Anda di halaman 1dari 20

Modul 3

Musculus Struktur Oromaksilofasial: Serba


Serbi Otot

Kelompok 2

Tutor: DR.drg.Nila Kasuma, M.BioMed


2211412018 Siska Aprilia
2211412027 Zahrani Assyifa
2211413014 Dida Ardan
2211413008 Fathurrahman Ariza Busril
2211413018 Oktafinny Lufti
2211413022 Nasywa Oktarina Harvi
2211413019 Sri Rizki
2211412034 Arya Nugraha
2211413043 Windri Zhafirah
2211413035 Nur Azizah
2211413030 Fathiya Khalilah Balqis
2211411007 Riva Ryanda
Serba Serbi Otot
Uus, mahasiswa baru kedokteran gigi sedang mengikuti praktikum anatomi
kedokteran gigi tentang sistem stomatognasi. Ia teringat kepada ibunya yang
sering mengeluh kesulitan saat mengunyah dan menelan makanan. Uus jadi
ingin lebih mengetahui bagaimana sistem musculoskeletal orofasial bekerja,
dan otot-otot apa saja terlibat serta perannya dalam mastikasi.

Dosen menjelaskan anatomi dan peranan laring dan faring, serta otot yang
bekerja saat deglutasi dan sistem muskuloskeletal leher. Uus mendapatkan
penjelasan, ternyata banyak otot yang terlibat saat pengunyahan dan
menelan makanan. Bagaimana saudara menjelaskan mengenai hal di atas ?

Terminologi 01
Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan
mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan
interpretasi.
Terminologi:
1. Sistem stomatognasi: Sistem yang bertanggung jawab terhadap fungsi
pengunyahan, bicara, dan menelan.

2. Sistem musculoskeletal: Suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot,


kartilago, ligament, tendon, fascia, bursae dan persendiaan.

3. Mastikasi: Proses pengunyahan makanan sebagai persiapan untuk


menelan & mencerna.

4. Deglutasi: Proses menelan makanan ke kerongkongan,yaitu ada 3


fase:folenter, faringeal, esophageal; Suatu perpindahan makanan dari
mulut ke lambung.

Menentukan
masalah. 02
Menganalisa masalah melalui brain storming dengan
menggunakan prior knowledge.
Rumusan Masalah:
1. Apa saja otot-otot yang terlibat dalam proses mastikasi?
2. Bagaimana anatomi dan otot dari faring dan laring?
3. Bagaimana sistem musculoskeletal orofasial bekerja?
4. Apa saja otot yang bekerja saat deglutasi?
5. Apa peran laring dan faring saat deglutasi?
6. Apa fungsi sistem stomatognasi?
7. Bagaimana hubungan fisiologi musculoskeletal, sistem
mastikasi dan sistem deglutasi?

Menganalisa
masalah. 03
Menganalisa masalah melalui brain stormingdengan
menggunakan prior knowledge.
Menganalisa masalah melalui brain stormingdengan menggunakan
prior knowledge:
1. Apa saja otot-otot yang terlibat dalam proses mastikasi?

Otot- otot utama yang terlibat langsung dalam pengunyahan adalah


muskulus masseter, muskulus temporalis, muskulus pterygoideus
lateralis, dan muskulus pterygoideus medialis.

Selain itu juga ada otot-otot tambahan yang juga mendukung proses
pengunyahan yaitu muskulus mylohyoideus, muskulus digastrikus,
muskulus geniohyoideus, muskulus stylohioideus, muskulus
infrahyoideus, muskulus buksinator dan labium oris.

2. Bagaimana anatomi dan otot dari faring dan laring?


⧫ faring, terdiri atas nasofaring, orofaring dan laryngofaring

⧫ Otot-otot faring :

⧫ Longitudinal (di dalam)

⧫ Otot otot circular (di luar)

⧫ Laring,dibentuk oleh cartilago,ligamentum,otot,dan membran


mukosa
⧫ Otot otot laring:
-ekstrinsik (yang menggerakkan seluruh laring)
-instrinsik
3. Bagaimana sistem musculoskeletal orofasial bekerja?
Gerakan terjadi ketika :
1. Sistem saraf (otak dan saraf) mengirimkan pesan untuk
mengaktifkan otot rangka/otot lurik.
2. Serat otot akan berkontraksi (menegang) sebagai respons
terhadap pesan tersebut.
3. Ketika otot aktif atau mengumpul, ia menarik tendon.
Tendon melekatkan otot ke tulang.
4. Tendon menarik tulang, membuatnya bergerak.
5. Untuk mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan
pesan lain. Ini memicu otot-otot untuk rileks atau
dinonaktifkan.
6. Otot yang rileks melepaskan ketegangan, menggerakkan
tulang ke posisi istirahat.

1. Apa saja otot yang bekerja saat deglutasi?


⧫ Proses menelan melibatkan gerakan kontraksi dan relaksasi otot lurik orofaring dan 1/3
bagian atas esofagus; otot polos pada 2/3 bagian bawah esofagus; serta neuron motorik
batang otak dan persarafan otonom.

⧫ Suatu fase oral yang normal membutuhkan otot labial yang intak untuk memastikan
penutupan bibir yang sempurna sehingga mencegah makanan keluar dari rongga mulut;
pergerakan lidah yang lengkap untuk mendorong bolus ke posterior; otot bukalis yang
intak untuk memastikan material tidak jatuh ke dalam sulkus lateralis; dan otot palatum
yang normal serta kemampuan untuk bernapas secara normal melalui hidung

⧫ Fase faringeal dimana bolus masuk ke dalam faring akan terjadi kontraksi dari atas ke
bawah yang progresif dari otot otot konstriktor faringeal.
⧫ Fase esofageal, makanan di esofagus akan didorong dengan gerakan peristaltik. Sfingter
esofagus bawah akan mengalami relaksasi dan menyalurkan bolus dari esofagus menuju
lambung. Otot yang bekerja dipersarafi oleh nervus X
5. Apa peran laring dan faring saat deglutasi?
⧫ Laring, peran laring saat deglutasi
1.Mengarahkan Makanan Masuk
Laring juga berfungsi untuk membantu mengarahkan makanan masuk ke
esofagus. Saat makan, gerakan mundur lidah memaksa epiglotis (kartilago pada
laring) untuk menutupi glotis (bagian tengah laring) agar makanan tidak masuk ke
paru-paru.agar sistem pernapasan pada manusia tidak terluka.

2.Melindungi Saluran Pernapasan


Di bagian pangkal laring terdapat epiglotis yang berfungsi sebagai katup pangkal
tenggorokan. Fungsi dari katup pangkal tenggorokan yakni membuka dan
menutup trakea. Epiglotis akan membuka saat kita bernapas. Saat kita makan dan
minum, epiglotis menutup trakea sehingga makanan dan minuman tidak akan
masuk ke saluran pernapasan.

⧫ Peran faring saat deglutasi


1. Memisahkan udara dari makanan dan air
Fungsi faring lainnya adalah mencegah udara agar tidak masuk ke sistem
pencernaan. Ini juga berfungsi agar makanan serta minuman tidak masuk ke
sistem pernapasan.

Hal ini bisa terjadi karena adanya epiglotis atau katup di bagian ujung dari faring.
2. Berperan dalam proses menelan makanan
Otot-otot pada faring juga mempunyai fungsi dalam proses menelan makanan.
Otot-otot tersebut dapat melebar dan mengangkat laring, sehingga makanan dapat
tertelan dengan benar.

3. Mendorong makanan ke dalam kerongkongan


Fungsi faring lainnya adalah membantu makanan agar bisa masuk ke dalam
kerongkongan. Makanan akan masuk kerongkongan, melalui kerja kontraksi otot
melingkar pada faring.
1. Apa fungsi sistem stomatognasi?

Sistem stomatognati merupakan suatu unit fungsional di bagian


kepala, yang meliputi beberapa komponen jaringan dengan berbagai
asal struktur. Unit fungsional bekerja secara terintegrasi dalam
mekanisme yang rumit pada sistem stomatognatik.

Fungsi tersebut meliputi pengunyahan, penelanan, berbicara,


bernafas, menghisap, bersiul, menyanyi, tersenyum dan fungsi lain
yang terkait.

7. Bagaimana hubungan fisiologi musculoskeletal, sistem mastikasi dan


sistem deglutasi?

Tahapan pencernaan yaitu ingesti (pemasukan makanan ke dalam rongga


mulut), mastikasi (pengunyahan) dimana terjadi pencernaan secara mekanis
yang dilakukan oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh saliva atau air ludah
serta Deglutasi (penelanan) dimana makanan akan masuk akan masuk ke
faring dan diteruskan ke esofagus. Mastikasi dan deglutasi tergabung dalam
satu proses yang berkelanjutan. Tahapan pencernaan juga dibantu oleh otot,
tulang, sendi dan struktur jaringan penunjang sekitar sendi yang tergabung
dalam sistem muskuluskeletal.
Skema
Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen
permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar
04
masing-masing komponen untuk mencari solusi secara
terintegrasi.
Tujuan
Pembelajaran 05
Memformulasikan tujuan pembelajaran.

Learning Objective:
1. Anatomi muskulus rongga mulut
2. Sistem musculo skeletal kepala dan orofacial, leher
3. Otot – otot mastikasi dan deglutasi
4. Anatomi Larynx,Pharynx dan otot larynx, farynx
Mengumpulkan
informasi 06
Mengumpulkan informasi di perpustakaan,
internet, dan lain-lain

Sintesa dan uji


informasi 07
Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
1. Anatomi Muskulus Rongga Mulut
⧫ Rongga mulut terletak di inferior rongga hidung. Terdiri dari :
1. Roof atau atap : soft palates dan hard palates
2.Floor : jaringan lunak berupa muscular diaphragm dan lidah
3.Dinding atau lateral : otot otot pipi dan menyatu di sebelah anterior
dengan bibir yang mengelilingi oral fissure.

1. Dinding rongga mulut


⧫ Terdiri dari fascia dan lapisan buccinator. Di anterior terdapat M.
Buccinator dengan M. Orbicularisoris dan masuk ke modioulus. Di
posterior bergabung dengan M. Superior constrictor melalui
pterygomandibular raphe. Inervasi N. VII.

2. Atap rongga mulut


a) Palatum durum / hard palate
Memisahkan rongga mulut dari rongga nasal. Terdiri dari :
⧫ ¾ anterior : processus palatine os maxila
¼ posterior : plat horizontal os palatinus
⧫ Ditutupi sebelah atas oleh mukosa respiratory : membentuk dasar nasal cavities,
sebelah bawah ditutupi oleh lapisan mukosa oral mucosa dan membentuk atap
cavity.
b) Palatum molle / soft palates
⧫ 1) M. Levator Veli Palatini
Berfungsi untuk menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan
lumen tuba auditiva. Persyarafan : Rr pharyngeales dan N. Glossopharyngeus.
⧫ 2) M. Tensor Veli Palatini
Berfungsi untuk menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan
lumen tubaauditiva. Persyarafan : N. Musculi tensoris veli palayini dari N.
Mandibularis
⧫ 3) M. Palatoglossus
Memiliki fungsi untuk menurunkan palatum molle, mengangkat pangkal lidah
untukmenyempitkan pharynx. Persyarafan : nervus glossopharyngeus
⧫ 4) M. Uvulae
Berfungsi untuk menebalkan dan memendekkan uvula. Persyarafan : Rr
pharyngealis dari N. Glossopharyngeus dan N. Vagus.
⧫ 5) M. Palatopharyngeus
Berfungsi sebagai depresor atau menurunkan palatum molle, kontraksi fausial
isthmusdan membantu elfasi laring. Persyarafan : N. Glossopharyngeus.

3. Dasar rongga mulut


⧫ Dibentuk oleh tiga struktur. Terdapat muscular diaphragm yang mengisi celah
berbentuk U antara sisikanan dan kiri badan mandibula.
Lidah Lidah terbagi atas:
1. Apex Linguae
2. Dorsum Linguae
3. Radix Linguae
4. Facies Inf
2. Sistem musculo skeletal kepala dan orofacial, leher
1. otot kulit kepala atau scalp
Terdiri dari dua venter, yaitu venter occipitalis dan venter frontalis.
a) M. Occipitalis, berfungsi menarik galea dan ikut menunjang M. Frontalis.
b) M. Frontalis, berfungsi mengangkat alis dan menarik scalp.
2. otot-otot sekitar mata
a) M. Orbicularis oculi, berfungsi menutup kelopak mata (merupakan bagian dari
pars orbitalisdan pars palpebralis), menekan saccus lacrimalis (pars lacrimalis )
b) M. Corrugaror Supercili, berfungsi menarik alis mata ke bawah medial.
3. otot-otot sekitar hidung
a) M. Procerus (M. Pyramidalis Nasi), berfungsi menurunkan sudut alis mata.
b) M. Nasalis, berasal dari maksila, melewati dorsum nasal dan berakhir di
jembatan hidung.Berfungsi membuka apertura dan katup hidung slama
beraktivitas atau nafas dalam-dalam.
c) M. Depresor septi ( M. Dep. Ala nasi), berfungsi mengecilkan lobang hidung.

4. otot-otot sekitar mulut


Terdiri atas:
a) M. Orbicularis oris, berfungsi menutup mulut.
b) M. Buccinator, merupakan otot samping lateral rongga mulut diantara puncak alveolarmaksila dan
mandibula. Berfungsi untuk membantu mengontrol bolus saat mengunyah.
c) Kelompok superior :
1. M. Risorius dan M. Levator labii siperior aleque nasi. Origo di bagian atas processus frontalismaksila,
menuju tulang rawan lteral hidung dan insersi ke bibir bagian atas bergabung denganM. Orbicularis oris.
2. M. Levator labii superior. Origo dari tepi inferior orbital dan insersi ke lapisan otot bibir bagian atas.
3. M. Zygomaticus minor. Origo pada permukaan lateral zygomaticum dan insersi ke lapisanotot bibir
bagian atas. Berfungsi untuk menaikkan bibir bagian atas memperlihatkan maksilaseperti saat tersenyum.
4. M. Zygomaticus mayor. Origo pada tulang zigoma dan insesrsi ke orbicularis oris. Berfungsiuntuk
menarik sudut mulut ke atas seperti saat tertawa.
5. M. Levator anguli oris. Origo pada fossa kaninus dan insersi ke orbicularis oris bagian bawah.Otot ini
berperan saat tersenyum.
d) Kelompok inferior
1) M. Mentalis, berfungsi untuk membentuk lekuk dagu, pergerakan bibir
bawah.
2) M. Depressor labii inferior, berfungsi untuk menarik bibir bawah ke lateral
dan inferior.

5. Otot sekitar telinga


a) M. Auricularis anterior, berfungsi sebagai penggerak daun telinga ke depan
dan ke atas.
b) M. Auricularis posterior, berfungsi sebagai penggerak daun telinga ke arah
belakang.
c) M. Auricularis superior, berfungsi untuk menggerakkan daun telinga ke
belakang dan ke atas

Leher
● Disebut juga regio cervicalis atau cervik
● Menghubungkan kepala dan badan
● Dilalui oleh alat-alat penting seperti :
• medulla spinalis
• pembuluh syaraf dan pembuluh darah besar
• Trachea
• Oesophagus

● Berisi alat-alat dan glandula


Leher dibagi atas:
● Regio anterior
● Regio posterior
● Regio lateral
Otot-otot disekitar kepala dan mata

Otot-otot disekitar mulut


3. Otot-otot mastikasi dan deglutasi
1). Otot mastikasi
⧫ Musculus masseter : mengangkat mandibular, juga membantu gerakan-gerakan protraksi, retraksi dan
gerakan dari sisi ke sisi.
⧫ Musculus temporalis : serat vertical untuk mengangkat mandibula, serat horizontal untuk memundurkan
mandibula dan unilateral untuk mengunyah.
⧫ Musculus pterygoideus lateralis : bilateral untuk protrusi mandibular dan unilateral untuk gerakan
mengunyah.
⧫ Musculus pterygoides medialis : mengangkat mandibular.
⧫ Musculus buccinator : bekerja bersama lidah untuk menjaga makanan di antara permukaan oklusal di
luar vestibulum oris.
⧫ Musculus geniohyoid : menarik mandibular ke kaudal dan mengangkat os.hyoid ke cranial.
⧫ Musculus genioglossus : protrusi lidah.
⧫ Musculus hyoglossus : depressi lidah.
⧫ Musculus styloglossus : gerakan lidah ke superior dan posterior
⧫ Musculus palatoglossus : elavasi radix linguae, menutup isthmus faucium dengan cara mengkontraksi
arcus palatoglossus.
⧫ Musculus longitudinalis superior : memendekan lidah dan membuat dorsum linguae menjadi cekung.
⧫ Musculus transversus linguae : memanjangan lidah dan memperkecil lidah.
⧫ Musculus verticalis linguae : melebarkan dan meratakan lidah.
2). Otot deglutisi
⧫ Musculus tensor veli palatine : meregangkan pars anterior palatum mole dan
meluruskan lengkungannya, memisahkan nasopharynx dari oropharynx
⧫ Musculus levator veli palatine : bilateral nya untuk menarik pars posterior
palatum moll eke superoposterior dan memisahkan nasopharynx dari oropharynx
⧫ Musculus palatoglossus : menarik radix linguae ke superior dan ke arcus
palatoglossus
⧫ Musculus palatopharyngeus : mengangkat pharynx ke anteromedial
⧫ Musculus salpingopharyngeus : mengangkat pharynx dan membuka tuba
pharyngotympanica
⧫ Musculus stylopharyngeus : mengangkat pharynx dan larynx
⧫ Musculus constrictor pharyngis superior : kontriksi pharynx superior
⧫ Musculus constrictor pharyngis medius : konstriksi pharynx medius
⧫ Musculus pharyngis inferior : kontriksi pharynx inferior
4. Anatomi Larynx,Pharynx dan otot larynx, farynx
⧫ ANATOMI LARING
⧫ Laring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang merupakan suatu rangkaian tulang
rawan yang berbentuk corong dan terletak setinggi vertebra cervicalis IV – VI, dimana pada anak-anak
dan wanita letaknya relatif lebih tinggi. Laring pada umumnya selalu terbuka, hanya kadang-kadang
saja tertutup bila sedang menelan makanan.
⧫ Lokasi laring dapat ditentukan dengan inspeksi dan palpasi dimana didapatkannya kartilago tiroid
yang pada pria dewasa lebih menonjol kedepan dan disebut Prominensia Laring atau disebut juga
Adam’s apple atau jakun.
⧫ Batas-batas laring berupa sebelah kranial terdapat Aditus Laringeus yang berhubungan dengan
Hipofaring, di sebelah kaudal dibentuk oleh sisi inferior kartilago krikoid dan berhubungan dengan
trakea, di sebelah posterior dipisahkan dari vertebra cervicalis oleh otot-otot prevertebral, dinding dan
cavum laringofaring serta disebelah anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak, dan kulit. Sedangkan
di sebelah lateral ditutupi oleh otot-otot sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobus kelenjar tiroid.
⧫ Laring berbentuk piramida triangular terbalik dengan dinding kartilago tiroidea di sebelah atas dan
kartilago krikoidea di sebelah bawahnya. Os Hyoid dihubungkan dengan laring oleh membrana
tiroidea. Tulang ini merupakan tempat melekatnya otot-otot dan ligamenta serta akan mengalami
osifikasi sempurna pada usia 2 tahun. Secara keseluruhan laring dibentuk oleh sejumlah kartilago,
ligamentum dan otot-otot.

⧫ ANATOMI FARING
•Merupakan bagian sistem Digestivus
Panjang: 12 cm, terbentang dari basis cranii-C.
Hubungan dengan sekitarnya:
• Atas: Corpus sphenoidalis, pars basilaris occipitalis
Bawah : Oesophagus
Depan : Cavum nasi, cavum ons, larynx Belakang : Fascia & Mm. Prevertebralis
• Lateral : Proc. Styloideus
• Terdiri atas: dibagi oleh: Palatum Mole
• Naso Pharynx / epipharynx
Oropharynx / mesopharynx
Laryngo pharynx / hypopharynx
Faring merupakan suatu saluran fibromuskuler yang berbentuk seperti corong, yang besar pada bagian atas
dan menyempit pada bagian bawah. Batas atas faring adalah dasar tengkorak yang berhubungan dengan
hidung melalui koana dan ke dean berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus orofaring serta
kebawah menyambung dengan esofagus setinggi vertebra servikal 6.
Bagian atas faring akan berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, bagian depan berhubungan
dengan rongga mulut melalui isthmus orofaring dan bagian bawah berhubungan dengan esofagus melalui
auditus faring. Faring dibagi menjadi nasofaring, orofaring dan laringofaring (hipofaring). Dining posterior
faring pada orang dewasa panjangnya =14 cm, yang dibentuk oleh selaput lendir, fasia faringobasiler,
pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.
Pertanyaan:

Anda mungkin juga menyukai