Tanggung Jawab Auditor - Auditing 1 P2
Tanggung Jawab Auditor - Auditing 1 P2
Laporan keuangan adalah milik entitas, disusun oleh manajemen entitas dengan pengawasan dari
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Adapun surat pernyataan manajemen serta representasinya tertulis dalam SA, UU No. 8 tentang
Dokumen Perusahaan, Peraturan OJK, dan RUU Pelaporan Keuangan.
Kompeten = memiliki pengetahuan & keterampilan profesional yang dibutuhkan (sertifikasi CPA &
lisensi AP)
Reasonable assurance merupakan suatu basis untuk menyatakan opini. Hal ini dapat dicapai
melalui perolehan bukti audit yang cukup dan tepat (sufficient appropriate evidence) untuk
menurunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima. Semakin rendah risiko audit,
semakin tinggi reasonable assurance-nya. Adapun keyakinan memadai bukan berarti keyakinan
absolut, karena masih memiliki potensi kesalahan di dalamnya.
Kesalahan penyajian (misstatements) adalah suatu perbedaan atas angka, klasifikasi, penyajian,
atau pengungkapan suatu pos laporan keuangan, antara yang dilaporkan dalam laporan keuangan
dengan yang seharusnya menurut kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
- Kecurangan (fraud)
-
○ Recorded revenue prematurely
○ Created fictitious revenue transactions
b. Missapropriation of Assets
Merupakan salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aset entitas yang
mengakibatkan LK tidak disajikan sesuai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Dapat berupa penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aset, serta pembayaran atas
harga barang yang tidak diterima.
Tanggung jawab auditor
SA = auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh
keyakinan memadai bahwa LK terbebas dari kesalahan penyajian material.
- Kesalahan (error)
Merupakan kesalahan penyajian jumlah atau pengungkapan dalam LK yang tidak disengaja.
Adalah tindakan penghilangan/tindakan kejahatan oleh entitas, baik secara sengaja ataupun tidak,
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Merupakan tindakan pelanggaran hukum yang berdampak langsung terhadap jumlah &
pengungkapan dalam LK. Contohnya manipulasi pajak.
Merupakan tindakan pelanggaran hukum yang baru berdampak jika terjadi akibat hukum. Potensi
terjadinya akibat hukum merupakan contingent liability yang harus diungkapkan dalam LK (PSAK
57), seperti pencemaran lingkungan, keselamatan kerja, imbalan kerja, dll.
- Memperoleh pemahaman umum tentang kerangka peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi entitas, dan bagaimana entitas mematuhi kerangka tersebut.
- Direct illegal acts (NOCLAR) - memperoleh bukti yang cukup & tepat terkait kepatuhan entitas
terhadap peraturan yang berdampak langsung terhadap LK.
- Indirect illegal acts (NOCLAR) - melakukan prosedur audit tertentu yang dapat membantu
mengungkapkan ketidakpatuhan terhadap peraturan yang mungkin berdampak material terhadap
LK.
Sikap ini harus diterapkan dalam pernecanaan, pelaksanaan audit, serta perumusan kesimpulan
(opini).