ini juga bertolak
sosial dengan teman sebaya akan belakang dengan penelitian
semakin tinggi. Selain itu, nilai Rachmawati (2019) yang menyatakan
koefisien determinan menunjukkan bahwa ada hubungan antara
hasil R=0,114 yang berarti variabel kecanduan internet terhadap interaksi
perilaku penggunaan internet sosial remaja dengan lingkungan
memiliki pengaruh sebesar 11,4 % sekolah.
terhadap interaksi sosial dengan Menurut Widiana, Retnowati
orangtua pada mahasiswa dan Hidayat (2004) seorang yang
keperawatan di Kota Denpasar mengalami kecanduan internet tidak
sedangkan sisa 88,6% dipengaruhi akan merasa dirinya kecanduan
oleh faktor lain yang tidak diteliti. internet karena tidak menyadari
Hasil ini sesuai dengan hasil bahwa perilaku onlinenya berlebihan
penelitian yang dilakukan oleh (Raj dan Hakim, 2017). Untuk
Fauziah (2013) yang menyatakan mengatasi hal tersebut perlu
bahwa remaja yang tidak dapat dilakukan komunikasi yang persuasif.
mengontrol dirinya dalam bermain Kegiatan komunikasi tersebut
internet akan menimbulkan dampak dilakukan oleh pendidik untuk
negatif bagi perkembangannya yaitu mengajak dan membantu mahasiswa
kesulitan dalam berkonsentrasi dan memperoleh materi yang dibutuhkan
sulit untuk bersosialisasi dalam mengerjakan tugas (Ulfiana,
(Rachmawati, 2019). Hasil tersebut 2018).
juga sejalan dengan penelitian Berdasarkan hasil penelitian
Nugroho (2011) yang menyatakan ini kemungkinan kemampuan
bahwa terdapat hubungan yang responden dalam berinteraksi sosial
signifikan antara kesepian dan dengan lingkungan kampusnya dapat
kecenderungan kecanduan internet dipengaruhi oleh adanya kedudukan
dengan kemampuan interaksi sosial atau posisi yang lebih tinggi atau
pada remaja pengguna warnet. Untuk program perkuliahan yang diberikan.
meningkatkan interaksi sosial pada Dari sistem perkuliahan daring

547

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

berubah menjadi perpaduan daring istiadat dalam masyarakat dalam


dan luring. Untuk kegiatan pemberian berinteraksi satu sama lainnya.
teori dilakukan secara daring
sedangkan untuk praktik dilakukan
secara luring. Peneliti berasumsi SIMPULAN DAN SARAN
dengan sistem demikian, interaksi Sebagian besar perilaku
sosial mahasiswa dengan lingkungan penggunaan internet pada responden
kampusnya tetap akan terjaga dengan penelitian ini termasuk ke dalam
baik. Mahasiswa yang menjalani kategori kecanduan internet sedang
sistem pembelajaran daring tentunya sebanyak 135 responden (57,7%).
akan melakukan interaksi sosial yang Selain itu, sebagian besar interaksi
lebih banyak dikarenakan informasi sosial mahasiswa keperawatan
yang diterima secara langsung dengan orangtua, teman sebaya
berbeda dengan tidak langsung. lingkungan kampus dan lingkungan
Berdasarkan analisis data dan masyarakat memiliki kategori baik
uji korelasi Spearman menunjukkan yaitu lebih dari 50%.
hasil p=0,977 dan r=-0,002 yang Hasil analisis bivariate pada
artinya tidak terdapat hubungan penelitian ini didapatkan hasil yaitu
antara perilaku penggunaan internet terdapat hubungan perilaku
terhadap interaksi sosial dengan penggunaan internet terhadap
lingkungan masyarakat. Hasil interaksi sosial dengan teman sebaya
penelitian ini bertolak belakang pada mahasiswa keperawatan di Kota
dengan penelitian sebelumnya yang Denpasar dengan p value = 0,000, r=-
dilakukan oleh Salainty (2015) yang 0,355 dan R=11,4%. Namun tidak
menyatakan bahwa internet memiliki terdapat hubungan pada perilaku
dampak buruk yaitu membuat penggunaan internet terhadap
seseorang malas untuk interaksi sosial dengan orangtua
berkomunikasi di dunia nyata dengan p value = 0,161, pada perilaku
sehingga mengakibatkan penggunaan internet terhadap
berkurangnya perasaan empati interaksi sosial dengan lingkungan
terhadap lingkungan di sekitar. kampus dengan p value = 0,540, dan
Berdasarkan hasil penelitian pada perilaku penggunaan internet
di atas, peneliti berasumsi bahwa terhadap interaksi sosial dengan
penyebab Ha ditolak dikarenakan lingkungan masyarakat pada
dalam kehidupan bemasyarakat di mahasiswa keperawatan di Kota
Indonesia menganut adat ketimuran Denpasar dengan p value = 0,977.
yang memiliki ciri khas, menjunjung Saran yang dapat peneliti
tinggi nilai, moral, dan etika dalam berikan untuk tenaga kesehatan
masyarakat menyebabkan interaksi khususnya perawat kesehatan jiwa,
sosial dalam lingkungan masyarakat komunitas dan anak diharapkan
akan berjalan dengan baik (Budiarto, memberikan perhatian khusus
2020). Oleh sebab itu, interaksi sosial terhadap masalah perilaku
dengan lingkungan masyarakat pada penggunaan internet yang buruk
mahasiswa keperawatan tidak dengan memberikan edukasi terkait
memiliki hubungan dengan perilaku masalah tersebut. Sedangkan untuk
penggunaan internet dikarenakan mahasiswa keperawatan sebaiknya
sudah menjadi kebiasaan atau adat perilaku dalam penggunaan internet
yang buruk dapat dikurangi dan lebih

548

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

meningkatkan hubungan interaksi 2016. Indonesian Journal of


sosial dengan teman sebaya. Nursing Sciences and
Practice, 1(1), 8-17.
Penelitian selanjutnya disarankan Izzati, A. N. (2017). Hubungan Kecanduan
untuk memerhatikan faktor-faktor Media Sosial Terhadap Tingkat
atau aspek-aspek lain yang Stres Pada Remaja di SMAN 2
memengaruhi interaksi sosial pada Surabaya. Surabaya.
mahasiswa keperawatan dan juga Kusumo, M. P. (2017). Pengaruh
Komunikasi Terapeutik Perawat
dapat memperluas populasi dengan Terhadap Kepuasan Pasien di Rawat
memperbanyak sampel agar Jalan RSUD Jogja. Jurnal
generalisasi penelitian menjadi lebih Medicoeticolegal dan Manajemen
luas. Rumah Sakit, 6(1), 72-81.
Lestari, F., A. (2014). Perbedaan
Kemampuan Interaksi Antara Siswa
DAFTAR PUSTAKA Yang Mengikuti Organisasi
Ali, M. dan Asrori, M. (2010). Psikologi Kesiswaan Di SMP Negeri 4
Remaja : Perkembangan Peserta Kalasan Tahun Ajaran 2013/2014.
Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara Yogyakarta
APJII. (2017). Infografis penetrasi & Moslehpour, M. & Batjargal, U. (2013).
perilaku pengguna internet Factors Influencing Internet
Indonesia survey 2017. Diakses dari Addiction among Adolencents of
https://www.apjii.or.id/survei Malaysia and Mongolia. Jurnal
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. (2020). Administrasi Bisnis. 9(2), hal. 5-20.
Diakses dari Muna, K. (2016). Pengaruh Interaksi Teman
https://bali.bps.go.id/statictable/201 Sebaya Terhadap Perilaku
8/04/13/95/persentase-penduduk- Penggunaan Internet Pada Siswa
usia-5-tahun-ke-atas-yang- Kelas XI di SMKN 2 Yogyakarta.
mengakses-teknologi-informasi- Yogyakarta.
dan-komunikasi-tik-dalam-3-bulan- Nugroho, A. (2011). Hubungan antara
terakhir-menurut-kabupaten-kota- Kesepian dan Kecenderungan
2019.html pada 26 Desember 2020 Internet Addiction dengan
Budiarto, G. (2020). Indonesia dalam Kemampuan Interaksi Sosial pada
Pusaran Globalisasi dan Remaja Pengguna Warung Internet
Pengaruhnya Terhadap Krisis Moral y! Online.
dan Karakter. Pamator Journal, Prasojo, R. A., Maharani, D. A., &
13(1), 50-56. Hasanuddin, M. O. (2018).
Cholik, C. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Mengujikan Internet Addiction Test
Informasi Dan Komunikasi Untuk (IAT) ke Responden Indonesia.
Meningkatkan Pendidikan Di Rachmawati, D. (2019). Hubungan
Indonesia. Syntax Literate; Jurnal Kecanduan Internet Terhadap
Ilmiah Indonesia, 2(6), 21-30. Interaksi Sosial Remaja (Doctoral
Dahlan, S. (2014). Statistik Untuk dissertation, Universitas Airlangga).
Kedokteran dan Kesehatan. 6 ed. Raj, A. A., & Hakim, S. N. (2017). Perilaku
Jakarta: Epidemiologi Indonesia. Kecanduan Internet terhadap
Ginanjar, W. (2016). Hubungan Antara Interaksi Sosial pada Remaja di
Intensitas Penggunaan Internet Lingkungan Kos (Doctoral
Dengan Perilaku Sosial Siswa dissertation, Universitas
Jurusan Multimedia SMK Saraswati Muhammadiyah Surakarta).
Salatiga Tahun 2015 (Doctoral Sa’adah, F. H. (2018). Pengaruh Intensitas
dissertation, Fakultas Tarbiyah dan Penggunaan Internet Terhadap
Ilmu Keguruan). Interaksi Sosial Pada Siswa MAN 3
Irmansyah, D., & Apriliawati, A. (2018). Sleman. Skripsi
Hubungan Dukungan Orangtua Salainty, F. R. (2015). Pengaruh Permainan
dengan Resiliensi Remaja Dalam Internet Terhadap Perilaku Remaja
Menghadapi Perilaku Bullying di di Kelurahan Karombasan Utara,
SMPN 156 Kramat Pulo Gundul Journal Acta diurnal, IV(1)
Jakarta Pusat Tahun

549

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021


Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Stockdale, L., & Coyne, S. M. (2018). Video dissertation, Universitas Islam


game addiction in emerging Negeri Alauddin Makassar).
adulthood: Cross-sectional evidence Utami, T. W., & Nurhayati, F. (2019).
of pathology in video game addicts Kecanduan Internet Berhubungan
as compared to matched healthy Dengan Interaksi Sosial Remaja.
controls. Journal of affective Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 33-
disorders, 225, 265-272. 38.
Transyah, C. H., & Toni, J. (2018). Wahib, A. (2015). Konsep Orang Tua dalam
Hubungan Penerapan Komunikasi Membangun Kepribadian Anak.
Terapeutik Perawat Dengan Jurnal Paradigma,2(1).
Kepuasan Pasien. Jurnal Xu, J. et. al. (2014). Parents-adolescent
Endurance: Kajian Ilmiah interaction and risk of adolescent
Problema Kesehatan, 3(1), 88-95. internet addiction : a population-
Ulfiana, N. (2018). Hubungan Penggunaan based studi in Shanghai. BMC
Media Sosial dengan Kejadian Psychiatry. 14.doi: 10.1186/1471-
Insomnia Pada Mahasiswa Jurusan 244X-14-112.
Keperawatan (Doctoral

550

Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai