Anda di halaman 1dari 7

MUTU MANAJEMEN RESIKO

No Dokumen : No Revisi : - Halaman: Ke 1 / 1


……/A/I/SPO/8/2023

Klinik Utama PKU


Muhammadiyah
Singaparna

1. Pengertian a. Bahaya atau Hazard adalah suatu bahan/kondisi yang


berpotensi menimbulkan konsekuensi atau kerugian. Hazard
selamanya tetap Hazard, bilamana konsekuensi baru muncul
setelah adanya kontak dengan manusia, baik manusia yang
menghampiri bahaya, bahaya yang menghampiri manusia
atau keduanya saling menghampiri.
b. Risiko (Insident)
Suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan
dan/atau kerugian pada siklus operasi tertentu atau periode
waktu tertentu.
c. Kecelakaan (Accident)
Kejadian yang tidak terduga dan tidak terkendali yang
berakibat kepada kacaunya proses dari suatu kegiatan yang
telah diatur sehingga menimbulkan kerugian baik korban
manusia maupun korban harta benda.
d. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit yang timbul sebaga effek dari kegiatan kerja bagi
para pekerja.
e. Rencana Tindakan atau Action Plan
Suatu rencana kegiatan yang SMART (Specific, measurable,
Achievable, Reasonable, and Time Able).
f. Indentifikasi Risiko
Suatu kegiatan mengidentifikasi sumber bahaya yang ada
ditempat kerja dengan mempertimbangkan kondisi dan
kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya serta jenis
kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja yang mungkin dapat
terjadi.
g. Penilaian Faktor Risiko
Proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan
melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan
risiko kesehatan dan keselamatan.
h. Pengendalian Faktor Risiko
Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian risiko yakni
menghilangkan sumber bahaya, menggantikan sumber risiko
dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih
rendah/tidak ada (rekayasa engineering), administrasi dan
alat pelindung diri.
i. Ranking Sistem Metode Hirac
Peluang Kriteria Keterangan
A Almost Suatu kejadian akan terjadi pada
Certain/ semua kondisi.
Hampir Misal : berulang kali pada tiap
pasti terjadi tahun.
B Likely/ Suatu kejadian mungkin akan
Mungkin terjadi pada hamper semua
terjadi kondisi.
Misal : Terjadi sekali dalam
setahun sampai 3 tahun.
C Moderate/ Suatu kejadian akan terjadi pada
Sedang beberapa kondisi tertentu.
Misal : Terjadi sekali dalam 5
tahun
D Unlikely/ Suatu kejadian akan terjadi pada
Kecil beberapa kondisi tertentu, namun
kemungkin kecil kemungkinannya.
an Misalnya : Terjadi sekali dalam
10 tahun.
E Rarely/ Suatu kejadian akan terjadi pada
Jarang beberapa kondisi yang khusus/
sekali luar biasa/ setelah bertahun-
tahun.
Misal : Terjadi paling tidak sekali
dalam sejarah perusahaan.

Akibat Kriteria Keterangan


1 Insicnificant/ Tidak ada cedera, kerugian
Tidak materi sangat kecil
signifikan
2 Minor Memerlukan perawatan P3K,
on-site release langsung dapat
ditangani, kerugian materi
sedang.
3 Moderate/ Memerlukan perawatan medis,
Sedang on-site release langsung dapat
ditangani dengan bantuan pihak
luar, kerugian materi cukup
besar.
4 Major Cidera yang mengakibatkan
cacat/hilang fungsi tubuh secara
total, off-side release tanpa efek
merusak, kerugian materi besar.
5 Catastropic/ Menyebabkan kematian, off-
Bencana side release bahan toksit dan
effeknya merusak, kerugian
materi sangat besar.
j. Matrik Penilaian Risiko
Akibat
Peluang
1 2 3 4 5
A H H E E E
B M H H E E
C L M H E E
D L L M H E
E L L M H H
E : Extreme Risk/ Risiko Ekstrim, memerlukan
penanganan segera atau penghentian
kegiatan atau keterlibatan manajemen
puncak, perbaikan Ancaman Sebab Akibat
Peluang (ASAP).
H : High Risk/ Risiko Tinggi, memerlukan pihak
manajemen, penjadwalan tindakan perbaikan
secepatnya.
M : Moderate Risk/ Risiko Sedang, penanganan
oleh manjemen, penjadwalan tindakan
perbaikan secepatnya.
L : Low Risk/ Risiko Rendah, kendalikan dengan
prosedur rutin.

2. Tujuan a. Meningkatkan proses pembelajaran untuk menyusun daftar


risiko secara komprehensif dari kejadian-kejadian yang
berdampak pada setiap elemen kegiatan.
b. Membuat dokumentasi yang baik sehingga dapat digunakan
untuk analisa selanjutnya.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur a. Identifikasi Bahaya
Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan, di-identifikasi
berdasarkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan dan
akibat dari bahaya yang mungkin terjadi sebagai berikut :
1) Tim Manajemen Risiko mencatat kegiatan, pelaksana,
peralatan, dan tempat kerja yang dinilai mengandung
resiko dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
pekerja (Form : F-K3RS-09).
2) Dari setiap kegiatan kerja disetiap lokasi kerja, di
identifikasi bahaya kerja apa saja yang bisa terjadi
(Form : F-K3RS-09).
3) Kemudian tentukan Risiko dari setiap bahaya kerja yang
ada (Form : F-K3RS-09).
b. Penilaian Risiko
Semua kegiatan kerja, pelaksana kerja, alat kerja dan tempat
kerja, di identifikasi dan dilakukan penilaian terhadap risiko
yang mungkin ditimbulkan sebagai berikut :
1) Dengan mempergunakan tabel Ranking System, dapat
ditentukan peluang (A/B/C/D) dan akibat (1,2,3,4,5) yang
dapat terjadi (Form : F-K3RS-09). Sehingga dapat
diperolah penilaian risiko (E,H,M atau L).
c. Pengendalian Risiko
1) Pengendalian risiko dilakukan dengan memperkirakan
kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, sesuai prinsip pengendalian risiko
yaitu :
 Eliminasi (menghilangkan sumber bahaya)
 Subsitusi (mengganti dengan bahan atau proses
yang lebih aman)
 Rekayasa Teknik (melakukan perubahan terhadap
desain alat/proses/lay out)
 Administrasi (cara kerja yang aman)
 Alat pelindung diri (APD)
2) Tim Manajemen Risiko menyampaikan hasil identifikasi
bahaya, penilaian dan pengendalian risiko kepada
bagian-bagian terkait agar dapat dilakukan tindakan
pengendalian yang sesuai dengan risiko yang dapat
terjadi.
3) Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan
penanggung jawab dan batas waktu tindakan
pengendalian.
4) Tim Manajemen Risiko meninjau kembali tindakan
pengendalian yang dilakukan sesuai dengan batas waktu
yang ditentukan oleh penanggung jawab.
5) Status pengendalian (Oke atau in-progress) ditentukan
agar dapat ditentukan review pengendalian.
6) Apabila status pengendalian in-progress telah berubah
status menjadi oke maka Tim Manajemen Risiko kembali
melakukan penilaian risiko sehingga tindakan
pengendalian benar-benar effektif dan nilai risiko menjadi
serendah-rendahnya.
7) Laporan Tim Manajemen Risiko disampaikan kepada
bagian/bagian terkait dan ketua P2K3 untuk ditentukan
tindakan selanjutnya.
8) Laporan Tim Manajemen Risiko disahkan oleh Direksi.

d. Manajemen Risiko ini ditinjau ulang minimal 1 tahun sekali,


atau jika ditemukan adanya kelainan dalam penerapannya.
6. Unit terkait Seluruh unit kerja di lingkungan klinik PKU Muhammadiyah
Singaparna

Ditetapkan : Singaparna
Pada Tanggal : Agustus 2023

Kepala Klinik Utama PKU


Muhammadiyah Singaparna

dr. BUDI TIAWARMAN


NBM. 1461379
PENGKAJIAN RESEP

No Dokumen : No Revisi : - Halaman: Ke 1 / 1


……/A/I/SPO/8/2023

Klinik Utama PKU


Muhammadiyah
Singaparna

Unit : Instalasi Farmasi


Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Prosedur Ya Tidak


1 Petugas farmasi melakukan skrining administratif ?
meliputi

● Nama dokter

● Tanggal penerimaan resep

● Identitas pasien

2 Petugas farmasi melakukan skrining farmasetik ?


meliputi

● Nama obat

● Bentuk sediaan obat

● Aturan pakai

● Ketercampuran

3 Petugas melakukan skrining farmasi klinis ?


meliputi

● Tepat dosis

● Tepat rute pemberian

● Tepat aturan pakai

● Identifikasi pasien

Jumlah
Tingkat Kepatuhan : ………………………………… %
Singaparna, …………………20…
Petugas Pemeriksa

Anda mungkin juga menyukai