Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yuli Dwi Purnamawati (9910821022)

Kelas/ Jurusan : Non Reguler/ Pascasarjana Manajemen Pendidikan


Mata Kuliah : UAS Filsafat Ilmu

Rangkuman Materi Mata Kuliah Filsafat Ilmu: S. Suriasumantri, Jujun. (2007) Filsafat
Ilmu: Sebuah Pengantar Populer
Pada dasarnya filsafat dimulai dengan rasa ingin tahu dan rasa ragu-ragu, karena
berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu.
Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri apakah sebenarnya
yang saya ketahui tentang ilmu pengetahuan. Lebih lanjut ruang lingkup filsafat meliputi
segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Objek
material filsafat mengacu pada substansi yang ada, sedangkan objek formal filsafat
menggambarkan tentang cara dan sifat berfikir terhadap objek material tersebut. Dengan
demikian objek formal filsafat mengacu pada sudut pandang yang digunakan dalam
memikirkan objek material filsafat.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan secara umum, karena ilmu
itu sendiri merupakan suatu bentuk pengetahuan dengan karakteristik khusus. Filsafat juga
menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan
fungsinya sebagai pionir filsafat mempermasalahkan hal-hal yang pokok, dengan
karakteristik:
 Menyeluruh: tidak puas mengenali ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri.
 Mendasar: tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar.
 Spekulatif: mencurigai atau memilih buah pikir yang dapat kita andalkan
Beberapa cabang filsafat yaitu Epistimologi (Filsafat Pengetahuan), Etika (Filsafat
Moral), Etestika (Filsafat Seni), Metafisika, Politik (Filsafat Pemerintahan), Filsafat Agama,
Filsafat Ilmu, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum, Filsafat Sejarah Dan Filsafat Matematika.
Filsafat Ilmu dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial, dimana
keduanya memiliki ciri-ciri keilmuan yang sama dan disebut sebagai ilmu pengetahuan.
Dasar-dasar ilmu pengetahuan yaitu:
 Penalaran dengan kerangka berpikir sehingga manusia mampu mengembangkan
pengetahuannya dengan cepat dan mantap, mempunyai ciri-ciri proses berpikir logis dan
analitis, dan menjadi salah satu proses menyimpulkan dalam ilmu pengetahuan.
 Logika sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid) untuk manyimpulkan ilmu
pengetahuan yang dibagi menjadi logika induktif dan logika deduktif.
 Sumber pengetahuan, yaitu berdasasakan rasionalisme dan empirisme, namun masih
terdapat cara lain yaitu intuisi (pengetahuan tanpa melalui proses penalaran) dan wahyu
yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-
nabi yang diutusnya).
Ontologi adalah hakikat apa yang dikaji dari Ilmu Pengetahuan. Termasuk
diantaranya Metafisika yaitu pemikiran bersifat supernaturalis dan naturalis, Asumsi yaitu
dugaan sementara karena belum ada fakta pendukung yang valid, Peluang yaitu kemungkinan
kejaidan, dan penjelajahan ilmu dari pengalaman manusia dan pengetahuan yang telah diuji
kebenaranya secara empiris. Dua cabang utamanya yaitu natural sains (alam) dan social sains
(moral).

Nilai yang diharapkan: 99 of 100.


Nama : Yuli Dwi Purnamawati (9910821022)
Kelas/ Jurusan : Non Reguler/ Pascasarjana Manajemen Pendidikan
Mata Kuliah : UAS Filsafat Ilmu

Epistimologi yaitu cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Ilmu didapatkan dari
metode ilmiah dan cara mendapatkannya harus memenuhi ekspresi mengenai cara bekerjanya
pikiran, sehingga pengetahuan mempunyai karakteristik yang diminta oleh pengetahuan
ilmiah. Dapat berupa sifat rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh pengetahuan
tersusun dalam pengetahuan yang dapat diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah mencoba
menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif dalam membangun tubuh
pengetahuannya.
Ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta pula, apapun juga teori yang
menjembataninya. Teori merupakan suatu abstraksi intelektual dimana pendekatan secara
secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya teori ilmu merupakan suatu
penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan objek yang dijelaskannya. Adapun tahapan
dalam kegiatan ilmiah, yaitu: Perumusan Masalah, Penyusunan kerangka berpikir, Perumusan
hipotesis, Pengujian hipotesis, dan Penarikan kesimpulan. Sedangkan struktur pengetahuan
ilmiah didasari pada: Teori (penejelasan dari faktor tertentu dalam bidang keilmuan), Hukum
(pernyataan menghubungkan beberapa variabel dalam kaitan sebab akibat), Prinsisp
(pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu), dan Postulat
(asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya).
Sarana berpikir ilmiah terdiri dari logika yang tertuang dalam:
 Bahasa, berupa ekspresi yang mengandung unsur informatif dengan
mengkomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran, perasaan dan sikap sesuai dengan
formalitas atau kebudayaan di tempat kita berada.
 Matematika merupakan perhitungan atau bahasa yang melambangkan serangkaian
makna dari pernyataan yang bersifat artifisialis, kuantitatif dan sebagai sarana berpikir
deduktif dan mempunyai arti jika diberikan sebuah makna kepadanya.
 Statistika memberikan cara untuk dapat menaruk kesimpulan yang bersifat umum
dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan.
Selanjutnya aksiologi yaitu nilai kegunaan ilmu yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh atau aplikasinya bagi manusia. Setiap peneliti intelektual harus
memiliki tanggung jawab sosial dan pilihan moral (Moral Compass) demi keberlangusngan
hidup manusia. Contohnya adalah penemuan nuklir, secara moral peneiliti bom atom tidak
boleh menyembunyikan fakta atas temuannya, tapi dari tanggung jawab sosial juga dituntut
memikirkan keberlangsungan hidup manusia.
Ilmu pengetahuan juga tidak terlepas dari kebudayaan yang didasari nilai teori,
ekonomi, estetika, sosial, politik, dan agama. Setiap kebudayaan mempunyai skala hirarki
mengenai prioritas dari nilai-nilai tersebut. Kebudayaan bisa sebagai cara berpikir, asas
moral, nilai-nilai ilmiah dalam pengembangan Kebudayaan Nasional, dan berperan dalam
peningkatan keilmuan. Dari segi Bahasa, Terminologi pengetahuan adalah terminologi
artifisial yang bersifat sementara sebagai analisis yang diartikan untuk mengetahui sesuatu.
Pengetahuan atau knowledge merupakan terminologi generik yang mencakup segenap bentuk
yang kita ketahui. Jika digabungkan antara Bahasa dan Kebudayaan di Indonesaia, maka ilmu
pengetahuan tertuang dalam Struktur Penelitian Ilmiah, Struktur Penulisan Ilmiah, Teknik

Nilai yang diharapkan: 99 of 100.


Nama : Yuli Dwi Purnamawati (9910821022)
Kelas/ Jurusan : Non Reguler/ Pascasarjana Manajemen Pendidikan
Mata Kuliah : UAS Filsafat Ilmu

Penulisan Ilmiah, dan Teknik Notasi Ilmiah yang menjadi dasar seluruh akademisi di seluruh
Indonesia.
Filsafat Ilmu memiliki fungsi yang bersifat estetik, kalau kita maknai dengan baik,
memberikan kenikmatan batiniah atau kepuasan jiwa. Jiwa kita bertambah kaya, persepsi kita
bertambah dewasa, yang selanjutnya akan mengubah sikap dan kelakuan kita.

Nilai yang diharapkan: 99 of 100.

Anda mungkin juga menyukai