Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KOMUNITAS USIA DEWADA

DI DESA SOROSUTAN YOGYAKARTA

Dosen pembimbing : Rika Monika,S.Kep,Ns.M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun oleh :

1. Ahmad Royan Miftahul Sulur 191100403


2. Amriyanti Nurazizah Alfirdausy 191100404
3. Elina Fitasari 191100407
4. Oberthina Sarwuna 191100411
5. Taufik Dwi Andrianto 191100414
6. Ummu Salamah 191100415
7. Yecce Ratuarat 191100417

PROGRAM STUDI ( PRODI ) S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes ) YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2021 / 2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan karunia
dan nikmat kepada kita semua dalam proses pembuatan laporan pendahuluan keperawatan
komunitas 2 dengan judul “LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS PADA USIA DEWASA DI DESA SOROSOTAN YOGYAKARTA’’. Laporan
pendahuluan ini disusun oleh anggota kelompok kami sebagai tugas dan pembelajaran mata
kuliah keperawatan komunitas 2, serta memenuhi penilaian mata kuliah yang diberikan
langsung oleh dosen kami ibu Rika Monika,S.Kep,Ns.M.Kep.,Sp.Kep.Kom . Laporan
pendahuluan ini dilakukan pada komunitas usia dewasa. Kami melakukan pengkajian pada 10
orang yang berusia dewasa secara menyeluruh yang dimulai dari pengkajian fisik, lingkungan,
demografi dan lainnya. Laporan pendahuluan ini ditulis mulai dari bagian cover hingga
dokumentasi kegiatan.
Dengan segala syukur penulisan laporan pendahuluan ini bisa diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu serta sesuai dengan kaidah kebahasaan maupun penulisan. Hal ini tidak lepas
dari ketekunan serta kontribusi anggota kelompok kami yang saling melengkapi satu sama lain
dalam pembuatan makalah. Kami sebisa mungkin mengerjakan Laporan Pendahuluan ini dengan
upaya maksimal, teliti, dan mendetail. Sehingga Laporan Pendahuluan ini terselesaikan dengan
hasil maksimal dan sangat baik. Segala kritik dan saran sangat kami butuhkan demi
pengembangan dan perbaikan Laporan Pendahuluan untuk kedepannya, sehingga karya tulis
yang kami buat bisa lebih baik dan sempurna lagi. Semoga Laporan Pendahuluan ini bisa
memberikan manfaat bagi kami dan pembaca sekalian. Terima Kasih.

Yogyakarta, 14 Juni 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Cover……………………………………………………………………………………………………….1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………2

Daftar Isi.......................................................................................................................................................3

Daftar Gambar.............................................................................................................................................4

Daftar Tabel.................................................................................................................................................5

BAB 1 Pendahuluan.................................................................................................................................6

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................6

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................6

1.3 Tujuan............................................................................................................................................6

1.4 Manfaat..........................................................................................................................................6

BAB 2 Pengkajian....................................................................................................................................7

2.1 Hasil Pengkajian............................................................................................................................7

2.2 Analisa Data...................................................................................................................................7

2.3 Prioritas Masalah...........................................................................................................................7

BAB 3 Rencana Asuhan Keperawatan..................................................................................................8

3.1 Nursing Care Plant.........................................................................................................................8

3.2 Plan of Action................................................................................................................................8

BAB 4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.................................................................................9

4.1 Implementasi Keperawatan............................................................................................................9

4.2 Evaluasi Keperawatan....................................................................................................................9

BAB 5 Kesimpulan dan Saran..............................................................................................................10

5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................10

5.2 Saran............................................................................................................................................10

Daftar Pustaka...........................................................................................................................................11

3
Daftar Gambar

4
Daftar Tabel

5
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Komunitas merupakan suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh suatu rasa identitas suatu komunitas
(Deden Dermawan, 2012)
Keperawatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawtan dan kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik diri
sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau
masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat
(Deden Dermawan, 2012)
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan derajat
hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat
di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar
tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU No. 23
tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar belakang
manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan berhubungan
dengan masalah kesehatan. Dalam suatu komunitas masyarakat di daerah bila diklasifikasikan
berdasarkan kelompok khusus, sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok
khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup
masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat
yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan oleh kelompok kami, tentang asuhan
keperawatan pada usia dewasa di desa Sorosutan yang berjumlah 10 orang. Ditemukan berbagai
permasalahan terutama yang berhubungan dengan kesehatan dimana ada beberapa orang yang
berpotensi mengalami suatu penyakit, dikarenakan memiliki kebiasaan dan pola hidup yang kurang
sehat, serta ada berbagai masalah lain yang tentunya tidak bisa disebutkan satu per satu dan nanti
akan dijelaskan dan dipaparkan secara detailnya di bagian asuhan keperawatan

6
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak sekolah maka diperlukan
adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah tersebut baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana hasil pengkajian pada komunitas usia dewasa ?
B. Bagaimana analisa data sesuai hasil pengkajian pada komunitas usia dewasa ?
C. Bagaimana NCP sesuai hasil pengkajian pada komunitas usia dewasa ?
D. Bagaimana Plan of Action hasil pengkajian komunitas pada usia dewasa ?
E. Bagaimana implementasi keperawatan sesuai hasil pengkajian dan NCP komunitas pada usia
dewasa ?
F. Bagaimana evaluasi keperawatan sesuai hasil pengkajian dan NCP komunitas pada usia dewasa ?

1.3 Tujuan

A. Tujuan umum
Menjelaskan kepada pembaca mengenai laporan pendahuluan asuhan keperawatan pada
komunitas usia dewasa berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan. Di dalam laporan
pendahuluan ini, pembaca juga akan dijelaskan mengenai apa itu komunitas usia dewasa yang
dimulai dari bagian hasil pengkajian hingga asuhan keperawatan ( mulai dari tahap pengkajian
hingga evaluasi keperawatan ) dan dokumentasi kegiatan. Diharapkan pembaca sekalian bisa
memahami isi dari laporan pendahuluan ini, dan juga pembaca sekalian bisa mengambil ilmu
serta manfaat dari makalah yang telah disajikan oleh kelompok kami.

B. Tujuan khusus
a) Memberitahu kepada pembaca mengenai hasil pengkajian pada komunitas usia dewasa
b) Memberitahu kepada pembaca mengenai analisa data sesuai hasil pengkajian pada komunitas
usia dewasa
c) Memberitahu kepada pembaca mengenai Nursing Care Plan / NCP sesuai hasil pengkajian
pada komunitas usia dewasa
d) Memberitahu kepada pembaca mengenai Plan of Action / POA sesuai hasil pengkajian
komunitas pada usia dewasa
e) Memberitahu kepada pembaca mengenai implementasi keperawatan sesuai hasil pengkajian
dan Community Nurse Care Plan / CNCP komunitas pada usia dewasa
f) Memberitahu kepada pembaca mengenai evaluasi keperawatan sesuai hasil pengkajian dan
CNCP komunitas pada usia dewasa

7
1.4 Manfaat
A. Bagi penulis
Laporan pendahuluan / LP ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan cendekiawan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan serta bahan rujukan pengetahuan dalam membuat karya tulis
terutama dalam hal keperawatan komunitas, lebih khususnya komunitas usia dewasa
B. Bagi pembaca
Laporan pendahuluan / LP ini dapat menjadi sumber bacaan dan informasi guna menambah
pengetahuan, wawasan, serta pemahaman tentang keperawatan komunitas usia dewasa beserta
asuhan keperawatannya secara lengkap dan menyeluruh
C. Bagi institusi
Laporan pendahuluan ini dapat menjadi sumber bacaan dan koleksi institusi guna
mengembangkan berbagai macam karya tulis ilmiah bagi para mahasiswa dan dosen di STIKes
Yogyakarta

8
BAB 2

Pengkajian

2.1 Hasil Pengkajian

A. Hasil pengkajian lingkungan


a) Sejarah
Berdasarkan informasi dari website desa Sorosutan (sorosutankel.jogjakota.go.id).
Kelurahan Sorosutan dibentuk pada tahun 1981, berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (Perda DIY) Nomor 6 tahun 1981 tentang Pembentukan,
Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Adapun nomor kode wilayah Kelurahan Sorosutan adalah 34.71.13.06 dengan
kode pos 55162.
Pusat Pemerintahan Kelurahan Sorosutan terletak di Jalan Gurami No.236, Nitikan
Kelurahan Sorosutan Yogyakarta, sekitar 1,40 Km dari Pusat Pemerintah Kecamatan
Umbulharjo dan 2 Km dari Pusat Pemerintahan Kota Yogyakarta . Adapun batas-batas
wilayah kelurahan Sorosutah adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan
Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo.
- Sebelah Selatan : Padukuhan Kragilan, Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul.
- Sebelah Barat : Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan.
- Sebelah Timur : Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo.
Kelurahan Sorosutan memiliki luas wilayah lebih kurang 1,68 Km2 yang terbentuk dari 2
eks Rukun Kampung (RK) yaitu : RK Nitikan dan RK Sorosutan, dan dari pembentukan
Kelurahan 2 eks RK digabung dan dibagi menjadi 18 Rukun Warga (RW) dan 70 Rukun
Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk 15.397 jiwa dengan Kepala Keluarga (KK)
sejumlah .
b) Demografi
 Berdasarkan data yang diperoleh dari website, berikut ini adalah demografi desa
Sorosutan :
- Kelurahan Sorosutan dibentuk pada tahun 1981, berdasarkan Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Perda DIY) Nomor 6 tahun 1981 tentang

9
Pembentukan, Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun nomor kode wilayah Kelurahan Sorosutan
adalah 34.71.13.06 dengan kode pos 55162.
- Pusat Pemerintahan Kelurahan Sorosutan terletak di Jalan Gurami No.236, Nitikan
Kelurahan Sorosutan Yogyakarta, sekitar 1,40 Km dari Pusat Pemerintah Kecamatan
Umbulharjo dan 2 Km dari Pusat Pemerintahan Kota Yogyakarta .
c) Statistik vital
 Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, yaitu komunitas usia dewasa saat ini
tidak mengalami gangguan atau permasalahan dalam hal kesehatan
 Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber banyak yang mengatakan
kalau dalam waktu 6 bulan terakhir mengalami berbagai macam gangguan kesehatan
misalnya diare, positif COVID-19, dan permasalan kesehtan lainnya
d) Etnis
Mayoritas etnis warga desa Sorosutan adalah Jawa, dimana kebanyakan adalah penduduk
asli yang sudah lama tinggal di Yogyakarta, sedangkan untuk pendatang berasal dari
berbagai macam etnis, dikarenakan di desa Sorosutan ini daerah sekitar kampus, sehingga
banyak pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia.
e) Nilai dan Keyakinan
Dikarenakan mayoritas warga di desa Sorosutan adalah muslim, maka terdapat mushala
dan masjid yang cukup banyak. Sedangkan bagi warga atau pendatang yang menganut
agama lainnya, maka di desa Sorosutan harus melakukan ibadah di luar desa, dikarenakan
tidak tersedianya tempat Ibadah lain selain masjid.
f) Lingkungan fisik (Winshield Survey)

 Kondisi lingkungan desa


- Desa Sorosutan memiliki kondisi lingkungan yang bersih, nyaman,dan rapi
- Desa Sorosutan diisi banyak bangunan misalnya adalah sekolahan (Paud, TK,
SD, SMP, dan SMK).
- Desa Sorosutan memiliki tempat untuk olahraga (lapangan Sidokabul) warga
yang biasanya digunakan untuk kegiatan sepakbola pada anak usia sekolah
pada setiap Jumat sore
- Di desa Sorosutan tersedia cukup banyak berbagai fasilitas yang bisa warga
gunakan untuk keperluan sehari hari misalnya adalah kelurahan, supermarket,
toko, kedai, café, dan lainnya

10
- Selain itu, di desa Sorosutan juga ada industri rumahan dan CV
 Sanitasi (sampah dan limbah)
- Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan sampah di lingkungan sekolah sudah
bisa dikatakan cukup baik, dikarenakan hampir semua rumah warga memiliki
tempat sampah dan diletakkan di depan rumah. Sehingga desa Sorosutan
terlihat bersih, asri, walaupun sudah banyak bangunannya
- Setiap pagi hari, di semua RW ada petugas kebersihan yang membawa
kendaraan / viar yang mengambil sampah dari rumah ke rumah
 Letak desa :
Letak desa Sorosutan terletak di area yang cukup banyak penduduk, dan cukup
dekat dengan pusat kota Yogyakarta dan kabupaten, secara rinci berikut ini
adalah rincian mengenai perbatasan desa Sorosutan :
- Sebelah Utara : Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan
Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo
- Sebelah Selatan : Padukuhan Kragilan, Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul
- Sebelah Barat : Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan
- Sebelah Timur : Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo
g) Layanan kesehatan dan sosial
 Layanan kesehatan
- Terdapat fasilitas kesehatan berupa praktik dokter, dokter gigi, dokter spesialis,
bidan, dan sangat dekat dengan RS Jogja yang berada di jalan Sorogenen
 Layanan sosial
 Kegiatan sosial yang biasa dilakukan di lingkungan desa
Biasanya kegiatan yang dilakukan oleh warga adalah kerja bakti, ronda malam,
dan biasanya di setiap masjid yang menyelenggarakan sshalat Jumat memberikan
nasi bungkus dan minuman kepada para jamaah
h) Ekonomi
 Terkait mata pencaharian
Mata pencaharian warga desa Sorosutan saat ini sudah sulit untuk disamaratakan
dikarenakan desa Sorosutan sudah ramai, padat, dan maju layaknya perkotaan sehingga
warga desa memiliki pekerjaan yang bervariasi dan macam macam
 Terkait lapangan keperjaan

11
Di desa Sorosutan sekarang ini bisa dibilang sedikit memiliki lapangan kerja dikarenakan
desa Sorosutan yang masih bisa berkembang dan membuka banyak lapangan kerja, dan
ada juga yang melakukan usaha mandiri di rumah misalnya laundry, warung makan, dan
lainnya
 Pusat perbelanjaan di lingkungan desa (sejenis minimarket atau tempat jualan lain)
Di desa Sorosutan memiliki pusat perbelanjaan misalnya indomart, alfamart, dan alfamidi
i) Transportasi dan keamanan
 Alat transportasi yang digunakan oleh warga desa
Alat transportasi yang sering digunakan oleh warga desa Sorosutan mayoritas
adalah sepeda motor, selain itu ada juga yang menggunakan mobil pribadi,
sepeda, dan jalan kaki
 Apakah sekitar desa terdapat fasilitas keamanan? (kantor polisi, pemadam
kebakaran, ada satpam atau tidak)
Ada kantor polisi dan pemadam kebakaran, tetapi tidak berada persis di desa
Sorosutan da nada di kelurahan lain, bahkan kecamatan lain (walaupun jaraknya
cukup jauh)
 Sarana sanitasi di lingkungan desa
Sarana sanitasi seperti tempat sampah banyak tersebar di lingkungan desa
terutama di setiap bagian luar rumah (terutama di bagian luarnya). Tempat sam-
pah mayoritas masih belum dipisahkan dan masih tercampur antara sampah satu
dengan yang lainnya
 Apakah pernah terjadi kerusuhan di desa?
Pennah terjadi kerusuhan antar siswa yaitu pada tahun 2020, dimana kerusuhan
terjadi karena permasalahan dalam olahraga
 Transportasi siswa saat berktivitas (kerja, kuliah, dan lainnya)
Mayoritas menggunakan sepeda motor, dan juga ada alat transportasi lain yang di-
gunakan msialnya adalah mobil, atau berjalan kaki
 Keamanan lingkungan desa
Desa Sorosutan memiliki berbagai jenis / macam keamanan lingkungan misalnya
CCTV, pos ronda, dan yang paling penting adalah pengawasan semua warga
bersama
j) Pemerintahan dan politik

12
 Adakah organisasi yang terdapat di lingkungan desa
Masih belum diketahui organisasi apa saja yang ada di desa Sorosutan
 Adakah peraturan mengenai kesehatan yang berlaku di lingkungan sekolah
Guru mengatakan, untuk masa pandemi saat ini semua warga di lingkungan
sekolah diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan
pemerintah, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
 Program kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan
Guru mengatakan biasanya bekerjasama dengan puskesmas, melakukan
pemeriksaan skrining, bias, penyuluhan dan lain-lain.
 Penyebaran informasi kesehatan dari puskesmas ke siswa di sekolah
Guru mengatakan biasanya penyebaran informasi kesehatan melalui guru atau
pihak puskemas datang langsung ke sekolah untuk memberikan informasi terkait
kesehatan.
k) Komunikasi
 Media yang digunakan desa untuk menyebar informasi kesehatan
Menggunakan media cetak dan internet
 Darimana warga mendapatkan informasi kesehatan
Mayoritas warga desa Sorosutan mendapatkan informasi melalui internet da nada
juga warga yang memperoleh informasi melalui media cetak serta dari mulut ke
mulut
 Biasanya jenis informasi kesehatan tentang apa yang didapatkan
Informasi yang didapatkan berupa hal hal yang berhubungan dengan kesehatan
misalnya menjaga kesehatan, melakukan 3M dan PHBS, serta ada juga informasi
lainnya mengenai perkembangan berita kesehatan saat ini
l) Pendidikan
 Layanan pendidikan yang terdapat di lingkungan desa
Terdapat pelayanan pendidikan berupa sekolah yang ada di lingkungan desa Soro-
sutan misalnya dari PAUD sampai SMK
m) Rekreasi
 Rekreasi yang biasa dilakukan oleh warga desa
Masih belum diketahui apa saja rekreasi yang dilakukan oleh warga desa.

13
 Adakah wahana rekreasi yang disediakan di desa
Tidak ada wahana rekreasi yang ada dan disediakan di desal, hanya ada lapangan
desa yang biasa digunakan untuk olahraga dan hiburan
 Biasanya kegiatan warga desa saat waktu luang
Mayoritas warga desa Sorosutan mengisi waktu luang dengan berkumpul dengan
keluarga, berlibur, dan melakukan aktivitas lain
 Sarana olahraga di lingkungan desa
Ada lapangan yang tersedia di desa Sorosutan dan sering digunakan untuk
olahraga misalnya sepak bola, jogging, dan lainnya
 Gambaran pemanfaatan waktu luang
Guru mengatakan saat waktu luang biasanya para warga saling mengisi waktu lu-
ang dengan berkumpul, berlibur, dan lainnya
 Keterjangkauan wahana rekreasi di luar lingkungan desa
Tergantung tujuan rekreasi, karena ada beberapa tujuan rekreasi yang letaknya
jauh dari desa
n) Persepsi
 Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan kepada responden mengatakan
kalau kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam hidup, oleh karena itu
menjaga kesehatan adalah sangat penting
 Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, semua responden tidak mengelihkan
sakit dan beberapa bulan sebelumnya ada responden yang merasakan sakit
 Mayoritas responden merasakan sakit sekitar kurang lebih 6 bulan yang lalu mis-
alnya pusingm stress, masuk angin, batuk, pilek, dan lainnya

B. Hasil angket (Pengkajian Kesehatan)


a) Riwayat Kesehatan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, bahwa didapatkan 1 anak memiliki
riwayat cedera pada kaki; 1 anak memiliki riwayat alergi makanan yaitu udang dan
ikan laut serta cedera pada kaki; 1 anak memiliki riwayat alergi makanan yaitu telor
dan makanan dingin serta cedera pada kaki; 1 anak memiliki riwayat kaki terkilir; 1
anak memiliki riwayat alergi makanan yaitu mie, riwayat cedera akibat

14
jatuh/terpeleset dan riwayat penyakit lainnya yaitu sesak nafas; dan 5 anak tidak
memiliki keluhan sama sekali.
b) Riwayat imunisasi
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, bahwa didapatkan 7 anak
mengatakan belum mendapatkan salah satu imunisasi dan 3 anak sudah mendapatkan
imunisasi lengkap.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, bahwa didapatkan 2 anak
mengatakan tidak mengetahui riwayat kesehatan yang dialami keluarga, 6 anak
mengatakan tidak ada riwayat kesehatan yang dialami keluarga, 1 anak mengatakan
keluarga memiliki riwayat diabetes melitus, obesitas, dan tekanan darah tinggi, dan 1
anak mengatakan keluarga memiliki riwayat penyakit jantung.
d) Gaya hidup
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, bahwa dari 10 anak didapatkan 6
anak selalu mengkonsumsi sarapan pagi dan 4 anak kadang mengkonsumsi sarapan
pagi, dan dari 10 anak tersebut pula didapatkan 4 anak selalu pergi jajan di sekolah
dan 6 anak kadang pergi jajan di sekolah. Dari 10 anak, didapatkan 2 anak memiliki
risiko merokok dari orang tua dan 8 anak tidak memiliki risiko merokok.
e) Kesehatan reproduksi
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, bahwa dari 10 anak belum
memiliki keluhan di masalah reproduksi karena belum memasuki masa pubertas.
Serta juga belum mengenal lebih lanjut mengenai hal yang berkaitan dengan repro-
duksi beserta permasalahan yang sering muncul (mimpi basah, menstruasi, dan hal
yang berhubungan dengan seksual) dikarenakan belum adanya sex education pada
usia mereka.
f) Kesehatan mental emosional
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, bahwa dari 10 anak untuk nilai
abnormal pada skor gejala emosional didapatkan 2 anak dan nilai borderline pada
skor gejala emosional didapatkan 2 anak. Dari 10 anak, untuk nilai abnormal pada
skor masalah perilaku didapatkan 2 anak. Dari 10 anak, untuk nilai borderline pada
skor hiperaktivitas didapatkan 1 anak. Dari 10 anak, untuk nilai abnormal pada skor

15
masalah teman sebaya didapatkan 1 anak dan untuk nilai borderline pada skor
masalah teman sebaya didapatkan 2 anak.
g) Kesehatan intelegensia
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 4 anak
yang memiliki kesehatan intelegensia yang optimal dan dominan menggunakan otak
kanan. Dari 10 anak, didapatkan 4 anak yang memiliki kesehatan intelegensia yang
optimal dan dominan menggunakan otak kiri. Dari 10 anak, didapatkan 2 anak yang
memiliki kesehatan intelegensia yang optimal dan dominan menggunakan otak kiri
kanan.
h) Pemeriksaan TTV
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 3 anak
yang mengalami hipotensi karena tekanan darah saat dilakukan pemeriksaan yaitu
dibawah nilai normal dan didapatkan 7 anak yang normal tidak memiliki keluhan.

i) Pemeriksaan status gizi


Berdasarkan pengkajian IMT yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 3
anak dikaji sangat kurus, 4 anak dikaji kurus, 1 anak dikaji sangat gemuk (obesitas),
dan 2 anak dikaji normal.
j) Pemeriksaan kebersihan diri
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 1 anak
memiliki keluhan kulit tidak sehat yaitu kulit bersisik, terdapat luka sayatan, dan
terdapat luka koreng sukar sembuh; didapatkan 1 anak memiliki keluhan kulit tidak
sehat yaitu kulit terdapat luka koreng dan kulit terdapat bekas suntikan; didapatkan 1
anak memiliki keluhan kulit tidak sehat yaitu kulit terdapat bercak keputihan. ;
didapatkan 1 anak memiliki keluhan kulit tidak sehat yaitu kulit terdapat bekas
suntikan; didapatkan 1 anak memiliki keluhan kulit tidak sehat yaitu kulit terdapat
memar; dan didapatkan 1 anak memiliki keluhan kulit tidak sehat yaitu kulit bersisik,
kulit ada memar, kulit ada luka sayatan, kulit ada luka koreng, dan kulit ada luka
koreng sukar sembuh.

16
k) Pemeriksaan kesehatan penglihatan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 1 anak
yang memiliki keluhan kelainan refraksi yaitu mata minus dan silinder 2 tetapi tidak
menggunakan kacamata dan 1 anak memiliki keluhan buta warna.
l) Pemeriksaan kesehatan pendengaran
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 2 anak
yang telinga luarnya terdapat serumen dan 8 anak tidak memiliki keluhan terkait
pendengaran
m) Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, dari 10 anak didapatkan 2 anak
yang rongga mulut tidak sehat yaitu lidah kotor dan terdapat karies; didapatkan 1
anak yang rongga mulut tidak sehat yaitu terdapat celah bibir, terdapat karies dan
susunan gigi depan tidak teratur; didapatkan 1 anak yang terdapat karang gigi;
didapatkan 1 anak yang susunan gigi depan tidak teratur; didapatkan 1 anak memiliki
keluhan gigi kotor dan susunan gigi depan tidak teratur; dan 4 anak tidak memiliki
keluhan.
n) Pemakaian alat bantu
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan 10 anak tidak ada yang
menggunakan alat bantu baik alat bantu penglihatan, alat bantu pendengaran, alat
bantu kursi roda, alat bantu tongkat/kurk, dan alat bantu kaki/tangan/mata protese.
o) Pemeriksaan kesehatan jasmani
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan 1 anak memiliki
klasifikasi cukup, 1 anak memiliki klasifikasi baik sekali, dan 8 anak memiliki
klasifikasi baik.

2.2 Analisa Data


NO Data Masalah Diagnosa Keperawatan
1 DS / Data Subjektif : Ketidakmapuan untuk Ketidakefektifan
 Pada saat pengkajian anak mengelola / memelihara pemeliharaan kesehatan
menjawab dengan kesehatan baik dalam kondisi
pengetahuan serta sehat maupun sakit “ Ketidakmampuan
pemahaman yang dikarenakan ketidaktahuan, mengidentifikasi,
mengelola, dan/atau

17
dimilikinya, untuk lebih kurangnya pengetahuan, dan mencari bantuan untuk
jelasnya lagi sudah faktor lainnya mempertahankan
kesejahteraan ’’
dijelaskan pada bagian data
objektif Domain : 1, Promosi
kesehatan
DO / Data Objektif : Kelas : 2, Manajemen
 Berdasarkan pengkajian yang kesehatan
telah dilakukan, bahwa Kode Diagnosis : 00099

didapatkan 1 anak memiliki


riwayat cedera pada kaki; 1
anak memiliki riwayat alergi
makanan yaitu udang dan
ikan laut serta cedera pada
kaki; 1 anak memiliki
riwayat alergi makanan yaitu
telor dan makanan dingin
serta cedera pada kaki; 1
anak memiliki riwayat kaki
terkilir; 1 anak memiliki
riwayat alergi makanan yaitu
mie, riwayat cedera akibat
jatuh/terpeleset dan riwayat
penyakit lainnya yaitu sesak
nafas; dan 5 anak tidak
memiliki keluhan sama
sekali.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, dari 10 anak
didapatkan 3 anak yang
mengalami hipotensi karena
tekanan darah saat dilakukan
pemeriksaan yaitu dibawah
nilai normal dan didapatkan
7 anak yang normal tidak

18
memiliki keluhan.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, dari 10 anak
didapatkan 3 anak yang
mengalami hipotensi karena
tekanan darah saat dilakukan
pemeriksaan yaitu dibawah
nilai normal dan didapatkan
7 anak yang normal tidak
memiliki keluhan.
 Berdasarkan pengkajian IMT
yang telah dilakukan, dari 10
anak didapatkan 3 anak
dikaji sangat kurus, 4 anak
dikaji kurus, 1 anak dikaji
sangat gemuk (obesitas), dan
2 anak dikaji normal.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, dari 10 anak
didapatkan 1 anak yang
memiliki keluhan kelainan
refraksi yaitu mata minus
dan silinder 2 tetapi tidak
menggunakan kacamata dan
1 anak memiliki keluhan
buta warna.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, dari 10 anak
didapatkan 2 anak yang
rongga mulut tidak sehat
yaitu lidah kotor dan terdapat
karies; didapatkan 1 anak
yang rongga mulut tidak
sehat yaitu terdapat celah

19
bibir, terdapat karies dan
susunan gigi depan tidak
teratur; didapatkan 1 anak
yang terdapat karang gigi;
didapatkan 1 anak yang
susunan gigi depan tidak
teratur; didapatkan 1 anak
memiliki keluhan gigi kotor
dan susunan gigi depan tidak
teratur; dan 4 anak tidak
memiliki keluhan.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, didapatkan 1
anak memiliki klasifikasi
cukup, 1 anak memiliki
klasifikasi baik sekali, dan 8
anak memiliki klasifikasi
baik.
2 DS / Data Subjektif : Perilaku yang mencerminkan Perilaku kesehatan
 Pada saat pengkajian anak suatu kegiatan yang buruk cenderung berisiko
menjawab dengan dan menerapkan perilaku
“ Hambatan kemampuan
pengetahuan serta yang kurang baik dalam hal untuk mengubah gaya
pemahaman yang kesehatan sehingga bisa hidup / perilaku dalam cara
dimilikinya, untuk lebih memperbaiki tingkat
menimbulkan suatu risiko
kesejahteraan ”
jelasnya lagi sudah permasalahan kesehatan
dijelaskan pada bagian data Domain : 1, Promosi
objektif kesehatan
Kelas : 2, Manajemen
DO / Data Objektif : Kesehatan
 Berdasarkan pengkajian yang Kode diagnosis : 00188

telah dilakukan, bahwa


didapatkan 7 anak
mengatakan belum
mendapatkan salah satu
imunisasi dan 3 anak sudah

20
mendapatkan imunisasi
lengkap.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, bahwa
didapatkan 2 anak
mengatakan tidak
mengetahui riwayat
kesehatan yang dialami
keluarga, 6 anak mengatakan
tidak ada riwayat kesehatan
yang dialami keluarga, 1
anak mengatakan keluarga
memiliki riwayat diabetes
melitus, obesitas, dan
tekanan darah tinggi, dan 1
anak mengatakan keluarga
memiliki riwayat penyakit
jantung.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, bahwa dari
10 anak didapatkan 6 anak
selalu mengkonsumsi
sarapan pagi dan 4 anak
kadang mengkonsumsi
sarapan pagi, dan dari 10
anak tersebut pula
didapatkan 4 anak selalu
pergi jajan di sekolah dan 6
anak kadang pergi jajan di
sekolah. Dari 10 anak,
didapatkan 2 anak memiliki
risiko merokok dari orang
tua dan 8 anak tidak
memiliki risiko merokok.

21
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, bahwa dari
10 anak belum memiliki
keluhan di masalah
reproduksi karena belum
memasuki masa pubertas.
Serta juga belum mengenal
lebih lanjut mengenai hal
yang berkaitan dengan
reproduksi beserta
permasalahan yang sering
muncul (mimpi basah,
menstruasi, dan hal yang
berhubungan dengan
seksual) dikarenakan belum
adanya sex education pada
usia mereka.
 Berdasarkan pengkajian yang
telah dilakukan, dari 10 anak
didapatkan 2 anak yang
rongga mulut tidak sehat
yaitu lidah kotor dan terdapat
karies; didapatkan 1 anak
yang rongga mulut tidak
sehat yaitu terdapat celah
bibir, terdapat karies dan
susunan gigi depan tidak
teratur; didapatkan 1 anak
yang terdapat karang gigi;
didapatkan 1 anak yang
susunan gigi depan tidak
teratur; didapatkan 1 anak
memiliki keluhan gigi kotor
dan susunan gigi depan tidak

22
teratur; dan 4 anak tidak
memiliki keluhan.

23
2.3 Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G H I J K Total
1. Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
2. Perilaku kesehatan
cenderung berisiko

Keterangan : Nilai :
A = Risiko Terjadi 1 = Sangat Rendah
B = Risiko Keparahan 2 = Rendah
C = Potensi Di Lakukan Penkes 3 = Cukup
D = Minat Masyarakat 4 = Tinggi
E = Kemungkinan Masalah Dapat Diatasi 5 = Sangat Tinggi
F = Sesuai Program Pemerintah
G = Tempat
H = Waktu
I = Dana
J = Fasilitas Kesehatan
K = Sumberdaya

24
BAB 3

Rencana Asuhan Keperawatan

3.1 Nursing Care Plan


No Diagnose Outcome / Luaran Intervensi / Rencana Tindakan
Keperawatan ( NOC Edisi 7 ) ( NIC Edisi 7 )
(NANDA 2018-2020)
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Praktek komunitas selama 2 Penentuan prioritas diagnose keperawatan dengan
pemeliharaan kesehatan minggu diharapkan masalah keperawatan kelompok komunitas, dilakukan dengan cara bersiskusi
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan yang dan melibatkan tokoh masyarakat, sehingga komunitas
Berhubungan dengan berhubungan dengan sumber daya tidak cukup dapat dan perawat dapat menentukan diagnose sesuai dengan
diatasai dengan kriteria hasil : tingkat masalah yang ada. Berikut ini adalah rencana
Ketidakmapuan tindakan / intervensi keperawatannya :
memelihara kesehatan Preventif Primer Preventif Primer
karena ketidaktahuan, Health promotion : Health promotion :
kurangnya pengetahuan, Perilaku patuh (Bersifat Aktif) Pendidikan kesehatan
dan faktor lainnya

“ Ketidakmampuan
mengidentifikasi,
Preventif Sekunder Preventif Sekunder
mengelola, dan/atau
mencari bantuan untuk
mempertahankan

25
kesejahteraan ’’

Preventif Tersier Preventif Tersier


Domain : 1, Promosi
kesehatan
Kelas : 2, Manajemen
kesehatan
Kode Diagnosis : 00099

2 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan praktek komunitas selama 2 Penentuan prioritas diagnose keperawatan dengan
cenderung berisiko minggu diharapkan masalah keperawatan perilaku kelompok komunitas, dilakukan dengan cara bersiskusi
kesehatan cenderung beresiko yang berhubungan dan melibatkan tokoh masyarakat, sehingga komunitas
Berhubungan dengan
dengan kurang pemahaman dapat diatasai dengan dan perawat dapat menentukan diagnose sesuai dengan
Perilaku mencerminkan kriteria hasil : tingkat masalah yang ada. Berikut ini adalah rencana
kegiatan yang buruk dan tindakan / intervensi keperawatannya :
menerapkan perilaku yang Preventif Primer Preventif Primer
kurang baik sehingga Health Promotion
menimbulkan risiko Pengetahuan: Perilaku Kesehatan Pendidikan Kesehatan
Ditingkatkan dari 1 (tidak ada pengetahuan) - 5 - Identifikasi faktor internal atau eksternal yang
“ Hambatan kemampuan
(pengetahuan sangat banyak) dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi
untuk mengubah gaya
1. Praktik gizi yang sehat pada anak untuk berperilaku sehat
hidup / perilaku dalam
2. Strategi untuk menghindari paparan bahaya - Rumuskan tujuan dalam program pendidikan
cara memperbaiki tingkat
lingkungan kesehatan
kesejahteraan ”
3. Strategi untuk mencegah penyebaran - Pertimbangkan kemudahan akses, hal-hal yang
penyakit menular disuka konsumen, dan biaya dalam perencanaan
Domain : 1, Promosi
kesehatan 4. Layanan peningkatan kesehatan program
Kelas : 2, Manajemen 5. Teknik skrining sendiri - Hindari penggunaan teknik dengan menakut-

26
Kesehatan nakuti sebagai strategi untuk memotivasi orang
Kode diagnosis : 00188 agar mengubah perilaku kesehatan atau gaya
hidup
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
menolak perilaku yang tidak sehat atau berisiko
daripada memberikan saran untuk menghindari
atau mengubah perilaku
- Libatkan kelompok dalam perencanaan dan
rencana implementasi gaya hidup atau modifikasi
perilaku kesehatan
Preventif Sekunder Preventif Sekunder
Keefektifan Skrining Kesehatan Komunitas Manajemen Lingkungan: Komunitas Masyarakat
Ditingkatkan dari 1 (buruk) – 5 (sempurna) - Inisiasi skrining risiko kesehatan yang berasal
1. Identifikasi kondisi yang bisa mendapatkan dari lingkungan
manfaat dari deteksi dini dan pengobatan - Monitor status risiko kesehatan yang sudah
pada siswa yang berisiko diketahui
2. Identifikasi kebutuhan skrining untuk anak - Berpartisipasi dalam program di komunitas untuk
usia sekolah dasar / SD mengatasi risiko yang sudah diketahui
3. Pendidikan kepada kelompok akan - Tingkatkan kebijakan pemerintah untuk
pentingnya skrining diri dan pemeriksaan ke- menurunkan risiko tertentu
sehatan - Dorong lingkungan untuk berpartisipasi aktif
4. Penyediaan skrining untuk anak usia sekolah dalam keselamatan komunitas
dasar / SD
5. Mekanisme tindak lanjut

27
6. Tingkat partisipasi populasi target pada saat
skrining
Preventif Tersier Preventif Tersier
Orientasi Kesehatan Peningkatan Kesiapan Pembelajaran
Ditingkatkan dari 1 (sangat lemah) – 5 (sangat kuat) - Bina hubungan baik yang saling mempercayai
1. Fokus pada kesejahteraan para siswa - Kurangi tingkat kelelahan klien, dengan tepat
2. Fokus pada menjaga perilaku kesehatan - Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan
3. Fokus pada pencegahan penyakit kekhawatiran-kekhawatiran kelompok
4. Fokus pada sikap positif terhadap kesehatan - Berikan waktu bagi kelompok untuk bertanya dan
5. Persepsi bahwa perilaku kesehatan relevan mendiskusikan kekhawatiran-khawatirannya
dengan kesehatan seseorang - Buat daftar partisipasi keluarga dan SO dengan
cara yang tepat
- Bantu kelompok menyadari kemampuan untuk
mencegah penyakit/kondisi, dengan cara yang
tepat

3.2 Plan of Action

28
BAB 4

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

4.1 Implementasi Keperawatan

4.2 Evaluasi Keperawatan

29
BAB 5

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

30
Daftar Pustaka

31
32
Dokumentasi Kegiatan

 Dokumentasi pada saat pengkajian (fisik dan wawancara) murid kelas 4 SD Negeri 1 Pilahan, Kotagede, Yogyakarta

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
 Dokumentasi bersama dengan murid kelas 4 SD Negeri 1 Pilahan, Kotagede, Yogyakarta

47
TERIMA KASIH

48

Anda mungkin juga menyukai