Surah al-Fatihah berisi tentang prinsip-prinsip agama yang dijelaskan dalam 113 surah yang datang berikutnya, salah satunya adalah surah al-Baqarah. Jika dikorelasikan bahwa surah al-Fatihah berisi garis-garis pokok agama. Sementara surah al-Baqarah menjelaskan prinsip-prinsip yang dikandung oleh surah al- Fatihah. Dalam surah al-Fatihah disebutkan dalam kata “ ”هدىadalah permohonan hamba agar diberi petunjuk oleh Allah ke jalan yang lurus, sedangkan dalam surah al- Baqarah terdapat kata “ ”الهدىyang merupakan jawaban dari permohonan tersebut berupa al-Quran adalah kitab yang menunjukkan jalan. Dalam surah al-Fatihah menyebutkan perjalanan kehidupan tiga kelompok manusia yaitu yang diberi nikmat, yang dimurkai Allah dan orang yang sesat, sedangkan ddiawal surah al-Baqarah disebutkan tiga kelompok manusia yaitu orang yang bertakwa, orang kafir, dan orang munafik. 2. Munasabah nama surah dengan kandungan isinya Surah al-Fatihah memiliki arti pembuka, yang bermakna sebagai surah pembuka dalam al-Quran. Surah al-Fatihah memiliki kandungan berbagai ajaran dan prinsip agama baik itu aqidah, ibadah, syariah, keimanan atas sifat-sifat terpuji bagi Allah, yakin terhadap hari akhir, keesaan Allah bahkan Allah itu Esa atau satu, serta petunjuk bagi umat muslim. Surah al-Baqarah memiliki arti sapi betina yang di latar belakangi oleh peristiwa terkenal pada zaman Nabi Musa a.s yang kemudian diabadikan oleh Allah SWT menjadi nama surah terpanjang dalam al-Quran. Surah al-Baqarah memiliki kandungan bahwa surah tersebut menjadi petunjuk kepada umat manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat yang mana terletak pada ketaatan seseorang pada agama. 3. Munasabah antara ayat dengan ayat dalam satu surah Dalam surah al-Fatihah ayat 1 – 2 menggunakan pola ta’kid (memperkuat) kata “ ”بسم هللا الرحمن الرحيمdengan “”الحمد هلل رب العالمين “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”. “segala puji bagi Allah tuhan semesta alam”. Dalam surah al-Baqarah ayat 2 – 3 menggunakan pola tafsir (penjelas) dari kata ke ayat setelahnya ذلك الكتب ال ريب فيه هدى للمتقين الذين يؤمنون بالغيب ويقيمون الصلوة ومما رزقنهم ينفقون “kitab (al-Quran) tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. “yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan mengunfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka”.