Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN WANITA PADA UPAYA PENCEGAHAN


PRIMER, SEKUNDER, TERSIER PADA SISTEM REPRODUKSI
BERUPA EXERCISE, KEGEL EXERCISE, NUTRISI
DAN MANAJEMEN STRESS
(Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas)
Dosen pengampu :
Susilawati, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ade Wirahmat :(C1AB23052)
Ridwan Firdaus :(C1AB23138)
Ulung Rubito :(C1AB23161)
Ai Susi Salsiah :(C1AB23055)
Yayu Yulia Hamidah :(C1AB23166)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan
hidayah-Nya kepada kelompok sehingga berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Promosi Kesehatan Wanita Pada Upaya Pencegahan Primer, Sekunder,
Tersier Pada Sistem Reproduksi Berupa Exercise, Kegel Exercise, Nutrisi Dan
Manajemen Stress”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas.
Penulisan makalah ini dimungkinkan oleh adanya bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kelompok mengucapkan terima kasih atas
bantuandan bimbingan tersebut.
Kelompok menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis
menyadari kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan yang tidak disengaja.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan penulis terima dengan rasa
syukur.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sukabumi, 03 September 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B .Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pencegahan Primer .......................................................................................... 3
1. Pada Pria ........................................................................................................... 3
2. Pada Wanita ....................................................................................................... 5
B. Pencegahan sekunder ............................................................................................. 8
C. Exercise, kegel exerc , kegel exercise, nutr ise, nutrisi dan manaj isi dan
manajemen str emen stres ............................................................................................ 13
BAB III ......................................................................................................................... 18
PENUTUP .................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting
yang di hadapi oleh masyarakat kita saat ini .Semakin maju teknologi
di bidang kedokteran ,semakin banyak pula macam penyakit yang
mendera masyarakat. Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh faktor tingkah
laku manusia itu sendiri.
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini sebenarnya
mereka sudah seringkali menghadapi masalak kesehatan serta bahaya
kematian yang disebabkan oleh factor lingkungan hidup yang ada
disekitar mereka. Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap
insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan.
Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkankemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri
adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar
dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin
mendorong peningkatan peran serta masyarakat. Upaya kesehatan Ibu
dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat
bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk
membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinisterkait kehamilan dan
persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang
dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
transportasi/ komunikasi (telepon genggam,telpon rumah),

1
pendanaan, pendonor darah, pencatatan- pemantaun dan informasi
KB.Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemuka masyarakat, pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayiserta pembinaan kesehatan akan di
taman kanak-kanak
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Pencegahan Primer
2. Untuk mengetahui tentang Pencegahan sekunder
3. Untuk mengetahui tentang Pencegahan Tersier

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat
menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu
terjadi. Pencegahan primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan
terhadap terjadinya suatu penyakit pada seseorang dengan faktor risiko.
Tahap pencegahan primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis yaitu
pada keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau belum mulai.
Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi
ketiga faktor utama untuk terjadinya penyakit, yaitu agent,
host, dan environment yang membentuk konsep segitiga epidemiologi
selalu akan berinteraksi yang satu dengan lainya dan selalu merupakan
ancaman potensial untuk sewaktu-waktu mencetuskan terjadinya
stimulus yang memicu untuk mulainya terjadinya proses penyakit dan
masuk kedalam fase pathogenesis. Untuk pencegahan primer masalah
sistem reproduksi pada dewasa, antara lain :
1. Pada Pria
a. Promosi Kesehatan
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promosi kesehatan
oleh para ahli kesehatan di terjemahkan menjadi peningkatan
kesehatan, bukan promosi kesehatan, hal ini dikarenakan
makna yang terkandung dalam istilah promotion of health
disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui
asupan gizi seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya
agar orang tersebut tetap sehat, tidak terserang penyakit.
Namun demikian, bukan berarti bahwa peningkatan kesehatan
tidak ada hubungannya dengan promosi kesehatan. Leavell dan
Clark dalam penjelasannya tentang promotion of health
menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dan
sebagainya peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan

3
dengan memberikan pendidikan kesehatan (health education)
kepada individu dan masyarakat. Usaha ini merupakan
pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Sebagian besar strategi promosi kesehatan termasuk ke dalam
pencegahan primer. Seperti peningkatan kesehatan, misalnya:
dengan pendidikan kesehatan reproduksi tentang HIV/AIDS;
standarisasi nutrisi; menghindari seks bebas dan sebagainya.
Perlindungan khusus, misalnya: imunisasi; kebersihan pribadi;
atau pemakaian kondom.
Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan
Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan, usaha untuk
memepertinggi nilai kesehatan diantaranya:
1) Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun
kwantitas
(a). Asupan makanan yang dimakan
(b). Pengawasan terhadap makanan yang dimakan
2) Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan
3) Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
antara lain
(a). pelayanan kesehatan reproduksi dan pelayanan
Keluarga Berencana
4) Pendidikan kesehatan pada masyarakat diantaranya:
(a). Konseling pranikah, saat hamil, persalinan dan
menyusui
(b). Konseling mengenai seksualitas, kesehatan
reproduksi
b. Spesific Protection
Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific
protection) secara umum yang dapat dilakukan pria, untuk
mencegah terjadinya masalah dalam sistem reproduksi

4
1) Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin
agar kelainandapat segera ditangani lebih awal

2) Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan


tidak menggunakan pakaian teralu ketat sehingga testis
tidak kepanasan.

3) Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas.


Temperatur yang sejuk diperlukan untuk perkembangan
sperma.

4) Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi


makanan bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit
menular seksual, danmenciptakan ketenangan psikis.

5) Menghindari minuman berakohol dan rokok


2. Pada Wanita
Pada wanita, pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah
dengan promosi kesehatan dan spesific protection. Pada promosi
kesehatan seperti peningkatan kesehatan, misalnya dengan pendidikan
kesehatan reproduksi tentang menghindari seks bebas kanker serviks; dan
sebagainya. Untuk spesific protection, berikut ada penjelasannya
a. Pencegahan HIV
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam
tubuh ialah melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan)
dengan cairan atau jaringan tubuh yang terinfeksi, serta dari
ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar kelahiran
(periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air
liur, air mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak
terdapat catatan kasus infeksi dikarenakan cairan-cairan
tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara umum
dapat diabaikan.
Pencegahan untuk mengurangi terjadi HIV/AIDS

5
adalah A-B-C-
A (abstinensia) = tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
B (befaithful) = jika sudah menikah hanya berhubungan seks
dengan
pasangannya.
C (condom )= jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka gunakanlah
condom.
b. Pencegahan Kanker Payudara
Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu
melalui upaya menghindarkan diri dari faktor risiko serta
melakukan pola hidup sehat. Termasuk juga dengan
pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI.
c. Pencegahan Vulvavaginitis
1) Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
2) Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air
besar dengan air bersih (gunakan air mengalir kalau
sedang di toilet umum), cara pembersihan dengan
gerakan dari depan ke belakang
3) Hindari penggunaan bahan kima atau parfum yang
biasanya terdapat pada sabun pembersih kewanitaan atau
sabun mandi
4) Jangan menggunakan pembalut yang mengandung
perfume
5) Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat
membersihkannya
d. Pencegahan Gonorrhea
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
1) Menggunakan kondom saat berhubungan seksual Hindari
kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko
penyakit seksual menular ( seperti pekerja seks komersil)
2) Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau

6
pastikan patner seksual bebas dari penyakit sebelum
berhubungan seksual
e. Pencegahan Sifilis
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat
dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman ,
misalnya menggunakan kondom.
f. Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang untuk
mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah untuk
menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular, pada
waktu lesi ada. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah
menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi hubungan
seksual denagn hanya satu orang yang bebas infeksi. Cara yang
dapat dilakukan antara lain :
1) Gunakan, atau pasangan Anda gunakan, sebuah kondom lateks
selama setiap kontak seksual Batasi jumlah pasangan seks
2) Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di
daerah genital atau di mana pun
g. Pencegahan Kanker Serviks
1) Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan
seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20
karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada
wanita baru matang pada usia 21 tahun.
2) Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah
berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap
Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman
Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari
tercetusnya penyakit kanker serviks.
3) Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau
anak-anak
perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari

7
serangan virusHPV, bisa menjalani vaksinasi HPV.
Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan
18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun,
dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6
bulan). Dan biayanya pun terbilang murah
4) Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya
hidup sehat (berolahraga).
B. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana
sasaranutamanya adalah pada mereka yang baru terkena
penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu.
Adapun tujuan pada pencegahansekunder yaitu diagnosis dini dan
pengobatan yang tepat. Adapun beberapa pengobatan terhadap
penyakit masalah sistem reproduksi dapat melalui obatdan operasi.
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakaukan pada
fase awal patogenik yang bertujuan untuk :
1. Mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna menghentikan
penyakit pada tahap ini
2. Mencegah penyebaran penyakit menurunkan intensitas penyakit bila
penyakit ini merupakan penyakit menular
3. Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit serta untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi. Karena rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit,
maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di
masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau
diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan
masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang
layak.Pencegahan sekunder terdiri dari :
a. Diagnosis dini dan pengobatan segera
Contohnya adalah pap smear, merupakan pemeriksaan untuk

8
mendeteksi gejala kanker serviks secara dini. Denga secara dini. Dengan
melakukan pemeriksa an pemeriksaan pap smear setiap an pap smear setiap
tahun, jika ditemu jika ditemukan adanya kanker servik kan adanya kanker
serviks baru pada tahap awal sehingg pada tahap awal sehingga kesempatan
untuk sembuh lebih besar. Artinya semakin dini penyakit kanker serviks
diketahui maka semakin serviks diketahui maka semakin mudah
menanganinya. mudah menanganinya.
Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara
mendeteksi dini penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan
maka segera dilakukan pemeriksaan diagnostic untuk memastikan diagnosa
seperti pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi atau kolposcopy Tujuan
utama dari usaha ini adalah
1) Pengobatan yang batan yang setepat-tepat t-tepatnya dan nya dan
secepat secepat-cepatn -cepatnya dari setiap dari setiap jenis penyakit
sehingga tercapai penyembuhan yang penyakit sehingga tercapai
penyembuhan yang sempurna dan segera. na dan segera.
2) Pencegahan penularan kepada Pencegahan penularan kepada orang
lain, bila peny orang lain, bila penyakitnya menular. akitnya menular.
3) Mencegah terjadinya kecacatan yan Mencegah terjadinya kecacatan
yang diakibatkan g diakibatkan sesuatu penyakit. sesuatu
penyakit. Beberapa usaha Beberapa usaha deteksi dini deteksi dini di
antaranya di antaranya :
a) Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan
: misalnya pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya
serta segera memberikan pengobatan
b) Mencari Mencari semua orang yang telah berhubungan
berhubungan dengan penderita penderita penyakit penyakit yang
telah berhubungan dengan penderita penyakit menular
(contact person) person) untuk diawasi diawasi agar derita
penyakitnya penyakitnya timbul dapat segera diberikan
pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya

9
isolasi, desinfeksi dan sebagainya.
c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat
mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari
pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau
tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya pengobatan, tidak
hanya tergantung pada tergantung pada baiknya jenis baiknya jenis
obat serta obat serta keahlian tenaga kesehatannya, melainkan juga
tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.
4) Disability Limitation (pembatasan kecacatan dan berusaha
untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang
diakibatkan suatu masalah kesehatan dan penyakit). Usaha ini
merupakan lanjutan dari usaha Early diagnosis And Promotif
Treatment yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempuran
agar penderita sembuh kembali dan tid ali dan tidak cacat ( ak cacat (
tidak terjadi komplik tidak terjadi komplikasi). Bila asi). Bila sudah
terjadi kecacatan maka dicegah aga sudah terjadi kecacatan maka
dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat dan fungsi dari
alat tubuh yang cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :
a) Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak
dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang
terlambat.
b) Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar. Kemungkinan
terjadinya kecacatan lebih besar.
c) Penderitaan si Penderitaan si sakit menjadi sakit menjadi lebih
lama. lebih lama.
d) Biaya untuk Biaya untuk perawatan dan peng perawatan dan
pengobatan menjadi obatan menjadi lebih besar.
b. Pembatasan Pembatasan ketidakmampu ketidakmampuan (disability
limitation)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang

10
kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak
melanjutkan pengobatannya pengobatannya sampai tuntas. tuntas.
Dengan kata lain mereka tidak melakukan
melakukan pemeriksaan pemeriksaan dan pengobatan pengobatan yang
komplit komplit terhadap terhadap penyakitnya. penyakitnya. Pengobatan
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang
yang bersangkutan cacat atau mengalami ketidak cacat atau mengalami
ketidak mampuan. Oleh karena i mampuan. Oleh karena itu, pendidikan
kesehatan tu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.
Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi
mencegah terjadinya infertilitas.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier ahan tersier berfokus pada proses pada proses
adaptasi kembali. Tujuan utama dari pencegahan tersier adalah mencegah
cacat, kematian, serta usaha rehabilitasi. Menurut Kodim dkk (2004),
tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah komplikasi penyakit
dan pengobatan, sesudah gejala klinis berkembang dan diagnosis sudah
ditegakkan. Pencegahan Pencegahan tersier terhadap penyakit masalah
penyakit masalah sistem reproduksi dapat Sistem dengan melakukan
perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk
meminimalisir kecacatan akibat masalah tersebut. Pencegahan tersier
adalah Rehabilitasi. contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita kanker
ovarium, kanker payudara dan lain sebagaiannya. Setelah sembuh dari
suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk
memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu.
Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-
kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat
tidak mau menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal.
Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk
orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan pendidikan
kesehatan kesehatan pada masyarakat. masyarakat. Pada pusat-pusat pusat-

11
pusat rehabilitasi rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK, dan korban
narkoba. Rehabilitasi ini terdiri atas :
1) Rehabilitasi fisik yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan
fisik semaksimalmaksimalnya.
2) Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri
dalam hubungan perorangan perorangan dan social secara
memuaskan. memuaskan. Seringkali Seringkali bersamaan bersamaan
dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau
gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan
bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat.
3) Rehabilitasi sosial vokasional vokasional yaitu agar bekas penderita
menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan
kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan
kemampuan dan ketidak dengan kemampuan dan ketidak
mampuannya.
4) Rehabilitasi aesthesis aesthesis usaha rehabilitasi aesthetis usaha
rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk perlu dilakukan untuk
mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari
alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan. Usaha
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, memerlukan
bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat
mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mental dan
kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses
penyesuaian dirinya dalam masyarakat, dalam keadaannya yang
sekarang. Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai
dengan falsafah pancasila yang berdasarkan unsur kemanusiaan yang
sekarang ini. Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari
setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan
semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai
manusia. Dari tingkatan-tingkatan tersebut seharusnya strategi
pencegahan berurutan berurutan mulai dari pencegahan pencegahan

12
primer sampai ke pencegahan pencegahan tersier. tersier. Prinsip
mencegah lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati masih
menjadi dasar mengapa pemilihan strategi pencegahan penyakit
sebaiknya berurutan dari primer menuju tersier.
C. Exercise, kegel exerc , kegel exercise, nutr ise, nutrisi dan manaj isi dan
manajemen str emen stres
1) Exercise
Senam Hamil adalah suatu gerak atau olah tubuh yang dilaksanakan oleh
ibu hamil sehing ibu hamil sehingga ibu terseb ibu tersebut menjadi siap
baik siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan dan
persalinannya dengan aman dan alami.( Hamilton P. ( 1995 )
Tujuan umum senam hamil
a) Melaluilui latihan senam hamil yang teratur dapat di jaga kondisi otot
dan persediaan yang berperan dalam mekanisme persalinan
b) Mempertinggi kesehatan fisik dan serta pskis serta kepercayaan diri
sendiri dalam menghadapi persalinan
c) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis Tujuan
khusus senam hamil
(1) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot –otot
dinding perut, dasar panggul,ligamen,dan jaringan serta fasia
yang berperan dalam mekanisme persalinan
(2) Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan
dengan proses persalinan
(3) Membentuk sikap tubuh yang prima,sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan,letak janin,dan mengurangi sesak
nafas.
(4) Memperoleh cara kontraksi dan relaksasi laksasi yang sempurna
(5) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan
(6) Dapat mengatur diri dalam ketenangan
2) Kegel Exercise
Senam kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul merupakan

13
terapi bagi wanita yang tidak mampu mengontrol keluarnya urin. Bagi
wanita yang tidak terlatih otot Panggulnya akan mengalami penurunan
uterus akibat melemahnya atau menipisnya otot Panggul.Senam kegel
adalah latihan kontraksi kecil yang terjadi di dalam otot dasar panggul yang
menguatkan uretra, kandung kemih, rahim, dan dubur.
Nama senam ini diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang
dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan di Los Angeles sekitar
tahun 1950- an. Dokter Kegel seringkali melihat pasiennya yang sedang
dalam proses persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air seni
(ngompol). Timbulah inisiatifnya untuk menemukan latihan agar pasiennya
tidak mengalami hal tersebut.
Senam kegel atau senam yang juga disebut sebagai senam seks ini
adalah jenis senam yang sangat baik dilakukan untuk jenis senam yang
sangat baik dilakukan untuk membantu mengencangkan kembali ntu
mengencangkan kemb organ intim kewanitaan. Senam ini merupakan jenis
senam yang sangat bagus dilakukan oleh para ibu-ibu tertama bagi mereka
yang sudah pernah melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan biasanya
akan mengalami pengenduran otot pada bagian panggula bagian bawah dan
juga pada bagian sekitar kewanitaan. Gerakan senam dalam senam kegel
membuat otot-otot di sekitar organ intim wanita akan semakin kembali
kencang. Selain itu gerakan senam kegel tentunya akan membuat seorang
wanita bisa menemukan kembali gairah cinta membara dan menggelora
serasa kembali berbulan madu lagi. Latihan senam kegel atau senam seks
biasanya dilakukan sebagai bagian dari latihan aerobik yaitu sebagai latihan
senam lanta , yaitu sebagai latihan senam lantai. Senam ini banyak sekali
melibatkan otot-otot pantan, perut, panggul, dan otot dasar panggul.
Tujuan dilakukannya senam kegel yaitu
• Untuk melatih menguatkan otot-otot dasar panggul ( pelvic
floor muscle).
• Untuk kesehatan hubungan sumi isteri senam ini juga sangat berguna
dalam orgasme wanita.

14
• Untuk memperkuat otot-otot saluran kemih (berguna saat
proses persalinan agar tidak terjadi “ngompol”)
• Memperkuat otot-otot vagina (memuaskan suaminya saat berhubungan
seks. Manfaat Senam Kegel awalnya ditujukan untuk mengatasi
inkotinensia (ketidakmampuan menahan pipis) pada wanita.
Inkontinensia bisa timbul persalinan atau sebab lainnya. Senam ini
bertujuan untuk melatih atau menguatkan otot-otot dasar panggul
( pelvic floor muscle).
• Berikut ini adalah manfaat dari senam kegel untuk para ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu-ibu setelah melahirkan. Ibu Hamil Dan
Bersalin
➢ Dapat mencegah robeknya perineum
➢ Kemungkinan mengurangi masalah urinasi seperti seperti
inkontinensia paska persalinan
➢ Mengurangi resiko terkena hemoroids (ambein)
➢ Mempermudah proses persalinan (otot kuat dan terkendali) Ibu
Nifas Membantu atau mempercepat penyembuhan luka robekan
perineum (jika ada). Ibu Setelah Melahirkan Membuat otot-otot di
sekitar organ intim wanita akan semakin kembali kencang.
➢ Cara Melakukan Senam Kegel
• Teknik senam Kegel yang paling sederhana dan mudah
dilakukan adalah dengan seolah-olah menahan kencing (pada
wanita dan pria)
• Kencangkan atau kontraksikan otot seperti menahan kencing,
kencing, pertahankan selama 5 detik, kemudian relaksasikan
(kendurkan)
• Ulangi lagi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut
• Secara bertahap tingkatkan lama menahan kencing 15-20
detik, lakukanlah secara serial setidaknya 6-12 kali tiap latihan
3) Nutrisi Pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi

15
untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan
akan zat makanan harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil karena
janin memerlukan gizi untuk perkembangan.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti
yang sangat penting bagi kehidupan perempuan karena dapat
mempengaruhi kondisi fisiologis dan kewajiban. Dijelaskan, dalam masa
kini akan terjadi penurunan penurunan nafsu makan akibat faktor fisik
maupun pisikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal
tersebut, sebaiknya ibu makan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga
kelebihan. Namun, yang pasti haruslah haruslah banyak mengandung
mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin dan mineral yang banyak
diperlukan didalam tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat,
terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu,
pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun naik
turun dengan cepat. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak
bayi berkembang berkembang sangat cepat, karena pada periode ini bayi
memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf. Hal yang
harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat yaitu
tetap berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang dengan
menghindari makanan yang berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan
yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit
penyakit atau parasit tertentu yang bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil
yaitu :
• Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
• Hidangan harus tersusun tersusun dari bahan makanan bergizi yang
terdiri: makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan
diusahakan minum susu 1 gelas setiap hari.
• Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
• Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar. Kegunaan

16
makanan pada ibu hamil
➢ Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
➢ Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan dan kekuatan
badan untuk sang ibu sendiri.
➢ Agar luka-luka persalinan cepat sembuh.
➢ Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
4) Stress Management
Stress adalah suatu kondisi normal pada waktu menghadapi perubahan
dan ancaman dengan respon yang dapat adaptive. Stress melibatkan
perubahan fisiologis yang kemungkinan dapat dialami sebagai baik sebagai
anxiousness (distress) atau pleasure (eustress). Tugas dari tiap orang untuk
menemukan nilai optimum dari stress stimulation, yang menyegarkan dan
energizing, dan dengan tetap mempertahankan tingkatan relaksasi. Tiap
orang harus juga mencari keseimbangan antara periode stress dan
ketenangan diri. Stress management
adalah usaha seseorang untuk mencari cara yang paling sesuai dengan
kondisinya untuk mengurangi stress yang terjadi dalam dirinya. Ada
beberapa strategi metode untuk mengur untuk mengurangi stress.
Diantaranya adalah muscle relaxation exercises, meditational breathing,
suntikan pereda stress, dan prioritizing. Bagaimanapun juga, tidak semua
pendekatan untuk stress management ditujukan untuk ukan untuk
mengurangi stress. Jadi, semuanya tergantung dari kondisi masing-masing
individu, tingkatan stress tingkatan stress yang ada yang ada dan kejadian
yang melatarbelakangi stress-nya. Dalam menghadapi stress, individu akan
memberikan respon yang berbeda-beda untuk mengatasinya.
mengatasinya. Dewasa ini proses ‘coping’ terhadap stress menjadi pedoman
untuk mengerti reaksi stress. Secara umum, stress dapat diatasi dengan
melakukan transaksi dengan lingkungan dimana hubungan ini merupakan
suatu proses yang dinamis.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan
kejadian suatu penyakit atau atau gangguan sebelum hal itu terjadi.. Pencegahan
primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit
pada seseorang dengan faktor risiko Pencegahan sekunder merupakan pencegahan
yang mana sasaran utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau
yang terancam akan menderita penyakit tertentu. Pencegahan tersier ahan tersier
berfokus pada proses adaptasi kembali. Tujuan utama dari pencegahan tersier adalah
mencegah cacat, kematian, serta usaha rehabilitasi.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik
dalam penulisan ataupun pembahasan serta penjelasan penjelasan kurang jelas,
kami mohon maaf. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan atas
perhatian dan pastisipasinya

18
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info
Media
Soepardan,suryani.2008. “ Konsep Kebidanan” Jakarta : EGC
Notoatmojo,soekidjo.2008 “ “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”.
Jakarta : Rineka Cipta

iii

Anda mungkin juga menyukai