Anda di halaman 1dari 834

LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Pimpinan PT tentang pembukaan program studi akademik

2. Surat Pertimbangan Senat

Kriteria 1
1.5 Rencana Pembelajaran Semester untuk 10 mata kuliah penciri program studi
Kriteria 3
3.2 Dokumen Kebijakan SPMI
3.4 Asli Ijazah Calon Tenaga Kependidikan
3.4 Asli KTP Calon Tenaga Kependidikan
3.4 Asli Surat Pernyataan Kesediaan Calon Tenaga Kependidikan untuk bekerja
penuh waktu 37,5 jam per minggu

LAM-PTKes: Instrumen Pemenuhan Syarat Minimum Akreditasi Program Studi Bidang Kesehatan
Program Sarjana
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Fiqih Halal 1

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Fiqih Halal 1
SKS 3 SKS
Kode MK BJ216051
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester V
Dosen Dosen Universitas
Capaian Menguasai prinsip-prinsip fiqih halal.
Pembelajaran
Lulusan
Kemampuan Akhir Setiap mahasiswa mampu memahami pengertian fiqih, usul fiqih, hubungan keduanya, sejarah dan perkembangan Fiqih dan
Mata Kuliah Usul Fiqih di dunia Islam, pengenalan madzhab fiqih dan usul Fiqih, serta tokoh-tokohnya, sampai pada perkembangan
fiqih dan usul fiqih di Indonesia dengan para tokoh pemikir dan pemikirannya.
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa dapat a. Pengenalan dan Curah TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan: Tugas
menjelaskan orientasi pengantar kuliah Pendapat, TT 3x50’ Makalah, a. Pengertian Syari’ah, Prinsip- 30%
umum mata kulliah ilmu ilmu fiqih Ceramah TMd 3x60’ Presentasi, prinsip Syari’ah, Fikih dan Usul Perfor
fiqih, Syari’ah, Fikih dan b. Pengertian Syari’ah, dan Dialog Dialog Fikih secara etimologis maupun mance
Usul Fikih serta hubungan Fikih dan Usul Fikih terminologis 10%
antara ketiganya secara etimologis b. Hubungan antara Syari’ah dan UTS
maupun terminologis Fikih serta perbedaan antara 20%
c. Hubungan antara keduanya UAS
Syari’ah dan Fikih c. Hubungan antara Fikih dan 40%
serta perbedaan Usul Fikih
antara keduanya
d. Hubungan antara Fikih
dan Usul Fikih
2 Mahasiswa dapat a. Sejarah Kelahiran Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan pengertian objek dan tanya jawab TT 3x50’ Makalah, menjelaskan:
pembahasan, kegunaan dan Perkembangan Gabungan TMd 3x60’ Presentasi, a. Sejarah Kelahiran dan
kronologis timbulnya ushul Ilmu Fikih antara Dialog perkembangan Ilmu
fiqih b. Obyek Kajian Ilmu student Fikih
Fikih Center/ b. Obyek kajian Ilmu Fikih
c. Sistematika Ilmu Fikih inquiry/ c. Sistematika Ilmu Fikih
d. Kegunaan teacher d. Kegunaan mempelajari Ilmu Fikih
mempelajari Ilmu Center e. Ilmu-ilmu Bantu bagi kajian
Fikih ekspository Ilmu Fikih
e. Ilmu-ilmu Bantu bagi
kajian Ilmu Fikih
3 Mahasiswa mampu a. Sejarah Kelahiran Ceramah TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan tentang Ruang dan dan Tanya TT 3x50’ Makalah, menjelaskan:
Lingkup Usul Fikih perkembangan jawab TMd 3x60’ Presentasi, a. Sejarah Kelahiran dan
ilmu Usul Fikih Dialog perkembangan ilmu Usul
b. Obyek Kajian Ilmu Fikih
Usul Fikih b. Obyek Kajian Ilmu Usul Fikih
c. Sistematika Ilmu c. Sistematika Ilmu Usul Fikih
Usul Fikih d. Tujuan dan Kegunaan
d. Tujuan dan mempelajari Ilmu Usul Fikih
Kegunaan e. Aliran-aliran dalam Usul Fikih
mempelajari Ilmu
Usul Fikih
e. Aliran-aliran dalam
usul fiqih
4 Mahasiswa mampu a. Pengertian Hukum Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang Hukum Syara’ dan dialog, dan TT 3x50’ Makalah, menjelaskan tentang:
Syara’, Hakim, Mahkum fih pembagiannya penugasan TMd 3x60’ Presentasi, a. Pengertian Hukum Syara’
dan Mahkum alaih b. Pengertian Hakim Dialog dan pembagiannya
c. Pengertian Mahkum b. Pengertian Hakim
Fih dan Syarat- c. Pengertian Mahkum Fih dan
syarat mahkum fih Syarat- syarat mahkum fih
d. Pengertian d. Pengertian Mahkum ‘alaih,
Mahkum ‘alaih, bentuknya, Pembagian
bentuknya, Kecakapan dan
Pembagian Pengahalangnya
Kecakapan
dan Pengahalangnya
5 Mahasiswa mampu a. Sejarah Kemunculan Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan:
memahami tentang adanya dan perkembangan kelompok TT 3x50’ Makalah, a. Sejarah Kemunculan dan
Mazhab- mazhab dalam Mazhab Fikih dan TMd 3x60’ Presentasi, perkembangan Mazhab Fikih
Fikih dan Usul Fikih Usul Fikih Dialog dan Usul Fikih
b. Mazhab-mazhab b. Mazhab-mazhab Sunni yang
Sunni yang masih masih eksis dan yang sudah
eksis dan yang lenyap
sudah lenyap c. Mazhab-mazhab Syi’i
c. Mazhab-mazhab Syi’i
6 Mahasiswa mampu a. Pengertian dalil Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan:
memahami tentang dalil- hukum diskusi TT 3x50’ Makalah, b. Pengertian dadil hukum
dalil hukum b. Macam-macam dalil kelas TMd 3x60’ Presentasi, c. Macam-macam dalil hukum
hukum: nass dan Dialog
ghairu nass
7 Mahasiswa mampu Aliran-aliran dalam Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan dan
menjelaskan aliran-aliran ushul fiqih diskusi TT 3x50’ Makalah, memahami aliran-aliran dalam
dalam ushul fiqih kelas TMd 3x60’ Presentasi, ushul fiqih
Dialog

8 Ujian Tengah Semester (UTS)


9 Mahasiswa mampu a. Pengertian Dialog TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami tentang Istinbath istinbath hukum dan TT 3x50’ Makalah, tentang istinbath hukum dan
Hukum dan aplikasinya b. Macam-macam diskusi TMd 3x60’ Presentasi, aplikasinya dalam bidang fikih
metode istinbath kelas Dialog
hukum
c. Aplikasi istinbat
dalam
bidang fikih
10 Mahasiswa mampu a. Keberadaan hukum Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu:
menjelaskan Islam di Indonesia kelompok TT 3x50’ Makalah, a. Menjelaskan keberadaan hukum
sejarah dan perkembangan
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Hukum Islam di Indonesia mulai masa kolonial TMd 3x60’ Presentasi, Islam di Indonesia mulai
sampai kemerdekaan Dialog masa kolonial sampai
b. Teori-teori yang kemerdekaan
berkaitan b. Menyebutkan dan menjelaskan
dengan teori-teori yang berkaitan
keberadaan dengan keberadaan hukum
hukum Islam di
Islam di Indonesia Indonesia
11 Mahasiswa mampu a. Lembaga hukum Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu:
menjelaskan lembaga- Islam di Indonesia: kelompok TT 3x50’ Makalah, Menyebut dan menjelaskan
lembaga fikih di Indonesia Bahtsul Masail NU; TMd 3x60’ Presentasi, sebagian lembaga hukum Islam di
dan Kodifikasi hukum Islam Majelis tarjih Dialog Indonesia
Muhammadiyah,
MUI
b. Kodifikasi hukum
Islam
di Indonesia
12 Mahasiswa mampu Tokoh-tokoh pemikir Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu:
menjelaskan tokoh pemikir hukum Islam di kelompok TT 3x50’ Makalah, Menyebutkan sebagian tokoh
hukum Islam di Indonesia Indonesia: Hasbi Ash- TMd 3x60’ Presentasi, pemikir hukum Islam di Indonesia
Shiddieqy, Hazairin, Dialog dan menjelaskan pemikirannya
Sahal Mahfudh, Masdar
F. Mas’udi
13 Mahasiswa dapat Al-Quran Surat 4 ayat 34 Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan apa
menjelaskan perbedaan kelompok TT 3x50’ Makalah, yang dimaksud dengan ayat teologis
penafsiran terhadap al- TMd 3x60’ Presentasi, vs sosiologis (Ashgar Ali Engineer);
Quran Surat 4: ayat 34 Dialog ayat preskriptif vs deskriptif (nashr
hamid
abu)
14 Mahasiswa dapat a. Feminist Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan tentang hermeneutical kelompok TT 3x50’ Makalah, tentang:
feminist hermeneutical approach karya TMd 3x60’ Presentasi, a. Feminist hermeneutical
approach karya fatimah Dialog approach karya fatimah
fatimah mernissi
mernissi (hadits-hadits mernissi (hadits- hadits
(hadits-hadits
misoginis) misoginis)
misoginis)

15 Mahasiswa dapat a. Amina wadud Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan tentang amina (grammar bahasa ara) kelompok TT 3x50’ Makalah, tentang:
wadud TMd 3x60’ Presentasi, a. Amina wadud (grammar bahasa
(grammar bahasa arab) Dialog arab)
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Daftar Referensi:
Wajib:
1. Usul fiqih karya Abdul wahab kalaf , rahmat Sjafei dan buku ahli usul fiqih lainya
2. T. M. Hasbi ash-Shidieqy, Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh.
3. Zarkasji Abdul Salam dan Oman Fathurrohman SW, Pengantar Ilmu Fiqh-Ushul Fiqh
4. Ahmad Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam
5. Pokja Akademik UIN, Fiqih-Ushul fiqh.
6. Abd. Wahhab Khallaf, ‘Ilm Ushul al-Fiqh
7. Wahbah al-Zuhaili, Ushul Fiqh Islam
8. Yamamah, Ansari, Hukum Syara' dan sumber-sumbernya: Sebuah Pengantar Memahami Kajian Ushul Fikih
Anjuran :
1. Abu Ameenah Bilal Philips, terj. Asal Usul dan Perkembangan Fiqh,Analisis Historis atas Madzhab, doktrin, dan kontribusinya
2. Ahmad Arifi, Pergulatan Pemikiran Fiqih “Tradisi” Pola Mazhab
3. Ahmad Hassan, Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup
4. Ahmad Rofik, Hukum Islam di Indoinesia.
5. Qadri Azizy, Eklektisisme Hukum Nasional
6. Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI.
7. N. J. Coulson, A History of Islamic Law
8. Syamsul Anwar, Ushul Fiqh (Teori Hukum Islam)
9. Wael B. Hallaq, A History of Islamic Legal Theories
10. Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia
11. Nourouzzaman Shiddiqi, Penggagas Fikih Indonesia.
12. Hazairin, Hukum Waris Bilateral.
13. Sahal Mahfudh, Nuansa Fikih Sosial.
14. Masdar Farid Mas’udi, Islam Emansipatoris.
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Fiqih Halal 2

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Fiqih Halal 2
SKS 3 SKS
Kode MK BJ216052
Prasyarat Fiqih Halal 1
Program Studi S1 Gizi
Semester VI
Dosen Dosen Universitas
Capaian Menguasai prinsip-prinsip fiqih halal.
Pembelajaran
Lulusan
Kemampuan Akhir Setiap mahasiswa mampu memahami pengertian takrif halal dan haram, prinsip-prinsip islam tentang halal dan haram, halal
Mata Kuliah dan haram dalam makanan, halal dan haram pada minuman, sumber makanan hewani dan nabati yang halal serta haram,
tehnik menyembelih hewan yang benar dan table manner dalam islam.
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) ( (8)
7
)
1 Mahasiswa dapat a. Pengenalan dan Curah TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan: Tugas
menjelaskan ta’rif halal pengantar kuliah Pendapat, TT 3x50’ Makalah, a. ta’rif halal 30%
dan haram ilmu fiqih halal Ceramah TMd 3x60’ Presentasi, b. ta’rif haram Perfor
b. ta’rif halal dan Dialog Dialog mance
c. ta’rif haram 10%
UTS
20%
UAS
40%

2 Mahasiswa dapat a. Prinsip-pinsip pangan Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan prinsip-prinsip halal tanya jawab TT 3x50’ Makalah, menjelaskan:
islam tentang pangan halal b. Kriteria pagan halal Gabungan TMd 3x60’ Presentasi, a. Prinsip-pinsip pangan halal
dan haram antara Dialog b. Kriteria pagan halal
student
Center/
inquiry/
teacher
Center
ekspository
3 Mahasiswa mampu a. Sumber pangan Ceramah TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan tentang sumber hewani yang halal dan Tanya TT 3x50’ Makalah, menjelaskan:
pangan hewani dan nabati b. Sumber pangan nabati jawab TMd 3x60’ Presentasi, a. Sumber maknanan hewani yang
yang halal yang halal Dialog halal
b. Sumber makanan nabati yang
halal
4 Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan bahan Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami
penggunaan bahan tambahan tambahan makanan (food dialog, dan TT 3x50’ Makalah, dan menjelaskan tentang
makanan (food additive) additive) terhadap aspek penugasan TMd 3x60’ Presentasi, penggunaan bahan tambahan
terhadap aspek halal dan thoyib halal dan thoyib Dialog makanan (food additive)
terhadap aspek halal dan thoyib

5 Mahasiswa mampu Konsep pangan halal dan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan konsep pangan haram terhadap kesehatan diskusi kelas TT 3x50’ Makalah, konsep pangan halal dan haram
halal dan haram terhadap TMd 3x60’ Presentasi, terhadap kesehatan
kesehatan Dialog

6 Mahasiswa mampu konsep halal dan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan konsep halal thoyyib dari diskusi TT 3x50’ Makalah, konsep halal dan thoyyib dari
dan thoyyib dari berbagai berbagai perspektif kelas TMd 3x60’ Presentasi, berbagai perspektif
perspektif Dialog

7 Mahasiswa mampu a. Kriteria kondisi Dialog TM 23x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami tentang makanan darurat dan TT 3x50’ Makalah, tentang:
dan minuman yang b. Makanan yang diskusi TMd 3x60’ Presentasi, a. Kriteria kondisi darurat
dibolehkan dalam kondisi dibolehkan kelas Dialog b. Makanan yang dibolehkan
darurat dalam kondisi dalam kondisi darurat
darurat c. Minuman yang dibolehkan
c. Minuman yang dalam kondisi darurat
dibolehkan
dalam kondisi
darurat

8 Ujian Tengah Semester (UTS)


9 Mahasiswa mampu Hukum dan tata cara Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan hukum dan tata persiapan pangan kelompok TT 3x50’ Makalah, hukum dan tata cara persiapan
cara persiapan pangan menurut Islam TMd 3x60’ Presentasi, pangan menurut Islam
menurut Islam Dialog
10 Mahasiswa mampu pengolahan dan Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan pengolahan dan penyajian pangan kelompok TT 3x50’ Makalah, pengolahan dan penyajian pangan
penyajian pangan menurut menurut Islam TMd 3x60’ Presentasi, menurut Islam
Islam Dialog
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

11 Mahasiswa mampu etika makan dan minum Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan etika
menjelaskan adab makan dan sesuai ajaran islam kelompok TT 3x50’ Makalah, makan dan minum sesuai ajaran
minum sesuai ajaran islam TMd 3x60’ Presentasi, islam
Dialog

12 Mahasiswa mampu isu-isu terkini tentang Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan isu-
menjelaskan isu-isu terkini pangan halal dan thoyib kelompok TT 3x50’ Makalah, isu terkini tentang pangan halal dan
tentang pangan halal dan TMd 3x60’ Studi kasus thoyib
thoyib Presentasi,
Dialog

13 Mahasiswa mampu konsep perizinan Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan konsep sertifikasi halal produk kelompok TT 3x50’ Makalah, konsep perizinan sertifikasi halal
perizinan sertifikasi halal pangan dan Industri TMd 3x60’ Presentasi, produk pangan dan Industri pangan
produk pangan dan Industri pangan di Indonesia Dialog di Indonesia
pangan di Indonesia
14 Mahasiswa mampu peluang gizi halal Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan peluang gizi kelompok TT 3x50’ Makalah, peluang gizi halal
halal TMd 3x60’ Presentasi,
Dialog

15 Mahasiswa dapat tantangan penerapan Simulasi, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
menjelaskan tantangan sertifikasi halal dan thoyib role play TT 3x50’ Studi kasus tantangan penerapan sertifikasi halal
penerapan sertifikasi halal pada industri jasa boga TMd 3x60’ Presentasi, dan thoyib pada industri jasa boga dan
dan thoyib pada industri dan industri pangan Dialog industri pangan
jasa boga dan industri
pangan
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Daftar Referensi:
Wajib:
1. Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, Fikih Kuliner
2. Usul fiqih karya Abdul wahab kalaf , rahmat Sjafei dan buku ahli usul fiqih lainya
3. T. M. Hasbi ash-Shidieqy, Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh.
4. Zarkasji Abdul Salam dan Oman Fathurrohman SW, Pengantar Ilmu Fiqh-Ushul Fiqh
5. Ahmad Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam
6. Pokja Akademik UIN, Fiqih-Ushul fiqh.
7. Abd. Wahhab Khallaf, ‘Ilm Ushul al-Fiqh
8. Wahbah al-Zuhaili, Ushul Fiqh Islam
Anjuran :
1. Abu Ameenah Bilal Philips, terj. Asal Usul dan Perkembangan Fiqh,Analisis Historis atas Madzhab, doktrin, dan kontribusinya
2. Ahmad Arifi, Pergulatan Pemikiran Fiqih “Tradisi” Pola Mazhab
3. Ahmad Hassan, Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup
4. Ahmad Rofik, Hukum Islam di Indoinesia.
5. Qadri Azizy, Eklektisisme Hukum Nasional
6. Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI.
7. N. J. Coulson, A History of Islamic Law
8. Syamsul Anwar, Ushul Fiqh (Teori Hukum Islam)
9. Wael B. Hallaq, A History of Islamic Legal Theories
10. Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia
11. Nourouzzaman Shiddiqi, Penggagas Fikih Indonesia.
12. Hazairin, Hukum Waris Bilateral.
13. Sahal Mahfudh, Nuansa Fikih Sosial.
14. Masdar Farid Mas’udi, Islam Emansipatoris.
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Dasar Biokimia Gizi

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Dasar Biokimia Gizi
SKS 2 SKS
Kode MK BJ216014
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester VI
Dosen Budi Utomo, STP., M.Si
Capaian 1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
Pembelajaran 2. Mampu menjelaskan teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, kesehatan masyarakat dan pengetahuan
Lulusan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi;
Kemampuan Akhir Setiap mahasiswa mampu memahami peran dan fungsi biokimia gizi, struktrur, sifat dan peran dari dari enzim, protein,
Mata Kuliah karbohidrat, lemak, nukleotida purin dan pirimidin, asam nukleat (DNA dan RNA), darah, urin, vitamin dan mineral.
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu menjelaskan a. Konsep biokimia gizi. Curah TM 2 x 50’ Tugas Ketepatan menjelaskan tentang peran Tugas
tentang pe ran dan fungsi b. Peran biokimia gizi Pendapat, TT 2x50’ Makalah, dan fungsi biokimia gizi 30%
biokimia gizi dalam bidang dalam bidang Ceramah TMd 2x60’ Presentasi, Perfor
kesehatan kesehatan dan Dialog Dialog mance
c. Fungsi biokimia gizi 10%
dalam bidang UTS
Kesehatan 20%
d. Penemuan terbaru UAS
dalam biokimia 40%
terutama dalam
lingkup gizi
2 Mahasiswa mampu a. Pengertian enzim Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Ketepatan menjelaskan tentang
menjelaskan peran b. Sifat enzim tanya jawab TT 2x50’ Makalah, pengertian, sifat,
enzim dalam c. Klasifikasi enzim TMd 2x60’ Presentasi, klasifikasi enzim dan sistem kerja
metabolisme d. Fungsi enzim Dialog enzim.
e. Kerja enzim
f. Mekanisme
pengendalian enzim
g. Makna klinis enzim
3 Mahasiswa mampu a. Pengertian, sifat dan Ceramah TM 2 x 50’ Tugas Ketepatan menjelaskan tentang
menjelaskan tentang fungsi karbohidrat dan Tanya TT 2x50’ Makalah, pengertian, sifat, dan fungsi
metabolisme karbohidrat dan b. Pencernaan dan jawab TMd 2x60’ Presentasi, karbohidrat, penyerapan karbohidrat,
analisis biokimiawinya dalam penyerapan karbohidrat Dialog serta proses metabolismenya dalam
darah c. Proses glikolisis urine dan darah
d. Proses
e. glikogenolisis
f. Proses
glukoneogenesis
g. Proses Hexosa
Monofosfat Shunt
h. Proses glukogenesis
i. Penyakit yang
Berhubungan dengan
Metabolisme
karbohidrat
j. Analisis
glukosa darah
dan glukosa
urin
4 Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan bahan Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami
penggunaan bahan tambahan tambahan makanan (food dialog, dan TT 2x50’ Makalah, dan menjelaskan tentang
makanan (food additive) additive) terhadap aspek penugasan TMd 2x60’ Presentasi, penggunaan bahan tambahan
terhadap aspek halal dan thoyib halal dan thoyib Dialog makanan (food additive)
terhadap aspek halal dan thoyib

5 Mahasiswa mampu Konsep pangan halal dan Ceramah. TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan konsep pangan haram terhadap kesehatan diskusi kelas TT 2x50’ Makalah, konsep pangan halal dan haram
halal dan haram terhadap TMd 2x60’ Presentasi, terhadap kesehatan
kesehatan Dialog

6 Mahasiswa mampu konsep halal dan Ceramah. TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan konsep halal thoyyib dari diskusi TT 2x50’ Makalah, konsep halal dan thoyyib dari
dan thoyyib dari berbagai berbagai perspektif kelas TMd 2x60’ Presentasi, berbagai perspektif
perspektif Dialog

7 Mahasiswa mampu a. Kriteria kondisi Dialog TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami tentang makanan darurat dan TT 2x50’ Makalah, tentang:
dan minuman yang b. Makanan yang diskusi TMd 2x60’ Presentasi, a. Kriteria kondisi darurat
dibolehkan dalam kondisi dibolehkan kelas Dialog b. Makanan yang dibolehkan
darurat dalam kondisi dalam kondisi darurat
darurat c. Minuman yang dibolehkan
c. Minuman yang dalam kondisi darurat
dibolehkan
dalam kondisi
darurat

8 Ujian Tengah Semester (UTS)


9 Mahasiswa mampu Hukum dan tata cara Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan hukum dan tata persiapan pangan kelompok TT 2x50’ Makalah, hukum dan tata cara persiapan
cara persiapan pangan menurut Islam TMd 2x60’ Presentasi, pangan menurut Islam
menurut Islam Dialog
10 Mahasiswa mampu pengolahan dan Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan pengolahan dan penyajian pangan kelompok TT 2x50’ Makalah, pengolahan dan penyajian pangan
penyajian pangan menurut menurut Islam TMd 2x60’ Presentasi, menurut Islam
Islam Dialog
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

11 Mahasiswa mampu etika makan dan minum Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan etika
menjelaskan adab makan dan sesuai ajaran islam kelompok TT 2x50’ Makalah, makan dan minum sesuai ajaran
minum sesuai ajaran islam TMd 2x60’ Presentasi, islam
Dialog

12 Mahasiswa mampu isu-isu terkini tentang Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan isu-
menjelaskan isu-isu terkini pangan halal dan thoyib kelompok TT 2x50’ Makalah, isu terkini tentang pangan halal dan
tentang pangan halal dan TMd 2x60’ Studi kasus thoyib
thoyib Presentasi,
Dialog

13 Mahasiswa mampu konsep perizinan Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan konsep sertifikasi halal produk kelompok TT 2x50’ Makalah, konsep perizinan sertifikasi halal
perizinan sertifikasi halal pangan dan Industri TMd 2x60’ Presentasi, produk pangan dan Industri pangan
produk pangan dan Industri pangan di Indonesia Dialog di Indonesia
pangan di Indonesia
14 Mahasiswa mampu peluang gizi halal Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan peluang gizi kelompok TT 2x50’ Makalah, peluang gizi halal
halal TMd 2x60’ Presentasi,
Dialog

15 Mahasiswa dapat tantangan penerapan Simulasi, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
menjelaskan tantangan sertifikasi halal dan thoyib role play TT 2x50’ Studi kasus tantangan penerapan sertifikasi halal
penerapan sertifikasi halal pada industri jasa boga TMd 2x60’ Presentasi, dan thoyib pada industri jasa boga dan
dan thoyib pada industri dan industri pangan Dialog industri pangan
jasa boga dan industri
pangan
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Daftar Referensi:
Wajib:
1. Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, Fikih Kuliner
2. Usul fiqih karya Abdul wahab kalaf , rahmat Sjafei dan buku ahli usul fiqih lainya
3. T. M. Hasbi ash-Shidieqy, Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh.
4. Zarkasji Abdul Salam dan Oman Fathurrohman SW, Pengantar Ilmu Fiqh-Ushul Fiqh
5. Ahmad Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam
6. Pokja Akademik UIN, Fiqih-Ushul fiqh.
7. Abd. Wahhab Khallaf, ‘Ilm Ushul al-Fiqh
8. Wahbah al-Zuhaili, Ushul Fiqh Islam
Anjuran :
1. Abu Ameenah Bilal Philips, terj. Asal Usul dan Perkembangan Fiqh,Analisis Historis atas Madzhab, doktrin, dan kontribusinya
2. Ahmad Arifi, Pergulatan Pemikiran Fiqih “Tradisi” Pola Mazhab
3. Ahmad Hassan, Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup
4. Ahmad Rofik, Hukum Islam di Indoinesia.
5. Qadri Azizy, Eklektisisme Hukum Nasional
6. Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI.
7. N. J. Coulson, A History of Islamic Law
8. Syamsul Anwar, Ushul Fiqh (Teori Hukum Islam)
9. Wael B. Hallaq, A History of Islamic Legal Theories
10. Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia
11. Nourouzzaman Shiddiqi, Penggagas Fikih Indonesia.
12. Hazairin, Hukum Waris Bilateral.
13. Sahal Mahfudh, Nuansa Fikih Sosial.
14. Masdar Farid Mas’udi, Islam Emansipatoris.
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Dasar Ilmu Gizi

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Dasar Ilmu Gizi
SKS 2 SKS
Kode MK BJ216017
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester II
Dosen Dr. Ria Qadariah Arief, SKM., M.Kes
Capaian 1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain.
Pembelajaran 2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Lulusan 3. Mengetahui teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, humaniora, penelitian, kesehatan masyarakat dan
pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi dalam sistem kesehatan nasional dan sistem ketahanan pangan
dan gizi nasional, serta menguasai konsep teoritis dietetic secara mendalam untuk dapat memformulasikan pemecahan
masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi.
4. Memiliki kemampuan belajar penyelenggaraan makanan yang terstruktur dalam memahami teori dasar ilmu gizi,
pangan, biomedik, patofisiologi, kesehatan masyarakat dan pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi
(Decision Maker).
Kemampuan AkhirSeMahasiswa mampu memahami pengertian Ilmu Gizi, zat gizi dan fungsinya, karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin,
Mata Kuliah air, DKBM dan menu seimbang.
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu a. Pengertian Ilmu Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan: Tugas
menjelaskan Mahasiswa Gizi, diskusi, TT 2x50’ Makalah, a. Pengertian Ilmu Gizi, 30%
pengertian ilmu gizi, Kebutuhan atau tanya TMd 2x60’ Presentasi, Kebutuhan atau kecukupan gizi Perfor
kebutuhan atau kecukupan kecukupan gizi jawab Diskusi b. Hubungan ilmu gizi dengan mance
gizi, hubungan ilmu gizi b. Hubungan ilmu kesehatan 10%
dengan kesehatan dan sejarah gizi dengan kesehatan c. Sejarah perkembangan UTS
c. Sejarah perkembangan Ilmu gizi.
perkembangan ilmu gizi. 20%
Ilmu gizi.
UAS
40%
2 Mahasiswa dapat a. Pengelompokan zat- Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan pengelompokan zat gizi menurut diskusi, TT 2x50’ Makalah, menjelaskan:
zat-zat gizi menurut fungsinya. tanya TMd 2x60’ Presentasi, a. Pengelompokan zat-zat gizi
fungsinya dan kebutuhan b. Pengelompokan zat- jawab Diskusi menurut fungsinya.
zat gizi menurut b. Pengelompokan zat-zat gizi
kebutuhan menurut kebutuhan

3 Mahasiswa mampu a. Definisi, ciri Ceramah , TM 2 x 50’ diskusi Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan definisi, ciri kimiawi, dan diskusi dan TT 2x50’ menjelaskan:
kimiawi, dan klasifikasi Tanya TMd 2x60’ a. Definisi, ciri kimiawi, dan
klasifikasi karbohidrat jawab klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat serta pencernaan, b. Pencernaan, b. Pencernaan, penyerapan dan
penyerapan dan pemanfaatan penyerapan dan pemanfaatan / fungsi
/ fungsi KH dalam tubuh pemanfaatan / karbohidrat dalam tubuh
fungsi karbohidrat
dalam tubuh

4 Mahasiswa mampu menjelaskan a. Kebutuhan dan sumber Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami
kebutuhan dan sumber karbohidrat pada diskusi, dan TT 2x50’ Makalah, dan menjelaskan tentang:
karbohidrat pada makanan.serta makanan. penugasan TMd 2x60’ Presentasi, a. Kebutuhan dan sumber
efek kelebihan dan kekurangan b. Efek kelebihan Diskusi karbohidrat pada makanan.
dan kekurangan b. Efek kelebihan dan
karbohidrat
karbohidrat. kekurangan karbohidrat
5 Mahasiswa mampu a. Definisi, ciri kimiawi, Ceramah. TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan definisi, ciri dan klasifikasi lemak diskusi kelas TT 2x50’ Makalah, a. Definisi, ciri kimiawi, dan klasifikasi
kimiawi, dan klasifikasi b. Pencernaan, penyerapan TMd 2x60’ Presentasi, lemak
lemak serta pencernaan, dan pemanfaatan / Diskusi b. Pencernaan, penyerapan
fungsi dalam tubuh dan pemanfaatan / fungsi dalam tubuh
penyerapan dan pemanfaatan /
fungsi lemak dalam tubuh

6 Mahasiswa mampu a. Kebutuhan dan Ceramah. TM 2 x 50’ Diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan kebutuhan dan sumber lemak pada diskusi TT 2x50’ a. Kebutuhan dan sumber lemak
sumber lemak pada makanan. kelas TMd 2x60’ pada makanan.
makanan serta kelebihan dan b. Efek kelebihan b. Efek kelebihan dan
kekurangan lemak dan kekurangan kekurangan lemak.
lemak.
7 Mahasiswa mampu a. Definisi, ciri kimiawi, diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan definisi, ciri dan klasifikasi protein kelas TT 2x50’ Makalah, tentang:
kimiawi, dan klasifikasi b. Pencernaan, penyerapan TMd 2x60’ Presentasi, a. Definisi, ciri kimiawi, dan klasifikasi
protein serta pencernaan, dan pemanfaatan / Diskusi protein
penyerapan dan pemanfaatan / fungsi dalam tubuh b. Pencernaan, penyerapan
fungsi protein dalam tubuh dan pemanfaatan / fungsi
dalam tubuh
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
9 Mahasiswa mampu a. Kebutuhan dan Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan kebutuhan sumber protein pada kelompok, TT 2x50’ Makalah, d. Kebutuhan dan sumber protein
sumber protein pada makanan. silmulasi TMd 2x60’ Presentasi, pada makanan.
makanan, kelebihan dan b. Efek kelebihan Diskusi e. Efek kelebihan dan
kekurangan protein serta dan kekurangan kekurangan protein.
menghitung mutu protein protein. f. Menghitung mutu protein
c. Menghitung mutu sempurna , protein setengah
protein sempurna , sempurna, protein tidak
protein setengah sempurna, skor asam amino,
sempurna, protein biological value, net, protein
tidak sempurna, skor energi protein utilization ratio
asam amino,
biological value, net,
protein energi protein
utilization ratio .
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

10 Mahasiswa mampu a. Pengertian energi Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan energi, kalori, dan kalori kelompok, TT 2x50’ Makalah, a. Pengertian energi dan kalori
metabolisme dan menghitung b. Cara mengukur silmulasi TMd 2x60’ Presentasi, b. Cara mengukur energi dan
kebutuhn energi individu energi dan Diskusi, menghitung kebutuhan Energi
menghitung praktik c. Definisi metabolism basal,
kebutuhan menghitung kebutuhan fisik dan spesific
Energi kebutuhan dynamic action.
c. Definisi energi d. Menghitung kebutuhan energi
metabolism basal, individu individu
kebutuhan fisik dan e. Efek kelebihan dan kekurangan
spesific dynamic energi
action.
d. Menghitung
kebutuhan energi
individu
e. Efek kelebihan dan
kekurangan energi
11 Mahasiswa mampu a. Definisi, Ceramah, TM 2 x 50’ diskusi Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan tentang vitamin klasifikasi dan diskusi TT 2x50’ a. Definisi, klasifikasi dan
fungsi vitamin TMd 2x60’ fungsi vitamin
b. Karakteristik b. Karakteristik vitamin larut
vitamin larut lemak lemak dan air
dan air c. Kebutuhan dan sumber
c. Kebutuhan dan vitamin dalam bahan makanan
sumber vitamin d. Efek kelebihan dan
dalam bahan kekurangan vitamin
makanan
d. Efek kelebihan
dan kekurangan
vitamin
12 Mahasiswa mampu a. Definisi, Diskusi TM 2 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan tentang Mineral klasifikasi dan kelompok TT 2x50’ a. Definisi, klasifikasi dan
fungsi mineral TMd 2x60’ fungsi mineral
b. Karakteristik mikro b. Karakteristik mikro dan
dan makro mineral makro mineral
c. Kebutuhan dan c. Kebutuhan dan sumber
sumber mineral mineral dalam bahan makanan
dalam bahan d. Efek kelebihan dan
makanan kekurangan mineral
d. Efek kelebihan
dan kekurangan
mineral
13 Mahasiswa mampu a. Definisi, fungsi dan Ceramah, TM 2 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan air dan kebutuhan air serta diskusi, TT 2x50’ a. Definisi, fungsi dan
elektrolit elektrolit tanya jawab TMd 2x60’ kebutuhan air serta
b. Keseimbangan cairan elektrolit
intraseluler, cairan b. Keseimbangan cairan
interstisial dan intraseluler, cairan
intravaskuler interstisial dan intravaskuler
c. Komposisi elektrolit dalam c. Komposisi elektrolit dalam
tubuh dan pengaturan asam tubuh dan pengaturan asam
basa basa
d. Akibat d. Akibat ketidak
ketidak seimbangan air seimbangan air dan
dan elektrolit meliputi dehidrasi
elektrolit meliputi cairan intraseluler,
dehidrasi cairan dehidrasi, cairan ekstraseluler,
intraseluler, dehidrasi overhidrasi cairan
cairan ekstraseluler, intraseluler, overhidrasi cairan
overhidrasi cairan ekstraseluler
intraseluler, overhidrasi
cairan ekstraseluler
14 Mahasiswa mampu a. Definisi DKBM Ceramah, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan DKBM b. Kelemahan dan kelebihan diskusi, TT 2x50’ praktik a. Definisi DKBM
berbagai DKBM praktik TMd 2x60’ b. Kelemahan dan kelebihan
c. Cara menggunakan berbagai DKBM
DKBM c. Cara menggunakan
d. Cara menggunakan DKBM
standar porsi d. Cara menggunakan
standar porsi

15 Mahasiswa mampu a. Definisi menu seimbang Diskusi TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan tentang b. Prinsip menyusun menu kelompok, TT 2x50’ praktik a. Definisi menu seimbang
menu seimbang dan seimbang meliputi praktik TMd 2x60’ b. Prinsip menyusun menu
antropometri ketersediaan bahan seimbang meliputi ketersediaan
makanan, nilai gizi dan bahan makanan, nilai gizi dan
keuangan keuangan
c. Cara menghitung c. Cara menghitung
kebutuhan gizi kebutuhan gizi
berdasarkan data berdasarkan data antropometri
antropometri d. Cara menyusun menu sehari
d. Cara menyusun menu dengan berbagai tingkat ukuran
sehari dengan berbagai tubuh dan aktifitas
tingkat ukuran tubuh dan
aktifitas
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Daftar Referensi:

1. Mark L, Wahquist. 1997. Food and Nutrition. Allen & Urwim Pty Ltd, Australia.
2. Virginia S Claudio. 1976. Basic Nutrition for Filiphinos. Martiam School & Office Supplies Corp, Manila. c. Sunita Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
3. Achmad Djaeni Sediaoetama. 1989. Ilmu Gizi Jilid I dan II. Dian Rakyat, Jakarta.
4. S. Escott & Kathleen Mahan. 2004. Food Nutrition & diet Therapy 1 1 th ed. Ameria.
5. Sudarmadji & Haryono BS. 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta.
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Fisiologi

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Fisiologi
SKS 4 SKS
Kode MK BJ216010
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester I
Dosen Dr.dr.Hj.Siti Nur Asiyah., M.Ag
Capaian a. Mampu menjelaskan tentang fisiologi umum
Pembelajaran b. Mampu menjelaskan darah dan cairan elektrolit
Lulusan c. Mampu menjelaskan sistem dalam tubuh
Kemampuan Akhir Setiap mahasiswa mampu menjelaskan tentang fisiologi umum, darah dan cairan elektrolit serta sistem dalam tubuh.
Mata Kuliah
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Fisiologi sebagai ilmu Curah TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan: Tugas
konsep fisiologi umum 2. Keterkaitan antara Pendapat, TT 4x50’ Makalah, 1. Fisiologi sebagai ilmu 30%
keterkaitan fisiologi Ceramah TMd 4x60’ Presentasi, 2. Keterkaitan antara keterkaitan Perfor
dengan bidang ilmu gizi dan Dialog Dialog fisiologi dengan bidang ilmu gizi mance
3. Ketepatan batasan ilmu 3. Ketepatan batasan ilmu 10%
fisiologi/kompetensi fisiologi/kompetensi dalam UTS
dalam bidang gizi bidang gizi 20%
UAS
2 Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem integument dan Diskusi dan TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
sistem integument jaringan penunjang 40%
Tanya TT 4x50’ Makalah, menjelaskan sistem integument dan
jawab TMd 4x60’ Presentasi, jaringan penunjang
Dialog
3 Mahasiswa mampu 1. Fisiologi ginjal Diskusi dan TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan sistem Tanya TT 4x50’ Makalah, menjelaskan:
perkemihan
2. Kelainan system
jawab TMd 4x60’ Presentasi,
perkemihan 1. Fisiologi ginjal
Dialog
3. Hubungan sistem 2. Kelainan system perkemihan
perkemihan dan sistem 3. Hubungan sistem perkemihan dan
reproduksi sistem reproduksi
4. Proses berkemih 4. Proses berkemih

4 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Perkembangan sel darah Ceramah, TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami dan
cairan dan sistem limfatik 2. Pertumbuhan sel darah dialog, dan TT 4x50’ Makalah, menjelaskan tentang:
3. Sel-sel darah, in utero, penugasan TMd 4x60’ Presentasi, 1. Perkembangan sel darah
bayi dan anak Dialog 2. Pertumbuhan sel darah
4. Metabolisme darah 3. Sel-sel darah, in utero, bayi dan anak
5. Fungsi umum darah, sifat 4. Metabolisme darah
fisik darah dan 5. Fungsi umum darah, sifat fisik darah
komposisi darah dan komposisi darah
6. Fungsi sistem getah 6. Fungsi sistem getah bening: definisi,
bening: definisi, asal dan asal dan komposisi.
komposisi.
5 Mahasiswa mampu menjelaskan Macam-macam dan fungsi cairan Ceramah. TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
keseimbangan cairan dan elektrolit elektrolit parenteral diskusi TT 4x50’ Makalah, macam-macam dan fungsi cairan
kelas TMd 4x60’ Presentasi, elektrolit parenteral
Dialog
6 Mahasiswa mampu menjelaskan Hubungan sistem musculoskeletal Cerama TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
sistem musculoskeletal dengan reproduksi wanita h. TT 4x50’ Makalah, hubungan sistem musculoskeletal dengan
diskusi TMd 4x60’ Presentasi, reproduksi wanita
kelas Dialog
7 Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem kardiovaskuler, jantung Dialog TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
tentang sistem kardiovaskuler dan TT 4x50’ Makalah, tentang sistem kardiovaskuler, jantung
diskusi TMd 4x60’ Presentasi,
kelas Dialog
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
9 Mahasiswa mampu menjelaskan Fisiologi organ reproduksi, kelainan Diskusi TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
sistem reproduksi pria dan wanita organ reproduksi, kehamilan dan kelompok TT 4x50’ Makalah, fisiologi organ reproduksi, kelainan organ
laktasi TMd 4x60’ Presentasi, reproduksi, kehamilan dan laktasi
Dialog
10 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Sistem inspirasi dan ekspirasi Diskusi TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan tentang:
sistem pernapasan 2. sistem pernapsan eksternal dan kelompok TT 4x50’ Makalah,
internal TMd 4x60’ Presentasi, 1. Sistem inspirasi dan ekspirasi
3. Mekanik pernafasan : inspirasi, Dialog 2. sistem pernapsan eksternal dan
ekspirasi, peran otot pernafasan internal
4. Transport gas pernafasan: 3. Mekanik pernafasan : inspirasi,
ventilasi, difusi, transportasi, ekspirasi, peran otot pernafasan
perfusi, pengukuran volume 4. Transport gas pernafasan: ventilasi,
paru. difusi, transportasi, perfusi,
5. Pernapasan: jenis-jenis lokasi pengukuran volume paru.
pusat pernafasan, mekanik 5. Pernapasan: jenis-jenis lokasi pusat
pernapasan.Sistem inspirasi pernafasan, mekanik
dan ekspirasi pernapasan.Sistem inspirasi dan
6. sistem pernapsan eksternal dan ekspirasi
internal 6. sistem pernapsan eksternal dan
7. Mekanik pernafasan : inspirasi, internal
ekspirasi, peran otot pernafasan 7. Mekanik pernafasan : inspirasi,
8. Transport gas pernafasan: ekspirasi, peran otot pernafasan
ventilasi, difusi, transportasi, 8. Transport gas pernafasan: ventilasi,
perfusi, pengukuran volume difusi, transportasi, perfusi,
paru. pengukuran volume paru.
9. Pernapasan: jenis-jenis lokasi 9. Pernapasan: jenis-jenis lokasi pusat
pusat pernafasan, mekanik pernafasan, mekanik pernapasan.
pernapasan.
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

11 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Hubungan kelenjar Diskusi TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
sistem endokrin endokrin dengan kelompok TT 4x50’ Makalah, 1. Hubungan kelenjar endokrin dengan
reproduksi wanita TMd 4x60’ Presentasi, reproduksi wanita
2. Kerja hypothalamus dan Dialog 2. Kerja hypothalamus dan hubungan dgn
hubungan dgn kelenjar kelenjar endokrin
endokrin 3. Mekanisme umpan balik hormone
3. Mekanisme umpan balik
hormone
12 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Sistem saraf pusat dan Diskusi dan TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
sistem persyarafan system syaraf tepi Tanya TT 4x50’ Makalah, 1.Sistem saraf pusat dan system syaraf
2. Reflex sederhana dan jawab TMd 4x60’ Studi kasus tepi
reflex kompleks Presentasi, 2.Reflex sederhana dan reflex kompleks
3. Hubungan system syaraf Dialog 3.Hubungan system syaraf dengan
dengan reproduksi reproduksi wanita
wanita
13 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Panca indera Diskusi dan TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
sistem panca indera (penglihatan, Tanya TT 4x50’ Makalah, 1. Panca indera (penglihatan,
pendengaran, pengecap, jawab TMd 4x60’ Presentasi, pendengaran, pengecap, penciuman,
penciuman, Dialog keseimbangan, peraba)
keseimbangan, peraba) 2. Fisiologi pancaindera (penglihatan,
2. Fisiologi pancaindera pendengaran, pengecap, penciuman,
(penglihatan, keseimbangan, peraba)
pendengaran, pengecap,
penciuman,
keseimbangan, peraba)
14 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Jenis kelainan system Diskusi TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
sistem pencernaan pernpasan kelompok TT 4x50’ Makalah, 1. Jenis kelainan system pernpasan
2. hubungan system TMd 4x60’ Presentasi, 2. hubungan system pencernaan dan
pencernaan dan system Dialog system reproduksi
reproduksi 3. Fisiologi gerakan dan sekresi
3. Fisiologi gerakan dan gastrointestional
sekresi gastrointestional 4. Fisiologi pencernaan mekanis
4. Fisiologi pencernaan 5. Pengaturan system pencernaan oleh
mekanis syaraf dan hormon
5. Pengaturan system
pencernaan oleh syaraf dan
hormon
15 Mahasiswa mampu menjelaskan 1. Katabolisme dan Diskusi dan TM 4 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan tentang:
sistem metabolisme metabolism Tanya TT 4x50’ Studi kasus 1. Katabolisme dan metabolism
2. Keseimbangan jawab TMd 4x60’ Presentasi, 2. Keseimbangan metabolik rate dan
metabolik rate dan basal Dialog basal metabolik rate hubungannya
metabolik rate dengan pemenuhan gizi
hubungannya dengan
pemenuhan gizi
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Daftar Referensi:
Wajib:
Ganong, W.F. (1995). Review of Medical Physiology. Philadelphia : JB. Lippincott.
Guyton, A.C. (1996). Textbook of Medical Physiology. (9thed). Philadelphia :W.B. Sauders Company.
Sherwood, L. (1993). Human Physiology : from Cell to Systems. (2nded). West Publishing Company.
Vander, A., Sherman, J.H., and Luciano, D.S. (1994). Human Physiologi (6th ed). New Caledonia : York Graphic Services Incorporation.

Anjuran:
Ganong, W.F. 1999. Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Penerbit buku kedokteran. EGC.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia, Dari Sel Ke Sistem. Edisi 2. Terjemahan. Penerbit buku kedokteran ECG.
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Ilmu Bahan Pangan

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Ilmu Banhan Pangan
SKS 3 SKS
Kode MK BJ216026
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester II
Dosen Ir. Luki Mundiastuti, M.Kes.
Capaian 1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain.
Pembelajaran 2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Lulusan 3. Mengetahui teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, humaniora, penelitian, kesehatan masyarakat dan
pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi dalam sistem kesehatan nasional dan sistem ketahanan pangan
dan gizi nasional, serta menguasai konsep teoritis dietetic secara mendalam untuk dapat memformulasikan pemecahan
masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi.
4. Memiliki kemampuan belajar penyelenggaraan makanan yang terstruktur dalam memahami teori dasar ilmu gizi,
pangan, biomedik, patofisiologi, kesehatan masyarakat dan pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi
(Decision Maker).
Kemampuan AkhirSeMahasiswa mampu memahami tentang berbagsi bahan makanan yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia yang
Mata Kuliah mencakup ; pengetahuan dasar pangan, penggolongan, komposisi, fungsi, manfaat, perubahan pasca panen, tanda-tanda
kerusakan/ kelayakan dan penyimpanannya, berkaitan dengan cara mengidentifikasi bahan pangan dan bumbu, serta
menjelaskan sifat fisik, kimiawi dan standar mutu bahan pangan
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Bahan Kajian Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
Nilai
ke- Akhir yang Pembelajaran Belajar Penilaian
Diharapkan Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Mahasiswa mampu a. Pengertian pangan Ceramah, TM 3 x 50’ , Diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan: Tugas
menjelaskan pengertian, b. Sifat umum pangan diskusi, TT 3x50’ a. Pengertian pangan 30%
sifat umum dan c. Penggolongan pangan tanya TMd 3x60’ b. Sifat umum pangan Perfor
penggolongan pangan berdasarkan sumber zat gizi, jawab c. Penggolongan pangan mance
fungsi, tingkat konsumsi berdasarkan sumber zat gizi, fungsi, 10%
pangan dan lain-lain tingkat konsumsi pangan dan lain- UTS
lain 20%
. UAS
40%
2 Mahasiswa mampu a. Komponen Pangan Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan komponen b. Perubahan pasca panen diskusi, TT 3x50’ Makalah, menjelaskan:
pangan, perubahan tanya TMd 3x60’ Presentasi, a. Pengelompokan zat-zat gizi
c. Tujuan penanganan pasca panen
jawab Diskusi menurut fungsinya.
komponen pangan pasca d. Faktor-faktor yang b. Pengelompokan zat-zat gizi
panen mempengaruhi perubahan pasca menurut kebutuhan
panen
3 Mahasiswa mampu a. Pengertian bahan pangan Ceramah , TM 3 x 50’ diskusi Mahasiswa mampu memahami dan
mengidentifikasi bahan Serealia dan kacang-kacangan diskusi dan TT 3x50’ menjelaskan:
pangan dan hasil olahan b. Jenis bahan pangan serealia Tanya TMd 3x60’ a. Pengertian bahan pangan Serealia dan
dan kacang-kacangan jawab kacang-kacangan
setengah jai
c. Fungsi bahan pangan serealia b. Jenis bahan pangan serealia dan
dan kacang-kacangan kacang-kacangan
d. Komposisi kimia bahan pangan c. Fungsi bahan pangan serealia dan
dan kacang-kacangan kacang-kacangan
e. Standar/ persyaratan mutu d. Komposisi kimia bahan pangan dan
bahan pangan serealia dan kacang-kacangan
kacang- kacangan e. Standar/ persyaratan mutu bahan
f. Hasil olahan bahan pangan pangan serealia dan kacang-
serealia dan kacang-kacangan kacangan
g. Pemilihan bahan pangan f. Hasil olahan bahan pangan serealia
serealia dan kacang-kacangan dan kacang-kacangan
serta hasil olahannya g. Pemilihan bahan pangan serealia dan
berdasarkan standar mutu kacang-kacangan serta hasil
olahannya
4 Mahasiswa mampu a. Pengertian bahan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan bahan pangan pangan Buah, diskusi kelas TT 3x50’ Makalah, a. Pengertian bahan pangan Buah,
nabati sayur dan TMd 3x60’ Presentasi, sayur dan umbi- umbian
umbi- umbian Diskusi b. Jenis bahan pangan Buah, sayur
b. Jenis bahan pangan dan umbi- umbian
Buah, sayur dan c. Fungsi bahan pangan Buah,
umbi- umbian sayur dan umbi- umbian
c. Fungsi bahan pangan d. Komposisi kimia bahan pangan
Buah, sayur dan Buah, sayur dan umbi-umbian
umbi- umbian e. Standar/ persyaratan mutu bahan
d. Komposisi kimia bahan pangan buah, sayur dan umbi- umbian
pangan Buah, sayur dan f. Hasil olahan bahan pangan Buah,
umbi-umbian sayur dan umbi-umbian
e. Standar/ persyaratan mutu g. Pemilihan bahan pangan Buah,
bahan pangan buah, sayur sayur dan umbi- umbian serta
dan umbi- umbian hasil olahannya berdasarkan
f. Hasil olahan bahan standar mutu
pangan Buah, sayur
dan umbi-umbian
g. Pemilihan bahan pangan
Buah, sayur dan umbi-
umbian serta hasil
olahannya berdasarkan
standar mutu
5 Mahasiswa mampu a. Pengertian bahanpangan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan bahan pangan daging, unggas, dan ikan diskusi kelas TT 3x50’ Makalah, a. Pengertian bahanpangan daging,
hewani b. Jenis bahan pangan TMd 3x60’ Presentasi, unggas, dan ikan
daging, unggas, dan ikan Diskusi b. Jenis bahan pangan daging, unggas, dan
c. Fungsi bahan pangan ikan
daging, unggas, dan ikan c. Fungsi bahan pangan daging, unggas,
d. Komposisi kimia dan ikan
bahan pangan d. Komposisi kimia bahan pangan
e. daging, unggas, dan ikan e. daging, unggas, dan ikan
f. Standar/ persyaratan mutu f. Standar/ persyaratan mutu bahan
bahan pangan daging, pangan daging, unggas, dan ikan
unggas, dan ikan g. Hasil olahan bahan pangan daging,
g. Hasil olahan bahan unggas, dan ikan
pangan daging, unggas, h. Pemilihan bahan pangan daging,
dan ikan unggas, dan ikan serta hasil olahannya
h. Pemilihan bahan pangan berdasarkan standar mutu
daging, unggas, dan ikan
serta hasil olahannya
berdasarkan standar mutu
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

6 Mahasiswa mampu a. Pengertian bahan pangan susu, Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan bahan telur, kelompok, TT 3x50’ Makalah a. Pengertian bahan pangan susu,
pangan hewani minyak dan lemak silmulasi TMd 3x60’ , telur,
b. Jenis bahan pangan susu, Presenta minyak dan lemak
telur, minyak dan lemak si, b. Jenis bahan pangan susu,
c. Fungsi bahan pangan susu, Diskusi, telur, minyak dan lemak
telur, minyak dan lemak praktik c. Fungsi bahan pangan susu,
d. Komposisi kimia bahan pangan menghit telur, minyak dan lemak
susu, telur, minyak dan lemak ung d. Komposisi kimia bahan pangan
e. Standar/ persyaratan mutu kebutuh susu, telur, minyak dan lemak
bahan pangan susu, telur, an
e. Standar/ persyaratan mutu
minyak dan lemak energi bahan pangan susu, telur, minyak
f. Hasil olahan bahan pangan individu dan lemak
susu, telur, minyak dan lemak f. Hasil olahan bahan pangan
g. Pemilihan bahan pangan susu, susu, telur, minyak dan lemak
telur, olahannya berdasarkan g. Pemilihan bahan pangan susu,
standar mutu telur, olahannya berdasarkan
standar mutu
7 Mahasiswa mampu a. Pengertian bahan pangan Ceramah, TM 3 x 50’ diskusi Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan tentang bumbu, diskusi TT 3x50’ a. Definisi, klasifikasi dan
bahan pangan bumbu rempah-rempahdan bahan TMd 3x60’ fungsi vitamin
penyegar b. Karakteristik vitamin larut
b. Jenis bahan pangan bumbu, lemak dan air
rempah- rempah dan bahan c. Kebutuhan dan sumber
penyegar vitamin dalam bahan makanan
c. Fungsi bahan pangan d. Efek kelebihan dan
bumbu, rempah-rempah dan kekurangan vitamin
bahan penyegar
d. Komposisi kimia bahan
pangan bumbu, rempah-
rempah dan bahan penyegar
e. Standar/ persyaratan mutu
bahan pangan bumbu, rempah-
rempah dan bahan penyegar
f. Hasil olahan bahan pangan bumbu,
rempah-rempah dan bahan penyegar
g. Pemilihan bahan pangan bumbu,
rempah-rempah dan bahan penyegar
serta hasil olahannya berdasarkan
standar mutu
8 Ujian Tengah Semester (UTS)

9 Mahasiswa mampu Penentuan mutu berbagai Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu mempraktikkan
menjelaskan mutu jenis serealia dan kacang- laboratorium TT 3x50’ laboratorium tentang penentuan mutu berbagai
kacang-kacangan kacangan dan hasil olahannya TMd 3x60’ jenis serealia dan kacang-
secara sifat fisik kacangan dan hasil olahannya
secara sifat fisik.
10 Mahasiswa mampu Penentuan mutu berbagai jenis Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu
menjelaskan mutu tepung dan umbi- umbian laboratorium TT 3x50’ laboratorium mempraktikkan tentang penentuan
umbi-umbian TMd 3x60’ mutu berbagai jenis tepung dan
umbi- umbian
11 Mahasiswa mampu mutu berbagai buah sayur Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu mempraktikkan
menjelaskan mutu secara fisik dan kimiawi laboratorium TT 3x50’ laboratorium tentang mutu berbagai buah sayur
berbagai buah sayur TMd 3x60’ secara fisik dan kimiawi
secara fisik dan
kimiawi.
12 Mahasiswa mampu Penntuan mutu daging, unggas Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu mempraktikkan
menjelaskan mutu dan ikan (sifat fisik dan laboratorium TT 3x50’ laboratorium tentang mutu daging, unggas dan
daging, unggas dan kimiawi) TMd 3x60’ ikan (sifat fisik dan kimiawi)
ikan (sifat fisik dan
kimiawi)
13 Mahasiswa mampu a. Penentuan mutu berbagai jenis Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu
menjelaskan mutu telur telur secara subyektif dan laboratorium TT 3x50’ laboratorium mempraktikkan:
obyektif TMd 3x60’ a. Penentuan mutu berbagai jenis
b. Penentuan mutu telur dengan telur secara subyektif dan
berbagai penanganan pasca obyektif
panen yangberbeda b. Penentuan mutu telur dengan
berbagai penanganan pasca
panen yangberbeda
14 Mahasiswa mampu Penentuan mutu berbagai jenis Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu mempraktikkan
menjelaskan penentuan minyak, lemak dan susu secara laboratorium TT 3x50’ laboratorium penentuan mutu berbagai jenis
mutu berbagai jenis fisik dan kimia TMd 3x60’ minyak, lemak dan susu secara
minyak, lemak dan fisik dan kimia.
susu secara fisik dan
kimia
15 Mahasiswa mampu Penentuan mutu berbagai jenis Praktik TM 3 x 50’ Praktik Mahasiswa mampu mempraktikkan
menjelaskan mutu bahan penyegar dan olahannya laboratorium TT 3x50’ laboratorium penentuan mutu berbagai jenis
berbagai jenis bahan secara fisik dan organoleptik. TMd 3x60’ bahan penyegar dan olahannya
penyegar dan secara fisik dan organoleptik.
olahannya secara fisik
dan organoleptik.
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Daftar Referensi:

1. A.G. Kartasapoetra, 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen b. Aman Wirahadikusuma, 1992. Sifat Fisik Pangan
2. Dwiyanti P, 2009. Teknologi Sayur dan Buah Buahan
3. FG. Winarno, 1999. Lemak dan Minyak Pangan
4. Gaman P.M dan K.B. Sherrington, 1992. Ilmu Pangan
5. FG. Winarno, 2003. Kimia Pangan & Gizi
6. FG. Winarno, 2005. Pangan, Gizi, Teknologi & Konsumen
7. Ketaren, 1995. Teknologi Lemak dan Minyak
8. Rizal Syarif, 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan
9. Tien R. Muchtadi, 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan
10. Tri Susanto, 992. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen
11. l. Soekarto,S.T. Dasar-Dasar Pengawasan Standar Mutu Pangan
12. Suparno, 1995, Ilmu dan Teknologi Daging.
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Mikrobiologi Pangan

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah Mikrobiologi Pangan
SKS 2 SKS
Kode MK BJ216029
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester II
Dosen Budi Utomo, STP., M.Si
Capaian mahasiswa mempunyai kompetensi pengetahuan mikrobiologi pangan dan aplikasinya dalam bidang ilmu gizi.
Pembelajaran
Lulusan
Kemampuan Akhir Setiap mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip mikrobiologi pangan, pengaruh suhu, aktivitas air, bahan pengawet,
Mata Kuliah dan radiasi terhadap aktivitas mikrobia, fermentasi bahan pangan, produk-produk fermentasi bahan nabati dan hewani,
dan food-borne diseases
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu a. Pengertian mikrobiologi Curah TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan: Tugas
menjelaskan pengertian pangan. Pendapat, TT 2x50’ Makalah, a. Pengertian mikrobiologi pangan. 30%
mikrobiologi pangan b. Pentingnya mempelajari Ceramah TMd 2x60’ Presentasi, b. Pentingnya mempelajari Perfor
termasuk pentingnya mikrobiologi pangan dan Dialog Dialog mikrobiologi pangan mance
mempelajari mikrobiologi 10%
pangan UTS
20%
UAS
40%

2 Mahasiswa dapat a. Sejarah mikrobiologi Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan pangan tanya jawab TT 2x50’ Makalah, menjelaskan:
prinsip-prinsip b. Faktor-faktor yang Gabungan TMd 2x60’ Presentasi, a. Sejarah mikrobiologi pangan
mikrobiologi pangan mempengaruhi antara Dialog b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba student pertumbuhan mikroba pada bahan
pada bahan pangan Center/ pangan
c. Aplikasi prinsip-prinsip inquiry/ c. Aplikasi prinsip-prinsip
mikrobiologi pangan teacher mikrobiologi pangan
Center
ekspository
3 Mahasiswa mampu a. Pengaruh suhu Ceramah TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan aktivitas terhadap aktivitas dan Tanya TT 2x50’ Makalah, menjelaskan:
mikroba mikroba jawab TMd 2x60’ Presentasi, a. Pengaruh suhu terhadap aktivitas
yang dipengaruhi b. Pengaruh aktivitas air Dialog mikroba
oleh suhu dan terhadap aktivitas b. Pengaruh aktivitas air terhadap
aktivitas air mikroba aktivitas mikroba
4 Mahasiswa mampu menjelaskan a. Pengaruh bahan pengawet Ceramah, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami
aktivitas mikroba yang terhadap aktivitas mikroba dialog, dan TT 2x50’ Makalah, dan menjelaskan tentang:
dipengaruhi oleh bahan b. Pengaruh radiasi terhadap penugasan TMd 2x60’ Presentasi, a. Pengaruh bahan pengawet
pengawet dan radiasi aktivitas mikroba Dialog terhadap aktivitas mikroba
b. Pengaruh radiasi terhadap
aktivitas mikroba

5 Mahasiswa mampu a. Prinsip-prinsip fermentasi Ceramah. TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan prinsip-prinsip bahan pangan diskusi kelas TT 2x50’ Makalah, a. Prinsip-prinsip fermentasi bahan
fermentasi bahan pangan b. Nutrisi mikrobia TMd 2x60’ Presentasi, pangan
c. Metabolisme mikrobia Dialog b. Nutrisi mikrobia
d. Kultur starter c. Metabolisme mikrobia
d. Kultur starter

6 Mahasiswa mampu a. Fermentasi dengan Ceramah. TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan prinsip-prinsip bakteri diskusi TT 2x50’ Makalah, a. Fermentasi dengan bakteri
fermentasi bahan pangan b. Fermentasi dengan kelas TMd 2x60’ Presentasi, b. Fermentasi dengan yeast
yeast Dialog c. Fermentasi dengan mold
c. Fermentasi dengan d. Fermentasi campuran
mold
d. Fermentasi campuran
7 Mahasiswa mampu a. Fermentasi Dialog TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami tentang produk kimchi dan TT 2x50’ Makalah, tentang:
fermentasi dari sayuran dan b. Fermentasi diskusi TMd 2x60’ Presentasi, a. Fermentasi kimchi
umbi-umbian sauerkraut kelas Dialog b. Fermentasi sauerkraut
c. Fermentasi c. Fermentasi pickle
pickle d. Fermentasi tape
d. Fermentasi tape e. Fermentasi nata
e. Fermentasi nata
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
9 Mahasiswa mampu a. Fermentasi tempe Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan produk b. Fermentasi kecap kelompok TT 2x50’ Makalah, a. Fermentasi tempe
fermentasi dari c. Fermentasi miso TMd 2x60’ Presentasi, b. Fermentasi kecap
kacangkacangan d. Fermentasi natto Dialog c. Fermentasi miso
d. Fermentasi natto
10 Mahasiswa mampu a. Fermentasi bread Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan produk b. Fermentasi sour bread kelompok TT 2x50’ Makalah, a. Fermentasi bread
fermentasi TMd 2x60’ Presentasi, b. Fermentasi sour bread
dari serealia Dialog
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

11 Mahasiswa mampu a. Fermentasi bir Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan produk b. Fermentasi wine kelompok TT 2x50’ Makalah, a. Fermentasi bir
minuman c. Fermentasi vinegar TMd 2x60’ Presentasi, b. Fermentasi wine
fermentasi d. Distilled liquor Dialog c. Fermentasi vinegar
d. Distilled liquor
12 Mahasiswa mampu a. Fermentasi kefir Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan produk b. Fermentasi yoghurt kelompok TT 2x50’ Makalah, a. Fermentasi kefir
fermentasi c. Fermentasi susu asam TMd 2x60’ Presentasi, b. Fermentasi yoghurt
dari susu d. Fermentasi keju Dialog c. Fermentasi susu asam
d. Fermentasi keju

13 Mahasiswa mampu a. Fermentasi sosis Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan produk b. Fermentasi ham kelompok TT 2x50’ Makalah, a. Fermentasi sosis
fermentasi c. Fermentasi kecap asin TMd 2x60’ Presentasi, b. Fermentasi ham
dari daging dan ikan d. Fermentasi trasi Dialog c. Fermentasi kecap asin
d. Fermentasi trasi
14 Mahasiswa mampu a. Definisi food-borne Diskusi TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan:
menjelaskan food-borne diseases kelompok TT 2x50’ Makalah, a. Definisi food-borne diseases
diseases b. Klasifikasi food-borne TMd 2x60’ Presentasi, b. Klasifikasi food-borne diseases
diseases Dialog c. Bacterial-borne diseases
c. Bacterial-borne diseases d. Fungi-borne diseases
d. Fungi-borne diseases
15 Mahasiswa dapat aplikasi mikrobiologi Simulasi, TM 2 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
mempresentasikan aplikasi pangan role play TT 2x50’ Presentasi, aplikasi mikrobiologi pangan
mikrobiologi pangan TMd 2x60’ Dialog

16 Ujian Akhir Semester (UAS)


Daftar Referensi:

1. Sumber Belajar: Buckle K.A., 1987. Ilmu Pangan. Jakarta : UI Press


2. Direktorat GIZI – DEPKES RI. Tanpa tahun. Susunan Hidangan Sehari-hari 4 Sehat 5 Sempurna. Jakarta : DEPKES RI.
3. Dwidjoseputro, D. 1978. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
4. Fardiaz, Srikandi, .1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta : Gramedia
5. Handayanu , U. 1987.Pengaruh Kadar Gula dan pH Dalam Medium Fermentasi
6. Air Kelapa pada Pembuatan Nata de Coco. Proposal Thesis. FP-UNEJ
7. Suhardijono, L. 1988. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
8. Susanto , Tri, 2002. Ilmu Pangan dan Gizi dan permasalahannya. Malang : Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
9. Tarigan, J, 1988. Pengantar Mikribiologi. Jakarta : Depdikbud DIKTI PPLPT
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN


Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Dasar Kulinari

Rencana Pembelajaran Semester

Mata Kuliah Dasar Kulinari


SKS 2 SKS
Kode MK BJ216025
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester III
Dosen Lilik Rosidah, SKM., M.Kes
Capaian 1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain.
Pembelajaran 2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Lulusan 3. Mengetahui teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, humaniora, penelitian, kesehatan masyarakat dan
pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi dalam sistem kesehatan nasional dan sistem ketahanan pangan
dan gizi nasional, serta menguasai konsep teoritis dietetic secara mendalam untuk dapat memformulasikan pemecahan
masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi.
4. Memiliki kemampuan belajar penyelenggaraan makanan yang terstruktur dalam memahami teori dasar ilmu gizi,
pangan, biomedik, patofisiologi, kesehatan masyarakat dan pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi
(Decision Maker).
Kemampuan Akhir Mahasiswa dapat menganalisis prinsip-prinsip dasar gizi dengan kulinari dan aplikasi praktis pada pengolahan pangan
Mata Kuliah Rumah Tangga. Menyusun menu dan memodifikasi resep-resep menu Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
rendah lemak, diet rendah garam, diet rendah protein, diet rendah kalium, diet rendah kaloli tanpa gula, diet rendah serat
dan tinggi serat, dan diet tinggi kalori tinggi protein dan tinggi kalori, dan uji organoleptik
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu a. Pengertian gizi kuliner Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi Mahasiswa dapat mengidentifikasi Tugas
mengidentifikasi latar b. Tujuan gizi kuliner ceramah, TT 2x50’ latar belakang perlunya gizi 30%
belakang perlunya gizi kuliner c. Jenis-jenis gizi kuliner tanya jawab TMd 2x60’ kuliner dalam berbagai Perfor
dalam berbagai penyelenggaraan makanan mance
penyelenggaraan makanan 10%
2 Mahasiswa dapat a. Perencanaan bahan STAD, TM 2 x 50’ Presentasi, Mahasiswa dapat menganalisis siklus UTS
menganalisis siklus gizi makanan, dapur, diskusi, TT 2x50’ diskusi gizi kuliner 20%
kuliner peralatan tenaga, biaya simulasi TMd 2x60’ kelompok UAS
dan menu 40%
b. Proses pemilihan bahan
makanan dan peralatan
c. Metode-metode dan
peraturan pemerintah
tentang pembelian bahan
makanan
d. Cara-cara dan syarat
tempat penyimpanan
bahan makanan basah
dan kering
e. Teknik-teknik
pengolahan moist heat
dan dry heat
f. Penyajian makanan
g. Garnish

3 Mahasiswa mampu a. Macam dan jenis Ceramah TM 2 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu mengidentifikasi
mengidentifikasi berbagai peralatan persiapan, dan Tanya TT 2x50’ berbagai peralatan persiapan,
peralatan persiapan, pengolahan dan jawab TMd 2x60’ pengolahan dan penyajian makanan
pengolahan dan penyajian penyajian sesuai
makanan dengan fungsinya
b. Bahan dasar pembuatan
peralatan persiapan,
pengolahan dan
penyajian
c. Pedoman kemanan
peralatan pengolahan
d. Persiapan bumbu
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
4 Mahasiswa mampu a. Pengertian resep Ceramah TM 2 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan tentang standar b. Istilah-istilah dalam dan Tanya TT 2x50’ tentang standar resep
resep resep jawab TMd 2x60’
c. Urutan atau pola resep
d. Cara penulisan
komposisi bahan,
takaran bahan
e. Cara pembuatan proses
pengolahan
f. Cara penilaian resep
yang baik sesuai
dengan standart resep
g. Pengembangan resep
5 Mahasiswa mampu a. Jenis-jenis lauk hewani Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menerapkan
menerapkan teknik dan seni b. Komposisi dan nilai gizi simulasi TT 2x50’ presentasi, teknik dan seni pengolahan berbagai
pengolahan berbagai lauk masing-masing lauk TMd 2x60’ lauk hewani dan nabati
hewani dan nabati hewani dan nabati
c. Cara pemilihan,
penyimpanan lauk
hewani dan nabati
d. Teknik pengolahan lauk
hewani dan nabati
secara moist heat dan
dry heat
e. Seni penyajian dengan
diberi garnish
6 Mahasiswa mampu a. Jenis-jenis sayuran dan Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menerapkan
menerapkan teknik dan seni buah-buahan simulasi TT 2x50’ presentasi, teknik dan seni pengolahan berbagai
pengolahan berbagai macam b. Komposisi dan nilai gizi TMd 2x60’ macam sayuran dan buahbuahan
sayuran dan buahbuahan sayuran dan buah-
buahan
c. Cara pemilihan,
penyimpanan sayuran
dan buah-buahan
d. Teknik pengolahan
sayuran dan buah-
buahan secara moist
heat dan dry heat
e. Seni penyajian dengan
garnish
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
7 Mahassiwa mampu menjelaskan a. Macam-macam Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menjelaskan
teknik dan seni pengolahan minuman dan cemilan: simulasi TT 2x50’ presentasi, teknik dan seni pengolahan berbagai
berbagai minuman dan cemilan panas, dingin, TMd 2x60’ minuman dan cemilan
beralkohol, dan
softdrink
b. Komposisi dan nilai gizi
macam-macam
minuman dan cemilan
c. Teknik pengolahan
minuman dan cemilan
d. Seni penyajian dengan
garnish

8 Ujian Tengah Semester (UTS)


9 Mahasiswa mampu memahami a. Susunan menu Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu memahami susunan menu
susunan menu Indonesia, Oriental Indonesia, Oriental dan tanya jawab TT 2x50’ tugas Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
dan Continental pada diet rendah Continental pada diet TMd 2x60’ kelompok rendah lemak dan rendah garam
lemak dan rendah garam rendah lemak dan
rendah garam
b. Teknik modifikasi
resepresep Indonesia,
Oriental dan
Continental diet
10 Mahasiswa mampu memahami Susunan menu Indonesia, Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu memahami susunan menu
susunan menu Indonesia, Oriental dan Oriental dan Continental pada tanya jawab TT 2x50’ tugas Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
Continental pada diet rendah protein diet rendah protein dan kalium TMd 2x60’ kelompok rendah protein dan kalium
dan kalium
11 Mahasiswa mampu memahami Teknik modifikasi resep-resep Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu memahami susunan menu
susunan menu Indonesia, Oriental dan Indonesia, Oriental dan tanya jawab TT 2x50’ tugas Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
Continental pada diet rendah protein Continental diet TMd 2x60’ kelompok rendah protein dan kalium
dan kalium
12 Mahasiswa mampu memahami a. Susunan menu Indonesia, Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu memahami susunan menu
susunan menu Indonesia, Oriental dan Oriental dan Continental tanya jawab TT 2x50’ tugas Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
Continental pada diet rendah kalori pada diet rendah kalori TMd 2x60’ kelompok rendah kalori tanpa gula
tanpa gula tanpa gula
b. Teknik modifikasi
resepresep Indonesia,
Oriental dan Continental
diet
13 Mahasiswa mampu memahami a. Susunan menu Indonesia, Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu memahami susunan menu
susunan menu Indonesia, Oriental dan Oriental dan continental tanya jawab TT 2x50’ tugas Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
Continental pada diet rendah serat dan pada diet rendah serat dan TMd 2x60’ kelompok rendah serat dan tinggi serat
tinggi serat tinggi serat
b. Teknik modifikasi
resepresep menu Indonesia,
Oriental dan continental
pada diet rendah serat dan
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

tinggi serat
14 Mahasiswa mampu memahami a. Susunan menu Indonesia, Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu memahami susunan menu
susunan menu Indonesia, Oriental dan Oriental dan continental tanya jawab TT 2x50’ tugas Indonesia, Oriental dan Continental pada diet
Continental pada diet tinggi protein pada diet tinggi kalori TMd 2x60’ kelompok tinggi protein dan tinggi kalori
dan tinggi kalori tinggi protein dan tinggi
kalori
b. Teknik modifikasi
resepresep menu Indonesia,
Oriental dan continental
pada diet tinggi kalori
tinggi protein dan tinggi
kalori

15 Mahasiswa mampu menerapkan a. Macam-macam peristiwa Diskusi, TM 2 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menerapkan berbagai
berbagai menu untuk acara khusus khusus (terkait dengan tanya TT 2x50’ tugas menu untuk acara khusus
agama, adat, jasa boga dan jawab, TMd 2x60’ kelompok
bencana) simulasi
b. Syarat-syarat menu untuk
berbagai peristiwa khusus
c. Cara atau tahapan membuat
menu untuk peristiwa
khusus
16 Ujian Akhir Semester (UAS)

Daftar Referensi:

1. American Egg Board. 2000. The Incredible Edible Egg.


2. Bowers,J. 1992. Food Theory and Application.2nd ed.
3. Charley,H. 1990. Food Science.
4. Cummings,L. 1989. Nutrition Management for Foodservices.
5. Gisslen,W. 2001.Professional Baking.
6. Klein,BE Mattew. 1984. Foodservices System.
7. Katsigris,C. 1999. Design and Equipment for Restaurant and Foodsevices.
8. NN. 1983. The good cook:grain and pasta.
9. Shirley A.Gilmore. 2002. Food preparation study course.
10. Soejoeti Tarwotjo.1998. Dasar-dasar Gizi Kuliner.
Program Studi S1 Gizi

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN


Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Gizi Dalam Daur Kehidupan
Rencana Pembelajaran Semester
Mata Kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan
SKS 3 SKS
Kode MK BJ216018
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester III
Dosen Annas Buanasita, SKM., M.Gizi
Capaian 1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
Pembelajaran 2. Mampu menjelaskan teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, kesehatan masyarakat dan pengetahuan
Lulusan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi;
3. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, dan sistematis dalam konteks pengembangan atau implementasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya;
Kemampuan Akhir Setiap mahasiswa mampu memahami pengertian gizi dalam daur kehidupan, ruang lingkup gizi dalam daur kehidupan dan
Mata Kuliah menjelaskan asuhan gizi pada setiap daur kehidupan
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Akhir Bahan Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- yang Diharapkan Kajian Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Mahasiswa
(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mahasiswa mampu menguraikan a. pengertian daur Curah TM 3 x 50’ Tugas Ketepatan menjelaskan tentang Tugas
pengertian daur kehidupan serta kehidupan, Pendapat, TT 3x50’ Makalah, pengertian daur kehidupan serta aspek 30%
aspek asuhan gizi yang menyertai b. pengertian peranan Ceramah TMd 3x60’ Presentasi, asuhan gizi yang menyertai Perfor
gizi dalam setiap fase dan Dialog Dialog mance
dalam daur 10%
kehidupan UTS
20%
2 Mahasiswa mampu a. Pengertian angka Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Ketepatan menjelaskan tentang UAS
menjelaskan angka kecukupan Gizi tanya jawab TT 3x50’ Makalah, angka kecukupan Gizi untuk seluruh 40%
kecukupan Gizi untuk seluruh daur TMd 3x60’ Presentasi, daur kehidupan
untuk seluruh daur kehidupan Dialog
kehidupan

3 Mahasiswa mampu a. fisiologi Masa Ceramah TM 3 x 50’ Tugas Ketepatan menjelaskan tentang
menjelaskan fisiologi Masa kehamilan dan Tanya TT 3x50’ Makalah, fisiologi Masa kehamilan,
kehamilan, Kebutuhan zat b. Kebutuhan zat gizi jawab TMd 3x60’ Presentasi, Kebutuhan zat gizi selama hamil,
gizi selama hamil, Penentuan selama hamil Dialog Penentuan Status Gizi Pada Ibu
Status Gizi Pada Ibu Hamil, c. Penentuan Status Gizi Hamil, Masalah Gizi pada Ibu
Masalah Gizi pada Ibu hamil Pada Ibu Hamil hamil dan faktor yang
dan faktor yang d. Masalah Gizi pada mempengaruhinya,peran zat gizi
mempengaruhinya,peran zat Ibu hamil dan faktor selama hamil dan menu yang sehat
gizi selama hamil dan menu yang untuk ibu hamil
yang sehat untuk ibu hamil mempengaruhinya
e. peran zat gizi selama
hamil dan menu yang
sehat untuk ibu hamil
Program Studi S1 Gizi

4 Mahasiswa mampu menjelaskan a. Keadaan fisiologi ibu Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami dan
keadaan fisiologi ibu menyusui, menyusui dialog, dan TT 3x50’ Makalah, menjelaskan tentang keadaan
kebutuhan zat gizi selama b. Kebutuhan zat gizi selama penugasan TMd 3x60’ Presentasi, fisiologi ibu menyusui, kebutuhan zat
menyusui, penentuan status menyusui Dialog gizi selama menyusui, penentuan
c. Penentuan Status Gizi Pada
gizi pada ibu menyusui, status gizi pada ibu menyusui,
Ibu menyusui
masalah gizi pada ibu d. Masalah Gizi pada Ibu masalah gizi pada ibu menyusui
menyusui dan faktor yang menyusui dan faktor yang dan faktor yang
mempengaruhinya,peran zat gizi mempengaruhinya mempengaruhinya,peran zat gizi
selama menyusui,merancang e. Peran zat gizi selama selama menyusui,merancang
menuyang sehat untuk ibu menyusui menuyang sehat untuk ibu menyusui
menyusui f. Menu yang sehat untuk ibu
menyusui
5 Mahasiswa mampu a. Pertumbuhan dan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan bayi diskusi kelas TT 3x50’ Makalah, pertumbuhan dan perkembangan bayi
perkembangan bayi kebutuhan b. Kebutuhan Gizi pada bayi TMd 3x60’ Presentasi, kebutuhan gizi pada bayi penentuan
gizi pada bayi penentuan Status c. Penentuan Status Gizi pada Dialog Status gizi pada bayi, masalah gizi pada
Bayi bayi dan faktor yang
gizi pada bayi, masalah gizi
d. Masalah Gizi pada Bayi dan mempengaruhinya,merancang menu
pada bayi dan faktor yang faktor yang
mempengaruhinya,merancang yang sehat untuk bayi
mempengaruhinya
menu yang sehat untuk bayi e. Menu yang Sehat untuk bayi
6 Mahasiswa mampu a. Pertumbuhan dan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan pertumbuhan perkembangan balita diskusi TT 3x50’ Makalah, pertumbuhan dan perkembangan
dan perkembangan b. Kebutuhan Gizi pada kelas TMd 3x60’ Presentasi, Balitakebutuhan Gizi pada
Balitakebutuhan Gizi pada Balita Dialog Balitapenentuan Status Gizi pada
Balitapenentuan Status Gizi c. Penentuan Status Gizi Balita, masalah Gizi pada Balita dan
pada Balita, masalah Gizi faktor yang mempengaruhinya,
pada Balita
pada Balita dan faktor yang merancang Menu yang Sehat untuk
d. Masalah Gizi pada Balita Balita
mempengaruhinya, dan faktor yang
merancang Menu yang mempengaruhinya
Sehat untuk Balita e. Menu yang Sehat untuk
Balita
7 Mahasiswa mampu a. Pertumbuhan dan Dialog TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami tentang perkembangan anak dan TT 3x50’ Makalah, tentang pertumbuhan dan
pertumbuhan dan sekolah diskusi TMd 3x60’ Presentasi, perkembangan anak sekolah,
perkembangan anak sekolah, b. Kebutuhan Gizi pada kelas Dialog kebutuhan Gizi pada anak sekolah,
kebutuhan Gizi pada anak anak sekolah penentuan Status Gizi pada Anak
sekolah, penentuan Status c. Penentuan Status Gizi sekolah, masalah Gizi pada Anak
pada Anak sekolah
Gizi pada Anak sekolah, sekolah dan faktor yang
d. Masalah Gizi pada Anak
masalah Gizi pada Anak sekolah dan faktor yang mempengaruhinya, merancang menu
sekolah dan faktor yang mempengaruhinya sehat anak sekolah
mempengaruhinya, e. Aktivitas Fisikanak
merancang menu sehat anak sekolah
sekolah f. Menu yang Sehat untuk
anak sekolah
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

9 Mahasiswa mampu a. Fisiologi Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu pertumbuhan dan
menjelaskan pertumbuhan pertumbuhan remaja kelompok TT 3x50’ Makalah, perkembangan remajakebutuhan Gizi
dan perkembangan b. Kebutuhan Gizi TMd 3x60’ Presentasi, pada remaja, penentuan Status Gizi
remajakebutuhan Gizi pada pada remaja Dialog pada remaja, masalah Gizi pada
remaja, penentuan Status Gizi c. Penentuan Status remaja dan faktor yang
pada remaja, masalah Gizi Gizi pada remaja mempengaruhinya, merancang menu
pada remaja dan faktor yang d. Masalah Gizi pada yang sehat untuk remaja
mempengaruhinya, remaja dan faktor
merancang menu yang sehat yang
untuk remaja mempengaruhinya
e. Menu yang Sehat
untuk remaja
10 Mahasiswa mampu a. Fisiologi dan Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan fisiologi dan metabolism pada kelompok TT 3x50’ Makalah, fisiologi dan metabolism orang
metabolisme orang masa dewasa TMd 3x60’ Studi kasus dewasakebutuhan Gizi pada orang
dewasakebutuhan Gizi pada b. Kebutuhan Gizi Presentasi, dewasa, penentuanStatus Gizi pada
orang dewasa, pada orang dewasa Dialog orang dewasa, masalah Gizi pada
penentuanStatus Gizi pada c. Penentuan Status orang dewasa dan faktor yang
orang dewasa, masalah Gizi Gizi pada orang mempengaruhinya, merancang menu
pada orang dewasa dan faktor dewasa yang sehat untuk orang dewasa
yang mempengaruhinya, d. Masalah Gizi pada
merancang menu yang sehat orang dewasa dan
untuk orang dewasa faktor yang
mempengaruhinya
e. Menu yang Sehat
untuk orang dewasa
11 Mahasiswa mampu a. Fisiologi dan Diskusi TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan fisiologi dan metabolism pada kelompok TT 3x50’ Makalah, fisiologi dan metabolisme lansia,
metabolisme lansia, masa lansia TMd 3x60’ Presentasi, kebutuhan Gizi pada lansia,
kebutuhan Gizi pada lansia, b. Kebutuhan Gizi Dialog penentuan Status Gizi pada Lansia,
penentuan Status Gizi pada pada orang lansia masalah Gizi pada Lansia dan faktor
Lansia, masalah Gizi pada c. Penentuan Status yang mempengaruhinya, merancang
Lansia dan faktor yang Gizi pada orang menu yang Sehat untuk lansia
mempengaruhinya, lansia
merancang menu yang Sehat d. Masalah Gizi pada
untuk lansia lansia dan faktor yang
mempengaruhinya
e. Menu yang Sehat
untuk lansia
Program Studi S1 Gizi

12 Mahasiswa mampu menjelaskan a. Fisiologi dan metabolisme Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memahami dan
fisiologi dan metabolisme atlet pada masa dewasa dialog, dan TT 3x50’ Makalah, menjelaskan tentang fisiologi dan
dan olahragawan, kebutuhan b. Kebutuhan Gizi pada atlet penugasan TMd 3x60’ Presentasi, metabolisme atlet dan
Gizi pada atlet dan dan olahragawan Dialog olahragawankebutuhan Gizi pada atlet
c. Penentuan Status Gizi pada
olahragawanpenentuan Status dan olahragawanpenentuan Status Gizi
Atlet dan olahragawan
Gizi pada Atlet dan d. Masalah Gizi pada Atlet pada Atlet dan olahragawan, masalah
olahragawan, masalah Gizi pada dan olahragawan dan faktor Gizi pada Atlet dan olahragawan dan
Atlet dan olahragawan dan yang mempengaruhinya faktor yang
faktor yang e. Menu yang Sehat untuk mempengaruhinya,merancang Menu
mempengaruhinya,merancang atlet dan olahragawan yang Sehat untuk atlet dan olahragawan
Menu yang Sehat untuk atlet dan untukmenunjang prestasi
olahragawan untukmenunjang
prestasi.
13 Mahasiswa mampu a. Fisiologi dan metabolisme Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan fisiologi dan pada vegetarian diskusi kelas TT 3x50’ Makalah, fisiologi dan metabolism pada
metabolism pada vegetarian, b. Kebutuhan Gizi pada TMd 3x60’ Presentasi, vegetarian, kebutuhan Gizi pada
kebutuhan Gizi pada vegetarian Dialog vegetarian, penentuan Status Gizi pada
c. Penentuan Status Gizi pada Vegetarian, masalah Gizi pada
vegetarian, penentuan Status
vegetarian Vegetarian dan faktor yang
Gizi pada Vegetarian, masalah d. Masalah Gizi pada Atlet dan
Gizi pada Vegetarian dan mempengaruhinya,merancang Menu
vegetarian dan faktor yang yang Sehat untuk vegetarian
faktor yang mempengaruhinya
mempengaruhinya,merancang e. Menu yang Sehat untuk
Menu yang Sehat untuk vegetarian
vegetarian
14 Mahasiswa mampu a. Fisiologi dan metabolisme Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan fisiologi dan pada tenaga kerja diskusi TT 3x50’ Makalah, fisiologi dan metabolism pada tenaga
metabolism pada tenaga kerja, b. Kebutuhan Gizi pada tenaga kelas TMd 3x60’ Presentasi, kerja, kebutuhan Gizi pada tenaga kerja,
kebutuhan Gizi pada tenaga kerja Dialog penentuan Status Gizi pada tenaga kerja,
c. Penentuan Status Gizi pada masalah Gizi pada tenaga kerja dan
kerja, penentuan Status Gizi
tenaga kerja n faktor yang
pada tenaga kerja, masalah Gizi d. Masalah Gizi pada Atlet dan
pada tenaga kerja dan faktor mempengaruhinya,merancang Menu
tenaga kerja dan faktor yang Sehat untuk tenaga kerja
yang yang mempengaruhinya
mempengaruhinya,merancang e. Menu yang Sehat untuk
Menu yang Sehat untuk tenaga tenaga kerja
kerja
15 Mahasiswa mampu a. Asuhan gizi untuk Dialog TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa dapat memaparkan
memaparkan resume tentang kelompok sasaran dalam dan TT 3x50’ Makalah, resume tentang asuhan gizi pada
asuhan gizi pada setiap fase daur kehidupan diskusi TMd 3x60’ Presentasi, setiap fase dalam daur kehidupan
dalam daur kehidupan kelas Dialog

16 Ujian Akhir Semester (UAS)


Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Daftar Referensi:
1. Judith Sharlin. Sari Edelstein, Gizi dalam DaurKehidupan, (Jakarta; Penerbit Buku KedokteranEGC)
2. Merryana Adriani, Bambang Wirjatmadi., Pernanan Gizi dalam SiklusKehidupan, (Jakarta : Penerbit Kencana, 2012)
3. Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Oxford University Press. New York.
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN


Kurikulum : Mata Kuliah : Tanggal Revisi :
Kurikulum KKNI Penilaian Status Gizi
Rencana Pembelajaran Semester
Mata Kuliah Penilaian Status Gizi
SKS 3 SKS
Kode MK BJ216021
Prasyarat -
Program Studi S1 Gizi
Semester II
Dosen Laili Rahmawati, STP., MMA
Capaian 1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain.
Pembelajaran 2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Lulusan 3. Mengetahui teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, humaniora, penelitian, kesehatan masyarakat dan
pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi dalam sistem kesehatan nasional dan sistem ketahanan pangan
dan gizi nasional, serta menguasai konsep teoritis dietetic secara mendalam untuk dapat memformulasikan pemecahan
masalah gizi perorangan, kelompok dan masyarakat melalui penilaian status gizi.
4. Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu gizi dalam pemecahan masalah gizi perorangan, kelompok dan
masyarakat melalui penilaian status gizi (Decision Maker).
Kemampuan AkhirSeMahasiswa mampu melakukan pengukuran dan interpretasi status gizi berdasarkan antropometri, biokimia, klinis dan
Mata Kuliah biofisik, serta ekologi
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Minggu Kemampuan Bahan Kajian Bentuk Waktu Pengalaman Kriteria dan Indikator Bobot
ke- Akhir yang Pembelajaran Belajar Penilaian Nilai
Diharapkan Mahasiswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Mahasiswa mampu a. pengantar penilaian status gizi Ceramah, TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa dapat menjelaskan Tugas
menjelaskan diskusi, TT 3x50’ pengantar penilaian status gizi 30%
pengantar penilaian tanya TMd 3x60’ Perfor
status gizi jawab mance
10%
UTS
20%
UAS
40%
2 Mahasiswa mampu a. Konsep dasar timbulnya masalah Ceramah, TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan konsep gizi kaitannya dengan penjamu, diskusi, TT 3x50’ Makalah, menjelaskan konsep dasar timbulnya
dasar timbulnya agens, dan lingkungan tanya TMd 3x60’ Presentasi, masalah gizi di Indonesia
masalah gizi di jawab Diskusi
b. Masalah gizi di Indonesia
Indonesia c. Masalah gizi di Dunia

3 Mahasiswa mampu a. Istilah yang berhubungan dengan Ceramah , TM 3 x 50’ diskusi Mahasiswa mampu menentukan
menentukan metode penilaian status gizi diskusi dan TT 3x50’ metode dalam penilaian status gizi pada
dalam penilaian status b. Jenis-jenis metode penilaian status Tanya TMd 3x60’ survei gizi
jawab
gizi pada survei gizi gizi
c. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam
menentukan penggunaan metode
penilaian status gizi pada survey
gizi

4 Mahasiswa mampu a. Konsep dasar penilaian status Ceramah , TM 3 x 50’ Diskusi, Mahasiswa mampu menganalisis dan
memahami dan gizi secara antropometri diskusi dan TT 3x50’ praktikum menerapkan pengukuran status gizi
Tanya TMd 3x60’ dengan menggunakan metode
menjelaskan b. Berbagai jenis pengukuran
jawab antropometri
pengukuran status gizi antropometri
dengan menggunakan c. Berbagai baku antropometri Praktikum
metode antropometri d. Berbagai klasifikasi ukuran
antropometri
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

5 Mahasiswa mampu a. Pola pertumbuhan Ceramah. TM 3 x 50’ Tugas Mahasiswa mampu menerapkan
menerapkan konsep tumbuh manusia dari janin diskusi kelas TT 3x50’ Diskusi konsep tumbuh kembang manusia dan
kembang manusia dan kajian sampai lanjut TMd 3x60’ kajian status gizi secara antropometri
status gizi secara antropometri Praktikum Praktikum
b. Teknik pengukuran
density tubuh manusia
c. Teknik Pengukuran
Massa lemak
d. Teknik Pengukuran
Massa tanpa Lemak
e. Teknik Penguran
Dimensi tubuh Manusia
6 Mahasiswa mampu a. Berbagai baku Ceramah. TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan penilaian
menerapkan penilaian status antropometri diskusi kelas TT 3x50’ status gizi berdasarkan baku standar
gizi berdasarkan baku standar b. Klasifikasi ukuran TMd 3x60’ Praktikum antropometri
antropometri antropometri Praktikum

7 Mahasiswa mampu a. Konsep dasar presisi Ceramah. TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan konsep
menerapkan konsep dasar dalam pengukuran diskusi kelas TT 3x50’ dasar persisi dan akurasi pengukuran
persisi dan akurasi pengukuran antropometri TMd 3x60’ Praktikum antropometri
antropometri b. Konsep dasar akurasi Praktikum
dalam pengukuran
antropometri
8 Ujian Tengah Semester (UTS)

9 Mahasiswa mampu a. Pemantauan pertubuhan Ceramah. TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan
menerapkan antropometri anak diskusi kelas TT 3x50’ antropometri dalam program gizi
dalam program gizi b. Survei nasional status gizi TMd 3x60’ Praktikum
c. KMS Praktikum
d. Pemantauan status gizi
e. Aplikasi WHO-Antro
10 Mahasiswa mampu a. Fungsi riwayat medis Ceramah. TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan langkah-
menerapkan langkah-langkah dalam kaitannya dengan diskusi kelas TT 3x50’ langkah menilai status gizi dengan
menilai status gizi dengan status gizi TMd 3x60’ Praktikum penilaian tanda klinis
penilaian tanda klinis b. Fungsi pemeriksaan Praktikum
medis dalam kaitannya
dengan status gizi
11 Mahasiswa mampu a. Fungsi riwayat medis Ceramah. TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan langkah-
menerapkan langkah-langkah dalam kaitannya dengan diskusi kelas TT 3x50’ langkah menilai status gizi dengan
menilai status gizi dengan status gizi TMd 3x60’ Praktikum penilaian tanda biokimia
penilaian tanda biokimia b. Fungsi pemeriksaan Praktikum
medis dan biomarker
dalam kaitannya dengan
status gizi
Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

12 Mahasiswa mampu a. Teknik penilaian statistik Diskusi TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan cara-
menerapkan cara-cara kesehatan kelompok TT 3x50’ cara penilaian status gizi secara tidak
penilaian status gizi b. Angka Kematian Kasar TMd 3x60’ Praktikum langsung: ukuran-ukuran statistik
secara tidak langsung: c. Angka Kelahiran Praktikum kesehatan
ukuran-ukuran statistik d. Angka Kesakitan
kesehatan

13 Mahasiswa mampu a. Variabel Sosial Ekonomi Diskusi TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu menerapkan
menerapkan cara-cara b. Variabel Demografi kelompok TT 3x50’ cara-cara penilaian status gizi secara
penilaian status gizi c. Variabel Budaya TMd 3x60’ Praktikum tidak langsung: variable ekologi
secara tidak langsung: Praktikum
variable ekologi
14 Mahasiswa mampu a. Teknik penafsiran status gizi ibu Diskusi TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu
melakukan penafsiran hamil kelompok TT 3x50’ melakukanpenafsiran status gizi
status gizi berdasarkan b. Teknik penafsiran status gizi TMd 3x60’ Praktikum berdasarkan kelompok umur:
kelompok umur: menyusui Praktikum 1. Status gizi ibu hamil
1. Status gizi ibu c. Teknik penafsiran status gizi 2. Status gizi ibu menyusui
hamil orang dewasa 3. Status gizi orang dewasa
2. Status gizi ibu 4. Status gizi usia lanjut
d. Teknik penafsiran status gizi usia
menyusui lanjut
3. Status gizi orang
dewasa
4. Status gizi usia
lanjut
15 Mahasiswa mampu a. Teknik penafsiran status gizi ibu Diskusi TM 3 x 50’ Diskusi Mahasiswa mampu melakukan
melakukan penafsiran hamil kelompok TT 3x50’ penafsiran status gizi berdasarkan
status gizi berdasarkan b. Teknik penafsiran status gizi TMd 3x60’ Praktikum kelompok umur:
kelompok umur: menyusui Praktikum 1. Bayi
1. Bayi c. Teknik penafsiran status gizi 2. Anak pra sekolah
2. Anak pra sekolah orang dewasa 3. Anak sekolah
3. Anak sekolah d. Teknik penafsiran status gizi usia 4. Remaja
4. Remaja lanjut

16 Ujian Akhir Semester (UAS)


Program Studi S1 Gizi
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Daftar Referensi
1. Supariasa, Bakri,Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Gibson R. Principles of Nutritional Assessment. Oxford University Press
3. Nasrullah R. 2012. Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
4. Lubis, Djuara P., et al.,. Dasar-dasar Komunikasi. Bogor: IPB Press

Lembaga Penjaminan Mutu


i
UIN Sunan Ampel Surabaya
DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………………… ii
Pengantar Ketua Lembaga Penjaminan Mutu ...…………………………………….. ix
Sambutan Rektor …………………………………………………………………….. ix
Lembar Pengesahan ………………………………………………………………….. x
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ………………………………………... 1

Standar Pendidikan
1. Standar Kompetensi Lulusan 11
a) Manual Penetapan Standar Kompetensi Lulusan 11
b) Manual Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan 15
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan 19
d) Manual Pengendalian Standar Kompetensi Lulusan 23
e) Manual Peningkatan Standar Kompetensi Lulusan 27
f) Standar Kompetensi Lulusan 31

2. Standar Isi Pembelajaran 37


a) Manual Penetapan Standar Isi Pembelajaran 37
b) Manual Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran 41
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran 45
d) Manual Pengendalian Standar Isi Pembelajaran 49
e) Manual Peningkatan Standar Isi Pembelajaran 53
f) Standar Isi Pembelajaran 57

3. Standar Proses Pembelajaran 61


a) Manual Penetapan Standar Proses Pembelajaran 61
b) Manual Pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran 65
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran 69
d) Manual Pengendalian Standar Proses Pembelajaran 73
e) Manual Peningkatan Standar Proses Pembelajaran 77
f) Standar Proses Pembelajaran 81

4. Standar Penilaian Pembelajaran 92


a) Manual Penetapan Standar Penilaian Pembelajaran 92
b) Manual Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran 96
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran 100
d) Manual Pengendalian Standar Penilaian Pembelajaran 104
e) Manual Peningkatan Standar Penilaian Pembelajaran 108
f) Standar Penilaian Pembelajaran 112

Lembaga Penjaminan Mutu


ii UIN Sunan Ampel Surabaya
5. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen 117
a) Manual Penetapan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen 117
b) Manual Pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen 121
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Dosen 125
d) Manual Pengendalian Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen 129
e) Manual Peningkatan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen 133
f) Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen 137

6 Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga Kependidikan 141


a) Manual Penetapan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga 141
Kependidikan
b) Manual Pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga 146
Kependidikan
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan 150
Kompetensi Tenaga Kependidikan
d) Manual Pengendalian Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi 154
Tenaga Kependidikan
e) Manual Peningkatan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga 158
Kependidikan
f) Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga Kependidikan 162

7. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 165


a) Manual Penetapan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 165
b) Manual Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 169
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 173
d) Manual Pengendalian Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 177
e) Manual Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 181
f) Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 186

8. Standar Pengelolaan Pembelajaran 190


a) Manual Penetapan Standar Pengelolaan Pembelajaran 190
b) Manual Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran 194
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran 199
d) Manual Pengendalian Standar Pengelolaan Pembelajaran 203
e) Manual Peningkatan Standar Pengelolaan Pembelajaran 207
f) Standar Pengelolaan Pembelajaran 211

9. Standar Pembiayaan Pembelajaran 216


a) Manual Penetapan Standar Pembiayaan Pembelajaran 216
b) Manual Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran 220
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran 224

Lembaga Penjaminan Mutu


iii
UIN Sunan Ampel Surabaya
d) Manual Pengendalian Standar Pembiayaan Pembelajaran 228
e) Manual Peningkatan Standar Pembiayaan Pembelajaran 232
f) Standar Pembiayaan Pembelajaran 236

10. Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Pembelajaran 240


a) Manual Penetapan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 240
Pembelajaran
b) Manual Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 244
Pembelajaran
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers 248
dalam Pembelajaran
d) Manual Pengendalian Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 252
Pembelajaran
e) Manual Peningkatan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 256
Pembelajaran
f) Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Pembelajaran 260

Standar Penelitian
1. Standar Hasil Penelitian 267
a) Manual Penetapan Standar Hasil Penelitian 267
b) Manual Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian 272
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian 276
d) Manual Pengendalian Standar Hasil Penelitian 280
e) Manual Peningkatan Standar Hasil Penelitian 284
f) Standar Hasil Penelitian 288

2. Standar Isi Penelitian 291


a) Manual Penetapan Standar Isi Penelitian 291
b) Manual Pelaksanaan Standar Isi Penelitian 295
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Isi Penelitian 399
d) Manual Pengendalian Standar Isi Penelitian 303
e) Manual Peningkatan Standar Isi Penelitian 307
f) Standar Isi Penelitian 311

3. Standar Proses Penelitian 315


a) Manual Penetapan Standar Proses Penelitian 315
b) Manual Pelaksanaan Standar Proses Penelitian 319
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Penelitian 323
d) Manual Pengendalian Standar Proses Penelitian 327
e) Manual Peningkatan Standar Proses Penelitian 331
f) Standar Proses Penelitian 335

Lembaga Penjaminan Mutu


iv UIN Sunan Ampel Surabaya
4. Standar Penilaian Penelitian 339
a) Manual Penetapan Standar Penilaian Penelitian 339
b) Manual Pelaksanaan Standar Penilaian Penelitian 343
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian Penelitian 345
d) Manual Pengendalian Standar Penilaian Penelitian 349
e) Manual Peningkatan Standar Penilaian Penelitian 353
f) Standar Penilaian Penelitian 357

5. Standar Peneliti 361


a) Manual Penetapan Standar Peneliti 361
b) Manual Pelaksanaan Standar Peneliti 366
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Peneliti 370
d) Manual Pengendalian Standar Peneliti 374
e) Manual Peningkatan Standar Peneliti 378
f) Standar Peneliti 382

6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 386


a) Manual Penetapan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 386
b) Manual Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 390
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 394
d) Manual Pengendalian Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 398
e) Manual Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 402
f) Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 406

7. Standar Pengelolaan Penelitian 410


a) Manual Penetapan Standar Pengelolaan Pembelajaran 410
b) Manual Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran 414
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran 418
d) Manual Pengendalian Standar Pengelolaan Pembelajaran 422
e) Manual Peningkatan Standar Pengelolaan Pembelajaran 426
f) Standar Pengelolaan Pembelajaran 430

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 433


a) Manual Penetapan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 433
b) Manual Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 438
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 442
d) Manual Pengendalian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 446
e) Manual Peningkatan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 450
f) Standar Pembiayaan Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian 454

Lembaga Penjaminan Mutu


v
UIN Sunan Ampel Surabaya
9. Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Penelitian 458
a) Manual Penetapan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 458
Penelitian
b) Manual Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 462
Penelitian
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers 466
dalam Penelitian
d) Manual Pengendalian Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 470
Penelitian
e) Manual Peningkatan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 474
Penelitian
f) Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Penelitian 478

Standar Pengabdian kepada Masyarakat 483


1. Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 483
a) Manual Penetapan Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 488
b) Manual Pelaksanaan Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 485
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 492
d) Manual Pengendalian Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 496
e) Manual Peningkatan Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 500
f) Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 504

2. Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 507


a) Manual Penetapan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 507
b) Manual Pelaksanaan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 512
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 516
d) Manual Pengendalian Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 520
e) Manual Peningkatan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 524
f) Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 528

3. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 532


a) Manual Penetapan Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 532
b) Manual Pelaksanaan Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 537
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pengabdian kepada 541
Masyarakat 545
d) Manual Pengendalian Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 549
e) Manual Peningkatan Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 553
f) Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat

4. Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 557


a) Manual Penetapan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 557

Lembaga Penjaminan Mutu


vi UIN Sunan Ampel Surabaya
b) Manual Pelaksanaan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 562
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian Pengabdian kepada 566
Masyarakat
d) Manual Pengendalian Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 570
e) Manual Peningkatan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 574
f) Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 578

5. Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 581


a) Manual Penetapan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 581
b) Manual Pelaksanaan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 586
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelaksana Pengabdian kepada 590
Masyarakat
d) Manual Pengendalian Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 594
e) Manual Peningkatan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 598
f) Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 602

6. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat 607


a) Manual Penetapan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada 607
Masyarakat
b) Manual Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada 612
Masyarakat
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian 616
kepada Masyarakat
d) Manual Pengendalian Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada 620
Masyarakat
e) Manual Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada 624
Masyarakat
f) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat 628

7. Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat 632


a) Manual Penetapan Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat 632
b) Manual Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat 637
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pengabdian kepada 641
Masyarakat
d) Manual Pengendalian Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat 645
e) Manual Peningkatan Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat 649
f) Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat 653

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat 657


a) Manual Penetapan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada 657
Masyarakat

Lembaga Penjaminan Mutu


vii
UIN Sunan Ampel Surabaya
b) Manual Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada 662
Masyarakat
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan 666
Pengabdian kepada Masyarakat
d) Manual Pengendalian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian 670
kepada Masyarakat
e) Manual Peningkatan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada 674
Masyarakat
f) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat 678

9. Standar Implementasi Integrated Twin Towers Pengabdian kepada 685


Masyarakat
a) Manual Penetapan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 685
Pengabdian kepada Masyarakat
b) Manual Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 690
Pengabdian kepada Masyarakat
c) Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers 694
dalam Pengabdian kepada Masyarakat
d) Manual Pengendalian Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 698
Pengabdian kepada Masyarakat
e) Manual Peningkatan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam 702
Pengabdian kepada Masyarakat
f) Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Pengabdian kepada 706
Masyarakat

Lembaga Penjaminan Mutu


viii UIN Sunan Ampel Surabaya
PENGANTAR KETUA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

Puji syukur dihaturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah mencurahkan nikmat dan
karunia-Nya, hingga kita dapat menjalankan tugas sehari-hari khususnya dalam melaksanakan
amanah pendidikan tinggi.

Salah satu bagian penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah melaksanakan penjaminan mutu.
Tugas ini menjadi penting karena mutu merupakan tolok ukur bagi kualitas sebuah lembaga
pendidikan. Bila mutu baik, maka lembaga pendidikan dapat dikatakan berhasil dalam
mengemban tugas kelembagaanya yang sekaligus dapat mengangkat citra dan statusnya di
masyarakat. Namun bila mutu tidak baik, itu berarti tugas kelembagaan tidak dapat dijalankan
dengan baik pula. Implikasinya tentu citra di mata publik menjadi kurang baik.

Menjadikan mutu lembaga pendidikan berkualitas, membutuhkan kerangka sistem yang dapat
menopang keberlangsuanganya dalam menjalankan proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam
konteks pendidikan tinggi, sistem penjaminan mutu ini dikenal dengan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

SPMI merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan
tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan
tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sedangkan SPME merupakan kegiatan penilaian
melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan kualitas mutu perguruan tinggi.

Bila saya mencermati Permenristek Dikti Nomor 62 tahun 2016 pasal 5, maka SPMI dijalankan
secara eksplisit melalui siklus PPEPP. Pada siklus tersebut dimulai dari penetapan standar,
pelaksanaan standar, evaluasi pelaksanaan standar, pengendalian pelaksanaan standar, dan
peningkatan standar. Hal yang diamanatkan oleh Permenristek Dikti tersebut adalah perguruan
tinggi perlu mengevaluasi dan mengembangkan secara berkelanjutan SPMI sebagai suatu sistem
yang digunakan untuk mencapai standar pendidikan tinggi.

Untuk mencapai standar pendidikan tinggi, maka perguruan tinggi mempunyai tugas dan
wewenang merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengembangkan
SPMI. Perguruan tinggi juga perlu menyusun dokumen SPMI yang terdiri atas: (1) dokumen
kebijakan SPMI; (2) dokumen manual SPMI; (3) dokumen standar SPMI; dan (4) dokumen
formulir yang digunakan dalam SPMI.

Mengacu pada ketentuan di atas, maka LPM UIN Sunan Ampel Surabaya melakukan proses-
proses penjaminan mutu diawali dengan penyusunan dokumen SPMI. Dokumen yang dimaksud
adalah: (1) dokumen kebijakan SPMI; (2) dokumen manual SPMI; (3) dokumen standar dalam
SPMI; dan (4) dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI.

Dokumen-dokumen itu kemudian dikompilasi dalam bentuk standar yang terdokumentasikan


dalam satu buku/jilid yang didalamnya terdapat (1) kebijakan SPMI; (2) manual SPMI; (3)
standar dalam SPMI; dan (4) formulir yang digunakan dalam SPMI.

Lembaga Penjaminan Mutu ix


UIN Sunan Ampel Surabaya
Penyusunan dokumen SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya ini telah dilakukan dalam tahapan-
tahapan panjang. Diawali dengan aktivitas membangun pemahaman dikalangan pejabat LPM
terhadap Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) melalui keikutsertaan dalam
berbagai even workshop dan pelatihan yang diselenggarakan baik oleh DIKTI maupun Diktis.
Sampai kemudian mengikuti berbagai Bimbingan Teknis (Bimtek) SPMI 2016 yang
diselenggarakan Direktorat Penjaminan Mutu, Kemristekdikti di Malang tanggal 16 Oktober
2016 yang menghasilkan Rencana Tindak Lanjut Pengembangan dan Implementasi SPMI di
UIN Sunan Ampel Surabaya.

Rencana Tindak Lanjut itu kemudian mengalami beberapa penyesuaian, yang semangatnya
adalah bagaimana SPMI dapat secepat mungkin dan semaksimal mungkin dikembangkan,
direalisasikan dan diimplementasikan di UIN Sunan Ampel Surabaya. Pada Awal tahun 2017
akhirnya ditetapkan dan diimplementasikan 8 standar terlebih dahulu. Ke-8 standar tersebut
terdiri dari: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses Pembelajaran, Standar Pelaksanaan
Pembelajaran, Standar Penilaian Pembelajaran, Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Dosen, Standar Pengelolaan Penilaian, Standar Pengembangan Kurikulum, dan Standar
Evaluasi Pembelajaran.

Selanjutnya pada akhir 2018, dilakukan kegiatan untuk membuat draft awal Standar Penelitian
dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Dari kegiatan ini dihasilkan 9 standar
Standar Penelitian, 9 standar PkM, dan 1 Standar Pendidikan (Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran). Selanjutnya, dari draft yang telah dihasilkan pada akhir
2018, pada tahun 2019 dilakukan review secara rutin dan maraton terhadap standar-standar
tersebut. Pada akhirnya, dihasilkan 28 standar sebagaimana yang tersaji dalam dokumen ini. Ke-
28 standar tersebut terpilah menjadi 3 bagian: 10 Standar Pendidikan, 9 Standar Penelitian dan
9 Standar PkM. Ke-28 standar tersebut diharapkan pada awal 2020, dapat diimplementasikan di
seluruh unit dan fakultas di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Atas terselesaikannya dokumen SPMI ini, saya selaku Ketua LPM menyampaikan penghargaan
yang setiggi-tingginya kepada Ketua LPM sebelum saya beserta jajaranya (Prof. Dr. H. Syaiful
Anam (alm.) dan Dr. H. Ibnu Anshori, MA (alm.)), Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu
Akademik, Tim Penyusun Dokumen SPMI, GKM Fakultas/Pascasarjana dan semua pihak yang
telah berkontribusi terhadap terealisasikannya dokumen ini.

Surabaya, 9 November 2019


Ketua LPM

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag

x Lembaga Penjaminan Mutu


UIN Sunan Ampel Surabaya
SAMBUTAN REKTOR

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya berupaya secara terus meningkatan
mutu penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya dengan memberlakukan Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI). Langkah pengembangan SPMI dimulai dengan menetapkan
kebijakan SPMI, menetapkan standar, melaksanakan standar, mengevaluasi pelaksanaan
standar, mengendalikan pelaksanaan standar dan secara berkelanjutan berupaya meningkatkan
standar (Continuous Quality Improvement). Dengan diberlakukan SPMI ini diharapkan
tumbuh budaya mutu.

SPMI merupakan proses, mekanisme dan prosedur untuk menjamin bahwa manajemen mutu
benar-benar akan dilaksanakan sesuai kebijakan dan standar yang telah ditetapkan. SPMI
juga merupakan sikap mental dan nilai sekaligus pola pengelolaan perguruan tinggi yang
diarahkan secara sadar, sistemik dan efisien untuk mencapai kepuasan stakeholder. SPMI
dikembangkan bukan hanya sekedar untuk memperkenalkan konsep dan isi standar, tetapi
juga berisi tuntutan tentang cara melaksanakan standar yang telah ditetapkan oleh UIN
Sunan Ampel Surabaya.

Kami menyadari bahwa tujuan ini sangat ideal, dan tidak mudah mencapainya, mengingat
terbatasnya pengetahuan dan kemampuan kita dalam melaksanakan SPMI di UIN Sunan
Ampel Surabaya. Namun, SPMI adalah satu hal yang tidak dapat dielakkan lagi untuk
diimplemantasikan di UIN Sunan Ampel Surabaya, karena SPMI merupakan amanat Undang-
undang. Namun, saya yakin seluruh sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya mampu
mewujudkanya asalkan memiliki komitmen yang sama untuk menyelenggarakan proses
akademik sesuai standar yang telah ditetapkan dalam SPMI. Dengan ketaatan terhadap
pemenuhan semua standar yang telah ditetapkan diharapkan dapat memenuhi Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti).

Sebagai pimpinan universitas, saya perlu menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam pengembangan dokumen SPMI ini. Terima kasih perlu saya
sampaikan kepada Prof. Dr. H. Abdul A’la, M.Ag (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya 2013-
2018) yang telah merintis SPMI bersama Tim LPM. Terima kasih juga saya sampaikan ke
Prof. Dr. H. Syaiful Anam (alm.) - Ketua LPM 2013-2017 dan Dr. H. Ibnu Anshori, MA (alm.)
- Ketua LPM 2017-2018) yang telah mengawal lahirnya SPMI. Tentu juga kepada semua
pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang terus mengawal SPMI. Semoga amal
baik mereka semua dicatat dan diterima Allah SWT. Aamiin...YRA.

Surabaya, 18 November 2019


Rektor,

Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., MA, Ph.D

Lembaga Penjaminan Mutu xi


UIN Sunan Ampel Surabaya
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya ini telah melalui proses panjang, mulai
tahapan perumusan, pemeriksaan, persetujuan, penetapan hingga pengendalian. Oleh karena
itu, dapat digunakan dan berlaku di seluruh lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun
2020.
Penanggung Jawab
Proses Tanggal
Nama dan Jabatan Tanda tangan
1. Perumusan Prof. Dr. Kusaeri, M. Pd 1.
(Kepala Pusat Pengembangan Standar
Mutu Akademik) 11-10-2019

2. Pemeriksaan Dr. H. A. Saepul Hamdani, M. Pd 2.


(Kepala Pusat Audit Mutu)
28-10-2019

3. Persetujuan Prof. Dr. H. Ahwan Mukarrom, MA. 3.


(Ketua Senat UIN Sunan Ampel
Surabaya) 25-11-2019

4. Penetapan Prof. H. Masdar Hilmy, MA, Ph. D 4.


(Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya)
11-12-2019

5. Pengendalian Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M. Ag 5.


(Ketua LPM UIN Sunan Ampel
Surabaya) 25-12-2019

xii Lembaga Penjaminan Mutu


UIN Sunan Ampel Surabaya
Kebijakan SPMI

KEBIJAKAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. PENDAHULUAN
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) bertujuan menjamin pemenuhan
Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga dapat tumbuh dan
berkembang budaya mutu. SPM Dikti berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan
tinggi oleh perguruan tinggi sendiri untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu.
Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program penting dan wajib dilaksanakan
oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi. Hal itu mengacu pada Undang-undang
Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
Sedangkan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi diatur dalam Peraturan Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek penting
untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi.
SPM Dikti terdiri atas: Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal (SPME). SPMI dan SPME mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi. SPMI
direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. SPME
direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM
melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing. Luaran hasil implementasi SPMI
oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan
peringkat akreditasi perguruan tinggi atau progam studi.
Pengelolaan pendidikan tinggi, yang dikenal dengan nama tetrahedron pendidikan tinggi,
menempatkan akuntabilitas, evaluasi, akreditasi dan otonomi pada setiap sudut tetrahedron
sebagai prinsip dasar dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sedangkan kualitas
ditepatkan pada pusatnya. Ini bermakna bahwa mutu adalah pusat dari penerapan keempat
prinsip pengelolaan pendidikan tinggi dalam tetrahedron tersebut.
Kewenangan otonom pada pendidikan tinggi menuntut prasyarat penerapan Good
University Governance (GUG), utamanya dari sisi akuntabilitas dan transparansi. Perbaikan dan
penjaminan mutu dapat menjadi titik awal untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan GUG di UIN
Sunan Ampel Surabaya, penerapan Sistem Penjaminan Mutu merupakan suatu keharusan.

LPM – UINSA
1
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. KEBIJAKAN
1. VISI, MISI, DAN TUJUAN
a. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

b. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
1) Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
2) Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3) Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

c. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

d. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:
1) Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
2) Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
3) Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
4) Menjamin pemenuhan standar pendidikan tinggi secara sistemik dan berkelanjutan
sehingga tumbuh berkembang budaya mutu di setiap program studi dan unit kerja
terkait di UIN SUnan Ampel Surabaya
e. Tujuan Kebijakan SPMI
Demi mencapai tujuan universitas tersebut, maka dikembangkanlah Manual Sistem
Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya ini yang bertujuan untuk:
1) Sarana mengomunikasikan kepada seluruh stakeholder tentang SPMI yang berlaku
di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya.
2) Landasan dan arah dalam menetapkan seluruh standar SPMI dan Manual SPMI
dalam meningkatkan mutu UIN Sunan Ampel Surabaya
3) Bukti nyata bahwa UIN Sunan Ampel Surabaya telah memiliki dan mengimple-
mentasikan SPMI sebagaimana diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

LPM – UINSA
2
Kebijakan SPMI

2. LATAR BELAKANG
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya sudah dimulai
sejak deklarasi penjaminan mutu pada tahun 2008. Namun demikian, implementasinya
dilakukan secara gradual. Dokumen utama dari penjaminan mutu (Kebijakan Akademik,
Standar Akademik, Peraturan Akademik dan Manual Mutu) di tingkat universitas disahkan
oleh senat universitas, sedangkan dokumen sejenis pada 9 fakultas yang ada belum
semuanya selesai.
Bila sedikit merunut ke belakang, proses penjaminan mutu secara secara kelembagaan
resmi di UIN Sunan Ampel Surabaya sejak tahun 2005 di bawah kendali Kantor
Pengendali Mutu (KPM). Seiring berjalannya waktu, penjaminan mutu di Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya mengalami kondisi pasang surut. KPM bermetamorfosis
menjadi Pusat Penjaminan Mutu (PPM) tahun 2010, yang kemudian diganti menjadi
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) pada 2014. Pada tingkat fakultas, LPM bersinergi dengan
Gugus Kendali Mutu Fakultas (GKMF).
Karenanya, revitalisasi SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya diperlukan agar dalam
menjalankan dan melaksanakan penjaminan mutu dapat secara sistematis, konsisten dan
berkelanjutan. Pelaksanaan penjaminan mutu yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan
tersebut mutlak dilakukan agar: (a) Visi, misi dan tujuan Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya dapat dicapai, (b) Kepentingan dan tuntutan para pihak terkait atau
pemangku kepentingan (stakeholders) dapat terpenuhi, (c) Mematuhi dan memenuhi
ketentuan peraturan dan undang-undang terkait yang berlaku. Dalam konteks kebutuhan
revitalisasi itulah, dokumen Kebijakan SPMI atau Kebijakan Mutu disusun.

3. LUAS LINGKUP
Kebijakan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya mencakup semua aspek penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan fokus utama pada pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat serta aspek lain yang mendukung aspek tridharma
perguruan tinggi.

4. KEBERLAKUAN
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal berlaku bagi seluruh pengelola di semua
tingkatan unit kerja mulai tingkat universitas, fakultas/pascasarjana, lembaga, Gugus
Kendali Mutu dan program studi, laboratorium, pusat, biro, bagian dan sub bagian dan unit
pelaksana teknis lainnya.

5. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya
dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah
tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Universitas adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA
Surabaya).
b. Standar Pendidikan Tinggi UIN Sunan Ampel Surabaya adalah standar yang telah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar yang ditambahkan secara

LPM – UINSA
3
Sistem Penjaminan Mutu Internal

internal dan untuk pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi oleh UIN Sunan
Ampel Surabaya.
c. Standar akademik universitas merupakan penjabaran dari Kebijakan Akademik
Universitas.
d. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
e. Standar pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran di Universitas.
f. Standar penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian di Universitas.
g. Standar pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem
pengabdian kepada masyarakat di universitas.
h. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
i. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.
j. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan
aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial
melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat.
k. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang
ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat.
l. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan
konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat, mencakup:
1) Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai
tingkat program dan jenis pendidikan tinggi; dan
2) Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
m. Pengalaman kerja mahasiswa berupa pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu
pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja
lapangan atau bentuk kegiatan lain yang sejenis.
n. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan sistem pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
o. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.

LPM – UINSA
4
Kebijakan SPMI

p. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
q. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
r. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks, adalah takaran waktu kegiatan
belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas
keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program
studi.
s. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
t. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain,
pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.
u. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan
dari institusi tentang hal tertentu.
v. Kebijakan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya adalah pemikiran, sikap, pandangan UIN
Sunan Ampel Surabaya mengenai SPMI yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya.
w. Manual SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya adalah dokumen yang berisi petunjuk
praktis tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI UIN Sunan Ampel
Surabaya.
x. Standar SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya adalah dokumen yang berisi kriteria,
patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai/dipenuhi untuk
mewujudkan visi misi sehingga terwujudnya budaya mutu di UIN Sunan Ampel
Surabaya.
y. Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit dalam UIN Sunan Ampel Surabaya secara
periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun
waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.
z. Audit SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun
akademik yang dilakukan oleh auditor internal universitas untuk memeriksa
pelaksanaan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya, dan mengevaluasi apakah seluruh
standar SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya telah dicapai/dipenuhi oleh setiap unit
dalam lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya.

6. RINCIAN KEBIJAKAN
Seluruh sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya berkeyakinan dan berkomitmen
untuk menjalankan seluruh standar Pendidikan Tinggi UIN Sunan Ampel Surabaya yang
telah ditetapkan. Pemenuhan standar memiliki kebijakan sebagai berikut.
a. Menjamin bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pengelolaan perguruan tinggi
dilakukan sesuai standar SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
5
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Menetapkan standar SPMI mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi, standar
penciri UIN Sunan Ampel Surabaya dan standar internasional yang sesuai sebagai
perwujudan dari visi, misi dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik UIN Sunan Ampel Surabaya.
d. Mengajak seluruh pihak di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya untuk bekerja
cerdas, ikhlas, dan tuntas dalam upaya mencapai tujuan, demi peningkatan yang
berkelanjutan.

1) Strategi
Strategi UIN Sunan Ampel Surabaya di dalam melaksanakan SPMI di antaranya:
a) Menerjemahkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya secara terpadu ke dalam
standar SPMI.
b) Melibatkan secara aktif semua sivitas akademika sejak tahap perencanaan, evaluasi
hingga tahap pengembangan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya.
c) Melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan lembaga pemerintah
sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan Standar SPMI UIN
Sunan Ampel Surabaya.
d) Melakukan sosialisasi secara terstruktur dan terencana kepada para dosen dan staf
administrasi tentang SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya, dan secara khusus
pelatihan sebagai auditor internal.
e) Melakukan sosialisasi dan pengarusutamaan fungsi dan tujuan SPMI UIN Sunan
Ampel Surabaya kepada para pemangku kepentingan secara periodik.

2) Prinsip dan Asas Pelaksanaan


SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya bertujuan untuk mewujudkan visi, misi, dan
tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya. Oleh karena itu, sivitas akademika dalam
melaksanakan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya pada setiap aras harus senantiasa
berpedoman pada prinsip: (1) Otonom, SPMI dikembangkan dan diimplementasikan
secara otonom atau mandiri oleh UIN SUnan Ampel, baik pada aras Unit Pengelola
Program Studi maupun pada aras Universitas, (2) Terstandar, SPMI menggunakan
Standar Dikti yang terdiri atas SN Dikti yang ditetapkan oleh Menteri dan Standar
pelampuan SN Dikti yang ditetapkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya, (3) Akurasi,
SPMI menggunakan data dan informasi yang akurat pada PD Dikti UIN Sunan Ampel
Surabaya, (4) Terencana dan Berkelanjutan, SPMI diimplementasikan dengan
menggunakan 5 (lima) langkah penjaminan mutu, yaitu PPEPP yang membentuk suatu
siklus, (5) Terdokumentasi, setiap langkah PPEPP dalam SPMI telah ditulis dalam
dokumen, dan didokumentasikan secara sistematis
Pelaksanaan SPMI pada aras unit dan aras UIN Sunan Ampel Surabaya dapat
dijelaskan sebagai berikut. UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki 9 fakultas dan
pascasarjana yang mengelola 60 program studi, 7 bagian di bawah biro AAKK dan
AUPK, 9 bagian tata usaha di tingkat fakultas, 17 sub bagian di tingkat universitas, 27
sub bagian di tingkat fakultas, 2 lembaga, 6 pusat dan 7 Unit Pelaksana Teknis.
Universitas menetapkan bahwa sejak tahun 2017 seluruh unit kerja akademik maupun
non-akademik pada setiap aras harus melaksanakan SPMI dalam aktivitasnya.

LPM – UINSA
6
Kebijakan SPMI

Agar pelaksanaan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya pada semua unit dan aras
tersebut dapat berjalan lancar dan terkoordinasi secara efektif, maka untuk siklus
pertama SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu dari tahun 2014-2019. Pada tahap ini,
UIN Sunan Ampel Surabaya membentuk sebuah tim ad hock yang secara khusus
bertugas untuk menyiapkan, merencanakan, merancang, menetapkan, melaksanakan,
mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan SPMI UIN Sunan Ampel
Surabaya.
SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya dirancang, dilaksanakan, dikendalikan dan
ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan menggunakan siklus Penetapan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian Pelaksanaan, dan Peningkatan Standar (PPEPP).
Dengan siklus ini, maka UIN Sunan Ampel Surabaya akan menetapkan terlebih dahulu
tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dan serangkaian aktivitas yang tepat.
Kemudian, terhadap pencapaian tujuan melalui strategi dan aktivitas tersebut akan
selalu dimonitor secara berkala, dievaluasi, dan dikembangkan ke arah yang lebih baik
secara berkelanjutan.

Gambar 1. Siklus SPMI

Dengan siklus PPEPP, maka setiap unit dalam lingkungan UIN Sunan Ampel
Surabaya secara berkala harus melakukan proses evaluasi diri untuk menilai kinerja
unitnya sendiri dengan menggunakan Standar dan Manual SPMI yang telah
ditetapkan. Hasil evaluasi diri akan dilaporkan kepada pimpinan unit, seluruh staf
pada unit bersangkutan, dan kepada pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Terhadap hasil evaluasi diri pimpinan unit dan pimpinan UIN Sunan Ampel
Surabaya akan diputuskan langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu.
Melaksanakan SPMI dengan siklus PPEPP juga mengharuskan setiap unit di
UIN Sunan Ampel Surabaya bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit
atau diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan khusus
tentang audit SPMI Universitas. Audit yang dilakukan setiap akhir semester akan
direkam dan dilaporkan kepada pimpinan unit dan pimpinan UIN Sunan Ampel
Surabaya, untuk kemudian diambil tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan
rekomendasi dari tim auditor.
Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap kegiatan
penyelenggaraan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya terjamin mutunya, dan
bahwa SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya selalu dievaluasi untuk menemukan

LPM – UINSA
7
Sistem Penjaminan Mutu Internal

kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah perbaikan


secara berkelanjutan.

3) Pejabat Penanggung Jawab, Struktur Organisasi, Tata Kelola


Berikut adalah struktur organisasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan
Ampel Surabaya, seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi Tugas dan Fungsi di Lembaga Penjaminan Mutu


No. Struktur Deskripsi Tugas dan Fungsi
1. Ketua LPM Tugas:
Memimpin dan mengelola kegiatan penjaminan dan
pengendalian mutu akademik serta pendampingan dan
pengembangan mutu mahasiswa.
Fungsi:
Pemimpin pelaksanaan penjaminan dan pengendalian mutu
akademik serta pendampingan dan pengem-bangan mutu
mahasiswa.
2. Sekretaris LPM Tugas:
Melaksanakan administrasi perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kegiatan di LPM
Fungsi:
Pelaksana administrasi perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kegiatan di LPM
3. Pusat Tugas:
Pengembangan Bertanggung jawab dan memimpin pengembangan standar
Standar Mutu mutu akademik.
Akademik Fungsi:
Pelaksana kegiatan pengembangan standar mutu akademik.
4. Pusat Audit dan Tugas:
Pengendalian Mutu Bertanggung jawab dan menjadi leading sektor kegiatan audit
dan pengendalian mutu.
Fungsi:
Pelaksana kegiatan audit dan pengendalian mutu.
5. Pusat Tugas:
Pendampingan dan Bertanggung jawab dan menjadi leading sektor kegiatan
Pengembangan pendampingan dan pengembangan mutu mahasiswa.
Mutu Mahasiswa Fungsi:
Pelaksana kegiatan pendampingan dan pengembangan
mutu mahasiswa.

7. DAFTAR STANDAR
a. Standar Pendidikan
1) Standar Kompetensi Lulusan
2) Standar Proses Pembelajaran
3) Standar Pelaksanaan Pembelajaran

LPM – UINSA
8
Kebijakan SPMI

4) Standar Penilaian Pembelajaran


5) Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen
6) Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga Kependidikan
7) Standar Pengelolaan Penilaian
8) Standar Pengembangan Kurikulum
9) Standar Evaluasi Pembelajaran
10) Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Pembelajaran

b. Standar Penelitian
1) Standar Proses Penelitian
2) Standar Isi Penelitian
3) Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
4) Standar Peneliti
5) Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
6) Standar Pengelolaan Penelitian
7) Standar Hasil Penelitian
8) Standar Penilaian Penelitian
9) Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Penelitian

c. Standar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)


1) Standar Proses PkM
2) Standar Isi PkM
3) Standar Sarana dan Prasarana PkM
4) Standar Pelaksana PkM
5) Standar Pendanaan dan Pembiayaan PkM
6) Standar Pengelolaan PkM
7) Standar Hasil PkM
8) Standar Penilaian PkM
9) Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam PkM

8. DAFTAR MANUAL
a. Manual Penetapan Standar
b. Manual Pelaksanaan Standar
c. Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar
d. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar
e. Manual Peningkatan Standar

9. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

LPM – UINSA
9
Sistem Penjaminan Mutu Internal

c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;


d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
g. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
j. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
k. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
l. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
10
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

1 STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan

MANUAL PENETAPAN
Standar Kompetensi Lulusan

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel
Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
11
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual penetapan standar kompetensi lulusan ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar kompetensi lulusan dalam upaya peningkatan mutu
secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah mutu lulusan UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual penetapan standar kompetensi lulusan ini berlaku ketika sebuah standar harus
dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja pada semua
tingkat, termasuk SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar kompetensi lulusan adalah olah pikir untuk menghasilkan standar
kompetensi lulusan yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan
Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar kompetensi lulusan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan penetapan standar kompetensi
lulusan yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
12
Standar Kompetensi Lulusan

2. Merumuskan standar kompetensi lulusan adalah menuliskan isi setiap standar


kompetensi lulusan ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan
rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar kompetensi lulusan adalah tindakan persetujuan dan pengesahan
standar kompetensi lulusan sehingga standar kompetensi lulusan dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan Kompetensi Lulusan
bidang ilmu atau program studi serta survei tentang tuntutan Kompetensi Lulusan dari
para pengguna lulusan.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf kompetensi lulusan kepada publik untuk
mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan standar kompetensi lulusan yang
akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Penetapan standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Membentuk tim perumus standar kompetensi lulusan;
2. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar kompetensi lulusan;
3. Menentukan nama standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sebagaimana
dicantumkan dalam dokumen kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
perguruan tinggi yang bersangkutan;
4. Mengumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar kompetensi lulusan;
5. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi;
6. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan analis SWOT Kompetensi Lulusan.;
7. Melaksanakan studi atau survei tentang kompetensi lulusan yang akan dibuat
standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal;
8. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 4 hingga nomor 6 dengan mengujinya
terhadap visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya;
9. Merumuskan draf awal standar kompetensi lulusan dengan menggunakan rumus ABCD;
10. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar kompetensi lulusan dengan
mengundang pemangku kepentingan internal (dosen dan tenaga kependidikan) dan
eksternal (pemerintah, dunia kerja dan dunia industri, alumni, dan pihak lain yang
dipandang perlu) untuk mendapatkan saran;
11. Merumuskan kembali pernyataan standar kompetensi lulusan dengan memerhatikan
hasil dari nomor 10 ;
12. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar kompetensi lulusan untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan;
13. Mengesahkan dan berlakukan standar kompetensi lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya
melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

LPM – UINSA
13
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini yaitu:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan
dengan pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
14
Standar Kompetensi Lulusan

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Kompetensi Lulusan

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
15
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual pelaksanaan standar kompetensi lulusan ini bertujuan untuk mewujudkan visi
dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk melaksanakan/memenuhi SPMI UIN
Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual pelaksanaan standar kompetensi lulusan ini berlaku ketika sebuah standar harus
dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja pada semua
tingkat, termasuk SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis berupa checklist atau template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang dan berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

LPM – UINSA
16
Standar Kompetensi Lulusan

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Pelaksanaan standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar kompetensi
lulusan;
2. Melakukan sosialisasi isi standar kompetensi lulusan kepada seluruh sivitas akademika
dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau Standar Operasional
Prosedur (SOP), instruksi kerja, atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar
kompetensi lulusan;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar kompetensi lulusan sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar kompetensi
lulusan.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;

LPM – UINSA
17
Sistem Penjaminan Mutu Internal

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang


Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
18
Standar Kompetensi Lulusan

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Kompetensi Lulusan

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
19
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual evaluasi pelaksanaan standar kompetensi lulusan ini bertujuan untuk mewujudkan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk mengevaluasi pelaksanaan standar
kompetensi lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI


LULUSAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar kompetensi lulusan berlaku setelah pelaksanaan
standar kompetensi lulusan atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar kompetensi
lulusan dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara
berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk standar kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
Kompetensi Lulusan.

LPM – UINSA
20
Standar Kompetensi Lulusan

2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan


tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar Kompetensi Lulusan.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang atau potensial menyimpang terhadap
standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat mempengaruhi mutu .
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian dari isi Standar
Kompetensi Lulusan yang dapat mempengaruhi sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Evaluasi standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. mendokumentasikan capaian-capaian butir standar kompetensi lulusan mengacu pada
pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh
universitas dan fakultas;
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk butir standar kompetensi lulusan yang telah dilaksanakan;
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi;
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi;
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas dan fakultas yang terkait dengan pelaksanaan
isi standar kompetensi lulusan.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
21
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
22
Standar Kompetensi Lulusan

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Kompetensi Lulusan

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
23
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya di antaranya:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI


LULUSAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar kompetensi lulusan di UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar kompetensi lulusan
sehingga pelaksanaan standar kompetensi lulusan telah tercapai/terpenuhi dan tidak
mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETEN-


SI LULUSAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar kompetensi lulusan ini berlaku ketika
pelaksanaan isi standar kompetensi lulusan telah dievaluasi pada tahap sebelumnya,
selanjunya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar kompetensi lulusan
terpenuhi.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar kompetensi
lulusan sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar kompetensi lulusan dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar kompetensi
lulusan.

LPM – UINSA
24
Standar Kompetensi Lulusan

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Pengendalian standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Memeriksa dan pelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan
mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari standar kompetensi
lulusan;
2. Mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
kompetensi lulusan;
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan;
4. Memantau secara terus menerus dampak dari tindakan korektif. Contohnya: “Apakah
penyelenggaraan Perguruan Tinggi kembali berjalan sesuai dengan standar kompetensi
lulusan;”
5. Membuat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut
pengendalian pelaksanaan standar seperti yang diuraikan diatas;
6. Melaporkan kepada pimpinan hasil dari pengendalian standar kompetensi lulusan dari
pimpinan unit kerja dan pimpinan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,
disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan

LPM – UINSA
25
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;


9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar Kompetensi Lulusan.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
26
Standar Kompetensi Lulusan

MANUAL PENINGKATAN
Standar Kompetensi Lulusan

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan,
serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan
secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
27
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual peningkatan standar kompetensi lulusan di UIN Sunan Ampel Surabaya
bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar kompetensi lulusan pada setiap
akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual peningkatan standar kompetensi lulusan ini berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar kompetensi lulusan dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar
kompetensi lulusan setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk standar
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar kompetensi lulusan secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar kompetensi lulusan adalah tindakan menilai isi standar kompetensi
lulusan yang didasarkan, antara lain pada:

LPM – UINSA
28
Standar Kompetensi Lulusan

a. Hasil pelaksanaan isi standar kompetensi lulusan pada waktu sebelumnya.


b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar kompetensi lulusan adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar
kompetensi lulusan sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Peningkatan standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
2. Mengevaluasi isi standar kompetensi lulusan.
3. Melakukan revisi isi standar kompetensi lulusan sehingga menjadi standar baru yang lebih
tinggi dari pada standar kompetensi lulusan sebelumnya.
4. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar kompetensi
lulusan yang lebih tinggi tersebut sebagai standar kompetensi lulusan yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas dan fakultas yang terkait dengan pelaksanaan
isi standar kompetensi lulusan.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
29
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar kompetensi lulusan, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Kompetensi Lulusan.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Laporan hasil pengendalian Standar Kompetensi Lulusan.
4. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Standar Kompetensi lulusan.
5. Formulir/Daftar Revisi Standar Kompetensi Lulusan.
6. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
30
Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
31
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar kompetensi lulusan. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna
lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara
periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu kompetensi
lulusan.
Agar penjaminan mutu kompetensi lulusan melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan maka diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok
ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan Standar Kompetensi
Lulusan yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program studi
maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai
kompetensi lulusan.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan standar kompetensi lulusan di UIN
Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:

Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Pelaksana proses akademik di fakultas yang
1. Dekan
dipimpinnya.
Koordinator pelaksana proses akademik di semua
2. Wakil Dekan I
program studi yang ada di fakultas yang pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
3. Ketua Jurusan
pelaksanaan pembelajaran.
Mendelegasikan pelaksanaan pembelajaran
4. Ketua Program Studi
kepada dosen di program studi.
5. Dosen Pelaksana pembelajaran mata kuliah tertentu.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar kompetensi lulusan UIN Sunan
Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman.
Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi Lulusan adalah merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan- yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

LPM – UINSA
32
Standar Proses Pembelajaran

2. Sikap adalah merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan
aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
3. Pengetahuan adalah merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah
bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran.
4. Keterampilan adalah merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran.
5. Keterampilan umum adalah kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh lulusan
dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis
pendidikan tinggi
6. Keterampilan khusus adalah kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh lulusan
sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
7. Pengalaman kerja mahasiswa adalah berupa pengalaman dalam kegiatan di bidang
tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja
lapangan atau bentuk kegiatan lain yang sejenis.
8. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
9. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
10. Profil lulusan program studi adalah peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan
di dalam masyarakat atau dunia kerja.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Standar kompetensi lulusan program studi di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi:
1. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (umum dan khusus) yang dinyatakan dalam
rumusan capaian pembelajaran lulusan.
2. Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran
lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
3. Rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai bagian dari capaian pembelajaran lulusan
untuk setiap tingkat program dan jenjang pendidikan tinggi, sebagaimana tercantum dalam

LPM – UINSA
33
Sistem Penjaminan Mutu Internal

lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020.


4. Rumusan sikap dan keterampilan umum dapat ditambah oleh UIN Sunan Ampel Surabaya yang
ditetapkan oleh SK Rektor.
5. Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagai bagian dari capaian pembelajaran
lulusan wajib disusun oleh program studi.
6. Rumusan capaian pembelajaran lulusan ditetapkan melalui SK Rektor.
7. Lulusan program magister (S2) harus telah menghasilkan karya ilmiah yang telah diterima
(accepted) atau telah terbit pada: (a) Jurnal Nasional (Sinta 1- Sinta4), atau (b) Jurnal Internasional,
atau (c) Prosiding Internasional yang terindeks Scopus atau Thomson Reuters.
8. Lulusan program doctor (S3) harus telah menghasilkan karya ilmiah yang telah diterima
(accepted) atau telah terbit pada: (a) Jurnal Internasional yang terindeks di salah satu pengindeks
berikut: Scopus, Thomson Reuters, Index Copernicus International (ICI), IEEE Xplore, atau (b) 2
(dua) prosiding internasional terindeks Scopus atau Thomson Reuters.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


1. Penetapan standar kompetensi lulusan dan turunan dari isi standar dilakukan melalui
mekanisme seperti yang diatur dalam Manual SPMI. Di samping itu dilakukan melalui
strategi antara lain:
a. Mempelajari peraturan perundangan-undangan yang mengatur atau yang relevan
dengan standar kompetensi lulusan.
b. Melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi sejenis.
c. Mengimplementasi standar kompetensi lulusan dan menjalankan audit internal dan
eksternal terhadap implementasi Standar Kompetensi Lulusan.
d. Melibatkan secara aktif unit kerja terkait dalam perancangan, penyusunan dan
penetapan standar kompetensi lulusan di tingkat universitas , jurusan/progam studi.
e. Membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia kerja
sebagai pengguna lulusan, khususnya dalam merencanakan dan menyusun serta
menetapkan kompetensi lulusan Jurusan/Program Studi.

2. Dalam pelaksanaan standar kompetensi lulusan, strategi pemenuhan atau pencapaian


standar kompetensi lulusan dilakukan melalui mekanisme yang tertuang dalam Manual
SPMI. Disamping itu dilakukan pula melalui strategi antara lain:
a. Menyelenggarakan lokakarya, pelatihan dan/atau seminar secara terstruktur dan
terencana baik, yang sesuai dengan muatan standar kompetensi lulusan bagi para
ketua jurusan/ketua program studi serta dosen dan penanggung jawab kelompok mata
kuliah.
b. Melakukan sosialisasi isi standar kompetensi lulusan kepada para pemangku
kepentingan, seperti pejabat struktural bidang akademik, para dosen, staf administrasi
yang menangani bidang akademik, dan para mahasiswa secara periodik.

LPM – UINSA
34
Standar Proses Pembelajaran

c. Merancang program kerja peninjauan dan penyusunan kurikulum terkait dengan


pelaksanaan standar kompetensi lulusan mengacu pada isi standar kompetensi
lulusan yang telah ditetapkan, yang dilakukan oleh Ketua Jurusan/Program Studi.
3. Dalam implementasi standar kompetensi lulusan diperlukan manajemen pengendalian
dengan mengacu pada manual SPMI. Disamping itu dilakukan pula strategi pengendalian
standar kompetensi lulusan antara lain:
a. Melaksanakan evaluasi dan usaha peningkatan standar kompetensi lulusan agar
terbangun “siklus Kaizen” yang berkelanjutan atau continuous quality improvement.
b. Melaksanakan pengendalian standar kompetensi lulusan secara terus menerus selama
kurun waktu “siklus manajemen SPMI”.
c. Melakukan manajemen pengendalian standar kompetensi lulusan melalui evaluasi
peninjauan kompetensi lulusan yang dilakukan akhir kurun waktu penggunaan
kurikulum.
4. Melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) guna mengetahui kekuatan dan kelemahan
berbagai kriteria yang terdapat dalam dokumen standar kompetensi lulusan dan sebagai
penilaian (assessment) dari jurusan/program studi dan unit kerja terkait standar
kompetensi lulusan dalam mengontrol pelaksanaan/pemenuhan standar kompetensi
lulusan yang ditetapkan dengan mengacu pada Prosedur Mutu AMI.
5. Dosen wali menjelaskan tentang persyaratan nilai minimal untuk kelulusan.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


1. Jumlah kelulusan tepat waktu lebih dari 90%
2. Drop out tidak lebih dari 5%
3. Tingkat kesesuaian bidang kerja lulusan dengan program studi mencapai 80%
4. Rata-rata masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama maksimal 3 (tiga) bulan.

H. DOKUMEN TERKAIT

1. Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan:

a. Standar Isi Pembelajaran

b. Standar Proses Pembelajaran

c. Standar Penilaian Pembelajaran

d. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

e. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

f. Standar Pengelolaan Pembelajaran

g. Standar Pembiayaan Pembelajaran

h. KRS (Kartu Rencana Studi) dan KHS (Kartu Hasil Studi)

LPM – UINSA
35
Sistem Penjaminan Mutu Internal

i. SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)

j. Sertifikat Akademik Tambahan

k. Dokumen Tracer Study

2. Standar ini harus dilengkapi dengan prosedur (SOP) kompetensi lulusan program studi.

LPM – UINSA
36
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

2 STANDAR
ISI PEMBELAJARAN
Standar Isi Pembelajaran

MANUAL PENETAPAN
Standar Isi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
37
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
1. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
2. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
3. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual ini ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain
itu, manual ini ditujukan untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar isi
pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga
terciptalah mutu isi pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual ini berlaku ketika standar isi pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya pertama
kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar isi pembelajaran adalah olah pikir untuk menghasilkan Standar Isi
Pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel
Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar isi pembelajaran sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan penetapan standar isi pembelajaran yang khas UIN
Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar isi pembelajaran adalah menuliskan isi setiap standar isi pembelajaran
ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience,
Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar isi pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan pengesahan standar
isi pembelajaran sehingga standar isi pembelajaran dinyatakan berlaku.

LPM – UINSA
38
Standar Isi Pembelajaran

4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan isi pembelajaran bidang ilmu
atau program studi serta survei tentang tuntutan isi pembelajaran dari para pengguna
lulusan.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf isi pembelajaran kepada publik untuk
mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan isi pembelajaran yang akan
ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Penetapan standar isi pembelajaran dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan tim perancangan, perumusan, dan penetapan standar isi pembelajaran.
2. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar isi pembelajaran.
3. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.
4. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang harus ditepati .
5. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis.
6. Melaksanakan studi pelacakan atau survei tentang aspek yang hendak dibuatkan
standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan / atau eksternal .
7. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 3 hingga nomor 5 dengan mengujinya
terhadap visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
8. Merumuskan draf awal Standar SPMI dengan menggunakan rumus ABCD.
9. Memeriksa rumusan draf awal Standar Isi Pembelajaran.
10. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar isi pembelajaran dengan mengundang
pemangku kepentingan internal dan / atau eksternal untuk mendapatkan saran.
11. Merumuskan kembali pernyataan standar isi pembelajaran dengan memperhatikan hasil
dari nomor 10
12. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar isi pembelajaran untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
13. Menyetujui rumusan standar isi pembelajaran.
14. Mengesahkan dan berlakukan standar isi pembelajaran melalui penetapan dalam bentuk
keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program

LPM – UINSA
39
Sistem Penjaminan Mutu Internal

studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya
H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
40
Standar Isi Pembelajaran

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Isi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
41
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual ini berlaku ketika standar isi pembelajaran harus dilaksanakan dalam kegiatan
penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja pada semua tingkat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
42
Standar Isi Pembelajaran

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi Standar Isi
Pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi standar isi pembelajaran kepada seluruh sivitas akademika dan/atau
tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar isi pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar isi pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar isi pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
43
Sistem Penjaminan Mutu Internal

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
44
Standar Isi Pembelajaran

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Isi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
45
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran berlaku setelah pelaksanaan standar
isi pembelajaran atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar isi pembelajaran dilakukan.
Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Selain itu, manual ini berlaku untuk standar isi pembelajaran yang telah
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar Isi
Pembelajaran.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar isi pembelajaran.

LPM – UINSA
46
Standar Isi Pembelajaran

3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar isi pembelajaran mengacu pada
pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas
dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar isi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (jurusan, fakultas dan universitas)
sesuai dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar isi pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
47
Sistem Penjaminan Mutu Internal

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar isi pembelajaran, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
48
Standar Isi Pembelajaran

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Isi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
49
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual pengendalian pelaksanaan standar isi pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surbaya
bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar isi pembelajaran sehingga pelaksanaan
standar isi pembelajaran telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari
yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian ini berlaku sejak pelaksanaan isi standar isi pembelajaran telah
dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perluk tindakan pengendalian berupa koreksi
agar standar isi pembelajaran terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk standar isi
pembelajaran.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan Standar Isi
Pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar isi pembelajaran dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar isi pembelajaran.

LPM – UINSA
50
Standar Isi Pembelajaran

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


1. Memeriksa dan pelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan
mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari standar isi pembelajaran
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
isi pembelajaran.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau secara terus menerus dampak dari tindakan korektif. Contohnya; Apakah
kemudian penyelenggaraan Perguruan Tinggi kembali berjalan sesuai dengan Standar Isi
Pembelajaran.
5. Membuat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut
pengendalian pelaksanaan standar seperti yang diuraikan di atas.
6. Melaporkan kepada pimpinan hasil dari pengendalian standar isi pembelajaran dari
pimpinan unit kerja dan pimpinan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,
disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
51
Sistem Penjaminan Mutu Internal

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa :
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
52
Standar Isi Pembelajaran

MANUAL PENINGKATAN
Standar Isi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
53
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
1. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
2. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
3. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar isi pembelajaran
pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar isi pembelajaran berlaku setelah pengendalian pelaksanaan
standar isi pembelajaran dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tinkat
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar isi pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar isi pembelajaran setelah standar
terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk standar isi pembelajaran yang telah
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa defenisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar isi pembelajaran secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar isi pembelajaran adalah tindakan menilai isi standar isi pembelajaran yang
didasarkan, antara lain pada :
a. Hasil pelaksanaan isi standar isi pembelajaran pada waktu sebelumnya.

LPM – UINSA
54
Standar Isi Pembelajaran

b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.


c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.

3. Siklus standar isi pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar isi
pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


1. Pelajari laporan hasil pengendalian standar isi pembelajaran.
2. Selenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Evaluasi isi standar isi pembelajaran.
4. Lakukan revisi isi standar isi pembelajaran, sehingga menjadi Standar baru yang lebih
tinggi dari pada standar isi pembelajaran sebelumnya.
5. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar isi pembelajaran
yang lebih tinggi tersebut sebagai standar isi pembelajaran yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas dan fakultas yang terkait dengan pelaksanaan isi
standar isi pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
55
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar isi pembelajaran, dibutuhkan ketersediaan
dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Isi Pembelajaran.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Isi Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
56
Standar Isi Pembelajaran

Standar Isi Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
57
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar isi pembelajaran. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna
lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara
periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu isi
pembelajaran.
Agar penjaminan mutu isi pembelajaran berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil
yang memuaskan para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai
tolok ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan standar isi
pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program
studi maupun dosen yang bertanggunglawab dalam perannya sebagai perancang, penilai isi
pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya
adalah:

No. Pihak yang Tanggung Jawab


Bertanggung Jawab
Pelaksana proses akademik di fakultas yang
1. Dekan
dipimpinnya.
Koordinator pelaksana proses akademik di semua
2. Wakil Dekan I
program studi yang ada di fakultas yang pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
3. Ketua Jurusan
pelaksanaan pembelajaran.
Mendelegasikan pelaksanaan pembelajaran kepada
4. Ketua Program Studi
dosen di program studi.
5. Dosen Pelaksana pembelajaran matakuliah tertentu.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar isi pembelajaran UIN Sunan Ampel
Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa
istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran.

LPM – UINSA
58
Standar Isi Pembelajaran

2. Kedalaman adalah tingkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dicapai dari
suatu capaian pembelajaran lulusan.
3. Keluasan adalah banyaknya bahan kajian yang dipelajari dalam satu matakuliah
4. Capaian Pembelajaran Lulusan adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja
serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
6. Tim pengembang kurikulum program studi adalah dosen yang ditunjuk oleh Dekan untuk
mengembangkan kurikulum program studi
7. Konsorsium Keilmuan adalah asosiasi dosen yang memiliki bidang keilmuan sejenis.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR ISI PEMBELAJARAN


Isi pembelajaran program studi di UIN Sunan Ampel Surabaya memenuhi wajib standar
berikut:
1. Memperhatikan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
2. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program dan jenjang
pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan
dari KKNI.
3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yaitu: (a) lulusan sarjana paling
sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara
umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam; (b) lulusan program magister, paling sedikit menguasai teori dan
teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu dan (c) lulusan program doktor paling sedikit
menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu.
4. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian yang
distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.
5. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran bersifat kumulatif dan/atau integratif.
6. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada program sarjana, magister, dan doktor
wajib memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


1. Penyusunan bahan kajian dikoordinasikan oleh kaprodi dengan tim kurikulum dalam
melibatkan seluruh dosen.
2. Seluruh bahan kajian dalam program studi didaftar dan dapat dikelompokkan berdasarkan
kedekatan materi bahan kajian menjadi satu mata kuliah.
3. Dekan dan ketua program studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi,
alumni, pemerintah, dan dunia usaha.

LPM – UINSA
59
Sistem Penjaminan Mutu Internal

4. Kedalaman isi pembelajaran dilihat dari bahasa capaian pembelajaran yang memiliki
tingkat taksonomi tertinggi.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN


1. Bahan kajian semua mata kuliah divalidasi oleh konsorsium keilmuan.
2. Hasil peneltian dan pengabdian kepada masyarakat telah dimanfaatkan dalam menentukan
kedalaman dan keluasan bahan kajian semua mata kuliah.
3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran semua mata kuliah jenjang
pendidikan program studi sesuai dengan deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI.

H. DOKUMEN TERKAIT
Penyusunan bahan kajian memperhatikan: Standar Kompetensi Lulusan
Penyusunan isi pembelajaran dituangkan dalam:
1. Dokumen Kurikulum
2. Rencana Perkuliahan Semester (RPS)

LPM – UINSA
60
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

3 STANDAR
PROSES PEMBELAJARAN
Standar Proses Pembelajaran

MANUAL PENETAPAN
Standar Proses Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar‐standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus‐siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
61
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai‐nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora, serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual penetapan standar proses pembelajaran ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar proses pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu
secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual penetapan standar proses pembelajaran berlaku sejak standar proses pembelajaran
UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar proses pembelajaran adalah olah pikir untuk menghasilkan standar
proses pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan
Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar proses pembelajaran Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN‐Dikti) dan penetapan standar proses pembelajaran yang
khas UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar proses pembelajaran adalah menuliskan isi setiap standar proses
pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan
rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).

LPM – UINSA
62
Standar Proses Pembelajaran

3. Menetapkan standar proses pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan pengesahan


standar proses pembelajaran sehingga standar proses pembelajaran dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan proses pembelajaran bidang
ilmu atau program studi serta survei tentang tuntutan proses pembelajaran dari para
pengguna lulusan.
5. Uji publik adalah menyosialisasikan draf proses pembelajaran kepada publik untuk
mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan proses pembelajaran yang akan
ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui langkah‐langkah berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar proses pembelajaran.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang‐undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar proses pembelajaran.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang‐undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis pelaksanaan pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang proses pembelajaran yang akan dibuat standarnya,
terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar proses pembelajaran dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar proses pembelajaran dengan mengundang
pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar proses pembelajaran dengan memerhatikan hasil
dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar proses pembelajaran untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar proses pembelajaran UIN Sunan Ampel
Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini, yaitu:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagai perancang dan koordinator, dengan
melibatkan pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science
program studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal
dan/atau eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya;
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
63
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang‐undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
64
Standar Proses Pembelajaran

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Proses Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar‐standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus‐siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
65
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai‐nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual pelaksanaan standar proses pembelajaran ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk melaksanakan/
memenuhi standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual pelaksanaan standar proses pembelajaran berlaku sejak sebuah standar harus
dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja pada semua
tingkat. Manual ini juga berlaku untuk semua Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan
Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
66
Standar Proses Pembelajaran

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Pelaksanaan standar proses pembelajaran dilakukan melalui langkah‐langkah sebagai
berikut:
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar proses
pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi isi standar proses pembelajaran kepada seluruh sivitas akademika
dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar pelaksanaan pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar proses
pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
67
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
68
Standar Proses Pembelajaran

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Proses Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar‐standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus‐siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
69
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai‐nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar proses pembelajaran UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar proses pembelajaran berlaku setelah pelaksanaan
standar proses pembelajaran atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar proses
pembelajaran dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek, atau memeriksa
secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk semua standar proses
pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
proses pembelajaran.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar proses pembelajaran.

LPM – UINSA
70
Standar Proses Pembelajaran

3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Evaluasi standar proses pembelajaran dilakukan melalui langkah‐langkah sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan capaian‐capaian butir standar proses pembelajaran oleh jurusan dan
program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang
telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor, dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar, baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas, dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar proses pembelajaran.

LPM – UINSA
71
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar proses pembelajaran, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
72
Standar Proses Pembelajaran

MANUALPENGENDALIANPELAKSANAAN
Standar Proses Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar‐standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus‐siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
73
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai‐nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar proses pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar proses pembelajaran
sehingga pelaksanaan standar proses pembelajaran dapat tercapai/terpenuhi dan tidak
mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar proses pembelajaran berlaku sejak pelaksanaan
isi standar proses pembelajaran telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perlu
tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar proses pembelajaran terpenuhi. Manual ini
juga berlaku untuk semua standar proses pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar Pelaksanaan
Pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar proses pembelajaran dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar proses
pembelajaran.

LPM – UINSA
74
Standar Proses Pembelajaran

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Pengendalian standar proses pembelajaran dilakukan melalui langkah‐langkah sebagai
berikut:
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar proses
pembelajaran.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
proses pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau secara terus‐menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar proses pembelajaran.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing‐masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
75
Sistem Penjaminan Mutu Internal

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
76
Standar Proses Pembelajaran

MANUAL PENINGKATAN
Standar Proses Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar‐standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus‐siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
77
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai‐nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar proses pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan secara
berkelanjutan standar proses pembelajaran pada setiap akhir siklus pelaksanaan masing‐masing
standar pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar proses pembelajaran berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar proses pembelajaran dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar proses
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar proses
pembelajaran setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua standar proses
pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar proses pembelajaran secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar proses pembelajaran adalah tindakan menilai isi standar proses
pembelajaran yang didasarkan, antara lain pada :
a. Hasil pelaksanaan isi standar proses pembelajaran pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
78
Standar Proses Pembelajaran

c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan


masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar proses pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar
proses pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Peningkatan standar proses pembelajaran dilakukan melalui langkah‐langkah berikut:
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar proses pembelajaran.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar proses pembelajaran.
4. Melakukan revisi isi standar proses pembelajaran sehingga menjadi standar proses
pembelajaran baru yang lebih tinggi dari pada standar proses pembelajaran sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar proses
pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar proses pembelajaran yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas, dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas, dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar proses pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
79
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar proses pembelajaran, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Proses Pembelajaran.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Proses Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
80
Standar Proses Pembelajaran

Standar Proses Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai‐nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu‐ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai‐nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
81
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar proses pembelajaran. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna
lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara
periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu proses
pembelajaran.
Agar penjaminan mutu proses pembelajaran berjalan secara sistematis dan teratur dengan
hasil yang memuaskan para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi
sebagai tolok ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan standar
proses pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan,
program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang,
penilai, dan pembaharuan proses pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surabaya adalah sebagai berikut:

Nomor Pihak yang Bertanggung Tanggung jawab


jawab
1. Dekan Pelaksana proses akademik di fakultas yang
dipimpinnya.
2. Wakil Dekan I Koordinator pelaksana proses akademik di semua
program studi yang ada di fakultas yang
dipimpinnya.
3. Ketua Jurusan Mengendalikan, memonitoring, dan mengevaluasi
pelaksanaan pembelajaran.
4. Ketua Program Studi Mendelegasikan pelaksanaan pembelajaran kepada
dosen di program studi.
5. Dosen Pelaksana pembelajaran mata kuliah tertentu.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar proses pembelajaran UIN Sunan
Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman.
Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.

LPM – UINSA
82
Standar Proses Pembelajaran

2. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu kegiatan
belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas
keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan interaktif apabila capaian pembelajaran lulusan
diraih dengan mengutamakan proses interaksi multi arah antara mahasiswa dengan dosen,
mahasiswa dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan sumber belajar.
5. Pelaksanaan proses pembelajaran holistik apabila proses pembelajaran mendorong
terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan
dan kearifan lokal maupun nasional.
6. Pelaksanaan pembelajaran dikatakan integratif apabila capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin
dan multidisiplin.
7. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan saintifik apabila capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga
tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai‐nilai agama dan kebangsaan.
8. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan kontekstual apabila capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
9. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan tematik apabila capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan
program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
10. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan efektif apabila capaian pembelajaran lulusan
diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar
dalam kurun waktu yang optimum.
11. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan kolaboratif apabila capaian pembelajaran
lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar
individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
12. Pelaksanaan proses pembelajaran dikatakan berpusat pada mahasiswa apabila capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

LPM – UINSA
83
Sistem Penjaminan Mutu Internal

13. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan merupakan


kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran
masyarakat dan daya saing bangsa.
14. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan
mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


Proses pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi:
1. Ruang lingkup yang mencakup karakteristik proses pembelajaran, perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban belajar mahasiswa.
2. Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
3. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah disajikan dalam
Rencana Pembelajaran Semester (RPS), yang ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen
secara mandiri atau kelompok keahlian bidang ilmu dalam program studi dan disahkan
oleh Gugus Kendali Mutu.
4. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran
Semester (RPS).
5. RPS paling sedikit memuat: (a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester,
Satuan Kredit Semester, nama dosen pengampu; (b) capaian pembelajaran lulusan yang
dibebankan pada mata kuliah; (c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; (d) bahan kajian yang terkait
dengan kemampuan yang akan dicapai; (e) metode pembelajaran; (f) waktu yang
disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; (g) pengalaman
belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa selama satu semester; (h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan (i) daftar
referensi yang digunakan.
6. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa dan pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada standar penelitian dan standar
pengabdian kepada masyarakat.
7. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan
terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur.
8. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran
yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu
yang ditetapkan dalam mata kuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.

LPM – UINSA
84
Standar Proses Pembelajaran

9. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran pada mata
kuliah meliputi diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah,
atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
10. Bentuk pembelajaran yang dilakukan dapat berupa: a) kuliah; b) responsi dan tutorial; c)
seminar; d) praktikum, praktik lapangan, praktik kerja; e) penelitian, perancangan, atau
pengembangan; f) pertukaran pelajar; g) magang; h) wirausaha; dan/atau i) bentuk lain
pengabdian kepada masyarakat.
11. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode
pembelajaran yang diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran.
12. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan atau pengembangan wajib
ditambahkan sebagai bentuk pembelajaran bagi program sarjana, program profesi, program
magister, dan program doktor.
13. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan merupakan
kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran
masyarakat dan daya saing bangsa.
14. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat wajib ditambahkan sebagai
bentuk pembelajaran bagi program sarjana.
15. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan
mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
16. Bentuk pembelajaran dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi.
17. Bentuk pembelajaran di luar program studi merupakan proses pembelajaran yang terdiri
atas: (a) pembelajaran dalam program studi lain di UIN Sunan Ampel Surabaya; (b)
pembelajaran dalam program studi yang sama di luar UIN Sunan Ampel Surabaya; (c)
pembelajaran dalam program studi lain di luar UIN Sunan Ampel Surabaya; dan (d)
pembelajaran pada lembaga non perguruan tinggi.
18. Proses pembelajaran di luar program studi dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama
antara UIN Sunan Ampel Surabaya dengan perguruan tinggi atau lembaga lain yang terkait
dan hasil kuliah diakui melalui mekanisme transfer Satuan Kredit Semester.
19. Proses pembelajaran di luar program studi merupakan kegiatan dalam program,
dilaksanakan atas bimbingan dosen serta ditentukan oleh Kementerian atau Rektor UIN
Sunan Ampel Surabaya
20. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Semester.
21. Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan meliputi: (a) paling lama 7
(tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, dengan beban belajar mahasiswa paling
sedikit 144 (seratus empat puluh empat) satuan kredit semester; (b) paling lama 4 (empat)

LPM – UINSA
85
Sistem Penjaminan Mutu Internal

tahun akademik untuk program magister dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit
36 (tiga puluh enam) satuan kredit semester; (c) dan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik
untuk program doktor, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 42 (empat puluh
dua) satuan kredit semester.
22. Program profesi diselenggarakan sebagai program lanjutan yang terpisah atau tidak
terpisah dari program sarjana.
23. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memfasilitasi pelaksanaan pemenuhan masa dan beban
dalam proses pembelajaran.
24. Bentuk pembelajaran 1 (satu) satuan kredit semester pada proses pembelajaran berupa
kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas: (a) kegiatan proses belajar 50 (lima puluh) menit
per minggu per semester; (b) kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per
minggu per semester; dan (c) kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester.
25. Bentuk pembelajaran 1 (satu) Satuan Kredit Semester pada proses pembelajaran berupa
seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: (a) kegiatan proses belajar 100 (seratus)
menit per minggu per semester; dan (b) kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu
per semester.
26. Bentuk pembelajaran 1 (satu) Satuan Kredit Semester pada proses pembelajaran berupa
praktikum, praktik lapangan, praktik kerja, penelitian, perancangan, atau pengembangan,
pertukaran pelajar, magang, wirausaha, dan/atau pengabdian kepada masyarakat, 170
(seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
27. Beban belajar mahasiswa program sarjana yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua)
semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh
empat) Satuan Kredit Semester per semester pada semester berikut.
28. Mahasiswa program magister yang berprestasi akademik tinggi dapat melanjutkan ke
program doktor setelah paling sedikit 2 (dua) semester mengikuti program magister tanpa
harus lulus terlebih dahulu dari program magister tersebut.
29. Mahasiswa program magister yang melanjutkan ke program doktor harus menyelesaikan
program magister sebelum menyelesaikan program doktor.
30. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi jenjang sarjana merupakan mahasiswa yang
mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan
memenuhi etika akademik.
31. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi jenjang magister merupakan mahasiswa yang
mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan
memenuhi etika akademik.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


1. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi sebagai pelaksana proses akademik di program
studi melakukan rapat koordinasi dengan dosen pengampu mata kuliah.
Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi melakukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dosen
dalam melaksanakan proses pembelajaran.

LPM – UINSA
86
G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
Semua atau 100% pernyataan isi standar proses pembelajaran terpenuhi oleh setiap dosen pengampu mata kuliah.
Indikator Ketercapaian Isi Standar
Nomor Pernyataan Isi Standar
2018 2019 2020 2021 2022
1. Ruang lingkup yang mencakup karakteristik proses pembelajaran, Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
dan beban belajar mahasiswa. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
2. Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
berpusat pada mahasiswa. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
3. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS), yang 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
kelompok keahlian bidang ilmu dalam program studi dan disahkan
oleh Gugus Kendali Mutu.
4. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
Rencana Pembelajaran Semester (RPS). 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
5. RPS paling sedikit memuat: (a) nama program studi, nama dan kode Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
mata kuliah, semester, Satuan Kredit Semester, nama dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
pengampu; (b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
mata kuliah; (c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap
tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
(d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
(e) metode pembelajaran; (f) waktu yang disediakan untuk mencapai
kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; (g) pengalaman belajar
mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; (h) kriteria,
indikator, dan bobot penilaian; dan (i) daftar referensi yang
digunakan.
6. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa dan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi

LPM – UINSA
87
Indikator Ketercapaian Isi Standar
Nomor Pernyataan Isi Standar
2018 2019 2020 2021 2022
7. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
dengan beban belajar yang terukur. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
8. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
mata kuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
9. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pembelajaran pada mata kuliah meliputi diskusi kelompok, simulasi, 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau
metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
10. Bentuk pembelajaran yang dilakukan dapat berupa: a) kuliah; b) Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
responsi dan tutorial; c) seminar; d) praktikum, praktik lapangan, 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
praktik kerja; e) penelitian, perancangan, atau pengembangan; f) Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
pertukaran pelajar; g) magang; h) wirausaha; dan/atau i) bentuk lain
pengabdian kepada masyarakat.
11. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
beberapa metode pembelajaran yang diwadahi dalam suatu bentuk 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
pembelajaran. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
12. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan atau Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pengembangan wajib ditambahkan sebagai bentuk pembelajaran bagi 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
program sarjana, program profesi, program magister, dan program Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
doktor.
13. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pengembangan merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran
masyarakat dan daya saing bangsa.

LPM – UINSA
88
Indikator Ketercapaian Isi Standar
Nomor Pernyataan Isi Standar
2018 2019 2020 2021 2022
14. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat wajib Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
ditambahkan sebagai bentuk pembelajaran bagi program sarjana. 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
15. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
16. Bentuk pembelajaran dapat dilakukan di dalam program studi dan di Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
luar program studi. 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
17. Bentuk pembelajaran di luar program studi merupakan proses Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pembelajaran yang terdiri atas: (a) pembelajaran dalam program studi 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
lain di UIN Sunan Ampel Surabaya; (b) pembelajaran dalam program Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
studi yang sama di luar UIN Sunan Ampel Surabaya; (c)
pembelajaran dalam program studi lain di luar UIN Sunan Ampel
Surabaya; dan (d) pembelajaran pada lembaga non perguruan tinggi.
18. Proses pembelajaran di luar program studi dilaksanakan berdasarkan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
perjanjian kerja sama antara UIN Sunan Ampel Surabaya dengan 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
perguruan tinggi atau lembaga lain yang terkait dan hasil kuliah Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
diakui melalui mekanisme transfer Satuan Kredit Semester.
19. Proses pembelajaran di luar program studi merupakan kegiatan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
dalam program, dilaksanakan atas bimbingan dosen serta ditentukan 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
oleh Kementerian atau Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
20. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
Semester. 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
21. Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
meliputi: (a) paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
sarjana, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
empat puluh empat) satuan kredit semester; (b) paling lama 4
(empat) tahun akademik untuk program magister dengan beban
belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) satuan kredit
LPM – UINSA
89
Indikator Ketercapaian Isi Standar
Nomor Pernyataan Isi Standar
2018 2019 2020 2021 2022
semester; (c) dan paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk
program doktor, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 42
(empat puluh dua) satuan kredit semester.
22. Program profesi diselenggarakan sebagai program lanjutan yang Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
terpisah atau tidak terpisah dari program sarjana. 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
23. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memfasilitasi pelaksanaan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pemenuhan masa dan beban dalam proses pembelajaran. 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
24. Bentuk pembelajaran 1 (satu) satuan kredit semester pada proses Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas: (a) 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
kegiatan proses belajar 50 (lima puluh) menit per minggu per Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
semester; (b) kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit
per minggu per semester; dan (c) kegiatan mandiri 60 (enam puluh)
menit per minggu per semester.
25. Bentuk pembelajaran 1 (satu) Satuan Kredit Semester pada proses Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
atas: (a) kegiatan proses belajar 100 (seratus) menit per minggu per Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
semester; dan (b) kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu
per semester.
26. Bentuk pembelajaran 1 (satu) Satuan Kredit Semester pada proses Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
pembelajaran berupa praktikum, praktik lapangan, praktik kerja, 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
penelitian, perancangan, atau pengembangan, pertukaran pelajar, Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
magang, wirausaha, dan/atau pengabdian kepada masyarakat, 170
(seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
27. Beban belajar mahasiswa program sarjana yang berprestasi akademik Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) Satuan Kredit Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
Semester per semester pada semester berikut.

LPM – UINSA
90
Indikator Ketercapaian Isi Standar
Nomor Pernyataan Isi Standar
2018 2019 2020 2021 2022
28. Mahasiswa program magister yang berprestasi akademik tinggi dapat Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
melanjutkan ke program doktor setelah paling sedikit 2 (dua) 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
semester mengikuti program magister tanpa harus lulus terlebih Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
dahulu dari program magister tersebut.
29. Mahasiswa program magister yang melanjutkan ke program doktor Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
harus menyelesaikan program magister sebelum menyelesaikan 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
program doktor. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
30. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi jenjang sarjana merupakan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
besar dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi
31. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi jenjang magister merupakan Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak Sebanyak
mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen 100% dosen
besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik. Program Studi. Program Studi Program Studi Program Studi Program Studi

Catatan:
Dokumen yang harus disediakan oleh program studi terdiri atas:
1. RPS atau SAP untuk semua matakuliah (form RPS terlampir)
2. Instrumen penilaian dokumen RPS/SAP dan intrumen visitasi kelas (instrumen terlampir).
3. Rekap hasil penilaian dokumen RPS/SAP dan hasil visitasi kelas (form terlampir).
4. Jadwal perkuliahan.
5. Jurnal perkuliahan (form terlampir).
6. Daftar kehadiran Perkuliahan Mahasiswa.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar proses pembelajaran ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain yang berlaku di UIN Sunan
Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan prosedur (SOP) proses pembelajaran.

LPM – UINSA
91
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

4 STANDAR
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Penilaian Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan dalam pelaksanaan standar, merupakan tahap
penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
92
Standar Penilaian Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Manual penetapan standar penilaian pembelajaran ini ditujukan untuk mewujudkan visi
dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya, serta merancang, merumuskan, dan menetapkan standar
penilaian pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan
sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Manual penetapan standar penilaian pembelajaran ini berlaku sejak standar penilaian
pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar penilaian pembelajaran adalah olah pikir untuk menghasilkan standar
penilaian pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan
Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar penilaian pembelajaran sesuai
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan penetapan standar penilaian
pembelajaran yang khas pada UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar penilaian pembelajaran adalah menuliskan isi setiap standar penilaian
pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan
rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).

LPM – UINSA
93
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Menetapkan Standar Penilaian Pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan pengesahan


standar penilaian pembelajaran sehingga standar penilaian pembelajaran dinyatakan
berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan penilaian pembelajaran
bidang ilmu atau program studi serta survei tentang tuntutan penilaian pembelajaran dari
para pengguna lulusan.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf penilaian pembelajaran kepada publik untuk
mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan penilaian pembelajaran yang akan
ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Penetapan standar penilaian pembelajaran dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar penilaian pembelajaran.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar penilaian pembelajaran.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis penilaian pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang penilaian pembelajaran yang akan dibuat
standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar penilaian pembelajaran dengan menggunakan rumus
ABCD.
8. Melakukan uji publik atau mensosialisasikan draf standar penilaian pembelajaran dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar penilaian pembelajaran dengan memerhatikan
hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan memverifikasi pernyataan standar penilaian pembelajaran
untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mensahkan dan memberlakukan standar penilaian pembelajaran UIN Sunan Ampel
Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini yaitu:
1. Tim lembaga penjaminan mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program

LPM – UINSA
94
Standar Penilaian Pembelajaran

studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
95
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Penilaian Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan dalam pelaksanaan standar merupakan tahap
penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
96
Standar Penilaian Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
1. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
2. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
3. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Manual pelaksanaan standar penilaian pembelajaran ini ditujukan untuk melaksanakan/
memenuhi standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Manual pelaksanaan standar penilaian pembelajaran berlaku sejak sebuah standar penilaian
pembelajaran dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh unit kerja pada
aras universitas dan fakultas, dan untuk standar penilaian pembelajaran UIN Sunan Ampel
Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/Prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
97
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau mengadministrasi sesuai dengan isi standar Penilaian
Pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi isi standar penilaian pembelajaran kepada seluruh sivitas akademika
dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar penilaian pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan Standar Penilaian Pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi Standar Penilaian
Pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
98
Standar Penilaian Pembelajaran

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
99
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Penilaian Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
100
Standar Penilaian Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi standar penilaian pembelajaran bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan standar penilaian pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar penilaian pembelajaran berlaku setelah pelaksanaan
standar penilaian pembelajaran atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar penilaian
pembelajaran dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa
secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Manual evaluasi juga berlaku untuk semua standar penilaian
pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
penilaian pembelajaran.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar penilaian pembelajaran.

LPM – UINSA
101
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar penilaian pembelajaran oleh jurusan
dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi
yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar penilaian pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi penjaminan mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar penilaian pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
102
Standar Penilaian Pembelajaran

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
103
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Penilaian Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
104
Standar Penilaian Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar penilaian pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar penilaian pembelajaran
sehingga pelaksanaan standar penilaian pembelajaran telah tercapai/terpenuhi dan tidak
mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar penilaian pembelajaran berlaku sejak
pelaksanaan isi standar penilaian pembelajaran telah dievaluasi pada tahap sebelumnya,
selanjunya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar penilaian pembelajaran
terpenuhi. Manual pengendali juga berlaku untuk standar penilaian pembelajaran.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar penilaian
pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar penilaian pembelajaran dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar penilaian
pembelajaran.

LPM – UINSA
105
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PEMBELAJARAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
serta mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar penilaian
pembelajaran.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
penilaian pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar penilaian pembelajaran.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
106
Standar Penilaian Pembelajaran

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
107
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Penilaian Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
108
Standar Penilaian Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar penilaian pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan secara
berkelanjutan standar penilaian pembelajaran pada setiap akhir siklus pelaksanaan masing-
masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar penilaian pembelajaran berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar penilaian pembelajaran dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar penilaian
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar penilaian
pembelajaran setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk standar penilaian
pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa definisi istilah yang dipakai disini yaitu:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar penilaian pembelajaran secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar penilaian pembelajaran adalah tindakan menilai isi Standar Penilaian
Pembelajaran yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar penilaian pembelajaran pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
109
Sistem Penjaminan Mutu Internal

c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan


masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar penilaian pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar
penilaian pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar penilaian pembelajaran.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar penilaian pembelajaran.
4. Melakukan revisi isi standar penilaian pembelajaran sehingga menjadi standar penilaian
pembelajaran baru yang lebih tinggi dari pada standar penilaian pembelajaran sebelumnya.
5. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar penilaian
pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar penilaian pembelajaran yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar penilaian pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
110
Standar Penilaian Pembelajaran

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar penilaian pembelajaran, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Penilaian Pembelajaran.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Penilaian Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
111
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Penilaian Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
112
Standar Penilaian Pembelajaran

B. RASIONAL STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar penilaian pembelajaran.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi,
pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu
penilaian pembelajaran.
Agar penjaminan mutu proses penilaian pembelajaran tersebut berjalan secara sistematis
dan teratur dengan hasil yang memuaskan para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran,
patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk
menetapkan standar penilaian pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan
fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggunglawab dalam perannya
sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan penilaian pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap Penilaian Pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surabaya adalah sebagai berikut:

Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Pelaksana standar penilaian pembelajaran
1. Dekan
akademik di fakultas yang dipimpinnya.
Koordinator pelaksana penilaian akademik di
2. Wakil Dekan I semua program studi yang ada di fakultas yang
pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan
3. Ketua Jurusan
mengevaluasi standar penilaian pembelajaran.
Mendelegasikan standar penilaian pembelajaran
4. Ketua Program Studi
kepada dosen di program studi.
Pelaksana pembelajaran dan penilaian
5. Dosen
matakuliah tertentu.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam Standar Penilaian Pembelajaran UIN Sunan
Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman.
Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:

LPM – UINSA
113
Sistem Penjaminan Mutu Internal

1. Standar penilaian pembelajaran adalah kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Prinsip edukatif dalam penilaian pembelajaran adalah penilaian yang dapat memotivasi
mahasiswa agar mampu: (a) memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan (b) meraih
capaian pembelajaran lulusan.
3. Prinsip otentik dalam penilaian pembelajaran adalah penilaian yang berorientasi pada
proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan
mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Prinsip objektif dalam penilaian pembelajaran adalah penilaian yang didasarkan pada
standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh
subjektivitas penilaidan yang dinilai.
5. Prinsip akuntabel dalam penilaian pembelajaran adalah penilaian yang dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh
mahasiswa.
6. Prinsip transparan dalam penilaian pembelajaran adalah penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Penilaian pembelajaran UIN Sunan Ampel wajib memenuhi:
1. Penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: (a) teknik dan instrumen penilaian;
(b) mekanisme dan prosedur penilaian; (c) pelaksanaan penilaian; (d) pelaporan penilaian;
dan (e) kelulusan mahasiswa.
3. Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan,
portofolio, proyek, penugasan, penilaian diri, penilaian teman sejawat dan angket.
4. Instrumen penilaian dapat menggunakan lembar observasi, lembar penilaian partisipasi,
lembar penilaian unjuk kerja, tes (tulis maupun lisan), dan sebagainya.
5. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi, penilaian diri, angket dan
penilaian teman sejawat.
6. Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus
dilakukan dengan menggunakan tes (tulis atau lisan), penugasan, unjuk kerja, portofolio,
partisipasi, maupun proyek.
7. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik penilaian yang digunakan.
8. Mekanisme penilaian, terdiri atas: (a) menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap,
teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai
sesuai dengan rencana pembelajaran; (b) melaksanakan proses penilaian sesuai dengan
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian; (c) memberikan umpan

LPM – UINSA
114
Standar Penilaian Pembelajaran

balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa; dan (d)
mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan
transparan.
9. Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal,
observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. Prosedur
penilaian pada tahap perencanaan dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau
penilaian ulang.
10. Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana perkuliahan.
11. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh: (a) dosen pengampu atau tim dosen
pengampu; (b) dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
mahasiswa; dan (d) dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan.
12. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu
mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran: (a) huruf A setara dengan angka 4 (empat)
berkategori sangat baik; (b) huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik; (c) huruf
C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup; (d) huruf D setara dengan angka 1 (satu)
berkategori kurang; atau (e) huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.
13. Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai
dengan rencana perkuliahan.
14. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan Indeks
Prestasi Semester (IPS).
15. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir studi dinyatakan dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK).
16. Indeks Prestasi Semester (IPS) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara
menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan satuan
kredit semester mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah satuan kredit semester
mata kuliah yang diambil dalam satu semester. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dinyatakan
dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap
mata kuliah yang ditempuh dan satuan kredit semester mata kuliah bersangkutan dibagi
dengan jumlah satuan kredit semester mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh.
17. Mahasiswa program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban
belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh
program studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00
(dua koma nol nol).
18. Kelulusan mahasiswa program sarjana dapat diberikan predikat memuaskan, sangat
memuaskan, atau pujian dengan kriteria: (a) mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat
memuaskan apabila mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam)
sampai dengan 3,00 (tiga koma nol nol); (b) mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat
sangat memuaskan apabila mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol

LPM – UINSA
115
Sistem Penjaminan Mutu Internal

satu) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); atau (c) mahasiswa dinyatakan lulus dengan
predikat pujian apabila mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma
nol).
19. Mahasiswa program magister, program doktor, dinyatakan lulus apabila telah menempuh
seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang
ditargetkan oleh program studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau
sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol).
20. Kelulusan mahasiswa dari program magister, program doktor dapat diberikan predikat
memuaskan, sangat memuaskan, dan pujian dengan kriteria: (a)mahasiswa dinyatakan lulus
dengan predikat memuaskan apabila mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00 (tiga
koma nol nol) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); (b)mahasiswa dinyatakan lulus
dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,51
(tiga koma lima satu) sampai dengan 3,75 (tiga koma tujuh lima); atau (c) mahasiswa
dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
lebih dari 3,75 (tiga koma tujuh lima).
21. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh: (a) ijazah, bagi lulusan program
sarjana, program magister, dan program doktor; (b) sertifikat kompetensi, bagi lulusan
program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki
prestasi di luar program studinya; (c) gelar; dan (d) surat keterangan pendamping ijazah.
22. Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya bekerja sama dengan
organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


1. Pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi memberikan sosialisasi standar penilaian
pembelajaran kepada dosen.
2. Dosen merencanakan, melaksanakan dan melaporkan hasil penilaian kepada program studi
melalui SIAKAD dalam waktu 2 minggu setelah Ujian Akhir Semester.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


Semua atau 100% pernyataan isi standar penilaian pembelajaran terpenuhi oleh setiap dosen
pengampu mata kuliah.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar penilaian pembelajaran ini harus diperhatikan pula
kaitannya dengan standar lain yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus
dilengkapi dengan prosedur (SOP) penilaian pembelajaran.

LPM – UINSA
116
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

5 STANDAR
KUALIFIKASI AKADEMIK
DAN KOMPETENSI DOSEN
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

MANUAL PENETAPAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Dosen

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan prosedur
yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah
ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar
yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN

1. Visi Universitas

Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
117
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
Manual penetapan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya dan untuk merancang, merumuskan,
dan menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dalam upaya
peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
Manual penetapan standar kualifiakasi akademik dan kompetensi dosen ini berlaku sejak
standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali
hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen adalah olah pikir untuk
menghasilkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
penjabaran standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen sesuai Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan penetapan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
118
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

2. Merumuskan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen adalah enuliskan isi
setiap standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen ke dalam bentuk pernyataan
lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree
(ABCD).
3. Menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen adalah tindakan
persetujuan dan pengesahan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen sehingga
standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen bidang ilmu atau program studi serta survei tentang tuntutan kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen dari para pengguna lulusan.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf kualifikasi akademik dan kompetensi dosen
kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


DOSEN
Penetapan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis penilaian pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang penilaian pembelajaran yang akan dibuat
standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dengan
menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen
dengan memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan
penulisan.

LPM – UINSA
119
Sistem Penjaminan Mutu Internal

11. Mengesahkan dan memberlakukan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen
UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.
G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB
Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.

LPM – UINSA
120
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.


4. Formulir/template standar.

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Dosen

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan prosedur
yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah
ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar
yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
121
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.
3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
Untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
Manual ini berlaku sejak sebuah standar kualifikasi akademik dan kompetensi Dosen
dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh unit kerja pada aras Universitas
dan Fakultas. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;

LPM – UINSA
122
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


DOSEN
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen;
2. Melakukan sosialisasi isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen kepada
seluruh sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen sebagai tolok ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
123
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen.

LPM – UINSA
124
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Dosen

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
125
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK


DAN KOMPETENSI DOSEN
Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI


AKADEMIK DAN KOMPETENSI DOSEN
Manual evaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen berlaku
setelah pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen atau sebelum
pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dilakukan.
Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas

LPM – UINSA
126
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar kualifikasi akademik
dan kompetensi dosen.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar adalah segala sesuatu
yang potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
1. Mendokumentasi capaian-capaian butir standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen oleh jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana
pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasi semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
127
Sistem Penjaminan Mutu Internal

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Dosen.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
128
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Dosen

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
129
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI


AKADEMIK DAN KOMPETENSI DOSEN
Manual pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen di
UIN Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen sehingga pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI


AKADEMIK DAN KOMPETENSI DOSEN
Manual pengendalian ini berlaku sejak pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perluk tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen
terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar
dapat diperbaiki.

LPM – UINSA
130
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan


isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dapat dipenuhi oleh pelaksana isi
standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.
F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
DAN KOMPETENSI DOSEN
1. Memperiksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar
kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
kualifikasi akademik dan kompetensi dosen yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
131
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa :
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Dosen.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
132
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

MANUAL PENINGKATAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Dosen

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
133
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing standar
UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
Manual peningkatan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen dilakukan.
Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tinkat kesesuaian antara pelaksanaan standar
dengan rumusan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen
setelah standar terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen adalah tindakan menilai isi
standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen yang didasarkan, antara lain pada:

LPM – UINSA
134
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

a. Hasil pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen adalah durasi atau masa
berlakunya suatu standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen sesuai dengan aspek
yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


DOSEN
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.
4. Melakukan revisi isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen sehingga menjadi
standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen baru yang lebih tinggi dari pada standar
kualifikasi akademik dan kompetensi dosen sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen yang lebih tinggi tersebut sebagai standar kualifikasi
akademik dan kompetensi dosen yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
135
Sistem Penjaminan Mutu Internal

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
dosen, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Dosen.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Dosen.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
136
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

Standar Kualifikasi Akademik dan


Kompetensi Dosen

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
137
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI DOSEN


Dalam rangka mengukur hasil capaian pembelajaran lulusan, maka sangat penting arti
sebuah kualifikasi akademik dan kompetensi dosen pembelajaran. Keberhasilan sebuah proses
pembelajaran akan diukur dengan sebuah penilaian pembelajaran. Agar penjaminan mutu
proses pembelajaran berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan,
diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya
kebutuhan untuk menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen yang akan
menjadi patokan baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, maupun program studi yang
bertanggung jawab dalam perannya sebagai pihak yang berwenang mengelola proses dan hasil
penilaian pembelajaran.
Standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen ini berfungsi sebagai standar atau
kriteria minimal tentang pengelolaan proses dan hasil penilaian mahasiswa dalam rangka
mengukur pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dosen mencakup: prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme
dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa.
Oleh karena itu, standar kualifikasi akademik dan kompetensi dosen ini mutlak sangat
diperlukan.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


1. Pimpinan Universitas, dan Fakultas.
2. Dosen
3. Tenaga kependidikan.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Kualifiikasi akademik merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus dipenuhi
oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan ijazah.
3. Kompetensi pendidik merupakan kemampuan keilmuan dan professional yang dinyatakan
dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi.
4. Profesor adalah jabatan akademik tertinggi bagi dosen yang masih melaksanakan Tridharma
Perguruan Tinggi di lingkungan perguruan tinggi.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI DOSEN


Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib
memenuhi:
1. Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan
dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

LPM – UINSA
138
Standar Kualifikasi Akademik &
Kompetensi Dosen

2. Kualifikasi akademik merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus dipenuhi
oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan ijazah. Kompetensi pendidik dinyatakan dengan
sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi.
3. Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister yang
relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8
(delapan) KKNI.
4. Dosen program magister harus berkualifikasi akademik lulusan doktor yang relevan dengan
program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.
5. Dosen program doktor meliputi: (a) harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau yang
relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI;
(b) pembimbing utama dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir telah menghasilkan paling
sedikit 1 (satu) karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang
bereputasi; atau 1 (satu) bentuk lain yang diakui oleh kelompok pakar yang ditetapkan senat
perguruan tinggi.
6. Penghitungan beban kerja dosen didasarkan pada: (a) kegiatan pokok dosen mencakup
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian proses pembelajaran, pelaksanaan evaluasi hasil
pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat; (b) kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan (c) kegiatan
penunjang.
7. Beban kerja pada kegiatan pokok dosen disesuaikan dengan besarnya beban tugas
tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan.
8. Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam rangka
penyusunan skripsi/tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/bentuk lain yang
setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.
9. Beban kerja dosen mengacu pada ekuivalen waktu mengajar penuh serta nisbah dosen dan
mahasiswa. Ekuivalen waktu mengajar penuh serta nisbah dosen dan mahasiswa sesuai
dengan ketentuan peraturan menteri.
10. Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. Dosen
tetap merupakan dosen berstatus sebagai pendidik tetap pada 1 (satu) perguruan tinggi dan
tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau satuan pendidikan lain.
11. Jumlah dosen tetap pada UIN Sunan Ampel Surabaya paling sedikit 60% (enam puluh
persen) dari jumlah seluruh dosen.
12. Jumlah dosen yang ditugaskan untuk menjalankan proses pembelajaran pada setiap
program studi paling sedikit 5 (lima) orang.
13. Dosen tetap untuk program doktor paling sedikit memiliki 2 (dua) orang profesor.
14. Dosen tetap wajib memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu pada
program studi.
15. Dosen tetap untuk program doktor paling sedikit memiliki 2 (dua) orang dosen dengan
kualifikasi akademik yang memiliki: (a) karya monumental yang digunakan oleh industri

LPM – UINSA
139
Sistem Penjaminan Mutu Internal

atau masyarakat; atau (b) 2 (dua) publikasi internasional pada jurnal internasional
bereputasi.
16. Dosen tetap wajib memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu pada
program studi.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


DOSEN
1. Pimpinan universitas dan fakultas mendorong dan memberikan kesempatan seluas-
luasnya bagi dosen berkualifikasi akademik magister untuk melanjutkan pendidikan
jenjang doktor melalui program beasiswa baik internal maupun eksternal.
2. Pimpinan universitas dan fakultas mendorong dan memberikan kesempatan seluas-
luasnya bagi dosen berkualifikasi akademik doktor untuk memperoleh gelar professor
melalui program penguatan professorship.
3. Pimpinan universitas dan fakultas memfasilitasi dosen untuk memperoleh sertifikat profesi
sesuai dengan program studi.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI DOSEN
1. Jumlah dosen yang selesai studi program doktor meningkat minimal 5% setiap tahun.
2. Jumlah dosen bergelar doktor yang memperoleh jabatan akademik Profesor meningkat
minimal 2% setiap tahun.
3. Setiap tahun selalu ada dosen yang menerima beasiswa internal ataupun eksternal.

H. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini harus dilaksanakan bersama-sama dengan Standar Rekruitasi dan Seleksi Tenaga
kependidikan oleh karena isi standar ini khususnya tentang kualifikasi akademik minimum
tenaga kependidikan akan berpengaruh dalam proses rekruitasi dan seleksi.
Standar ini perlu dilengkapi dengan:
1. Prosedur studi lanjut bagi dosen;
2. Perjanjian studi lanjut antara universitas dengan dosen.

LPM – UINSA
140
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

6 STANDAR
KUALIFIKASI AKADEMIK DAN
KOMPETENSI TENAGA
KEPENDIDIKAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

MANUAL PENETAPAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
141
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya serta
merancang, merumuskan, dan menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan
sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual ini berlaku sejak standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan adalah olah
pikir untuk menghasilkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel
Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan penetapan
standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang khas UIN Sunan
Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan adalah
menuliskan isi setiap standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan ke

LPM – UINSA
142
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience,
Behaviour, Condition and Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan adalah
tindakan persetujuan dan pengesahan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan sehingga standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan bidang ilmu atau program studi serta survei tentang
tuntutan kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan dari para pengguna
lulusan.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan
kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


TENAGA KEPENDIDIKAN
Penetapan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis penilaian pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang penilaian pembelajaran yang akan dibuat
standarnya terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Tenaga Kependidikan dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal
untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga
Kependidikan dengan memerhatikan hasil dari nomor 8.

LPM – UINSA
143
Sistem Penjaminan Mutu Internal

10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau
kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga
Kependidikan UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggungjawab dalam menetapkan standar ini yaitu:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
144
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
145
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
146
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual ini berlaku sejak sebuah standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh unit kerja pada
aras universitas dan fakultas. Manual ini juga berlaku untuk standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
147
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi tenaga kependidikan;
2. Melakukan sosialisasi isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan kepada seluruh sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara
periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan sebagai
tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
148
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
149
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI
PELAKSANAAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
150
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK


DAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI


AKADEMIK DAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan berlaku setelah pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau,
mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan
rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk standar
kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga Kependidikan.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas

LPM – UINSA
151
Sistem Penjaminan Mutu Internal

penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Tenaga Kependidikan.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan oleh jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan
rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh Universitas dan Fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
152
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan evaluasi pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan.
2. Panduan audit mutu internal.
3. Panduan penyusunan rumusan tindakan koreksi.
4. Formulir/daftar pengecekan.
5. Formulir permintaan tindakan koreksi (PTK).

LPM – UINSA
153
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
154
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI


AKADEMIK DAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan di UIN Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi
standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan sehingga pelaksanaan
standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan telah tercapai/terpenuhi dan
tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI


AKADEMIK DAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual pengendalian ini berlaku ketika pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu
tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk standar kualifikasi akademik
dan kompetensi tenaga kependidikan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi tenaga kependidikan sehingga penyimpangan/kegagalan
pemenuhan standar dapat diperbaiki.

LPM – UINSA
155
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan


isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan dapat dipenuhi oleh
pelaksana isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.
F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
DAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
156
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
157
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
158
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi tenaga kependidikan pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-
masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Manual peningkatan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
berlaku setelah pengendalian pelaksanaan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar
kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan setelah standar terpenuhi. Manual
ini juga berlaku untuk standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang
telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan secara
periodik dan berkelanjutan.

LPM – UINSA
159
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Evaluasi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan adalah


tindakan menilai isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan adalah durasi
atau masa berlakunya suatu standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.
4. Melakukan revisi isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
sehingga menjadi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan baru
yang lebih tinggi dari pada standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan Standar standar
kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang lebih tinggi tersebut
sebagai standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi penjaminan mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga Kependidikan.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

LPM – UINSA
160
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;


4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar kualifikasi akademik dan kompetensi
tenaga kependidikan, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.
2. Panduan rapat tinjauan SPMI.
3. Formulir/daftar revisi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan.
4. Formulir permintaan tindakan koreksi (PTK)

LPM – UINSA
161
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Kualifikasi Akademik dan


Kompetensi Tenaga Kependidikan

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
162
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Tenaga Kependidikan

B. RASIONAL STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI TENAGA


KEPENDIDIKAN
Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya, antara lain
mencerdaskan generasi muda melalui pelayanan pendidikan yang bermutu, berkarakter,
kompetitif, dan inklusif, jelas dibutuhkan staf tenaga kependidikan yang juga bermutu,
berkarakter, profesional, dan berkompeten. Agar tenaga kependidikan mampu memenuhi
kriteria tersebut dibutuhkan ukuran atau standar minimum tentang kualifikasi akademik dan
kompetensi. Standar tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan
kompetensi tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Agar tujuan tersebut di atas dapat diwujudkan, maka diperlukan ukuran, kriteria, atau
spesifikasi khusus tentang kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan, yang
akan berfungsi sebagai tolok ukur dalam perekrutan, penyeleksian, dan pembinaan karir tenaga
kependidikan. Sehubungan dengan itu maka ditetapkan standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tenaga kependidikan.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


1. Pimpinan universitas dan fakultas.
2. Tenaga kependidikan.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain, pustakawan, tenaga
administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik informasi.
2. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
3. Tenaga administrasi adalah satuan pelaksana administratif pada perguruan tinggi yang
bertugas menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif, meliputi administrasi
akademik, administrasi keuangan, administrasi umum, administrasi kemahasiswaan,
administrasi perencanaan dan sistem informasi.
4. Laboran adalah seseorang yang bertugas membantu aktivitas mahasiswa atau dosen di
laboratorium dalam melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Ia disebut juga dengan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP).
5. Teknisi adalah orang yang berperan untuk beroperasinya peralatan laboratorium misalnya
listrik, air, komputer dan perbengkelan, disamping pemeliharaan/ perawatannya.

LPM – UINSA
163
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. PERNYATAAN ISI STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI TENAGA


KEPENDIDIKAN
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Tenaga Kependidikan UIN Sunan Ampel Surabaya
wajib memenuhi:
1. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya, dikecualikan bagi tenaga administrasi.
2. Tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.
3. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI


TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Pimpinan universitas dan fakultas mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya
bagi tenaga kependidikan untuk mendapatkan sertifikat profesi tambahan yang
dibutuhkan.
2. Pimpinan universitas membuat blueprint pembinaan karir tenaga kependidikan dalam
jangka panjang agar tampak kapan seorang tenaga kependidikan yang belum memenuhi
standar di atas dapat segera didorong dan dibina oleh Universitas untuk mencapai standar
itu.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPE-


TENSI TENAGA KEPENDIDIKAN
Semua atau 100% pernyataan isi standar kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan terpenuhi oleh setiap tenaga kependidikan.

H. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini harus dilaksanakan bersama-sama dengan standar rekruitasi dan seleksi tenaga
kependidikan oleh karena isi standar ini khususnya tentang kualifikasi akademik minimum
tenaga kependidikan akan berpengaruh dalam proses rekruitasi dan seleksi.
Standar ini perlu dilengkapi dengan:
1. Prosedur studi lanjut bagi tenaga kependidikan tetap;
2. Perjanjian studi lanjut antara universitas dengan tenaga kependidikan;
3. Pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;
4. Kuesioner penilaian tenaga kependidikan oleh stakeholder.

LPM – UINSA
164
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

7 STANDAR
SARANA DAN PRASARANA
PEMBELAJARAN
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

MANUAL PENETAPAN
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar sarana dan prasarana pembelajaran dilakukan dengan prinsip umum
bahwa program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada
pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar sarana
dan prasarana pembelajaran hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi sarana dan
prasarana pembelajaran, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan sarana dan prasarana pembelajaran diberlakukan.
Dalam pelaksanaan sarana dan prasarana pembelajaran, tahap pemantauan dan evaluasi
penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian
standar. Selain memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan sarana dan prasarana
pembelajaran, pemimpin unit dapat menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut
untuk mengendalikan sarana dan prasarana pembelajaran yang telah ditetapkan. Adapun tahap
tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran
ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan standar.
Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-
siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
165
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.
3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


Manual penetapan standar pelaksanaan pembelajaran ini bertujuan untuk mewujudkan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar sarana dan prasarana pembelajaran dalam upaya
peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Manual penetapan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini berlaku ketika standar
sarana dan prasarana pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali hendak
dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah olah pikir untuk
menghasilkan standar sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
penjabaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan penetapan standar sarana dan
prasarana pembelajaran yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
166
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

2. Merumuskan standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah menuliskan isi setiap
standar sarana dan prasarana pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh
dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan
pengesahan standar sarana dan prasarana pembelajaran sehingga standar sarana dan
prasarana pembelajaran dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan sarana dan prasarana
pembelajaran program studi serta survei tentang tuntutan sarana dan prasarana
pembelajaran dari para pengguna lulusan.
5. Uji publik adalah menyosialisasikan draf kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran
kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan kebutuhan
sarana dan prasarana pembelajaran yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


Penetapan standar sarana dan prasarana pembelajaran dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar sarana dan prasarana pembelajaran.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar sarana dan prasarana pembelajaran.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis pelaksanaan pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang sarana dan prasarana pembelajaran yang akan
dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar sarana dan prasarana pembelajaran dengan menggunakan
rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar sarana dan prasarana pembelajaran
dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan
saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar sarana dan prasarana pembelajaran dengan
memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar sarana dan prasarana
pembelajaran untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mensahkan dan memberlakukan standar sarana dan prasarana pembelajaran UIN Sunan
Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

LPM – UINSA
167
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
168
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

LPM – UINSA
169
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
170
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBE-


LAJARAN
Manual pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini bertujuan untuk
memenuhi Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
Manual pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini berlaku ketika sebuah
standar harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja
pada semua tingkat, termasuk Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/Prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
171
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar sarana dan
prasarana pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi isi standar sarana dan prasarana pembelajaran kepada seluruh sivitas
akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar sarana dan prasarana pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar sarana dan prasarana pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar sarana dan
prasarana pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
172
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
173
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan Standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
174
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini bertujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran berlaku setelah
pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran dilakukan. Evaluasi ini dilakukan
untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
manual ini juga diterapkan untuk semua standar sarana dan prasarana pembelajaran yang telah
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
sarana dan prasarana pembelajaran.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas

LPM – UINSA
175
Sistem Penjaminan Mutu Internal

penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar sarana dan prasarana
pembelajaran.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurnaan
sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar sarana dan prasarana pembelajaran oleh
jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan
evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasi semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar sarana dan prasarana pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
176
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana
pembelajaran, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
177
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam
penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit
yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang
diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
178
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA &


PRASARANA PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran bertujuan
untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pembelajaran sehingga
pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran tercapai dan tidak mengalami
penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA &


PRASARANA PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini berlaku
ketika pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pembelajaran telah dievaluasi pada tahap
sebelumnya, selanjutnya diperlukan tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar sarana
dan prasarana pembelajaran terpenuhi. Selain itu, standar ini juga diterapkan untuk semua
standar sarana dan prasarana pembelajaran.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar sarana dan
prasarana pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat
diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar sarana dan prasarana pembelajaran dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar
sarana dan prasarana pembelajaran.

LPM – UINSA
179
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar sarana dan
prasarana pembelajaran.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
sarana dan prasarana pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar sarana dan prasarana pembelajaran.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas dan gugus kendali mutu di tingkat
fakultas sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
180
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
181
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
182
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
Manual peningkatan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini bertujuan untuk
meningkatkan secara berkelanjutan standar sarana dan prasarana pembelajaran pada setiap
akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR SARANA & PRASARANA


PEMBELAJARAN
Manual peningkatan standar sarana dan prasarana pembelajaran berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pembelajaran dilakukan. Peningkatan
ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan
standar sarana dan prasarana pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk
meningkatkan isi standar sarana dan prasarana pembelajaran setelah standar terpenuhi. Manual
peningkatan standar sarana dan prasarana pembelajaran ini juga berlaku untuk semua standar
sarana dan prasarana pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar sarana dan prasarana pembelajaran secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah tindakan menilai isi standar
sarana dan prasarana pembelajaran yang didasarkan, antara lain pada :

LPM – UINSA
183
Sistem Penjaminan Mutu Internal

a. Hasil pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pembelajaran pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya
suatu standar sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di
dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar sarana dan prasarana pembelajaran.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar sarana dan prasarana pembelajaran.
4. Melakukan revisi isi standar sarana dan prasarana pembelajaran sehingga menjadi standar
sarana dan prasarana pembelajaran baru yang lebih tinggi dari pada standar sarana dan
prasarana pembelajaran sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar sarana dan
prasarana pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar sarana dan prasarana
pembelajaran yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
184
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar sarana dan prasarana pembelajaran,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
185
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
186
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

B. RASIONAL STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar sarana dan prasarana
pembelajaran. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari
dunia profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel
Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan
peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara sistematis dan
teratur dengan hasil yang memuaskan para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran,
patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk
menetapkan standar sarana dan prasarana pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur baik
bagi pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggunglawab dalam
perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan sarana dan prasarana pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana pembelajaran di UIN Sunan
Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:
Nomor Pihak yang Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Penanggung jawab keberadaan/ketersediaan
1. Dekan sarana dan prasarana pembelajaran di fakultas
yang dipimpinnya.
Pelaksana ketersediaan sarana dan prasarana
2. Wakil Dekan II
yang ada di fakultas yang pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan
3. Ketua Jurusan mengevaluasi ketersediaan sarana dan prasarana
pembelajaran.
4. Dosen Pengguna sarana dan prasarana pembelajaran.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam sarana dan prasarana pembelajaran UIN Sunan
Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman.
Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah kriteria minimal tentang sarana dan
prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan.
2. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.

LPM – UINSA
187
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi pendidikan.


4. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
5. Peralatan pendidikan adalah Sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
6. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu
komunikasi dalam pembelajaran.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN


Sarana dan prasarana pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi:
1. Sarana paling sedikit terdiri atas: (a) perabot; (b) peralatan pendidikan; (c) media
pendidikan; (d) buku, buku elektronik, dan repositori; (e) sarana teknologi informasi dan
komunikasi; (f) instrumentasi eksperimen; (g) sarana olahraga; (h) sarana berkesenian; (i)
sarana fasilitas umum; (j) bahan habis pakai; dan (k) sarana pemeliharaan, keselamatan, dan
keamanan.
2. Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya
ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan
bentuk pembelajaran, serta harus menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan
pelayanan administrasi akademik.
3. Prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: (a) lahan; (b) ruang kelas; (c)
perpustakaan; (d) laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; (e) tempat berolahraga;
(f) ruang untuk berkesenian; (g) ruang unit kegiatan mahasiswa; (h) ruang pimpinan UIN
Sunan Ampel Surabaya; (i) ruang dosen; (j) ruang tata usaha; dan (k) fasilitas umum.
4. Fasilitas umum di UIN Sunan Ampel Surabaya meliputi jalan, air, listrik, jaringan
komunikasi suara dan data.
5. Lahan berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang
proses pembelajaran.
6. Lahan yang didirikan wajib memiliki status: (a) Hak Pakai atas nama Pemerintah
sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Hak Pakai bagi Perguruan Tinggi Negeri; (b)
Hak Milik, Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakai atas nama Badan Penyelenggara
sebagaimana dibuktikan dengan Sertipikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan.
7. Bangunan harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara dan memenuhi
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan
instalasi listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah
khusus, apabila diperlukan.
8. Standar kualitas bangunan didasarkan pada peraturan menteri yang menangani urusan
pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
9. UIN Sunan Ampel Surabaya harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diakses
oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Terdiri atas: (a) pelabelan dengan tulisan
braille dan informasi dalam bentuk suara; (b)lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda;
(c) jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus; (d)

LPM – UINSA
188
Standar Sarana dan Prasarana
Pembelajaran

peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul;dan (e) toilet atau kamar
mandi untuk pengguna kursi roda.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


Dekan, Wakil Dekan II, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi menyusun dan menetapkan
strategi dalam upaya mengelola prasarana dan sarana pembelajaran antara lain:
1. Menginventarisir kelengkapan peralatan pendidikan dan melakukan evaluasi rasio
ketersediaan prasarana tersebut,
2. Mengevaluasi kelayak pakaian dan kemutahiran peralatan pendidikan,
3. Mengevaluasi program pemeliharaan dan pembaharuan peralatan pendidikan.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR SARANA & PRASARANA PEMBELAJARAN


Semua atau 100% pernyataan isi sarana dan prasarana pembelajaran terpenuhi oleh setiap
dosen pengampu mata kuliah.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi sarana dan prasarana pembelajaran ini harus diperhatikan pula
kaitannya dengan standar lain yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus
dilengkapi dengan prosedur (SOP) pelaksanaan pembelajaran.

LPM – UINSA
189
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

8 STANDAR
PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Pengelolaan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
190
Standar Pengelolaan Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora,
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Manual ini ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain
itu, manual ini bertujuan untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar pengelolaan
pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga
terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Manual ini berlaku ketika standar pengelolaan pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya
pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan. Selain itu, manual ini berlaku
dalam pengelolaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar pengelolaan pembelajaran adalah kegiatan olah pikir untuk
menghasilkan standar pengelolaan pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan
mutu pengelolaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
penjabaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan penetapan standar
pengelolaan pembelajaran yang khas dari UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar pengelolaan pembelajaran adalah menuliskan isi setiap standar
pengelolaan pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan
menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).

LPM – UINSA
191
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Menetapkan standar pengelolaan pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan


pengesahan standar pengelolaan pembelajaran sehingga standar pengelolaan pembelajaran
dinyatakan berlaku.
4. Uji publik adalah kegiatan sosialisasi draft standar pengelolaan pembelajaran dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan
saran.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Penetapan standar pengelolaan pembelajaran dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar pengelolaan pembelajaran.
2. Mempelajari semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan
penetapan standar pengelolaan pembelajaran.
3. Mencatat hal-hal yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis pengelolaan pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survey tentang standar pengelolaan pembelajaran terhadap
pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan rumus
ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar pengelolaan pembelajaran dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar pengelolaan pembelajaran dengan
memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar pengelolaan pembelajaran untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar pengelolaan pembelajaran UIN Sunan Ampel
Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya

LPM – UINSA
192
Standar Pengelolaan Pembelajaran

3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
193
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Pengelolaan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
194
Standar Pengelolaan Pembelajaran

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELA-


JARAN
Manual ini berlaku ketika standar pengelolaan pembelajaran harus dilaksanakan dalam
implementasi kegiatan oleh semua unit kerja pada semua aras. Selain itu, manual ini juga
berlaku untuk semua isi standar pengelolaan pembelajaran

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
195
Sistem Penjaminan Mutu Internal

LPM – UINSA
196
Standar Pengelolaan Pembelajaran

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Prosedur pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pengelolaan
pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pengelolaan pembelajaran kepada seluruh sivitas
akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pengelolaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pembelajaran perguruan tinggi dengan
menggunakan standar pengelolaan pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan
Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pengelolaan
pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
197
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
198
Standar Pengelolaan Pembelajaran

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Pengelolaan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
199
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PEMBELAJARAN
Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran
UIN Sunan Ampel Surabaya sehingga pelaksanaan isi standar pengelolaan pembelajaran dapat
dikendalikan dan ditingkatkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran berlaku setelah
pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran atau sebelum pengendalian pelaksanaan
standar pengelolaan pembelajaran dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau,
mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan
rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua
isi standar pengelolaan pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah kegiatan melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
pengelolaan pembelajaran.

LPM – UINSA
200
Standar Pengelolaan Pembelajaran

2. Pemeriksaan adalah kegiatan mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan


pembelajaran pada pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan
bahwa seluruh aktivitas penyelenggaraan pembelajaran pada pendidikan tinggi telah sesuai
dengan isi standar pengelolaan pembelajaran.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurna-
an sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Prosedur evaluasi standar pengelolaan pembelajaran dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar pengelolaan pembelajaran mengacu
pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh
universitas.
2. Mencatat atau merekam semua temuan berupa penyimpangan, kesalahan, atau sejenisnya
dari penyelenggaraan pengelolaan pembelajaran yang tidak sesuai dengan isi standar serta
ketidaklengkapan dokumen berupa prosedur kerja, formulir, dan sebagainya dari setiap
stadar yang telah dilaksanakan.
3. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar pengelolaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
4. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
5. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
6. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level di universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pengelolaan pembelajaran.

LPM – UINSA
201
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pembelajaran.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
202
Standar Pengelolaan Pembelajaran

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Pengelolaan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
203
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar pengelolaan pembelajaran
sehingga pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran telah tercapai/terpenuhi dan tidak
mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELO-


LAAN PEMBELAJARAN
Manual pengendalian ini berlaku setelah pelaksanaan isi standar pengelolaan pembelajaran
telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, ternyata diperlukan tindakan pengendalian berupa
koreksi agar standar pengelolaan pembelajaran terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk
semua isi standar pengelolaan pembelajaran.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar pengelolaan
pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar pengelolaan pembelajaran dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar pengelolaan
pembelajaran.

LPM – UINSA
204
Standar Pengelolaan Pembelajaran

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PEMBELAJARAN
Prosedur standar standar pengelolaan pembelajaran dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Memeriksa dan menelaah catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan mengkaji alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pengelolaan
pembelajaran.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pengelolaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar pengelolaan pembelajaran.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
205
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
206
Standar Pengelolaan Pembelajaran

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pengelolaan Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
207
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar pengelolaan
pembelajaran pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing standar di UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBE-


LAJARAN
Manual peningkatan standar pengelolaan pembelajaran berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar
pengelolaan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi
Standar Pengelolaan Pembelajaran setelah standar terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku
untuk semua isi standar pengelolaan pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar pengelolaan pembelajaran secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pengelolaan pembelajaran adalah tindakan menilai isi standar pengelolaan
pembelajaran yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar pengelolaan pembelajaran pada waktu sebelumnya.

LPM – UINSA
208
Standar Pengelolaan Pembelajaran

b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.


c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar pengelolaan pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya suatu Standar
Pengelolaan Pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar pengelolaan pembelajaran.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar pengelolaan pembelajaran.
4. Melakukan revisi isi standar pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi standar
pengelolaan pembelajaran baru yang lebih tinggi dari pada standar pengelolaan
pembelajaran sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar pengelolaan
pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar pengelolaan pembelajaran yang
baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pengelolaan pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
209
Sistem Penjaminan Mutu Internal

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar pengelolaan pembelajaran, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Pengelolaan Pembelajaran.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pengelolaan Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
210
Standar Pengelolaan Pembelajaran

Standar Pengelolaan Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

B. RASIONAL STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn mengembangkan

LPM – UINSA
211
Sistem Penjaminan Mutu Internal

pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset mengakibatkan perlunya UIN
Sunan Ampel Surabaya untuk secara periodik dan terus-menerus melakukan evaluasi, koreksi,
dan peningkatan mutu pelaksanaan penngelolaan pembelajaran.
Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran
pada tingkat program studi. Standar pengelolaan pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya
mengacu pada capaian kompetensi lulusan dan upaya pencapaian UIN Sunan Ampel Surabaya.
Agar pengelolaan pembelajaran berjalan efektif dan dapat menjamin terbentuknya alumni
yang mumpuni, maka perlu ditetapkan patokan, ukuran, kriteria tertentu yang harus dipenuhi
oleh dosen, mahasiswa dan pimpinan program studi/fakultas/institut. Hal ini mengakibatkan
adanya kebutuhan untuk menetapkan standar pengelolaan pembelajaran yang akan menjadi
tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang
bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu standar
pengelolaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI/MEMENUHI ISI


STANDAR
Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan pembelajaran kepada
masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:
Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
1. Rektor Menetapkan standar pengelolaan pembelajaran
Merumuskan kriteria minimal dalam hal
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
2. LPM
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
pengelolaan pembelajaran
Koordinator pelaksana proses akademik di semua
3. Wakil Rektor I program studi yang ada di fakultas yang
dipimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring, dan mengevaluasi
4. Ketua Jurusan
pengeloaan pembelajaran.
Mendelegasikan pengelolaan pembelajaran kepada
5. Ketua Program Studi
dosen di program studi.
6. Dosen Pelaksana pembelajaran mata kuliah tertentu.
7. Mahasiswa Penerima pembelajaran mata kuliah tertentu.

LPM – UINSA
212
Standar Pengelolaan Pembelajaran

D. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Standar pengelolaan pembelajaran adalah kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
4. Sistem Kredit Semester adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada
mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk
pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam
mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi
5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran
lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Pengelolaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi:
1. Kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana
pembelajaran.
3. Pelaksana standar pengelolaan pembelajaran dilakukan oleh unit pengelola program studi
dan UIN Sunan Ampel Surabaya.
4. Unit pengelola program studi wajib: (a) melakukan penyusunan kurikulum dan rencana
pembelajaran dalam setiap mata kuliah; (b) menyelenggarakan program pembelajaran
sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka
mencapai capaian pembelajaran lulusan; (c) melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan
suasana akademik dan budaya mutu yang baik; (d) melakukan kegiatan pemantauan dan
evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses
pembelajaran; dan (e) melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai
sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan
mutu pembelajaran.
5. Dalam melaksanakan standar pengelolaan pembelajaran, UIN Sunan Ampel Surabaya
wajib: (a) menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan
pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta
dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;
(b) menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang
selaras dengan capaian pembelajaran lulusan; (c) menjaga dan meningkatkan mutu

LPM – UINSA
213
Sistem Penjaminan Mutu Internal

pengelolaan program studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara


berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya;
(d) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran; (e) memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan
dosen; dan (f) menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan
program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


1. Pimpinan universitas dan/atau Ketua LPM menyusun dan menetapkan strategi dalam
upaya pencapaian standar tersebut.
2. Pimpinan universitas dan/atau Ketua LPM mengimplementasikan standar pengelolaan
pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran dalam rangka pemenuhan kuantitas dan
kualitas pembelajaran.
3. Membekali semua pimpinan fakultas dan program studi dengan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel
Surabaya.
4. Melakukan sosialisasi kepada semua pimpinan fakultas dan program studi tentang standar
pengelolaan pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya
5. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap pengelolaan pembelajaran program
studi lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya.
6. Memastikan seluruh perubahan dalam penetapan/perubahan struktur mata kuliah telah
dikoordinasikan dengan pengelola pangkalan data pendidikan tinggi UIN Sunan Ampel
Surabaya.

LPM – UINSA
214
Standar Pengelolaan Pembelajaran

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


Implementasi pembelajaran sesuai dengan mekanisme standar pengelolaan pembelajaran
yang meliputi kegiatan penetapan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan peningkatan
kegiatan pengelolaan pembelajaran yang telah ditetapkan mengacu pada kurikulum berbasis
KKNI.

H. DOKUMEN TERKAIT
1. SOP pelaksanaan standar pengelolaan pembelajaran
2. Pedoman Akademik Universitas
3. Dokumen kurikulum
4. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Silabus
5. Laporan hasil monitoring pembelajaran
6. Laporan hasil Audit Mutu Internal (AMI)
7. Laporan Beban Kerja Dosen (BKD)
8. Form daftar hadir dosen dan mahasiswa

LPM – UINSA
215
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

9 STANDAR
PEMBIAYAAN
PEMBELAJARAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Pembiayaan
Pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
216
Standar Pembiayaan Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Manual standar pembiayaan pembelajaran ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi
UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini bertujuan untuk merancang, merumuskan,
dan menetapkan standar pembiayaan pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu secara
terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Manual standar pembiayaan pembelajaran berlaku sejak standar pembiayaan
pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali dirancang, dirumuskan, dan
ditetapkan. Penetapan ini fokus pada semua aspek semua standar pembiayaan pembelajaran
di UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar pembiayaan pembelajaran adalah kegiatan olah pikir untuk
menghasilkan standar pembiayaan pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengelola
pendanaan dan pembiayaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini
merupakan penjabaran standar pembiayaan pembelajaran Standar Nasional Pendidikan
Tinggi dan penetapan standar pembiayaan pembelajaran yang khas UIN Sunan Ampel
Surabaya.
2. Merumuskan standar pembiayaan pembelajaran adalah menuliskan isi setiap standar
pembiayaan pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan
menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).

LPM – UINSA
217
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Menetapkan standar pembiayaan pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan


pengesahan standar pembiayaan pembelajaran sehingga standar pembiayaan
pembelajaran dinyatakan berlaku.
4. Uji publik adalah mensosialisasikan draf standar pembiayaan pembelajaran kepada civitas
akademika untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan kebutuhan
pembelajaran yang akan ditetapkan.
5. Standar pembiayaan merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pembiayaan
pembelajaran.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 Pasal 52 ayat 1 dijelaskan bahwa
standar pembiayaan merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan pembelajaran. Penetapan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Rektor dan Wakil Rektor bidang AUPK menjamin tersedianya sistem dan prosedur
penyusunan anggaran, pencairan anggaran dan pelaporan penggunaan anggaran sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sampai pada unit
pengelola anggaran paling bawah atau program studi;
2. Wakil Rektor bidang AUPK, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Ketua
program studi dan unit-unit lain menyusun anggaran tahunan berdasarkan dokumen
Rencana Strategi Bisnis (RSB);
3. Rektor dan Wakil Rektor bidang AUPK menetapkan biaya operasional yang merupakan
bagian dari biaya pelaksanaan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya bahan
operasional pembelajaran, biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, dan biaya operasional
tidak langsung;
4. Rektor dan Wakil Rektor bidang AUPK menetapkan biaya investasi berdasarkan biaya
pengembangan dosen dan tenaga kependidikan serta pengadaan sarana dan prasarana
penunjang pembelajaran;
5. Dalam menetapkan kebijakan dan prosedur biaya-biaya di atas dilakukan secara akuntabel
dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Wakil Rektor bidang AAKK dan Wakil Rektor bidang AUPK;
2. Biro AAKK dan Biro AUPK
3. Kabag Perencanaan & Kabag Keuangan dan Akuntansi
4. LPM UIN Sunan Ampel Surabaya
5. Pascasarjana, Dekanat, Program Studi,
6. SPI UIN Sunan Ampel Surabaya

LPM – UINSA
218
Standar Pembiayaan Pembelajaran

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
219
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Pembiayaan
Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
220
Standar Pembiayaan Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Manual pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran ditujukan untuk melaksanakan/
memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELA-


JARAN
Manual pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran berlaku sejak sebuah standar
harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pembelajaran oleh semua unit kerja pada
semua tingkat. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua Sistem Penjaminan Mutu Internal
UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
221
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pembiayaan
pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pembiayaan pembelajaran kepada seluruh sivitas
akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pembiayaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar pembiayaan pembelajaran sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Wakil Rektor bidang AAKK dan Wakil Rektor bidang AUPK;
2. Biro AAKK dan Biro AUPK
3. Kabag Perencanaan & Kabag Keuangan dan Akuntansi
4. LPM UIN Sunan Ampel Surabaya
5. Pascasarjana, Dekanat, Program Studi,
6. SPI UIN Sunan Ampel Surabaya.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pembiayaan
pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,

LPM – UINSA
222
Standar Pembiayaan Pembelajaran

Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;


10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
223
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Pembiayaan
Pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
224
Standar Pembiayaan Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran bertujuan untuk
mengevaluasi pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN


PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran berlaku setelah
pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau,
mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan
rumusan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar
pembiayaan pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
pembiayaan pembelajaran.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar pembiayaan
pembelajaran.

LPM – UINSA
225
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurnaan
sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar pembiayaan pembelajaran oleh jurusan
dan program studi (baik jenjang sarjana maupun pascasarjana) mengacu pada pedoman
evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas, direktur pascasarjana dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar pembiayaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang telah berhasil
maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Wakil Rektor bidang AAKK dan Wakil Rektor bidang AUPK;
2. Biro AAKK dan Biro AUPK
3. Kabag Perencanaan & Kabag Keuangan dan Akuntansi
4. LPM UIN Sunan Ampel Surabaya
5. Pascasarjana, Dekanat, Program Studi
6. SPI UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
226
Standar Pembiayaan Pembelajaran

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pembiayaan
pembelajaran.

LPM – UINSA
227
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Pembiayaan
Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
228
Standar Pembiayaan Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN


PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar pembiayaan pembelajaran
sehingga pelaksanaan standar telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari
yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PEMBIA-


YAAN PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran berlaku sejak
pelaksanaan isi Standar standar pembiayaan pembelajaran telah dievaluasi pada tahap
sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar pembiayaan
pembelajaran terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar pembiayaan
pembelajaran.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar pembiayaan
pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar pembiayaan pembelajaran dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar pembiayaan
pembelajaran.

LPM – UINSA
229
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELA-


JARAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pembiayaan
pembelajaran.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pembiayaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
Standar Pembiayaan Pembelajaran.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Wakil Rektor Bidang AAKK dan Wakil Rektor Bidang AUPK di tingkat universitas, Wakil
Dekan bidang AUPK di tingkat fakultas serta Wakil Direktur Pascasarjana;
2. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan

LPM – UINSA
230
Standar Pembiayaan Pembelajaran

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;


11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
231
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pembiayaan
Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan kriteria standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
232
Standar Pembiayaan Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar pembiayaan pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan
secara bekelanjutan standar pembiayaan pembelajaran pada setiap akhir siklus pelaksanan
masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Manual peningkatan standar pembiayaan pembelajaran berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar
pembiayaan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi
setelah standar terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar pembiayaan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar pembiayaan pembelajaran secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pembiayaan pembelajaran adalah tindakan menilai isi standar pembiayaan
pembelajaran yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar pembiayaan pembelajaran pada waktu sebelumnya;
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya;
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya;

LPM – UINSA
233
Sistem Penjaminan Mutu Internal

d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.


3. Siklus standar pembiayaan pembelajaran adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar
pembiayaan pembelajaran sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar pembiayaan pembelajaran.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar pembiayaan pembelajaran.
4. Melakukan revisi isi standar pembiayaan pembelajaran sehingga menjadi standar
pembiayaan pembelajaran baru yang lebih tinggi dari pada standar pembiayaan
pembelajaran sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar pembiayaan
pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar pembiayaan pembelajaran yang
baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pejabat pada berbagai tingkatan (jurusan, fakultas, pascarjana dan universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat jurusan, fakultas, pascarjana dan
universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, pascarjana, fakultas dan jurusan yang terkait
dengan pelaksanaan isi standar pembiayaan pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
234
Standar Pembiayaan Pembelajaran

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar pembiayaan pembelajaran, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Pembiayaan Pembelajaran.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pembiayaan Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
235
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Pembiayaan
Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
236
Standar Pembiayaan Pembelajaran

B. RASIONAL STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar pembiayaan pembelajaran.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi,
pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu
pelaksanaan pembelajaran.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya.
Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan standar pembiayaan
pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program studi
maupun dosen yang bertanggunglawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan
pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan standar pembiayaan
pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:
Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Penanggungjawab dan penentu kebijakan pendanaan
1. Rektor
dan pembiayaan penelitian.
Koordinator, mengendalikan, memonitoring dan
2. Wakil Rektor bidang AUPK mengevaluasi pelaksanaan pembiayaan pembelajaran
di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Mengendalikan dan memonitoring pelaksanaan
3. Kepala Biro AUPK pembiayaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel
Surabaya
Menyusun dan merancang kebutuhan yang diperlukan
4. Kepala bagian Perencanaan
untuk pembiayaan pembelajaran

D. PERNYATAAN ISI STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Pembiayaan pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi:
1. Kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang
disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Biaya investasi dan biaya operasional UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan bagian dari biaya
pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga
kependidikan pada pendidikan tinggi.

LPM – UINSA
237
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Biaya investasi UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan bagian dari biaya untuk pengadaan
sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan.
4. Biaya operasional UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan bagian dari biaya yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga
kependidikan.
5. Biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.
6. Biaya operasional UIN Sunan Ampel Surabaya ditetapkan per mahasiswa per tahun yang
disebut dengan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi.
7. Standar satuan biaya operasional pendidikan UIN Sunan Ampel Surabaya ditetapkan secara
periodik dengan mempertimbangkan: (a) jenis program studi; (b) tingkat akreditasi perguruan
tinggi dan program studi; dan (c) indeks kemahalan wilayah.
8. Standar satuan biaya operasional pendidikan menjadi dasar bagi UIN Sunan Ampel Surabaya
untuk menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahunan dan menetapkan
biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.
9. UIN Sunan Ampel wajib: (a) mempunyai sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan
biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program
studi; (b) melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian dari
penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan; dan (c) melakukan evaluasi tingkat
ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir tahun anggaran.
10. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib mengupayakan pendanaan pendidikan dari berbagai sumber
di luar biaya pendidikan yang diperoleh dari mahasiswa.
11. Komponen pembiayaan lain di luar biaya pendidikan, antara lain: (a) hibah; (b) jasa layanan
profesi dan/atau keahlian; (c) dana lestari dari alumni dan filantropis; dan/atau (d) kerja sama
kelembagaan pemerintah dan swasta.
12. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam
menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan transparan dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan.

E. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


1. Wakil Rektor bidang AUPK menyelenggarakan koordinasi dengan seluruh pengguna
anggaran dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban seluruh
penerimaan dan pengeluaran dana yang ada;
2. Rektor melalui satuan pengawas internal (SPI) secara periodik dan berkelanjutan
melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan;
3. Rektor dan Wakil Rektor bidang AUPK melakukan langkah langkah efisiensi pengeluaran
dan optimalisasi penerimaan.

LPM – UINSA
238
Standar Pembiayaan Pembelajaran

F. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


Semua atau 100% pernyataan isi standar pembiayaan pembelajaran terpenuhi oleh setiap
anggaran yang dikeluarkan.

G. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar pembiayaan pembelajaran ini harus diperhatikan pula
kaitannya dengan standar lain di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan
rosedur (SOP) pembiayaan pembelajaran.

LPM – UINSA
239
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

10 STANDAR IMPLEMENTASI
INTEGRATED TWIN TOWERS
DALAM PEMBELAJARAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Di dalam penetapan standar, tahap pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penerapan
standar merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah
ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
240
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN


TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual ini ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain
itu, manual ini bertujuan untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar Integrated
Twin Towers dalam pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan
berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN


TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual ini berlaku ketika standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaranUIN Sunan
Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran adalah kegiatan olah pikir
untuk menghasilkan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran yang dibutuhkan
untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
pengembangan standar nasional pendidikan tinggi dan penetapan standar Integrated Twin
Towers yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran adalah menuliskan isi
setiap standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan
lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan
Degree (ABCD).

LPM – UINSA
241
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Menetapkan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran adalah tindakan


mengusahakan persetujuan dan pengesahan standar Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran sehingga standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran dinyatakan
berlaku.
4. Uji publik adalah mensosialisasikan draf standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran
kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan implementasi
Integrated Twin Towers pembelajaran yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS


DALAM PEMBELAJARAN
Penetapan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran dilakukan melalui langkah-
langkah berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran .
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis implementasi Integrated Twin
Towers dalam pembelajaran.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang implementasi Integrated Twin Towers yang akan
dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran dengan
menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran
dengan memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan memverifikasi pernyataan standar Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan berlakukan standar Integrated Twin Towers dalam pembelajaran UIN
Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

LPM – UINSA
242
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat sebagai pemberi pertimbangan

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
243
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
244
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN


TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED


TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual ini berlaku sejak sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan
penyelenggaraan pendidikan oleh semua unit kerja pada semua tingkat. Selain itu, manual ini
berlaku untuk semua Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
245
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS


DALAM PEMBELAJARAN
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pelaksanaan pembelajaran kepada seluruh sivitas
akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar implementasi Integrated Twin Towers
dalam pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran sebagai tolok ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
246
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
247
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
248
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI


INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar implementasi Integrated
Twin Towers dalam pembelajaranUIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI


INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaranUIN Sunan Ampel Surabaya berlaku setelah pelaksanaan standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran atau sebelum pengendalian pelaksanaan
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran dilakukan. Evaluasi ini dilakukan
untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
manual ini juga berlaku untuk semua standar implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.
2. Pemeriksaana adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas

LPM – UINSA
249
Sistem Penjaminan Mutu Internal

penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar implementasi Integrated
Twin Towers dalam pembelajaran.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempur-
naan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED


TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar implementasi Integrated Twin Towers
dalam pembelajaranoleh jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan
rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar implementasi Integrated Twin Towers
dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
250
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar Implementasi Integrated Twin
Towers dalam Pembelajaran, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam
Pembelajaran
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
251
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
252
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI


INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajarandi UIN Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi
standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran sehingga pelaksanaan standar
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran telah tercapai/terpenuhi dan tidak
mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMEN-


TASI INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual pengendalian ini berlaku sejak pelaksanaan isi standar implementasi Integrated Twin
Towers dalam pembelajarantelah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perlu tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaranterpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk semua standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan
standar dapat diperbaiki.

LPM – UINSA
253
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan


isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran dapat dipenuhi oleh
pelaksana isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI


INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran .
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Memuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
254
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar Implementasi Integrated Twin Towers
dalam pembelajaran.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
255
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
256
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS


DALAM PEMBELAJARAN
Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing
standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN


TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Manual peningkatan standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran
berlaku setelah pengendalian pelaksanaan standar implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tinkat kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar telah ditetapkan sebelumnya serta untuk
meningkatkan isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran setelah
standar terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk semua standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran secara
periodik dan berkelanjutan.

LPM – UINSA
257
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Evaluasi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran adalah tindakan
menilai isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran yang
didasarkan, antara lain pada :
a. Hasil pelaksanaan isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran
pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran adalah durasi atau
masa berlakunya suatu standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran
sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS


DALAM PEMBELAJARAN
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar implementasi Integrated Twin Towers
dalam pembelajaran.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.
4. Melakukan revisi isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran
sehingga menjadi standar baru yang lebih tinggi dari pada standar implementasi Integrated
Twin Towers dalam pembelajaran sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar implementasi
Integrated Twin Towers dalam pembelajaran yang lebih tinggi tersebut sebagai standar
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
258
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Pembelajaran .
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Implementasi Integrated Twin Towers dalam Pembelajaran.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
259
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Implementasi Integrated


Twin Towers dalam Pembelajaran

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
260
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

B. RASIONAL STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM


PEMBELAJARAN
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar pelaksanaan pembelajaran.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi,
pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu
pelaksanaan pembelajaran.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya.
Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan Standar Pelaksanaan
Pembelajaran yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program
studi maupun dosen yang bertanggunglawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan
pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:

No. Pihak yang Tanggung Jawab


Bertanggung Jawab
Penanggung jawab terlaksananya standar
1. Dekan implementasi integrated twin towers di fakultas
yang dipimpinnya.
Koordonator pelaksana akademik dalam
2. Wakil Dekan 1 pelaksanaan standar implementasi integrated twin
towers di fakultas yang dipimpinnya
Koordonator penyedia sarpras dan pendanaan
dalam pelaksanaan standar implementasi
3 Wakil Dekan 2
integrated twin towers di fakultas yang
dipimpinnya
Koordonator pelaksana kegiatan kemahasiswaan
dalam pelaksanaan standar implementasi
4 Wakil Dekan 3
integrated twin towers di fakultas yang
dipimpinnya

LPM – UINSA
261
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Pelaksana pengendalian, monitoring dan


Ketua dan Sekretaris
5 pengevaluasi pelaksanaan standar implementasi
Jurusan
integrated twin towers di jurusan.
Melaksanakan standar implementasi Integrated
Ketua dan Sekretaris Twin Towers dalam pembelajaran di Program
6
Program Studi Studi yang dipimpinnya di bawah kordinasi
para Wakil Dekan
Pelaksana standar implementasi integrated twin
7. Dosen
towers pada mata kuliah yang diampu.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam implementasi Integrated Twin Towers dalam
pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi
kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Twin towers adalah makna filosofis visioner yang menerangkan tentang visi besar UIN Sunan
Ampel Surabaya di masa yang akan datang dalam mencetak out put (lulusan) mahasiswa
selama menempuh perkuliahan.
2. Twin towers secara makna dan aksi adalah proses integrasi disiplin keilmuan umum dan
keilmuan agama dalam satu dimensi spiritualitas yaitu tauhid berupa keesaan Allah SWT.
3. Seluruh dimensi keilmuan maupun rencana aksi nyata harus bermuara kepada kesatuan
tauhid yang disebut dengan integrated twin towers
4. Rencana aksi dimaksud adalah seluruh aktivitas tri dharma perguruan tinggi, baik
pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat, baik yang dilakukan oleh
dosen maupun mahasiswa harus mengacu kepada integrated twin towers dimaksud.
5. Integrated twin towers dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang mampu
mengintegrasikan nalar islami pada diri mahasiswa selama proses pembelajaran, baik dalam
ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
6. Nalar islami tersebut dapat dilakukan secara gradual dan bertahap berdasar situasi dan
kondisi serta kemampuan riil mahasiswa.
7. Makna gradual dan bertahap tersebut antara lain:
a. Pendasaran Ayat, yaitu proses mengoleksi ayat Alquran dan hadis yang relevan dengan
kajian mata kuliah.
b. Rasionalisasi, yaitu proses mengaitkan antara pemahaman ayat dengan kesesuaian
matakuliah, menggunakan penjelasan rasional menurut pengetahuan lain terkait.
c. Internalisasi, yaitu proses melatih diri menerapkan pemahaman integratif antara ayat
dan tujuan matakuliah sebagai sikap dan karakter dalam berkehidupan.

LPM – UINSA
262
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

E. PERNYATAAN ISI STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS DALAM


PEMBELAJARAN
Pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya di jenjang Strata-1 harus memenuhi ketentuan
berikut:
1. Awal Perkuliahan
a. Perkuliahan diawali dengan salam.
b. Perkuliahan diawali dengan doa pembuka perkuliahan.
c. Perkuliahan diawali dengan pembacaan dan penggalian makna ayat yang terkait dengan
topik perkuliahan tiap pertemuan.
2. Inti Perkuliahan
a. Ada dokumen RPS yang mememiliki karakteristik integrasi intradisipliner (minimal dua
objek formal, dari perspektif keagamaan dan dari perspektif sains humaniora) dalam
rumpun ilmu kefakultasan atau keuniversitasan.
b. Kemampuan mahasiswa di akhir pertemuan sesuai dengan karakteristisk integrasi
intradisipliner.
c. Ada indikator yang dibuat mengukur kemampuan akhir matakuiah dengan
karakteristisk integrasi intradisipliner.
d. Ada bahan kajian dengan karakteristik integrasi intradisipliner.
e. Ada desain pengalaman pembelajaran dengan karakteristik integrasi intradisipliner.
f. Ada desain metode pembalajaran dengan karakteristik integrasi intradisipliner.
3. Akhir Perkuliahan
a. Ada penilaian berdasarkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan
karakteristik yang terdapat pada awal perkuliahan dan inti perkuliahan.
b. Ada indikator yang mengukur capaian akhir kemampuan mahasiswa dengan
karakteristik integrated twin towers intradisipliner.
c. Perkuliahan diakhiri dengan membaca doa penutup.
d. Perkuliahan diakhiri dengan salam.

Pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya di jenjang Strata-2 harus memenuhi ketentuan
berikut:
1. Awal Perkuliahan
a. Perkuliahan diawali dengan salam.
b. Perkuliahan diawali dengan doa pembuka perkuliahan.
c. Perkuliahan diawali dengan pembacaan dan penggalian makna ayat yang terkait dengan
topik perkuliahan tiap pertemuan.

LPM – UINSA
263
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Inti Perkuliahan
a. Ada dokumen RPS yang mememiliki karakteristik integrasi interdisipliner (minimal dua
objek formal, dari perspektif keagamaan dan dari perspektif sains humaniora) dari luar
rumpun ilmu kefakultasan atau keuniversitasan.
b. Kemampuan mahasiswa di akhir pertemuan sesuai desain, dengan karakteristisk
integrasi interdisipliner.
c. Ada indikator yang dibuat mengukur kemampuan akhir matakuliah dengan
karakteristisk integrasi interdisipliner.
d. Ada bahan kajian dengan karakteristik integrasi interdisipliner.
e. Ada desain pengalaman pembelajaran dengan karakteristik integrasi interdisipliner.
f. Ada desain metode pembelajaran dengan karakteristik integrasi interdisipliner.
3. Akhir Perkuliahan
a. Ada penilaian berdasarkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan
karakteristik yang terdapat pada awal perkuliahan dan inti perkuliahan.
b. Ada indikator yang mengukur capaian akhir kemampuan mahasiswa dengan
karakteristik integrated twin towers interdisipliner.
c. Perkuliahan diakhiri dengan membaca doa penutup.
d. Perkuliahan diakhiri dengan salam.

Pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya di jenjang Strata-3 harus memenuhi


ketentuan berikut:
1. Awal Perkuliahan
a. Perkuliahan diawali dengan salam.
b. Perkuliahan diawali dengan doa pembuka perkuliahan.
c. Perkuliahan diawali dengan pembacaan dan penggalian makna ayat yang terkait dengan
topik perkuliahan tiap pertemuan.
2. Inti Perkuliahan
a. Ada dokumen RPS yang mememiliki karakteristik integrasi multidisipliner (minimal
lebih dari dua objek formal, dari perspektif keagamaan dan dari perspektif sains) dari
luar rumpun ilmu kefakultasan atau keuniversitasan.
b. Kemampuan mahasiswa di akhir pertemuan sesuai desain dengan karakteristisk
integrasi multidisipliner.
c. Ada indikator yang dibuat mengukur kemampuan akhir matakuiah dengan
karakteristisk integrasi multidisipliner.
d. Ada bahan kajian dengan karakteristik integrasi multidisipliner.
e. Ada desain pengalaman pembelajaran dengan karakteristik integrasi multidisipliner.
f. Ada desain metode pembelajaran dengan karakteristik integrasi multidisipliner.

LPM – UINSA
264
Standar Implementasi Integrated
Twin Towers dalam Pembelajaran

3. Akhir Perkuliahan
a. Ada penilaian berdasarkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan
karakteristik yang terdapat pada awal perkuliahan dan inti perkuliahan.
b. Ada indikator yang mengukur capaian akhir kemampuan mahasiswa dengan
karakteristik integrated twin towers multidisipliner.
c. Perkuliahan diakhiri dengan membaca doa penutup.
d. Perkuliahan diakhiri dengan salam.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN TOWERS


DALAM PEMBELAJARAN.
1. Dekan/Direktur Pascasarjana sebagai penanggung jawab terlaksananya standar
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran melakukan rapat kordinasi
dengan Wakil Dekan 1, Ketua/Sekretaris Jurusan, Ketua/Sekretaris Program Studi dan
Kepala Laboratorium untuk merumuskan kebijakan Implementasi Integrated Twin Towers
dalam pembelajaran di fakultasnya masing-masing.
2. Wakil Dekan 1 beserta Ketua/Sekretaris Program Studi sebagai pelaksana akademik
merumuskan teknis pelaksanaan Integrated Twin Towers dalam pembelajaran di prodinya
masing-masing dalam kegiatan sebagai berikut:
a. Mengintegrasikan nilai-nilai religius dalam penataan dan pengembangan kurikulum
dan mata kuliah program studi saat review kurikulum.
b. Penciptaan iklim belajar dan suasana akademik yang religius di lingkungan fakultas
dan program studi masing-masing.
c. Merancang jadwal perkuliahan dengan memperhatikan saat tiba waktu shalat dluhur,
dengan memberi kesempatan kepada para mahasiswa dan dosen untuk mengikuti
jamaah shalat zuhur di Masjid Raya Ulul Albab
d. Membuat kebijakan yang mencerminkan terwujudnya internalisasi nilai-nilai moral,
spiritual dan sosial pada mata kuliah.
e. Menginstruksikan kepada semua dosen untuk melaksanakan internalisasi nilai-nilai
moral, spiritual dan sosial pada mata kuliah.
f. Memberikan bantuan fasilitas yang dibutuhkan para dosen dalam merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi internalisasi nilai-nilai moral, spiritual dan sosial
pada mata kuliah.
g. Dalam rangka memotivasi para dosen dan mahasiswa dalam mewujudkan internalisasi
nilai-nilai moral, spiritual dan sosial pada mata kuliah, maka perlu memberikan reward
khusus kepada mahasiswa atau dosen yang telah nyata berprestasi melakukan
internalisasi nilai-nilai moral, spiritual dan sosial pada mata kuliah

LPM – UINSA
265
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Dalam rangka implementasi integrated twin towers dalam pembelajaran, maka para dosen
agar melakukan hal-hal berikut:
a. Melakukan penyusunan RPS yang memuat internalisasi nilai-nilai moral, spiritual dan
sosial pada mata kuliah yang diampunya.
b. Melaksanakan pembelajaran dengan memberi nuansa religius serta mewujudkan
internalisasi nilai-nilai moral, spiritual dan sosial pada mata kuliah mislanya memulai
perkuliahan dengan menghafal surat-surat pendek (dari juz 30) dan mengakhiri dengan
doa bersama.
c. Mengikutkan nilai moral dan spiritual dalam evaluasi mata kuliah.
d. Melakukan pembinaan dan monitoring serta evaluasi kepada semua dosen dalam
pelaksanaan integrated twin towers dalam pembelajaran.
4. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi melakukan pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran yang mengimplementasikan
integrated twin towers.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR IMPLEMENTASI INTEGRATED TWIN


TOWERS DALAM PEMBELAJARAN
Sebanyak 80% orang dosen sudah menerapkan pembelajaran dengan mengimplemen-
tasikan Integrated Twin Towers.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain
yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan prosedur (SOP)
implementasi Integrated Twin Towers dalam pembelajaran.

LPM – UINSA
266
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

1 STANDAR
HASIL PENELITIAN
Standar Hasil Penelitian

MANUAL PENETAPAN
Standar Hasil Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
267
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora, serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual Penetapan Standar Hasil Penelitian ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi UIN
Sunan Ampel Surabaya. Selain itu manual ini bertujuan untuk merancang, merumuskan, dan
menetapkan standar hasil penelitian dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan
berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual Penetapan Standar Hasil Penelitian berlaku ketika Standar hasil penelitian UIN
Sunan Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang Standar Hasil Penelitian adalah kegiatan olah pikir untuk menghasilkan standar
hasil penelitian yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu hasil penelitian di UIN
Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar hasil penelitian
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan penetapan standar hasil penelitian yang khas UIN
Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan Standar Hasil Penelitian adalah kegiatan menuliskan isi setiap standar hasil
penelitian ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan
Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).

LPM – UINSA
268
Standar Hasil Penelitian

3. Menetapkan Standar Hasil Penelitian adalah tindakan persetujuan dan pengesahan standar
hasil penelitian sehingga Standar Hasil Penelitian dinyatakan berlaku.
4. Uji publik adalah kegiatan mensosialisasikan draf hasil penelitian kepada publik untuk
mendapatkan umpan balik guna perbaikan laporan hasil penelitian.
5. Publikasi adalah kegiatan penerbitan laporan hasil penelitian di jurnal ilmiah nasional atau
internasional, prosiding konferensi di tingkat nasional maupun internasional, ataupun buku
ber-ISBN.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Penetapan standar hasil penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan Standar hasil penelitian.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan Standar hasil penelitian.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang ada.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis hasil penelitian.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang hasil penelitian yang akan dibuat standarnya,
terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya terhadap
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar hasil penelitian dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar hasil penelitian dengan mengundang
pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar hasil penelitian dengan memperhatikan hasil dari
nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar hasil penelitian untuk memastikan
tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar hasil penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya
melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat
3. Rektor
4. Ketua LPPM

LPM – UINSA
269
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Kepala PUSLITPEN

LPM – UINSA
270
Standar Hasil Penelitian

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang penelitian atau yang berkaitan dengan
penelitian.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
271
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Hasil Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
272
Standar Hasil Penelitian

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian bertujuan untuk melaksanakan/memenuhi
Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian berlaku sejak standar hasil penelitian harus
dipenuhi oleh para peneliti di lingkugan UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini juga
berlaku untuk semua Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
273
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar hasil
penelitian;
2. Melakukan sosialisasi isi standar hasil penelitian kepada seluruh sivitas akademika secara
periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa Prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar hasil penelitian;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar hasil penelitian sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar hasil penelitian.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
274
Standar Hasil Penelitian

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
275
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Hasil Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
276
Standar Hasil Penelitian

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar hasil penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual evaluasi pelaksanaan standar hasil penelitian berlaku setelah pelaksanaan standar
hasil penelitian atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar hasil penelitian dilakukan.
Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar hasil penelitian yang telah
dilaksanakan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah kegiatan melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar hasil
penelitian.
2. Pemeriksaan adalah kegiatan mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh
aktivitas penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi standar hasil penelitian.

LPM – UINSA
277
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu hasil penelitian.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem manajemen mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem manajemen mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar hasil penelitian oleh jurusan dan
program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang
telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Jurusan, Fakultas dan Universitas)
sesuai dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Jurusan, Fakultas dan
Universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar hasil penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
278
Standar Hasil Penelitian

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar hasil penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Standar Hasil Penelitian.
2. Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian.
3. Panduan Audit Mutu Internal.
4. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
5. Formulir/Daftar Pengecekan.
6. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
279
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Hasil Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
280
Standar Hasil Penelitian

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya
bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar hasil penelitian sehingga pelaksanaan
standar hasil penelitian telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR HASIL


PENELITIAN
Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar Hasil Penelitian berlaku sejak pelaksanaan isi
standar hasil penelitian telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, dan selanjunya perlu tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar hasil penelitian terpenuhi. Selain itu, manual ini juga
berlaku untuk semua pelaksanaan hasil penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah kegiatan melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar hasil
penelitian sehingga ketidaksesuian pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketidaktercapaian/kegagalan
pemenuhan isi standar hasil penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksanaan isi standar hasil
penelitian.

LPM – UINSA
281
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya ketidaksesuaian dari isi standar hasil
penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap ketidaksesuaian yang terjadi pada isi standar
hasil penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar hasil penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas
sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas sesuai standar yang bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
282
Standar Hasil Penelitian

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Hasil Penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Hasil Penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Hasil Penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
283
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Hasil Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
284
Standar Hasil Penelitian

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar hasil penelitian pada
setiap akhir siklus pelaksanaan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Manual peningkatan standar hasil penelitian berlaku setelah pengendalian pelaksanaan
Standar hasil penelitian dilakukan. Peningkatan ini untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar hasil penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar hasil penelitian setelah standar terpenuhi.
Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar hasil penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar hasil penelitian secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar hasil penelitian adalah tindakan menilai isi standar hasil penelitian yang
didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar hasil penelitian pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.

LPM – UINSA
285
Sistem Penjaminan Mutu Internal

d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.


3. Siklus standar hasil penelitian adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar hasil
penelitian sesuai dengan aspek yang diatur di dalam standar hasil penelitian.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR HASIL PENELITIAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar hasil penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk membahas hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat terkait, tenaga pendidik dan tenga kependidikan.
3. Mengevaluasi isi standar hasil penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar hasil penelitian sehingga menjadi standar pelaksanaan hasil
penelitian baru yang lebih tinggi dari pada standar hasil penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar hasil penelitian
yang lebih tinggi tersebut sebagai standar hasil penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga Penjaminan Mutu di tingkat universitas dan fakultas sesuai dengan struktur dan
kewenangan nya.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar hasil penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
286
Standar Hasil Penelitian

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan Standar Pengelolaan Penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Hasil Penelitian.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pengelolaan Penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
287
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Hasil Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
288
Standar Hasil Penelitian

B. RASIONAL STANDAR HASIL PENELITIAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, pembelajaran dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian pembelajaran lulusan diperlukan standar hasil penelitian. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna
lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara
terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu hasil penelitian.
Agar penjaminan mutu hasil penelitian dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan para
pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya.
Standar hasil penelitian ini disusun berdasarkan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015, pasal
44 yaitu: (1) standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian,
(2) hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa, (3) hasil penelitian tersebut merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan
yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan
budaya akademik, (4) hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 yaitu capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di
perguruan tinggi, (5) hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau
tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara
diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
Rasional standar hasil penelitian yang dijelaskan dalam Permenristekdikti Nomor 44 Tahun
2015, pasal 44 tersebut diharapkan antara lain:
1. untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian yang integratif dan interkonektif,
2. untuk mendukung proses pembelajaran berbasis riset,
3. mengembangkan kualitas hasil penelitian yang unggul dan inovatif,
4. mengembangan kualitas hasil penelitian berorientasi eksternal/kebutuhan pasar,
5. mengembangkan kualitas hasil penelitian yang unggul dan bereputasi nasional,
6. meningkatkan penelitian berorientasi keunggulan yang bereputasi global.

LPM – UINSA
289
Sistem Penjaminan Mutu Internal

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan standar hasil penelitian di UIN
Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:

Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Pelaksana standar hasil penelitian di fakultas yang
1. Dekan
dipimpinnya.
Koordinator pelaksana standar di semua program studi
2. Wakil Dekan I
yang ada di fakultas yang pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
3. Ketua Jurusan
pelaksanaan standar hasil penelitian.
Mendelegasikan pelaksanaan standar hasil penelitian
4. Ketua Program Studi
kepada dosen di program studi.

5. Dosen Pelaksana standar hasil penelitian.

6. Mahasiswa Pelaksana standar hasil penelitian

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar hasil penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa
istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Penelitian adalah kajian ilmiah secara sistematis untuk mendeskripsikan, menjelaskan,
memprediksi, dan mengontrol fenomena yang teramati.
2. Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal mutu hasil penelitian.
3. Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan seperti yang
didefinisikan dalam poin (1) di atas.
4. Publikasi ilmiah adalah penyebarluasan karya ilmiah/hasil penelitian melalui media cetak
atau elektronik dalam bentuk artikel jurnal, prosiding, book chapter, seminar dan sejenisnya
sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR HASIL PENELITIAN


Hasil penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya yang dilakukan peneliti memenuhi standar
berikut:
1. Penelitian diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ilmu-ilmu
keislaman multidisipliner serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa;

LPM – UINSA
290
Standar Hasil Penelitian

2. Penelitian dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan, budaya akademik dan ciri khas Integrated Twin Towers;
3. Penelitian mahasiswa harus memenuhi capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan
peraturan UIN Sunan Ampel Surabaya;
4. Penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan
kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan
hasil penelitian kepada masyarakat.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN


1. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi sebagai pelaksana, pengevaluasi, dan pengendali
pelaksanaan standar hasil penelitian di program studi melakukan rapat koordinasi dengan
dosen dan mahasiswa di lingkungan kerjanya.
2. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi melakukan pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas dosen dalam menyusun hasil penelitian.
3. LPPM menyelenggarakan workshop-workshop penelitian dan atau bantuan kegiatan
penyusunan hasil penelitian.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR HASIL PENELITIAN


Standar ketercapaian hasil penelitian dapat terpenuhi dengan melihat banyak indikator
antara lain:
1. terdapat penelitian yang terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
agama secara integratif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa yang proposional sesuai dengan Rencana Induk Penelitian (RIP),
2. terdapat penelitian kolektif, kolaboratif antara dosen, n dan mahasiswa. Penelitian tersebut
dapat dilakukan di dalam dan di luar negeri,
3. penelitian dosen sesuai dengan latar belakang keilmuan,
4. penelitian JFT (Jabatan Fungsional Tertentu)sesuai dengan bidang keahlian,
5. penelitian mahasiswa terdapat aspek-aspek kompetensi kelulusan,
6. semua penelitian telah mengacu pada pedoman pelaksanaan penelitian yang ditetapkan
oleh lembaga pengelola penelitian,
7. semua hasil penelitian baik dari dosen, JFT (Jabatan Fungsional Tertentu), dan mahasiswa
telah disebarluaskan di masyarakat melalui seminar, publikasi, jurnal, HAKI (paten), buku
dan prosiding.

LPM – UINSA
291
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar hasil penelitian ini harus dilengkapi dengan dokumen
terkait, antara lain:
1. Rencana Induk Penelitian (RIP) UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2019 – 2025,
2. Proposal penelitian,
3. Laporan penelitian,
4. Hasil publikasi (artikel, jurnal, prosiding dan sertifikat HKI),
5. Formulir pendaftaran publikasi hasil penelitian,
6. Surat pernyataan penelitian,
7. Formulir orisinalitas penelitian,
8. Formulir review/ujian/seminar proposal,
9. Formulir review/ujian/seminar hasil penelitian.

LPM – UINSA
292
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

2 STANDAR
ISI PENELITIAN
Standar Isi Penelitian

MANUAL PENETAPAN
Standar Isi Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel
Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
291
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual penetapan standar isi penelitian bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN
Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk merancang, merumuskan, dan
menetapkan standar isi penelitian dalam upaya peningkatan mutu penelitian secara terencana
dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual ini berlaku ketika standar isi penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya mulai
dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar isi penelitian adalah olah pikir untuk menghasilkan standar isi
penelitian yang dibutuhkan dalam mengembangkan mutu luaran penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar isi penelitian
Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 dan penetapan standar isi penelitian yang khas
UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar isi penelitian adalah menuliskan isi setiap standar isi penelitian ke
dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience,
Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar isi penelitian adalah tindakan persetujuan dan pengesahan standar
isi penelitian sehingga standar isi penelitian dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan terhadap kedalaman dan keluasan isi
penelitian sesuai dengan tuntutan Isi penelitian dari para pengguna hasil penelitian.

LPM – UINSA
292
Standar Isi Penelitian

5. Uji Publik adalah mensosialisasikan draf isi penelitian kepada publik untuk mendapatkan
penguatan terhadap relevansi rumusan isi penelitian yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR ISI PENELITIAN


Penetapan standar isi penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik pijak dan tujuan
akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar isi penelitian.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang
relevan dengan aspek kegiatan penetapan standar isi penelitian.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis isi penelitian.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang isi penelitian yang akan dibuat standarnya,
terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dan mengujinya
dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar isi penelitian dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar isi penelitian dengan mengundang
pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar isi penelitian dengan memperhatikan hasil
dari nomor 8.
10. Melakukan penyelarasan dan verifikasi pernyataan standar isi penelitian untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar isi penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya
melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Pusat Penelitian sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan pimpinan
Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program studi di
UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar penelitian baik internal dan/atau eksternal,
sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Ampel surabaya
3. Senat UIN Sunan Ampel surabaya
4. Rektor UIN Sunan Ampel surabaya

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

LPM – UINSA
293
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;


3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang penelitian atau yang berkaitan
dengan penelitian.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
294
Standar Isi Penelitian

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Isi Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
295
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual pelaksanaan standar isi penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi
UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk melaksanakan/memenuhi Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual pelaksanaan standar isi penelitian ini berlaku ketika ketika sebuah standar harus
dilaksanakan dalam kegiatan penelitian oleh semua dosen, Mahasiswa dan JFT (Jabatan
Fungsional Tertentu), serta untuk semua Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN
Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar isi penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang harus
dipatuhi untuk mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana
pernyataan dalam standar;
2. Manual/Prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu
yang ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan
oleh penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap
dokumen mutu.

LPM – UINSA
296
Standar Isi Penelitian

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar isi
penelitian.
2. Melakukan sosialisasi isi standar isi penelitian kepada seluruh dosen dan mahasiswa.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar isi penelitian.
4. Melaksanakan kegiatan penelitian dengan menggunakan standar isi penelitian sebagai
tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Tim Pusat Penelitian.
3. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
4. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar isi penelitian.

I. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
297
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
298
Standar Isi Penelitian

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Isi Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
299
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual evaluasi pelaksanaan standar isi penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visi
dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi
Pelaksanaan Standar Isi penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI


PENELITIAN
Setelah pelaksanaan standar isi penelitian atau sebelum pengendalian pelaksanaan
standar isi penelitian dilakukan, maka dilakukan evaluasi untuk memantau, mengecek atau
memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk semua standar isi
penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan analisis terhadap proses penelitian agar diketahui apakah
proses tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar isi penelitian.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penelitian yang dilakukan
secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan penelitian telah sesuai dengan
isi standar Isi penelitian.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dengan standar, dan segala sesuatu yang potensial untuk dapat

LPM – UINSA
300
Standar Isi Penelitian

mempengaruhi mutu hasil penelitian.


4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
mutu penelitian.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
mutu penelitian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar isi penelitian yang mengacu pada
pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh pusat
penelitian.
2. Mengklasifikasikan semua temuan baik dalam bentuk penyimpangan terhadap standar
maupun ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar isi
penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar isi penelitian baik yang
sukses maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang
di tingkat Fakultas dan Universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat
fakultas sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural pada tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi Standar Kompetensi Lulusan.
3. LPPM

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;

LPM – UINSA
301
Sistem Penjaminan Mutu Internal

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar isi penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Isi penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
302
Standar Isi Penelitian

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Isi Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
303
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual pengendalian pelaksanaan standar isi penelitian di UIN Sunan Ampel Surbaya
bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar isi penelitian sehingga pelaksanaan
standar tersebut telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual pengendalian pelaksanaan standar isi penelitian ini berlaku ketika
pelaksanaan isi standar isi penelitian telah dievaluasi, selanjutnya perlu tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar isi penelitian terpenuhi. Manual ini juga
berlaku untuk semua standar isi penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar isi
penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan
pemenuhan isi standar Isi penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar isi
penelitian.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi

LPM – UINSA
304
Standar Isi Penelitian

standar isi penelitian.


2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi
standar isi penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian
pelaksanaan standar isi penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan
rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
2. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
305
Sistem Penjaminan Mutu Internal

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar isi penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar isi penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar isi penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
306
Standar Isi Penelitian

MANUAL PENINGKATAN
Standar Isi Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program
dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian
standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat
dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan
Standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN
Sunan Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan,
serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan
secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
307
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual peningkatan standar isi penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya bertujuan
untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar isi lulusan pada setiap akhir siklus
pelaksanan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual peningkatan standar isi penelitian ini berlaku setelah setelah pengendalian
pelaksanaan standar isi penelitian dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar isi
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar isi
penelitian setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua Standar Isi
penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar isi penelitian secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar isi penelitian adalah tindakan menilai isi standar isi penelitian yang
didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar isi penelitian pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
308
Standar Isi Penelitian

c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan


masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar isi penelitian adalah durasi atau masa berlakunya suatu Standar Isi
penelitian sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR ISI PENELITIAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar isi penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait, tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan.
3. Evaluasi isi standar isi penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar isi penelitian sehingga menjadi standar isi penelitian baru
yang lebih tinggi dari pada standar isi penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar isi penelitian
yang lebih tinggi tersebut sebagai standar isi penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas
sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas sesuai standar yang bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
309
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar isi penelitian, dibutuhkan ketersediaan
dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar isi penelitian.
2. Panduan rapat tinjauan SPMI.
3. Formulir/daftar revisi standar isi penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
310
Standar Isi Penelitian

Standar Isi Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
311
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR ISI PENELITIAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian mutu isi penelitian diperlukan standar isi penelitian. Terjadinya perkembangan
ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan
masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara periodik dan
terus menerus mengevaluasi, mengoreksi, dan meningkatkan mutu isi penelitian.
Agar penjaminan mutu isi penelitian melalui proses evaluasi, koreksi, dan pengembangan
tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan para pemangku
kepentingan maka diperlukan ukuran, patokan, dan spesifikasi sebagai tolok ukurnya. Oleh
karena itu perlu adanya standar isi penelitian yang akan menjadi tolok ukur baik bagi institusi
penelitian dan penerbitan, pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang
bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaruan isi penelitian.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah
sebagai berikut:

No. Pihak yang Bertanggung Tanggungjawab


jawab
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi isi
1. Kepala LP2M
penelitian.
Koordinator pelaksanaan penelitian di tingkat
2. Kepala Puslitpen
Universitas
Pelaksana evaluasi isi penelitian kepada dosen di
3. Ketua Jurusan
program studi.
4. Dosen, Mahasiswa dan JFT Pelaksana penelitian tertentu.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar isi penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa
istilah tersebut sebagai berikut:
1. Standar isi penelitian adalah kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi
penelitian.
2. Penelitian Dasar adalah jenis penelitian yang dilakukan untuk memperoleh teori
baru, memperkuat teori, memformulasi konsep dan/atau aplikasi formulasi dan
pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan
eksperimental, dan hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan kegiatan yang
komprehensif. Materi penelitian dasar adalah materi penelitian yang harus

LPM – UINSA
312
Standar Isi Penelitian

berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk
mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru;
3. Penelitian Terapan merupakan jenis penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan
prototipe riset dan pengembangan atau rekomendasi kebijakan, konsep, model dan
indeks yang laik industri dan/atau dapat dimanfaatkan oleh end users, yang meliputi
tahapan validasi komponen/subsistem dalam lingkungan laboratorium, validasi
komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan, dan demonstrasi model
atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan, dan hasilnya
disampaikan dalam bentuk laporan kegiatan yang komprehensif. Materi penelitian
terapan adalah materi penelitian yang harus berorientasi pada luaran penelitian yang
berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat.
4. Penelitian dana mandiri dosen adalah penelitian dasar maupun terapan yang
dilakukan dosen dengan dana oleh dosen secara mandiri.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR ISI PENELITIAN


Isi penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya yang dilakukan peneliti memenuhi standar
berikut:
1. Penelitian memenuhi kriteria minimal dengan kedalam dan keluasan materi penelitian
yang meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan.
2. Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian yang berupa
penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model,
atau postulat baru.
3. Materi pada penelitian terapan harus berorientasi pada luaran penelitian berupa inovasi
serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan keilmuan Islam multidisipliner
yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.
4. Materi pada penelitian dasar dan terapan mencakup materi kajian khusus untuk
kepentingan strategis nasional berupa kajian Islam dan negara.
5. Materi pada penelitian dasar dan terapan harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan,
kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


1. Melakukan sosialisasi standar ke dosen.
2. Membekali dosen tentang pengetahuan penyusunan usulan/proposal penelitian melalui
pelatihan/workshop.
3. Membekali dosen tentang pengetahuan metode penelitian ilmiah melalui
pelatihan/workshop.
4. Membekali dosen tentang pengetahuan ethical clearance melalui pelatihan/workshop.
5. Memfasilitasi dosen untuk melakukan penelitian dengan sarana, sumber dana, dan
pendamping institusi pendidikan.
6. Menjalin kerjasama dengan stakeholders yang terkait dengan kegiatan penelitian.

LPM – UINSA
313
Sistem Penjaminan Mutu Internal

7. Memfasilitasi dosen untuk melakukan kegiatan penelitian.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR ISI PENELITIAN


1. Peningkatan jumlah proposal penelitian yang lolos penilaian reviewer.
2. Peningkatan jumlah kaidah atau postulat atau teori baru yang dipublikasikan setiap
tahunnya.
3. Peningkatan jumlah publikasi jurnal terindeks SCOPUS/WoS per tahun.
4. Peningkatan jumlah HKI yang diperoleh per tahun.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan standar isi penelitian ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan
standar lain yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan
satndar operasional prosedur (SOP) isi penelitian.

LPM – UINSA
314
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

3 STANDAR
PROSES PENELITIAN
Standar Proses Penelitian

MANUAL PENETAPAN
Standar Proses Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan Standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pelaksanaan standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
315
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual pelaksanaan standar proses penelitian bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi
UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan
standar proses penelitian dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan
sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual ini berlaku sejak pelaksanaan standar proses penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang pelaksanaan standar proses penelitian adalah olah pikir untuk menghasilkan
pelaksanaan standar proses penelitian yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu
lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran pelaksanaan
standar proses penelitian Standar Nasional Dikti dan penetapan pelaksanaan standar
proses penelitian yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan pelaksanaan standar proses penelitian adalah menuliskan isi setiap
pelaksanaan standar proses penelitian ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh
dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Condition and Degree (ABCD).
3. Menetapkan pelaksanaan standar proses penelitian adalah tindakan persetujuan dan
pengesahan pelaksanaan standar proses penelitian sehingga pelaksanaan standar proses
penelitian dinyatakan berlaku.

LPM – UINSA
316
Standar Proses Penelitian

4. Uji publik adalah mensosialisasikan draf proses penelitian kepada publik untuk
mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan standar proses penelitian yang akan
ditetapkan.
F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN
Penetapan pelaksanaan standar proses penelitian dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menetapkan tim perancangan, perumusan, dan penetapan pelaksanaan standar proses
penelitian
2. Menjadikan Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan pelaksanaan standar proses penelitian
3. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.
4. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
5. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis pelaksanaan standar proses
penelitian.
6. Melaksanakan studi atau survei tentang pelaksanaan pelaksanaan standar proses
penelitian yang akan dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
7. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 3 hingga nomor 5 dengan mengujinya
terhadap visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
8. Merumuskan draf awal pelaksanaan standar proses penelitian dengan menggunakan
rumus ABCD.
9. Memeriksa rumusan draf awal pelaksanaan standar proses penelitian dengan
menggunakan rumus ABCD.
10. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf pelaksanaan standar proses penelitian dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
11. Merumuskan kembali pernyataan pelaksanaan standar proses penelitian dengan
memerhatikan hasil dari nomor 10.
12. Melakukan review dan verifikasi pernyataan pelaksanaan standar proses penelitian untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
13. Menyetujui rumusan pelaksanaan standar proses penelitian.
14. Menetapkan pelaksanaan standar proses penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya dibuat
dan ditetapkan dalam bentuk surat keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Pusat Penelitian sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan pimpinan
Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program studi di
UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar penelitian baik internal dan/atau eksternal, sesuai
dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.

LPM – UINSA
317
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Ampel surabaya


3. Senat UIN Sunan Ampel surabaya
4. Rektor UIN Sunan Ampel surabaya

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penelitian;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Teknis Penelitian Kementrian Agama.
2. Keputusan Rektor atau Dekan tentang Panduan Penelitian.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir / Template standar.

LPM – UINSA
318
Standar Proses Penelitian

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Proses Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
319
Sistem Penjaminan Mutu Internal
3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual pelaksanaan standar proses penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk melaksanakan/
memenuhi standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual Pelaksanaan Standar Proses Penelitian ini berlaku ketika sebuah standar harus
dilaksanakan dalam kegiatan penelitian oleh semua unit kerja pada semua tingkat, manual ini
juga berlaku untuk semua Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel
Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam
standar.
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

LPM – UINSA
320
Standar Proses Penelitian

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar proses
penelitian.
2. Melakukan sosialisasi isi standar proses penelitian kepada seluruh sivitas akademika
dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar proses penelitian.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar proses penelitian sebagai tolak ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP), Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai
isi standar proses penelitian.

I. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
321
Sistem Penjaminan Mutu Internal
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penelitian;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan

LPM – UINSA
322
Standar Proses Penelitian

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Proses Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
323
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building
Character Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel adalah:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual evaluasi pelaksanaan standar proses penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visi
dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk mengevaluasi pelaksanaan
standar proses penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar proses penelitian berlaku setelah pelaksanaan
standar proses penelitian atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar proses penelitian
dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara
berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga untuk semua standar proses penelitian yang telah
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran/penilaian atas suatu proses atau suatu kegiatan
agar diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi
standar penilaian penelitian.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan penelitian telah sesuai dengan isi standar penilaian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang dari standar yang telah ditetapkan;

LPM – UINSA
324
Standar Proses Penelitian

segala sesuatu yang potensial menyimpang terhadap standar yang ditetapkan; segala
sesuatu yang potensial untuk dapat mempengaruhi mutu penenelian.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu penelitian.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu penelitian.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian dari isi Standar
proses penelitian yang dapat mempengaruhi sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar proses penelitian oleh jurusan dan
program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi
yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor
dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar proses penelitian yang telah
dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses
maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam
pedoman evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara
berjenjang di tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Pusat Penelitian sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan pimpinan
Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program studi di
UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar penelitian baik internal dan/atau eksternal, sesuai
dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Ampel surabaya
3. Pejabat Struktural pada tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi Standar Proses Penelitian.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
LPM – UINSA
325
Sistem Penjaminan Mutu Internal
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penelitian;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan Standar Proses Penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
326
Standar Proses Penelitian

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Proses Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
327
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar proses penelitian ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga
untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar sehingga pelaksanaan standar proses
penelitian telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar proses penelitian ini berlaku ketika
pelaksanaan isi standar proses penelitian telah dievaluasi pada tahap sebelumnya. Selanjutnya
perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar proses penelitian terpenuhi. Manual
ini juga berlaku untuk selanjutnya diterapkan semua standar proses penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar proses
penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar proses penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi Standar Proses Penelitian.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
LPM – UINSA
328
Standar Proses Penelitian

dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar proses
penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
proses penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
Standar Proses Penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Pejabat yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar ini.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016

LPM – UINSA
329
Sistem Penjaminan Mutu Internal
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penelitian;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Proses Penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Proses Penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Proses Penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
330
Standar Proses Penelitian

MANUAL PENINGKATAN
Standar Proses Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan,
serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan
secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
331
Sistem Penjaminan Mutu Internal
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai
keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual peningkatan standar proses penelitian ini bertujuan untuk untuk mewujudkan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
meningkatkan standar proses penelitian secara berkelanjutan pada setiap akhir siklus
pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Manual peningkatan standar proses penelitian ini berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar proses penelitian dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar
proses penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar
proses penelitian setelah standar terpenuhi. Selain itu juga berlaku untuk semua standar
proses penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa defenisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki Standar proses penelitian secara periodik dan berkelanjutan.
LPM – UINSA
332
Standar Proses Penelitian

2. Evaluasi Standar Proses Penelitianadalah tindakan menilai isi Standar proses penelitian
yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi Standar proses penelitian pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar proses penelitian adalah durasi atau masa berlakunya suatu Standar Proses
Penelitiansesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PROSES PENELITIAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar proses penelitian.
2. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan standar proses
penelitian yang akan ditingkatkan.
3. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
4. Mengevaluasi isi standar proses penelitian.
5. Melakukan revisi isi standar proses penelitian sehingga menjadi standar proses penelitian
baru yang lebih tinggi dari pada standar proses penelitian sebelumnya.
6. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar proses
penelitian yang lebih tinggi tersebut sebagai standar proses penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Jurusan, Fakultas dan Universitas)
sesuai dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Jurusan, Fakultas dan
Universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan yang terkait dengan pelaksanaan
isi Standar Proses Penelitian.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
333
Sistem Penjaminan Mutu Internal
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penelitian;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar proses penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Proses Penelitian.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Proses Penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
334
Standar Proses Penelitian

Standar Proses Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
335
Sistem Penjaminan Mutu Internal
B. RASIONAL STANDAR PROSES PENELITIAN
Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar proses penelitian. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna
lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara
periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu pelaksanaan
pembelajaran.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya.
Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan Standar proses penelitian yang
akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen
yang bertanggunglawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan
pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap standar proses penelitian di UIN Sunan Ampel
Surabaya adalah sebagai berikut:
Pihak yang
No. Tanggungjawab
Bertanggungjawab
Ketua Lembaga Penelitian Penanggung jawab proses penelitian di
1.
dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Ketua Lembaga Penjaminan Penanggung jawab standar mutu proses
2.
Mutu penelitian
Penanggung jawab proses penelitian di fakultas
3. Dekan
yang dipimpinnya.
Koordinator pelaksana proses penelitian
4. Wakil Dekan I mahasiswa di semua program studi yang ada di
fakultas/unit yang pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan
5. Ketua Jurusan
mengevaluasi pelaksanaan penelitian.
Memonitor dan mendorong pelaksanaan
penelitian dosen di program studi serta
mengorganisir progres report penelitian
6. Ketua Program Studi mahasiswa yang berupa skripsi, thesisdaan/atau
disertasi serta hasil penelitian yang berupa
projek dari mata kuliah berbasis riset di
program studi .
Pelaksana penelitian dengan sumber dana
7. Dosen
mandiri maupun hibah
Pelaksana penelitian sebagai bagian dari mata
kuliah yang diampu yaitu skripsi, thesis dan
8. Mahasiswa atau disertasi serta hasil penelitian yang berupa
projek dari mata kuliah berbasis riset di
program studi

LPM – UINSA
336
Standar Proses Penelitian

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang digunakan dalam standar proses penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa
istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
2. Penelitian adalah kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
3. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Pelaksanaan proses penelitian mahasiswa dalam rangka pelaksanaan tugas akhir yang
berupa skripsi, thesis dan disertasi dikatakan memenuhi standar apabila capaian
pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi multi arah antara
mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan sumber
belajar serta memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi
keilmuan dan budaya akademik.
5. Laporan kemajuan dalah laporan yang ditulis peneliti dalam masa pelaksanaan penelitian
dengan sistematika yang mengacu pada pedoman yang ditetapkan.
6. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan merupakan
kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran
masyarakat dan daya saing bangsa.
7. Hibah penelitian adalah pemberian berupa dana yang dilakukan seseorang atau lembaga
yang dialokasikan kepada pihak lain untuk dapat menyelenggarakan kewajiban penelitian
seperti menyusun proposal, melaksanakan penelitian, dan melaporkan hasil penelitian.
8. Penelitian mandiri adalah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok dosen atau secara
individu dengan dana sepenuhnya ditanggung oleh tim peneliti.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PROSES PENELITIAN


Proses penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya yang dilakukan peneliti memenuhi standar
berikut:
1. Proses penelitian memenuhi kriteria yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
2. Proses penelitian memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan
otonomi keilmuan, budaya akademik, dan ciri khas Integrated Twin Towers.
3. Proses penelitian harus mempertimbangkan etika dan norma masyarakat, standar
mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti,
masyarakat, dan lingkungan.

LPM – UINSA
337
Sistem Penjaminan Mutu Internal

4. Proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas
akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi ketentuan capaian pembelajaran
lulusan, dan ketentuan peraturan di UIN Sunan Ampel Surabaya.
5. Proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran Satuan
Kredit Semester.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN


1. Pembuatan kebijakan dan sistem pengelolaan penelitian yang lengkap dan dikembangkan
serta dipublikasikan oleh institusi;
2. Ketua Jurusan dan Ketua Prodi menetapkan jadwal penelitian kolaborasi antara dosen dan
mahasiswa secara reguler;
3. Pembentukan pusat rujukan penelitian atau writing centre sebagai lembaga penjamin mutu
proses penelitian yang dikelola secara profesional dan sesuai etika akademik;
4. Evaluasi secara berkala mengenai proses penelitian mahasiswa dan atau penelitian dosen
oleh gugus penjamin mutu di tingkat prodi, jurusan, fakultas atau universitas

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PROSES PENELITIAN


Semua atau 100% pernyataan isi standar proses penelitian terpenuhi oleh setiap dosen dan
mahasiswa yang melaksanakan penelitian.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar proses penelitian ini harus diperhatikan pula kaitannya
dengan standar lain yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan
Prosedur/Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan pembelajaran.

LPM – UINSA
338
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

4 STANDAR
PENILAIAN PENELITIAN
Standar Penilaian Penelitian

MANUAL PENETAPAN
Standar Penilaian Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
339
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual penetapan standar penilaian penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar penilaian penelitian dalam upaya peningkatan mutu
secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual ini berlaku ketika penetapan standar penilaian penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya mulai dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar penilaian penelitian adalah olah pikir untuk menghasilkan standar
penilaian penelitian yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan
Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar penilaian penelitian Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan penetapan standar penilaian penelitian yang khas UIN
Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar penilaian penelitian adalah menuliskan isi setiap penetapan standar
penilaian penelitian ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan
rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar penilaian penelitian adalah tindakan persetujuan dan pengesahan
standar penilaian penelitian sehingga standar penilaian penelitian dinyatakan berlaku.

LPM – UINSA
340
Standar Penilaian Penelitian

4. Uji Publik adalah mensosialisasikan draf isi penelitian kepada publik untuk mendapatkan
penguatan terhadap relevansi rumusan isi penelitian yang akan ditetapkan.
F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
Penetapan standar penilaian penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik pijak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan penetapan standar penilaian penelitian.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar penilaian penelitian.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis isi penelitian.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang isi penelitian yang akan dibuat standarnya,
terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dan mengujinya dengan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal penetapan standar penilaian penelitian dengan menggunakan
rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf penetapan standar penilaian penelitian dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan penetapan standar penilaian penelitian dengan
memperhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan penetapan standar penilaian penelitian
untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan penetapan standar penilaian penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas sesuai
tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan pelaksanaan
isi standar penilaian penelitian.
3. LPPM

LPM – UINSA
341
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang penelitian atau yang berkaitan dengan
penelitian.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
342
Standar Penilaian Penelitian

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Penilaian Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
343
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual pelaksanaan standar penilaian penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan visi
dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk untuk melaksanakan/memenuhi
Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual pelaksanaan standar penilaian penelitian ini berlaku ketika ketika sebuah standar
harus dilaksanakan dalam kegiatan penelitian oleh semua dosen, mahasiswa dan JFT (Jabatan
Fungsional Tertentu), serta untuk semua Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan
Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar penilaian penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang harus
dipatuhi untuk mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan
dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

LPM – UINSA
344
Standar Penilaian Penelitian

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar penilaian
penelitian.
2. Melakukan sosialisasi isi standar penilaian penelitian kepada seluruh dosen.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan Standar Penilaian Penelitian.
4. Melaksanakan kegiatan penelitian dengan menggunakan Standar penilaian penelitian
sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Tim Pusat Penelitian dan Penerbitan.
3. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
4. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan Standar
penilaian penelitian.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
345
Sistem Penjaminan Mutu Internal

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
346
Standar Penilaian Penelitian

MANUAL EVALUASI
Standar Penilaian Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
345
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual evaluasi pelaksanaan standar penilaian penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan standar penilaian penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar penilaian penelitian berlaku setelah pelaksanaan
standar penilaian penelitian atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar penilaian
penelitian dilakukan, maka dilakukan evaluasi untuk memantau, mengecek atau memeriksa
secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk semua Standar penilaian
penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan analisis terhadap proses penelitian agar diketahui apakah
proses tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar penilaian penelitian.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penelitian yang dilakukan
secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan penelitian telah sesuai dengan
isi standar penilaian penelitian.

LPM – UINSA
346
Standar Penilaian Penelitian

3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dengan standar, dan segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu hasil penelitian.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
mutu penelitian.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
mutu penelitian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir evaluasi pelaksanaan standar penilaian
penelitian yang mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang
telah ditetapkan oleh pusat penelitian.
2. Mengklasifikasikan semua temuan baik dalam bentuk penyimpangan terhadap standar
maupun ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar
penilaian penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar penilaian penelitian baik
yang sukses maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat Fakultas dan Universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar kompetensi lulusan.
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
347
Sistem Penjaminan Mutu Internal

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan penetapan
Standar penilaian penelitian, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Penetapan Standar Penilaian Penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
348
Standar Penilaian Penelitian

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Penilaian Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
349
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar penilaian penelitian di UIN Sunan Ampel
Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar penilaian penelitian sehingga
pelaksanaan standar tersebut telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan
dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar penilaian penelitian ini berlaku ketika
pelaksanaan isi standar penilaian penelitian telah dievaluasi, selanjutnya perlu tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar penilaian penelitian terpenuhi. Manual ini juga
berlaku untuk semua standar penilaian penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan penetapan standar
penilaian penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat
diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar penilaian penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar penilaian
penelitian.

LPM – UINSA
350
Standar Penilaian Penelitian

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar penilaian
penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar isi
penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar penilaian penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang

LPM – UINSA
351
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Nasional Pendidikan Tinggi;


12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar penilaian penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar penilaian penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar penilaian penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
352
Standar Penilaian Penelitian

MANUAL PENINGKATAN
Standar Penilaian Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan,
serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan
secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
353
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual peningkatan standar penilaian penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya
bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar isi lulusan pada setiap akhir siklus
pelaksanan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Manual peningkatan standar penilaian penelitian ini berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar penilaian penelitian dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar penilaian
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar penilaian
penelitian setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua standar penilaian
penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar penilaian penelitian secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar penilaian penelitian adalah tindakan menilai isi standar penilaian
penelitian yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar penilaian penelitian pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
354
Standar Penilaian Penelitian

c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan


masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar penilaian penelitian adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar
penilaian penelitian sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar penilaian penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait, tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan.
3. Mengevaluasi isi standar penilaian penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar penilaian penelitian sehingga menjadi standar penilaian
penelitian baru yang lebih tinggi dari pada standar penilaian penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar penilaian penelitian
yang lebih tinggi tersebut sebagai standar penilaian penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Pejabat Struktural pada tingkat Jurusan, Fakultas dan Universitas yang terkait dengan
pelaksanaan Standar Penilaian Penelitian.

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
355
Sistem Penjaminan Mutu Internal

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar penilaian penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar penilaian penelitian.
2. Panduan rapat tinjauan SPMI.
3. Formulir/daftar revisi standar penilaian penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
356
Standar Penilaian Penelitian

Standar Penilaian Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
357
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian mutu isi penelitian diperlukan standar penilaian penelitian. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna
lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara
periodik dan terus menerus mengevaluasi, mengoreksi, dan meningkatkan mutu isi penelitian.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan penelitian melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan maka diperlukan ukuran, patokan, dan spesifikasi sebagai tolok
ukurnya. Oleh karena itu perlu adanya standar penilaian penelitian yang akan menjadi tolok
ukur baik bagi institusi penelitian dan penerbitan, pimpinan fakultas, jurusan, program studi
maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan
pembaruan isi penelitian.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya
adalah sebagai berikut:
Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
1. Ketua LP2M (Lembaga Penanggung jawab pelaksanaan pelayanan
Penelitian dan Pengabdian penelitian kepada pemangku sesuai dengan
Masyarakat) kontrak penelitian yang dibuat oleh kedua belah
fihak
2. Reviewer/Penilai Melaksanakan seleksi proposal, memonitoring
dan mengevaluasi hasil penelitian sesuai dengan
kompetensi bidang ilmunya.
3. Gugus Kendali Mutu pada Merekomendasi proposal penelitian yang akan
Fakultas /Unit Kerja diajukan pada LP2M dan menilai hasil penelitian

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam Standar Penilaian Penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman.
Beberapa istilah tersebut sebagai berikut:
1. Penelitian adalah percobaan laboratorium atau lapangan, penelitian tindakan kelas, studi
pustaka, analisis dilakukan oleh peneliti untuk menghasilkan suatu temuan baru berupa
metode, proses, produk, formula, rekonstruksi mekanisme, model, desain, azas, kebijakan,
konsep, teori dan lain-lain.
2. Peneliti adalah dosen atau kelompok dosen dan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
yang mendapakan tugas dari lembaga penelitian, pemangku kepentingan untuk

LPM – UINSA
358
Standar Penilaian Penelitian

melaksanakan penelitian sesuai dengan proposal dan kntrak kerja yang telah ditetapkan.
3. Ketua peneliti adalah peneliti utama yang menandatangani kontrak kerja dengan ketua
lembaga penelitian dan bertanggung jawab terhadap pencapaian target penelitian.
4. Anggota peneliti adalah peneliti pembantu atau tim yang bekerjasama dengan ketua
peneliti dalam melaksanakan penelitian dan tercapainya target penelitian.
5. Reviewer/penilai adalah melaksanakan seleksi proposal, memonitoring dan mengevaluasi
hasilpenelitian sesuai dengan kompetensi bidang ilmunya.
6. Desk Evaluation adalah bentuk seleksi admnistrasi yang dilakukan oleh staf administrasi
lembaga penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya dengan fokus penilaian pada persyaratan
teknis dan administrasi proposal maupun hasil penelitian. .
7. Proposal penelitian adalah suatu bentuk pedoman rencana kerja yang terdiri atas semua
unsur-unsur pokok dalam proses penelitian.
8. Bentuk proposal penelitian adalah berupa dokumen singkat yang berisikan rencana
peneliti dalam melakukan penelitiannya.
9. Laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah yang disusun melalui tahap-tahap
berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh
para ilmuwan.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


Penilaian penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya yang dilakukan memenuhi standar berikut:
1. Penilaian penelitian dilakukan terhadap proses dan hasil penelitian yang memenuhi unsur
edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan.
2. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang
relevan dan akuntabel.
3. Penilaian penelitian dilakukan sesuai standar hasil, standar isi dan standart proses
penelitian.
4. Penilaian penelitian mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi,
tesis, atau disertasi diatur berdasarkan ketentuan peraturan UIN Sunan Ampel Surabaya.

F. STRATEGI STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


1. Staf administrasi LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) melakukan desk
evaluation proposal dan laporan hasil penelitian dengan fokus penilaian pada persyaratan
teknis dan administrasi.
2. Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) mengirimkan surat
pengantar penilaian proposal dan laporan hasil penelitian kepada reviewer internal.
3. Reviewer internal melakukan penilaian proposal dan laporan hasil penelitian
menggunakan form penilaian yang ditetapkan.
4. Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dan ketua LPM (Lembaga
Penjaminan Mutu) melakukan kajian terhadap hasil penilaian reviewer.

LPM – UINSA
359
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dan ketua LPM (Lembaga
Penjaminan Mutu) menetapkan proposal penelitian yang lolos dan mengesahkan laporan
hasil penelitian.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN


1. Tersedianya instrument penilaian penelitian dengan menggunakan metode yang relevan,
akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaan kinerja proses serta pencapaian kinerja
hasil peneltian.
2. Semua atau 75% pernyataan isi Standar Penilaian Penelitian terpenuhi oleh setiap peneliti.
3. Memenuhi 75% penilaian penelitian yang memenuhi unsur edukatif melalui peningkatan
mutu penelitiannya.
4. Memenuhi 75% penilaian penelitian yang memenuhi unsur objektif berdasarkan kriteria
yang bebas dari pengaruh subyektifitas.
5. Memenuhi 75% penilaian penelitian yang memenuhi unsur akuntabrel melalui penilaian
penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh
peneliti.
6. Memenuhi 75% penilaian penelitian yang memenuhi unsur transparan melalui prosedur
dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar penilaian penelitian ini harus diperhatikan pula kaitannya
dengan standar lain di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan prosedur
(SOP) penilaian penelitian.

LPM – UINSA
360
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

5 STANDAR PENELITI
Standar Peneliti

MANUAL PENETAPAN
Standar Peneliti
A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel
Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
361
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENELITI


Manual penetapan standar peneliti bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN
Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan
standar peneliti dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan
sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENELITI


Manual ini berlaku sejak standar peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali
hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Standar peneliti merupakan kriteria minimal untuk melaksanakan suatu penelitian.

Standar ini menyatakan bahwa peneliti wajib memiliki penguasaan metodologi

penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat

kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan yang dapat menentukan kewenangan

dalam melaksanakan penelitian. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar peneliti

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan penetapan standar peneliti yang khas UIN

Sunan Ampel Surabaya.

2. Merumuskan standar peneliti adalah menuliskan isi setiap standar peneliti ke dalam

bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree (ABCD).

LPM – UINSA
362
Standar Peneliti

3. Menetapkan standar peneliti adalah tindakan persetujuan dan pengesahan standar

peneliti sehingga dinyatakan berlaku.

4. Studi identifikasi adalah melakukan identifikasi tentang standar kualifikasi akademik

peneliti dalam melakukan penelitian beserta hasil penelitian.

5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf standar kualifikasi akademik peneliti kepada

publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan kualifikasi

akademik peneliti yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENELITI


Penetapan standar peneliti dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membentuk tim perumus standar peneliti.

2. Menjadikan Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan

akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar peneliti.

3. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang

relevan dengan aspek kegiatan penetapan standar peneliti.

4. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan

perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.

5. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis standar peneliti.

6. Melaksanakan studi atau survei tentang standar peneliti yang akan dibuat standarnya

terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.

7. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 3 hingga nomor 6 dengan mengujinya

terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.

8. Merumuskan draf awal standar peneliti dengan menggunakan rumus ABCD.

9. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar peneliti dengan mengundang

pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.

10. Merumuskan kembali pernyataan standar peneliti dengan memerhatikan hasil dari

nomor 9.

11. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar peneliti untuk memastikan

tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.

12. Mengesahkan dan berlakukan standar peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya melalui

penetapan dalam bentuk keputusan.

LPM – UINSA
363
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sebagai perancang,

koordinator dan pelaksana serta penanggungjawab standar peneliti dengan

melibatkan pimpinan universitas, fakultas, pascasarjana, jurusan/ program studi, para

dosen core of science program studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya,

2. Reviewer/konsultan internal/ekternal, dan

3. Staf administrasi.

H. REFERENSI

Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan,


dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Pada Perguruan Tinggi Keagamaan.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
11. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian,
Rekayasa, dan Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;

LPM – UINSA
364
Standar Peneliti

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan tentang pengembangan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan standar nasional pendidikan tinggi.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1;
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
365
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Peneliti
A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat
dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan
standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN
Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
366
Standar Peneliti

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan


teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai
keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Manual pelaksanaan standar peneliti ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi
UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk melaksanakan/
memenuhi standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Manual pelaksanaan standar peneliti ini berlaku ketika sebuah standar harus
dilaksanakan dalam kegiatan penelitian oleh semua unit kerja pada semua tingkat. Manual
ini juga berlaku untuk semua standar Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel
Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi
untuk mencapai ukuran, spesifikasi dan patokan minimal sebagaimana pernyataan
dalam standar.
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu
yang ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.

LPM – UINSA
367
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan
oleh penerima tugas.
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap
dokumen mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar peneliti.
2. Melakukan sosialisasi isi standar peneliti kepada seluruh sivitas akademika dan/atau
tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar peneliti.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar peneliti sebagai tolak ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN

Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa Standar

Operasional Prosedur (SOP), pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai

isi Standar Peneliti.

I. REFERENSI

Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
368
Standar Peneliti

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Pada Perguruan Tinggi Keagamaan.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016

tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

11. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian,

Rekayasa, dan Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;

LPM – UINSA
369
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Peneliti
A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
370
Standar Peneliti

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai
keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Manual evaluasi pelaksanaan standar peneliti ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk mengevaluasi
Pelaksanaan Standar Peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Manual evaluasi pelaksanaan standar peneliti berlaku setelah pelaksanaan standar
peneliti atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar peneliti dilakukan. Evaluasi ini
dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian
antara kualifikasi akademik dan hasil penelitian dengan standar kualifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Untuk semua standar peneliti yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengecekan atas kualifikasi akademik dan hasil penelitian
agar diketahui apakah dilaksanakan sesuai dengan isi standar peneliti yang dilakukan
oleh tim LPPM dan reviewer.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau memantau kualifikasi akademik peneliti dan hasil
penelitian sesuai dengan isi standar peneliti.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu
yang potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk
dapat mempengaruhi mutu penelitian.

LPM – UINSA
371
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


1. Mendokumentasikan persyaratan kualifikasi akademik dan hasil penelitian yang
dilakukan oleh staf administrasi.
2. Mengecek kesesuaian antara kualifikasi akademik dengan standar peneliti oleh staf
administrasi dan hasil penelitian sesuai skema penelitian oleh reviewer/ konsultan.
3. Mengklasifikasi ketidaksesuaian kualifikasi akademik dengan standar peneliti oleh staf
administrasi dan hasil penelitian oleh reviewer/ konsultan agar dilakukan revisi sesusi
dengan skema penelitian.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam
pedoman evaluasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Jurusan, Fakultas dan
Universitas) sesuai dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Jurusan,
Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait
dengan pelaksanaan isi standar peneliti.

H. REFERENSI

Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya.

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
372
Standar Peneliti

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Pada Perguruan Tinggi Keagamaan.

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016

tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

11. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian,

Rekayasa, dan Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;

.
I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan Standar Peneliti, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Peneliti.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
373
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Peneliti
A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
374
Standar Peneliti

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai
keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Manual pengendalian pelaksanaan standar peneliti di UIN Sunan Ampel Surabaya
bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar peneliti sehingga pelaksanaan
standar peneliti telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Manual pengendalian pelaksanaan standar peneliti ini berlaku ketika pelaksanaan
isi standar peneliti telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar peneliti terpenuhi dan kemudian diterapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar peneliti
sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan
pemenuhan isi standar peneliti dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar peneliti.

LPM – UINSA
375
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar
peneliti.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi
standar peneliti yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar peneliti.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat
fakultas, dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Pejabat yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar ini.

H. REFERENSI

Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.


1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Pada Perguruan Tinggi Keagamaan.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
376
Standar Peneliti

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
11. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian,
Rekayasa, dan Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;
.

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Peneliti.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Peneliti.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Peneliti.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
377
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Peneliti
A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program
dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian
standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat
dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan
standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN
Sunan Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya
perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus
dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya
akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
378
Standar Peneliti

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan


teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman
multidisipliner, sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh
nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta
mengupayakan penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENELITI


Manual peningkatan standar peneliti ini bertujuan untuk untuk mewujudkan visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk meningkatkan
standar peneliti secara berkelanjutan pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing
standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENELITI


Manual peningkatan standar peneliti dilakukan untuk menaikkan tingkat
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar peneliti yang telah
ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar peneliti setelah standar
terpenuhi.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa defenisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki standar peneliti secara periodik dan berkelanjutan.

LPM – UINSA
379
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Evaluasi standar peneliti adalah tindakan menilai isi Standar Peneliti yang didasarkan,
antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar peneliti pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar peneliti adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar peneliti
sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENELITI


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar peneliti.
2. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan standar peneliti
yang akan ditingkatkan.
3. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan
tersebut, dengan mengundang pejabat struktural yang terkait tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang relevan.
4. Mengevaluasi isi standar peneliti.
5. Melakukan revisi isi standar peneliti sehingga menjadi standar peneliti baru yang lebih
tinggi dari pada standar peneliti sebelumnya.
6. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar peneliti
yang lebih tinggi tersebut sebagai standar peneliti yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Ampel
Surabaya
2. Pejabat struktural pada tingkat Universitas, fakultas dan jurusan/prodi yang terkait
dengan pelaksanaan isi standar peneliti.

H. REFERENSI

Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan


Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
380
Standar Peneliti

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Pada Perguruan Tinggi Keagamaan.
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
11. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian,
Rekayasa, dan Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar peneliti.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar peneliti.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar peneliti.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
381
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Peneliti
A. VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan
misi sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
382
Standar Peneliti

B. RASIONAL STANDAR PENELITI


Visi, misi dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya salah satunya diwujudkan dngan
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Penelitian yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi ditujukan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), memecahkan
masalah yang terjadi di masyarakat, serta meningkatkan daya saing bangsa. Dalam
menghasilkan penelitian yang berkualitas, diperlukan sumber daya manusia (peneliti) yang
kompeten dan memiliki tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan
bidang keilmuannya. Untuk meningkatkan kemampuan peneliti di UIN Sunan Ampel
Surabaya dalam melaksanakan penelitian disusunlah standar peneliti. Sesuai
Permenristekdikti RI No. 44 Tahun 2015, Standar Peneliti merupakan kriteria minimal
tentang kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Standar penelitian harus
mengacu pada standar hasil penelitian, standar isi penelitian, standar proses penelitian,
standar penilaian penelitian, standar peneliti, standar pembiyaan penelitian, standar
pengelolaan penelitian serta standar peneliti.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap Standar Peneliti di UIN Sunan Ampel Surabaya
adalah sebagai berikut:

Pihak yang
Tanggungjawab
No. Bertanggungjawab
1. Rektor Penanggung jawab seluruh kegiatan penelitian
Memberikan rekomendasi peneliti terkait
2. Dekan
dengan kualifikasi akademik.
Koordinator kegiatan penelitian dan memonitor
3. LPPM
pelaksanaan penelitian
Penanggung jawab Pengembangan rumpun
4. Ketua Program Studi
keilmuwan
5. Dosen Peneliti
Staf Administrasi dan
6. Administrasi kegiatan penelitian
teknisi

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang digunakan dalam standar peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya
dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah
tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Peneliti adalah sumber daya manusia yang wajib memiliki kemampuan tingkat
penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek
penelitian serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian yang ditentukan

LPM – UINSA
383
Sistem Penjaminan Mutu Internal

berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil penelitian, serta peneliti dapat menentukan
kewenangan melaksanakan penelitian berdasarkan petunjuk teknis penelitian yang
ditetapkan oleh Direktur Jendral Pendidikan Islam
2. Kualifikasi akademik merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus
dipenuhi oleh seorang peneliti dan dibuktikan dengan ijazah.
3. Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan oleh civitas akademika melalui
kegiatan pencarian informasi berdasarkan fakta dan mengolah serta menganalisis objek
atau topik penelitian secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis.
4. Petunjuk teknis mengenai kewenangan melaksanakan penelitian adalah pengaturan
atau pengolahan hal-hal yang berkaitan dengan teknis kegiatan penelitian.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENELITI


Peneliti di UIN Sunan Ampel Surabaya memenuhi standar berikut:
1. Peneliti memiliki kemampuan penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan
bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
2. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil
penelitian.
3. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian mengacu pada peraturan
yang berlaku.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENELITI


Strategi dalam ketercapaian dalam pemenuhan standar peneliti adalah sebagai berikut:
1. Menyusun dan menetapkan langkah-langkah dalam upaya pencapaian standar
peneliti.
2. Melakukan sosialisai kepada semua pimpinan fakultas dan program studi tentang
Standar Peneliti UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Mengimplementasikan kriteria perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan kegiatan penelitian yang dilaksanakan kepada standar hasil penelitian,
standar isi penelitian, standar proses penelitian dan standar penilaian penelitian.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur tingkat ketercapaian standar
peneliti di UIN Sunan Ampel Surabaya

LPM – UINSA
384
Standar Peneliti

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENELITI


Indikator ketercapaian standar peneliti adalah sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan kompetensi peneliti.
2. Dalam 2 semester, setiap dosen/peneliti wajib melakukan 1 skema penelitian .
3. Jumlah dosen/peneliti yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan
bidangnya meningkat setiap tahun.
4. Pelatihan sesuai keahlian pada masing-masing bidang dosen/peneliti dilaksanakan
secara periodik dan berkesinambungan

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar peneliti ini harus dilengkapi dengan dokumen sebagai
berikut:
1. Panduan pelaksanaan atau petunjuk teknis penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Formulir Monitoring dan Evaluasi Penelitian.

LPM – UINSA
385
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

6 STANDAR
SARANA DAN PRASARANA
PENELITIAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
386
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
Manual penetapan standar sarana dan prasarana penelitian bertujuan untuk mewujudkan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk merancang, merumuskan, dan
menetapkan standar sarana dan prasarana penelitian dalam upaya peningkatan mutu secara
terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
Manual ini berlaku sejak standar sarana dan prasarana penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar sarana dan prasarana penelitian adalah mengumpulkan data yang
menghasilkan rancangan standar sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu sarana dan prasarana penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kegiatan ini merupakan penjabaran standar sarana dan prasarana penelitian SN Dikti dan
penetapan standar sarana dan prasarana penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar sarana dan prasarana penelitian adalah menuliskan isi setiap standar
sarana dan prasarana penelitian ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan
menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree.

LPM – UINSA
387
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Menetapkan standar sarana dan prasarana penelitian adalah tindakan persetujuan dan
pengesahan standar sarana dan prasarana penelitian sehingga standar sarana dan
prasarana penelitian dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan sarana dan prasarana
penelitian serta survei tentang terkait sarana dan prasarana penelitian dari para peneliti.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf sarana dan prasarana penelitian kepada publik
untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan standar sarana dan prasarana
penelitian yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN


Penetapan standar sarana dan prasarana penelitian dilakukan melalui langkah-langkah
berikut:
1. Menjadikan Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang sampai menetapkan standar sarana dan prasarana penelitian;
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar sarana dan prasarana penelitian;
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan;
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis sarana dan prasarana
penelitian;
5. Melaksanakan studi atau survey tentang sarana dan prasarana penelitian yang akan dibuat
standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal;
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 sampai nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya;
7. Merumuskan draf awal standar sarana dan prasarana penelitian dengan menggunakan
rumus ABCD;
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar sarana dan prasarana penelitian dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran;
9. Merumuskan kembali pernyataan standar sarana dan prasarana penelitian dengan
memerhatikan hasil dari nomor 8;
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar sarana dan prasarana penelitian
untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan;
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar sarana dan prasarana penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science
program studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar penelitian baik
internal dan/atau eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.

LPM – UINSA
388
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

2. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.


3. Senat
4. Rektor

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian, Rekayasa, dan
Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. daftar peraturan perundang-undangan di bidang penelitian atau yang berkaitan
dengan penelitian;
2. ketersediaan peraturan dalam nomor 1;
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir / Template standar.

LPM – UINSA
389
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
390
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan


teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
Manual pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRA-


SARANA PENELITIAN
Manual pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian ini berlaku ketika sebuah
standar harus dilaksanakan dalam kegiatan penelitian oleh semua unit kerja pada semua
tingkat, manual ini juga berlaku untuk semua Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan
Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
391
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam
standar.
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar sarana dan
prasarana penelitian.
2. Melakukan sosialisasi isi standar sarana dan prasarana penelitian kepada seluruh sivitas
akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar sarana dan prasarana penelitian.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik Perguruan Tinggi dengan
menggunakan standar sarana dan prasarana penelitian sebagai tolak ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP), Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai
isi standar sarana dan prasarana penelitian.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:

LPM – UINSA
392
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan


Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian, Rekayasa, dan
Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

LPM – UINSA
393
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam Pelaksanaan Standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
394
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
mengevaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian berlaku setelah
pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian atau sebelum pengendalian pelaksanaan
standar sarana dan prasarana penelitian dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau,
mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan
rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga untuk semua standar
sarana dan prasarana penelitian yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
395
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran/penilaian atas suatu proses atau suatu kegiatan
agar diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi
standar penilaian penelitian.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan penelitian telah sesuai dengan isi standar penilaian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang dari standar yang telah ditetapkan;
segala sesuatu yang potensial menyimpang terhadap standar yang ditetapkan; segala
sesuatu yang potensial untuk dapat mempengaruhi mutu penenelian.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu penelitian.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah Ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu penelitian.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian dari isi standar
sarana dan prasarana penelitian yang dapat mempengaruhi sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar sarana dan prasarana penelitian oleh
LPPM mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang telah
ditetapkan oleh universitas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar sarana dan prasarana penelitian yang
telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi penjaminan mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana penelitian.

LPM – UINSA
396
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian, Rekayasa, dan
Pengembangan Industri Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika;
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
397
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:

LPM – UINSA
398
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains


dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian di UIN
Sunan Ampel Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar sarana
dan prasarana penelitian sehingga pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian
telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian ini berlaku
ketika pelaksanaan standar sarana dan prasarana penelitian telah dievaluasi pada tahap
sebelumnya. Selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar sarana
dan prasarana penelitian terpenuhi dan kemudian diterapkan.

LPM – UINSA
399
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar sarana dan
prasarana penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat
diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar sarana dan prasarana penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar
sarana dan prasarana penelitian.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENELITIAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar sarana dan
prasarana penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
sarana dan prasarana penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar sarana dan prasarana penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas dan gugus kendali mutu di tingkat
fakultas sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Pejabat yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar ini.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian, Rekayasa, dan
Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

LPM – UINSA
400
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;


6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
401
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan,
serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan
secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
402
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai
keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
Manual peningkatan standar sarana dan prasarana penelitian ini bertujuan untuk untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
meningkatkan standar sarana dan prasarana penelitian secara berkelanjutan pada setiap akhir
siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENELITIAN
Manual peningkatan standar sarana dan prasarana penelitian dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar
sarana dan prasarana penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk
meningkatkan isi standar sarana dan prasarana penelitian setelah standar terpenuhi.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa definisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki Standar Sarana dan Prasarana Penelitian secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar sarana dan prasarana penelitian adalah tindakan menilai isi standar
sarana dan prasarana penelitian yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana penelitian pada waktu

LPM – UINSA
403
Sistem Penjaminan Mutu Internal

sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar sarana dan prasarana penelitian adalah durasi atau masa berlakunya suatu
standar sarana dan prasarana penelitian sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar sarana dan prasarana penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar sarana dan prasarana penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar sarana dan prasarana penelitian sehingga menjadi standar
sarana dan prasarana penelitian baru yang lebih tinggi dari pada standar sarana dan
prasarana penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar sarana dan
prasarana penelitian yang lebih tinggi tersebut sebagai standar sarana dan prasarana
penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada tingkat universitas sesuai dengan struktur dan
kewenanganya.
2. Institusi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan struktur
dan kewenanganya.
3. Pejabat struktural pada tingkat universitas yang terkait dengan pelaksanaan isi standar
sarana dan prasarana penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
2. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penelitian, Rekayasa, dan
Pengembangan Industri Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

LPM – UINSA
404
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;


6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Sarana dan Prasarana Penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
405
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
406
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

B. RASIONAL STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar pelaksanaan pembelajaran.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi,
pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya
untuk secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu
pelaksanaan pembelajaran.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan, maka diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok
ukurnya. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan standar sarana dan
prasarana penelitian yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan,
program studi maupun dosen yang bertanggungjawab dalam perannya sebagai perancang,
penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap standar sarana dan prasarana penelitian di UIN
Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:

Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Bertanggungjawab atas terselenggaranya sarana
1. Rektor
dan prasarana penelitian
Bertanggugjawab atas mutu sarana dan prasarana
2. LPM
penelitian
Pelaksana proses penggunaan sarana dan
3. LPPM
prasarana penelitian di tingkat universitas.

4. Dosen Pengguna sarana dan prasarana penelitian

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang digunakan dalam standar sarana dan prasarana penelitian UIN
Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan
pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

LPM – UINSA
407
Sistem Penjaminan Mutu Internal

sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
3. Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka
memenuhi hasil penelitian
4. Sarana dan prasarana penelitian digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling
sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi, proses pembelajaran; dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
5. Sarana dan prasarana penelitian harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
a. Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem penelitian yang mencakup
masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat penelitian yang harus dipenuhi oleh
unit-unit kerja.
b. Keselamatan kerja adalah sebuah fasilitas yang di kerjakan untuk melakukan usaha
mencegah pada adanya kecelakaan, cacat, maupun kematian sebagai bentuk akibatnya
karena kecelakaan kerja, fasilitas asuransi kerja.
c. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
d. Kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-
hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan kepuasan transenden.
e. Keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan adalah keterjagaan peneliti,
masyarakat, dan lingkungan dari dampak penelitian yang dilakukan.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN


Sarana dan prasarana penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya memenuhi standar berikut:
1. Menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka mencapai hasil penelitian.
2. Memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi, proses
pembelajaran, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan
peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN


1. LPM sebagai penanggungjawab mutu sarana dan prasarana penelitian melakukan rapat
koordinasi dengan pimpinan universitas.
2. LPPM sebagai penanggungjawab dan pengelola sarana dan prasarana penelitian yang
diperlukan peneliti
3. Dosen sebagai peneliti bertanggungjawab atas penggunaan sarana dan prasarana
penelitian.

LPM – UINSA
408
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENELITIAN
Semua atau 100% pernyataan isi standar sarana dan prasarana penelitian terpenuhi oleh
setiap dosen dan mahasiswa yang melaksanakan penelitian.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar sarana dan prasarana penelitian ini harus diperhatikan
pula kaitannya dengan standar lain yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus
dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan sarana dan prasarana
penelitian.

LPM – UINSA
409
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

7 STANDAR
PENGELOLAAN
PENELITIAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Pengelolaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
410
Standar Pengelolaan Penelitian

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora, serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Manual ini ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain
itu, manual ini bertujuan untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar pengelolaan
penelitian dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga
terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Manual ini berlaku ketika standar pengelolaan penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya
pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar pengelolaan penelitian adalah kegiatan olah pikir untuk menghasilkan
standar pengelolaan penelitian yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu
pengelolaan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran
standar pengelolaan penelitian Standar Nasional PendidikanTinggi (SN Dikti) dan
penetapan standar pengelolaan penelitian yang khas dari UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar pengelolaan penelitian adalah menuliskan isi setiap standar
pengelolaan penelitian ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan
menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar pengelolaan penelitian adalah tindakan persetujuan dan pengesahan
standar pengelolaan penelitian sehingga standar pengelolaan penelitian dinyatakan
berlaku.

LPM – UINSA
411
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Penetapan standar pengelolaan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menggunakan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan
akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan Standar Pengelolaan Penelitian.
2. Mempelajari semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan
penetapan standar pengelolaan penelitian.
3. Mencatat hal-hal yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis pengelolaan penelitian.
5. Melaksanakan studi atau survey tentang standar pengelolaan penelitian terhadap
pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar pengelolaan penelitian dengan menggunakan rumus
ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar pengelolaan penelitian dengan
mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar pengelolaan penelitian dengan memerhatikan
hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar pengelolaan penelitian untuk
memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar pengelolaan penelitian UIN Sunan Ampel
Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
412
Standar Pengelolaan Penelitian

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
413
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Pengelolaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
414
Standar Pengelolaan Penelitian

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Manual ini berlaku untuk penyelenggaraan setiap pengelolaan penelitian yang ada di UIN
Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/Prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

LPM – UINSA
415
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Prosedur pelaksanaan standar pengelolaan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pengelolaan
penelitian;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pengelolaan penelitian kepada seluruh sivitas akademika
dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pengelolaan penelitian;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan penelitian perguruan tinggi dengan menggunakan
standar pengelolaan penelitian sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan
Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pengelolaan
penelitian.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
416
Standar Pengelolaan Penelitian

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
417
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Pengelolaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
418
Standar Pengelolaan Penelitian

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENELITIAN
Manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar pengelolaan penelitian UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan penelitian berlaku setelah pelaksanaan
standar pengelolaan penelitian atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan
penelitian dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara
berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar pengelolaan
penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah kegiatan melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
pengelolaan penelitian.
2. Pemeriksaan adalah kegiatan mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan
penelitian pada pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa

LPM – UINSA
419
Sistem Penjaminan Mutu Internal

seluruh aktivitas penyelenggaraan penelitian pada pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi
standar pengelolaan penelitian.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Prosedur evaluasi standar pengelolaan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar pengelolaan penelitian oleh pusat
penelitian mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan evaluasi yang telah
ditetapkan oleh universitas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar pengelolaan penelitian yang telah
dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level di universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pusat Penelitian dan Penerbitan serta Lembaga Penjaminan Mutu.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pengelolaan penelitian.

LPM – UINSA
420
Standar Pengelolaan Penelitian

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan Standar Pengelolaan Penelitian,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Pengelolaan Penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
421
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Pengelolaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
422
Standar Pengelolaan Penelitian

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan penelitian di UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar pengelolaan penelitian
sehingga pelaksanaan standar pengelolaan penelitian telah tercapai/terpenuhi dan tidak
mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR


PENGELOLAAN PENELITIAN
Manual pengendalian ini berlaku setelah pelaksanaan isi standar pengelolaan penelitian
telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perluk tindakan pengendalian berupa
koreksi agar standar pengelolaan penelitian terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk
semua standar pengelolaan penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar pengelolaan
penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar pengelolaan penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar pengelolaan
penelitian.

LPM – UINSA
423
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENELITIAN
Prosedur standar pengelolaan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Memeriksa dan menelaah catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan mengkaji alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pengelolaan
penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pengelolaan penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa berita
acara tindakan.
4. Memantau terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar pengelolaan penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
424
Standar Pengelolaan Penelitian

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
425
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pengelolaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
426
Standar Pengelolaan Penelitian

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Manual ini bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan standar pengelolaan
penelitian pada setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Manual peningkatan standar pengelolaan penelitian berlaku setelah pengendalian
pelaksanaan standar pengelolaan penelitian dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tinkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan Standar Pengelolaan
Penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar pengelolaan
penelitian setelah standar terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar
pengelolaan penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar pengelolaan penelitian secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pengelolaan penelitian adalah tindakan menilai isi standar pengelolaan
penelitian yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar pengelolaan penelitian pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
427
Sistem Penjaminan Mutu Internal

c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan


masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar pengelolaan penelitian adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar
pengelolaan penelitian sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar pengelolaan penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar pengelolaan penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar pengelolaan penelitian sehingga menjadi standar pengelolaan
penelitian baru yang lebih tinggi dari pada standar pengelolaan penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar pengelolaan
penelitian yang lebih tinggi tersebut sebagai standar pengelolaan penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pengelolaan penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
428
Standar Pengelolaan Penelitian

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar pengelolaan penelitian, dibutuhkan
ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Pengelolaan Penelitian.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pengelolaan Penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
429
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Pengelolaan Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
430
Standar Pengelolaan Penelitian

B. RASIONAL STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Untuk mencapai kualitas penelitian yang baik diperlukan sistem pengelolaan yang baik.
UIN Sunan Ampel wajib memiliki sistem pengelolaan yang baik dalam rangka memberikan
akses pelayanan penelitian bagi pemangku kepentingan. Hal ini didasarkan pada Rencana
Induk Penelitian UIN Sunan Ampel yang menyangkut peta- jalan (road-map) penelitian. Oleh
karena itu, UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar pengelolaan penelitian.
Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian
pada tingkat universitas. Sesuai dengan Permenristekdikti RI No. 44 Tahun 2015, standar
pengelolaan peneltian tersebut harus mengacu pada standar hasil penelitian, standar isi
penelitian, standar proses penelitian, standar penilaian penelitian, standar peneliti, serta
standar sarana dan prasarana penelitian.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI/MEMENUHI ISI


STANDAR
Pimpinan Universitas, LPPM/Pusat Penelitian, Fakultas/Pascasarjana, Program Studi,
Laboratorium; Peneliti, Mahasiswa.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya adalah unsur pengelola yang terdiri atas Rektor dan
Pembantu Rektor untuk tingkat universitas.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) adalah lembaga yang
bertanggung jawad mengelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk tingkat
universitas dengan unsur pengelolaan yang terdiri atas ketua dan sekretaris.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


Pengelolaan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya memenuhi standar berikut:
1. Mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan penelitian.
2. Dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat atau bentuk
lain yang sejenis sesuai dengan kebutuhan Program Studi/Fakultas dan ketentuan UIN
Sunan Ampel Surabaya.
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat atau bentuk lain yang sejenis
wajib: (a) menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan
rencana strategis penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya; (b) menyusun dan
mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian; (c)
memfasilitasi pelaksanaan penelitian; (d) melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan penelitian; (e) melakukan diseminasi hasil penelitian; (f) memfasilitasi
peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah,

LPM – UINSA
431
Sistem Penjaminan Mutu Internal

dan perolehan Kekayaan Intelektual (KI); dan (g) memberikan penghargaan kepada peneliti
yang berprestasi.
4. UIN Sunan Ampel wajib (a) memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian
dari rencana strategis bisnis; (b) menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling
sedikit menyangkut aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar; (c) menjaga dan
meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian dalam menjalankan
program penelitian secara berkelanjutan; (d) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
lembaga atau fungsi penelitian dalam melaksanakan program penelitian; (e) memiliki
panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan
standar proses penelitian; (f) mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada
lembaga lain melalui program kerja sama penelitian; (g) melakukan analisis kebutuhan yang
menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana penelitian; dan (h)
menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam menyelenggarakan
program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data Pendidikan Tinggi.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN


1. Pimpinan Universitas dan/atau Ketua LPPM menyusun dan menetapkan trategi dalam
upaya pencapaian standar tersebut.
2. Pimpinan Universitas dan/atau Ketua LPPM mengimplementasikan standar pengelolaan
penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian dalam rangka pemenuhan kuantitas dan
kualitas penelitian.
3. Ketua LPPM melakukan monitoring dan evaluasi serta mengukur tingkat ketercapaian
standar pengelolaan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN
Tingkat efisiensi, akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan penelitian di UIN Sunan
Ampel semakin meningkat.

H. DOKUMEN TERKAIT
1. Renstra UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2019-2024.
2. Rencana Induk Penelitian (RIP) UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2019 – 2025.
3. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi.
4. Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya.
5. Prosedur Kerja Monitoring dan Evaluasi Penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
6. Prosedur Kerja Audit Penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Formulir Monitoring dan Evaluasi Penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
8. Formulir Audit Penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
432
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

8 STANDAR
PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN PENELITIAN
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian

MANUAL PENETAPAN
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan Penelitian
A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
433
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
Manual standar pendanaan dan pembiayaan penelitian ditujukan untuk mewujudkan visi
dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini bertujuan untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian dalam upaya
peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
Manual standar pendanaan dan pembiayaan penelitian berlaku sejak standar pendanaan
dan pembiayaan penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali dirancang, dirumuskan,
dan ditetapkan. Penetapan ini fokus pada semua aspek semua standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar pendanaan dan pembiayaan penelitian adalah kegiatan olah pikir
untuk menghasilkan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian yang dibutuhkan
untuk mengelola pendanaan dan pembiayaan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kegiatan ini merupakan penjabaran standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan penetapan standar pendanaan dan pembiayaan
penelitian yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
434
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
2. Merumuskan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian adalah menuliskan isi setiap
standar pendanaan dan pembiayaan penelitian ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan
utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian adalah tindakan persetujuan
dan pengesahan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian sehingga standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pelacakan tentang tuntutan penelitian sesuai bidang
ilmu atau program studi serta survei tentang tuntutan penelitian dari civitas akademika.
5. Uji publik adalah mensosialisasikan draf roadmap penelitian kepada civitas akademika
untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan kebutuhan penelitian yang
akan ditetapkan.
6. Standar pendanaan dan pembiayaan merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme
pendanaan dan pembiayaan penelitian.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN


Berdasarkan Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 Pasal 52 ayat 1 dijelaskan bahwa
standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Penetapan standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. LP2M memastikan bahwa UIN Sunan Ampel Surabaya menyediakan dana penelitian
internal untuk tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
2. LP2M memastikan anggaran penelitian internal UIN Sunan Ampel Surabaya, pendanaan
penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam
maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat.
3. Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai;
a. Perencanaan penelitian;
b. Pelaksanaan penelitian;
c. Pengendalian penelitian;
d. Pemantauan dan evaluasi penelitian;
e. Pelaporan hasil penelitian;
f. Diseminasis hasil penelitian.
4. LP2M memastikan adanya mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian yang diatur
oleh pimpinan perguruan tinggi, dan mekanisme pendanaan penelitian yang bersumber
dari pemerintah, lembaga lain atau masyarakat mengacu pada peraturan dari pemberi
dana,
5. LP2M memastikan bahwa hal-hal berikut tidak boleh dicantumkan dalam anggaran
penelitian dengan dana internal UIN Sunan Ampel Surabaya meliputi;
a. Honorarium peneliti;
b. Pembelian alat-alat keras (hardware) tanpa persetujuan pimpinan;
c. Pengeluaran yang dianggap melanggar etika penelitian

LPM – UINSA
435
Sistem Penjaminan Mutu Internal

d. Dana penelitian tidak dapat digunakan untuk pembelian peralatan kantor yang tidak
habis pakai sesuai dengan peraturan UIN Sunan Ampel Surabaya.
6. LP2M memastikan bahwa semua dana penelitian, baik internal maupun eksternal, harus
melalui satu pintu dengan menggunakan rekening Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. LP2M memastikan semua penelitian tenaga pendidik, jabatan fungsional tertentu, serta
mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya termasuk penelitian yang didapatkan tanpa
melibatkan UIN Sunan Ampel Surabaya harus dilaporkan kepada UIN Sunan Ampel
Surabaya melalui Dekan atau ketua LP2M.
8. Wakil Rektor II memastikan adanya dokumen pengelolaan pendanaan dan pembiayaan
penelitian yang mencakup perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit,
monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban atas anggaran untuk pendanaan dan
pembiayaan kegiatan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
9. Wakil Rektor II memastikan besaran anggaran penelitian setiap tahunnya yang dituangkan
pada RKAKL UIN Sunan Ampel Surabaya.
10. Wakil Rektor II memastikan berjalannya sistem monitoring dan evaluasi terhadap
penggunaan dana penelitian setiap tahunnya.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Pusat Penelitian dan Penerbitan sebagai perancang dan koordinator, dengan
melibatkan pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of
science program studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik
internal dan/atau eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya
4. LPM UIN Sunan Ampel Surabaya
5. LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya
6. Pascasarjana, Dekanat, Program Studi,
7. GKM UIN Sunan Ampel Surabaya
8. SPI UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
436
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
437
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek Pengendalian Standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
438
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
Manual pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian ditujukan untuk
melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENELITIAN
Manual Pelaksanaan Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian berlaku sejak sebuah
standar harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan penelitian oleh semua unit kerja
pada semua tingkat. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua Standar Sistem Penjaminan
Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;

LPM – UINSA
439
Sistem Penjaminan Mutu Internal

4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi Standar pendanaan
dan pembiayaan penelitian;
2. Melakukan sosialisasi isi Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian kepada seluruh
sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa Prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi Standar pendanaan dan pembiayaan
penelitian;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian sebagai tolok ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
Pedoman/Panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi Standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
440
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
441
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Pendanaan dan
Pembiayaan Penelitian
A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
442
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian bertujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian berlaku setelah
pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian. Evaluasi ini dilakukan untuk
memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan
standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, manual ini
berlaku untuk semua standar pendanaan dan pembiayaan penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi Standar
Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas

LPM – UINSA
443
Sistem Penjaminan Mutu Internal

penyelenggaraan pendidikan tinggi telah sesuai dengan isi Standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurnaan
sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
oleh jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan
evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pusat Penelitian dan Penerbitan untuk yang di tingkat universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
444
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
445
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Pendanaan dan
Pembiayaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
446
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian di UIN
Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian sehingga pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN


DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian berlaku
sejak pelaksanaan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian telah dievaluasi pada tahap
sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar pendanaan
dan pembiayaan penelitian terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat
diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian.

LPM – UINSA
447
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENELITIAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pejabat Pusat Penelitian dan Penerbitan dan Lembaga Penjaminan Mutu di tingkat
universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas, dan unit kendali mutu di tingkat jurusan
sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,

LPM – UINSA
448
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
449
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan
tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan
dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
450
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
Manual peningkatan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian bertujuan untuk
meningkatkan secara bekelanjutan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian pada setiap
akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENELITIAN
Manual peningkatan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian dilakukan.
Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar
dengan rumusan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
setelah standar terpenuhi. Selain itu, manual ini berlaku untuk semua standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian adalah tindakan menilai isi standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian yang didasarkan, antara lain pada :

LPM – UINSA
451
Sistem Penjaminan Mutu Internal

a. Hasil pelaksanaan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar pendanaan dan pembiayaan penelitian adalah durasi atau masa berlakunya
suatu standar pendanaan dan pembiayaan penelitian sesuai dengan aspek yang diatur di
dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian sehingga menjadi
standar pendanaan dan pembiayaan penelitian baru yang lebih tinggi dari pada Standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan Standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian yang lebih tinggi tersebut sebagai Standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan dan Lembaga Penjaminan Mutu pada berbagai
tingkatan (jurusan, fakultas dan universitas) sesuai dengan struktur dan kewenangan baik
pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
452
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
453
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Pendanaan dan


Pembiayaan Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
454
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Peneitian
B. RASIONAL STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Penelitian. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia
profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel
Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan
peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya.
Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan,
program studi maupun dosen yang bertanggunglawab dalam perannya sebagai perancang,
penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan
penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya di antaranya:
Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Penanggungjawab dan penentu kebijakan pendanaan
1. Rektor
dan pembiayaan penelitian.
Koordinator, mengendalikan, memonitoring dan
Kepala Pusat Penelitian dan
2. mengevaluasi pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan
Penerbitan
penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Menggunakan dana sesuai peruntukannya dan
3. Peneliti membuat laporan penggunaan dana dan hasil
penelitian.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan
pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Penelitian adalah proses langkah sistematis yang dilakukan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan yang dirumuskan oleh peneliti.
2. Langkah sistematis didefinisikan sebagai prosedur dan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti mulai membuat rencana (proposal) penelitian, melaksanakan penelitian, dan
menyusun laporan hasil penelitian.

LPM – UINSA
455
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Melaksanakan penelitian didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh peneliti mulai
dari menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik
simpulan hasil penelitian sehingga didapatkan pengetahuan baru sesuai pertanyaan
penelitian yang dirumuskan peneliti.
4. Peneliti adalah orang yang melaksanakan semua proses dan kegiatan penelitian.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN


Pendanaan dan pembiayaan penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya memenuhi standar
berikut:
1. UIN Sunan Ampel wajib menyediakan dana penelitian internal.
2. Selain dari anggaran penelitian internal UIN Sunan Ampel Surabaya, pendanaan penelitian
dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di
luar negeri, atau dana dari masyarakat.
3. Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai: (a) perencanaan penelitian; (b)
pelaksanaan penelitian; (c) pengendalian penelitian; (d) pemantauan dan evaluasi
penelitian; (e) pelaporan hasil penelitian; dan (f) diseminasi hasil penelitian.
4. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pemimpin UIN Sunan
Ampel Surabaya.
5. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian yang
digunakan untuk membiayai: (a) manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian; (b)
peningkatan kapasitas peneliti; dan (c) insentif publikasi ilmiah atau insentif Kekayaan
Intelektual (KI).

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
1. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuspen) menjamin tersedianya dana penelitian
dan pembiayaan penelitian.
2. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuspen) mengatur perencanaan penelitian,
pelaksanaan penelitian, pelaporan hasil penelitian, dan diseminasi hasil penelitian.
3. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuspen) mewakili pemimpin perguruan tinggi
mengatur mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian.
4. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuspen) menjamin tersedianya dana
pengelolaan penelitian.
5. Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Kapuspen) mengatur dana pengelolaan penelitian.

LPM – UINSA
456
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Peneitian
G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
PENELITIAN
Semua atau 100% pernyataan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian terpenuhi
oleh setiap jenis penelitian.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar pendanaan dan pembiayaan penelitian ini harus
diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus
dilengkapi dengan prosedur (SOP) pendanaan dan pembiayaan penelitian.

LPM – UINSA
457
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

9 STANDAR IMPLEMENTASI
INTEGRATED TWIN TOWERS
DALAM PENELITIAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Integrated Twin Tower dalam Penelitian

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
458
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENELITIAN
Manual penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
merancang, merumuskan, dan menetapkan standar integrated Twin Tower dalam penelitian
dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah
budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENELITIAN
Manual ini berlaku ketika penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian UIN
Sunan Ampel Surabaya mulai dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

LPM – UINSA
459
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar integrated Twin Tower dalam penelitian adalah olah pikir untuk
menghasilkan standar integrated Twin Tower dalam penelitian yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
pengembangan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) dan penetapan standar
integrated Twin Tower dalam penelitian yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar integrated Twin Tower dalam penelitian adalah menuliskan isi setiap
Penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ke dalam bentuk pernyataan
lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree
(ABCD).
3. Menetapkan standar integrated Twin Tower dalam penelitian adalah tindakan persetujuan
dan pengesahan standar integrated Twin Tower dalam penelitian sehingga standar integrated
Twin Tower dalam penelitian dinyatakan berlaku.
4. Uji Publik adalah mensosialisasikan draf isi penelitian kepada publik untuk mendapatkan
penguatan terhadap relevansi rumusan isi penelitian yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN


Penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian dilakukan melalui langkah-
langkah berikut:
1. Menjadikan Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik pijak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan penetapan standar integrated Twin Tower dalam
penelitian.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis isi penelitian.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang isi penelitian yang akan dibuat standarnya,
terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dan mengujinya dengan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian dengan
menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf penetapan standar integrated Twin Tower dalam
penelitian dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan penetapan standar integrated Twin Tower dalam
penelitian dengan memperhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan review dan verifikasi pernyataan penetapan standar integrated Twin Tower

LPM – UINSA
460
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan
dalam penelitian untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan
penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan penetapan standar integrated Twin Tower dalam
penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.
12.
G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB
Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Pusat Penelitian dan Penerbitan sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program studi, para dosen core of science program studi di
UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar penelitian baik internal dan/atau eksternal, sesuai
dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
461
Sistem Penjaminan Mutu Internal

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang penelitian atau yang berkaitan dengan
penelitian.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
462
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Integrated Twin Tower dalam Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
463
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENELITIAN
Manual pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk untuk
melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENELITIAN
Manual pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini berlaku ketika
ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan penelitian oleh semua dosen,
Mahasiswa dan JFT (Jabatan Fungsional Tertentu).

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar integrated Twin Tower dalam penelitian adalah aktivitas atau
kegiatan yang harus dipatuhi untuk mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal
sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau Borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

LPM – UINSA
464
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan
F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM
PENELITIAN
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar integrated
Twin Tower dalam penelitian.
2. Melakukan sosialisasi isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian kepada seluruh
dosen.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan standar integrated Twin Tower dalam
penelitian.
4. Melaksanakan kegiatan penelitian dengan menggunakan standar integrated Twin Tower
dalam penelitian sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Tim Pusat Penelitian dan Penerbitan.
3. Pejabat struktural yang diatur oleh standar SPMI yang bersangkutan, dan/atau;
4. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan standar
integrated Twin Tower dalam penelitian.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
465
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
466
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan

MANUAL EVALUASI
Standar Integrated Twin Tower dalam Penelitian

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
467
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini bertujuan
untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, Manual ini bertujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED


TWIN TOWER DALAM PENELITIAN
Manual evaluasi pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian berlaku
setelah pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian dilakukan, maka dilakukan
evaluasi untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini
juga berlaku untuk semua standar integrated Twin Tower dalam penelitian yang telah
ditetapkan.

LPM – UINSA
468
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan
E. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Evaluasi adalah melakukan analisis terhadap proses penelitian agar diketahui apakah
proses tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar integrated Twin Tower dalam
penelitian.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penelitian yang dilakukan
secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan penelitian telah sesuai dengan
isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dengan standar, dan segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu hasil penelitian.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
mutu penelitian.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
mutu penelitian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENELITIAN
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir evaluasi pelaksanaan standar integrated Twin
Tower dalam penelitian yang mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan
evaluasi yang telah ditetapkan oleh pusat penelitian.
2. Mengklasifikasikan semua temuan baik dalam bentuk penyimpangan terhadap standar
maupun ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar
integrated Twin Tower dalam penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar integrated Twin Tower dalam
penelitian baik yang sukses maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

LPM – UINSA
469
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan penetapan standar integrated Twin Tower
dalam penelitian, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
470
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Integrated Twin Tower dalam Penelitian

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi
pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c)
pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep
Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
471
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENELITIAN


Manual pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian di UIN
Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar integrated Twin
Tower dalam penelitian sehingga pelaksanaan standar tersebut telah tercapai/terpenuhi dan
tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR


INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN
Manual pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini
berlaku ketika pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian telah dievaluasi,
selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar integrated Twin Tower
dalam penelitian terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua standar integrated Twin
Tower dalam penelitian.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan penetapan standar
integrated Twin Tower dalam penelitian sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan
standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar
integrated Twin Tower dalam penelitian.

LPM – UINSA
472
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan
F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER
DALAM PENELITIAN
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi
standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
integrated Twin Tower dalam penelitian yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga Penjaminan Mutu di tingkat universitas dan Gugus Kendali Mutu di tingkat
fakultas sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
473
Sistem Penjaminan Mutu Internal

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
474
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan

MANUAL PENINGKATAN
Standar Integrated Twin Tower dalam Penelitian

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan Standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Dalam pelaksanaan standar, tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar
merupakan tahap penting yang menjadi bagian dari aspek pengendalian standar. Selain
memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat
menggunakan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang
telah ditetapkan. Adapun tahap tersebut mencakup tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a)
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan,
serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan
secara berkesinambungan dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan
konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
475
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


Manual peningkatan standar integrated Twin Tower dalam penelitian di UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan standar integrated Twin Tower
dalam penelitian pada setiap akhir siklus pelaksanan penelitian di UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENELITIAN
Manual peningkatan standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini berlaku setelah
Setelah pengendalian pelaksanaan peningkatan standar integrated Twin Tower dalam penelitian
dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan
standar dengan rumusan standar integrated Twin Tower dalam penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian
setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua standar integrated Twin Tower
dalam penelitian yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar integrated Twin Tower dalam penelitian adalah tindakan menilai isi
standar integrated Twin Tower dalam penelitian yang didasarkan, antara lain pada:

LPM – UINSA
476
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
Dalam PenelitianLulusan
a. Hasil pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar integrated Twin Tower dalam penelitian adalah durasi atau masa berlakunya
suatu standar integrated Twin Tower dalam penelitian dengan aspek yang diatur di
dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENELITIAN
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait, tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan.
3. Mengevaluasi isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
4. Melakukan revisi isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian sehingga menjadi
standar integrated Twin Tower dalam penelitian baru yang lebih tinggi dari pada standar
integrated Twin Tower dalam penelitian sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam standar integrated Twin Tower
dalam penelitian yang lebih tinggi tersebut sebagai standar integrated Twin Tower dalam
penelitian yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Pejabat struktural pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas yang terkait dengan
pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan

LPM – UINSA
477
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar integrated Twin Tower dalam penelitian,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
2. Panduan rapat tinjauan SPMI.
3. Formulir/daftar revisi Pengguna sarana dan prasarana penelitian.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
478
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian

Standar Integrated Twin Tower dalam Penelitian

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
479
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN


Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian mutu isi penelitian diperlukan standar integrated Twin Tower dalam penelitian.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi,
pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya
untuk secara periodik dan terus menerus mengevaluasi, mengoreksi, dan meningkatkan mutu
isi penelitian.
Agar penjaminan mutu pelaksanaan penelitian melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan maka diperlukan ukuran, patokan, dan spesifikasi sebagai tolok
ukurnya. Oleh karena itu perlu adanya standar integrated Twin Tower dalam penelitian yang
akan menjadi tolok ukur baik bagi institusi penelitian dan penerbitan, pimpinan fakultas,
jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai
perancang, penilai, dan pembaruan isi penelitian.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya
adalah sebagai berikut:
Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
1. Lembaga Penjamin Mutu Mengawasi dan memonitong terhadap pelaksanaan
(LPM) kegiatan
2. Lembaga Penelitian &
Melakukan implementasi standar integrated Twin
Pengabdian kepada
Tower dalam penelitian dalam setiap kegiatan
Masyarakat (LP2M)
3. Dekan Pimpinan di tingkat Fakultas dalam melaksanakan
proses tridarma PT
4. Dosen Pengguna/pelaksana penelitian

LPM – UINSA
480
Standar Integrated Twin Tower
dalam Penelitian
D. ISTILAH DAN DEFINISI
Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar integrated Twin Tower dalam
penelitian UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi
kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut sebagai berikut:
1. Twin tower adalah makna filosofis visioner yang menerangkan tentang visi besar UIN
Sunan Ampel Surabaya di masa yang akan datang dalam mencetak out put (lulusan)
mahasiswa selama menempuh perkuliahan.
2. Twin tower secara makna dan aksi adalah proses integrasi disiplin keilmuan umum dan
keilmuan agama dalam satu dimensi spiritualitas yaitu tauhid berupa keesaan Allah SWT.
3. Seluruh dimensi keilmuan maupun rencana aksi nyata harus bermuara kepada kesatuan
tauhid yang disebut dengan integrated twin tower.
4. Rencana aksi dimaksud adalah seluruh aktivitas tri dharma perguruan tinggi, baik
pendidikan, penelitian, maupun penelitian, baik yang dilakukan oleh dosen maupun
mahasiswa harus mengacu kepada integrated twin tower dimaksud.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN


Standart penelitian di UIN Sunan Ampel Surabaya memenuhi Integrated Twin Towers berikut:
1. Isi penelitian mengacu kepada paradigma keilmuan integrated Twin Towers: (a) penguatan
ilmu-ilmu keislaman murni tapi langka; (b) integrasi keilmuan keislaman pengembangan
dengan keilmuan sosial humaniora; (c) pembobotan keilmuan sains dan teknologi dengan
keilmuan keislaman.
2. Proses penelitian mengacu kepada prinsip keilmuan integrated Twin Towers: mengacu pada
platform pendidikan UIN Sunan Ampel yang membanggun nilai-nilai karakter cerdas,
berbudi luhur, dan bermartabat (building character qualities:for the smart pious and honourable
nation)

F. STRATEGI STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN


1. Lembaga Penjamin Mutu (LPM) sebagai leading sector melakukan monitoring dan evaluasi
serta men-endorse kepada seluruh civitas akademika dalam menjalankan standar integrated
Twin Tower dalam penelitian
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) pengarus utamaan standar
integrated Twin Tower dalam penelitian dalam setiap kegaiatan.
3. Para pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya mendorong agar terwujud standar integrated
Twin Tower dalam penelitian dalam setiap aktivitas kemahasiswaan maupun dosen.
4. Pimpinan Fakultas (Dekan dan wakil dekan) mendorong agar setiap kegiatan menekankan
kepada standar integrated Twin Tower dalam penelitian.

LPM – UINSA
481
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi sebagai pelaksana proses akademik di program
studi melakukan rapat koordinasi dengan dosen pengampu mata kuliah berbasis hasil
penelitian.
6. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi melakukan pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas dosen dalam melaksanakan penelitian.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENELITIAN


Semua atau 100% pernyataan isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian terpenuhi
oleh setiap dosen pengampu mata kuliah.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar integrated Twin Tower dalam penelitian ini harus
diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya
dan harus dilengkapi dengan Prosedur (SOP) Isi penelitian.

LPM – UINSA
482
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

1 STANDAR
HASIL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Standar Hasil PKM

MANUAL PENETAPAN
Standar Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar mengikuti
prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilaksanakan melalui mekanisme
yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Seluruh unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar untuk mengevaluasi
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
483
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora, serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar hasil pengabdian kepada masyarakat ditujukan mewujudkan
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu manual ini ditujukan untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar hasil pengabdian kepada masyarakat dalam upaya
peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga tercipta budaya mutu UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar hasil pengabdian kepada masyarakat berlaku sejak standar hasil
pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang,
dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar hasil pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan olah pikir untuk
menghasilkan standar hasil pengabdian kepada masyarakat yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
penjabaran standar hasil pengabdian kepada masyarakat Standar Nasional Pendidikan
Tinggi dan penetapan standar hasil pengabdian kepada masyarakat yang khas UIN Sunan
Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
484
Standar Hasil PKM

2. Merumuskan standar hasil pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan menuliskan isi
setiap standar hasil pengabdian kepada masyarakat ke dalam bentuk pernyataan lengkap
dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan Degree
(ABCD).
3. Menetapkan standar hasil pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan persetujuan dan
pengesahan standar hasil pengabdian kepada masyarakat sehingga standar hasil
pengabdian kepada masyarakat dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah kegiatan melakukan pelacakan tentang tuntutan hasil pengabdian
kepada masyarakat bidang ilmu atau program studi serta survei tentang tuntutan hasil
pengabdian kepada masyarakat.
5. Uji publik adalah kegiatan mensosialisasikan draf standar hasil pengabdian kepada
masyarakat kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan
standar yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Penetapan standar hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu landasan
merancang hingga menetapkan standar hasil pengabdian kepada masyarakat
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat dilanggar.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis hasil pengabdian kepada
masyarakat.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang hasil pengabdian kepada masyarakat yang akan
dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar hasil pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan
rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar hasil pengabdian kepada masyarakat
dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan
saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar hasil pengabdian kepada masyarakat dengan
memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar hasil pengabdian kepada
masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar hasil pengabdian kepada masyarakat UIN
Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

LPM – UINSA
485
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan universitas, fakultas, jurusan/program tudi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. TIM PPM (Pusat Pengabdian Masyarakat) pada LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat) UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Senat UIN Sunan Ampel
4. Rektor UIN Sunan Ampel

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
486
Standar Hasil PKM

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
487
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
488
Standar Hasil PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN HASIL PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat bertujuan
untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya terkait pengabdian kepada masyarakat.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN HASIL


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat berlaku sejak
sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan pelaksanaan hasil pengabdian kepada
masyarakat oleh semua unit kerja pada semua tingkat. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk
semua Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.

LPM – UINSA
489
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN HASIL PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT.
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pelaksanaan
hasil pengabdian kepada masyarakat;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat kepada
seluruh sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat sebagai tolok ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan
Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperluan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pelaksanaan hasil
pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
490
Standar Hasil PKM

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
491
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
492
Standar Hasil PKM

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk
mengevaluasi pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR HASIL


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Evaluasi ini dilakukan
untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
manual ini juga berlaku untuk semua standar hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah
ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar hasil
pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
493
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pengabdian


kepada masyarakat yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh
aktivitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan isi standar
hasil pengabdian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurnaan
sistem mutu, dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Pelaksanaan pengabdian masyarakat akan dipantau dan dievaluasi oleh penilai.
2. Pada akhir pelaksanaan pengabdian masyarakat, setiap Tim Pengabdian Masyarakat
melaporkan kegiatan hasil pengabdian masyarakat dalam bentuk luaran Pengabdian
Masyarakat di publikasi ke jurnal nasional atau international.
3. Lakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun yang
gagal dipenuhi.
4. Buat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Laporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

LPM – UINSA
494
Standar Hasil PKM

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;


4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
495
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
496
Standar Hasil PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR HASIL


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat di UIN
Sunan Ampel Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar hasil
pengabdian kepada masyarakat sehingga pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada
masyarakat telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR HASIL


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian ini berlaku sejak pelaksanaan isi standar hasil pengabdian kepada
masyarakat telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perlu tindakan pengendalian
berupa koreksi agar standar hasil pengabdian kepada masyarakat terpenuhi. Selain itu, manual
ini juga berlaku untuk semua standar hasil pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah kegiatan melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar hasil
pengabdian kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar
dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar
hasil pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
497
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar hasil
pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
498
Standar Hasil PKM

10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
499
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
500
Standar Hasil PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual peningkatan standar hasil pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan standar hasil pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan pada setiap
akhir siklus pelaksanaan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual peningkatan standar hasil pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat dilakukan.
Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar
dengan rumusan standar hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan
sebelumnya, serta untuk meningkatkan isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat setelah
standar terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk semua standar hasil pengabdian
kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat secara periodik dan
berkelanjutan.

LPM – UINSA
501
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Evaluasi standar hasil pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan menilai isi standar
hasil pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar hasil pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau masa berlakunya
suatu standar hasil pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspek yang diatur di
dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Memelajari laporan hasil pengendalian standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi standar
hasil pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar hasil
pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar hasil pengabdian
kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar hasil pengabdian kepada
masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
502
Standar Hasil PKM

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar hasil pengabdian kepada masyarakat,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
503
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Hasil Pengabdian Kepada


Masyarakat
A. VISI, MISI, DAN TUJUAN
1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

B. RASIONAL STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn
mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset mengakibatkan

LPM – UINSA
504
Standar Hasil PKM

perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus melakukan
evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
Diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan
Standar Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat yang akan menjadi tolok ukur baik bagi
pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam
perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat
di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:

Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Mengarahkan hasil pengabdian kepada masyarakat di
1. Rektor
tingkat universitas
Melakukan penjaminan mutu isi pengabdian kepada
2 LPM
masyarakat di tingkat universitas
Mengkoordinir hasil pengabdian kepada masyarakat di
3 LPPM
tingkat universitas
Monitoring hasil pengabdian kepada masyarakat di
4 Dekan
tingkat fakultas
Membantu dekan memonitor hasil pengabdian kepada
6. Wakil Dekan I
masyarakat di tingkat fakultas.
Membantu LPM memonitor hasil pengabdian kepada
7. Ketua Jurusan
masyarakat di tingkat fakultas.
Mendelegasikan pelaksanaan pembelajaran kepada
8. Ketua Program Studi
dosen di program studi.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar hasil pengabdian kepada masyarakat
UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan
pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil
pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudaya-
kan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa

LPM – UINSA
505
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Hasil pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud adalah:


a. penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian
sivitas akademika yang relevan;
b. pemanfaatan teknologi tepat guna;
c. bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
d. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Hasil pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi
berikut:
1. Menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Merupakan penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan
keahlian sivitas akademika yang relevan; pemanfaatan teknologi tepat guna; dan bahan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bahan ajar atau modul pelatihan untuk
pengayaan sumber belajar.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Pimpinan universitas menyelenggarakan tersedianya sarana dan prasarana pendukung
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat
universitas.
2. Dekan, ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan
mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat Fakultas, dan program studi.
3. Sekurang-kurangnya setahun sekali diadakan pelatihan menulis artikel ilmiah dan hasil-
hasil pengabdian kepada masyarakat.
G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
1. Jumlah kegiatan dan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian kepada
masyarakat.
2. Jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat.
3. Kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat.
4. Sarana prasarana pedukung meningkat.

H. DOKUMEN TERKAIT
Untuk melaksanakan isi standar hasil pengabdian kepada masyarakat harus memperhatikan
pula kaitannya dengan standar lain di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus melengkapi
dengan prosedur (SOP) pelaksanaan standar hasil pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
506
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

2 STANDAR
ISI PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

MANUAL PENETAPAN
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan Standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
507
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
merancang, merumuskan, dan menetapkan standar isi pengabdian kepada masyarakat dalam
upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya
mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika standar isi
pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya mulai dirancang, dirumuskan,
dan ditetapkan.

LPM – UINSA
508
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar isi pengabdian kepada masyarakat adalah olah pikir untuk
menghasilkan standar isi pengabdian kepada masyarakat yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kegiatan ini merupakan penjabaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan
penetapan standar isi pengabdian kepada masyarakat yang khas UIN Sunan Ampel
Surabaya.
2. Merumuskan standar isi pengabdian kepada masyarakat adalah menuliskan isi setiap
standar isi pengabdian kepada masyarakat ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh
dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar isi pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan persetujuan dan
pengesahan standar isi pengabdian kepada masyarakat sehingga standar isi pengabdian
kepada masyarakat dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan penelsuran tentang tuntunan isi pengabdian kepada
masyarakat serta survei tentang tuntunan isi pengabdian kepada masyarakat dari para
mitra atau stakeholder.
5. Uji publik adalah menyosialisasikan draf isi pengabdian kepada masyarakat kepada publik
untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan isi pengabdian kepada
masyarakat yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Penetapan standar isi pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui langkah-langkah
berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan
akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar isi pengabdian kepada
masyarakat.
2. Mengumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar isi pengabdian kepada masyarakat.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysisisi pengabdian kepada
masyarakat.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang isi pengabdian kepada masyarakat yang akan
dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar isi pengabdian kepada masyarakat dengan
menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar isi pengabdian kepada masyarakat
dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.

LPM – UINSA
509
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Merumuskan kembali pernyataan standar isi pengabdian kepada masyarakat dengan


memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan pengeditan dan memverifikasi pernyataan standar isi pengabdian kepada
masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan
penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar isi pengabdian kepada masyarakat UIN
Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Surabaya sebagai perancang dan koordinator.
2. Tim PPM (Pusat Pengabdian Masyarakat) pada LPPM (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
510
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pengabdian kepada masyarakat
atau yang berkaitan denganya
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir / Template standar.

LPM – UINSA
511
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
512
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, bertujuan untuk
melaksanakan/memenuhi Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika sebuah
standar harus dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh semua unit
kerja pada semua tingkat, manual ini juga berlaku untuk semua Standar dalam Sistem
Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
513
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam
standar.
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar isi
pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi isi standar isi pengabdian kepada masyarakat kepada seluruh sivitas
akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar isi pengabdian kepada masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik Perguruan Tinggi dengan
menggunakan standar isi pengabdian kepada masyarakat sebagai tolak ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim PPM UIN Sunan Ampel Surabaya, dan/atau;
2. Dosen

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar isi pengabdian
kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah

LPM – UINSA
514
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
515
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan Standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
516
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan
untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk mengevaluasi
pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Evaluasi ini dilakukan
untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini
juga untuk semua standar isi pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
517
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pengabdian masyarakat telah sesuai dengan isi standar penilaian kepada
masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu pengabdian masyarakat
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian yang dimaksudkan
untuk penyempurnaan sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar standar isi pengabdian kepada
masyarakat oleh jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan
rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor
dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar isi pengabdian kepada
masyarakat yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses
maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam
pedoman evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara
berjenjang di tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. LP2M
2. Tim PPM UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Dosen

LPM – UINSA
518
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
519
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi

LPM – UINSA
520
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat di UIN
Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar isi
pengabdian kepada masyarakat sehingga pelaksanaan standar isi pengabdian kepada
masyarakat telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang
diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini
berlaku ketika pelaksanaan isi standar isi pengabdian kepada masyarakat telah dievaluasi
pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar
isi pengabdian kepada masyarakat terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk selanjutnya
diterapkan semua standar isi pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
521
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar isi pengabdian
kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diper-
baiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar isi pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar isi
pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar isi pengabdian
kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
isi pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar isi pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. PPM UIN Sunan Ampel
3. Pejabat struktural di tingkat fakultas sesuai standar yang bersangkutan

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor

LPM – UINSA
522
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
523
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
524
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai
keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual peningkatan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini bertujuan
untuk meningkatkan secara berkelanjutan standar isi pengabdian kepada masyarakat pada
setiap akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual peningkatan standar isi pengabdian kepada masyarakat ini berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar isi pengabdian kepada masyarakat dilakukan.
Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan
standar dengan rumusan standar isi pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar isi pengabdian kepada masyarakat setelah
standar terpenuhi. Selain itu juga berlaku untuk semua standar isi pengabdian kepada
masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
525
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa definisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki standar isi pengabdian kepada masyarakat secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar isi pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan menilai isi standar isi
pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar isi pengabdian kepada masyarakat pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar isi pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau masa berlakunya
suatu standar isi pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspek yang diatur di
dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar isi pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar isi pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar isi pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi standar
isi pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar isi pengabdian
kepada masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar isi pengabdian
kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar isi pengabdian kepada
masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Senat universitas
2. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
3. PPM UIN Sunan Ampel
4. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas yang terkait dengan pelaksanaan isi
standar isi pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
526
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar isi pengabdian kepada masyarakat,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
527
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
528
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

B. RASIONAL STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar isi pengabdian kepada
masyarakat. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari
dunia profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel
Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan
peningkatan mutu isi pengabdian kepada masyarakat.
Diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan
standar isi pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan
fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya
sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan
Ampel Surabaya adalah:

No. Pihak yang Tanggung Jawab


Bertanggung Jawab
Mengarahkan isi pengabdian kepada masyarakat di
1. Rektor
tingkat universitas
Melakukan penjaminan mutu isi pengabdian
2. LPM
kepada masyarakat di tingkat universitas
Mengkoordinir isi pengabdian kepada masyarakat
3. PPM
di tingkat Universitas
Monitoringisi pengabdian kepada masyarakat di
4. Dekan/Direktur
fakultas/pascasarjana yang dipimpinnya.
Membantu dekan dalam proses monitoring isi
Wakil Dekan I/Wakil
5. pengabdian kepada masyarakat di level
Direktur
fakultas/pascasarjana.
Membantu LPM dalam proses penjaminan mutu isi
6. Ketua Jurusan pengabdian kepada masyarakat di tingkat
fakultas/pascasarjana
Monitoring isi pengabdian kepada masyarakat di
7. Ketua Program Studi
tingkat program studi

LPM – UINSA
529
Sistem Penjaminan Mutu Internal

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Agar tidak menimbulkan perbedaan pemahaman terhadap istilah yang digunakan
dalam standar isi pengabdian kepada masyarakat, maka dipandang perlu untuk
didefinisikan. Beberapa istilah tersebut di antaranya:
1. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Standar nasional pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem
pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Isi pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya yang dilaksanakan oleh dosen
dan mahasiswa sebagai pelaksana memenuhi standart berikut:
1. Merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat.
2. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat mengacu pada standar
hasil pengabdian kepada masyarakat.
3. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat bersumber dari hasil
penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
4. Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi: (a) hasil
penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna; (b)
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan
masyarakat; (c) teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat; (d) model pemecahan masalah,
rekayasa sosial, dan/atau rekomendasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau (e) Kekayaan Intelektual (KI)
yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Lembaga Penjaminan mutu melaksanakan sosialisasi standar isi pengabdian
masyarakat kepada seluruh sivitas akademika.
2. Pengiriman dosen untuk mengikuti workshop/seminar/klinik penyusunan proposal
pengabdian kepada masyarakat.
3. Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) di tingkat universitas mengatur alokasi dana
pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
530
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

4. Dosen melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai standar isi pengabdian


kepada masyarakat.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. ≥ 40% isi pengabdian kepada masyarakat adalah hasil penelitian dosen
2. ≥ 40% isi pengabdian kepada masyarakat dapat diterapkan langsung oleh masyarakat
3. ≥ 50% isi pengabdian kepada masyarakat berupa rekayasa sosial, model atau kebijakan.
4. ≥ 10% isi pengabdian kepada masyarakat mendapat HAKI.

H. DOKUMEN TERKAIT
1. Rencana induk pengabdian kepada masyarakat
2. Pedoman penulisan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari kemenristek Dikti
dan Kemenag
3. SOP pengajuan proposal penelitian dan pelaporan hasil pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
531
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

3 STANDAR
PROSES PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
532
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar proses pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk:
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar proses pengabdian kepada masyarakat dalam upaya
peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN
Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika standar
proses pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya mulai dirancang,
dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Standar proses pengabdian kepada masyarakat adalah merupakan kriteria minimal
tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.

LPM – UINSA
533
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:


a. Pelayanan kepada masyarakat;
b. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
c. Peningkatan kapasitas masyarakat; atau
d. Pemberdayaan masyarakat.
3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud wajib
mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta
keamanan pelaksanan, masyarakat, dan lingkungan.
4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah
satu dari bentuk pembelajaran harus diarahkan untuk memenuju capaian pembelajaran
lulusan dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan
dalam besaran satuan kredit semester.
6. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus diselenggarakan secara terarah, terukur,
dan terprogram.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Penetapan standar proses pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan tim perancangan, perumusan, dan penetapan standar proses pengabdian
kepada masyarakat,
2. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar proses pengabdian kepada masyarakat,
3. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.
4. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
5. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis standar proses pengabdian
kepada masyarakat.
6. Melaksanakan studi atau survei tentang pelaksanaan standar proses pengabdian kepada
masyarakat yang akan dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
7. Melakukan analisis hasil dari langkah no. 3 hingga no. 5 dengan mengujinya terhadap Visi
dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
8. Merumuskan draf awal standar proses pengabdian kepada masyarakat dengan
menggunakan rumus ABCD.
9. Memeriksa rumusan draf awal standar proses pengabdian kepada masyarakat dengan
menggunakan rumus ABCD.

LPM – UINSA
534
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

10. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar proses pengabdian kepada masyarakat
dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk mendapatkan
saran.
11. Merumuskan kembali pernyataan standar proses pengabdian kepada masyarakat dengan
memerhatikan hasil dari no. 10.
12. Melakukan pengeditan dan memverifikasi pernyataan standar proses pengabdian kepada
masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
13. Menyetujui rumusan standar proses pengabdian kepada masyarakat.
14. Menetapkan standar proses pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya
dibuat dan ditetapkan dalam bentuk surat keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar Referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
535
Sistem Penjaminan Mutu Internal

12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pengabdian kepada masyarakat atau
yang berkaitan denganya
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
536
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL PELAKSANAAN

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
537
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk:
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika
sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh semua
unit kerja pada semua tingkat, manual ini juga berlaku untuk semua Sistem Penjaminan Mutu
Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam
standar.

LPM – UINSA
538
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar proses
pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi isi standar proses pengabdian kepada masyarakat kepada seluruh
sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar proses pengabdian kepada masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar proses pengabdian kepada masyarakat sebagai tolak ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Pejabat yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP), pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai
isi standar proses pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
539
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
540
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
541
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
mengevaluasi pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Evaluasi ini dilakukan
untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini
juga untuk semua standar proses pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
542
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pengabdian masyarakat telah sesuai dengan isi standar penilaian kepada
masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu pengabdian masyarakat
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian dari isi Standar
Kompetensi Lulusan yang dapat mempengaruhi sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar proses pengabdian kepada
masyarakat oleh jurusan dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan
rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar proses pengabdian kepada masyarakat
yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam
pedoman evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara
berjenjang di tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar proses pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
543
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar proses pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
544
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam
Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit
yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang
diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

LPM – UINSA
545
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual
tersebut juga untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar sehingga pelaksanaan standar
proses pengabdian kepada masyarakat telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami
penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini
berlaku ketika pelaksanaan isi standar proses pengabdian kepada masyarakat telah dievaluasi
pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar

LPM – UINSA
546
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

proses pengabdian kepada masyarakat terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk selanjutnya
diterapkan semua standar proses pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar proses
pengabdian kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar
dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar proses pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh pelaksana isi standar
proses pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar proses
pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
proses pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar proses pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Pejabat yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar ini.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
547
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
548
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL PENINGKATAN
Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
549
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual peningkatan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
meningkatkan standar proses pengabdian kepada masyarakat secara bekelanjutan pada setiap
akhir siklus pelaksanan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PROSES PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar proses pengabdian kepada masyarakat ini berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar proses pengabdian kepada masyarakat dilakukan.
Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar
dengan rumusan standar proses pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar proses pengabdian kepada masyarakat
setelah standar terpenuhi. Selain itu juga berlaku untuk semua standar proses pengabdian
kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
550
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa defenisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki standar proses pengabdian kepada masyarakat secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar proses pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan menilai isi standar
proses pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar proses pengabdian kepada masyarakat pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar proses pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau masa berlakunya
suatu standar proses pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspek yang diatur di
dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar proses pengabdian kepada masyarakat.
2. Mempelajari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan standar proses
pengabdian kepada masyarakat yang akan ditingkatkan.
3. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
4. Mengevaluasi isi standar proses pengabdian kepada masyarakat.
5. Melakukan revisi isi standar proses pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi
standar proses pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar
proses pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
6. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar proses
pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar proses
pengabdian kepada masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar proses pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
551
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar proses pengabdian kepada masyarakat,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
552
Standar Proses
Pengabdian kepada Masyarakat

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
553
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidilan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian capaian pembelajaran lulusan diperlukan standar pelaksanaan pembelajaran.
Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi,
pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu
pelaksanaan pembelajaran.
Diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan
standar proses pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi tolok ukur baik bagi
pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam
perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap proses pengabdian kepada masyarakat di UIN
Sunan Ampel Surabaya adalah:

Pihak yang
No. Tanggungjawab
Bertanggungjawab
Pelaksana proses pengabdian di fakultas yang
1. Dekan
dipimpinnya.
Koordinator pelaksana proses pengabdian di semua
2. Wakil Dekan I program studi yang ada di fakultas yang
pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
3. Ketua Jurusan
pelaksanaan pengabdian.
Mendelegasikan pelaksanaan pengabdian kepada
4. Ketua Program Studi
dosen di program studi.

5. Dosen Pelaksana pengabdian.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar proses pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar
terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang

LPM – UINSA
554
Standar Proses
Pengabdian Kepada Masyarakat
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kegiatan.
2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:
a. Pelayanan kepada masyarakat;
b. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
c. Peningkatan kapasitas masyarakat; atau
d. Pemberdayaan masyarakat.
3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud wajib
mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta
keamanan pelaksana, masyarakat, dan lingkungan.
4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa maupun
dosen sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran harus diarahkan untuk memenuhi
capaian pembelajaran lulusan dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa maupun
dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester.
6. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus diselenggarakan secara terarah, terukur,
dan terprogram.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Proses pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi berikut:
1. Berupa pelayanan kepada masyarakat, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
bidang keahliannya, peningkatan kapasitas masyarakat atau pemberdayaan masyarakat.
2. Kegiatan wajib mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan,
serta keamanan pelaksana, masyarakat, dan lingkungan.
3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari
bentuk pembelajaran harus diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan
ketentuan peraturan di UIN Sunan Ampel Surabaya.
4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam
besaran Satuan Kredit Semester (SKS).
5. Diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dan Wadek 1 sebagai pelaksana
proses pengabdian kepada masyarakat melakukan rapat koordinasi dengan dosen
pendamping lapangan.
2. PPM melakukan pelatihan kepada DPL untuk meningkatkan kapasitas DPL dalam
melaksanakan proses pengabdian kepada masyarakat.
3. DPL memberikan pembekalan kepada mahasiswa di bawah kordinasi PPM

LPM – UINSA
555
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Terselenggaranya proses pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan standar minimal
yang ditentukan, mulai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar proses pengabdian kepada masyarakat ini harus
diperhatikan pula kaitannya dengan dan harus dilengkapi dengan Prosedur (Standar
Operasional Prosedur (SOP)) Pelaksanaan pembelajaran.

LPM – UINSA
556
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

4 STANDAR
PENILAIAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

MANUAL PENETAPAN
Standar Penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan pening-
katan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan
konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
557
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
merancang, merumuskan, dan menetapkan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah
budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual ini berlaku ketika penetapan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
UIN Sunan Ampel Surabaya mulai dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah olah pikir untuk
menghasilkan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat yang dibutuhkan untuk
mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan
penjabaran Standar Nasional Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi

LPM – UINSA
558
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

(SN DIKTI) dan penetapan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat yang khas
UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah menuliskan isi setiap
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan
utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan persetujuan
dan pengesahan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat sehingga standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat dinyatakan berlaku.
4. Uji Publik adalah mensosialisasikan draf isi penilaian pengabdian kepada masyarakat
kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan penilaian
pengabdian kepada masyarakat yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Penetapan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui langkah-
langkah berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik pijak dan tujuan
akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang
relevan dengan aspek kegiatan penetapan standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat.
3. Mencatat hal yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis isi Pengabdian kepada
Masyarakat.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang isi penilaian pengabdian kepada masyarakat
yang akan dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dan mengujinya
dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal penetapan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf penetapan standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan
eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan penetapan standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat dengan memperhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan review dan verifikasi pernyataan penetapan standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan
penulisan.
11. Mensahkan dan memberlakukan penetapan standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

LPM – UINSA
559
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya yang menetapkan standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat.
2. Tim LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Ampel Surabaya,
dan LPM yang terlibat dalam perancangan standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan PemerintahNomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pengabdian kepada masyarakat atau
yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
560
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
561
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk untuk
melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika
ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh
semua dosen, Mahasiswa dan JFT (Jabatan Fungsional Tertentu), serta untuk semua Sistem
Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah aktivitas atau
kegiatan yang harus dipatuhi untuk mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal
sebagaimana pernyataan dalam standar;

LPM – UINSA
562
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat kepada
seluruh dosen.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan penilaian pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. LPM dengan melibatkan beberapa dosen sebagai asesor.
2. LP2M dengan melibatkan beberapa dosen sebagai pembimbing dan mitra atau stakeholder

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan

LPM – UINSA
563
Sistem Penjaminan Mutu Internal

PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
564
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

MANUAL EVALUASI
Standar Penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan Standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
565
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini
bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat berlaku
setelah pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat atau sebelum
pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat dilakukan, maka
dilakukan evaluasi untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk semua standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
566
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi merupakan kegiatan melakukan analisis terhadap proses pengabdian kepada
masyarakat agar diketahui apakah proses tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan
pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan isi standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dengan standar, dan segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu hasil pengabdian kepada masyarakat.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
mutu pengabdian kepada masyarakat.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
mutu pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir evaluasi pelaksanaan standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat yang mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana
pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Mengklasifikasikan semua temuan baik dalam bentuk penyimpangan terhadap standar
maupun ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat baik yang sukses maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan sesuai dengan struktur dan
kewenangan baik pada tingkat fakultas maupun universitas.
2. Dosen dan mitra atau stakeholder yang ditunjuk oleh LP2M sebagai pelaksana isi standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
567
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan penetapan standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Penetapan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
568
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
569
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR ISI PELAKSA-


NAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat di
UIN Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat sehingga pelaksanaan standar tersebut telah tercapai/
terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ini
berlaku ketika pelaksanaan isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat telah
dievaluasi, selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi agar standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan penetapan standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan
pemenuhan standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan
pemenuhan isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh
pelaksana isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
570
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan
rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas dan gugus kendali mutu di tingkat
fakultas sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Tim LP2M yang bertanggungjawab pada standar yang bersangkutan.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman

LPM – UINSA
571
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;


11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
572
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

MANUAL PENINGKATAN
Standar Penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
573
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Manual peningkatan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan
Ampel Surabaya bertujuan untuk meningkatkan secara bekelanjutan Standar Isi Lulusan
pada setiap akhir siklus pelaksanan pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel
Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat ini berlaku
setelah pengendalian pelaksanaan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar penilaian
pengabdian kepada masyarakat setelah standar terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk
semua standar penilaian pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
574
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan menilai isi
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar penilaian pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau masa
berlakunya suatu standar penilaian pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspek
yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait, tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan.
3. Mengevaluasi isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar
penilaian pengabdian kepada masyarakat.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan sesuai dengan struktur dan
kewenangan baik pada tingkat Universitas maupun fakultas.
2. Tim Pengabdian Mayarakat (PPM) pada LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya yang terkait
dengan pelaksanaan isi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
575
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
2. Panduan rapat tinjauan SPMI.
3. Formulir/daftar revisi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
576
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat

Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
577
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian mutu pengabdian kepada masyarakat diperlukan standar penilaian pengabdian
kepada masyarakat. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan
dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan
Ampel Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus mengevaluasi, mengoreksi, dan
meningkatkan mutu isi pengabdian kepada masyarakat.
Diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan
standar penilaian pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi tolok ukur baik bagi
pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam
perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan
Ampel Surabaya adalah:
No. Pihak yang Tanggung Jawab
Bertanggung jawab
1. Ketua LP2M Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
2. Gugus Kendali Mutu Memonitoring pelaksanaan penilaian pengabdian
Fakultas kepada masyarakat
3. Program Studi Melakukan penilaian pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar penilaian pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi
kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut sebagai berikut:
1. Pengabdian kepada Masyarakat adalah percobaan laboratorium atau lapangan,
2. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Standar nasional pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal tentang
sistem pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh

LPM – UINSA
578
Standar Penilaian Pengabdian
kepada Masyarakat
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
5. Penilaian edukatif merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus
meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat.
6. Penilaian objektif merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan bebas dari
pengaruh subjektivitas;
7. Penilaian akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria dan
prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
8. Penilaian transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat
diakses oleh semua pemangku kepentingan.
9. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
10. Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri dari dosen tetap UIN Sunan Ampel
Surabaya, dosen tetap Universitas.
11. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di UIN Sunan Ampel
Surabaya.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Penilaian pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi
berikut:
1. Terintegrasi, yakni paling sedikit memenuhi unsur (a) edukatif, yang merupakan penilaian
untuk memotivasi pelaksana agar terus meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat;
(b) objektif, merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan bebas dari pengaruh
subjektivitas; (c) akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria
dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat; dan
(d) transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat
diakses oleh semua pemangku kepentingan.
2. Memperhatikan prinsip penilaian dan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan
standar proses pengabdian kepada masyarakat
3. Kriteria minimal penilaian hasil meliputi (a) tingkat kepuasan masyarakat; (b) terjadinya
perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai dengan sasaran
program; (c) dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara
berkelanjutan; (d) terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta
pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi; atau (e) teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat
dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
4. Penilaian dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel,
dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil
pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
579
Sistem Penjaminan Mutu Internal

F. STRATEGI STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


1. Membekali semua pimpinan fakultas dan program studi dengan standar nasional
pendidikan tinggi tentang pengabdian kepada masyarakat serta upaya pencapaian visi dan
misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Melakukan sosialisasi standar penilaian pengabdian kepada masyarakat kepada seluruh
sivitas akademika dan mitra atau stakeholder UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaan penilaian pengabdian
kepada masyarakat program studi lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya
4. Mengadakan seminar publikasi pengabdian kepada masyarakat.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan secara
terintegrasi dan memenuhi prinsip penilaian yang edukatif, objektif, akuntabel dan
transparan.
2. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat telah memperhatikan
kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada
masyarakat.
3. Penilaian hasil pengabdian kepada masyarakat telah memenuhi tingkat kepuasan
masyarakat, terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat
sesuai dengan sasaran program, dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi
di masyarakat secara berkelanjutan, terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau
pembelajaran serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan
yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
4. Penilaian pengabdian kepada masyarakat dilakukan telah menggunakan metode dan
instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses
serta pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.

H. DOKUMEN TERKAIT
1. Rencana induk pengembangan pengabdian kepada masyarakat.
2. Renstra LP2M
3. Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat
4. Rubrik Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat.
5. Formulir Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat.
6. Hasil audit mutu internal dan tindak lanjut pemenuhan penilaian pengabdian kepada
masyarakat.

LPM – UINSA
580
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

5 STANDAR
PELAKSANAPENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
581
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk:
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, sebagai panduan bagi pejabat
struktural dan atau LPPM maupun dosen dan non dosen dalam menetapkan standar sesuai
dengan wewenang dan tugas masing-masing untuk mewujudkan budaya mutu. Petunjuk
dalam merumuskan dan menetapkan standar SPMI dan ditetapkan kembali apabila standar
telah tercapai. Acuan dalam merancang, merumuskan dan menetapkan standar mutu sebagai
upaya peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat secara terus-menerus dan
berkelanjutan sehingga budaya mutu tercipta di UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika
standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya mulai
dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

LPM – UINSA
582
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan
metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya (PP No. 102 Tahun 2000).
2. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menjadi panduan untuk menentukan sistem
manajemen mutu Organisasi.
3. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal apa yang
dibutuhkan dalam SPMI. Kegiatan ini dapat berupa menjabarkan 8 standar nasional
pendidikan yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci.
4. Merumuskan standar adalah menuliskan isi setiap standar ke dalam bentuk pernyataan
lengkapan utuh dengan menggunakan rumus ABCD (Audience, Behaviour, Condition, and
Degree).
5. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga
standar yang telah ditetapkan dinyatakan berlaku.
6. Uji publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku kepentingan
internal dan/atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan sebagai standar.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Penetapan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Kepala lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat membuat dan merumuskan
draft standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat. Dalam membuat draft, LPPM
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Visi misi UIN Sunan Ampel Surabaya
b. Peraturan perundang-undangan yang relevan dan berlaku sesuai kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
c. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan analisa SWOT
d. Melakukan studi banding/survei kepada pemangku kepentingan internal dan / eksternal
e. Mendapatkan saran dari pemangku kepentingan internal dan / eksternal
2. LPM menjamin kebenaran isi draft standar dengan melakukan pemeriksaan, pengeditan dan
verifikasi pernyataan standar berikut indikator-indikatornya.
3. LPM mengembalikan draft yang telah diperiksa dan memberikan masukan kepada LPPM.
4. LPPM melakukan perbaikan pada draft dan mengajukan draft standar kepada rektor.
5. Rektor melakukan rapat pimpinan terbatas untuk membahas dan melakukan pengesahan
draft standar dalam bentuk Surat Keputusan (SK).

LPM – UINSA
583
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagai lembaga yang merancang standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat bersama dengan tim penyusun.
2. LPPM sebagai lembaga yang merancang pedoman persyaratan/kualifikasi akademik pelaksana
pengabdian kepada masyarakat.
3. Senat sebagai lembaga legislatif universitas dan berperan serta dalam merumuskan, menganalisis
draft standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
4. Rektor sebagai pimpinan universitas yang menetapkan hasil finalisasi dari standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1958);

LPM – UINSA
584
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pengabdian kepada masyarakat atau
yang berkaitan denganya
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
585
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan Standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
586
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
bertujuan untuk: mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, Manual ini
bertujuan untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini berlaku ketika
sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh semua
unit kerja pada semua tingkat, manual ini juga berlaku untuk semua Sistem Penjaminan Mutu
Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam
standar.

LPM – UINSA
587
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ke seluruh
sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pelaksana pengabdian kepada
masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik Perguruan Tinggi dengan
menggunakan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat sebagai tolak ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP), pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai
isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
588
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
589
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan Standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
590
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
mengevaluasi pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat berlaku
setelah pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat atau sebelum
pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat dilakukan.
Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan
kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Manual ini juga untuk semua standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
591
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pengabdian masyarakat telah sesuai dengan isi standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu pengabdian masyarakat
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian dari isi standar
pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pemantauan secara periodeik terhadap ketercapaian
isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan pemantauan
perlu memperhatikan:
a. Pernyataan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
b. SOP terkait kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dipantau
c. Dokumen/Formulir terkait standar maupun SOP
2. Dalam melakukan pemantauan, LPM mencatat dan merekam:
a. Semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan atau sejenisnya dari
penyenggaraan kegiatan yang tidak sesuai dengan standar pelaksana pengabdian kepada
masyarakat
b. Ketidaklengkapan dokumen seperti prosedur, instruksi kerja, formulir dan lainnya dari
setiap standar maupun SOP yang dilaksanakan
3. LPM memeriksa dan mempelajari penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar.
4. LPM membuat laporan tertulis secara periodik tentang hasil monitoring dan evaluasi serta
memberikan laporan kepada LPPM disertai dengan rekomendasi pengendalian.
5. LPPM menerima laporan serta memberikan tanggapan terhadap rekomendasi dalam bentuk
tindak lanjut perbaikan.
6. LPM memantau hasil perbaikan yang telah dilakukan.

LPM – UINSA
592
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas, dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas, jurusan dan prodi yang terkait
dengan pelaksanaan isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
3. LPPM sesuai dengan kewenangannya.
4. Semua pihak yang terkait dalam pengendalian terhadap pelaksana pengabdian kepada
masyarakat

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.

LPM – UINSA
593
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam
penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit
yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang
diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.
2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

LPM – UINSA
594
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.


3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual
tersebut juga untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar pelaksana pengabdian kepada
masyarakat sehingga pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat telah
tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini
berlaku ketika pelaksanaan isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat telah
dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi
agar standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat terpenuhi. Manual ini juga berlaku
untuk selanjutnya diterapkan semua standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan standar
dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan

LPM – UINSA
595
Sistem Penjaminan Mutu Internal

isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh pelaksana Isi
standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas, jurusan dan prodi yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
3. LPPM sesuai dengan kewenangannya.
4. Semua pihak yang terkait dalam pengendalian terhadap pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
596
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada
masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
597
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
598
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual tersebut juga untuk
meningkatkan secara berkelanjutan standar kualifikasi, kompetensi/kemampuan pelaksana
pengabdian kepada masyarakat dalam menghasilkan produk pengabdian kepada masyarakat
yang terintegrasi dalam pengabdian kepada masyarakat dan penelitian serta bermanfaat bagi
masyarakat luas.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini berlaku
setelah pengendalian pelaksanaan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat setelah standar terpenuhi. Selain itu juga berlaku untuk
semua standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
599
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa defenisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan menilai isi
standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau masa
berlakunya suatu standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspek
yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi
standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar
pelaksana pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar pelaksana
pengabdian kepada masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas, jurusan dan prodi yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
3. LPPM sesuai dengan kewenangannya.

LPM – UINSA
600
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat,
dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
601
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
602
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

B. RASIONAL STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn melaksanakan Tri
Darma Perguruan Tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan dan bermanfaat
bagi masyarakat dan UIN Sunan Ampel, maka diperlukan standar pelaksana pengabdian
kepada masyarakat. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat mengacu pada kebijakan
dasar sebagai arah kebijakan, strategi kerjasama serta pendanaan Pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel yang responsif terhadap peluang dan kesempatan untuk dapat
memanfaatkan sumber hibah internal, eksternal dan kegiatan ilmiah yang terkait dengan
pengembangan mutu program studi. Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah
dosen UIN Sunan Ampel. Sesuai dengan standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
yang telah dibuat maka pelaksana juga melibatkan mahasiswa dan sivitas akademika lainnya.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksana pengabdian kepada masyarakat di UIN
Sunan Ampel Surabaya adalah:
Pihak yang
No. Tanggungjawab
Bertanggungjawab
Menetapkan pedoman persyaratan kualifikasi
1. Rektor
pelaksana pengabdian kepada masyarakat
1. Melaksanakan pelatihan pengabdian kepada
Masyarakat bagi pelaksana pengabdian kepada
masyarakat.
2. Ketua LPPM
2. Mengendalikan, memonitoring dan mengeva-
luasi pedoman persyaratan kualifikasi pelaksana
pengabdian kepada masyarakat
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
Wadek 1, Ketua Jurusan, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam
3.
Ketua Program Studi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat

4. Dosen Pelaksana pengabdian kepada masyarakat

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar pelaksana pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar
terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal kemampuan
pelaksana di lingkungan UIN Sunan Ampel dengan kualifikasi tertentu untuk
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
603
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria minimal pelaksana pengabdian


kepada masyarakat yang memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan dan sesuai
dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran
kegiatan.
3. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat ditentukan berdasarkan:
a. Kualifikasi akademik dan
b. Hasil pengabdian kepada masyarakat
4. Kualifikasi akademik adalah jabatan akademik yang disandang oleh Dosen sebagai ketua
tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat berdasarkan ketentuan/persyaratan institusi.
5. Kualifikasi mahasiswa adalah mahasiswa yang berstatus aktif di UIN Sunan Ampel
Surabaya
6. Kualifikasi masyarakat adalah penerima manfaat pengabdian kepada masyarakat.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Pelaksana pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya harus memenuhi
ketentuan berikut:
1. Memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian,
jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.
2. Dipilih berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada masyarakat.
3. Kemampuan pelaksana menentukan kewenangan melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ditetapkan oleh
peraturan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Lembaga Penjaminan Mutu dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
melakukan sosialiasasi SPMI tentang Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) merancang pelatihan
pengabdian kepada masyarakat bagi semua dosen dan mahasiswa.
3. UIN Sunan Ampel memaksimalkan penggunaan sarana prasarana untuk mendukung
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan mekanismenya diatur melalui prosedur
koordinasi dengan LPPM.
4. Program studi berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat yang mendukung keunggulan yang diharapkan pada visi dan misi program
studi dan institusi.

LPM – UINSA
604
Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Minimal terdapat usulan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 10% dari
jumlah keseluruhan dosen setiap tahun.
2. Pengajuan usulan kegiatan pengabdian kepada mayarakat oleh para dosen sesuai dengan
bidang keahliannya.
3. Terbentuk produk PPM yang merupakan hasil dari pelaksanaan pengabdian yang relevan
dengan kajian atau penelitian yang dilakukan sebelumnya, minimal satu produk
persemester.
4. Memiliki kedalaman sasaran kegiatan, hingga dapat menjawab permasalahan yang terjadi
di masyarakat/ kelompok sasaran.
5. Ada publikasi atau perolehan HKI, minimal satu produk persemester.
6. Ada kemanfaatan yang dirasakan masyarakat yang diukur dengan survei kepuasan mitra.
7. Ada kolaborasi dengan pemerintah, industri, masyarakat baik lokal maupun global.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ini harus
diperhatikan pula kaitannya dengan kelengkapan dokumen-dokumen berikut:
1. Rencana Induk Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Ampel
Surabaya
2. Prosedur Operasional Standar atau POS Pengabdian kepada Masyarakat.
3. Panduan Penulisan Proposal kegiatan Pengabdian Kepada Masarakat
4. Panduan Penulisan Laporan Kemajuan Pengabdian UIN Sunan Ampel Surabaya
5. Panduan Penulisan Laporan Akhir Pengabdian UIN Sunan Ampel Surabaya
6. POS Mekanisme Publikasi Hasil PPM
7. Form Kepuasan Mitra
8. Form Pengukuran Hasil PPM
9. Form Kerjasama Mitra

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Tinggi.
2. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
3. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
6. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)

LPM – UINSA
605
Sistem Penjaminan Mutu Internal

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
9. Resntra UIN Sunan Ampel Surabaya 2014 - 2019

LPM – UINSA
606
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

6 STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
607
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat bertujuan
untuk: mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu untuk merancang,
merumuskan, dan menetapkan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga terciptalah
budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat ini berlaku
ketika standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel
Surabaya mulai dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat adalah olah pikir
untuk menghasilkan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang
dibutuhkan untuk peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan bidang

LPM – UINSA
608
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan bagi sivitas
akademika UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar sarana
dan prasarana pengabdian kepada masyarakat Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN
DIKTI) dan penetapan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang
khas UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat adalah
menuliskan isi setiap standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat dalam
bentuk pernyataan lengkap dan utuh.
3. Menetapkan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan
persetujuan dan pengesahan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
sehingga standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah melakukan pencarian tentang tuntutan standar sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat serta survei tentang tuntutan standar sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat.
5. Uji publik adalah menyosialisasikan draf standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat kepada publik dan atau sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan standar sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Penetapan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis terhadap sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat yang ada.
5. Melaksanakan studi atau survey tentang sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat yang akan dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 sampai nomor 4 dengan mengujinya terhadap
Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat dengan
menggunakan rumus ABCD, PAR dan atau CBR.

LPM – UINSA
609
Sistem Penjaminan Mutu Internal

8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat dengan memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan review dan verifikasi pernyataan standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan
penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan
pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program
studi di lingkup UIN Sunan Ampel Surabaya, dan pakar keilmuan baik internal dan/atau
eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya.
2. LPPM secara umum dan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat secara khusus sebagai
pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
4. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
610
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pengabdian kepada masyarakat atau
yang berkaitan denganya
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
611
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
612
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, Manual ini
bertujuan untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat ini
berlaku ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat oleh semua unit kerja pada semua tingkat, manual ini juga berlaku untuk semua
Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam
standar.

LPM – UINSA
613
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat ke
seluruh sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat sebagai tolak
ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa Standar
Operasional Prosedur (SOP), pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai
isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
614
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
615
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
616
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

2. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual
tersebut juga untuk mengevaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
berlaku setelah pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat atau
sebelum pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa
secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga untuk semua standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
617
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pengabdian masyarakat telah sesuai dengan isi standar sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu pengabdian masyarakat
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
sistem mutu pengabdian kepada masyarakat.
6. Observasi adalah pengamatan terhadap temuan bukti ketidaksesuaian terhadap bukti dari
isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang dapat
mempengaruhi sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat oleh LPPM mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan
evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
618
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
619
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam
penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit
yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang
diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan

LPM – UINSA
620
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

teknologi yang unggul dan berdaya saing.


b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Selain itu, manual tersebut juga untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat sehingga pelaksanaan standar sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpang-
an dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ini berlaku ketika pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan pengendalian
berupa koreksi agar standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat terpenuhi.
Manual ini juga berlaku untuk selanjutnya diterapkan semua standar sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
621
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuhan
standar dapat diperbaiki.
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan
isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh
pelaksana isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN


PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas dan gugus kendali mutu di tingkat fakultas,
sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
622
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
623
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
624
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual
tersebut juga untuk meningkatkan secara berkelanjutan standar sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat dalam menghasilkan produk pengabdian kepada masyarakat
yang terintegrasi dalam penelitian sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR SARANA DAN PRASA-


RANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat ini
berlaku setelah pengendalian pelaksanaan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian
antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat yang telah ditetapkan sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar
sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat setelah standar terpenuhi. Selain itu
juga berlaku untuk semua standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang
telah ditetapkan.

LPM – UINSA
625
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa defenisi istilah yang dipakai di sini adalah:
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat secara periodik
dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan
menilai isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan,
antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau
masa berlakunya suatu standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat sesuai
dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat sehingga
menjadi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih
tinggi dari pada standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar sarana
dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat Fakultas dan Universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas, jurusan dan program studi yang terkait
dengan pelaksanaan isi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
626
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

3. LPPM sesuai dengan kewenangannya.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
627
Sistem Penjaminan Mutu Internal

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
628
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

B. RASIONAL STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalarn menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian pembelajaran lulusan diperlukan standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan
dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat mengakibatkan perlunya UIN Sunan
Ampel Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi, dan
peningkatan mutu standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.
Diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan
para pemangku kepentingan. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan
standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi tolok ukur
baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab
dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:

Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Bertanggungjawab atas keberadaan sarana dan
1. Rektor
prasarana pengabdian kepada masyarakat
Bertanggugjawab atas mutu sarana dan prasarana
2. LPM
pengabdian kepada masyarakat
Pelaksana proses penggunaan sarana dan prasarana
3. LPPM
pengabdian kepada masyarakat di tingkat universitas.
Pengguna sarana dan prasarana pengabdian kepada
4. Dosen
masyarakat

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar
terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Sarana adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengabdian kepada
masyarakat.

LPM – UINSA
629
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang sarana dan pasarana yang diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada
masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat.
4. Peralatan pengabdian kepada masyarakat adalah sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat yang harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan dan keamanan yang secara langsung digunakan untuk:
a. Memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit yang terkait dengan
penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola perguruan tinggi dan area
sasaran kegiatan.
b. Proses pembelajaran
c. Kegiatan Penelitian
5. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu
komunikasi dalam pengabdian kepada masyarakat.
6. Sumber belajar adalah segala bentuk sumber informasi selain buku, seperti jurnal, majalah,
surat kabar, situs (website), compact disk, modul teori, dan pedoman pengabdian kepada
masyarakat.
7. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang
berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi untuk mendukung
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
8. Bentuk pengabdian berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan merupakan
kegiatan dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
otentik, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

LPM – UINSA
630
Standar Sarana & Prasarana
Pengabdian kepada Masyarakat

E. PERNYATAAN ISI STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya harus
memenuhi berikut:
1. Dapat menunjang proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil
pengabdian kepada masyarakat.
2. Fasilitas di kampus yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling
tidak terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola UIN Sunan Ampel
Surabaya dan area sasaran kegiatan, proses pembelajaran dan kegiatan penelitian.
3. Sarana dan prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan,
dan keamanan.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. UIN Sunan Ampel Surabaya memberdayagunakan penggunaan sarana prasarana untuk
mendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan mekanismenya diatur melalui
prosedur tertentu yang berkoordinasi dengan LPPM
2. UIN Sunan Ampel Surabaya menyosialisasikan standar sarana dan prasarana kepada dosen
dan mahasiswa
3. UIN Sunan Ampel Surabaya merancang kegiatan pelatihan pengabdian kepada masyarakat

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Universitas minimal menyiapkan 1 desa binaan yang dapat digunakan untuk pengabdian
kepada masyarakat
2. Fakultas minimal memiliki 1 laboratorium/bengkel

H. DOKUMEN TERKAIT
1. Rencana Induk Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
2. Pedoman Penulisan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari Diktis
3. SOP Pengajuan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat dan Pelaporan
4. SOP Peminjaman Sarana dan Prasarana
5. Formulir Peminjaman Sarana dan Prasarana

LPM – UINSA
631
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

7 STANDAR PENGELOLAAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENETAPAN
Standar Pengelolaan Pengabdian
kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
632
Standar Pengelolaan PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial
humaniora, serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat ditujukan:
1. untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya;
2. untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga
terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pengabdian yang ilmu-ilmu
keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-
nilai keislaman baik di tingkat universitas, fakultas, maupun program studi dengan
menerapkan siklus mutu yang berupa alur perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring-
evaluasi. Dengan demikian pemanfaatan manual mutu ini diharapkan dapat:
a. mendorong, mengakomodasi, dan memfasilitasi pengembangan penelitian-penelitian
dasar dalam artian pengabdian yang dilakukan berdasarkan riset dan terapan yang
berstandar nasional dan internasional.
b. mendorong dikembangkannya kegiatan-kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat luas.
c. mendorong para tenaga edukatif (dosen) interdisipliner untuk menumbuh kembangkan
kelompok bidang ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains dan
teknologi serta pengabdian yang berorientasi pada produk yang dihasilkan serta dapat
dimanfaatkan masyarakat pengguna untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
633
Sistem Penjaminan Mutu Internal

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Manual penetapan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat atau sebelum pengendalian
pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Evaluasi ini
dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
manual ini berlaku juga untuk semua standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang
telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merumuskan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yaitu dengan
menuliskan isi setiap standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk
pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour,
Competence, dan Degree disingkat ABCD.
2. SWOT analysis adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam kegiatan pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
3. Uji publik adalah menyosialisasikan draf standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan
standar yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Penetapan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui langkah-
langkah berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu landasan
merancang hingga dan menetapkan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis terhadap pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang
akan dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya
terhadap visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.

LPM – UINSA
634
Standar Pengelolaan PKM

7. Merumuskan draf awal standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dengan


menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
dengan memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan review dan verifikasi pernyataan standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan
Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
2. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
635
Sistem Penjaminan Mutu Internal

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
636
Standar Pengelolaan PKM

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Pengelolaan Pengabdian
kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
637
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk
melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan Ampel
Surabaya terkait pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN PENGELOLA-


AN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
penetapan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat atau sebelum evaluasi
pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Evaluasi ini
dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
manual ini juga berlaku untuk semua standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang
telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;

LPM – UINSA
638
Standar Pengelolaan PKM

2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi Kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT.
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pelaksanaan
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
kepada seluruh sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan
konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sebagai
tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperluan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pelaksanaan
penngelolaan pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
639
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
640
Standar Pengelolaan PKM

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Pengelolaan Pengabdian
kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
641
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat berlaku
setelah pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat atau sebelum
pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat. Evaluasi ini
dilakukan untuk memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara
pelaksanaan standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
manual ini juga berlaku untuk semua standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang
telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
642
Standar Pengelolaan PKM

2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pengabdian


kepada masyarakat yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh
aktivitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan isi standar
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu produk/jasa.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah temuan bukan ketidaksesuaian yang dimaksudkan untuk penyempurnaan
sistem mutu; dapat bersifat mengarah kepada ketidaksesuaian.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar pelaksanaan pengelolaan pengabdian
kepada masyarakat mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM).
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar pelaksanaan pengelolaan pengabdian
kepada masyarakat yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi dalam pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan LPM.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat Struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

LPM – UINSA
643
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;


4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
644
Standar Pengelolaan PKM

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Pengelolaan Pengabdian
kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
645
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat di
UIN Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi standar
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sehingga pelaksanaan standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan
dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLA-


AN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
berlaku sejak pelaksanaan isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat telah
dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjunya perlu tindakan pengendalian berupa koreksi
agar standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, manual ini juga berlaku
untuk semua standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah kegiatan melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sehingga penyimpangan/kegagalan pemenuh-
an standar dapat diperbaiki.

LPM – UINSA
646
Standar Pengelolaan PKM

2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan


isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi oleh pelaksana isi
standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDI-


AN KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga penjaminan Mutu di tingkat universitas dan gugus kendali mutu di tingkat
fakultas, sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
647
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
648
Standar Pengelolaan PKM

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pengelolaan Pengabdian
Kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
649
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan pada
setiap akhir siklus pelaksanaan masing-masing standar UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat berlaku setelah
pengendalian pelaksanaan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan.
Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar
dengan rumusan standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan
sebelumnya, serta untuk meningkatkan isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
setelah standar terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk semua standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
650
Standar Pengelolaan PKM

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat secara periodik dan
berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat adalah tindakan menilai isi
standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat pada waktu
sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat adalah durasi atau masa
berlakunya suatu standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspek
yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. Memelajari laporan hasil pengendalian standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi
standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada
standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan
struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
651
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Peningkatan Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
652
Standar Pengelolaan PKM

Standar Pengelolaan Pengabdian


kepada Masyarakat

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
653
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam mengembangkan
pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset mengakibatkan perlunya UIN
Sunan Ampel Surabaya untuk secara periodik dan terus menerus melakukan evaluasi, koreksi,
dan peningkatan mutu pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Diperlukan ukuran,
patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat melalui proses evaluasi, koreksi, dan pengembangan tersebut berjalan
secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan para pemangku kepentingan.
Hal tersebut mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan standar pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas,
jurusan, program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai
perancang, penilai, dan pembaharuan pelaksanaan pembelajaran.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:
Pihak yang
No. Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Menetapkan standar pengelolaan pengabdian kepada
1. Rektor
masyarakat
Merumuskan kriteria minimal dalam hal
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
2. LPPM
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
3. Ketua Jurusan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tingkat
fakultas
Memetakan road map pengabdian masyarakat dan
4. Ketua Program Studi
mengarsip laporan pengabdian kepada masyarakat
5. Dosen Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
6. Mahasiswa Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat dipandang perlu untuk didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa
istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan dari

LPM – UINSA
654
Standar Pengelolaan PKM

institusi terkait hal tertentu.


2. Kebijakan SPMI UIN Sunan Ampel Surabaya adalah pemikiran, sikap, maupun pandangan
mengenai SPMI yang berlaku di UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Pengelolaan pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya harus
memenuhi berikut:
1. Dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola
pengabdian kepada masyarakat.
2. Kelembagaan pengelola pengabdian kepada masyarakat adalah Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), wajib (a) menyusun dan mengembangkan
rencana program pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis
(RSB) Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya: (b) menyusun dan
mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal kegiatan
pengabdian kepada masyarakat; (c) memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat; (d) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat; (e) melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; (f)
memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada
masyarakat; (g) memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada
masyarakat yang berprestasi; (h) mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat pada lembaga lain melalui kerja sama; (i) melakukan analisis
kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat; dan (j) menyusun laporan kegiatan pengabdian kepada
Masyarakat yang dikelolanya.
3. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib: (a) memiliki rencana strategis pengabdian kepada
masyarakat yang merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi; (b) menyusun
kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling sedikit menyangkut
aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum
serta mencerdaskan kehidupan bangsa; (c) menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan
lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan program
pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan; (d) melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam
melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat; (e) memiliki panduan tentang
kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada standar hasil,
standar isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat; (f) mendayagunakan
sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama pengabdian kepada

LPM – UINSA
655
Sistem Penjaminan Mutu Internal

masyarakat; (g) melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan
spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan (h) menyampaikan
laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menyeleng-
garakan program pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan data
pendidikan tinggi.

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
4. LPPM melakukan sosialisasi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat kepada
seluruh sivitas akademika;
5. Sosialisasi alokasi dana yang dianggarkan pada RKAKL UIN Sunan Ampel Surabaya;
6. LPPM melakukan sosialisasi panduan tentang pengabdian kepada masyarakat;
7. UIN Sunan Ampel Surabaya mengalokasikan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat;
8. Dosen membuat dan selalu mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik
secara mandiri maupun kelompok;
9. Monitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat rutin dilakukan terhadap
evaluasi proposal, pelaksanaan dan laporan akhir;
10. Audit mutu pengabdian kepada masyarakat satu tahun sekali.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
1. UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas
untuk mengelola pengabdian kepada masyarakat yaitu LPPM;
2. LPPM telah memiliki Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat (Renstra);
3. LPPM mempunyai peraturan dan system penjaminan mutu internal pengabdian kepada
masyarakat;
4. LPPM memfasilitasi pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat;
5. LPPM memfasilitasi desiminasi hasil pengabdian kerpada masyarakat;
6. UIN Sunan Ampel Surabaya monitoring dan evaluasi kinerja LPPM setahun sekali.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat ini harus
diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain di UIN Sunan Ampel Surabaya dan harus
dilengkapi dengan prosedur (SOP) pengelolaan pengabdian kepada masyarakat serta buku
pedoman pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
656
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

8 STANDAR
PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

MANUAL PENETAPAN
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
657
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora,
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual ini
bertujuan untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya peningkatan mutu secara terencana
dan berkelanjutan sehingga terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
berlaku sejak standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan
Ampel Surabaya pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat adalah
kegiatan olah pikir untuk menghasilkan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu anggaran UIN Sunan
Ampel Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) dan

LPM – UINSA
658
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

penetapan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang khas
UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat adalah
kegiatan menuliskan isi setiap standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan
Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat adalah
tindakan persetujuan dan pengesahan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat sehingga standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat dinyatakan berlaku.
4. Studi pelacakan adalah kegiatan melakukan pelacakan tentang standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
5. Uji publik adalah kegiatan mensosialisasikan draf standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi
rumusan standar yang ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Penetapan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan akhir,
mulai dari merancang hingga menetapkan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan aspek kegiatan penetapan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analysis pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat.
5. Melaksanakan studi atau survey tentang pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang akan dibuat standarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dengan mengujinya terhadap
visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan sosialisasi draft standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk
mendapatkan saran.

LPM – UINSA
659
Sistem Penjaminan Mutu Internal

9. Merumuskan kembali pernyataan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada


masyarakat dengan memerhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan review dan verifikasi pernyataan standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau
kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk keputusan.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Lembaga Penjaminan Mutu sebagai pengendali mutu (LPM)
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagai pelaksana (LPPM)
3. Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPkM)
4. Rektor sebagai penanggungjawab
5. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
6. Fakultas/ Pascasarjana

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

LPM – UINSA
660
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan atau yang berkaitan dengan
pendidikan.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
661
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Pengabdian kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
662
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
ditujukan untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
berlaku sejak sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan penyelenggaraan pengabdian
kepada masyarakat. Selain itu, manual ini berlaku untuk Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN
Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar SPMI adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk
mencapai ukuran, spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren;
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;

LPM – UINSA
663
Sistem Penjaminan Mutu Internal

4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang harus
diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar pendanaan
dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat;
2. Melakukan sosialisasi isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat kepada seluruh civitas akademika dan/atau tenaga kependidikan secara
periodik dan konsisten;
3. Menyiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat;
4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
sebagai tolok ukur pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai penanggungjawab
standar pengabdian kepada masyarakat
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

LPM – UINSA
664
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
665
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN


Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Pengabdian kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan
UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
666
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBI-


AYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat berlaku setelah pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Evaluasi ini dilakukan untuk
memantau, mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan
standar dengan rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, manual ini juga
berlaku untuk semua standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang
telah ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Evaluasi adalah melakukan pengukuran atas suatu proses atau suatu kegiatan agar
diketahui apakah proses atau kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
667
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek penyelenggaraan pengabdian


kepada masyarakat secara periodik, untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan isi standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang potensial yang dapat
mempengaruhi mutu pengabdian kepada masyarakat.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
sistem mutu.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem
mutu.
6. Observasi adalah semua temuan terhadap ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian
mayor untuk setiap butir standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat untuk penyempurnaan sistem mutu.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat yang mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana
pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat.
2. Mengklasifikasikan semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan
ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik yang sukses maupun
yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan di tingkat universitas dan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Wakil Rektor Bidang AUPK
2. Institusi Penjaminan Mutu pada tingkat universitas dan fakultas sesuai dengan struktur dan
kewenangannya.
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
4. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPkM)
5. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri .

LPM – UINSA
668
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada
Masyarakat.
2. Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat.
3. Panduan Audit Mutu Internal.
4. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
5. Formulir/Daftar Pengecekan.
6. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
669
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Pengabdian kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman
pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar
hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan
penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
670
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan isi
standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat sehingga pelaksanaan
standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat telah tercapai/terpenuhi
dan tidak mengalami penyimpangan dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN


DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat berlaku sejak pelaksanaan isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat telah dievaluasi pada tahap sebelumnya, selanjutnya perlu tindakan
pengendalian berupa koreksi agar standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat terpenuhi. Selain itu, manual ini juga berlaku untuk semua standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah kegiatan melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat sehingga ketidaksesuaian
pemenuhan standar dapat diperbaiki.

LPM – UINSA
671
Sistem Penjaminan Mutu Internal

2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan pemenuhan


isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat dapat dipenuhi
oleh pelaksana isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN


PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya,
dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
3. Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNGJAWAB
1. Lembaga Penjaminan Mutu sebagai tim pengendali kegiatan.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai penanggungjawab
standar pengabdian kepada masyarakat.
3. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPkM)
4. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

LPM – UINSA
672
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
673
Sistem Penjaminan Mutu Internal

MANUAL PENINGKATAN
Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Pengabdian kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk
mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang menjadi
bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau dan
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan
standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.
Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
674
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat secara berkelanjutan pada setiap akhir siklus pelaksanaan masing-masing standar
UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYA-


AN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
berlaku setelah pengendalian pelaksanaan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk menaikkan tingkat kesesuaian
antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat yang telah ditetapkan sebelumnya, serta untuk meningkatkan isi standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat setelah standar terpenuhi. Selain
itu, manual ini juga berlaku untuk semua standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
675
Sistem Penjaminan Mutu Internal

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat secara
periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat adalah
tindakan menilai isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat adalah durasi
atau masa berlakunya suatu standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Memelajari laporan hasil pengendalian standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut,
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen.
3. Mengevaluasi isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
sehingga menjadi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat baru
yang lebih tinggi dari pada standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang baru.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga Penjaminan Mutu sebagai tim pengendali kegiatan.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai penanggung jawab standar
pengabdian kepada masyarakat.
3. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPkM)
4. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.

LPM – UINSA
676
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Panduan Rapat Tinjauan SPMI.
3. Formulir/Daftar Revisi Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada
Masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
677
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Standar Pendanaan dan Pembiayaan


Pengabdian kepada Masyarakat

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut.
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai
karakter: untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character
Qualities: for the smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta
sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
678
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

B. RASIONAL STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Demi mencapai visi, misi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dikembangkanlah standar
pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya yang
bertujuan untuk:
1. Sarana mengomunikasikan kepada seluruh stakeholder tentang standar pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat yang berlaku di lingkungan UIN Sunan Ampel
Surabaya.
2. Landasan dan arah dalam menetapkan seluruh standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat dalam meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat
3. Bukti nyata bahwa UIN Sunan Ampel Surabaya telah memiliki dan mengimplementasikan
pengabdian kepada masyarakat sebagaimana diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan terkait tugas tridarma perguruan tinggi.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di
UIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut:
Nomor Pihak yang Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Penanggungjawab dan penentu kebijakan pendanaan
1. Rektor
dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Ketua LPM Pengendali mutu pengabdian kepada masyarakat
Koordinator, mengendalikan, memonitoring dan
mengevaluasi pelaksanaan pendanaan dan
3. Ketua LPPM
pembiayaan penelitian di UIN Sunan Ampel
Surabaya pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksana dan pembimbing pengabdian kepada
4. Dosen
masyarakat
5. Mahasiswa Pelaksana pengabdian kepada masyarakat

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Beberapa istilah yang akan digunakan dalam standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk
didefinisikan agar terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut didefinisikan sebagai
berikut:

LPM – UINSA
679
Sistem Penjaminan Mutu Internal

1. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan


(menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan) ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan
secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi oleh
metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala, fenomena alam dan/atau kemasyarakatan
tertentu.
3. Teknologi adalah penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup, serta peningkatan
keberlanjutan mutu kehidupan masyarakat.
4. Integrated Twin Towers adalah kolaborasi antara pilar keilmuan, pengetahuan agama, umum
dan sains secara utuh yang dimulai dari pengetahuan/pemahaman ayat-ayat qauliyah dan
kauniyah, ilmiyah dan alamiyah, teori dan amaliyah. Bagunan pemamanan ini dilanjutkan
dengan rasionalisasi sebagai bagian dari proses keyakinan atas kebenaran serta internalisasi
pemahaman dan keyakinan tersebut menuju implementasi sikap prilaku dan pola hidup
yang kaffah.
5. Sivitas akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.
6. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
dengan tugas utama menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi di universitas.
7. Pendanaan PKM adalah merupakan kriteria sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel
Surabaya wajib memenuhi:
1. UIN Sunan Ampel Surabaya wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian kepada
masyarakat.
2. Selain dari dana internal dari kampus, pendanaan pengabdian kepada masyarakat dapat
bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar
negeri, atau dana dari masyarakat.
3. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen digunakan untuk membiayai: (a)
perencanaan pengabdian kepada masyarakat; (b) pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat; (c) pengendalian pengabdian kepada masyarakat; (d) pemantauan dan evaluasi
pengabdian kepada masyarakat; (e) pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan (f)
diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
4. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada Masyarakat diatur oleh
keputusan rektor.

LPM – UINSA
680
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

F. STRATEGI PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Menyosialisasikan regulasi nasional standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat
2. Membuat perancangan program dan kebutuhan dengan hasil capaian pengabdian kepada
masyarakat yang maksimal
3. Melaksanakan isi standar pendanaan dan pembiayaan kepada masyarakat
4. Melakukan kajian capaian hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dosen
dan menyimulasikan dengan standar hasil capaian pengabdian kepada masyarakat untuk
menjadi UIN Sunan Ampel Unggul.
5. Melakukan penguatan kerjasama dalam pembiayaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGAB-


DIAN KEPADA MASYARAKAT
Indikator Rujukan
Indikator
Kinerja
Nomor Pernyataan Isi Standar Kinerja Utama
Tambahan LKPT Kriteria
(IKU)
(IKT)
1. UIN Sunan Ampel Surabaya Tersedianya Matriks
menyediakan dana internal dana PkM penilaian
untuk pengabdian kepada minimal Rp. satker
masyarakat agar kegiatan 5jt/dosen/tahun
pengabdian masyarakat dapat
berlangsung setiap tahunnya

2. Rektor UIN Sunan Ampel Terlaksananya Matriks


Surabaya mengupayakan Pkm yang penilaian
pendanaan pengabdian kepada didanai oleh: 1. satker
masyarakat dapat bersumber Luar negeri. 2.
dari pemerintah, kerja sama Dalam negeri
dengan lembaga lain di dalam diluar PT, 3. PT
maupun di luar negeri, atau atau mandiri
dana dari masyarakat untuk
keberlanjutan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
setiap tahun

LPM – UINSA
681
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Indikator Rujukan
Indikator
Kinerja
Nomor Pernyataan Isi Standar Kinerja Utama
Tambahan LKPT Kriteria
(IKU)
(IKT)
3. Dosen dan instruktur pelaksana Terealisasinya Matriks
pengabdian kepada masyarakat penggunaan penilaian
harus menggunakan pendanaan dana PkM satker
dan pembiayaan kegiatan berdasarkan
pengabdian kepada masyarakat PPEPP
untuk membiayai perencanaan
pengabdian kepada masyarakat;
pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat; pengenda-
lian pengabdian kepada
masyarakat; pemantauan dan
evaluasi pengabdian kepada
masyarakat; pelaporan pengab-
dian kepada masyarakat; dan
diseminasi hasil pengabdian
kepada masyarakat untuk setiap
siklus kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.

4. Rektor UIN Sunan Ampel Tersedianya Matriks


Surabaya menetapkan aturan aturan terkait penilaian
terkait mekanisme pendanaan mekanisme
pengabdian kepada masyarakat pendanaan PkM
untuk ditaati oleh semua
pelaksana kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.

5. UIN Sunan Ampel Surabaya Tersedianya Matriks


menyediakan dana pengelolaan dana PkM untuk penilaian
pengabdian kepada masyarakat pengelolaan
untuk membiayai: manajemen pengabdian
pengabdian kepada masyarakat kepada
yang terdiri atas; masyarakat

LPM – UINSA
682
Standar Pendanaan dan
Pembiayaan PKM

Indikator Rujukan
Indikator
Kinerja
Nomor Pernyataan Isi Standar Kinerja Utama
Tambahan LKPT Kriteria
(IKU)
(IKT)
a. kegiatan Kuliah Kerja yang
Nyata; workshop membiayai:
pelatihan/pembekalan manajemen
metodologi pengabdian pengabdian
kepada masyarakat, kepada
pemantauan dan evaluasi masyarakat
pelaksanaan, pelaporan dan yang terdiri atas
diseminasi hasil pengabdian seleksi proposal,
kepada masyarakat. pemantauan
dan evaluasi,
b. kegiatan
pelaporan, dan
Praktikum/Magang/Praktik
diseminasi hasil
Pengalaman Lapangan;
pengabdian
workshop
kepada
pelatihan/pembekalan
masyarakat; dan
metodologi pengabdian
kepada masyarakat, b. Tercapainya
pemantauan dan evaluasi peningkatan
pelaksanaan, pelaporan dan kapasitas
diseminasi hasil pengabdian pelaksana pada
kepada masyarakat. setiap tahun
anggaran.
c. seleksi proposal,
pemantauan dan evaluasi,
pelaporan, dan diseminasi
hasil pengabdian kepada
masyarakat;
d. seleksi RPS mata kuliah
yang berbasis pengabdian
kepada masyarakat,
pemantauan dan evaluasi,
pelaporan, dan diseminasi
hasil pengabdian kepada
masyarakat;.

LPM – UINSA
683
Sistem Penjaminan Mutu Internal

Indikator Rujukan
Indikator
Kinerja
Nomor Pernyataan Isi Standar Kinerja Utama
Tambahan LKPT Kriteria
(IKU)
(IKT)
e. seleksi kegiatan
pendampingan kepada
masyarakat yang dilakukan
secara mandiri,
pemantauan dan evaluasi,
pelaporan, dan diseminasi
hasil pengabdian kepada
masyarakat;
f. seleksi kegiatan
pendampingan kepada
masyarakat yang dilakukan
secara kelompok,
pemantauan dan evaluasi,
pelaporan, dan diseminasi
hasil pengabdian kepada
masyarakat;
g. peningkatan kapasitas
pelaksana pada setiap tahun
anggaran.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain di UIN Sunan Ampel
Surabaya dan harus dilengkapi dengan prosedur (SOP) pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat serta buku pedoman pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat.

LPM – UINSA
684
Universitas Islam Negeri
SUNAN AMPEL
Building Character Qualities: for the Smart, Pious, Honorable Nation

9 STANDAR IMPLEMENTASI
INTEGRATED TWIN TOWERS
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL PENETAPAN
Standar Integrated Twin Tower
dalam Pengabdian kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan dengan
mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan Standar. Kemudian,
untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
685
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENETAPAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual penetapan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, manual
tersebut juga untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar integrated Twin Tower
dalam penelitian dalam upaya peningkatan mutu secara terencana dan berkelanjutan sehingga
terciptalah budaya mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENETAPAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual ini berlaku ketika penetapan standar integrated Twin Tower dalam penelitian UIN
Sunan Ampel Surabaya mulai dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Merancang standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat adalah
olah pikir untuk menghasilkan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat yang dibutuhkan untuk mengembangkan mutu lulusan UIN Sunan Ampel
Surabaya. Kegiatan ini merupakan penjabaran standar Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SN DIKTI) dan penetapan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat yang khas UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Merumuskan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat adalah
menuliskan isi setiap standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumusan Audience,
Behaviour, Condition, and Degree (ABCD).

LPM – UINSA
686
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat
3. Menetapkan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat adalah
tindakan persetujuan dan pengesahan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat sehingga standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat dinyatakan berlaku.
4. Uji publik adalah menyosialisasikan draf isi standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat kepada publik untuk mendapatkan penguatan terhadap
relevansi rumusan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
yang akan ditetapkan.

F. PROSEDUR PENETAPAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Penetapan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjadikan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai titik pijak dan tujuan
akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengumpulkan dan mempelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang
relevan dengan aspek kegiatan penetapan standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.
3. Mencatat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan.
4. Melakukan evaluasi diri dengan melakukan SWOT analisis isi standar integrated Twin
Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
5. Melaksanakan studi atau survei tentang isi standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat yang akan dibuat standarnya, terhadap pemangku
kepentingan internal dan eksternal.
6. Melakukan analisis hasil dari langkah nomor 2 hingga nomor 4 dan mengujinya
dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
7. Merumuskan draf awal penetapan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Melakukan uji publik atau sosialisasi draf penetapan standar integrated Twin Tower
dalam pengabdian kepada masyarakat dengan mengundang pemangku kepentingan
internal dan eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Merumuskan kembali pernyataan penetapan standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan hasil dari nomor 8.
10. Melakukan review dan verifikasi pernyataan pada standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau
kesalahan penulisan.
11. Mengesahkan dan memberlakukan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya melalui penetapan dalam bentuk
keputusan.

LPM – UINSA
687
Sistem Penjaminan Mutu Internal

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


Pejabat atau petugas yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar ini adalah:
1. Tim Pusat Pengabdian kepada Masyarakat sebagai perancang dan koordinator, dengan
melibatkan pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan/Program Studi, para dosen core of
science program studi di UIN Sunan Ampel Surabaya, serta pakar Pengabdian kepada
Masyarakat baik internal dan/atau eksternal, sesuai dengan tugas, kewenangan, dan
bidang keahliannya.
2. Senat UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan PemerintahNomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan di bidang pengabdian kepada masyarakat atau
yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.
2. Ketersediaan peraturan dalam nomor 1.
3. Kuesioner untuk studi pelacakan atau untuk survei.
4. Formulir/template standar.

LPM – UINSA
688
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL PELAKSANAAN
Standar Integrated Twin Tower
dalam Pengabdian kepada Masyarakat
A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengevaluasi standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
689
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, untuk
untuk melaksanakan/memenuhi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Sunan
Ampel Surabaya

D. LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
ini berlaku ketika ketika standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
harus dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh semua dosen,
mahasiswa dan JFT (Jabatan Fungsional Tertentu), serta untuk semua unsur dalam Sistem
Penjaminan Mutu Internal UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Melaksanakan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
adalah aktivitas atau kegiatan yang harus dipatuhi untuk mencapai ukuran,

LPM – UINSA
690
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat
spesifikasi, patokan minimal sebagaimana pernyataan dalam standar;
2. Manual/prosedur adalah uraian tentang urutan langkah untuk mencapai sesuatu yang
ditulis secara sistematis, kronologis, logis, dan koheren.
3. Instruksi kerja atau disingkat IK adalah rincian daftar tugas yang harus dilakukan oleh
penerima tugas;
4. Formulir atau borang adalah instrumen tertulis dapat berupa checklist, template yang
harus diisi oleh penerima formulir atau borang berfungsi sebagai pelengkap dokumen
mutu.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Melakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar integrated
Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat kepada seluruh dosen.
3. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau
sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan standar
integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tolok ukur
pencapaian.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN
Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau;
2. Tim Pusat Pengabdian Masyarakat.
3. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang
bersangkutan, dan/atau;
4. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang
bersangkutan.

H. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, diperlukan ketersediaan dokumen tertulis berupa SOP,
pedoman/panduan atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi penetapan standar
integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.

I. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:

LPM – UINSA
691
Sistem Penjaminan Mutu Internal

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

LPM – UINSA
692
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL EVALUASI
Standar Integrated Twin Tower
dalam Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Evaluasi standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengevaluasi standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
693
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN


TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat ini bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain
itu, manual ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED


TWIN TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual evaluasi pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat berlaku setelah pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat atau sebelum pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower
dalam pengabdian kepada masyarakat dilakukan, maka dilakukan evaluasi untuk memantau,
mengecek atau memeriksa secara berkelanjutan kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan
rumusan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Manual ini juga berlaku untuk semua
standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

LPM – UINSA
694
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat
E. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Evaluasi adalah melakukan analisis terhadap proses pengabdian kepada masyarakat agar
diketahui apakah proses tersebut dilaksanakan sesuai dengan isi standar integrated Twin
Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemeriksaan adalah mengecek atau mengaudit semua aspek pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan secara berkala, untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan
pengabdian kepada masyarakat telah sesuai dengan isi standar integrated Twin Tower
dalam pengabdian kepada masyarakat.
3. Temuan adalah segala sesuatu yang menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang
potensial menyimpang terhadap standar; segala sesuatu yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dengan standar, dan segala sesuatu yang potensial untuk dapat
mempengaruhi mutu hasil pengabdian Masyarakat.
4. Ketidaksesuaian minor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap
mutu pengabdian kepada masyarakat.
5. Ketidaksesuaian mayor adalah ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap
mutu pengabdian kepada masyarakat.

F. PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER


DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Mendokumentasikan capaian-capaian butir evaluasi pelaksanaan standar integrated Twin
Tower dalam pengabdian kepada masyarakat yang mengacu pada pedoman evaluasi dan
rencana pelaksanaan evaluasi yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat.
2. Mengklasifikasikan semua temuan baik dalam bentuk penyimpangan terhadap standar
maupun ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian mayor untuk setiap butir standar
integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan.
3. Melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat baik yang sukses maupun yang gagal dipenuhi.
4. Membuat laporan tertulis sesuai dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman
evaluasi.
5. Melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara berjenjang di
tingkat fakultas dan universitas.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai
dengan struktur dan kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas.
2. Pejabat struktural pada tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan
pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

LPM – UINSA
695
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan PemerintahNomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual evaluasi pelaksanaan penetapan standar integrated Twin Tower
dalam pengabdian kepada masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan Evaluasi Pelaksanaan Penetapan Standar Integrated Twin Tower dalam Pengabdian
Masyarakat.
2. Panduan Audit Mutu Internal.
3. Panduan Penyusunan Rumusan Tindakan Koreksi.
4. Formulir/Daftar Pengecekan.
5. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
696
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Standar Integrated Twin Tower
dalam Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan
bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati.
Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan
dalam penyusunan dan penetapan standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar,
semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan standar-
standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

LPM – UINSA
697
Sistem Penjaminan Mutu Internal

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED


TWIN TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surbaya bertujuan untuk mengendalikan
pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat sehingga
pelaksanaan standar tersebut telah tercapai/terpenuhi dan tidak mengalami penyimpangan
dari yang diharapkan.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED


TWIN TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat ini berlaku ketika pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat telah dievaluasi. Selanjutnya perlu tindakan pengendalian
berupa koreksi agar standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Pengendalian adalah melakukan tindakan koreksi atas pelaksanaan penetapan Standar
standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat sehingga penyim-
pangan/kegagalan pemenuhan standar dapat diperbaiki.

LPM – UINSA
698
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat
2. Tindakan koreksi adalah tindakan perbaikan sehingga ketercapaian/kegagalan
pemenuhan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat dapat
dipenuhi oleh pelaksana isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat.

F. PROSEDUR PENGENDALIAN PELAKSANAAN STANDAR INTEGRATED TWIN


TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi
standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
2. Mengambil tindakan korektif terhadap setiap penyimpangan yang terjadi pada isi
standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil berupa
berita acara tindakan.
4. Memantau secara terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan.
5. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan
standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan yang disertai dengan saran dan
rekomendasi.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Lembaga Penjaminan Mutu di tingkat universitas dan Gugus Kendali Mutu di tingkat
fakultas sesuai tugas pokok masing-masing.
2. Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar yang
bersangkutan.
3. Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;

LPM – UINSA
699
Sistem Penjaminan Mutu Internal

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang


Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Prosedur pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat.
2. Formulir pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat.
3. Formulir hasil pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat.
4. Berita acara tindakan korektif.

LPM – UINSA
700
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat

MANUAL PENINGKATAN
Standar Integrated Twin Tower
dalam Pengabdian kepada Masyarakat

A. PENDAHULUAN
Peningkatan standar dilaksanakan dengan prinsip umum bahwa pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar
dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan
melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam penyusunan dan penetapan standar.
Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan UIN Sunan
Ampel Surabaya menetapkan secara standar-standar yang diberlakukan.
Tahap pemantauan dan evaluasi penerapan standar merupakan tahap penting yang
menjadi bagian dari aspek pengendalian standar dalam pelaksanaan standar. Selain memantau
dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan standar, pemimpin unit dapat menggunakan hasil
pemantauan dan evaluasi tersebut untuk mengendalikan standar yang telah ditetapkan.
Adapun tahap tersebut mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan, dan
pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan
peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan
dan konsisten. Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan
dan peningkatan berkelanjutan).

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.

LPM – UINSA
701
Sistem Penjaminan Mutu Internal

b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi


yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak
karimah, kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner,
sosial humaniora serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman;
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain;
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

C. TUJUAN MANUAL PENINGKATAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya bertujuan untuk meningkatkan secara
bekelanjutan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat pada
setiap akhir siklus pelaksanan Pengabdian Masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya.

D. LUAS LINGKUP MANUAL PENINGKATAN STANDAR INTEGRATED TWIN


TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Manual peningkatan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat ini berlaku setelah setelah pengendalian pelaksanaan standar integrated Twin
Tower dalam pengabdian kepada masyarakat dilakukan. Peningkatan ini dilakukan untuk
menaikkan tingkat kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan rumusan standar
integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan
sebelumnya serta untuk meningkatkan isi standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat setelah terpenuhi. Manual ini juga berlaku untuk semua
standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat yang telah
ditetapkan.

LPM – UINSA
702
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat
E. ISTILAH DAN DEFINISI
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan
memperbaiki isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
secara periodik dan berkelanjutan.
2. Evaluasi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat adalah
tindakan menilai isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat yang didasarkan, antara lain pada:
a. Hasil pelaksanaan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat pada waktu sebelumnya.
b. Perkembangan situasi dan kondisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
c. Tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan UIN Sunan Ampel Surabaya dan
masyarakat pada umumnya.
d. Relevansinya dengan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Siklus standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat adalah
durasi atau masa berlakunya suatu standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan aspek yang diatur di dalamnya.

F. PROSEDUR PENINGKATAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Mempelajari laporan hasil pengendalian standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut
dengan mengundang pejabat struktural yang terkait, tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan.
3. Mengevaluasi isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
4. Melakukan revisi isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat sehingga menjadi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
5. Menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi tersebut sebagai standar integrated
Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.

G. PEJABAT/PETUGAS PENANGGUNG JAWAB


1. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Pejabat struktural pada tingkat jurusan, fakultas dan universitas yang terkait dengan
pelaksanaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
703
Sistem Penjaminan Mutu Internal

H. REFERENSI
Daftar referensi yang dijadikan rujukan adalah di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah,
Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

I. CATATAN
Untuk melengkapi manual peningkatan standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Panduan peningkatan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat.
2. Panduan rapat tinjauan SPMI.
3. Formulir/daftar revisi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat.
4. Formulir Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

LPM – UINSA
704
Standar Integrated Twin Tower dalam
Pengabdian kepada Masyarakat

Standar Integrated Twin Tower


dalam Pengabdian kepada Masyarakat

A. VISI, MISI, DAN TUJUAN


1. Visi Universitas
Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.

2. Misi Universitas
Untuk melaksanakan visi tersebut UIN Sunan Ampel Surabaya mengembangkan misi
sebagaimana berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains
dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
b. Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius berbasis riset.

3. Tagline Universitas
Platform pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “membangun nilai-nilai karakter:
untuk bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan bermartabat (Building Character Qualities: for the
smart, pious and honourable nation)”

4. Tujuan Universitas
Tujuan Pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya sebagaimana berikut:
a. Menyiapkan lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki akhlak karimah,
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang-
kan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora
serta sains dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.
b. Mengembangkan integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain.
c. Menyebarluaskan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner, sosial humaniora serta sains
dan teknologi yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman, serta mengupayakan
penggunannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.

LPM – UINSA
705
Sistem Penjaminan Mutu Internal

B. RASIONAL STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menyediakan
pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu, profesional dan kompetitif, serta menjamin
ketercapaian mutu isi pengabdian kepada masyarakat diperlukan standar integrated Twin
Tower dalam pengabdian kepada masyarakat. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan
dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan masyarakat
mengakibatkan perlunya UIN Sunan Ampel Surabaya untuk secara periodik dan terus
menerus mengevaluasi, mengoreksi, dan meningkatkan mutu isi pengabdian kepada
masyarakat.
Diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya agar penjaminan mutu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat tersebut berjalan secara sistematis dan teratur
dengan hasil yang memuaskan para pemangku kepentingan. Hal ini mengakibatkan adanya
kebutuhan untuk menetapkan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat yang akan menjadi tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, program
studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan
pembaharuan pengabdian kepada masyarakat.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


Pihak yang bertanggung jawab terhadap isi standar integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah:
No. Pihak yang Tanggung Jawab
Bertanggung Jawab
Mengawasi dan memonitong pelaksanaan kegiatan
Lembaga Penjamin Mutu
1. implementasi integrated Twin Tower dalam
(LPM)
pengabdian kepada masyarakat.
Lembaga Penelitian & Melakukan implementasi standar integrated Twin
2. Pengabdian kepada Tower dalam pengabdian kepada masyarakat di
Masyarakat (LP2M) setiap kegiatan yang diselenggarakan
Pelaksana proses akademik di fakultas yang
3 Dekan
dipimpinnya.
Koordinator pelaksana proses pengabdian kepada
4. Wakil Dekan I Masyarakat di semua program studi yang ada di
fakultas yang pimpinnya.
Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi
5. Ketua Jurusan implementasi integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.
Mendelegasikan pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat di program studi serta dalam
6. Ketua Program Studi
implementasi integrated Twin Tower dalam
pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat
7. Dosen
yang terintegrasi dalam materi perkuliahan.

LPM – UINSA
706
Standar Integrated Twin Tower
dalam Pengabdian Masyarakat

D. ISTILAH DAN DEFINISI


Istilah yang akan digunakan dalam standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya dipandang perlu untuk didefinisikan agar
terjadi kesamaan pemahaman. Beberapa istilah tersebut sebagai berikut:
1. Twin tower adalah makna filosofis visioner yang menerangkan tentang visi besar UIN
Sunan Ampel Surabaya di masa yang akan datang dalam mencetak out put (lulusan)
mahasiswa selama menempuh perkuliahan.
2. Twin tower secara makna dan aksi adalah proses integrasi disiplin keilmuan umum
dan keilmuan agama dalam satu dimensi spiritualitas yaitu tauhid berupa keesaan
Allah SWT.
3. Seluruh dimensi keilmuan maupun rencana aksi nyata harus bermuara kepada
kesatuan tauhid yang disebut dengan integrated Twin Tower
4. Rencana aksi dimaksud adalah seluruh aktivitas tri dharma perguruan tinggi, baik
pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun
mahasiswa harus mengacu kepada integrated Twin Tower dimaksud.

E. PERNYATAAN ISI STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
Standar pengabdian kepada masyarakat di UIN Sunan Ampel Surabaya wajib memenuhi
Integrated Twin Towers berikut:
1. Meliputi beberapa level: (a) kontekstualisasi ayat Al-Qur’an dalam setiap kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang tertuang dalam seluruh dokumen proposal
kegiatan dan laporan kegiatan, serta dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat; (b) rasionalisasi nilai-nilai keislaman maupun keilmuan dalam setiap
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Nilai-nilai keislaman menjadi spirit dan
landasan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang kemudian dirasionalisasikan
melalui kajian keilmuan berbasis prodi. Apabila titik awalnya adalah kajian keilmuan,
maka harus dirasionalisasikan dalam perspektif nilai-nilai keislaman; (c) internalisasi
nilai-nilai keislaman dalam setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat harus didasari, dilaksanakan, serta dikorelasikan
dengan tujuan hukum Islam yang termaktub dalam Maqashid Asy Syariah.
2. Menjadikan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
secara keseluruhan dalam setiap pelaksanaan kegiatan dimaksud agar menopang
kepada visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Menjadikan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
sebagai parameter dan indikator capaian dalam setiap kegiatan maupun perilaku dan
sikap.
4. Melaksanakan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
sebagai mainstreaming dalam setiap perilaku, tindakan dan kegiatan.

LPM – UINSA
707
Sistem Penjaminan Mutu Internal

5. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi karakteristik:


interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa sesuai dengan matakuliah yang diampu;

F. STRATEGI STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT
1. Lembaga Penjamin Mutu (LPM) sebagai leading sektor melakukan monitoring dan
evaluasi serta menendorse kepada seluruh civitas akademika dalam menjalankan standar
integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sebagai pelaksana dan
pengarus utamaan standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat
dalam setiap kegaiatan.
3. Para pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya mendorong agar terwujud standar integrated
Twin Tower dalam pengabdian kepada masyarakat dalam setiap aktivitas
kemahasiswaan maupun dosen.
4. Pimpinan fakultas (dekan dan wakil dekan) mendorong agar setiap kegiatan pengabdian
kepada masyarakat menekankan kepada integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakatnya.
5. Ketua jurusan dan ketua program studi sebagai pelaksana proses akademik di program
studi melakukan rapat koordinasi dengan dosen pengampu mata kuliah berbasis hasil
pengabdian kepada masyarakat.
6. Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi melakukan pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas dosen dalam melaksanakan Pengabdian Masyarakat.

G. INDIKATOR KETERCAPAIAN STANDAR INTEGRATED TWIN TOWER DALAM


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Semua atau 100% pernyataan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian
kepada masyarakat terpenuhi dalam setiap proses perumusan, penetapan, pelaksanaan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

H. DOKUMEN TERKAIT
Dalam melaksanakan isi standar integrated Twin Tower dalam pengabdian kepada
masyarakat ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan standar lain yang berlaku di UIN
Sunan Ampel Surabaya dan harus dilengkapi dengan prosedur (SOP) standar integrated Twin
Tower dalam pengabdian kepada masyarakat.

LPM – UINSA
708
SURAT PERNYATAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Moch. Mansyur,S.Ag


Tempat/Tgl. Lahir : Surabaya, 5 Mei 1964
Alamat : Surowongso, RT 004 RW 005 Karangbong
Gedangan Sidoarjo
Pendidikan :
a. Dalam Negeri : S1 Universitas Muhammadiyah Surabaya
b. Luar Negeri :-
Pekerjaan : Tenaga Kependidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya bersedia menjadi tenaga kependidikan pada Fakultas Psikologi dan Kesehatan,
dengan bekerja penuh waktu selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per
minggu.
2. Ijazah yang saya peroleh didapatkan dari proses pendidikan yang benar;

Bersama ini turut saya lampirkan :


1. Fotocopy KTP;
2. Fotocopy Ijazah.

Surabaya, 05 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai