Anda di halaman 1dari 12

AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies.

Volume V, Nomor 2, November 2020; p-ISSN: 2541-2051; online -ISSN: 2541-3961


Available online at http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan

Received: Oktober 2020 Accepted: November 2020 Published : November 2020

KOMPETENSI MENULIS DAN PUBLIC SPEAKING SEBAGAI SARANA


DAKWAH MAHASISWA PAI DITINJAU DARI TEORI NEED FOR
ACHIEVEMENT

Achmad Farid,
Mizan Khairusani
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
E-mail: faridSN14@yahoo.co.id

Abstrak
Menulis dan public speaking merupakan dua cara bagi mahasiswa PAI untuk berdakwah dalam
mengamalkan ilmu-ilmu agamanya kepada masyarakat luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menumbuhkan minat dari potensi menulis dan public speaking mahasiswa PAI dalam berdakwah
kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan, di mana kompetensi
mahasiswa PAI dianalisis menggunakan teori Need for Achievement. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kompetensi menulis dan public speaking merupakan dua potensi
mahasiswa PAI yang dapat mendukung prestasi mereka. Melalui kompetensi ini, mahasiswa
PAI dapat dengan mudah menyampaiakan gagasan-gagasan pokok dari konten dakwah
mereka, sehingga idealitas untuk membangun lingkungan sosial yang baik dalam nuansa yang
agamis melalui tulisan dan lisan dapat mereka wujudkan. Maka dengan ketiga langkah menulis
dan public speaking tersebut dapat membuat mahasiswa PAI menjadi mudah dalam berdakwah.

Kata Kunci: Kompetensi menulis, public speaking, Dakwah, dan Need for Achievement.
Achmad Farid
Mizan Khoirusani
Pendahuluan tidak akan melihat seberapa tinggi nilai seorang
mahasiswa, tetapi mereka akan melihat seberapa
Pendidikan agama Islam adalah upaya
besar kontribusi seorang mahasiswa untuk
lembaga pendidikan dalam memperbaiki dan
mereka.5 Ini yang menjadi problem. Sebagai
menyiapkan peserta didik untuk menjadi pelajar
contoh, kita melihat sangat banyak mahasiswa
yang bertakwa dan berakhlak mulia dalam
PAI yang mempunyai nilai IPK tinggi, tetapi
mengamalkan ajaran agama Islam dari dua
tidak semua dari mereka yang mampu
sumber utama yaitu Al-Quran dan Hadits.1,2 Di
memberikan ceramah, kultum atau menjadi
dalam pendidikan agama Islam tentu sangat
khatib saat sholat di masjid.6 Jadi, melihat
berkaitan erat dengan ilmu-ilmu keagamaan
problem itu penulis merasa sangat penting
yang seharusnya selain dipahami oleh peserta
untuk melatih dan membiasakan diri untuk
didik, juga harus disampaikan kembali kepada
menulis dan public speaking, yang bertujuan agar
orang banyak atau masyarakat. 3 Anak muda
lulusan-lulusan mahasiswa PAI dapat
merupakan generasi penerus bangsa dan agama.
mengamalkan dan membagikan ilmunya dengan
Nashih ‘Ulwan mengatakan bahwa dua cara tersebut, yaitu melalui tulisan dan juga
“Pendidikan merupakan faktor penting bagi public speaking. Terlebih PAI merupakan jurusan
sebuah peradaban. Sejarah mencatat bahwa keagamaan yang ilmu-ilmu agamanya dituntut
generasi muda merupakan mereka yang untuk diamalkan dan diajarkan kepada orang
memiliki peran penting di dalam kemajuan banyak ataupun masyarakat.
peradaban. Tidak ada gunanya kita berbicara
Menulis dan Public Speaking menjadi
tentang kemajuan bangsa ketika kita mulai
penting bagi seorang mahasiswa PAI sebagai
melupakan generasi muda dan juga anak” 4
salah satu metode dakwah yang dirasa masih
Namun masalah yang sering terjadi relevan untuk digunakan saat ini. Lalu mengapa
banyak dari mahasiswa khususnya PAI, ketika menulis dan Public Speaking? Merujuk kepada
mereka yang mempunyai pemahaman yang baik, sejarah, banyak ulama dan ilmuan muslim
ilmu yang bermanfaat, nilai akademik yang terdahulu terbukti dengan karya-karya tulisnya
tinggi, tetapi mereka belum bisa mengamalkan mampu menyampaikan pesan agama dari
atau menyampaikan kembali ilmunya itu kepada dakwah mereka. Kemudian diikuti dengan
orang banyak atau masyarakat. Realita yang kemampuan Public Speaking yang mumpuni
terjadi, ketika seorang mahasiswa PAI telah mampu menunjang keberhasilan dakwah
lulus dari perguruan tinggi, tentu ia akan terjun tersebut.
dan diharapkan kontribusinya untuk
masyarakat. Pada umumnya masyarakat sekitar

213 AL-WIJDÁN, Volume V, Nomor 2, november 2020


Kompetensi Menulis dan Public Speaking …

Sisi lain, argumen demografis dalam Metode Penelitian


membangun Indonesia melalui pendidikan juga Penelitian ini menggunkan metode
sangat penting untuk dipertimbangkan. Prof. metode studi pustaka (library research).8 Melalui
Sutrisno di dalam bukunya menjelaskan tentang pendekatakan ini, peneliti mengkaji berbagai
argumen demografis tersebut, bahwa apa yang literatur yang relevan dengan konteks
didapatkan oleh peserta didik hari ini, itulah penelitian.9 Data penelitian dikumpulkan dari
yang akan membentuk perkembangan mereka dua sumber, yaitu sumber primer dan sekunder.
di kemudian hari. Populasi usia produktif Sumber primer mengacu pada teori Need for
tersebut akan menjadi bonus demografi apabila Achievement karya David McClelland. Sedangkan
berkualitas. Sebaliknya, hal tersebut akan sumber sekunder adalah terdiri dari beberap
menjadi bencana demografi apabila kualitasnya buku dan jurnal pendukung yang dianggap
tidak memadai. Sudah menjadi kesepakatan memiliki keterkaitan konteks dan konten
bersama bahwa pendidikan adalah sesuatu yang dengan objek yang dikaji.
penting bagi perkembangan keberadaban Setelah data penelitian terkumpul,
manusia.7 kemudian peneliti menganalisis data-data
tersebut menggunakan teknik analisis isi (Content
Melihat dari argumen demografis ini,
Analysis). Ini dimaksudkkan untuk
penting untuk disadari bahwa apa yang
mempermudah peneliti menarik suatu
mahasiswa pelajari saat ini akan membentuk
kesimpulan umum dan khusus yang selanjutnya
mereka di masa depan. Sesuai dengan argumen
menjadi temuan penelitian. Melalui teknik ini,
demografis di atas juga yang telah menyatakan
peneliti melakukan kajian mendalam tentang
bahwa populasi usia tersebut akan sangat baik
data-data penelitian yang dianggap relevan
apabila produktif dan berkualitas. Tetapi apabila
untuk kemudian ditarik se=utau temuan baru.
tidak, maka itu bisa menjadi indikator
kemunduran bagi pendidikan kita di negeri ini.
Itulah tujuan pelatihan menulis dan public Hasil dan Pembahasan
speaking dalam analisis peneliti. Tentu kita Kompetensi Menulis dan Public Speaking
menginginkan mahasiswa PAI yang produktif,
Menulis merupakan kebiasaan ulama
dengan harapan bahwa lulusan PAI hari ini
terdahulu. Mereka yang mempunyai
kelak mereka selain menjadi dosen PAI, tetapi
pengetahuan luar biasa, kemudian mereka
mereka juga sebagai penulis dan pembicara
mengamalkan kembali melalui tulisan-tulisan
(public speaker) yang hebat dalam mengamalkan
lalu mereka sebarkan untuk orang banyak.
kembali ilmu-ilmu agama mereka.
Banyak dari karya-karya ulama terdahulu yang

Volume V, Nomor 2, November 2020, AL-WIJDÁN 214


Achmad Farid
Mizan Khoirusani
masih digunakan oleh umat muslim sampai saat merupakan suatu keharusan yang dilakukan bagi
ini. Salah satunya adalah Imam An-Nawawi. setiap muslim yang berakal dan berilmu.
Beliau yang menulis kitab Arba’in Nawawi dan
Dalam melakukan kegiatan dakwah,
Riyadhus Shalihin, dua kitab itu yang masih terus
seorang pembicara (da’i) perlu memiliki skill
dipelajari sampai hari ini. Beliau berdakwah
atau kemampuan baik dalam penguasaan ilmu
melalui tulisan. Ilmu yang bermanfaat, betapa
pengetahuan maupun dalam penguasaan segi
mengalir amal jariyah beliau. Mustahil sebuah
penyampaian materi. Untuk mencapai
ilmu dapat menjadi ladang pahala atau amal
keberhasilan dakwah maka seorang dai perlu
jariyah dan bermanfaat bagi umat kalau ilmu
menguasai berbagai teori, teknik, metode,
tersebut tidak dituliskan kembali. Kisah lainnya
karakter dan prinsip dalam public speaking
dari seorang ulama sekaligus penulis ilmu, beliau
sehingga ia mampu berbicara di depan publik
adalah Imam Ibnu Jarir At-Thabari. Beliau yang
dengan baik.11 Hal itu sudah dicontohkan oleh
dikisahkan mampu menulis sebanyak empat
Rasulullah SAW dan rasul-rasul sebelumnya
puluh halaman setiap hari selama empat puluh
dalam menjalankan tugasnya menyampaikan
tahun terakhir dari usianya.10
risalah dan peraturan-peraturan Allah SWT.12
Adapun public speaking, juga sangat Dakwah dan dai, ibarat dua sisi mata uang yang
banyak manfaatnya. Terlebih untuk mahasiswa saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan.
yang berada di jurusan keagamaan seperti PAI, Tanpa dai, dakwah tidak mungkin tersebar.13
maka kegiatan yang seperti dakwah, khutbah, Seiring dengan kemajuan dan dinamika
kultum, ceramah, atau ketika menjadi pembicara masyarakat modern saat ini, seorang dai
di berbagai tempat dan sebagainya, itu semua memanfaatkan kemajuan dan kecanggihan alat-
dapat dilakukan karena adanya “modal” public alat dan media dakwah sebagai bentuk public
speaking. Tidak cukup hanya memiliki speaking dalam berdakwah. Oleh karena itu,
pemahaman yang baik, tetapi tidak baik dalam seorang da’i mampu berdakwah di berbagai
penyampaian. Berikut salah satu analisis yang media seperti radio, televisi, film, sinetron dan
ditulis oleh Siti Aisyah dalam jurnalnya yang seni musik. Dalam menyampaikan materi
mengatakan bahwa dakwah merupakan denyut dakwah, banyak da’i yang masih menggunakan
nadi dalam agama Islam. Dengan adanya metode ceramah (berbicara di depan umum).14
dakwah, Islam mampu menjadi besar dan terus
Namun kepercayaan diri juga sangat
berkembang. Kegiatan dakwah menjadi sangat
penting dalam public speaking. Seperti mahasiswa
penting karena tanpa dakwah Islam akan mati
yang ketika menjadi pembicara di berbagai
dan menghilang dari dunia ini. Dakwah juga
tempat, ia pun selain harus menyiapkan materi-

215 AL-WIJDÁN, Volume V, Nomor 2, november 2020


Kompetensi Menulis dan Public Speaking …

materi yang akan disampaikan terlebih dahulu bersemangat dan tahan banting dalam
juga harus menjaga dan membangun mentalnya. mencapai semua target dan impiannya. Serta
Karena tanpa didukung oleh rasa kepercayaan atas dorongan mindsetnya juga lah yang
diri maka semua persiapan yang telah dilakukan membuat muncul banyak kreativitas
akan sia-sia. Kepercayaan diri berperan dalam seseorang.
memberikan semangat.15 2. Kebutuhan Kekuasaan. Dalam teori ini,
kekuasaan didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk dapat mempengaruhi orang
Teori Need for Achievement (David
atau kelompok lain sesuai dengan keinginan
McClelland)
individu tersebut. Mereka yang mempunyai
McClelland dalam teorinya menyatakan kebutuhan kekuasaan yang tinggi maka
bahwa keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh cenderung mudah untuk jadi pemimpin
mindset atau “virus mental” yang ada di dalam karena mudah mempengaruhi orang lain.
dirinya.16 Karena mindset itu sangat penting bagi 3. Kebutuhan Afiliasi. Afiliasi merupakan
kehidupan seseorang, bahkan mindset dapat kebutuhan manusia dalam kehidupan
juga dikatakan sebagai “virus” yang dapat bersosialnya. Manusia yang sering juga
mendorong kekuatan mental seseorang untuk disebut sebagai makhluk sosial maka dituntut
mencapai suatu keberhasilan dalam hidupnya. untuk dapat menghasilkan atau membentuk
Di dalam teori ini, David McClelland membagi sebuah hubungan sosial yang baik. Salah satu
kebutuhan hidup manusia menjadi tiga ciri dari orang yang memiliki kebutuhan ini
kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi, adalah mereka sangat menyukai
kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan persahabatan.18 Mereka dapat menjaga
afiliasi.17 hubungan sosial dengan baik dan lebih
menyukai hal yang bersifat kerja sama
1. Kebutuhan Prestasi. Prestasi adalah suatu hal
ketimbang hal yang bersifat persaingan.
yang diperoleh atas pencapaian seseorang
dalam keberhasilan usahanya. Manusia dapat Lalu dalam sumber lain disebutkan pula
mencapai seberapa banyak prestasinya bahwa Davic McClellland dalam teori Need for
dengan menggunakan berbagai macam Achievement merumuskan bahwa semakin besar
potensi yang ada pada dirinya. Namun lagi- motivasi yang dimiliki oleh seseorang, maka
lagi yang menjadi faktor utama dalam semakin besar pula potensi energi yang dimiliki
keberhasilan atau prestasi seseorang adalah dalam meraih prestasi-prestasi dalam
mindset. Berasal dari mindsetnya itu lah yang kehidupannya.19 McClelland mengatakan bahwa
mendorong seseorang untuk terus setiap individu tentu mempunyai cadangan

Volume V, Nomor 2, November 2020, AL-WIJDÁN 216


Achmad Farid
Mizan Khoirusani
energi potensial yang dapat dikembangkan dan memperoleh pencapaian pribadi ketimbang
dilepaskan tergantung dari motivasi dan mindset penghargaan dari orang lain.
dalam diri individu dan motivasi dari lingkungan
Berdasar pada tiga kebutuhan di atas
sekitarnya.20 Oleh karena itu, motivasi untuk
maka bentuk dorongan ini dapat di kategorikan
mengarahkan cadangan energi potensi pada
nAch yakni kebutuhan akan pencapaian suatu
individu ada tiga bentuk kebutuhan, yakni:
prestasi.24 Need for Achievement (n-Ach) adalah
Pertama, kebutuhan akan potensi (Need for
salah satu teori tentang kebutuhan yang
Achievement), kedua, kebutuhan akan kekuasaan
membedakan dengan teori kebutuhan yang
(Need of Power), ketiga, kebutuhan akan afiliasi
lainnya. Need for Achievement adalah teori
(need of Affiliation).21
untuk mencapai sesuatu yang sebenarnya sulit
Shane dkk menyebutkan terkait untuk dicapai, selain itu teori kebutuhan ini juga
McClelland yang menyatakan bahwa orang- untuk meningkatkan sasaran yang sudah dicapai
orang yang memiliki tingkat n-Ach yang tinggi untuk menjadi sebuah target yang lebih tinggi
di dalam dirinya maka mereka cenderung lagi.25
menyukai atau melakukan kegiatan yang bersifat
Berbeda dengan nAch, kebutuhan akan
individu dalam mencapai hasilnya, berbeda
kekuasaan (nPow) adalah keinginan seseorang
dengan orang yang memiliki tingkat kebutuhan
untuk memiliki pengaruh dan menjadi yang
afiliasi yang tinggi (n-Aff) mereka lebih
berpengaruh, dan juga dapat mengendalikan
menyukai hal yang bersifat kerja sama tim.22
individu lain. Berdasar pada nPow maka
Orang yang memiliki tingkat n-Ach yang tinggi
McClellland merinci, apabila seseorang memiliki
pun akan memiliki motivasi individu yang tinggi
nPow tinggi maka akan cenderung memiliki
dalam banyak hal, salah satunya dalam karir dan
sikap atau karakter yang bertanggung jawab,
usahanya.23
memberikan pengaruh pada orang lain,
Menurut McClellland setiap manusia berorientasi pada status sosial dan suka pada
memiliki kebutuhan dalam hidupnya sehari-hari situasi yang kompetitif.26 Apabila dikaitkan
sesuai dengan pola hidup dan karakter yang dengan menulis dan public speaking, maka
dimiliki oleh indiviu masing-masing yang dapat kebutuhan kekuasaan akan membuat suasana
membentuknya. Selalu muncul dari dalam diri menulis dan orasi yang kompetitif, yaitu
individu akan dorongan-dorongan untuk berlomba-lomba untuk menghasilkan karya
pencapaian keberhasilan. Dorongan ini yang yang bagus sehingga dapat mempengaruhi
membuat individu selalu berjuang keras untuk orang lain.

217 AL-WIJDÁN, Volume V, Nomor 2, november 2020


Kompetensi Menulis dan Public Speaking …

Selanjutnya kebutuhan ketiga yaitu nAff Kompetensi Menulis Dan Public Speaking
adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan Sebagai Sarana Dakwah Mahasiswa PAI
sosial yang baik. Kebutuhan ini ditandai dengan
Di dalam teori need for achievement, David
kecenderungan yang dimiliki motif yang tinggi
McClelland merumuskan atau membagi
dalam menjalin persahabatan, kurang menyukai
kebutuhan manusia menjadi 3 bagian, yaitu
situasi yang kompetitif. Ketika hal ini dikaitkan
kebutuhan prestasi, kebutuhan kekuasaan, dan
dalam konteks menulis dan public speaking, maka
kebutuhan afiliasi.
akan menjadikan lingkungan sosial yang baik
dengan tulisan-tulisan dan pembicaraannya. Pertama, kebutuhan prestasi atau sering
Kebutuhan akan afiliasi ini akan meningkat dan juga disebut kebutuhan potensi, dijelaskan
menurun tergantung pada situasi yang di alami bahwa kebutuhan prestasi adalah suatu hal yang
oleh individu. diperoleh atas pencapaian seseorang dalam
keberhasilan usahanya. Manusia dapat mencapai
McClellland yang dikutip oleh Robbbin
seberapa banyak prestasinya dengan
dalam Susanto dan Cindy Lestari mengungkap
menggunakan berbagai macam potensi yang ada
bahwa kebanyakan individu memiliki tiga
pada dirinya. Disebutkan pula bahwa semakin
karakteristik tersebut, tetapi setiap individu
besar motivasi yang dimiliki oleh seseorang,
memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan
maka semakin besar pula potensi energi yang
memiliki kecenderungan masing-masing. Ada
dimiliki dalam meraih prestasi-prestasi dalam
yang lebih cenderung pada aspek kebutuhan
kehidupannya. Dari kebutuhan prestasi atau
akan prestasi, ada yang lebih cenderung pada
potensi ini apabila dikaitkan dengan
aspek dapat mempengaruhi orang lain atau
peningkatan kualitas mahasiswa PAI, maka ada
memiliki pengaruh, dan ada juga yang lebih
kemungkinan besar mahasiswa PAI dapat
dominan pada aspek afiliasi. Perbedaan
berprestasi dengan potensinya melalui latihan
kecenderungan tiap individu menunjukkan
menulis dan public speaking. Dosen maupun
sikap individu dalam kehidupan sehari-hari.27
lembaga pendidikan setempat juga memiliki
Untuk menganalisis pembahasan yang tugas untuk menumbuhkan motivasi dan minat
berkaitan dengan “Menulis Dan Public Speaking mahasiswa dalam kebiasaan menulis dan public
Sebagai Sarana Dakwah Mahasiswa PAI”, penulis speaking. Agar ke depannya nanti lulusan
menggunakan teori Need for Achievement. mahasiswa PAI dapat menjadi dosen PAI yang
handal dalam menulis dan public speaking, bahkan
bisa melebihi dosen-dosen pendahulunya.

Volume V, Nomor 2, November 2020, AL-WIJDÁN 218


Achmad Farid
Mizan Khoirusani
Kemudian yang kedua, Kebutuhan Kemudian yang ketiga yaitu Kebutuhan
Kekuasaan. Disebutkan maksud dari kekuasaan Afiliasi. Disebutkan bahwa Afiliasi merupakan
di sini adalah kemampuan individu atau pembentukan kontak sosial yang menghasilkan
kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku sebuah hubungan atau pertalian.28 Mempunyai
orang atau kelompok lain sesuai dengan bekal atau potensi menulis dan public speaking
keinginan individu tersebut. Seseorang yang membuat seseorang menjadi dengan mudah
memiliki tingkat Kebutuhan Kekuasaan yang berinteraksi dan membentuk kontak sosial.
tinggi cenderung berperilaku lebih tegas. Melalui menulis sampai menciptakan karya,
maka seseorang dapat berinteraksi dengan orang
Berdasarkan kebutuhan kekuasaan ini,
banyak tanpa bertatap muka (cukup melalui
yang bertujuan agar seseorang dapat
karya tulisnya).
mempengaruhi individu atau kelompok lainnya,
maka hal ini dapat dilakukan oleh seorang Begitu juga dengan public speaking.
mahasiswa dengan cara menulis dan public Mempunyai public speaking yang baik merupakan
speaking. Tentu dengan didasari oleh modal seseorang untuk dapat menjadi
pemahaman yang baik dan benar, seseorang komunikator yang handal, dan seorang
yang gemar menulis akan dengan mudah komunikator handal sudah pasti dapat dengan
mempengaruhi orang lain melalui tulisannya, mudah berinteraksi dan membentuk kontak
dan seorang orator juga dapat dengan mudah sosial. Jadi dapat dikatakan bahwa meningkat
mempengaruhi orang lain melalui lisan dengan atau menurunnya pelatihan menulis dan public
modal public speakingnya. speaking ini juga dapat mempengaruhi meningkat
dan menurunnya interaksi sosial.
Terlebih untuk mahasiswa PAI, dengan
keilmuan agamanya yang nanti juga akan terjun Penulis berangkat dari teori need for
ke masyarakat, maka mereka dapat dengan achievement yang dipopulerkan oleh David
mudah berdakwah melalui tulisan dan juga McClelland, yang membagi kebutuhan itu
lisannya (public speaking). Tentu di dalam menulis menjadi tiga, yaitu kebutuhan prestasi,
pun, tidak ada seseorang yang sekali menulis kebutuhan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi.
kemudian langsung bagus tulisannya, artinya
Ketika melihat dari kebutuhan yang
tidak ada tulisan yang “sekali jadi”. Karena
pertama, yaitu kebutuhan prestasi yang
tulisan yang baik adalah berasal dari tulisan yang
mengatakan bahwa seseorang dapat mencapai
sering diperbaiki, dan penulis yang baik adalah
seberapa banyak prestasinya dengan
penulis yang mau belajar dari kesalahan-
menggunakan berbagai macam potensi yang ada
kesalahan tulisannya.
pada dirinya, maka penulis beranggapan bahwa

219 AL-WIJDÁN, Volume V, Nomor 2, november 2020


Kompetensi Menulis dan Public Speaking …

dengan menulis dan public speaking menjadikan banyak atau masyarakat untuk menjadi sebuah
mahasiswa khususnya PAI dapat berprestasi. komunitas yang lebih baik lagi.

Begitu melihat kebutuhan yang kedua, Berdasarkan tiga analisis penulis di atas,
yaitu kebutuhan kekuasaan yang mengatakan yaitu menulis dan public speaking merupakan dua
bahwa seseorang dapat mempengaruhi orang potensi mahasiswa yang dapat menjadikannya
atau kelompok lain sesuai dengan keinginan berprestasi, menulis dan public speaking juga
individu tersebut, maka penulis juga merupakan cara yang mudah untuk dapat
beranggapan bahwa seorang mahasiswa mempengaruhi orang baik secara tulisan
khususnya PAI dapat mempengaruhi orang lain maupun lisan, lalu dengan menulis dan public
dengan tulisan-tulisan dan lisannya. Maka begitu speaking juga dapat membentuk hubungan atau
penting untuk melatih dan mengembangkan kontak sosial menjadi lebih baik lagi dengan cara
potensi menulis dan public speaking bagi seorang mengaplikasikan apa yang telah
mahasiswa. Terlebih lagi mahasiswa PAI yang disampaikannya. Maka dengan ketiga langkah
bertugas menyampaikan dan mengajarkan menulis dan public speaking tersebut dapat
kembali ilmu-ilmu agamanya kepada masyarakat membuat mahasiswa PAI menjadi mudah dalam
luas. berdakwah.

Kemudian ketika melihat kebutuhan


yang ketiga, yaitu kebutuhan afiliasi yang Penutup
diartikan sebagai pembentukan kontak sosial
Realita yang masih terlihat dari zaman ke
yang menghasilkan sebuah hubungan atau
zaman, masih banyak lulusan-lulusan mahasiswa
pertalian, maka dengan menulis dan public
yang belum siap terjun untuk mengabdikan
speaking juga dapat membentuk hubungan atau
dirinya kepada masyarakat. Terlebih mahasiswa
komunitas sosial seperti yang dimaksud bahkan
PAI yang ilmu-ilmu agamanya sangat dituntut
bisa lebih baik lagi. Selain dengan membagikan
untuk diamalkan di dalam kehidupan
ilmu-ilmu agamanya melalui tulisan dan lisan,
bermasyarakat. Kita sering melihat banyak dari
maka seorang mahasiswa PAI juga mempunyai
mahasiswa yang memiliki pemahaman yang
tugas untuk mengaplikasikan apa yang telah
baik, nilai-nilai akademik yang tinggi, tetapi
disampaikannya itu. Aplikasi yang bisa disebut
masih sedikit yang terlihat perannya di dalam
juga dengan mengamalkan apa yang telah
masyarakat.
disampaikan secara lisan maupun tulisan, yang
bertujuan dapat membuat perubahan bagi orang Dalam teori Need for Achievement, David
McClelland membagi kebutuhan manusia

Volume V, Nomor 2, November 2020, AL-WIJDÁN 220


Achmad Farid
Mizan Khoirusani
menjadi tiga kebutuhan, yaitu kebutuhan akan pembahasan, penulis sudah menyampaikan
prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan tentang bagaimana sebuah ilmu yang
kebutuhan akan afiliasi. Apabila tiga kebutuhan bermanfaat menjadi amal jariyah dan ladang
itu dikaitkan dengan menulis dan public speaking pahala bagi penulisnya apabila ilmu itu ditulis.
sebagai sarana dakwah, maka dapat diambil Lihatlah karya-karya orang hebat seperti ilmuan
kesimpulan bahwa dengan menulis dan public muslim dan sebagainya. Begitu juga banyak
speaking menjadikan mahasiswa PAI dapat penulis yang mengatakan, “Menulislah, karena
berprestasi. Melalui menulis dan Public Speaking kelak kau akan menjadi bagian dari sejarah” dan
seorang mahasiswa PAI dapat mempengaruhi juga “Menulislah, agar orang-orang yang hidup di masa
orang lain dengan tulisan-tulisan dan lisannya. depan tahu bahwa kita pernah hidup di masa lalu.”
Kemudian yang terakhir yaitu dengan menulis
dan public speaking mahasiswa PAI dapat
Daftar Rujukan
membentuk hubungan sosial yang lebih baik
Abdullah N.U. Pendidikan Anak dalam Islam, terj.
daripada sebelumnya, dengan cara membagikan
Arif Rahman Hakim dan Abdul Halim,
ilmu-ilmu agamanya melalui tulisan dan Solo: Insan Kamil. 2012.
Asiyah, S. “Public Speaking Dan
lisannya, kemudian diaplikasikan dalam
Konstribusinya Terhadap Kompetensi
kehidupan sosial bermasyarakat. Dai” Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 37, No.2,
(2017).
Arifin, Y.S. Pengantar Retorika, (Bandung:
Pustaka Setia, 2013.
Saran Ariani, D.W, “Need for Achievement dalam
Dengan melihat problem yang ada, Kinerja Individu Tinjauan Konseptual”
Jurnal Eksekuti I Vol. 5, No.3, (2008).
penulis merasa dengan melatih dan melakukan Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen
kebiasaan menulis dan public speaking ini Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009.
diharapkan agar calon lulusan mahasiswa Ariani, D.W, “Need for Achievement dalam
khususnya mahasiswa PAI dapat mengamalkan Kinerja Individu Tinjauan Konseptual”
Jurnal Eksekuti I Vol. 5, No.3, (2008).
ilmu-ilmunya kepada khalayak luas melalui Boyatzis R.E. McClelland, David C. In:
tulisan dan ceramahnya. Terkait ceramah, Zeigler-Hill V., Shackelford T. (eds)
Encyclopedia of Personality and
khutbah, kultum, dan sejenisnya, itu tidaklah Individual Differences. Springer, Cham.
mudah untuk dilakukan, butuh teknik dan (2017). https://doi.org/10.1007/978-3-
319-28099-8_2230-1
modal rasa percaya diri yang tinggi untuk Fathurrohman, M. Manajemen Mutu
melakukan itu. Itu semua ada di dalam skill public Pendidikan Islam dalam Perspektif
Alqur’an dan Hadits. AL-WIJDÁN:
speaking. Begitu juga dengan menulis. Ada Journal of Islamic Education Studies, Vol. III,
kalimat yang mengatakan, “Yang terucap akan No. 2, (2018). 191-206.
Kholisin. “Kecemasan Berbicara Ditinjau dari
lenyap, yang tercatat akan teringat”. Dalam Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional”

221 AL-WIJDÁN, Volume V, Nomor 2, november 2020


Kompetensi Menulis dan Public Speaking …

Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 34, No.1, (2014). Dakwah dan Komunikasi, STAIN
Mulyana, D. Metodologi Penelitian Kualitatif. Purwokerto. Vol.3 No.2, (2009).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Shane, S., Locke, E.A., & Collins, C.J.
Majid, A. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Entrepreneurial Motivation. Human
Agama Islam. Bandung: Remaja Resource Management Review, Vol. 3, No. 1,
Rosdakarya, 2012 (2003)
Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber Daya Stewart, W.H., & Roth, P.L, “A Meta-Analysis
Manusia Perusahaan, Jakarta: Remaja of Achievement Motivation Differences
Rosdakarya, 2009. between Enterpreneurs and Managers”
McClelland, D. C. Motives, personality, and society: Journal of Small Business Management,
Selected papers. New York: Praeger, (1984). Vol. 45, No. 4, (2007).
McClelland, D. C. Toward a theory of motive Suhardin. P Alumni Role Islamic Higher
acquisition. American Psychologist, 20, Education in The Middle of Community.
(1965). 321–333. AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education
McClelland, D. C. Identifying competencies Studies, Vol. III, No. 2, (2018). 207-227.
with behavioral event Susanto dan Cindy L. “Problematika
interviews. Psychological Science, Vol. 9 No. Pendidikan Islam di Indonesia” dalam
5, (1998). 331–339. Jurnal Edukasia Islamia, Vol. 3, No. 2
Mikriani, “Manajemen Diri dalam Kajian (2018).
Psikologi : Persfektif tiga Motive Sosial Sutrisno dan Suyatno, Pendidikan Islam di Era
David McClelland, dalam Jurnal MD, Vol. Peradaban Modern, Jakarta: Prenadamedia
1, No. 1, 2008 Group, 2015.
Nahar K. “Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Winter, D. G. David C. McClelland (1917–
Keterampilan Berkomunikasi Terhadap 1998): Obituary. American Psychologist, Vol.
Kemampuan Public Speaking Mahasiswa 55 No. 5, (2000). 540–
Program Studi Pendidikan Administrasi 541. https://doi.org/10.1037/0003-
Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas 066X.55.5.540.
Negeri Yogyakarta” Tesis, Jurusan Rachman, F. Perencanaan Pembelajaran
Pendidikan Administrasi, Fakultas Pendidikan Agama Islam Sebagai Upaya
Ekonomi Universitas Negeri Yoyakarta Peningkatan Mutu Pembelajaran. AL-
Tahun 2018. WIJDÁN: Journal of Islamic Education
Narwoto, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Studies, Vol. III, No. 2, (2018). 160-174.
terhadap Prestasi Belajar Teori Kejujuran Ratna, W.P. Pejuang Tahajud, Menelisik Rahasia
Siswa SMK” dalam Jurnal Pendidikan Salat Tahajud. Bantul: Mueeza, 2017.
Vokasi, Vol. 3, No. 2, (2013). Zed, M. Metode Penelitian Kepustakaan.
Nawawi. “Kompetensi Juru Dakwah” Jurnal Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2014.

(Endnotes) 4 Abdullah N.U. Pendidikan Anak dalam Islam, terj. Arif


Rahman Hakim dan Abdul Halim, (Solo: Insan Kamil,
1 Majid, A. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama 2012), hlm. 3.
5 Suhardin. P Alumni Role Islamic Higher Education in
Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, hlm. 11
2
Fathurrohman, M. Manajemen Mutu Pendidikan Islam The Middle of Community. AL-WIJDÁN: Journal of
dalam Perspektif Alqur’an dan Hadits. AL-WIJDÁN: Islamic Education Studies, Vol. III, No. 2, (2018). Hal. 209.
6 Susanto dan Cindy Lestari, “Problematika Pendidikan
Journal of Islamic Education Studies, Vol. III, No. 2, (2018).
Hal. 201. Islam di Indonesia” dalam Jurnal Edukasia Islamia, Vol.
3
Rachman, F. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan 3, No. 2 Desember 2018, hlm. 191.
7 Sutrisno dan Suyatno, Pendidikan Islam di Era Peradaban
Agama Islam Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Modern, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm, 62.
Pembelajaran. AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education 8 Mulyana, D. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Studies, Vol. III, No. 2, (2018). Hal. 170.
PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Hal. 34

Volume V, Nomor 2, November 2020, AL-WIJDÁN 222


Achmad Farid
Mizan Khoirusani
19 Boyatzis R.E. McClelland, David C.. In: Zeigler-Hill
9 Zed, M. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: V., Shackelford T. (eds) Encyclopedia of Personality
Yayasan Obor Indonesia, 2014. Hal. 3 and Individual Differences. Springer, Cham. (2017).
10 Ratna.W.P. Pejuang Tahajud, Menelisik Rahasia Salat Hal. 345.
20 McClelland, D. C. Identifying competencies with
Tahajud. (Bantul: MUEEZA, 2017) hlm: 161-162
11 Asiyah, S. “Public Speaking Dan Konstribusinya behavioral event interviews. Psychological Science, Vol. 9
Terhadap Kompetensi Dai” Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 37, No. 5, (1998). 335.
21 McClelland, D. C. Motives, personality, and society: Selected
No.2, Juli – Desember 2017 hlm. 200.
12 Kholisin. “Kecemasan Berbicara Ditinjau dari Konsep papers. New York: Praeger, (1984). Hal. 367.
22 Shane, S., Locke, E.A., & Collins, C.J. “Entrepreneurial
Diri dan Kecerdasan Emosional” Jurnal Ilmu Dakwah Vol.
34, No.1, Januari – Juni 2014 hlm. 78. Motivation” Human Resource Management Review
13 Nawawi. “Kompetensi Juru Dakwah” Jurnal Dakwah Vol.3, No.1, 2003, hlm. 257.
23 Stewart, W.H., & Roth, P.L, “A Meta-Analysis of
dan Komunikasi, STAIN Purwokerto. Vol.3 No.2 Juli-
Desember 2009 hlm. 1. Achievement Motivation Differences between
14 Arifin, Y.S. Pengantar Retorika, (Bandung: Pustaka Enterpreneurs and Managers” Journal of Small Business
Setia, 2013), hlm. 125 Management, Vol. 45, No. 4, (2007), hlm. 401.
15 Nahar K. “Pengaruh Kepercayaan Diri Dan 24 Narwoto, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

Keterampilan Berkomunikasi Terhadap Kemampuan Prestasi Belajar Teori Kejujuran Siswa SMK” dalam
Public Speaking Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 3, No. 2, 2013, hlm. 223.
25 Ariani, D.W, “Need for Achievement dalam Kinerja
Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta” Tesis, Jurusan Pendidikan Individu Tinjauan Konseptual” Jurnal Eksekuti I Vol. 5,
Administrasi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri No.3, (2008). Hal. 21.
26 Mikriani, “Manajemen Diri dalam Kajian Psikologi :
Yoyakarta tahun 2018.
16 Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber Daya Manusia Persfektif tiga Motive Sosial David McClelland, dalam
Perusahaan, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009. hlm. 103 Jurnal MD, Vol. 1, No. 1, 2008, hlm. 24.
17 Winter, D. G. David C. McClelland (1917–1998): 27 McClelland, D. C. Identifying competencies with

Obituary. American Psychologist, Vol. 55 No. 5, (2000). Hal. behavioral … hal. 333.
28 McClelland, D. C. Identifying competencies with
543
18 McClelland, D. C. Toward a theory of motive behavioral … hal. 333.
acquisition. American Psychologist, 20, (1965). Hal. 323.

223 AL-WIJDÁN, Volume V, Nomor 2, november 2020

Anda mungkin juga menyukai