Anda di halaman 1dari 3

UPT PENANGANAN GANREN PULPA

PUSKESMAS
TANJUNG REJO No. Dok : SOP.C/ Ditetapkan Oleh Kepala
/PKM-TR /VII Puskesmas Tanjung Rejo
/ 2023
Standar
No. :0
Oprasional
Revisi
Prosedur Juanda,S.ST
Jln.Lintas Pakuan Tgl : 02 Juli 2023
Ratu Kamp.Tanjung Terbit NIP. 197901072009021001
Rejo
Halaman : 1/1

1. Pengertian Gangren Pulpa adalah penyakit gigi dimana terjadi nekrosis pulpa
yang terinfeksi akibat karies atau fraktur profunda
2. Tujuan Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan
gangren pulpa dan mengembalikan fungsi gigi seperti semula

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tanjung Rejo tentang


Pelayanan Klinis yang Berorientasi Pasien

4. Referensi Pedoman Dasar Pelayanan Gigi dan Mulut di Puskesmas.

5. Prosedur a. Pada Gangren pulpa yang masih memungkinkan untuk


dilakukan restorasi maka bisa dilakukan perawatan LSTR,
b. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau
wali pasien,
c. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All
dan tambalan sementara,
d. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari
kemudian,
e. Apabila ada gejala peradangan dan rasa sakit petugas
memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/
tetrasiklin/ doxycycline/ metronidazole) dan analgetik-anti
inflamasi (paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari,
dengan dosis sebagai berikut :
Amoxicillin
1) dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
2) dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
3) waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
4) cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman gram - &
gram +
6) Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
penisilin dan Derivatnya
Erythromycin
1) dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari
2) dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap 12 jam
3) cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan
4) Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram - &
gram +, untuk penderita yang alergi penisilin
5) Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif terhadap
erythromycin, pada penderita periodontal hepar

Tetrasiklin
1) dosis anak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari
2) dosis dewasa : 250 - 500 mg
3) waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
4) cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan
(pada saat perut kosong)
5) Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram +
aerob koken
6) Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
Metronidazole
1) dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB 70 kg)
2) dosis maximal 4 gram/hari
3) waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
4) cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob,
untuk abses bisa dikombinasikan dengan amoxicillin
6) Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap metronidazole,
wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester
I, pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif & riwayat
penyakit “blood discrasia”
Paracetamol
1) Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
2) Dosis dewasa : 500 mg
3) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
4) Cara pemberian : diminum dengan air
5) Indikasi : analgetik-antipiretik
6) Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat,
penderita tukak lambung
Diclofenac
1) Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
2) Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
3) Waktu pemberian : 2-3 x sehari
4) Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum makan
5) Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
6) Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini, penderita
tukak lambung/ saluran cerna, anak-anak < 14 tahum,
wanita hamil & menyusui
Ibuprofen
1) Dosis dewasa : 200-400 mg
2) Waktu pemberian : 3-4 x sehari
3) Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
4) Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
5) Kontra indikasi : wanita hamil dan menyusui, punya
riwayat penyakit saluran cerna bagian atas (ulcus peptic),
gangguan fungsi ginjalGangguan pembuluh darah, asma,
Gagal jantung, hipertensi, lupus eritematosus sistemik
f. Pada kunjungan selanjutnya (7 hari kemudian) petugas
melakukan preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan
langsung ditambal dengan Glass Ionomer atau tehnik
sandwich (Glass ionomer kemudian Komposit resin),
g. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang
lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk
dilakukan perawatan extirpas pulpa,
h. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies
besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan
Informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien,
kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas (6.1.4 )

6. Distribusi TGM

7. Dokumen a. Rekam medis


terkait b. Form Informed consent
c. Register harian

Standar Prosedur PENANGANAN GANREN PULPA


Oprasional No. Dokumen No.Revisi Halaman

Anda mungkin juga menyukai