1.pedoman Kesling
1.pedoman Kesling
PENDAHULUAN
1. TujuanUmum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan upaya kesehatan
lingkungan.
2. TujuanKhusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di PuskesmasDEF I
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
Puskesmas DEF I
c. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan lingkungan di Puskesmas
DEF I
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di Puskesmas.
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan
kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan.
8. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan minimal
Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang Pengendalian
Vektor;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum;
B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
KesehatanLingkungan mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung
jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas adalah petugas Sanitarian.
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya kesehatan
Lingkungandilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan.
BAB III
A. Denah Ruang
J
A
L HALAMAN DEPAN PARKIR
MOBIL
A
N
K
E
KM
RUANG UGD
R RUANG
A REKAM RUANG
W MEDIS & KIA
R. KIA
RUANG RUANG LOKET
A PROMKES GIZI &
T KESLING
PARKIR
R. POLI 1
MOTOR RUANG RUANG
I TATA RUANG
KEPALA
N USAHA PUSKESMAS APOTEK
A
R. POLI 2
P D
RUANG
RUANG P2M O TUNGGU
RUANG IMUNISASI RUANG
LOKET CAPENG O TUNGGU R. POLI 3
P P2M
R
TAMAN
L R. LAB
RUMAH DINAS GUDANG RUANG
DOKTER O POLI GIGI
Ruang Konseling
L Pintu masuk
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas
E Tanjung Rejo Page 7
M
A
RI
K MEJA
U KONS
R ELING
S
I
MEJA
GIZI
KURSI
DATANG
PULANG
B. StandarFasilitas
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Tanjung Rejo memiliki sarana penunjang antara lain :
pelayanan kesehatan Lingkungan Sarana Prasana
Meja
( Dalam Gedung ) Kursi
Konseling Alat peraga Percontohan
Pengawasan Kebersihan Media informasi cetak atau elektronik
Buku panduan
Buku catatan kegiatan
Senter
( Luar Gedung ) Alat pembasmi nyamuk
Inspeksi Sanitasi Swim fog
Intervensi / Tindakan Leaflet
Form check
Fly grill
Lux meter
PH meter
Buku catatan kegiatan.
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/ataugangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor RisikoLingkungan dilaksanakan secara terintegrasi
dengan pelayananperawatan pengobatan
3) Dalam halPasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungantidak memungkinkan untuk menerima
Konseling, Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang
mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau
elektronik.
b. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
1). Kegiatan pengawasan Kebersihan lingkungan Puskesmas
2). Kegiatan pengawasan pembakaran sampah
3). Kegiatan Pengawasan pengolahan air limbah
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan
Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang
menangani program terkait atau mengajak serta petugas dari Puskesmas
Pembantu, Poskesdes, atau Bidan di desa.
3) Kegiatan meliputi Perumahan ( termasuk hasil konseling ), TTU, TPM, TP3
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
Perencanaan (P1)
1). Membuat Jadwal
2) Persiapan
Menyiapkan ruangan;
Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti
poster, lembar balik, leaflet, maket (rumah sehat, jamban sehat, dan lain-
lain) serta alat peraga lainnya.
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- Senter
- Alat pembasmi nyamuk
- Swim fog
- Leaflet
- Form check
- Fly grill
- Lux meter
- PH meter
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya
Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik
resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada
petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena
masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak
program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara
lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak
membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan
dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan
rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko ataudampak yang
mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang
mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini
perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau
dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Konseling
CTPS
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
BAB IV
C. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan di Puskesmas Tegowanu meliputi :
b. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/ataugangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor RisikoLingkungan dilaksanakan secara terintegrasi
dengan pelayananperawatan pengobatan
3) Dalam halPasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungantidak memungkinkan untuk menerima
Konseling, Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang
mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau
elektronik.
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
4) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
5) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan Lingkungan
sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang menangani program
terkait atau mengajak serta petugas dari Puskesmas Pembantu, Poskesdes, atau
Bidan di desa.
3.Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
fisik, kimia, biologi, maupun sosial
D. Strategi / Metode
4. Metode Konseling
c. identifikasi prilaku/kebiasaan;
d. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. dugaan penyebab; dan
d. saran dan rencana tindak lanjut
5. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
E. Langkah Kegiatan
1 Konseling v v v v v v v v v v v v
Inspeksi Sanitasi
2 Tempat tempat v v v v v v v v v v v v
umum
Inspeksi Sanitasi
Tempat
3 Pengelolaan v v v v v v v v v v v v
Makanan-
minuman
Inspeksi Sanitasi
4 v v v v v v v v v v v v
Sarana Air Bersih
Monitoring dan
5 v v v v v v v v v v v v
evaluasi STBM
Pendataan
6 Kesehatan v v v v v v v v v v v v
Lingkungan
pengiriman
7 sampel air ke v v v v v v v v v v v v
Laborat
Orientasi
8 Penjamah Depot v
Air Minum
Orientasi Kader
9 v
STBM
Cetakan closet
Cetakan Buis Beton
Genteng kaca