Anda di halaman 1dari 5

Nama: M.

Naufal Farras
NPM: 140310190065

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Modul 9: Dispersi Dan Daya Pemecah Prisma


1 Buatlah abstrak dari praktikum ini
Abstrak

Cahaya memiliki sifat dualisme yaitu cahaya sebagai partikel dan cahaya sebagai
gelombang. Sifat cahaya sebagai gelombang salah satunya adalah dispersi atau penguraian
cahaya. Dispersi ini merupakan peristiwa penguraian cahaya polikromatik menjadi
monokromatik dan dapat terjadi pada prisma dimana prisma berperan sebagai medium
pendispersi. Hasil penguraian cahaya ini menghasilkan spektrum warna yang terdiri atas
7 warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang
dihasilkan ini dapat dilihat dengan menggunakan spektrometer. Alat-alat yang digunakan
yaitu lampu Hg sebagai sumber cahaya, power supply sebagai sumber tegangan lampu,
berbagai macam prisma sebagai medium pendispersi, dan juga spektrometer-goniometer.
Langkah yang dilakukan adalah menyalakan power supply agar lampu bisa menyala dan
menunggu 5 menit sampai lampu panas dan berwarna putih. Kemudian prisma kaca dan
berrongga diletakkan di meja spektrometer, dan mengatur prisma agar menghasilkan
deviasi minimum. Saat terlihat spketrum warna pada teleskop maka membaca skala sudut
yang dihasilkan untuk tiap warna yang nantinya sudut ini akan digunakan untuk
perhitungan indeks bias
Kata kunci: indeks bias, Panjang gelombang, prisma
2 Sebutkan tujuan dari praktikum ini:
1. Mempelajari cara kerja spektrometer-goniometer.
2. Menentukan indek bias dari berbagai cairan dalam prisma berrongga.
3. Menentukan indeks bias berbagai prisma gelas
4. Menentukan garis spektrum air raksa (mercuri)
5. Menunjukkan hubungan antara indeks bias dengan panjang gelombang (kurva
dispersi)
6. Menghitung daya pemecah prisma gelas dari kemiringan kurva dispersi
3 Parameter fisis apa yang ditentukan dalam praktikum ini:
1. Panjang gelombang
2. Indeks bias
3. Sudut deviasi
4. Daya pemecah
4 Fenomena apa yang terjadi pada praktikum ini:
Fenomena yang terjadi dalam praktikum ini adalah disperse cahaya. Disperse cahaya
merupakan keadaan dimana terurainya cahaya putih yang melewati sebuah prisma,
menjadi spectrum warna. Seberkas cahaya polikromatik jika melalui prisma akan
mengalami proses punguraian warna cahaya menjadi warna-warma monokromatik.
Dispesi cahaya terjadi jika ukuran celah lebih kecil dari panjang gelomban yang
melaluinya.
Nama: M. Naufal Farras
NPM: 140310190065

5 Tentukan:
a. Simpulkan cara kerja spektrometer-goniometer.

Spektrometer – goniometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan indeks bias dan
dispersi dari kaca dan kristal dengan presisi yang tinggi. Pada Spektrometer –goniometer
ini ada sebuah meja kecil yang nantinya digunakan untuk meletakkan prisma, ada
kolimator yang digunakan untuk memfokuskan cahaya yang masuk, dan teleskop untuk
melihat hasil dispersi cahaya, dan ada skala untuk melihat nilai sudut dispersi untuk
masing-masing spektrum warna. Karena Spektrometer –goniometer adalah suatu alat
ukur, berarti sebelum digunakan harus di kalibrasi terlebih dahulu. Cara pengkalibrasinya
sama dengan alat ukur lainnya, yaitu mengenolkan skala. Karena pada alat ini ada 2 skala,
maka untuk kalibrasi kedua skala ini harus saling berhimpitan di posisi 0. Dan untuk
pembacaannya , sama dengan pembacaan jangka sorong, yaitu dengan melihat skala yang
berhimpitan dengan angka 0 pada skala yang kecil.
b. Hitung indeks bias dari berbagai cairan yang diuji dalam prisma berrongga.

Pengolahan data:
 Menentukan 𝜃min
𝜃𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 − 𝜃𝑘𝑖𝑟𝑖
𝜃𝑚𝑖𝑛 = | |
2
116,9 − 20,05
𝜃𝑚𝑖𝑛 = | |
2
𝜃𝑚𝑖𝑛 = 48,425°
 Menentukan indeks bias prisma berongga
sin 1/2(𝜃𝑚𝑖𝑛 + 𝛽)
n= ⁡
sin⁡⁡(1/2𝛽)
sin 1/2(48,425 + 60)
n= ⁡
sin⁡⁡(1/2 × 60)
n = 1,62⁡

 KSR
𝑛 − 𝑛𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | × 100%
𝑛𝑙𝑖𝑡
1,62 − 1,47
𝐾𝑆𝑅 = | | × 100%
1,47
𝐾𝑆𝑅 = 10%

 KP
𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅
𝐾𝑃 = 100% − 10%
𝐾𝑃 = 90%
c. Hitung indeks bias berbagai prisma gelas yang diuji
Nama: M. Naufal Farras
NPM: 140310190065

 Menentukan 𝜃min
𝜃𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 − 𝜃𝑘𝑖𝑟𝑖
𝜃𝑚𝑖𝑛 = | |
2
119,47 − 36
𝜃𝑚𝑖𝑛 = | |
2
𝜃𝑚𝑖𝑛 = 41,735°
 Menentukan indeks bias prisma

sin 1/2(𝜃𝑚𝑖𝑛 + 𝛽)
n= ⁡
sin⁡⁡(1/2𝛽)
sin 1/2(41,735 + 60)
n= ⁡
sin⁡⁡(1/2 × 60)
n = 1,55⁡

 KSR
𝑛 − 𝑛𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | × 100%
𝑛𝑙𝑖𝑡
1,55 − 1,67
𝐾𝑆𝑅 = | | × 100%
1,67
𝐾𝑆𝑅 = 7%

 KP
𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅
𝐾𝑃 = 100% − 7%
𝐾𝑃 = 93%

d. Gambarkan hubungan antara indeks bias dengan panjang gelombang (kurva dispersi) dari
bahan yang diuji.
Nama: M. Naufal Farras
NPM: 140310190065

e. Hitung daya pemecah prisma gelas dari kemiringan kurva disperse


Daya pemecah pada prisma berongga gliserin
𝑑𝑛
𝑅 = 𝑏| |
𝑑𝜆
𝑅 = 30|3 × 10−6 |
𝑅 = 0,00009
f. Daya pemecah pada prisma kaca
𝑑𝑛
𝑅 = 𝑏| |
𝑑𝜆
𝑅 = 30|2 × 10−5 |
𝑅 = 0,0006
6 Berikanlah analisis kesimpulan dari percobaan yang Saudara lakukan.

Pada pratikum ini hanya ada satu prosedur yaitu mengukur nilai sudut dispersi (φ) untuk
semua spektrum warna yang teramati dengan menggunakan 3 jenis prisma yaitu prisma
biasa, prisma yang berisi gliserol dan prisma yang berisi metanol. Langkah pertama dari
partikum ini adalah meletakkan prisma pada meja spektrometer , prisma yang digunakan
pertama kali adalah prisma biasa. Langkah selanjutnya adalah menghidupkan sumber
cahaya. Sumber cahaya yang digunakan pada pratikum ini adalah cahaya putih (cahaya
polikromatik). Setelah sumber cahaya hidup, tunggu selama 5 menit supaya intensitas
sumber maksimal. Berkas cahaya dari sumber pada awalnya akan melewati kolimator
yang ada pada ujung tabung spektrometer. Sebelum spektrometer di gunakan, hal pertama
yang harus dilakukan adalah mengkalibrasi spektrometer yaitu dengan memposisikan
kedua skala 0 pada spektrometer membentuk garis lurus.
Langkah berikutnya merupakan dengan memposisikan teleskop terletak pada posisi nol(
sejajar dengan pengamat). Sehabis itu, putar teleskop ke sebelah kanan hingga
menciptakan spektrum warna. Kala spektrum warna telah dapat diamati, langkah
berikutnya merupakan memposisikan sumbu pada teleskop terletak sang tengah dari tiap
spektrum warna yang hendak di lihat. Hasil pengukuran buat sudut dispersi(φ) bisa dilihat
pada skala yang ada pada spektrometer. Sehabis seluruh spektrum warna teramati, langkah
berikutnya merupakan mengembalikan teleskop pada posisi nol. Sehabis itu, memutar
teleskop ke sebelah kiri serta kembali mengamati nilai sudut dispersi buat tiap- tiap
spektrum warna yang teramati.
Nama: M. Naufal Farras
NPM: 140310190065

Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari metode kerja spektrometer goniometer,


memastikan indeks bias kaca, memastikan indeks bias gliserin serta membuktikan ikatan
antara indeks bias dengan panjang gelombang. Dari praktikum yang dicoba didapat
informasi besar sudutθkiri sertaθkanan yang berikutnya dicoba pengolahan informasi
untuk mengenali tiap- tiap indeks biasnya. Nilai- nilai yang didapatkan sesudah
pengolahan informasi adalah indeks bias dalam prisma berongga yaitu 1, 62, indeks bias
dalam prisma gelas yaitu 1, 54 serta 1, 55, daya pemecah prisma berongga dari kemiringan
kurva disperse yaitu 0, 00009 serta energi pemecah prisma gelas dari kemiringan kurva
disperse yaitu 0, 0006 pula didapat grafik hubungan indeks bias terhadap panjang
gelombang. Pada grafik yang tercipta bisa dilihat ada perbandingan nilai indeks bias buat
tiap panjang gelombang yang berbeda walaupun selisih niilainya sangat kecil. Besar
indeks bias inin didetetapkan oleh deviasi sinar yang berbeda. Pada awal mulanya
sederetan warna yang nampak mempunyai panjang gelombang yang berbeda serta indeks
bias yang berbeda pula pada hasil perhitungannya. Perihal ini cocok dengan teori yang
dipelajari dalam perbandingan indeks bias dengan panjang gelombang. Sinar putih
sesungguhnya merupakan kumpulan dari sebagian spectrum sinar dengan warna yang
memiliki panjang gelombang yang berbeda. Bersumber pada rumus- rumus perbandingan
indeks bias dengan kilat rambat serta panjang gelombang bisa disimpulkan kalau tiap
warna sinar yang mempunyai sudut deviasi serta panjang gelombang berbeda mempunyai
indeks bias yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai