Anda di halaman 1dari 11

BAB I

Pendahuluan

I. Latar Belakang
Islam adalah ajaran rahmatan lill alamin, yang tujuan utamanya sebagai
pembawa kesejahteraan, keberkahan, kedamaian dan keamanan bagi seluruh umat
manusia di dunia. Selain itu, islam mengajarkan untuk saling tolong menolong
antar sesama umat manusia. Terlebih lagi, Allah Swt telah memberikan sumber
daya alam, dan yang lainnya dalam jumlah yang begitu melimpah untuk
digunakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Indonesia mayoritas
pendudukannya beragama islam, sehingga memiliki potensi yang dapat
dikembangkan menjadi salah satu instrument pemerataan pendapatan, khususnya
yang masyarakat muslim.
Infaq adalah pemberian atau sumbangan harta selain zakat untuk kebaikan.
Sedangkan menurut Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan
zakat dijelaskan bahwa infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang
atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum
Jadi infaq dan shadaqah menjadi bagian dari zakat dan memiliki
tujuan sama yaitu untuk mensejahterakan umat dan mengajarkan untuk selalu
berbagi kepada sesame dengan memberikan sebagian harta yang kita miliki.
Yang membedakannya yaitu orang yang menerimanya, zakat terbatas pada
delapan asnaf sedangkan infaq dan shadaqah kepada siapa saja yang
membutuhkan termasuk delapan asnaf, zakat dikeluarkan setelah harta
mencapai nisabnya sedangkan shadaqah dan infaq bisa kapan saja
dikeluarkan. Tetapi ketiganya memiliki peran dan fungsi yang sama untuk
muzzaki (pemberi zakat), munfik(pemberi infaq), dan mushaddiq(pemberi
sedekah) maupun mustahiq(penerima ZIS)
II. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Infak?
b. Apa Pengertian Shadaqah?
c. Apa Saja Dasar Hukum Sedekah?
d. Bagaimana Konsep Pegelolaan Infak dan Shadaqah?
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Infak
Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencangkup zakat dan non
zakat. Infaq ada yang wajib dan ada yang sunnah. Infaq yang wajib
diantaranya adalah zakat, kafarat, dan nadzari. Sedangkan infaq yang sunnah
diantaranya adalah infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana
alam, dan infaq kemanusiaan1
Infaq menurut Fadhullah dalam Inoed dkk,dapat berarti
mendermakan atau memberkan rezeki (karunia Allah Swt)
ataumenafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan
karena Allah semata. Dari dasar al-Qur’an, perintah infaq mengandung
dua dimensi,yaitu: 1) infaq diwajibkan secara bersama-sama; dan 2) infaq
sunah yang sukarela

‫ب‬ ِ ‫َّ أ َ ً ْ ف ِ ق ُ ْا ف ِ ي س َ ب ِ ي ِل َّللاه ِ َّ ََل ت ُ ل ْ ق ُ ْا ب ِ أ َي ْ ِد ي ك ُ نْ إ ِ ل َ ى الت ه ِْ ل ُ ك َ ةِ ۛ َّ أ َ ْح‬


ُّ ‫س ٌ ُ ْا ۛ إ ِ هى َّللاه َ ي ُِح‬
ِ ‫ال ْ ُو ْح‬
‫س ٌ ِ ي َي‬

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan


janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuatbaiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yangberbuat baik.(QS. Al-Baqarah: 195)2

Dalam pemahaman yang sama, Abdul Jabbar dan Buspida


Chaniagodalam Inoed menulis bahwa infaq adalah mengeluarkan
nafkahwajib untuk kepentingan keluarga secara rutin atau untuk
kepentingan umumyang bersifat insidentil dan temporal (sewaktu-waktu)
sesuai dengankemampuan dan keadaan yang menghendaki. Alasan yang
menjadikan infaqadalah wajib terletak pada esensi infak yang disebutkan
dalam a-Qur’an secara bersamaan dengan kata shalat dan zakat. Perbedaan
dengan zakat hanya dinilai dari waktu pengeluarannya. Zakat ada batasan

1
Habib, A. A. (2016). The Principle of Zakat, Infaq, and Shadaqah Accounting Based SFAS
109. Journal of Accounting and Business Education, 1(1), 1-19.
2
Analisis Pengelolaan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Untuk Meningkatkan Ekonomi Duafa (Studi Kasus di
Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Cabang Medan ) Nazlah Khairina Perguruan Islam Al-Amjad
dan musiman sedangkan infadiberikan bisa terus-menerus tanpa batas
bergantung dengan keadaan

Infak berasal dari kata “anfaqa” yang artinya keluar, yang berarti
mengeluarkan sesuatu harta untuk kepentingan sesuatu yang tujuannya untuk
mendapatkan ridho Allah.25 Sedangkan menurut terminologi syariat, infak
berarti mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan/penghasilan untuk
sesuatu yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nishabnya, infak tidak
mengenal nishab. Infak juga sebahagian kecil dari harta yang digunakan untuk
kebutuhan orang banyak sebagai kewajiban yang dikeluarkan karena atas
dasar keputusan diri sendiri. Pengertian dari infak juga merupakan sesuatu
yang dibelanjakan untuk kebaikan. Infak juga tidak memilki batas waktu
untuk begitu juga dengan besar dan kecilnya. Akan tetapi infak biasanya
identik dengan harta yaitu sesuatu yang diberikan untuk kebaikan. Jika ia
berinfak maka kebaikan akan kembali kepada dirinya sendiri, jika tidak
melakukan infak maka tidak jatuh kepada dosa. Sedangkan menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat, Infakadalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan diluar
zakat untuk kemaslahatan umum.
Seperti pada ayat Al-Quran Surah Ali Imran : 134
ِ ‫ظ ِو ي َي ال ْ غ َ ي ْ ع َ َّ ال ْ ع َ ا ف ِ ي َي ع َ ِي ال ٌ ه‬
ُ ‫اض ۗ َّ َّللاه‬ ِ ‫ا ل ه ِر ي َي ي ُ ٌ ْ ف ِ ق ُ ْ َى ف ِ ي ال س ه هس ا ِء َّ ال ضه هس ا ِء َّ ال ْ ك َ ا‬
ِ ‫ب ال ْ ُو ْح‬
‫س ٌ ِ ي َي‬ ُّ ‫ي ُ ِح‬
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan”
B. Pengertian Shadaqah
Sedekah berasal dari kata shadaqah, yang berarti jujur atau benar.
Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya.
Menurut terminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan pengertian
infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika
infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut
hal yang bersifat non materii. Adapun anjuran tentang bersedekah seperti
dalam Al-Quran Surah AlBaqarah :254
ْ
َ ِ ‫ي َ ا أ َي ُّ َِ ا ال ه رِ ي َي آ َه ٌ ُ ْا أ ًَ ْ فِ ق ُ ْا ِه هو ا َز َش ق ْ ٌ َا ك ُ نْ ِه ْي ق َ ب ْ ِل أ َ ْى ي َ أ ت‬
َِ ‫ي ي َ ْْ م ٌ ََل ب َ ي ْ ٌع ف ِ ي‬
‫خ ل ه ة ٌ َّ ََل ش َ ف َ ا عَ ة ٌ ۗ َّ ال ْ ك َ ا ف ِ ُس ّ َى ُ ُ ن ُ ال ظ ه ا لِ وُ ْ َى‬
ُ ‫َّ ََل‬

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)


sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. dan
orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim”

Dalam ayat ini Allah menyuruh kita untuk sering bersedekah sebelum
terjadinya hari kiamat yang tidak ada jual beli. Sedekah bisa memberikan dan
mendatangkan syafaat ketika di akhir kelak bagi orang sering bersedekah.
Baik sedekah fisik maupun materi keduanya akan mendapat pahala yang
sama..3

Menurut PSAK 109 shadaqah adalah harta yang diberikan secara


sukarela oleh pemiliknya baik peruntukannya dibatasi (ditentukan) maupun
tidak dibatasi. Sedekah adalah pemberian harta pada orang-orang fakir miskin,
orang yang membutuhkan, atau pihak-pihak lain yang berhak untuk menerima
shadaqah tanpa disertai imbalan, tanpa paksaan, tanpa batasan jumlah, kapan
saja dan berapapun jumlahnya (Mu’is, 2011: 23)4

Arti shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar, dan
dapat dipahami dengan memberikan atau mendermakan sesuatu kepada
orang lain.Dalam konsep ini, shadaqoh merupakan wujud dari keimanan
dan ketaqwaan seseorang, artinya orang yang suka bersedekah adalah
orang yang benar pengakuan imannya. Dalam istilah syari’at Islam,
shadaqah sama dengan pengertian infaq,termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. Sisi perbedaannya hanyaterletak pada bendanya.
infaq berkaitan dengan materi, sedangkan shadaqah berkaitan dengan materi
dan non materi, baik dalam bentuk pemberian uang atau benda, tenaga

3
Analisis Pengelolaan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Untuk Meningkatkan Ekonomi Duafa (Studi Kasus di
Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Cabang Medan ) Nazlah Khairina Perguruan Islam Al-Amjad
4
Ibid
atau jasa, menahan diri untuk tidak berbuat kejahatan,mengucapkan
takbir, tahmid, tahlil, bahkan yang paling sederhana adalahtersenyum kepada
orang lain dengan ikhlas. Dari Abu Dzar, Rasulullah bersabda: “Jika
tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih,membaca
takbir,tahmid, tahlil, berhubungan suami istri, dan melakukankegiatan
amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah” (HR. Muslim)

Dengan demikian dapat dipahami bahwa shodaqah adalah


keseluruhan amal kebaikanyang dilakukan setiap Muslim untuk
menciptakan kesejahteraan sesama umat manusia, termasuk untuk
kelestarian lingkungan hidup dan alam semesta ciptaan Ilahi guna
memperoleh hidayah dan ridha dari Allah Swt5

C. Dasar Hukun Sedekah


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat, Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh
seseorang atau badan diluar zakat untuk kemaslahatan umum
Berinfak dan bersedekah sangatlah amat di anjurkan dalam syariah islam.
Banyak ayat dalam al – Qur’an menjelaskan berinfak dan bersedekah
,diantaranya ayat menjelaskan anjuran berinfak. Allah berfirman dalam Q.S
Ali – Imran /3 : 134

ِ ‫ظ ِو ي َي ال ْ غ َ ي ْ ع َ َّ ال ْ ع َ ا ف ِ ي َي ع َ ِي ال ٌ ه‬
ۗ ‫اض‬ ِ ‫ا ل ه ِر ي َي ي ُ ٌ ْ ف ِ ق ُ ْ َى ف ِ ي ال س ه هس ا ِء َّ ال ضه هس ا ِء َّ ال ْ كَ ا‬
ِ ‫ب ال ْ ُو ْح‬
‫س ٌ ِ ي َي‬ ُّ ‫َّ َّللاه ُ ي ُ ِح‬
“(Yaitu) Orang – orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang – orang yang menahan amarahnya
dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang – orang
yang berbuat kebaikan
Dalam kandungan ayat tersebut mengatakan bahwa orang –
orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu yang sempit
maupun lapang maksudnya yaitu baik dalam keadaan kaya maupun
miskin, ataupun dalam keadaan senang maupun susah, mereka

5
Nizar, M. N. M. (2016). Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan
Zakat, Infaq dan Shadaqah (Zis) di Masjid Besar Syarif Hidayatullah Karangploso
Malang. MALIA (TERAKREDITASI), 8(1).
senantiasa berinfak karena yang demikian itu ciri orang – orang yang
bertaqwa. Pengeluaran infak merupakan suatu tolak ukur ketaqwaan
seseorang karena yang mengeluarkan infak memiliki tanda – tanda
ketaqwaan. Seseorang yang berusaha menjadi orang yang taqwa akan
memiliki tanda-tanda sikap pemurah dan jiwa sosial yang tinggi
dengan mengeluarkan harta, salah satunya melalui infak. Selain itu
ayat mengenai anjuran untuk berinfak terdapat firman Allah dalam Q.S
At – Thalaaq/ 65: 7
ُ ٍ ‫ق ِه هو ا آ ت َا‬ْ ِ ‫ق ذ ُ ّ س َ ع َ ةٍ ِه ْي س َ ع َ ت ِ َِ ۖ َّ َه ْي ق ُ دِ َز عَ ل َ ي ْ َِ ِز ْش ق ُ َ ُ ف َ ل ْ ي ُ ٌ ْ ف‬ ْ ِ‫لِ ي ُ ٌ ْ ف‬
‫ف َّللاه ُ ً َ ف ْ س ً ا إ ِ هَل َه ا آ ت َا ُ َا ۚ س َ ي َ ْج ع َ ُل َّللاه ُ ب َ ع ْ د َ ع ُ سْ ٍس ي ُ سْ ًس ا‬ُ ِ ّ ‫َّللاه ُ ۚ ََل ي ُ ك َ ل‬
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi infaq dari harta yang diberikan Allah kepadanya.”

Firman Allah terdapat dalam Q.S Al – Baqarah/ 2 : 261

‫ت س َ ب ْ َع‬ْ َ ‫ح ب ه ةٍ أ َ ً ْ ب َ ت‬
َ ‫َه ث َ ُل ا ل ه رِ ي َي ي ُ ٌ ْ فِ ق ُ ْ َى أ َ ْه َْ ا ل َ ُِ نْ ف ِ ي س َ ب ِ ي ِل َّللاه ِ ك َ َو ث َ ِل‬
ِ ‫ف ل ِ َو ْي ي َ شَا ءُ ۗ َّ َّللاه ُ َّ ا‬
ٌ ‫س ٌع ع َ ل ِ ي ن‬ َ ُ ‫س َ ٌ َا ب ِ َل ف ِ ي ك ُ ّل ِ س ُ ٌ ْ ب ُ ل َ ةٍ ِه ا ئ َ ة‬
ُ ‫ح ب ه ةٍ ۗ َّ َّللاه ُ ي ُ ضَ ا ِع‬

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,


pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka
Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan
(rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.

Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa infak termasuk


amal yang sangat dianjurkan (sunat muakkadah), bahkan dapat
menjadi wajib apabila masyarakat sangat membutuhkan.

Allah membuka pintu selebar – lebarnya bagi hambanya untuk


berlomba – lomba berbuat kebaikan dan menciptakan kemaslahatan
kepada sesama manusia. Bahkan dalam kondisi miskinpun seseorang
memiliki peluang yang besar utuk bersedekah sehingga seseorang tidak
perlu berkecil hati dalam berlomba-lomba di dalam kebaikan.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. At – Taubah /9 :103
َ َّ ‫ص د َ ق َ ة ً ت ُط َ ِِّ ُس ُ ُ نْ َّ ت ُ َص ك ِّ ي ِِ ْن ب ِ َِ ا‬
‫ص ّل ِ عَ ل َ ي ْ ِِ ْن ۖ إ ِ هى‬ َ ْ‫خ ر ْ ِه ْي أ َ ْه َْ ا ل ِ ِِ ن‬ ُ
ٌ ‫ك س َ ك َ ٌي ل َ ُِ ْن ۗ َّ َّللاه ُ س َ ِو ي ٌع عَ ل ِ ي ن‬َ َ ‫ص ََل ت‬
َ

Terjemahanya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,


dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoakan untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka dan Allah maha mendegar lagi Maha
mengetahui”

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT


memerintahkan kepada Rasulullah sebagai seorang pemimpin
mengambil sebagian harta benda mereka sebagai sedekah atau zakat
untuk menjadikan bukti kebenaran tobat mereka, karena sedekah atau
zakat tersebut akan membersihkan diri mereka dari dosa. Maka,
sedekah disebut juga sebagai zakat dan hal ini diperintah oleh Allah
SWT untuk bersedekah jadi sebagai seorang muslim hendaklah
melakukan yang telah diperintahkannya karena tindakan itu akan
menunjukka pada kebenaran (siddiq) seorang hamba dalam beribadah
dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT6

D. Konsep Pengelolaan dan Infak dan Sedekah


Dalam pengelolaan dana Zakat ,Infak , dan Sedekah (ZIS) harus sesuai
dengan syariah yang memiliki syarat - syarat yang harus dimiliki oleh
seseorang yang mengelola dana ZIS tersebut yaitu :
1. Beragama Islam (Muslim)
Syarat ini menjadi syarat yang utama bagi orang yang mengurusi
amil zakat karena zakat merupakan urusan kaum muslim, sebagai
seorang muslimlah yang harus menangani urusan tersebut.
2. Mukallaf
Yang dimaksud dengan mukalllaf yaitu orang dewasa yang sehat
akal fikirannya yang siapa menerima tanggungjawab mengurus
urusan umat.
3. Memiliki sifat amanah dan jujur

PENGELOLAAN DANA INFAK DAN SEDEKAH DARI ORANG TUA SISWA PADA SEKOLAH AL – FITYAN (Studi
6

Yayasan Al – Fityan School Cabang Gowa)


Sifat ini penting untuk menjaga kepercayaan umat. Artinya para
muzakki akaan rela menyerahkan dana ZIS untuk dikelola melalui
lembaga atau institusi, jika memang lembaga atau institusi ini patut
dan layak di percaya. Keamanahan ini diwujudkan dalam bentuk
transparansi (keterbukaan) dalam menyampaikan laporan
pertanggungjawaban secara berkala dan juga ketetapan
penyaluraan sejalan dengan syariah islam
4. Mengerti dan memahami hukum – hukum mengenai ZIS agar
mampu melakukan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan
ZIS.
5. Mampu untuk melaksanakan tugas Petugas pengelola hendaknya
memenuhi syarat untuk dapat melaksanakan tugasnya dan sanggup
untuk memikul tugas tersebut. Kejujuran saja belum cukup bila
tidak disertai dengan kekuatan untuk bekerja.7
Untuk menjadi seorang amil dalam mengelola dana ZIS harus
memiliki syarat – syarat tertuntu sebagaimana yang telah
disebutkan agar dapat dikelola dengan baik dan bisa dipertanggung
jawabkan. Dalam pengelolaan dan ZIS syaratnya sama saja akan
tetapi dalam pengelolaan dana infak dan sedekah harus memiliki
pembukuan sendiri agar lebih mudah mengetahuinya. Dalam hal
ini yang fokus dibahas adalah pengelolaan dana infak dan sedekah
maka konsep pengelolaan dana infak dan sedekah yang akan
difokuskan. Konsep pengelolaan dana infak dan sedekah sama
dengan pengelolaan zakat. Dalam Organisasi Pengelola Dana
Zakat, Infak, dan Sedekah (OPZIS) memisahkannya dengan dana
zakat dengan tujuan untuk memisahkan sumber dan penggunaan
dananya sehingga amanah dari masyarakat bisa disampaikan sesuai
dengan ketentuan syariah. Untuk dana infak paling tidak digunakan
untuk memberikan informasi tentang dari mana sumber dana infak
diperoleh dan kemana penyaluran dana infak tersebut dilakukan,
sedangkan mengenai sedekah sebagaimana yang diketahui bahwa
sedekah tidak hanya menyangkut hal yang bersifat materi akan

7
Ibid
tetapi bersifat nonmateri. Jika OPZIS menerima sedekah dalam
bentuk barang, maka OPZIS perlu melakukan penilaian terhadap
harga riil barang yang diberikan sepanjang bisa diketahui secara
pasti sehingga barang tersebut kemudian dikuantifikasi dengan
nilai nominalnya
Dalam proses pengelolaan dana infak dan sedekah
menggunakan sistem pengelolaa dana seperti halnya dana zakat.
Untuk pelaporan keuangan pengelolaan dana ZIS maka
memerlukan berapa hal yang harus di sampaikan kepada donator
yaitu :
1. Sumber dana infak dan sedekah baik materiil maupun
nonmaterial. Untuk sedekah nonmaterial dikuantifikasikan
dengan merujuk harga barang tersebut.8
2. Penekanan jenis dana infak diketahui dari niat atau tujuan
donaturnya sehingga pengelola ZIS perlu menayakan kepada
donator tentang tujuan diberikan dana tersebut, bahkan tidak
jarang ada donator mengikrarkan bahwa dana infak yang
diberikan dialokasikan untuk tujuan khusus, misalnya infak
untuk fakir miskin atau untuk pendidikan anak yatim.
Tentunya pengelola ZIS perlu merincikan sumber dana secara
detail sehingga public juga mengetahui tentang sumber dana
yang diperoleh oleh OPZIS. Kadang – kadang pengelola dana
ZIS juga menerima dana dari donator yang tidak bersedia
menyebutkan identitasnya, hal ini tentunya perlu dihargai
sebagai bentuk upaya menghindari adanya riya (suka
memamerkan kebaikan kepada orang lain. Namun, demikian
sebaiknya pengelolaan dana ZIS semaksimal mungkin
mengupayakan adanya konfirmasi tentang identitas donator.
Paling tidak identitas tersebut digunakan untuk pengendalian
internal dan tidak untuk dipublikasikan

8
Ibid
BAB III
Penutup

Kesimpulan

Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencangkup zakat dan non zakat. Infaq ada
yang wajib dan ada yang sunnah. Infaq yang wajib diantaranya adalah zakat, kafarat, dan
nadzari. Sedangkan infaq yang sunnah diantaranya adalah infaq kepada fakir miskin sesama
muslim, infaq bencana alam, dan infaq kemanusiaan

Shodaqah adalah keseluruhan amal kebaikanyang dilakukan setiap Muslim untuk


menciptakan kesejahteraan sesama umat manusia, termasuk untuk kelestarian lingkungan
hidup dan alam semesta ciptaan Ilahi guna memperoleh hidayah dan ridha dari Allah Swt

Dalam pengelolaan dana Zakat ,Infak , dan Sedekah (ZIS) harus sesuai dengan
syariah yang memiliki syarat - syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang mengelola
dana ZIS
DAFTAR PUSTAKA

Habib, A. A. (2016). The Principle of Zakat, Infaq, and Shadaqah Accounting Based SFAS
109. Journal of Accounting and Business Education

Analisis Pengelolaan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Untuk Meningkatkan Ekonomi Duafa
(Studi Kasus di Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Cabang Medan ) Nazlah Khairina
Perguruan Islam Al-Amjad

Analisis Pengelolaan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) Untuk Meningkatkan Ekonomi Duafa
(Studi Kasus di Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat Cabang Medan ) Nazlah Khairina
Perguruan Islam Al-Amjad

Nizar, M. N. M. (2016). Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan


Zakat, Infaq dan Shadaqah (Zis) di Masjid Besar Syarif Hidayatullah Karangploso
Malang. MALIA (TERAKREDITASI),

PENGELOLAAN DANA INFAK DAN SEDEKAH DARI ORANG TUA SISWA PADA
SEKOLAH AL – FITYAN (Studi Yayasan Al – Fityan School Cabang Gowa)

Anda mungkin juga menyukai