Potret Perempuan Dalam Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye
Potret Perempuan Dalam Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye
Oleh
Anggita Nuramalia
(0202521052)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian berjudul
“Potret Perempuan dalam Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye.”
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Saya ucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah. Akhir kata saya berharap
semoga proposal penelitian berjudul “Potret Perempuan dalam Novel Tentang Kamu Karya
Tere Liye” dapat memberikan manfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian teori..............................................................................................................6
B. Teks Novel...............................................................................................................7
C. Ciri-ciri Novel..........................................................................................................7
D. Feminisme................................................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian ...........................................................................................9
B. Data dan Sumber Data...........................................................................................9
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data.................................................................9
D. Metode Analisis Data.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
perempuan dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye. Pada novel ini banyak melibatkan
tokoh perempuan dengan berbagai kompleksitas hidup yang dihadapinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Bagaimana potret perempuan dalam novel “Tentang Kamu” karya Tere
Liye?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mendeskripsikan potret perempuan yang terdapat dalam novel“Tentang Kamu” karya Tere
Liye.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan perkembangan sastra dan
untuk memperkaya penggunaan teori-teori sastra secara teknik terhadap karya sastra.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di
Indonesia, khususnya dunia pendidikan sebagai ranah yang strategis untuk menanamkan nilai-
nilai moral pada generasi muda. Agar generasi muda memiliki harkat dan martabat yang baik.
5
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Sosiologi Sastra
1. Pengertian Sosiologi Sastra
Sosiologi Sastra Endraswara (2013: 79) berpendapat bahawa sosiologi sastra adalah
penelitian yang terfokus pada masalah manusia. Karena sastra sering mengungkapkan
perjuangan umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi,
perasaan, dan intuisi. Pendapat tersebut menyatakan bahwa fokus sosiologi sastra ialah
memandang karya sastra sebagai karya yang mengungkap permasalahan kemanusiaan. Selain
itu, Ratna (2011: 3) juga menyatakan, “Sosiologi sastra adalah kaitan langsung antarkarya
sastra dengan masyarakat.” Berdasarkan pendapat tersebut, sosiologi sastra ialah tinjauan
yang mengaitkan antara karya sastra dengan masyarakat. Pengertian tersebut memiliki
persaman dengan batasan yang dikemukakan oleh Endraswara. Dengan demikian, sosiologi
sastra memandang karya sastra yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial. Semi
(2012: 92) juga menyatakan bahwa pendekatan sosiologis bertolak dari asumsi bahwa sastra
merupakan cerminan kehidupan masyarakat. Pendapat tersebut menyatakan bahwa
pendekatan sosiologi sastra adalah pendekatan yang mengaitkan karya sastra dengan
kehidupan masyarakat. Dalam pandangan Semi tersebut, karya sastra merupakan hasil cipta
pengarang yang berisikan permasalahan kehidupan dan pengarang terlibat di dalam
permasalahan tersebut. Masyarakat dapat memberikan pengaruh terhadap karya sastra dan
karya sastra juga dapat mempengaruhi masyarakat sebagai penikmat karya sastra. Masyarakat
dapat berperan dalam menentukan nilai dari karya sastra.
B. Teks Novel
1. Pengertian Novel
Novel merupakan karya sastra imajinatif yang mengandung rangkaian cerita kehidupan.
Sebuah novel tersebut biasanya menceritakan atau mengilustrasikan mengenai kehidupan
manusia yang berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungan serta masyarakat. Menurut
Abrams (Nurgiantoro, 2015: 12) novel berasal dari bahasa Itali novella, yang dalam bahasa
Jerman disebut novelle dan novel dalam bahasa Inggris, dan inilah kemudian masuk kedalam
6
bahasa Indonesia. Secara harfiah “novella berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’ dan
kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa.”
Menurut Nurgiyantoro (2015:13) mendefinisikan novel sebagai cerita yang menyajikan
suatu hal yang lebih banyak, rinci, detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan
yang kompleks. Sedangkan menurut Esten (2013;7) bahwa novel merupakan pengungkapan
dan fragman kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) dimana terjadi konflik-
konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan hidup antara pelakunya.
Novel merupakan karangan panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan
secara menyeluruh yang diungkapkan secara fiktif. Menurut Kosasih (2016: 299) juga
menyatakan bahwa “novel merupakan teks naratif yang fiksional. Isinya mengisahkan sisi
utuh atas problematika kehidupan sesorang atau beberapa orang tokoh. Karena kisah
kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas puluhan bahkan ratusan
halaman.”
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa novel adalah karya cerita
imajinatif yang mengisahkan sisi problematika tokoh dalam kehidupan sehari-hari yang
diungkapkan secara fiktif.
2. Ciri-Ciri Novel
Novel merupakan sebuah karya fiksi yang tertulis dan biasanya dalam bentuk sebuah
cerita. Cerita novel biasanya lebih panjang dari sebuah cerpen. Novel memiliki jumlah kata
ataupun kalimat setidaknya mencapai puluhan atau bahkan puluh ribu kata, sehingga dalam
proses membaca jauh lebih banyak memakan waktu. Dari segi panjang cerita, novel lebih
panjang dari pada novel sehingga novel dapat mengemukakan sesuatu lebih banyak, lebih
rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan permasalahan yang kompleks. Pada novel juga
terdapat banyak tokoh, yang akan membuat cerita lebih hidup saat dibaca. Alur yang
digunakan pengarang juga lebih kompleks. Novel yang bagus tidak lupa ditulis dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif agar pembaca dengan mudah memahami isi dan
cerita novel tersebut. Adapun ciri-ciri menurut Nurgiyantoro (2015: 13) yakni sebagai
berikut: mencakup jumlah kata, jumlah halaman, jumlah waktu, tokoh yang lebih banyak,
alur cerita dalam novel lebih kompleks.
7
C. Femisnisme
Feminisme dalam sastra berhubungan dengan studi sastra yang mengarahkan fokus
analisis kepada perempuan (Sugihastuti, 2010: 27). Dalam konteks tersebut, karya sastra
melibatkan perempuan sabagai bahan kajiannya. Bahan kajian di sini tentu saja tidak pada
sebatas tokoh perempuan semata tetapi lebih jauh pada bagaimana juga penggambaran tokoh
perempuan dilihat dari perspektif tokoh lain. Selain itu, sastrawan juga berpengaruh terhadap
pemosisian tokoh perempuan yang dimunculkan dalam karyanya.
Feminisme tentu saja berbeda dengan emansipasi. Sofia (Sugihastuti, 2007: 95)
menjelaskan bahwa emansipasi lebih berfokus pada keikutsertaan dalam pembangunan
dengan tidak mempermasalahkan hak serta kepentingan mereka yang dinilai tidak adil.
Sedangkan feminisme memandang perempuan memiliki aktivitas dan inisiatif sendiri untuk
memperebutkan hak dan kepentingan tersebut dalam berbagai gerakan.
Dengan kata lain, feminisme merupakan gerakan aktif yang melibatkan segala akal
dan perbuatan perempuan dalam aktivitasnya di tengah-tengah masyarakat. Sholwalter
(Sugihastuti dan Suharto, 2010: 210) menyatakan bahwa dalam ilmu sastra, feminisme ini
berhubungan dengan konsep kritik sastra feminis, yaitu studi sastra yang memfokuskan studi
analisisnya pada perempuan. Dalam konteks ini, studi sastra feminis menitikberatkan pada
pemikiran dan perbuatan perempuan dalam karya sastra yang kemudian dikomparasikan
dengan realitas kehidupan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan kata lain, studi sastra feminis ingin mendeskripsikan potret perempuan dalam
kehidupan dan karya sastra. Feminisme bukan upaya pemberontakan terhadap laki-laki,
bukan upaya melawan pranata sosial, budaya seperti perkawinan, rumah tangga, maupun
bidang publik. Kaum perempuan pada intinya tidak mau dimarjinalkan. Menurut Hannam
(Ansori, 2007: 22) dalam pandangan feminisme peran perempuan memiliki kedudukan yang
sama dengan lakilaki. Feminisme sendiri muncul karena hakhak kaum perempuan sering
dikesampingkan dalam beberapa aspek. Perempuan seringkali diposisikan sebagai kaum
kelas kedua yang selalu dilabeli kelemahan. Padahal, perempuan memiliki otonomi hak yang
tentu saja hak-hak tersebut sederajat dengan kaum laki-laki. Misal, hak dalam pendidikan,
pekerjaan, dan pengelolaan rumah tangga.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah
permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan
permasalahan penelitian. Selain itu metodologi dapat diartikan sebagai sebuah ide yang jelas
tentang metode apa atau peneliti akan memproses dengan cara bagaimana di dalam
penelitiannya agar dapat mencapai tujuan penelitian.
Metode yang digunakan untuk memeroleh data atau informasi dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu teori sosiologi sastra. Sosiologi merupakan analisis yang ilmiah dan objektif dan
sastra (novel) menyusup, menembus, permukaan kehidupan social dan menunjukkan cara-
cara manusia menghayati dengan perasaan, (Sapardi dalam Sutejo dan Kasnadi, 2010:4).
9
dalam kartu data yang telah dipersiapkan, kemudian dimasukan ke dalam lembar analisis data
untuk dianalisis.
10
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara. (2013). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic
Publishing Service).
Endraswara. (2013). Sosiologi Sastra: Studi, Teori, dan Interpretasi. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Faruk. (2005). Pengantar Sosiologi Sastra dan Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faruk. 2015. Pengantar Sosiologi Sastra dan Strukturalisme Genetik sampai
PostModernisme.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Furqonul dan Hasim. (2010). Menganalisi Fiksi. Bogor: Ghalia Indonesia. Jabrohim (Ed.).
(2012) Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kartikasari, dkk. (2014). “Realitas Sosial dan Representasi Fiksimini dalam Tinjauan Sosiologi
Sastra (Social Reality and Representation of Fiksimini in Sociology Literature Review)”
Volume 2 (1) Maret 2014, Publika Budaya. Halaman 50 –57. 19 April 2018. 22:34:35.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PB/a rticle/download/580/403/
Miyati. (2012). Kajian Sastra Feminisme. Yogyakarta: Gramedia.
Nurgiantoro. B. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Nurgiantoro. B. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Raharjo, dkk. (2017). “Kajian Sosiologi Sastra dan Pendidikan Karakter dalam Novel Nun pada
Sebuah Cermin Karya Afifah Afra serta Relevansinya dengan Materi Ajar di SMA”.
Jurnal Pendidikan Indonesia, P-ISSN: 2303- 288X E-ISSN: 2541-7207, Vol. 6, No.1. 22
Desember 2017. 0.27.35.
Rahmanto. (2005). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Ratna. (2011).
Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta
Suharto, Sugihastuti. (2005). Kritik Sastra Feminisme: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Pusaka Pelajar.
11