Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu:

Ulfia Churidatul Andriani, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Muhammad Ferdian Syah (220108110040)


2. Halimatus Sakdiyah (220108110046)

KELAS B

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu tanpa ada halangan dan
rintangan dalam proses pengerjaannya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Ulfia Churidatul Andriani, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
kita sebagai manusia biasa yang jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 06 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2

BAB II ....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

2.1 Strategi Pembelajaran Secara Langsung ..................................................................... 3

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Secara Langsung ................................................... 3

B. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Secara Langsung ....................................... 4

C. Karakteristik Strategi Pembelajaran Secara Langsung ............................................... 5

D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Secara Langsung ........................ 6

E. Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Secara Langsung ....................................... 7

2.2 Strategi Pembelajaran Secara Tidak Langsung ........................................................... 8

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Tidak Langsung .................................................... 8

B. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tidak Langsung ...................................... 10

C. Karakteristik Strategi Pembelajaran Secara Tidak Langsung ................................... 10

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajan Secara Tidak Langsung ............................. 11

E. Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Tidak Langsung ...................................... 11

2.3 Strategi Pembelajaran Secara Interaktif .................................................................... 12

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Interaktif .............................................................. 12

B. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Interaktif ................................................. 14

iii
C. Karakteristik Strategi Pembelajaran Secara Interaktif .............................................. 16

D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Interaktif ................................... 16

E. Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Interaktif ................................................. 16

BAB III .................................................................................................................................... 18

PENUTUP ............................................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 18

3.2 Saran ...................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi pembelajaran adalah rencana atau pendekatan yang digunakn oleh guru
atau instruktur untuk mengajar dan membantu siswa memahami materi pembelajaran.
Ini melibatkan berbagai metode, teknik, dan pendekatan yang dirancang untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak
bisa terlepas dari penerapan strategi pembelajaran. Karena strategi pembelajaran
merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam materi pembelajaran.
Penyampaian materi pelajaran tersebut diharapkan mampu diserap dan dipahami oleh
siswa karena hal ini akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang ingin dicapai
dalam proses pembelajaran. Tujuan dari proses pembelajaran tersebut adalah mencapai
hasil belajar yang sesuai dengan atau melebihi standar minimum yang diharapkan.
Strategi pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Bagi guru, strategi pembelajaran ini digunakan sebagai panduan dan
kerangka tindakan yang sistematis dalam melaksanakan pembelajaran. Bagi siswa,
penggunaan strategi pembelajaran dapat memudahkan proses pembelajaran dan
mempercepat pemahaman terhadap materi karena setiap strategi pembelajaran
dirancang untuk memudahkan proses pembelajaran. Diharapkan strategi pembelajaran
ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam mengajar hendaknya guru menggunakan lebih dari satu strategi
pembelajaran. Dengan menguasai teori belajar mengajar, peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik bahkan dapat memotivasi peserta didik untuk berminat
belajar matematika. Teori belajar mengajar matematika yang dikuasai para guru akan
dapat diterapkan pada peserta didik jika dapat memilih strategi belajar mengajar dengan
tepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi pembelajaran secara langsung, tidak langsung, dan
interaktif?
2. Bagaimana langkah-langkah strategi pembelajaran secara langsung, tidak
langsung, dan interaktif?

1
3. Bagaimana karakteristik strategi pembelajaran secara langsung, tidak langsung,
dan interaktif?
4. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran secara langsung, tidak langsung dan
interaktif?
5. Bagaimana contoh penerapan strategi pembelajaran secara langsung, tidak
langsung dan interaktif?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran secara langsung, tidak
langsung, dan interaktif.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran secara langsung, tidak
langsung, dan interaktif.
3. Untuk mengetahui karakteristik strategi pembelajaran secara langsung, tidak
langsung, dan interaktif
4. Untuk mengatahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran secara
langsung, tidak langsung, dan interaktif.
5. Untuk mengetahui contoh penerapan strategi pembelajaran secara langsung, tidak
langsung dan interaktif
1.4 Manfaat
Makalah ini kami tulis dengan maksud agar bisa memberikan sebuah ilmu
mengenai Strategi Pembelajaran Matematika, yang ditujukan bagi kalangan pelajar dan
mahasiswa di Indonesia dan diharapkan agar bisa dijadikan sumber referensi belajar
pengetahuan dalam dunia Pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pembelajaran Secara Langsung


A. Pengertian Strategi Pembelajaran Secara Langsung
Secara umum, strategi memiliki pengertian sebagai panduan atau rencana
besar dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam konteks
pembelajaran, strategi dapat diartikan sebagai kerangka kerja umum yang
mengarahkan tindakan guru dan siswa dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, strategi pada
dasarnya adalah serangkaian langkah terencana yang memiliki makna yang dalam
dan luas. Langkah-langkah ini muncul dari proses pemikiran dan refleksi
mendalam berdasarkan pada teori dan pengalaman tertentu.
Strategi pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang secara langsung
diarahkan oleh guru melalui tugas-tugas spesifik yang harus dilengkapi para siswa
di bawah pengawasan guru secara langsung. Dengan demikian strategi
pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centeret) oleh karena itu dalam pembelajaran ini menyiratkan langsung interaksi
antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran ini, materi pembelajaran yang akan
dipelajari dibagi ke dalam bagian yang lebih kecil dan diperkenalkan secara
langsung kepada para siswa.
Menurut Arends sebagaimana yang dikutip Tri Anto, bahwa pengajaran
langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center, yang
merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik.
Strategi pembelajaran langsung dinyatakan sebagai bentuk pendekatan
pengajaran yang berorientasi kepada guru, sebab dalam strategi ini guru memegang
peranan yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pelajaran secara terstruktur. Diharapkan apa yang disampaikan guru dapat dikuasai
anak dengan baik. Fokus strategi ini adalah kemampuan akademik (academic
achievement) siswa. Metode pengajaran dengan kuliah dan demonstrasi,
merupakan bentuk-bentuk strategi pembelajaran langsung.

3
Susilana menyatakan, bahwa strategi pembelajaran langsung dianggap akan
efektif apabila digunakan:
1. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang
akan dan harus dipelajari siswa.
2. Guru akan mengajarkan suatu keterampilan tertentu melalui demonstrasi.
3. Guru menginginkan agar siswa menguasai bahan yang dianggap penting
secara utuh yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan khusus seperti
pemecahan masalah.
4. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu.
5. Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur
tertentu untuk kegiatan praktek.
6. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru
perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
7. Jika guru menginginkan agar seluruh siswa memiliki gaya model intelektual
tertentu.
8. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemampuan rendah.
9. Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat
pada siswa.
10. Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan
yang berpusat pada siswa.

B. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Secara Langsung


a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta
memotivasi mereka untuk berperan serta dalam pembelajaran. Penyampaian
tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru melalui rangkuman rencana
pembelajaran dengan cara menuliskannya di papan tulis atau menempelkan
informasi tertulis pada papan buletin, yang berisi tahapan-tahapan dan isinya
serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap. Kegiatan siswa pada
pokok pembicaraan dan meningkatkan kembali pada hasil belajar yang telah
dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.

4
b. Mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemontrasikan keterampilan dengan benar atau menyampaikan
informasi tahap demi tahap. Kunci keberhasilan dalam tahap ini adalah
mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah
demonstrasi yang efektif. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi
pelajaran, baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan
c. Membimbing pelatihan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertayaan untuk
menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. Pada
fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau
keterampilan. Latihan bimbingan ini baik juga digunakan oleh guru untuk
menilai kemampuan siswa dalam melakukan tugasnya. Pada fase ini peran
guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. Agar
dapat mendemontrsikan sesuatu dengan benar, diperlukan laihan yang intensif
dan memerhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru memeriksa atau mengecek kemampuan siswa seperti memberi kuis
terkini, dan memberi umpan balik seperti membuka diskusi untuk siswa. Guru
memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan
umpan balik terhadap respons siswa yang benar dan mengulang keterampilan
jika diperlukan
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan konsep
Guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untu meningkatkan
pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari. Guru juga
mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihn lanjutan, dengan perhatian
khusus terhadap penerapan kepada siswa situasinya akan lebih kompleks dan
kehidupan sehari-hari.
C. Karakteristik Strategi Pembelajaran Secara Langsung
Salah satu karakteristik model pembelajaran langsung adalah adanya sintaks
atau tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan
menggunakan direct instruction juga harus memperhatikan variabel-variabel

5
lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan control guru, harapan yang
tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak netral dari pembelajaran.
Karakteristik strategi pembelajaran langsung menurut Kardi & Nur
sebagaimana yang dikutip Trianto, bahwa:
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk
prosedur penilaian belajar.
2) Sintak atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar
kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.

D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Secara Langsung


1) Kelebihan
• Dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) guru
mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa
sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai
oleh siswa.
• Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi
rendah sekalipun.
• Dapat digunakan untuk membangun strategi pembelajaran dalam bidang
studi tertentu.
• Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kelas
kecil.
• Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
• Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual dan tersetruktur.
2) Kekurangan
• Karena guru memainkan peranan pusat dalam model ini, maka kesuksesan
pembelajaran ini bergantung pada image guru.
• Sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang kurang
baik cenderung menjadikan pembelajaran yang kurang baik pula.
• Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak strategi
ini tidak memungkinkan untuk memberikan kesempatan yang cukup pada
siswa guna memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

6
• Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.
Sayangnya banyak siswa bukanlah merupakan pengamat yang baik
sehingga melewatkan hal-hal yang dimaksud oleh guru.

E. Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Secara Langsung


Berikut ini adalah contoh materi yang dapat diterapkan dengan menggunakan
pembelajaran lagsung yaitu, “Sudut”. Langkah-langkah pembelajaran sebagai
berikut:
1. Tahap persiapan
Guru memberikan informasi garis besar tujuan pembelajaran yang dilakukan,
menjelaskan mengapa pelajaran itu penting. Contohnya pada awal pembelajaran
guru memberikan penjelasan mengenai “apa itu sudut?”, “berikan contoh
bentuk sudut yang ada di sekitarmu?”, guru juga memberikan penjelasan materi
apa aja yang akan dibahas pada bab sudut ini.
2. Tahap pelaksanaan
Disini guru mendemontrasikan keterampilan dengan menggambar macam-
macam sudut langkah demi langkah
Langkah 1: Gambarlah satu sisi sudut tersebut dengan menarik sebuah garis
sembarang. Kemudian tandai titik sudutnya disalah satu ujung garis.

Langkah 2: Letakkan titik pusat busur derajat pada titik sudut tersebut.
Himpitkan tanda yang berlabel o pada busur derajat dengan garis tersebut.
Temukan 70° pada skala busur derajat dan tandai dengan alat tulismu.

7
Langkah 3. Tariklah garis yang menghubungkan titik yang menunjukkan
skala 70°tersebut (yang kamu tandai dengan busur ) dengan titik pada ujung
garis yang telah kamu buat pada langkah 1.

3. Tahap Pembimbingan
Disini guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkap
pemahaman siswa yaitu dengan memberikan beberapa soal Latihan
Contoh: Soal latihan terbimbing
Dengan menggunakan busur derajatmu, gambarlah besar sudut dengan ukuran
berikut ini.
a. 60° b. 105° c. 85°
4. Tahap pengecekan pemahaman
Tahap ini guru mengecek pemahaman siswa untuk mencari tathu apakah siswa
telah memahami konsep sudut dengan benar
Cotohnya: guru mengarahkan siswa utnuk mengerjakan LKS
5. Tahap latihan lanjutan
Disini guru memberikan tugas kepada siswa secara mandiri dengan memberikan
soal-soal yang lebih kompleks

2.2 Strategi Pembelajaran Secara Tidak Langsung


A. Pengertian Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung adalah jenis pembelajaran yang memungkinkan
siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam
pembelajaran tidak langsung adalah menyediakan panduan pembelajaran, sementara
siswa memiliki peran penting dalam proses pembelajaran hingga mencapai
kesimpulan, solusi, atau inferensi dari aktivitas kelas sebagai pengalaman belajar.

8
Dalam konteks pembelajaran tidak langsung, Lang dan Evans (2006: 368)
berpendapat bahwa pembelajaran tidak langsung lebih bermakna bagi siswa karena
siswa berperan aktif dalam memperoleh dan menemukan pengetahuan melalui
aktivitas pembelajaran. Pengetahuan siswa tidak hanya bergantung pada apa yang
guru sampaikan, tetapi lebih menekankan pada peran siswa dalam menemukan dan
memperoleh pengetahuan itu sendiri.
Lebih lanjut, Lang dan Evans (2006: 368) menjelaskan bahwa beberapa model
pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran tidak langsung melibatkan berbagai
pendekatan seperti inkuiri, induktif, pemecahan masalah, penelitian tindakan,
pengambilan keputusan, penemuan, investigasi, eksplorasi, dan eksperimen.
Pembelajaran dengan pendekatan-pendekatan tersebut selain menekankan siswa
sebagai pusat dalam pembelajaran (student-centered), juga memiliki peran penting
dalam meningkatkan kemampuan proses sesuai dengan tujuan pembelajaran itu
sendiri.
Dalam model pembelajaran tidak langsung, peran guru bergeser dari pengajar
menjadi fasilitator, pendukung, pendorong, dan sumber informasi. Guru mengelola
lingkungan belajar, memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif, dan
memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan penyelidikan
(Martin, 1983).
Strategi pembelajaran tidak langsung sering dikenal dengan istilah inkuiri,
induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penemuan. Strategi ini
pada umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun beberapa strategi bisa saling
melengkapi. Peran guru dalam strategi pembelajaran tidak langsung adalah sebagai
fasilitator, pendukung, dan sumber informasi.
Pembelajaran tidak langsung memungkinkan keterlibatan siswa dalam kegiatan
seperti observasi, penyelidikan, membuat inferensi dari data, atau membentuk
hipotesis. Guru bertanggung jawab merancang lingkungan belajar, memberikan
kesempatan siswa untuk terlibat aktif, dan jika memungkinkan memberikan umpan
balik kepada siswa saat mereka melakukan inkuiri. Pendekatan pembelajaran tidak
langsung juga memanfaatkan berbagai sumber informasi seperti materi cetak, materi
non-cetak, dan sumber daya manusia.

9
B. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
1) Tahap mengamati
Siswa melakukan pengamatan dengan membaca, mendengar, menyimak,
melihat tanpa atau dengan alat apapun.
2) Tahap menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
3) Tahap mengumpulkan Informasi
Melakukan pengumpulan informasi yang didapat dari hasil eksperimen
membaca sumber lain selain di buku atau dengan mengamati suatu objek.
4) Tahap mengolah informasi
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
5) Tahap mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya.

C. Karakteristik Strategi Pembelajaran Secara Tidak Langsung


Robertson dan Lang dalam Suryadi (2005: 14) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran tidak langsung memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Menyatakan keterlibatan siswa secara aktif dalam melakukan observasi,
investigasi, pengambilan kesimpulan, dan mencari alternatif solusi.
b. Guru memiliki peran lebih sebagai fasilitator, pendorong, serta narasumber
melalui menciptakan lingkungan belajar dan memberikan umpan balik kepada
siswa.

Karakteristik pembelajaran tidak langsung menurut Suryadi (2005: 131)


dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: penyajian materi ajar, pola interaksi dalam

10
kelas, dan model intervensi yang dilakukan guru. Ketiga aspek tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Materi utama disajikan dalam bentuk permasalahan sehingga konsep,


prosedur, dan prinsip pembelajaran diperoleh oleh siswa melalui aktivitas
pembelajaran yang tidak langsung (seperti penemuan, pemecahan masalah,
eksplorasi), baik secara individu maupun dalam kelompok.
b. Model intervensi guru yang dikembangkan lebih bersifat tidak langsung,
menggunakan teknik scaffolding (memahami batasan perkembangan anak
secara sementara dan memberikan bantuan yang sesuai) seperti mengajukan
pertanyaan, memberikan petunjuk, dan mengajukan masalah yang berbeda,
baik sebagai pembanding maupun untuk pengembangan.
c. Model interaksi yang digunakan dalam pembelajaran tidak langsung bersifat
multiarah.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajan Secara Tidak Langsung


1) Kelebihan
• Merangsang minat dan rasa ingin tahu peserta didik.
• Menghasilkan opsi alternatif dan solusi masalah.
• Mendorong kreativitas serta pengembangan keterampilan interpersonal dan
kemampuan lainnya.
• Memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
• Memungkinkan ekspresi pemahaman.
2) Kekurangan
• Memerlukan waktu yang lebih lama.
• Hasil yang sulit diprediksi.
• Strategi pembelajaran ini juga tidak sesuai jika peserta didik perlu
mengingat materi dengan cepat.

E. Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Tidak Langsung


Contoh penerapan strategi pembelajaran secara tidak langsung pada materi
“Volume balok”
1. Tahap mengamati
Siswa melakukan pengamatan dengan, melihat tanpa atau dengan alat apapun.

11
Contohnya: siswa akan dibagi kelompok yang berisi 4 anak, lalu siswa diberi
kesempatan untuk mengamati sebuah benda yang berbentuk balok.

2. Tahap menanya
Setelah melakukan pengamatan siswa akan diberi kesempatan untuk bertanya
kepada guru
Contohnya: Bagaimana cara menghitung volume balok?
3. Tahap mengumpulkan Informasi
Setelah itu siswa diberi kesempatan dengan mengumpulkan informasi
bagaimana cara menghitung balok tersebut
Contonya: siswa diberi informasi dari guru untuk menghitung volume balok
dengan menggunakan rumus V = Panjang x tinggi x lebar
4. Tahap mengolah informasi
Tahap selanjutnya informasi yang didapat dari guru di olah atau di eksekusi
oleh siswa agar mendapatkan jawaban benar
Contohnya: siswa langsung mengukur berapa Panjang, lebar dan tinggi benda
yang berbentuk balok tersebut. Lalu siswa menghitung hasil dari pengukuran
itu dan hasil nya. Panjang 10cm, Lebar 6cm, Tinggi 4cm jadi volume 10cm x
4cm x 6cm = 240cm
5. Tahap mengkomunikasikan
Setelah selesai perhitungan siswa di suruh untuk melakukan presentasi atas
hasil yang dikerjakan di depan kelas Bersama kelompoknya masing-masing.
Disini siswa akan tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan baik di depan.

2.3 Strategi Pembelajaran Secara Interaktif


A. Pengertian Strategi Pembelajaran Interaktif
Menurut Rohmalina Wahab strategi pembelajaran interaktif adalah suatu
cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, guru sebagai pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang

12
edukatif, yaitu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan
sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Pembelajaran
interaktif juga merupakan proses pembelajaran interaksi baik antara guru dan siswa,
siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses
interaksi memungkin kemampuan siswa akan berkembang mental maupun
intelektual.
Menurut Muhammad Ali strategi pembelajaran interaktif menekankan pada
proses diskusi sehingga hasil belajar diperoleh melalui interaksi antara siswa
dengan guru, siswa dengan siswa, juga interaksi antara siswa dengan bahan yang
dipelajari, serta antara pikiran siswa dengan lingkungan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka bisa disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran interaktif dirancang untuk menjadikan suasana belajar mengajar
berpusat pada siswa agar aktif membangun pengetahuannya melalui penyelidikan
terhadap pertanyaan yang mereka ajukan sendiri.
Dalam konteks ini, siswa diberikan peluang untuk mengeksplorasi rasa ingin
tahu mereka dengan cara merumuskan pertanyaan terkait topik yang akan
dipelajari, lalu menjalankan proses penyelidikan atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut, sehingga mereka dapat menemukan solusi atau jawaban sendiri. Siswa
aktif berpartisipasi dalam aktivitas terbuka dengan berbagai motivasi.
Strategi pembelajaran interaktif memberikan struktur pengajaran sains yang
melibatkan pengumpulan dan pertimbangan atas pertanyaan-pertanyaan dari para
siswa. Siswa diajak untuk memikirkan konsep yang akan dipelajari, kemudian
direfleksikan melalui keingintahuannya dan diwujudkan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian dijawab sendiri oleh siswa
melalui penyelidikan. Guru tidak terlibat terlalu jauh dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan siswa tetapi menjawab pertanyaan siswa dengan pertanyaan, sehingga
siswa akan menemukan sendiri jawaban mereka sendiri.
Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing diantara siswa.
Diskusi dan sharing memberi kesempatan siswa untuk merespon terhadap gagasan,
pengalaman, pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya, serta untuk
membangun cara berpikir dan pengalaman mereka. Pembelajaran interaktif dapat
dilakukan untuk ukuran kelompok yang bervariasi dan interaksi yang berbeda-beda.
Pembelajaran bisa berupa diskusi kelas dimana tidak dibentuk kelompok, diskusi
dalam kelompokkelompok kecil atau siswa belajar berpasangan dalam mengerjakan
13
tugas. Hal yang harus dilakukan guru adalah memberikan topik diskusi atau tugas,
menentukan waktu diskusi, menentukan jumlah dan komposisi siswa dalam
kelompok.

B. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Interaktif


1. Persiapan
Tahap kegiatan dari pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan siswa
untuk mencari latar belakang topik yang kan dibahas dalam kegiatan
pembelajaran. Guru mengumpulkan sumber-sumber yang kan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, seperti percobaaan apa yang digunakan, dan media apa
saja yang akan digunakan untuk menunjang pemebelajaran. Tahap ini pada
apresiasi yang diberikan oleh guru adalah memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengemukakan kembali materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya. Pada tahap persiapan lebih banyak dilakukan sebelum
kegiatan pembelajaran seperti menyiiapkan ala-alat percobaan dan media
pembelajaran.
2. Pengetahuan Awal
Tahap pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa mengenal hal-
hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang akan dipelajri.
Pengetahuan awal siswa ini dapat digali dengan menyajikan sebuah
permasalahan berkaitan dengan topik yang akan dibahas, kemudian
menanyakan pendapat siswa atas permasalah tersebut. Pengetahuan awal siswa
dapat menjadi tolak ukur untuk dibandingkan dengan pengetahuan mereka
setelah melakukan kegiatan.
3. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukam pada tahap ini adalah menampilkan kegiatan untuk
memancing rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya siswa didorong untuk
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topik kegiatan dimaksud.
Kegiatan yang dilakukan untuk memunculkan keingintahuan siswa bisa
diajukan dalam bentuk pertanyaan, demonstrasi, menampilkan fenomena
melalui video atau gambar. Kemudian meminta siswa untuk menceritakan dan
menanyakan pendapat mereka mengenai apa yang telah dilihatnya.

14
4. Pertanyaan Siswa
Melakukan tahap kegiatan eksplorasi melalui berbagai kegiatan demonstrasi
dan fenomnea, pada tahap ini masing-masing siswa diberikan kesempatan unutk
membuat pertanyaan dalam kelompoknya, kemudian siswa membacakan
pertanyaan yang dibuat dalam kelompoknya tersebut. Sementara itu, guru
menulis pertanyaan –pertanyaan tersebut di papan tulis. Pada tahap ini semua
pertanyaan siswa ditulis pada selembar kertas, kemudian dikumpulkan pada
akhir kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, siswa dimungkinkan mendapat
kesulitan dalam membuat pertanyaan, oleh karena itu, guru harus memberikan
motivasi dan merangsang siswa agar mau bertanya dan mengarahkan
pertanyaan siswa. Semua pertanyaan kelompok terhimpun, guru mengajak
untuk menyeleksi pertanyaan yang telah ditulis di papan tulis. Jenis pertanyaan
yang diajukan siswa mungkin ada yang sesuai, mungkin juga ada yang tidak.
Oleh karena itu, hendaknya guru mengarahkan siswa untuk memilih pertanyaan
yang berkaitan dengan topik yang jawabannya dapat diselidiki melalui kegiatan
peneyelididkan dan investigasi.
5. Penyelidikan
Proses penyelidikan akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru, siswa
dengan siswa, siswa dengan media serta siswa dengan alat. Pada tahap ini, siswa
diberi kesmpatan unutk menemukan konsep melalui pengumpulan,
pengorganisasian dan menganalisis data dalam susatu kegiatan yang telah
dirancang oleh guru. Sementara itu, guru menbantu siswa agar dapat meneukan
jawaban terhadap pertanyaan yang mereka ajukan. Kemudian secara
berkelompok siswa melakukan penyelidikan melaui observasi atau pengamatan.
6. Refleksi
Tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang diperolehnya. Guru
mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelas. Jawaban-jawaban siswa
dikumpulkan dan dibandingkan dengan pengetahuan awal sebelum siswa
melakukan penyelidikan yang ditulis sebelumnya. Dalam hal ini siswa diminta
untuk membandingkan apa yang sekarang meraka ketahui dengana pa yang
sebelumnya mereka ketahui

15
C. Karakteristik Strategi Pembelajaran Secara Interaktif
Menurut Suparman dalam Tarhuri dalam bukunya Abdul Madjid, pembelajaran
interaktif memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok, dan perseorangan
b) Keterlibatan mental (pikiran, perasaan) siswa tinggi
c) Guru berperan sebagai fasilitator, narasumber, dan manajer kelas yang
demokratis
d) Menerapkan pola komunikasi banyak arah;
e) Suasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantang, dan tetap terkendali oleh
tujuan
f) Potensial dapat menghasilkan dampak pengiring lebih efektif
g) Dapat digunakan didalam maupun diluar kelas

D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Interaktif


1. Kelebihan
a) Siswa dapat mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya
b) Keterlibatan siswa dapat meningkatkan daya ingat dan konsep dalam proses
belajar mengajar
c) Siswa terlatih untuk aktif menggunakan kemampuan menganalisis, berfikir
kreatif, dan menumbuhkan rasa percaya diri, serta komunikasi
d) Menciptakan suasana menyenangkan dan harmonisasi antara guru, siswa,
dan lain-lain
2. Kekurangan
a) Strategi ini sangat bergantung bagaimana kecakapan guru dalam
menyusun dan mengembangkan dinamika belajar mengajar.
b) Kekuatan, dan respon tingkat kemampuan kognisi peserta didik sangat
mempengaruhi dinamika belajar mengajar.

E. Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran Interaktif


Contoh penerapan strategi pembelajaran secara interaktif pada materi menghitung
“Luas Bangun Datar”
1. Persiapan
Ditahap ini guru bertanya pada siswa review materi sebelumnya
Contoh:

16
Guru: sebelum memulai materi baru, kita akan mereview materi minggu lalu.
Coba siapa yang bisa menjelaskan materi yang kita pelajari minggu lalu?
Silahkan angkat tangan.
Siswa: Materi sebelumnya kita membahas keliling bangun datar, yang dimana
cara menghitungnya dengan menjumlahkan semua sisinya.
2. Pengetahuan Awal
Tahap pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa mengenal hal-
hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang akan dipelajri. Dengan
bertanya “bagaimana cara menghitung luas persegi panjang?”
3. Kegiatan
Selanjutnya guru mengeluarkan sebuah kotak pensil yang memiliki bidang
Panjang 15cm dan lebar 4 cm.
4. Pertanyaan Siswa
Pada tahap ini masing-masing siswa diberikan kesempatan unutk membuat
pertanyaan dalam kelompoknya, kemudian siswa membacakan pertanyaan yang
dibuat dalam kelompoknya tersebut. Sementara itu, guru menulis pertanyaan –
pertanyaan tersebut di papan tulis. Pada tahap ini semua pertanyaan siswa ditulis
pada selembar kertas, kemudian dikumpulkan pada akhir kegiatan
pembelajaran.
Contohnya: “berapa luas bidang yang ada pada kotak pensil tersebut?”
5. Penyelidikan
Siswa akan disuruh mengamati tepak pensil masing-masing lalu guru
memberikan arahan untuk cara mengukur Panjang dan luar bidang tersebut,
setelah Panjang dan luas sudah dikumpulkan guru akan memerikan rumus untuk
menghitung luas persegi Panjang yaitu L= pxl
6. Pengetahuan Akhir
Tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang diperolehnya. Guru
mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelas

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran langsung adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada guru, di mana guru memainkan peran utama dalam penyampaian materi pelajaran.
Sedangkan strategi pembelajaran tidak langsung adalah pendekatan yang mendorong
siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan menggali pengetahuan
mereka sendiri melalui interaksi dan penyelidikan. Kelebihan strategi pembelajaran
langsung adalah guru dapat mengendalikan isi materi dan fokus siswa pada apa yang
harus mereka pelajari. Namun, kekurangannya adalah tergantung pada keterampilan
komunikasi guru dan tidak cocok untuk materi yang kompleks atau abstrak.
Sementara itu, pembelajaran tidak langsung yaitu jenis pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Peran guru
adalah menyediakan panduan pembelajaran, sementara siswa memiliki peran dalam
proses pembelajaran hingga mencapai kesimpulan, solusi, atau inferensi dari aktivitas
kelas sebagai pengalaman belajar. Kelebihan strategi pembelajaran tidak langsung
adalah merangsang minat dan kreativitas siswa serta memungkinkan pemahaman yang
lebih mendalam. Namun, kekurangannya adalah memerlukan waktu lebih lama dan
hasilnya sulit diprediksi.
Strategi pembelajaran interaktif menekankan pada interaksi siswa dan
penyelidikan, di mana siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, menjalankan
penyelidikan, dan berdiskusi. Kelebihannya adalah pengembangan keterampilan siswa
dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran, tetapi kekurangannya adalah
bergantung pada keterampilan guru dalam memfasilitasi interaksi dan penyelidikan
siswa.

3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para
pembacanya sebagai kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi
acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para
pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. 2016. Strategi Pebelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h.179
Ali Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2004), h.65
Dini Rosdianai, Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
(Bandung; Alfabeta, 2012), h.94-95

Widodo, A. (2007). Pendidikan IPA Di SD. Bandung: UPI PRESS

Trihastuti, D. (2013). Model Pembelajaran Interaktif. [Online]


Tersedia: https://haediwrooms.blogspot.com/2013/12/model-pembelajaran-
interaktif.html (Diakses: 6 September 2023)

Madegapur. 2014. “Strategi pembelajaran langsung”. (online)


http://madegapur.blogspot.co.id/2014/03/strategi-pembelajaran-langsung-direct.html,
(Diakses: 6 September 2023

19

Anda mungkin juga menyukai