PEDOMAN TATA NASKAH PKM TR Dinkes
PEDOMAN TATA NASKAH PKM TR Dinkes
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, Pedoman Teknis Tata Naskah
Puskesmas secara terpadu dapat diselesaikan. Dinas kesehatan
memprioritaskan penyelenggaraan urusan pelayanan kesehatan yang
bermutu efaktif dan efesien.
A. LATAR BELAKANG
Tantangan pembangunan kesehatan saat ini adalah penguatan
pelayanan kesehatan primer sebagai ujung tombak pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penguatan
pelayanan kesehatan primer mencakup penguatan “akses” dan “kualitas”,
yang dibuktikan dengan membaiknya mutu pelayanan kesehatan yang
didukung dengan ketersediaan sumber daya seperti sarana, prasarana,
peralatan dan logistik kesehatan serta tenaga dan anggaran kesehatan.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer memiliki
peran yang sangat penting karena menjadi garda terdepan dalam
pemberian pelayanan kesehatan di Kabupaten Way Kanan. Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal, Puskesmas
perlu dikelola dengan baik, meliputi sumber daya yang digunakan, proses
pelayanan dan kinerja pelayanan. Saat ini masyarakat menghendaki
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu serta dapat menjawab
kebutuhan mereka. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pelayanan
perlu diterapkan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif kepada masyarakat dengan menempatkan masyarakat
sebagai subyek pembangunan kesehatan.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu proses tata kelola
Puskesmas sangat penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan. Dengan
adanya sistem dokumentasi yang baik di Puskesmas diharapkan fungsi
unit-unit administrasi dan pelayanan di Puskesmas dapat berjalan sesuai
dengan perencanaan dalam meningkat mutu pelayanan yang optimal.
#primer 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
2. Tujuan
C. RUANG LINGKUP
D. SASARAN
1. Kepala dinas kesehatan dan tim pembina cluster binaan dinas
kesehatan.
2. Kepala Puskesmas dan seluruh petugas Puskesmas.
3. Lintas sektor terkait.
#primer 2
BAB II
TATA NASKAH DINAS
A. ASAS
Asas-asas penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas:
1. Asas efisien dan efektif dilakukan melalui penyederhanaan dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi
informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar
dan lugas.
2. Asas pembakuan dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah
dibakukan.
3. Asas akuntabilitas yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus
dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
4. Asas keterkaitan yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam satu
kesatuan sistem.
5. Asas kecepatan dan ketepatan yaitu tata naskah dinas diselenggarakan
tepat waktu dan tepat sasaran.
6. Asas keamanan yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman
secara fisik dan substansi.
B. PRINSIP
Prinsip-prinsip penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas:
1. Prinsip ketelitian diselenggarakan secara teliti dan cermat dari bentuk,
susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan penerapan kaidah
ejaan didalam pengetikan.
2. Prinsip kejelasan diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan
aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan
tepat.
3. Prinsip singkat dan padat diselenggarakan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan diselenggarakan secara runtut dan logis
#primer 3
dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
C. PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan naskah dinas dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pengelolaan surat masuk
Pengelolaan surat masuk dilakukan melalui:
a. Instansi penerima menindaklanjuti surat yang diterima melalui
tahapan:
1) diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan
ke unit pengelola;
2) unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi surat dan
arahan pimpinan; dan
3) surat masuk diarsipkan pada unit tata usaha.
b. copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan kepada
yang berhak; dan
c. alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari tingkat
pimpinan tertinggi hingga ke pejabat struktural terendah yang
berwenang.
2. Pengelolaan surat keluar
Pengelolaan surat keluar dilakukan melalui tahapan:
a. konsep surat keluar diparaf secara berjenjang dan terkoordinasi
sesuai tugas dan kewenangannya dan diagendakan oleh masing-
masing unit tata usaha dalam rangka pengendalian;
b. surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
diberi nomor, tanggal dan stempel oleh unit tata usaha pada masing-
masing satuan kerja perangkat daerah;
c. surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib segera
dikirim; dan
d. surat keluar diarsipkan pada unit tata usaha.
3. Tingkat keamanan
Tingkat keamanan dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul
naskah dinas sebagai berikut:
#primer 4
a. surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya
dengan rahasia negara, keamanan dan keselamatan negara.
b. surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian
negara, disintegrasi bangsa.
c. surat penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan
isi surat perlu mendapat perhatian penerima surat.
d. surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada
terhambatnya jalannya pemerintahan dan pembangunan.
e. surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya
biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
4. Kecepatan proses
Kecepatan sebagai berikut:
a. amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima;
b. segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima;
c. penting, dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima; dan
d. biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat
diterima.
5. Penggunaan kertas surat
Penggunaan kertas surat sebagai berikut:
a. kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 70 gram;
b. penggunaan kertas HVS diatas 70 gram atau jenis lain, hanya
terbatas untuk jenis naskah dinas yang mempunyai nilai keamanan
tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu lama;
c. ukuran kertas yang digunakan untuk surat-menyurat adalah Folio/F4
(215 x 330 mm);
d. ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, piper, profil, rencana
lima tahunan, PTP, PKP, adalah A4 (210 x 297 mm); dan
e. ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5 (165 x 215
mm).
#primer 5
6. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran sebagai
berikut:
a. penggunaan jenis huruf pada naskah dinas surat adalah jenis huruf
pica atau arial dan pada naskah dinas produk hukum adalah Jenis
Huruf Bookman Old Style;
b. ukuran huruf 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan; dan
c. spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
d. Margins Top dan Left 3 cm sedangkan Right dan Botton 2 cm
#primer 6
7. Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan pejabat
sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan
wewenang penandatanganan naskah dinas, karena pejabat definitif
berhalangan sementara.
8. Plh sebagaimana dimaksud pada point (7) diangkat dengan
keputusan kepala SKPD atau keputusan BUPATI dan berlaku paling
lama 3 (tiga) bulan.
9. Plh sebagaimana dimaksud pada ayat (7) mempertanggungjawabkan
pelaksanaan atas naskah dinas yang dilakukannya kepada pejabat
definitif.
1. Paraf
#primer 7
3. Penandatanganan Naskah Dinas
Kepala UPT Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat terdiri atas:
a. surat biasa;
b. surat perintah;
c. surat perjanjian;
d. surat perintah tugas;
e. surat perintah perjalanan dinas;
f. surat kuasa;
g. surat undangan;
h. surat keterangan melaksanakan tugas;
i. surat panggilan;
j. nota dinas;
k. nota pengajuan konsep naskah dinas;
l. lembar disposisi;
m. telaahan staf;
n. pengumuman;
o. laporan;
p. rekomendasi;
q. berita acara;
r. memo; dan
s. daftar hadir.
4. Kepala UPT Puskesmas atas nama kepala dinas menandatangani
naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat terdiri atas:
a. surat biasa;
b. surat keterangan;
c. surat perintah;
d. nota dinas; dan
e. daftar hadir.
5. Kasubbag tata usaha atas nama kepala UPT dinas menandatangani
naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat terdiri atas:
a. surat biasa;
#primer 8
b. surat keterangan;
c. surat perintah;
d. nota dinas; dan
e. daftar hadir.
6. Bagian Kelima Penggunaan Tinta untuk Naskah Dinas
a. Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
F. STEMPEL
1. Jenis
Jenis stempel untuk naskah dinas di lingkungan UPT Puskesmas
adalah stempel UPT Puskesmas.
2. Bentuk, Ukuran dan Isi
5. Penggunaan
a. Pejabat yang berhak menggunakan stempel adalah kepala UPT dan
Kasubbag tata usaha.
#primer 9
b. Stempel menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan pada
bagian kiri tandatangan pejabat yang menandatangani Kewenangan
Pemegang dan Penyimpan Stempel
6. Kewenangan pemegang dan penyimpan stempel jabatan untuk naskah
dinas dilakukan oleh Kasubbag tata usaha.
7. Pengamanan
Untuk pengamanan stempel naskah dinas di UPT dinas menggunakan
kode registrasi puskesmas.
I. PAPAN NAMA
#primer 10
Papan nama UPT Puskesmas di lingkungan dinas kesehatan Kabupaten
Way Kanan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Papan nama berbentuk empat persegi panjang.
b. Ukuran papan nama disesuaikan dengan besar bangunan.
c. Papan nama berisi tulisan Pemerintah Kabupaten Way Kanan, nama
SKPD dan nama UPT Puskemas, alamat, nomor telepon serta kode
pos.
d. Mencantumkan tingkat akreditasi UPT puskesmas
e. Jenis bahan dasar, warna, besar huruf papan nama sebagaimana
tercantum dalam Lampiran.
f. Papan nama ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dilihat
dan serasi dengan letak dan bentuk bangunannya.
L. KETENTUAN PENUTUP
Bentuk dan susunan naskah dinas, tercantum dalam lampiran pedoman
ini. Dengan ditetapkannya pedoman ini, maka seluruh UPT puskesmas
melaksanakan sebagaimana pedoman ini.
LAMPIRAN
#primer 11
TATA NASKAH UPT PUSKESMAS
A. PENGERTIAN
B. PENGELOLAAN DOKUMEN
1. Dokumen Induk adalah dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala
UPT Puskesmas.
2. Dokumen terkendali adalah dokumen yang didistribusikan kepada
sekretariat/tiap unit/pelaksana, terdaftar dalam daftar distribusi dokumen
terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan
dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “TERKENDALI”.
3. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang didistribusikan untuk
kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar UPT Puskesmas
digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai
#primer 12
acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel
“TIDAK TERKENDALI”. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah
penanggung jawab nanajemen mutu dan tercatat pada daftar distribusi
dokumen tidak terkendali.
4. Dokumen kadaluwarsa adalah dokumen yang dinyatakan sudah tidak
berlaku oleh karena telah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak
dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini
harus ada tanda/stempel “KADALUWARSA”. Dokumen induk
diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.
C. JENIS-JENIS DOKUMEN
Jenis-jenis dokumen yang tersedia di Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan manajemen Puskesmas
#primer 13
d. Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM;
e. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) pada tiap-tiap UKM;
f. Dokumen Pelaporan dan dokumen lain yang dibutuhkan.
3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
#primer 14
2. Menimbang
3. Mengingat
a. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuatan kebijakan tersebut;
II. Diktum
#primer 15
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
dan
c) Nama keputusan ditulis dengan huruf capital seluruhnya
sesuai judul keputusan.
III. Batang Tubuh
V. Lampiran
#primer 16
b) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPT
Puskesmas dengan gelar dan NIP.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.
#primer 17
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim Mutu sebagai Petugas Pengendali
Dokumen.Petugas tersebut bertanggung jawab atas:
a. Penomoran dokumen
1) Tata cara penomoran Dokumen
Penomoran dokumen dilakukan secara terpusat di Bagian Tata Usaha dengan
dengan urutan : kode dokumen / nomor urut ditetapkannya dokumen / PKM-WT
(singkatan untuk Pusat Kesehatan Masyarakat Tanjung Rejo, yang menetapkan
dokumen / bulan ditetapkannya dokumen, dengan angka romawi kapital / tahun
ditetapkannya dokumen.
Kode dokumen yang berlaku di UPT Puskesmas Tanjung Rejo :
800 : kode untuk Kepegawaian (Yang menerbitkan Keputusan)
440 : kode untuk surat keluar puskesmas
K.01-06 : kode surat keluar kampung
RSP : kode untuk Rencana Strategis Puskesmas
PTP : kode untuk Perencanaan Tingkat Puskesmas
PED : kode untuk Pedoman
KAK : kode untuk Kerangka Acuan Kegiatan
SOP.A : kode untuk Standar Operasional Prosedur kelompok Admen
SOP.B : kode untuk Standar Operasional Prosedur kelompok UKM
SOP.C : kode untuk Standar Operasional Prosedur kelompok UKP
DE : kode untuk Dokumen Eksternal
Contoh :
• 800/001/PKM-TR/I/2022
• 440/001/PKM-TR/I/2022
• RSP/002/PKM-TR/I/2022
• PTP/003/PKM-TR/I/2022
• PED/004/PKM-TR/I/2022
• KAK/005/PKM-TR/I/2022
• SOP.B/006/PKM-TR/I/2022
#primer 18
• DE/007/PKM-TR/II/206
#primer 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN CONTOH PENYUSUNAN DOKUMENTASI
#primer 20
LAMPIRAN 1
KOP SURAT UPT PUSKESMAS
SURAT TUGAS
Nomor : 440/ /PKM-TR/ /2021
3dst
TENTANG
Menimbang : a. ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas …… tentang
………………..;
Mengingat : 1. ………….;
2. ………….;
3. ..............;
Dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA :
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPAT :
DITETAPKAN DI : ..................
PADA TANGGAL : .................... 2020
Dengan hormat,
…………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………..
Demikian………
1. Pengertian
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur a.
1)
a)
b)
dst
2) a)
b)
dst
b. dst
6. Distribusi
7. Dokumen
Terkait
01 / PP/ 0 5/3
LAMPIRAN 6
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
G. JADWAL PELAKSANAAN
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
LAMPIRAN 7
SISTEMATIKA PENULISAN RENCANA LIMA TAHUNAN
Sistematika Rencana kinerja lima tahunan Puskesmas dapat disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
A. KEADAAN UMUM PUSKESMAS
B. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA LIMA TAHUNAN
C. INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP JENIS
PELAYANAN DAN UPAYA PUSKESMAS
BAB II. ANALISIS KINERJA
A. PENCAPAIAN KINERJA UNTUK TIAP JENIS PELAYANAN DAN
UPAYA PUSKESMAS
B. ANALISIS KINERJA: MENGANALISIS FAKTOR PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT PENCAPAIAN KINERJA
BAB III. RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUN
A. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN: BERISI PROGRAM-PROGRAM
KERJA YANG AKAN DILAKUKAN YANG MELIPUTI ANTARA LAIN:
1. PROGRAM KERJA PENGEMBANGAN SDM, YANG DIJABARKAN
DALAM KEGIATAN-KEGIATAN, MISALNYA: PELATIHAN,
PENGUSULAN PENAMBAHAN SDM, SEMINAR, WORKSHOP, DSB
2. PROGRAM KERJA PENGEMBANGAN SARANA, YANG DIJABARKAN
DALAM KEGIATAN-KEGIATAN, MISALNYA: PEMELIHARAAN
SARANA, PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN, DSB
3. PROGRAM KERJA PENGEMBANGAN MANAJEMEN, DAN
SETERUSNYA,.
B. RENCANA ANGGARAN: YANG MERUPAKAN RENCANA BIAYA
UNTUK TIAP-TIAP PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN-KEGIATAN
YANG DIRENCANAKAN SECARA GARIS BESAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT
C. SUSUNAN TIM PTP
BAB II. ANALISA SITUASI WILAYAH PUSKESMAS
A. GAMBARAN UMUM
B. POTENSI PUSKESMAS
BAB III. HASIL KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN H-1 DAN RENCANA
USULAN KEGIATAN TAHUN H+1
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1. PELAYANAN KESEHATAN ESENSIAL
2. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN
B. UPAYA PELAYANAN UKP, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM
C. MANAJEMEN DAN OPERASIONAL BANGUNAN, PRASANA DAN
PERALATAN
D. MUTU PUSKESMAS
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN 9
SISTEMATIKA PENULISAN PENILAIAN TINGKAT PUSKESMAS (PKP)
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
C. TUJUAN DAN MANFAAT
D. RUANG LINGKUP
E. VISI, MISI DAN TATA NILAI PUSKESMAS
F. GAMBARAN PUSKESMAS
BAB II. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
A. PENGUMPULAN DATA
B. PENGOLAHAN DATA
BAB III. HASIL KINERJA PUSKESMAS
A. HASIL KINERJA PELAYANAN KESEHATAN
B. HASIL KINERJA KEGIATAN MANAJEMEN
C. HASIL KINERJA MUTU
BAB IV ANALISIS HASIL KINERJA
A. PERBANDINGAN HASIL KINERJA
B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. B. SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 10
KEPALA
PUSKESMAS
KEPALA
TATA
USAHA
KEPALA
PUSKESMAS
KEPALA
TATA
USAHA
KEPALA
PUSKESMAS
KEPALA
TATA
USAHA