Anda di halaman 1dari 4

Ujian tengah semester (UTS) Program Studi Magister (S2) Manajemen Pendidikan

Matakuliah Metodologi Penelitian / 3 SKS

Soal UTS

1. Jelaskan yang dimaksud dengan ontologis, epistemologis dan aksiologis dalam


penelitian?
2 berikan contoh aplikatif dari ontologis, epistemologis dan aksiologis dlm penelitian
3. Jelaskan bagaimana caranya saudara mengangkat suatu judul penelitian baik secara
kuantitatif dan juga secara kualitatif, sesuai dengan level magister manajemen
pendidikan. Berikan contohnya
4. Mengapa suatu penelitian harus;
a. menyusun state of the art ?
b. Menyusun perumusan masalah?
c. Menyusun tujuan penelitian
Yg sesuai dengan level magister?
5. Bagaimana cara menyusun kerangka berpikir dan apa manfaat dari penyusunan
kerangka berpikir/ kerangka teoretik ( pada penelitian kualitatif)?
6. Jelaskan
a. cara untuk menetapkan bagaimana populasi, sampel dan sampling .
b. Menyusun hipotesis

Selamat mengerjakan
Jawaban UTS Matakuliah Metodologi Penelitian

Nama: Yuli Dwi Purnamawati (9910821022), S2 Manajemen Pendidikan

1. Yang dimaksud dengan ontologis adalah penelitian menggunakan ilmu pada


sesuatu yang telah “ada”, dengan hakekat kebenaran dan kenyataan yang inheren
dengan teori-teori ilmiah. Epistemologis adalah meneliti dengan ilmu bagaimana tata
cara untuk mencapai pengetahuan ilmiah dapat berupa rasionalisme, empirisme,
kritisime atau rasionalisme kritis, positivisme, serta fenomenologi dengan berbagai
variasinya. Sedangkan Aksiologi adalah pendekatan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan nilai-nilai yang bersifat normatif terhadap kebenaran dan
kenyataan dalam kehidupan sosial, kawasan simbolik maupun fisik material.

2. Contoh aplikatif pada ontologis, epistemologis dan aksiologis dalam penelitian:


Penelitian tentang “Implementasi Kurikulum 2013 Secara Kualitatif”. Ontologi dari
penelitian tersebut adalah kurikulum 2013 sebagai obyek yang sebelumnya sudah
dikaji oleh para ahli untuk memenuhi standar kualitas Pendidikan di Indonesia.
Secara epistemologis penelitian tersebut menelaah implementasi kurikulum 2013
dengan cara kualitatif maupun dengan mengkombinasikan dengan nilai kuantitatif
dari keluaran (output) kurikulum tersebut atau mengkorelasikan implementasi
tersebut dengan pemerataan Pendidikan di Indonesia. Secara aksiologi penelitian ini
akan meneiliti nilai-nilai dari implementasi kurikulum tersebut, apakah sudah sesuai
dengan tujuannya? Apakah kurikulum 2013 menjadi jawaban hak-hak warga negara
untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, dan apakah kurikulum tersebut sudah
cocok dengan fasilitas Pendidikan di Indonesia yang tidak merata?

3. Untuk mengangkat suatu judul penelitian baik secara kuantitatif dan juga secara
kualitatif perlu dilakukan dengan 3 cara:
- Perkuliahan, contohnya adalah berkonsultasi dengan dosen yang sudah ahli
dalam bidangnya, lalu menelaah catatan kuliah yang menarik untuk dijadikan
penelitian secara kuantitatif (misalnya pendekatan statistik) atau kualitatif
(misalnya tingkat kepuasan pelanggan Pendidikan)
- Diskusi, contohnya adalah mendiskusikan masalah yang di dunia Pendidikan
baik secara formal dan informal, dengan kolega di dunia kerja, sekolah, maupun
rekan perkuliahan untuk mendapatkan ide penelitian
- Studi Literarur, yaitu membaca literatur-literatur di jurnal-jurnal internasional dan
nasional terkait penyelesaian masalah pendidikan, metoda dan teori apa yang
cocok untuk masalah yang akan diteliti

4. a. State of the Art dierlukan untuk memberi informasi adanya ketidaksinambungan


atau gap dari penelitian-penelitian sebelumnya dan dapat digunakan untuk
menentukan posisi penelitian. Oleh karena itu, state of the art yang disusun harus
dapat menunjukkan kebaruan dari penelitian yang dilakukan terhadap penelitian-
penelitian terdahulu.
b. Perumusan Masalah perlu disusun sebagai interpretasi dari aspek-aspek
fundamental sebuah penelitian yang mencerminkan topik penelitian, rumusan
masalah dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan masalah dalam
penilitian sehingga dapat diuji secara empiris.
c. Tujuan Penelitian disusun untuk menggambarkan tujuan dilakukannya penelitian,
seperti menemukan fakta-fakta baru; memverifikasi dan menguji fakta-fakta penting;
menganalisis sebuah peristiwa, proses, atau fenomena; mengidentifikasi penyebab
dan hubungannya; mengembangkan alat-alat, konsep-konsep, dan teori-teori ilmiah
baru; menemukan solusi ilmiah, non-ilmiah, maupun masalah-masalah sosial.

5. Cara menyusun kerangka berpikir yaitu dengan menemukan variable-variabel untuk


diangkat dalam penelitian, lalu menghubungkan antar variable tersebut
mengumpulkan referensi-referensi yang cocok dengan topik penelitian, Jika
karakteristik atau sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdadsarkan penemuan
penelitian sebelumnya, hal itu dapat menjadi dasar dalam uraian berpikir, apakah
hubungan itu positif atau negatif. Selanjutnya memberikan argument secara teoritis
dari pembahasan teori-teori yang sudah didapatkan, lalu menggambarkan kerangka
berpikir dalam bentuk diagram skematis atau mind map.
Kegunaan dari kerangka berpikir dalam penelitian kualitatif adalah sebagai landasan
untuk merumuskan hipotesis dengan demikian akan dijelaskan secara teoritis
hubungan antara variabel yang akan diteliti.

6. a. Cara untuk menetapkan populasi yaitu menentukan kompleksitas dari populasi


tersebut, apakah termasuk populasi homogen atau heterogen, lalu populasi
digolongkan pada obyek yang terbatas sehingga dapat diteliti secara kuantitatif, atau
populasi tak hingga sehingga harus diteliti dengan kualitatif.
Menetapkan sample yaitu dengan mempertimbangkan bobot yang representatif dari
populasi dengan 4 cara:
- Derajat keseragaman populasi, semakin kompleks obyek penelitian semakin
banyak jumlah samplenya
- Derajat Kemampuan peneliti dalam mengenal sifat-sifat khusus populasi
- Dearajat kesamaan pengukuran atau presisi yang dikehendaki dari penelitian
- Menentukan penggunaan teknik sampling yang tepat

Menentukan teknik pengambilan sample (sampling) harus dipastikan dapat mewakili


sample yang akan diteliti agar tidak menjadi bias sampling.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan, pada dasarnya teknik sampling
diibagi menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling.

b. Hipotesis dapat disusun dari kerangka berpikir penelitian lalu disusun dalam
kalimat deklaratif dan positif. Variabel-variabel yang ditetapkan bersifat operasional
dan saling menyatakan hubungan, dapat berupa pemahaman masalah,
pengumpulan data dan fakta, formulasi, pengujian, dan aplikasi dari teori-teori yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai