Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan

Volume 13, Nomor 1, Tahun 2022


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Pengaruh Konsumsi Daun Torbangun terhadap Produksi ASI

Effect of Torbangun Leaves Consumption on Breast Milk Production

Marlina1, Indah Trianingsih2, Adinda Juwita Sari3


1,2
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang, Indonesia
3
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT/ ABSTRAK

Article history Babies who are not breastfed will be susceptible to infectious diseases. In 2016 the
exclusive breastfeeding rate in South Lampung Regency was 49.76% while in 2018 it
Received date decreased to 47.08%. The purpose of this study was to determine the effect of torbangun
02 Mar 2022 leaf decoction on breast milk production in postpartum mothers. The research design
used is a true experimental design, researchers can control all external variables that
Revised date affect the course of the experiment. Researchers conducted measurements before and
19 Apr 2022 after the treatment/intervention was given to the treatment group/experimental group. By
giving Torbangun leaf steeping water to determine its effect on breast milk production in
Accepted date postpartum mothers, there is an effect on breast milk production for breastfeeding
19 Apr 2022 mothers after consuming Torbangun leaf drink. The results of the study obtained data that
the dependent t-test obtained a t-count value of 17.169 with a p-value of 0.000. It can be
seen that the p-value indicates that there is a significant difference in milk production
Keywords: before and after the administration of the torbangun leaf drink. The average milk
production of breastfeeding mothers as seen from the baby's weight in the control group
Breastfeeding; was 108.3grams. The average milk production of breastfeeding mothers as seen from the
Mothers; baby's weight in the experimental group was 356.6grams. There is an effect of
Torbangun leaves. breastfeeding mothers' milk production after consuming torbangun leaf drink.

Kata kunci: Bayi yang tidak diberi ASI akan rentan terhadap penyakit infeksi. Tahun 2016 angka
pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten Lampung Selatan berada di 49,76% sedangkan
ASI; pada tahun 2018 menurun menjadi 47,08%.Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui
Ibu; pengaruh rebusan daun torbangun terhadap produksi ASI pada Ibu nifas. Rancangan
Daun Torbangun. penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian true experimental design , peneliti
dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Peneliti
melakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan/intervensi diberikan pada
kelompok perlakuan/kelompok ekperimen. Dengan memberikan seduhan air Daun
Torbangun untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produksi ASI pada ibu nifas ada
Pengaruh produksi ASI ibu menyusui sesudah mengkonsumsi minuman daun torbangun.
Hasil penelitian diperoleh data bahwa uji t-dependen didapatkan nilai t-hitung sebesar
17,169 dengan p-value sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan pengeluaran ASI sebelum dan sesudah dilakukan pemberian
minuman daun torbangun. Rata-rata produksi ASI ibu menyusui yang dilihat dari berat
badan bayi pada kelompok kontrol adalah 108,3gr. Rata-rata produksi ASI ibu menyusui
yang dilihat dari berat badan bayi pada kelompok eksperimen adalah 356,6gr. Ada
Pengaruh produksi ASI ibu menyusui sesudah mengkonsumsi minuman daun torbangun.

Corresponding Author:

Adinda Juwita Sari


Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang, Indonesia
Email: adindajuwitasari@poltekkes-tjk.ac.id

PENDAHULUAN anak, pada bayi baru lahir akan menyusu lebih


sering, rata-rata adalah 10-12 kali menyusu tiap
Periode menyusui merupakan hal yang 24 jam atau bahkan 18 kali. Menyusui on
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan demand adalah menyusui kapanpun bayi

72
Marlina, Pengaruh Konsumsi Daun Torbangun terhadap Produksi ASI 73

meminta atau dibutuhkan oleh bayi. Sebaiknya belum/tidak pernah disusui karena ASI tidak
dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga keluar diduduki oleh Provinsi Lampung yaitu
tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat sebesar 55,4% (Kementerian Kesehatan RI,
bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan 2018). Sedangkan cakupan ASI Eksklusif pada
sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat bayi usia 0-6 bulan di Provinsi Lampung tahun
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit, 2017 yaitu sebesar 64,98% dan mengalami
sedangkan ASI dalam lambung bayi akan kosong kenaikan pada tahun 2018 yaitu sebesar 67,01%.
dalam waktu 2 jam (Astutik, 2015). Menyusui Cakupan Bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI
merupakan suatu cara yang tidak ada duanya Eksklusif menurut tingkatan Kabupaten/Kota
dalam memberikan makanan ideal bagi seprovinsi Lampung Tahun 2018 tertinggi adalah
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat Kabupaten Pringsewu yaitu 78,91%,
serta mempunyai pengaruh biologis dan (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
kejiwaan unik terhadap kesehatan ibu dan bayi Berdasarkan hasil data cakupan ASI
(Hanifa, 2004 dalam Bolon, 2016). Zat-zat anti eksklusif menurut tingkatan Kabupaten/Kota
infeksi yang terkandung dalam ASI membantu seprovinsi Lampung dari Tahun 2016 ke Tahun
melindungi bayi terhadap berbagai penyakit. 2018 Kabupaten Lampung Selatan mengalami
Akan tetapi menyusui tidak selamanya dapat penurunan yang signifikan dalam pemberian ASI
berjalan dengan mudah dan tidak semuanya ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Tahun 2016
ibu lancar (Astutik, 2015). angka pemberian ASI ekslusif di Kabupaten
ASI mengandung kolostrum yang kaya Lampung Selatan berada di 49,76% sedangkan
akan antibodi karena mengandung protein untuk pada tahun 2018 menurun menjadi 47,08%.
daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam Maka tim peneliti melakukan pra survey di
jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif beberapa Praktek Mandiri Bidan (PMB) di
dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Kabupaten Lampung Selatan pada Oktober-
(Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2016 dalam November Tahun 2019 didapatkan populasi
Noviawanti, 2019). Kolostrum berwarna terbesar ibu menyusui yang menyatakan ASI
kekuningan dihasilkan pada hari pertama sampai tidak lancar dan sulitnya merangsang ASI untuk
hari ketiga. Hari keempat sampai hari kesepuluh keluar khususnya pada ibu primipara. Diperoleh
ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan data dari 14 ibu menyusui, 10 orang (78%)
laktosa lebih sedikit dibandingkan kolostrum menyatakan ASI tidak keluar dengan lancar atau
tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna maksimal, dan 4 orang (3%) lainnya menyatakan
susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat tidak ada masalah dalam memberikan ASI
makanan, ASI juga mengandung zat penyerap kepada buah hatinya.
berupa enzim tersendiri yang tidak akan Berbagai faktor penyebab rendahnya
menganggu enzim di usus. Susu formula tidak pemberian ASI eksklusif, diantaranya yaitu ibu
mengandung enzim sehingga penyerapan menyusui merasa jumlah ASI yang diproduksi
makanan tergantung pada enzim yang terdapat di tidak cukup untuk memenuhi permintaan bayi,
usus bayi. selain itu masih adanya promosi susu formula
Angka nasional menyebutkan cakupan pengganti ASI serta asupan gizi ibu yang rendah.
bayi yang memperoleh ASI eksklusif tahun 2018 Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh
yaitu sebesar 68,74%. Angka tersebut sudah 2 hormon yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin
melampaui target Renstra tahun 2018 yaitu 47%. memengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan
Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI oksitosin memengarui proses pengeluaran ASI.
eksklusif terdapat pada Provinsi Jawa Barat Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin
(90,79%), sedangkan persentase terendah baik asupan nutrisi ibu maka produksi ASI juga
terdapat di Provinsi Gorontalo (30,71%). Masih akan semakin banyak (Maryunani, 2012).
ada enam provinsi belum mencapai target Pada keadaan fisiologis menyusui,
Renstra tahun 2018 (Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan gizi ibu meningkat karena kebutuhan
2015; 2018). untuk memproduksi ASI, salah satu upaya yang
Proporsi alasan anak umur 0-23 bulan dapat dilakukan untuk meningkatkan laju sekresi
belum/tidak pernah disusui di Indonesia adalah dan produksi ASI adalah melalui penggunaan
karena ASI tidak keluar (65,7%), anak tidak bisa obat ramuan tradisional. Terdapat beberapa
menyusu (6,6%), repot (2,2%), rawat pisah tanaman yang dipercaya baik secara turun
(8,4%), alasan medis (5,7%), anak terpisah dari temurun maupun yang sudah terbukti uji
ibunya (5,4%), ibu meninggal (1,5%), dan ilmiahnya dalam meningkatkan kualitas dan
lainnya (4,5%). Sedangkan menurut provinsi, kuantitas ASI, misalnya daun katuk (Sauropus
proporsi alasan tertinggi anak umur 0-23 bulan androgynus), klabet (Trigonella graecum L.), dan
74 Jurnal Kesehatan, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2022, hlm 72-79

daun bangun-bangun (Coleus amboinicius), serta penelitian ini menentukan responden yang mau
daun kelor (Moringa oleifera). konsisten mengkonsumsi rebusan daun torbangun
Berbagai jenis penelitian sebelumnya ini selama 14 hari tanpa mengkonsumsi
menunjukkan bahwa ada beberapa bahan pangan laktogogum yang lain, sehingga hasil tidak
di Indonesia yang memiliki fungsi sebagai menjadi bias.
laktagogum. Salah satu tanaman yang memiliki
laktagogum adalah tanaman bangun-bangun.
Fungsi dari laktagogum sendiri adalah dapat METODE
meningkatkan volume produksi ASI (Syarief, et
al., 2014). Di Indonesia tanaman kelor Jenis penelitian yang digunakan dalam
merupakan bahan makanan lokal yang memiliki penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Waktu
potensi untuk dikembangkan dalam kuliner ibu penelitian ini akan dilaksanakan pada Januari-
menyusui karena mengandung senyawa fitosterol November 2020 dan tempat penelitian
yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar dilaksanakan di PMB Wilayah Kerja Kecamatan
produksi ASI (efek laktogogum). Penggunaan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.
dalam meningkatkan produksi ASI adalah Penelitian ini menggunakan rancangan analisis
dengan mengkonsumsi daun tanaman baik dengan menggunakan pendekatan quasi
dikukus ataupun direbus sebagai sayuran, dapat eksperimen, dengan dua kelompok yaitu
juga menggunakan daun bangun-bangun dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
daun kelor untuk dibuat minuman. Daun bangun- Kelompok eksperimen yaitu kelompok
bangun sangat potensial untuk dikembangkan daun torbangun yang dipilih secara acak
baik dari segi manfaatnya sebagai laktagogum kemudian diberi perlakuan pada kelompok yang
maupun dari segi sifat tanaman tersebut yang sama untuk melihat adakah perbedaan antara
sangat mudah tumbuh dengan umur panen yang kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
singkat. Meskipun demikian, pemanfaatannya (Riyanto, 2017). Prosedur pengambilan data
masih terbatas di kalangan masyarakat suku dilakukan pada hari ke 4 masa nifas selama 14
Batak dengan bentuk olahan hanya sebagai hari dengan memberikan rebusan daun torbangun
sayuran atau sop. sebanyak 120-150gr per hari lalu di rebus dengan
Dari beberapa penelitian yang sudah 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. Pemberian
dibuktikan tentang rebusan air torbangun 1½ gelas ini diberikan dalam 3 kali dalam sehari.
diketahui bermanfaat dalam peningkatan Penelitian ini telah lolos kaji etik dan
produksi ASI, sehingga peneliti tertarik untuk mendapatkan Persetujuan Etik dari Komisi Etik
meneliti pengaruh daun herbal tersebut terhadap Penelitian Kesehatan Politeknik Kesehatan
produksi ASI pada ibu menyusui di PMB Tanjung Karang Nomor: 245/EA/KEPK-
Wilayah kerja Kecamatan Jati Agung Lampung TJK/VIII/2020.
Selatan Tahun 2020. Keterbatasan dalam

HASIL

Tabel 1 Hasil Observasi Variabel


Kontrol Eksperimen
Indikator Ya tidak ya tidak
n % n % n % n %
Bayi paling sedikit menyusu 8 kali dalam 24 jam 21 70,0 9 30,0 27 90,0 3 10,0
Kotoran (Feses) berwarna kuning dengan frekuensi
22 73,3 8 26,7 27 90,0 3 10,0
sering
Bayi BAK dengan frekuensi sering yaitu 6-8 kali 21 70,0 9 30,0 30 100,0 0 0,0
Ibu dapat mendengarkan hisapan saat bayi menelan
18 60,0 12 40,0 30 100,0 0 0,0
ASI
Payudara terasa lebih lembek setelah selesai
26 86,7 4 13,3 30 100,0 0 0,0
menyusui
Bayi terlihat puas dan tidur, bangun sewaktu-waktu
19 63,3 11 36,7 28 93,3 2 6,7
jika lapar

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kelompok kontrol hanya sebanyak 70%


bahwa pada item observasi, bayi paling sedikit sedangkan pada kelompok eksperimen sebanyak
menyusu 8 kali dalam 24 jam, terlihat pada 90%. pada observasi kotoran (feses) berwarna
Marlina, Pengaruh Konsumsi Daun Torbangun terhadap Produksi ASI 75

kuning dengan frekuensi sering terlihat pada


kelompok kontrol sebanyak 73,3% dan pada Tabel 4. Pengaruh Produksi ASI Ibu Menyusui
kelompok eksperimen sebesar 90%. Melalui Sesudah Mengkonsumsi Minuman
observasi Bayi BAK dengan frekuensi sering Daun Torbangun
yaitu 6-8 kali di kelompok kontrol sebanyak 70% Rata-
median p-
sedangkan pada kelompok eksperimen sebanyak Variabel n rata
(min-maks) value
100%. Observasi Ibu dapat mendengarkan rank
hisapan saat bayi menelan ASI , di kelompok Kelompok 150
30 16,6gr 0,000
kontrol sebanyak 60% dan kelompok eksperimen kontrol (-100-300)
Kelompok 400
sebayak 100%. Observasi payudara terasa lebih 30 44,3gr
eksperimen (200-500)
lembek setelah selesai menyusui, di kelompok
kontrol sebanyak 86,7% dan kelompok
Berdasarkan tabel 4. diketahui hasil uji
eksperimen sebesar 100%. Observasi Bayi
statistik didapatkan nilai p-value 0,000<0,05
terlihat puas dan tidur, bangun sewaktu-waktu
maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang
jika lapar, kelompok kontrol sebesar 63,3% dan
signifikan pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen sebesar 93,3%.
eksperimen, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh produksi ASI ibu menyusui
Tabel 2. Rata-Rata produksi ASI yang Dilihat
sesudah mengkonsumsi minuman daun
dari Peningkatan Berat badan Bayi
torbangun di PMB Wilayah Kerja Kecamatan Jati
Rata – rata
produksi
Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020.
ASI yang
dilihat dari Mean SD Min Maks n
Peningkatan PEMBAHASAN
Berat badan
bayi Berdasarkan hasil diketahui bahwa pada
Kontrol 108,3 121,1 -100 300 30 kelompok kontrol rata-rata berat badan bayi
Eksperimen 356,6 91,6 200 500 30 mengalami peningkatan sebesar 108,3gr, dapat
dilihat pada kelompok kontrol terdapat bayi yang
Berdasarkan hasil diketahui bahwa pada mengalami penurunan berat badan sebesar 100gr
kelompok kontrol, diketahui bahwa rata-rata dan terdapat bayi yang mengalami peningkatan
berat badan bayi mengalami peningkatan sebesar berat badan sebanyak 300gr. Sedangkan pada
108,3gr, dapat dilihat pada kelompok kontrol kelompok eksperimen diketahui bahwa rata-rata
terdapat bayi yang mengalami penurunan berat peningkatan berat badan sebesar 356,6gr dengan
badan sebsar 100gr dan terdapat bayi yang peningkatan berat badan minimal sebesar 200gr
mengalami peningkatan berat badan sebanyak dan berat badan maksimal sebesar 500gr, dari
300gr. Sedangkan pada kelompok eksperimen hasil juga tidak terdapat bayi yang mengalami
diketahui bahwa rata-rata peningkatan berat penurunan berat badan.
badan sebesar 356,6gr dengan peningkatan berat Volume ASI yang dikeluarkan oleh
badan minimal sebesar 200gr dan berat badan kelenjar payudara dapat berbeda berdasarkan
maksimal sebesar 500gr, dari hasil juga tidak faktor-faktor yang memengaruhinya (Astutik,
terdapat bayi yang mengalami penurunan berat 2014, dalam Juliastuti, 2018). Pengeluaran ASI
badan. yang akan dihasilkan ibu pada kelenjar
payudaranya tidaklah sama setiap wakunya.
Tabel 3. Uji Normalitas Pengaruh Konsumsi Dikatakan bahwa volume ASI akan menurun
Minuman Daun Torbangun terhadap sesuai dengan waktu (Wiji, 2013).
Peningkatan Produksi ASI Ibu Pada keadaan fisiologis menyusui,
Menyusui kebutuhan gizi ibu meningkat karena kebutuhan
Kolmogorov untuk memproduksi ASI, salah satu upaya yang
Variabel Ket
-Smirnova dapat dilakukan untuk meningkatkan laju sekresi
Kelompok kontrol 0.002 tidak normal dan produksi ASI adalah melalui penggunaan
Kelompok eksperimen 0.001 tidak normal
obat ramuan tradisional, terdapat beberapa
tanaman yang dipercaya baik secara turun
Berdasarkan tabel 3 masing-masing temurun maupun yang sudah terbukti uji
variabel mempunyai nilai Kolmogorov-Smirnova, ilmiahnya dalam meningkatkan kualitas dan
bila nilai ≤0,005, maka distribusi tidak normal, kuantitas ASI, misalnya daun daun bangun-
bila data berdistribusi tidak normal maka dapat bangun (Coleus amboinicius) (Kementerian
dilanjutkan untuk uji (Mann-Whitney Test). Kesehatan RI, 2016). Berbagai penelitian yang
76 Jurnal Kesehatan, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2022, hlm 72-79

menunjukkan bahwa ada beberapa bahan pangan dari volume tersebut, rata-rata masih terbilang
di Indonesia yang memiliki fungsi sebagai sedikit hal ini bisa terjadi dikarenakan upaya-
laktagogum. Salah satu tanaman yang memiliki upaya ibu menyusui dalam mengatasi masalah
laktagogum adalah tanaman bangun-bangun. dalam ASI nya belum optimal dan ibu menyusui
Fungsi dari laktagogum sendiri adalah dapat yang dijadikan responden mengaku belum pernah
meningkatkan volume produksi ASI (Hidayat, pemberian minuman daun torbangun.
2014). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
Tumbuhan torbangun, memiliki berbagai disimpulkan bahwa setelah dilakukan pemberian
bahan aktif seperti karvakrol forksolin, koleol, minuman daun torbangun terjadi kontraksi yang
fitosterol, barbatusin, dan fitokemikal lain yang menyebabkan air susu keluar, proses keluarnya
bermanfaat untuk merangsang produksi ASI, air susu disebut dengan refleks let down. Ibu
pemulihan keseimbangan setelah melahirkan, menyusui yang telah diberikan minuman daun
uterine cleansing agent, antioksidan, merangsang torbangun dapat meringankan bahkan terhindar
semangat, mengobati sariawan, demam, asma, dari stres, membangkitkan rasa percaya diri,
batuk, ayan, kembung dan sebagai afrodisiak. membantu ibu agar mempunyai pikiran dan
Kandungan kimianya adalah saponin, flavonoid, perasaan baik tentang bayinya, meningkatkan
polifenol dan minyak atsiri, dan kandungan ASI dan memperlancar ASI.
senyawa yang digunakan sebagai antipiretik
adalah flavonoid. Pengaruh Produksi ASI Ibu Menyusui
Penelitian Ariescha (2019) terdapat Sesudah Mengkonsumsi Minuman Daun
pengaruh antara pemberian daun bangun-bangun Torbangun
dengan produksi ASI yang dilihat berdasarkan
hasil signifikan dengan uji regresi linear Hasil penelitian menunjukkan ada
sederhana nilai p-value 0,000<0,005 dan didapat pengaruh yang signifikan pada kelompok kontrol
nilai R sebesar 0,590, artinya bahwa ada dan eksperimen, sehingga dapat disimpulkan
pengaruh yang sangat kuat. Syarief, et al., bahwa ada pengaruh produksi ASI ibu menyusui
(2014), pada penelitiannya daun bangun bangun- sesudah mengkonsumsi minuman daun
bangun diberikan pada ibu postpartum. Beliau torbangun di PMB Wilayah Kerja Kecamatan Jati
memberikan sebanyak 150gr yang diberikan Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020.
selama 14 hari. Beliau mengukur volume ASI Pada penelitian ini sampel ibu yang
pada minggu pertama pemberian daun diambil adalah ibu nifas. Jumlah pengeluaran
bangunbangun dan hasil volume ASI ASI sebelum dilakukan pemberian minuman
meningkatkan sebesar 47,4%. Ibu-ibu yang daun torbangun dan setelah dihitung dengan cara
mengkonsumsi daun bangun-bangun mengatakan mengukur berat badan bayi pada kelompok
bahwa mereka merasa segar dan tidak lelah. kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan
Berdasarkan hal tersebut peneliti hasil penelitian, diketahui bahwa pada kelompok
berpendapat bahwa kurangnya pengeluaran ASI kontrol terdapat bayi yang mengalami penurunan
pada ibu menyusui sebelum mengkonsumsi berat badan sedangkan pada kelompok
minuman daun torbangun dikarenakan kurang ekperimen secara keseluruhan semua bayi
maksimalnya hormon oksitosin pada ibu mengalami peningkatan berat badan, walaupun
menyusui tersebut. Untuk itu disarankan ibu peningkatan berat badan bayi tidak sama dan
menyusui dapat diberikan minuman daun bervariasi, hal ini dapat terjadi dikarenakan pada
torbangun agar dapat memperlancar ASI dan saat penelitian. Peneliti tidak dapat mengontrol
meningkatan kenyamanan ibu. Menurut pendapat asupan makanan lain yang dikonsumsi ibu,
peneliti pikiran dan perasaannya tidak tenang sehingga hasil yang didapat beragam.
menimbulkan beban fikiran untuk responden Pengeluaran ASI merujuk pada volume
yang berakibat pada tidak meningkatnya volume ASI yang dikeluarkan oleh payudara dan
pengeluaran ASI setelah diberikan minuman banyaknya ASI tersebut diasumsikan sama
daun torbangun. Jumlah pengeluaran ASI dengan pengeluaran ASI. Meningkat dan
sebelum dilakukan pemberian minuman daun menurunnya pengeluaran ASI dapat dipengaruhi
torbangun dan setelah dihitung dengan cara beberapa faktor seperti makanan yang
memerah ASI dengan menggunakan pompa dikonsumsi ibu, ketenangan jiwa dan pikiran,
payudara yang kemudian diukur dengan penggunaan alat kontrasepsi, perawatan
menggunakan gelas ukur dalam satuan ml. payudara, anatomis payudara, faktor fisiologis,
Didapatkan hasil yaitu rata-rata volume ASI pola istirahat, faktor isapan anak atau frekuensi
sebelum pemberian minuman daun torbangun penyusuan, berat lahir bayi, umur kehamilan saat
adalah 9,7ml dan setelah adalah 48,2ml . Dilihat
Marlina, Pengaruh Konsumsi Daun Torbangun terhadap Produksi ASI 77

melahirkan, dan konsumsi rokok serta alkohol badan, namun peningkatan berat badan pada bayi
(Wiji, 2013). bervariasi dari yang peningkatan sebanyak 200gr
Salah satu bahan alam yang digunakan terdapat 4 orang bayi dan maksimal terdapat 4
untuk mengatasi masalah produksi ASI adalah bayi yang mengalami peningkatan sebesar 500gr.
minuman daun torbangun (Coleus Laktasi atau menyusui merupakan proses
amboinicuslour). Minyak atsiri dalam minuman yang cukup kompleks. Laktasi atau menyusui
daun torbangun dapat meningkatkan sekresi air mempunyai dua pengertian yaitu pengeluaran
susu, yang mengarah ke peningkatan berat badan (pembuatan) dan pengeluaran ASI. Terapi
anak dan mencegah kematian bayi. Selain itu, (pemberian minuman daun torbangun) bertujuan
daun torbangun mudah ditemukan di berbagai memberikan tambahan asupan nutrisi pada
wilayah dengan harga yang terjangkau bagi peningkatan produksi ASI yakni minyak atristi
masyarakat ekonomi menengah-rendah. juga antioksidan yang terkandung di dalam daun
Selain itu, minuman daun torbangun torbangun.
(Coleus amboinicuslour) sangat kaya Penelitian Idris (2012) dengan judul
antioksidan, serta memiliki kandungan Pengaruh Daun Bangun-Bangun (Coleus
laktogagum yang berfungsi meningkatkan laju Ambonicus) untuk Meningkatkan Produksi ASI,
sekresi dan peningkatan produksi ASI. Ekstrak menunjukkan bahwa hasil uji t-dependent
dari minuman daun torbangun (Coleus diperoleh dari 32 responden sebagian besar
amboinicuslour) juga mengandung vitamin A responden berusia 25-35 tahun sebanyak 19
yang tinggi dan sumber polifenol yang sangat orang (5949%). Berdasarkan paritas mayoritas
baik untuk membantu meningkatkan produksi responden mempunyai >3 anak sebanyak 17
susu dan prolaktin. orang (53,1%). Berdasarkan pendidikan
Adapun cara pembuatan minuman daun mayoritas responden berpendidikan sekolah dasar
torbangun untuk meningkatkan produksi ASI (SD) sebanyak 16 orang (50,0). Berdasarkan
yaitu: jumlah daun yang digunakan pada pekerjaan sebagian besar mayoritas responden
pengembangan produk ini didasarkan atas jumlah adalah ibu rumah tangga sebanyak 21 orang
daun yang umum dikonsumsi oleh masyarakat (65,6%), dimana sebelum diberikan sop daun
suku Batak, yaitu 120-150gr per hari, rebus bangun-bangun produksi ASI ibu berdasarkan
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. nilai rata-rata berat badan bayi 4284,38gr dan
Salah satu cara meningkatkan pengeluaran sesudah diberikan daun bangun-bangun nilai
ASI melalui salah satu faktor yang rata-rata 4531,25gr dengan p-value=0,003,
mempengaruhinya dapat dilakukan intervensi berdasarkan frekuensi menyusui nilai rata-rata
berupa pemberian daun torbangun (Ariescha, 8,19x/hari dan sesudah diberikan 10,44x/hari
2019). Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan dengan p-value=0,000, berdasarkan BAK bayi
bahwa pemberian daun torbangun dapat nilai rata-rata 6,38x/hari dan sesudah diberikan
meningkatkan oksitosin terbentuk sehingga dapat 7,41x/hari dengan p-value=0,008, dari hasil
memicu pengeluaran ASI. tersebut Ho ditolak yang artinya ada pengaruh
Untuk membandingkan perbedaan daun bangun bangun untuk meningkatkan
pengeluaran ASI sebelum dan sesudah dilakukan produksi ASI.
(pemberian minuman daun torbangun) Sebelum Penelitian Ariescha (2019) terdapat
dilakukan t-test dependent data terlebih dahulu pengaruh antara pemberian daun bangun-bangun
dilakukan uji normalitasnya. Berdasarkan uji t- dengan produksi ASI yang dilihat berdasarkan
dependen didapatkan nilai t-hitung sebesar hasil signifikan dengan uji regresi linear
17,169 dengan p-value sebesar 0,000. Terlihat sederhana p-value 0,000<0,005 dan diperoleh
bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai R sebesar 0,590, artinya bahwa ada
pengeluaran ASI sebelum dan sesudah dilakukan pengaruh yang sangat kuat. Penelitian yang
pemberian minuman daun torbangun. dilakukan oleh Syarief, et al tahun 2014,
Berdasarkan hasil penelitian terlihat ternyata daun bangun-bangun memiliki
perbedaan berat badan pada bayi di kedua laktagogum. Pada penelitiannya, Syarief, et al.,
kelompok, dimana pada kelompok kontrol memberikan 150gr sayur daun bangun-bangun
diketahui terdapat 5 orang bayi yang mengalami kepada ibu sejak pertama melahirkan dan
penurunan berat badan sebesar 100gr dan berlangsung selama 30 hari dan terbukti mampu
peningkatan berat badan maksimal pada meningkatkan produksi ASI hingga 65% per
kelompok kontrol adalah sebesar 300gr dan hari. Terjadi perubahan nilai rata-rata
terjadi hanya pada 1 orang bayi. Sedangkan pada pengukuran berat badan bayi sebagai indikator
kelompok ekperimen diketahui secara produksi ASI diberi dan tidak diberikan daun
keseluruhan bayi mengalami peningkatan berat bangun-bangun yaitu 180 menjadi 400 dengan p-
78 Jurnal Kesehatan, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2022, hlm 72-79

value=0,000<0,05, maka dapat disimpulkan pengeluaran hormon oksitosin sehingga


bahwa Ada pengaruh daun bangun-bangun mencegah masuknya air susu ke dalam pembuluh
terhadap produksi ASI di Desa Selayang payudara. Ketentraman jiwa dan pikiran ibu juga
Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kecamatan dipengaruhi oleh dukungan dari keluarga, suami
Selesai Kabupaten Langkat tahun 2018 dan petugas kesehatan.
(Mangkuji, et al., 2018). Berdasarkan hal tersebut peneliti
Menurut pendapat peneliti ASI dimulai berpendapat bahwa pengeluaran ASI sangat
dari asupan nutrisi ibu, volume serta kandungan dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologis ibu
ASI merupakan hasil dari apa yang di makan menyusui. Ibu yang menyusui dengan pola
oleh ibu, kecukupan nutrisi ibu wajib terpenuhi makan yang baik dan makanan yang baik akan
serta asupan makanan ibu dapat diberikan yang mempengaruhi produsi ASI, terapi yang
bermanfaat sebagai pembantu meningkatkan diberikan yakni terapi minuman daun torbangun
volume ASI seperti terapi tradisional yang dapat dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat,
digunakan dalam meningkatkan produksi ASI lemak, protein, serat kasar dan mineral (kalium,
yakni daun torbangun, selain itu pikiran dan natrium, magnesium, zat besi).
perasaannya tidak tenang menimbulkan beban
pikiran untuk responden yang berakibat pada
tidak meningkatnya volume pengeluaran ASI SIMPULAN
setelah dilakukan pemberian minuman daun
torbangun, ibu yang berada dalam keadaan stres, Ada pengaruh produksi ASI ibu menyusui
kacau, marah dan sedih, kurang percaya diri, sesudah mengkonsumsi minuman daun
terlalu lelah, ibu tidak suka menyusui, serta torbangun di PMB Wilayah Kerja Kecamatan Jati
kurangnya dukungan dan perhatian keluarga dan Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020.
pasangan kepada ibu merupakan faktor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan
psikologis yang dapat mengganggu pengeluaran sebagai salah satu cara untuk melancarkan
ASI pada ibu. produksi ASI yang mudah dilakukan tanpa efek
Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah, yang membahayakan. Bagi Petugas Kesehatan
kurang percaya diri, rasa tertekan, ketakutan, dapat menerapkan pemberian minuman daun
pengunjung yang tidak simpatik dan berbagai Torbangun dengan benar ke seluruh ibu bersalin
bentuk ketegangan emosional, mungkin akan dalam rangka mutu pelayanan dan meningkatkan
mengakibatkan ibu gagal dalam menyusui derajat kesehatan pada ibu.
bayinya karena kondisi ini dapat menghambat

DAFTAR PUSTAKA

Ariescha, P. A. Y., & Tryaningsih, U. (2019). Keperawatan, Universitas Sumatera


Pengaruh Pemberian Daun Bangun– Utara.
Bangun (Coleus Ambonicus Lour) Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil
Terhadap Produksi Asi. Jurnal Kebidanan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta:
Kestra (Jkk), 1(2), 23-28. Indonesia
https://doi.org/10.35451/jkk.v1i2.129 Kementerian Kesehatan, R. I. (2015). Rencana
Astutik, R. Y. (2015). Asuhan Kebidanan Masa strategis kementrian kesehatan
Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans Info (Renstra) tahun 2015-2019. Jakarta:
Media. Kementerian Kesehatan RI.
Bolon, C. M. T. (2016). Gambaran Faktor-Faktor Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset
Yang Mempengaruhi Tehnik Menyusui Kesehatan Dasar tahun 2018. Jakarta:
Yang Benar Pada Ibu Yang Memiliki Bayi Departemen Kesehatan RI.
Usia 0-6 Bulan Di Klinik Cahaya Kementerian Kesehatan RI. (2016). Permenkes
Medan. Jurnal Ilmiah Keperawatan No 6 Tentang 2016 Tentang Formularium
Imelda, 2(2), 90-93. Obat Herbal Asal Indonesia. Jakarta
https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JUR Juliastuti, J., & Sulastri, S. (2018). Pengaruh
NALKEPERAWATAN/article/view/241 Pemberian Massage Depan (Breast Care)
Idris, R. (2012). Pengaruh Daun Bangun-Bangun dan Massage Belakang (Pijat Oksitosin)
(Coleus Ambinicus) Untuk Meningkatkan Terhadap Produksi ASI Ibu Post Partum di
Produksi ASI. Universitas Sumatera Rumah Sakit Zainal Abidin Banda
Utara. [Skripsi]. Medan: Fakultas Aceh. Jurnal Ilmiah PANNMED
Marlina, Pengaruh Konsumsi Daun Torbangun terhadap Produksi ASI 79

(Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, 2018. Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu


Midwivery, Environment, Dentist), 12(3), Kebidanan (Journal of Midwifery
227-231. Sciences), 8(2), 83-88.
https://doi.org/10.36911/pannmed.v12i3.122 https://doi.org/10.35328/kebidanan.v8i2.151
Mangkuji, B., Siregar, Y., & Lovita, B. (2018). Riyanto. (2017). Aplikasi Metodologi Penelitian
Pengaruh Seduhan Teh Daun Bangun- Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika
bangun Terhadap Produksi ASI di Desa Syarief, H., Damanik, R. M., Sinaga, T., &
Selayang Wilayah Kerja Puskesmas Doloksaribu, T. H. (2014). Pemanfaatan
Selesai Kecamatan Kabupaten Langkat. daun bangun-bangun dalam
17–19. [Skripsi]. Medan: Jurusan pengembangan produk makanan tambahan
Kebidanan, Politeknik Kesehatan Medan. fungsional untuk ibu menyusui. Jurnal
Maryunani, A. (2012). Inisiasi menyusui dini, Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 38-42.
ASI eksklusif dan manajemen laktasi. https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/articl
Jakarta: Trans Info Media. e/view/8404
Noviawanti, R., Fitri, L., & Silalahi, I. I. (2019). Wiji, R. N. (2013) ASI dan Panduan Ibu
Jantung Pisang Terhadap Peningkatan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Produksi Asi Di Desa Sungai Putih Tahun

Anda mungkin juga menyukai