Anda di halaman 1dari 11

POTRET PEREMPUAN DALAM NOVEL TENTANG

KAMU KARYA TERE LIYE: KAJIAN SOSIOLOGI


SASTRA

Disusun untuk melengkapi tugas Sosiologi Sastra Indonesia

Oleh
Anggita Nuramalia
(0202521052)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian berjudul
“Potret Perempuan dalam Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye.”
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Saya ucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah. Akhir kata saya berharap
semoga proposal penelitian berjudul “Potret Perempuan dalam Novel Tentang Kamu Karya
Tere Liye” dapat memberikan manfaat.

Semarang, Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian teori..............................................................................................................6
B. Teks Novel...............................................................................................................7
C. Ciri-ciri Novel..........................................................................................................7
D. Feminisme................................................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian ...........................................................................................9
B. Data dan Sumber Data...........................................................................................9
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data.................................................................9
D. Metode Analisis Data.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Karya sastra merupakan gambaran kehidupan yang selalu memberikan nilai-nilai kepada
masyarakat. Dengan karya sastra, seseorang dapat mengambil banyak pelajaran hidup. Dengan
kata lain, karya sastra tidak hanya memberikan kenikmatan dan kepuasan batin, tetapi juga
sebagai sarana penyampaian pesan moral kepada masyarakat atas realitas sosial. Karya sastra
juga berperan memberikan tuntunan hidup kepada masyarakat. Lumrah kita ketahui bahwa karya
sastra diciptakan oleh sastrawan tidak semata-mata hasil dari imajinasi tetapi juga kontemplasi
yang mendalam agar apa yang ditulis dapat dijadikan pelajaran hidup yang berharga.
Dalam prosesnya, astrawan membuat karya sastra, tidak hanya membahas nilai sosial dan
budaya, tetapi juga membahas perjuangan seorang tokoh, baik tokoh perempuan maupun laki-
laki. Peran tokoh perempuan dalam sebuah karya sastra memiliki kontribusi besar, tidak jarang
peran tokoh perempuan ini dideskripsikan oleh penulis laki-laki. Dalam konteks tersebut, kajian
feminisme sastra berperan sebagai sebuah pisau analisis untuk memberikan gambaran tentang
kekuatankekuatan kaum perempuan.
Perempuan adalah sosok yang mempunyai dua sisi. Di satu pihak, perempuan adalah
keindahan, pesonanya dapat membuat laki-l aki tergila-gila (Sugihastuti, 2010: 32). Di sisi yang
lain, ia dianggap lemah. Anehnya, kelemahan itu dijadikan alasan laki-laki jahat untuk
mengeksploitasi keindahannya. Bahkan, ada juga yang beranggapan perempuan itu hina,
manusia kelas dua yang walaupun cantik, tidak diakui eksistensinya sebagai manusia
sewajarnya. Novel sebagai salah satu karya sastra merupakan sarana atau media yang
menggambarkan apa yang ada di dalam pikiran sastrawan.
Pada saat sastrawan memunculkan tokoh perempuan dalam karyanya, data-data atau
informasi yang ia kemukakan bisa berasal dari orang lain maupun dari pengalamannya sendiri.
Dalam sebuah novel, banyak ditemukan tokoh perempuan. Dalam persepektif feminisme tentu
saja ini adalah bahan kajian menarik yang dapat ditelaah oleh para kritikus sastra. Peran
perempuan dalam karya sastra bisa ditarik ke dalam peran dan posisi perempuan dalam konteks
masyarakat itu sendiri. Hal ini pula yang mendasari penulis untuk menganalisis potret

4
perempuan dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye. Pada novel ini banyak melibatkan
tokoh perempuan dengan berbagai kompleksitas hidup yang dihadapinya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Bagaimana potret perempuan dalam novel “Tentang Kamu” karya Tere
Liye?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mendeskripsikan potret perempuan yang terdapat dalam novel“Tentang Kamu” karya Tere
Liye.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan perkembangan sastra dan
untuk memperkaya penggunaan teori-teori sastra secara teknik terhadap karya sastra.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di
Indonesia, khususnya dunia pendidikan sebagai ranah yang strategis untuk menanamkan nilai-
nilai moral pada generasi muda. Agar generasi muda memiliki harkat dan martabat yang baik.

5
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Sosiologi Sastra
1. Pengertian Sosiologi Sastra
Sosiologi Sastra Endraswara (2013: 79) berpendapat bahawa sosiologi sastra adalah
penelitian yang terfokus pada masalah manusia. Karena sastra sering mengungkapkan
perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi,
perasaan, dan intuisi. Pendapat tersebut menyatakan bahwa fokus sosiologi sastra ialah
memandang karya sastra sebagai karya yang mengungkap permasalahan kemanusiaan. Selain
itu, Ratna (2011: 3) juga menyatakan, “Sosiologi sastra adalah kaitan langsung antarkarya
sastra dengan masyarakat.” Berdasarkan pendapat tersebut, sosiologi sastra ialah tinjauan
yang mengaitkan antara karya sastra dengan masyarakat. Pengertian tersebut memiliki
persaman dengan batasan yang dikemukakan oleh Endraswara. Dengan demikian, sosiologi
sastra memandang karya sastra yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial. Semi
(2012: 92) juga menyatakan bahwa pendekatan sosiologis bertolak dari asumsi bahwa sastra
merupakan cerminan kehidupan masyarakat. Pendapat tersebut menyatakan bahwa
pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan yang mengaitkan karya sastra dengan
kehidupan masyarakat. Dalam pandangan Semi tersebut, karya sastra merupakan hasil cipta
pengarang yang berisikan permasalahan kehidupan dan pengarang terlibat di dalam
permasalahan tersebut. Masyarakat dapat memberikan pengaruh terhadap karya sastra dan
karya sastra juga dapat mempengaruhi masyarakat sebagai penikmat karya sastra. Masyarakat
dapat berperan dalam menentukan nilai dari karya sastra.

B. Teks Novel
1. Pengertian Novel
Novel merupakan karya sastra imajinatif yang mengandung rangkaian cerita kehidupan.
Sebuah novel tersebut biasanya menceritakan atau mengilustrasikan mengenai kehidupan
manusia yang berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungan serta masyarakat. Menurut
Abrams (Nurgiantoro, 2015: 12) novel berasal dari bahasa Itali novella, yang dalam bahasa
Jerman disebut novelle dan novel dalam bahasa Inggris, dan inilah kemudian masuk kedalam

6
bahasa Indonesia. Secara harfiah “novella berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’ dan
kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa.”
Menurut Nurgiyantoro (2015:13) mendefinisikan novel sebagai cerita yang menyajikan
suatu hal yang lebih banyak, rinci, detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan
yang kompleks. Sedangkan menurut Esten (2013;7) bahwa novel merupakan pengungkapan
dan fragman kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) dimana terjadi konflik-
konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan hidup antara pelakunya.
Novel merupakan karangan panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan
secara menyeluruh yang diungkapkan secara fiktif. Menurut Kosasih (2016: 299) juga
menyatakan bahwa “novel merupakan teks naratif yang fiksional. Isinya mengisahkan sisi
utuh atas problematika kehidupan sesorang atau beberapa orang tokoh. Karena kisah
kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas puluhan bahkan ratusan
halaman.”
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa novel adalah karya cerita
imajinatif yang mengisahkan sisi problematika tokoh dalam kehidupan sehari-hari yang
diungkapkan secara fiktif.

2. Ciri-Ciri Novel
Novel merupakan sebuah karya fiksi yang tertulis dan biasanya dalam bentuk sebuah
cerita. Cerita novel biasanya lebih panjang dari sebuah cerpen. Novel memiliki jumlah kata
ataupun kalimat setidaknya mencapai puluhan atau bahkan puluh ribu kata, sehingga dalam
proses membaca jauh lebih banyak memakan waktu. Dari segi panjang cerita, novel lebih
panjang dari pada novel sehingga novel dapat mengemukakan sesuatu lebih banyak, lebih
rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan permasalahan yang kompleks. Pada novel juga
terdapat banyak tokoh, yang akan membuat cerita lebih hidup saat dibaca. Alur yang
digunakan pengarang juga lebih kompleks. Novel yang bagus tidak lupa ditulis dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif agar pembaca dengan mudah memahami isi dan
cerita novel tersebut. Adapun ciri-ciri menurut Nurgiyantoro (2015: 13) yakni sebagai
berikut: mencakup jumlah kata, jumlah halaman, jumlah waktu, tokoh yang lebih banyak,
alur cerita dalam novel lebih kompleks.

7
C. Femisnisme
Feminisme dalam sastra berhubungan dengan studi sastra yang mengarahkan fokus
analisis kepada perempuan (Sugihastuti, 2010: 27). Dalam konteks tersebut, karya sastra
melibatkan perempuan sabagai bahan kajiannya. Bahan kajian di sini tentu saja tidak pada
sebatas tokoh perempuan semata tetapi lebih jauh pada bagaimana juga penggambaran tokoh
perempuan dilihat dari perspektif tokoh lain. Selain itu, sastrawan juga berpengaruh terhadap
pemosisian tokoh perempuan yang dimunculkan dalam karyanya.
Feminisme tentu saja berbeda dengan emansipasi. Sofia (Sugihastuti, 2007: 95)
menjelaskan bahwa emansipasi lebih berfokus pada keikutsertaan dalam pembangunan
dengan tidak mempermasalahkan hak serta kepentingan mereka yang dinilai tidak adil.
Sedangkan feminisme memandang perempuan memiliki aktivitas dan inisiatif sendiri untuk
memperebutkan hak dan kepentingan tersebut dalam berbagai gerakan.
Dengan kata lain, feminisme merupakan gerakan aktif yang melibatkan segala akal
dan perbuatan perempuan dalam aktivitasnya di tengah-tengah masyarakat. Sholwalter
(Sugihastuti dan Suharto, 2010: 210) menyatakan bahwa dalam ilmu sastra, feminisme ini
berhubungan dengan konsep kritik sastra feminis, yaitu studi sastra yang memfokuskan studi
analisisnya pada perempuan. Dalam konteks ini, studi sastra feminis menitikberatkan pada
pemikiran dan perbuatan perempuan dalam karya sastra yang kemudian dikomparasikan
dengan realitas kehidupan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan kata lain, studi sastra feminis ingin mendeskripsikan potret perempuan dalam
kehidupan dan karya sastra. Feminisme bukan upaya pemberontakan terhadap laki-laki,
bukan upaya melawan pranata sosial, budaya seperti perkawinan, rumah tangga, maupun
bidang publik. Kaum perempuan pada intinya tidak mau dimarjinalkan. Menurut Hannam
(Ansori, 2007: 22) dalam pandangan feminisme peran perempuan memiliki kedudukan yang
sama dengan lakilaki. Feminisme sendiri muncul karena hakhak kaum perempuan sering
dikesampingkan dalam beberapa aspek. Perempuan seringkali diposisikan sebagai kaum
kelas kedua yang selalu dilabeli kelemahan. Padahal, perempuan memiliki otonomi hak yang
tentu saja hak-hak tersebut sederajat dengan kaum laki-laki. Misal, hak dalam pendidikan,
pekerjaan, dan pengelolaan rumah tangga.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah
permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan
permasalahan penelitian. Selain itu metodologi dapat diartikan sebagai sebuah ide yang jelas
tentang metode apa atau peneliti akan memproses dengan cara bagaimana di dalam
penelitiannya agar dapat mencapai tujuan penelitian.
Metode yang digunakan untuk memeroleh data atau informasi dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu teori sosiologi sastra. Sosiologi merupakan analisis yang ilmiah dan objektif dan
sastra (novel) menyusup, menembus, permukaan kehidupan social dan menunjukkan cara-
cara manusia menghayati dengan perasaan, (Sapardi dalam Sutejo dan Kasnadi, 2010:4).

B. Data dan Sumber Data


Pada penelitian ini data yang diperoleh berupa penggalan dalam teks novel karya
Tere Liye yang berjudul novel Tentang Kamu. Mengutip kata, kalimat, dan ungkapan-
ungkapan yang dianggap sesuai dengan judul yang diteliti. Sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari teks novel karya Tere Liye yang berjudul novel Tentang Kamu.

C. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode simak
merupakan metode yang dilakukan melalui proses penyimakan atau pengamatan terhadap
penggunaan bahasa yang diteliti (Zain, 2014:89).
Teknik lanjutan yang digunakan peneliti adalah teknik catat. Teknik catat adalah
mencatat beberapa bentuk yang relavan bagi penelitiannya dari penggunaan bahasa secara
tertulis (Mahsun, 2005:93).
Adapun teknik catat adalah kegiatan pencatatan semua data yang diperoleh dari
pembacaan novel novel karya Tere Liye yang berjudul novel Tentang Kamu dengan
menggunakan kartu data. Teknik catat ini merupakan pengumpulan data-data novel karya
Tere Liye, pada tahap ini data-data yang ditemukan dalam novel karya Tere Liye dicatat

9
dalam kartu data yang telah dipersiapkan, kemudian dimasukan ke dalam lembar analisis data
untuk dianalisis.

D. Metode Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan
metode penyediaan data dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Berdasarkan
nilai moral yang dijadikan acuan penelitian meliput:
1. Menelaah seluruh data yang telah diperoleh berupa nilai moral dalam novel karya Tere
Liye yang berjudul novel Tentang Kamu.
2. Mereduksi dan mengaitkan data tertulis berupa nilai moral, selanjutnya dikutip untuk
memperkuat analisis data.
3. Bila hasil penelitian sudah dianggap sesuai, maka hasil tersebut dianggap sebagai hasil
akhir.

10
DAFTAR PUSTAKA

Endraswara. (2013). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Endraswara. (2013). Sosiologi Sastra: Studi, Teori, dan Interpretasi. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Faruk. (2005). Pengantar Sosiologi Sastra dan Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faruk. 2015. Pengantar Sosiologi Sastra dan Strukturalisme Genetik sampai
PostModernisme.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Furqonul dan Hasim. (2010). Menganalisi Fiksi. Bogor: Ghalia Indonesia. Jabrohim (Ed.).
(2012) Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kartikasari, dkk. (2014). “Realitas Sosial dan Representasi Fiksimini dalam Tinjauan Sosiologi
Sastra (Social Reality and Representation of Fiksimini in Sociology Literature Review)”
Volume 2 (1) Maret 2014, Publika Budaya. Halaman 50 –57. 19 April 2018. 22:34:35.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PB/a rticle/download/580/403/
Miyati. (2012). Kajian Sastra Feminisme. Yogyakarta: Gramedia.
Nurgiantoro. B. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Nurgiantoro. B. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Raharjo, dkk. (2017). “Kajian Sosiologi Sastra dan Pendidikan Karakter dalam Novel Nun pada
Sebuah Cermin Karya Afifah Afra serta Relevansinya dengan Materi Ajar di SMA”.
Jurnal Pendidikan Indonesia, P-ISSN: 2303- 288X E-ISSN: 2541-7207, Vol. 6, No.1. 22
Desember 2017. 0.27.35.
Rahmanto. (2005). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Ratna. (2011).
Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta
Suharto, Sugihastuti. (2005). Kritik Sastra Feminisme: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Pusaka Pelajar.

11

Anda mungkin juga menyukai