KP 3 1 Resin Akrilik Sifat, Klasifikasi, Komposisi, Kegunaan, Manipulasi
KP 3 1 Resin Akrilik Sifat, Klasifikasi, Komposisi, Kegunaan, Manipulasi
KEDOKTERAN GIGI
Thermoplastic
Polimer
Thermohardening/thermosetting
Elastomer
Resin thermoplastic → lunak kembali bila
dipanaskan
Contoh : celluloid, cellulose nitrate, vinyl resin,
nylon, polycarbonate, resin akrilik
2. Bubuk/Powder/Polimer
Polimetil metakrilat (PMMA)
Bentuk partikel granular/bulat, BM = 40000,
transparan, menyerupai kaca, ukuran partikel
= 150-300 μm, BJ = 1,19 gr/cm3
Inisiator → memulai polimerisasi
Contoh : Benzoyl peroxide, lauroyl peroxide
Bervariasi antara 0,02-1%
Plasticizer (pelunak)
Contoh : Dibutyl phtalate 2-7 %
Zat pewarna (colouring agent)
Contoh : pigmen anorganik → iron oxide, zinc oxide,
garam kadmium
Serat organik
Rumus Kimia
Monomer MMA : CH3- C-C-O-O-CH3
║
H-C-H
Polimer PMMA :
H-C-H
│
CH3- C-C-O-O-CH3
│
H-C-H
│
CH3- C-C-O-O-CH3
POLIMERISASI
Reaksi intermolekuler berulang yang secara
fungsional mampu berlanjut tidak terbatas
Penggunaan
Dulu : basis protesa
Sekarang : bahan cetak polisulfida dan silikon
kondensasi → produk sampingan (air
dan alkohol) → mempengaruhi
kestabilan bahan cetak → Polieter dan
Vinil Polysiloxane
Istilah yang lebih disukai → Polimerisasi
Pertumbuhan Bertahap, sebab ada polimer yang
disatukan oleh gugus fungsional tanpa pembentukan
produk samping.
Contoh : Poliurethan → reaksi diol dengan
di-isosianat
Diol Diisocyanate
HO-R-OH + O=C=N-Q-N=C=O
HO – R – O – C – N – Q – N = C = O
║ │
O H
URETHANE
Resin terpolimerisasi tumbuh bertahap adalah
bahan yang:
a. Proses polimerisasinya disertai dengan
penghilangan berulang dari molekul-molekul
kecil
b. Memiliki gugus fungsional yang berulang pada
rantai polimer
I* → Radikal bebas
(suatu atom atau kelompok atom yang
memiliki elektron ganjil/tidak berpasangan)
2. PENYEBARAN
Pertumbuhan polimer memerlukan sedikit enegi →
proses berlanjut dengan kecepatan tertentu
Penambahan hidroquinon :
Menghambat polimerisasi bila tidak ada
inisiator
Menunda polimerisasi bila ada inisiator
Oksigen menunda polimerisasi karena
bereaksi dengan radikal bebas
Contoh:
Etil etakrilat berkopolimerisasi dengan MMA →
mengubah kelenturan protesa
2. Blok
Unit monomer yang identik terjadi dalam
urutan yang relatif panjang sepanjang
rantai polimer utama
…M-M-M…M-M-Y-Y-Y…Y-Y-Y-M-M-M…
3. Cangkok/graft
Suatu monomer dicangkokkan pada ‘inti’
bahan
monomer kedua
…M-M-M-M-M…M-M-M-M-M…
│ │
Y Y
│ │
Y Y
Contoh:
Dalam pembuatan gigi akrilik →
meningkatkan ketahanan terhadap pelarut
dan tekanan permukaan
BAHAN PEMBUAT PLASTIS
Mengurangi temperatur penyatuan,
kekuatan, kekerasan dan titik pelunakan
suatu resin
Ada 2 jenis :
A. Eksternal
Bertindak sebagai penetral ikatan sekunder
atau gaya antarmolekuler yang normalnya
menghalangi molekul resin bergeser satu
sama lain bila ditekan
Menembus di antara makromolekul dan
meningkatkan ruang antarmolekul
Merupakan senyawa tidak larut, Ttk Didih tinggi
Jarang digunakan dalam resin gigi
B. Internal
Merupakan bagian polimer melalui kopolimerisasi
dengan komonomer yang tepat
Contoh: Butil metakrilat → meningkatkan ruang
antarmolekul melalui kelompok cabang
MACAM RESIN AKRILIK UNTUK BASIS
GIGI TIRUAN
Molding-tekanan Molding-penyuntikan
SIFAT FISIK POLIMER
Dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur
dan lingkungan serta komposisi, struktur dan
BM suatu polimer
Semakin tinggi temperatur → semakin lunak
dan lemah
Begitu temperatur mencapai Tg → kekuatan
dan modulus elastik ↓, ekspansi termal ↑
Polimer dengan BM lebih tinggi memerlukan
panas/energi yang lebih banyak untuk
mencapai Tg
Teknik Molding-Tekanan
Caranya:
Sediakan cairan dalam mangkok porselen
tertutup (mixing jar/mixing vessels/stellon pot)
Masukkan bubuk ke dalam mangkok hingga
semua cairan terserap bubuk
Tutup dan diamkan → fase dough
Masukkan adonan ke dalam cetakan/mold yang
telah diolesi medium pemisah
Lapisi dengan kertas selofan dan lakukan
pressing
Pemasakan/curing
Fungsi medium pemisah → mencegah kontak
langsung antara resin dengan permukaan
rongga dalam kuvet (dental plaster)
Kegagalan menempatkan medium pemisah secara
tepat dapat menyebabkan 2 kesulitan utama,
yaitu:
a. Bila air dibiarkan melewati permukaan mold
masuk ke dalam resin → mempengaruhi
kecepatan polimerisasi, sifat fisik dan optik resin
b. Bila polimer terlarut atau monomer bebas
dibiarkan merembes ke dalam permukaan,
sebagian medium penanam mungkin menjadi
bersatu dengan basis protesa
Teknik Molding-Penyuntikan
Digunakan kuvet dengan rancangan khusus
→ dilengkapi dengan sprue
Bentuk sediaan:
Resin polistiren → polimer termoplastik
dilunakkan menggunakan panas,
disuntikkan ke dalam mold selagi panas
→ dibiarkan dingin dan memadat
Keuntungan → berkurangnya resiko
terhirup uap monomer
Powder-liquid
Teknik molding-penyuntikan memberikan
keakuratan klinis yang sedikit lebih baik daripada
teknik molding-tekanan
PACKING
Mengisi resin basis protesa ke dalam rongga
mold di kuvet
Perebusan
Teknik pemanasan
Energi gelombang
mikro (microwave)
Polimerisasi → eksotermal