Tugas UTS - Critical Review 02
Tugas UTS - Critical Review 02
B. RINGKASAN JURNAL
1. Pendahuluan
Keuangan merupakan unsur terpenting di dalam bisnis karena ini yang menjadi
penentu usahaakan berkembang atau sebaliknya. Hertati (2015) menyatakan bahwa
untuk membangun bisnis dari awal dibutuhkan operator keuangan yang baik, tidak
semua orang paham laporan keuangan. Kemudian FEB.UNPAD.ac.id. (2020)
menyatakan bahwa laporan keuangan adalah berkas yang berisi pencatatan uang
yangberisi segala macam transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi
pembelian maupun penjualan dan kredit.Ashbaugh, (2001) menyatakan bawha
biasanya laporan keuangan dibuat dalam periode tertentu.
Laporan keuangan memuat entitas dapatmenjaga konsistensi penerapan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ada beberapa penerapan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang harus diperhatikan, di masa pendemik.
Pertama, penerapan PSAK 8 mengenai Peristiwa Setelah Periode
Pelaporan.Corona tidak bisa dijadikan dasar peristiwa yang mengharuskan
entitas bisnis melakukan penyesuaian atau adjusment atas Laporan Keuangan 2019.
Mengingat, penyebaran Corona di Indonesia baru diumumkan terjadi pada tanggal
2020 dan bukan informasi yang dapat mempengaruhi penyajian laporan keuangan
2019.Metode yang digunakan dalam menghitung kerugian di instrumen keuangan,
yang melihat ke depan atauforward-looking. Metode yang diperkenalkan PSAK 71
ini mensyaratkan setiap tanggal pelaporan, entitas menilai apakah risiko kredit
atas instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal
menggunakan informasi forward-lookingyang wajar dan terdukung (reasonable
and supportable information).
Fenomena diungkapkan oleh IAI. (2020), IAI. (2020). IFAC. (2020). bahwa peran
Standar Akuntansi Keuangan tidak dapat dipahami, tidak relevan, tidak andal, tidak
dapat dibandingkan sehingga menyebabkan laporan keuangan perusaahn akibat
Covid-19 tidak dapat disimpulkan. Pandemi COVID-19 yang telah merenggut
lebih dari 235 ribu nyawa di dunia ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan
manusia, tetapi juga mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi. Komite Stabilitas
Sektor Keuangan (KSSK) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam
skenario terburuk bahkan dapat mencapai minus 0,4%.IFAC. (2020).
Mengungkapkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam menyusunlaporan
keuangan dibutuhkan kebijakan penyesuaian dalam penerapan standar akuntansi
keuangan yang ada. Penerapan standar akuntansi yang sekiranya terkena dampak
dari situasi COVID-19 adalah pada penerapan prinsip going concerndi PSAK 8,
perhitungan nilaiwajar pada PSAK 68, serta perhitungan Kerugian Kredit
Ekspektasian (KKE) pada PSAK 71.
2. Metode Penelitian
Lokasi penelitian ini badan usaha milik daerahdi Indonesia populasi yaitu
bagian penjualan, pembelian, keuangan dan gudang. Jumlah populasi dalam
penelitian ini berjumlah 150Sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin
dengan tingkat kesalahan 5% dengan jumlah sampel sebanyak 150responden. Dari
kuesioner yang disebar sebanyak 150, yang kembali adalah sebanyak 120danyang
dapat diproses sebnyak 111 kuesioner, sebanyak 9 responden mengisi tidak
lengkap(Sugiyono, 2011).. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
alat analisis regresi berganda. Alat bantu yang digunakan adalah SPSS versi 2.4.
skala yang digunakan menggunakan skala likert lima poin (Roslender, & Hart,(1999).
3. Hasil Penelitian
Dalam pembahasan ini, peneliti medeskripsikan bagaimana dampak covid19 yang
dapat di perlakukan dalam prosedur akuntansi yang berlaku di Indonesia
Penelitian Hertati, (2015) dan Bassemir,(2018) membuktikan bahwa bahwa
pengeluaran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa
manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomiaan di masa
mendatang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan
standarkinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.
Ben,et,all (2015) Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk
menjaga manfaat keekonomian masa mendatang yang dapat diharapkan
perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula atas suatu aktiva, biasanya
diakui sebagai beban saat terjadi. Contohnya, biaya pemeliharaan dan reparasi
(servicing) atau turun mesin (overhauling) pabrik dan peralatan biasanya
merupakan beban, karena memelihara daripada meningkatkan standar kinerja semula.
Untuk sejumlah aktiva tetap, pemakaiannya yang terus-menerus merupakan
suatu elemen yang menyebabkan terjadinya penyusutanHertati.et,all (2019).
Misalkan keusangan secara fisik merupakan salah satu hal yang menyebabkan
penurunan dalam kegunaan trek ataupun peralatan lainnya(Corbet,,et,all, 2020).
Metode ini dibuat suatu estimasi tentang masa manfaat dari aktiva, lalu dasar
penyusutan (harga perolehan aktiva dikurangi nilai sisa) dibagi dengan masa
manfaat aktiva, sehingga menghasilkan jumlah penyusutan periodik. Metode yang
mengakui jumlah penyusutan yang semakin menurun. Perhitungan dilakukan
dengan menerapkan serangkaian pecahan, dengan jumlah yang semakin mengecil
pada harga perolehan aktiva yang disusutkan (dasar penyusutan). Angka
pembilangnya jumlah tahun yang tersisa dari masa manfaat dari aktiva dan
angka pembaginya jumlah angka masa manfaat aktiva dari satu sampai umur
terakhimya(Ding,et,all, 2005: Engle,2002: Hertati,et,all, 2020). Metode penyusutan
yang menyebabkan biaya penyusutan yang terus menurun dengan cara mengalikan
suatu tarif persentase yang tetap pada nilai buku yang menurunRini,
(2020).Persentase yang paling utama adalah dua kali dari persentase metode garis
lurus, yang disebut penyusutan saldo menurun ganda. Metode yang didasarkan
pada teori bahwa pembelian aktiva menggambarkan jumlah jam jasa yang dibeli.
Metode ini memerlukan estimasi umur aktiva dalam satuan jam jasa. Diebold, &
Yilmaz(2012) dan Fehr, D., Hishigsuren(2006) menyatakan bahwa harga perolehan
yang dapat disusutkan dibagi dengan total jam jasa menghasilkan tarif
penyusutan yang dialokasikan pada tiap jam penggunaan aktiva. Dimitriou,et,all
(2013) dan Earl ,et,all (2010) menyatakan bahwa suatu aktiva diperoleh untuk jasa
yang dapat diberikannya dalam bentuk hasil produksi. Metode ini memerlukan
estimasi mengenai total unit yang dihasilkan oleh suatu aktiva. Harga perolehan yang
dapat disusutkan dibagi dengan total estimasi output menghasilkan biaya yang
sama untuk tiap unit produksiLestari & Hertati (2020).
Penelitian Kim, et,all, (2015) menyatakan bahwa pengeluaran aktiva tetap
untuk mengelompokkan suatu pengeluaran modal atau pengeluaran pendapatan yaitu
suatu pengeluaran akan dikelompokan ke pengeluaran modal, yakni pengeluaran
berupa biaya akuisisi atas aktiva tetap, biaya yang dikeluarkan tidak terduga, dan
biaya atas penambahan atau perbaikan besar pada aktiva tetap yang dapat
meningkatkan nilai total aktiva atau memperpanjang umur manfaatnya lebih dari satu
periode akuntansi. Suatu pengeluaran akan dikelompokan ke pengeluaran
pendapatan, yakni pengeluaran yang dikeluarkan jumlahnya kecil dan bersifat
rutin, serta hanya untuk memelihara aktiva tidak meningkatkan masa manfaat
lebih dari satu tahun dan tidak dapat meningkatkan kualitas kinerja(Kristoufek,
2020: Francis,et,all, 2004: Fernando,2004).
4. Kesimpulan
Fungi aktiva tetap jika salah dalam pencatatan mengalami kesalahan akan
mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, karena pengeluaran aktiva tetap
mempengaruhi biaya dalam laporan rugi laba dan mempengaruhi akun aktiva tetap
pada neraca, bahkan dapat berpengaruh terhadap hasil operasi kinerja perusahaan.
Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, dan
karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Lebih jauh lagi, penentuan
apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban dapat berpengaruh
signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Laba rugi tidak dapat
diukur dengan baik kecuali jika pengeluaran diidentifikasikan secara tepat.
Sebagai contoh, suatu jumlah debit yang salah dibukukan ke perkiraan
peralatan, yang seharusnya dibukukan ke perkiraan beban, akan
mengakibatkan berlebihnya laba periode berjalan pada perhitungan rugi-laba dan
terlalu tingginya aktiva dan sekuritas pemilik pada neraca. Pada saat beban
dialokasikan ke operasi dalam periode-periode berikutnya, laba periode tersebut
akan menjadi lebih rendah; aktiva dan ekuitas pemilik pada neraca beberapa
periode tersebut selanjutnya akan tetap dinilai terlalu tinggi meskipun jumlahnya
setiap tahun semakin menurun, sampai aktiva tersebut dihapus dan kesalahan
semula tertutup seluruhnya. Dilain pihak, suatu jumlah debit yang salah dibukukan ke
perkiraan peralatan akan mengakibatkan perhitungan laba periode berjalan lebih
rendah, demikian juga aktiva dan ekuitas. Laba periode-periode selanjutnya akan
diletakkan terlalu tinggi karena tidak ada pendebitan penyusutan atau amortisasi;
aktiva dan ekuitas akan terus dinyatakan terlalu rendah, meskipun jumlahnya tiap
tahun semakin berkurang, sampai kesalahan ditutupi seluruhnya.
Pengeluaran yang dikeluarkan atas aktiva tetap dapat dinilai, jika pengeluaran atas
aktiva tetap saat dilakukan perbaikan besar, atau pemeliharaan dapat meningkatkan
efisiensi operasi perusahaan atau menambah kapasitas penambahan & perbaikan),
maka pengeluaran tersebut akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada akun aktiva
tetap. Jika pengeluaran tersebut dapat juga meningkatkan masa manfaat (reparasi
besar-besaran), maka dikapitalisasi dengan mendebit akun akumulasi penyusutan.
Sebaliknya, jika pengeluaran tersebut tidak dapat meningkatkan efisiensi operasi
perusahaan atau menambah kapasitas (penambahan & perbaikan) dan meningkatkan
masa manfaat (reparasi besar-besaran), hanya sebagai biaya untuk pemeliharaan dan
reparasi rutin, dan menjaga masa manfaat dalam satu periode, maka pengeluaran
tersebut dianggap sebagai biaya (pengeluaran pendapatan). Pengeluaran
Pascaperolehan tertentu yang harus dikeluarkan secara insidental untuk mendapatkan
keuntungan dari pengeluaran biasanya lebih kecil dibandingkan dengan nilai aktiva
tersebut. Dalam hal ini, biaya tentu saja tidak dapat dijadikan dasar suatu penilaian.
CRITICAL REVIEW
JUDUL: menurut pembaca judul jurnal sudah cukup jelas menggambarkan substansi.
ABSTRAK: ditulis dengan sangat lengkap dan menarik, penulisan metode penelitian
secara padat dan hasil penelitian yang dianggap menarik oleh peneliti pun dituliskan di
bagian abstrak ini sehingga sebagai pembaca kita akan menelusuri lebih dalam temuan
menarik tersebut yang ternyata menggambarkan perlakukan terhadap dampak penyebaran
covid 19 sesuai dengan PSAK
KATA KUNCI: kata kunci jurnal terdiri dari 3 kata yang menggambarkan isi dari tulisan
yaitu Peran Akuntansi Aktiva Tetap, Standar Akuntansi Keuangan, Laporan Keuangan
Akibat Covid-19.
METODE: metode penelitian sudah lengkap dituliskan, mulai dari pengertian hingga ke
metode perlakukan akuntasi atas aktiva tetap.
HASIL PENELITIAN: pembahasan yang dilakukan oleh peneliti sangat baik, dengan
disajikannya beberapa beberapa hasil uji hitung penelitian, dari dampak pengeluaran atas
aktva tetap yang ada hingga penambahan masa manfaat dan perpanjangan masa kualitas
aktiva tersebut. Namun di dalam penelitian ini tidak terdapat jelas bagaimana proses
perlakuan akuntansi dan pencatatan akuntansi atas dampak covid19 terhadap aktiva tetap
ini, hanya dijelaskan menggunakan hasil uji perhitungan saja.
KESIMPULAN: dijelaskan dengan padat dan lengkap tentang hasil penelitian yang telah
dijelaskan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA: penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan aturan penulisan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA