Anda di halaman 1dari 2

Waspada Filariasis

Filariasis atau yang biasa disebut orang awam dengan kaki gajah adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh cacing filaria Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, atau Brugia timori yang
ditularkan memlalui gigitan nyamuk seperti Aedes, Mansonia, Anopheles, dan Culex.

Proses penularan penyakit filaria ini, dimulai saat nyamuk menggigit dan menghisap darah orang
yang mengandung mikrofilaria.

Larva stadium I : Mikrofilaria tersebut masuk ke dalam tubuh nyamuk, kemudian menembus dinding
lambung, dan bersarang di antara otot dada nyamuk. Bentuk mikrofilaria menyerupai sosis.

Larva stadium II : Setelah sekitar satu minggu dari stad I, larva berganti kulit. Tubuh menjadi gemuk
dan panjang.

Larva stadium III : Setelah hari ke-10 larva berganti kulit untuk kedua kalinya sehingga tubuh
menjadi panjang dan kurus. Gerak larva stadium III ini sangat aktif sehingga larva mulai berpindah.
Berawal dari rongga perut (abdomen) yang kemudian pindah ke kepala dan alat tusuk nyamuk.
Merupakan bentuk infektif dan dapat masuk menembus kulit ke dalam tubuh manusia saat nyamuk
menggigit seseorang. Dari tempat masuknya, mikrofilaria akan langsung menuju ke kelenjar limfa
lokal di sekitar tempat masuknya.

Larva stadium IV dan larva stadium V : Di dalam pembuluh limfa inilah, sekitar kurang lebih
sembilan bulan, larva mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

Manusia

Cacing dewasa

Mikrofilaria (stad I) Larva stad IV

Larva stad II Larva stad III

Nyamuk

Cacing filaria yang sudah dewasa berada di pembuluh limfa, sehingga menyumbat pembuluh limfa
dan dapat menyebabkan penyumbatan aliran limfa (obstruksi).

Daerah yang sering terinfeksi adalah di kelenjar limfa di daerah lipat paha (selangkangan). Dan
sumbatan aliran limfa dapat ditemukan di kedua atau salah satu kaki. Tapi dapat pula terjadi infeksi
dan sumbatan pada kelenjar limfa di tempat lain, sehingga tak menutup kemungkinan di kedua
tangan pun bisa terjadi.

Penyakit filariasis atau kaki gajah ini merupakan penyakit menahun atau kronis. Cacing dewasa dapat
bertahan sampai lebih dari 10 tahun dalam tubuh manusia, di mana pada saat itu mikrofilaria terus
menerus terbentuk. Parasit filaria betina dapat menghasilkan lebih dari 10.000 mikrofilaria per hari
yang masuk ke dalam pembuluh darah dan siap untuk dihisap oleh nyamuk seperti Aedes, Mansonia,
Anopheles, dan Culex.

Kenali gejala!

Siapa pun bisa terkena penyakit kronis ini. Setelah terinfeksi mikrofilaria akibat gigitan nyamuk,
terdapat tiga kondisi yang mungkin terjadi.

- Pertama, tidak ada gejala (asimtomatik). Orang tidak merasa sakit. Tanpa ada gejala dan keluhan
apa pun, tapi dapat menularkan mikrofilaria di tubuhnya ke tubuh orang lain yang sehat.

- Kedua, jika terjadi gejala infeksi akut akibat peradangan. Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari,
demam dapat hilang bila si penderita istirahat dan muncul lagi setelah si penderita bekerja berat.
Terjadi Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga terlihat bengkak di daerah lipatan paha,
ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak kemerahan dan merasa panas.

- Ketiga, bentuk infeksi kronis yang banyak ditemukan di masyarakat, yaitu adanya penyumbatan
limfaa yang dapat menyebabkan pembengkakan di daerah kaki, juga tangan (bila kelenjar limfe di
daerah ketiak terkena, sehingga pada wanita dapat pula menyebabkan pembengkakan di payudara).
Pada laki-laki, selain pada kaki, daerah genital juga dapat terkena, sehingga terjadi pembengkakan di
daerah scrotum (zakar).

Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan terutama dengan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector (mengurangi
kontak dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur, menutup
ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, dll. Lebih penting dengan cara mengendalikan populasi
nyamuk, yakni dengan membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat
perindukan nyamuk ; menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat
perindukan nyamuk ; membersihkan semak-semak disekitar rumah

Untuk mengetahui seseorang terkena filariasis atau tidak, dapat dilakukan screening pemeriksan
darah melalui ujung jari.

Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit filariasis adalah membasmi
(eradikasi) parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan
dapat ditekan dan dikurangi.

Penanganan pada infeksi filaria ini adalah dengan pemberian obat cacing seperti DEC, albendazole
ataupun ivermektin dengan dosis tertentu.

Anda mungkin juga menyukai