Tugas Kayla Sejarah Isra Miraj
Tugas Kayla Sejarah Isra Miraj
MAKALAH
Disusun oleh :
Kelas : X4
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunianya dan diberikan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “sejarah isra mi’raj Nabi Muhammad SAW” dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Sholawat serta salam tak lupa saya menulis penjatkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta pada keluarga, sahabat, dan para umatnya
Makalah ini disusun atas guna melengkapi tugas mata pelajaran sejarah selanjutnya
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada bapa Deri Restu, S,Pd
selaku guru mata pelajaran sejarah yang memberikan pengarahannya sehingga makalah ini
Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah kebutuhan dan
bermanfaat bagi pembaca. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, nasih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam segala hal, oleh karna itu keritik dan saran yang
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang luar biasa. Di dalamnya terdapat pengetahuan dan pelajaran bagi manusia. Al-Qur’an
menyebutkan tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya,
tentang penciptaan manusia, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dan dipacu
akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada disekitarnya seperti keingintahuan tentang
Alam semesta merupakan sebuah bukti kebesaran Allah, karena penciptaan alam
semesta dari ketiadaan memerlukan adanya Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Allah telah
menciptakan alam semesta ini dengan segala isinya untuk manusia dan telah menyatakan
Di dalam Al Quran terdapat fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia
di tanah Arab pada waktu itu, tetapi fakta-fakta tersebut dijelaskan dengan tepat dan sekarang
diakui kebenarannya, seperti: pada masa turunnya Al Quran, ilmu kedokteran di tanah Arab
boleh dikatakan tidak ada. Yang ada hanya ilmu pengobatan secara primitif dan takhayul.
Namun Al Quran menerangkan dalam surat Al Mukminun ayat 12, 13, dan 14:
1
12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (QS.Al mu’minun: 12,13,14)
Selain itu di dalam Al Quran juga terdapat peristiwa-peristiwa luar biasa yang menjadi
pelajaran bagi manusia. Peristiwa tersebut diantaranya yang diceritakan Allah dalam Al Quran
1. Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
nafsunya.
6. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan
2
9. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau
10. Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang Telah
Allah wahyukan.
12. Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang
Telah dilihatnya?
13. Dan Sesungguhnya Muhammad Telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya.
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak
(pula) melampauinya.
Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sesungguhnya telah sering dijelaskan
oleh para ulama, ustadz, kiyai dll. Baik dalam forum pengajian-pengajian maupun forum-
forum lain. Namun kebanyakan hanya berkutat pada bagaimana peristiwa itu terjadi yang
dijelaskan secara tekstual, serta hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya seperti perintah
Maka dari itu dengan dibantu berbagai sumber, penulis mencoba mengkaji dan
menjelaskan fenomena Isra’ Mi’raj dari sisi lain, yaitu dengan mengkaji peristiwa tersebut dari
3
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
3. Dengan pengkajian peristiwa isra miraj secara lebih mendalam diharapkan dapat menambah
4
BAB II
PEMBAHASAN
ke arah langit pasti akan memejamkan kedua matanya dengan penuh kekaguman dan
katakjuban. Sebab ia melihat jutaan bintang yang bersinar terang, mengamati pergerakannya
di garis orbitnya, dan beralih memandangi rasi-rasinya. Masing-masing bintang, planet, nebul,
dan satelit adalah dunia yang berdiri sendiri, dan jauh lebih besar daripada bumi beserta segala
Bayangkan, jika kita sedang menengadah ke langit di malam hari, kita melihat sinar
bulan yang begitu indah. Nah, sinar bulan yang kita lihat itu membutuhkan waktu untuk
menempuh jarak dari bulan ke bumi sekira 350.000 kilometer. Karena kecepatan cahaya sekitar
300.000 meter per detik, maka cahaya bulan itu membutuhkan waktu lebih dari satu detik untuk
sampai ke bumi. Artinya, ketika kita melihat bulan, sebenarnya bulan yang kita lihat itu
bukanlah bulan pada saat yang sama. Sebab, bulan membutuhkan waktu selama satu detik
untuk mencapai bumi. Paling tidak, bulan yang kita lihat saat ini adalah bulan satu detik yang
lalu.
Hal itu juga terjadi ketika kita melihat matahari. Karena jarak Matahari – Bumi yang
demikian jauhnya sekitar 150 juta kilometer, maka kecepatan cahaya membutuhkan waktu 8
menit untuk sampai ke bumi. Artinya, jika waktu itu kita melihat matahari, maka matahari yang
kita lihat itu sebenarnya bukalah matahari pada saat itu, melainkan matahari 8 menit yang lalu
(Mustofa, 2006:71).
menyaksikan benda-benda langit yang lain, bintang umpamanya. Malah ada bintang yang
5
berjarak sangat jauh dari bumi hingga memakan waktu 8 tahun cahaya dari bumi. Maka jika
kita melihat bintang itu, sebenarnya kita sedang menyaksikan bintang yang usianya 8 tahun
lalu. Mengagumkan.
Bahkan, dalam abad kekinian, sering juga kita dengar istilah satelit atau sputnik, yaitu
kendaraan ruang angkasa yang diluncurkan menuju bulan dan planetnya di dalam kelompok
matahari. Persitiwa satelit atau sputnik itu merupakan hasil kecerdasan otak manusia sekaligus
merupakan alat terpenting dalam mencapai kemajuan lahir ke arah pengetahuan dan teknologi.
Lalu, pada abad ke-7 atau sekitar 1400 tahun silam, kita juga mendengar suatu peristiwa
maha hebat dari tanah Arab. Persitiwa itu jauh lebih mengagumkan dari satelit ataupun sputik
dan benda-benda langit lainnya. Peristiwa itu dinamakan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Muhammad tidak saja menembus ruang angkasa di sekitar bulan, bahkan sudah meluncur ke
ufuk yang tertinggi , melalui sistem planet, menerobos ruang langit yang luas, berlanjut terus
ke gugusan Bintang Bima Sakti, meningkat kemudian mengarungi Semesta Alam hingga
1. Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya agar kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah
Kemudian sampailah Rasulullah Muhammad saw pada Ruang yang Mutlak yang
dinamakan “Maha Ruang”. Inilah yang disebut “Dan dia Muhammad di ufuk yang tertinggi”
(Mudhary, 1996:21).
Peristiwa luar biasa ini kontan membuat kontroversi di masyarakat. Ada masyarakat
yang mencemooh; kebanyakan dari mereka orang kafir. Mereka menggemboskan isu bahwa
Muhammad telah gila. Kelompok kedua adalah mereka yang ragu-ragu. Mereka terbawa oleh
suasana kontradiksi, mau percaya kok rasanya berita itu tidak masuk akal. Tapi ngga percaya,
6
kan Muhammad tidak pernah berbohong. Kelompok ketiga adalah mereka yang begitu yakin
akan ke-Rasulan Muhammad. Perjalanan yang kontroversial ini pun bagi mereka justru
Lantas bagaimana dengan kita? Termasuk golongan yang mana: tidak yakin, ragu-ragu,
atau yakin? Alternatif dari jawaban itu adalah bahwa kita harus yakin dengan di-Isra-kan dan
di-Mi’raj-kannya Muhammad, sekaligus meyakinkan kaum peragu bahwa peristiwa ini pun
masuk akal, logis, dan rasional. Sebab, bisa dibuktikan secara empiris dalam ilmu pengetahuan
modern
Bukankah manusia adalah salah satu magnum opus-nya Tuhan dengan keistimewaan
akalnya. Bukankah telah disinyalir Tuhan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan
bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
bahwa arah kata sulthan atau kekuasanannya ialah ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh
kecerdasan otak lahir dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan otak batin. Otak lahir disebut juga
indera badani atau jasmani, sedangkan otak batin disebut indra rohani. Keduanya dikenal
Hubungan antara tanda-tanda kebenaran di dalam al Quran dan alam raya dipadukan
melalui mukjizat Al Quran dengan mukjizat alam raya yang menggambarkan kekuasaan
Tuhan. Masing-masing mengakui dan membenarkan keduanya menjadi pelajaran bagi setiap
orang yang mau mendengar. Bahkan Abbas Mahmud Aqqad (dikutip Pasya, 2004:24),
memberi penjelasan makna mukjizat ilmiah dalam al Quran dan Hadits secara lebih mendalam
7
yakni terdapat dua macam mukjizat yang harus dibedakan: mukjizat yang harus dicari, dan
Sayangnya pembedaan antara kedua macam mukjizat tersebut hampir tidak kita
temukan pada mereka yang pemikirannya hanya berhenti pada batas penafsiran ilmiah terhadap
anatra mukjizat ilmiah (yang berarti bahwa Al Quran dan Hadits telah terlebih dahulu
memberitahukan kita tentang fakta atau fenomena alam sebelum ditemukan oleh ilmu empiris)
dan penafsiran Al Quran secara ilmiah (yang berarti mengungkap makna-makna baru ayat
Quran atau Hadits sesuai kebenaran teori sains). Dengan kata lain, sains menjadi perangkat
untuk menafsirkan Al Quran dan Hadits, seperti halnya ilmu bahasa dan asal usul fikih yang
juga menjadi perangkat untuk menafsirkan ayat-ayat Al Quran di bidang ilmu keagamaan.
Dengan demikian, perjalanan Isra Mi’raj yang menjadi fenomena mukjizat Allah
tersebut mampu dikaji secara ilmiah. Pembuktian-pembuktian sains modern telah menampakan
batas-batas langit adalah benar. Sebab, perjalanan itu bisa ditafsir ulang dengan sains kekinian,
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah diberkahi sekelilingnya oleh Allah agar Kami
perhatikan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia adalah
Dalam ayat in, Allah sudah menjelaskan skenario perjalanan Isra Mi’raj Nabi
Muhammad. Sehingga dengan berpatokan pada ayat ini, kita bisa memperoleh pemahaman
8
Dalam tinjauan Agus Mustofa (2006:11), setidak-tidaknya ada delapan kata kunci yang
menjadi catatan penting dan menuntut pemahaman kita menembus batas-batas langit untuk
menafsir perjalanan kontroversial ini. Baiklah, jika kita mencoba untuk menguraikan makna
Catatan pertama, terdapat pada akata Subhanallah, Maha Suci Allah. Hal ini
mengisyaratkan bahwa persitiwa ini sangat luar biasa. Saking spesialnya kejadian ini,
Allah sendiri memuji diri-Nya dengan ucapan Subhanallah. Barangkali inilah salah satu
bukti bahwa Allah adalah Maha dari segala Maha. Maha tanpa batasan ruang, waktu,
bahkan massa. Sehingga lanjut Quraish Shihab (1992:338), peristiwa ini membuktikan
bahwa ‘ilm dan qudrat Tuhan meliputi dan menjangkau, bahkan mengatasi segala yang
finite (terbatas) dan infinite (tak terbatas) tanpa terbatas ruang dan waktu.
Catatan kedua, adalah dalam kata asraa, yang telah memperjalankan. Ini berarti bahwa
perjalanan Isra Mi’raj bukan atas kehendak Rasulullah, melainkan kehendak Allah.
Dengan kata lain, kita juga memperoleh ‘bocoran’ bahwa Rasul tidak akan sanggup
melakukan perjalanan itu atas kehendaknya sendiri. Saking dahsyatnya perjalanan ini,
jangankan manusia biasa, Rasul sekali pun tidak akan bisa tanpa diperjalankan oleh
Allah.
Oleh karena itu lanjut Agus (2006:15), Allah lantas mengutus malaikat Jibril untuk membawa
Nabi melanglang ‘ruang’ dan ‘waktu’ didalam alam semesta ciptaan Allah. Mengapa Jibril?
Sebab Jibril merupakan makhluk dari langit ke tujuh yang berbadan cahaya. Dengan badan
cahayanya itu, Jibril bisa membawa Rasulullah melintasi dimensi-dimensi yang tak kasat mata.
Pembuktian menurut ilmu Fisika lanjut Mudhary (1996;28), bahwa eter menjadi zat pembawa
sekaligus pelantara daya elektromagnetik. Eter adalah udara yang ringan sekali, lebih ringan
dari udara yang dihirup oleh manusia: O2. Dalam bahasa Arab disebut dengan “Itsir”. Jika eter
9
bergetar, niscaya membutuhkan pula zat pembawa yang lebih halus lagi dari eter itu sendiri,
Sedangkan menurut Ilmu Metafisika, Rasul naik ke ruang angkasa melakukan perjalanan
Mi’rajnya tentu membutuhkan zat pembawa yang lebih halus dari jiwa atau rohaninya. Oleh
karena itu, makhluk hidup yang memiliki dua jasad: jasmani dan rohani, maka diperlukan zat
pembawa yang lebih halus dari rohani itu sendiri dan mampu mengangkat jasmani Rasul
sekaligus. Dan ternyata makhluk yang sangat halus itu bernama Jibril.
Selain Jibril, perjalanan super istimewa itu disertai juga oleh kendaraan spesial yang didesain
Allah dengan sangat spesial bernama Buraq. Ia adalah makhluk berbadan cahaya yang berasal
dari alam malakut yang dijadikan tunggangan selama perjalanan tersebut. Buraq berasal dari
kata Barqum yang berarti kilat. Maka, ketika menunggang Buraq itu mereka bertiga melesat
dengan melebihi kecepatan cahaya sekitar 300.000 kilometer per detik (Mustofa, 2006:15).
kecepatan elektris saja: 300.000 kilometer per detik, maka jarak anatara Masjidil Haram di
Mekkah dengan Masjidil Aqsha di Palestina yang berjarak 1.500 kilometer, paling tidak
memakan waktu 1/200 detik. Padahal, Buraq adalah makhluk hidup yang kecepatannya pun
Pertanyaannya kemudian, bukankah kecepatan cahaya adalah kecepatan paling tinggi yang
telah dihasilkan Fisika Modern? Bukankah kecepatan cahaya telah mendapat legalitas
berdasarkan keputusan kongres Internasional tentang Standar Ukuran yang digelar di Paris
tahun 1983: bahwa kecepatan cahaya berada dalam vakum sebesar 299.792.458 meter per detik
dibulatkan sekira 300.000 kilometer per detik. Dan tentu saja, kecepatan cahaya berlaku sama
bagi seluruh gelombang spektrum dan mempersentasikan batas kecepatan dalam alam fisika
(Ahmad, 2006:168).
10
Tentu saja kecepatan setinggi itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang benda. Hanya sesuatu
yang sangat ringan saja yang bisa memiliki kecepatan yang bisa melebihi kecepatan cahaya.
Bahkan, saking ringannya, maka sesuatu itu harus tidak memiliki massa sama sekali. Yang bisa
melakukan kecepatan itu hanya photon saja, yaitu kuantum-kuantum penyusun cahaya.
Bahkan, electron sekali pun yang bobotnya hamper nol sekalipun tidak bisa memiliki kecepatan
setinggi itu.
Sedangkan manusia sendiri terkonstruksi dari satuan-satuan utama yang sangat kecil
dinamakan sel. Jumlahnya sekitar 390 milyar. Sel tubuh ini tidak sama, baik bentuk, besar,
maupun fungsinya. Sel-sel ini tidak terpisah satu sama lain, tetapi hidup dalam organisasi yang
Jika dilihat dari penyusunnya, maka berbagai macam sel itu tersusun dari molekul-molekul.
Baik yang sederhana maupun molekul yang kompleks. Mulai dari H2O, sampai pada molekul
asam amino atau proteir kompleks lainnya. Dan jika dicermati, maka molekul itu juga tersusun
dari bagian-bagian yang lebih kecil disebut atom. Dan atom ini pun tersusun dari partikel-
Karena manusia memiliki bobot, jangankan untuk dipercepat dengan kecepatan setingkat
kecepatan cahaya. Dengan percepatan beberapa kali gravitasi bumi (G) saja, sudah akan
Dalam ilustrasinya, Agus Mustofa (2006:17) memberi gambaran tentang seorang pilot yang
melakukan manuver di angkasa. Ketika ia melakukan gerakan vertikal naik ke langit atau
manuver ‘jatuh’ ke bumi misalnya, saat itu badannya akan mengalami tekanan alias beban yang
Jika pilot bermanuver ke langit dengan percepatan dua kali gravitasi bumi (2G), maka
badannya akan mengalami tekanan dua kali lipat dari biasanya. Jika bobot pilot dalam kondisi
normal 80 kg misalnya, maka pada saat melakukan manuver bobotnya akan menjadi 160 kg.
11
Bahkan jika percepatannya lebih tinggi lagi, rasa ‘nyuut’ di otak akan semakin besar. Seperti
orang yang jatuh bebas ke dalam sebuah sumur yang dalam. Bisa-bisa seseorang akan
mengalami ‘hilang kesadaran’. Apalagi manuver pilot dengan kecepatan 5G, pilot yang tidak
terlatih bisa-bisa mengalami balck out alias semaput atau pingsan di angkasa.
Jika demikian, bukankah Muhammad juga seorang manusia biasa yang memiliki struktur sama
dengan pilot dalam ilustrasi tadi ketika ia melakukan perjalanan Isra Mi’raj tersebut? Lalu
bagaimana jasmani Muhammad mampu menembus lapisan langit dengan bantuan kecepatan
cahaya ? Apakah Muhammad di-Isra-kan dan di-Mi’raj-kan dengan jasmani dan rohaninya
sekaligus? Nah.
Salah satu ‘skenario rekonstruksi’ untuk mengatasi problem ini adalah teori Annihilasi. Teori
ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materi. Dan jika materi dipertemukan
atau direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bakal lenyap berubah
Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir masih dalam buku yang sama (2006:20), bahwa
jika ada partikel proton dipertemukan dengan antiproton, atau elektron dengan positron sebagai
antielektronnya, maka kedua pasangan partikel tersebut akan lenyap dan memunculkan dua
buah sinar gama, dengan energi masing-masing 0,11 MeV untuk pasangan elektron dan 938
Sebaliknya, jika ada seberkas sinar Gama yang memiliki energi sebesar itu dilewatkan medan
inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi dua buah pasangan partikel
seperti di atas. Hal ini menunjukan bahwa materi memang bisa berubah menjadi cahaya dengan
Nah, proses pengubahan materi menjadi cahaya terjadi sesaat sebelum perjalanan Isra Mi’raj
dimulai. Kejadian ini ketika Rasul disucikan oleh Jibril di dekat sumur zam-zam. Bisa
dikatakan jika proses ini adalah proses operasi hati Muhammad dengan air zam-zam.
12
Kenapa operasi hati? Bukan otak atau jantung misalnya? Ya, sebab hati adalah pangkal dari
seluruh aktifitas badani. Bahkan Rasul mengatakan bahwa hati adalah pangkal dari segala
aktifitas badani. Jika baik hatinya, maka baik pula seluruh aktifitas badannya. Begitu juga
sebaliknya jika buruk hatinya, maka buruk juga segala aktifitas badaniahnya.
Bahkan, resonansi dari hati yang baik itulah kelembutan akan muncul. Bagaikan buluh perindu
yang akan menghasilkan suara merdu ketika ditiup. Kenapa? Karena hati yang lembut bagaikan
sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekuensi yang semakin lama
semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang, semakin tinggi frekuensinya. Pada frekuensi
10 pangkat 8, maka akan menghasilkan gelombang radio. Dan jika frekuensinya lebih tinggi
misal 10 pangkat 14, maka akan menghasilkan gelombang cahaya (Mustofa, 2008:153).
Itulah agaknya yang terjadi pada diri Rasulullah saat ‘dioperasi’ oleh malaikat Jibril di dekat
sumur zam-zam. Jibril melakukan manipulasi terhadap sistem energi menjadi badan cahaya.
Dengan kesiapan ini, Muhammad siap untukdibawa melalui kawalan Jibril dengan
mengendarai Buraq menembus batas langit hingga akhirnya berjumpa dengan Sang Pemilik
Cahaya Abadi.
Catatan ketiga, terdapat dalam kata ‘abdihi, Hamba-Nya. Hal ini berarti bahwa tidak
semua orang secara sembarangan mampu melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Perjalanan
fantastis yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang sudah mencapai tingkatan
‘abdihi, hamba-Nya. Atau dalam istilah Quraish Shihab sebagai insan kamil.
Catatan keempat, dalam kata laila, malam hari. Perjalanan spesial ini dilakukan pada
malam hari dan bukan siang hari. Kenapa? Inilah dia bukti kebesaran Tuhan Sang Maha
Gagah itu. Ia mengendalikan perjalanana Isra Mi’raj dengan apik dan sangat canggih.
Apalagi alasan logis mengenai hal itu, bahwa pada siang hari radiasi sinar matahari
sebenarnya memang bukan badan cahaya. Badan nabi yang sesungguhnya tentu saja
13
adalah materi. Perubahan menjadi badan cahaya itu bersifat sementara saja, sesuai
malam hari, maka Allah telah menghindarkan Nabi dari interferensi gelombang yang
bakal membahayakan badannya. Suasana malam memberikan kondisi yang baik buat
Sebagai gambaran sederhana, ketika di malam hari kita menyalakan radio, maka gelombang
yang kita tangkap akan jernih dan lebih mudah dari siang hari. Sebab gelombang radio tersebut
tidak mengalami gangguan terlalu besar yang saling bersinggungan dengan gelombang
lainnya. Begitulah gambaran sederhananya, sebab waktu malam hari adalah waktu yang paling
Catatan kelima, terdapat dalam kata minal Masjidil haram ilal masjidil Aqsha, dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Perjalanan ini dimulai dari mesjid ke mesjid, sebab
mesjid adalah bangunan yang memiliki energi positif. Disanalah orang-orang berusaha
Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha dijadikan sebagai terminal pemberangkatan dan
kedatangan. Hal ini mirip dengan tabung transmitter dan recieveri, yang dipergunakan dalam
proses perubahan badan Nabi Muhammad dari materi menjadi cahaya jauh lebih mudah.
Apalagi proses itu melalui ‘operasi’ lewat pelantara Jibril yang memang makhluk cahaya.
Maka semuanya berjalan dengan lancar sesuai kehendak Allah. Dia-lah yang berkehendak,
Catatan keenam, yakni dalam kata baaraknaa haulahu, Kami berkahi sekelilingnya.
Perjalanan ini adalah perjalanan yang tak lazim. Oleh karena itu Allah mempersiapkan
semua fasilitas dengan keberkahan untuk menjaga kelancaran perjalanan sekali dalam
14
Nah, disinilah pentingnya Allah menjaga lingkungan sekitar perjalanan Isra Mi’raj agar tidak
terjadi hal-hal yang merusak. Sebab, jika badan Rasul tiba-tiba berubah menjadi ‘badan materi’
lagi saat melakukan perjalanan berkecepatan tinggi itu, maka badannya bisa terurai menjadi
partikel-partikel kecil sub atomik, tidak beraturan lagi. Untuk itulah, keberkahan itu selalu ada;
di setiap tempat di setiap keadaan, bahkan tak mengenal tempat, waktu, dan keadaan sekalipun.
kebesaran Allah. Ya, tepat sekali Isra Mi’raj adalah salah satu tanda kebesaran Allah
yang Maha Hebat. Dalam perjalanan itu Rasul menyaksikan pemandangan yang tidak
yang lebih tinggi pada saat Mi’raj ke langit ke tujuh. Tanda kebesaran dan keagungan
Allah ini terhampar di jagat raya. Dan dengan tanda-tanda itu, seseorang mukmin bisa
melakukan ‘dzikir sekaligus pikir’ sehingga menghasilkan kedekatan diri kepada Allah
Azza wa Jalla.
Dan kata kunci yang terakhir adalah innahu huwas samii’ul bashir, sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui lagi Maha Melihat. Ini adalah proses penegasan informasi kalimat sebelumnya.
Dengan adanya kalimat ini, seakan-akan Alalh ingin memberikan jaminan kepada kita bahwa
apa yang telah Dia ceritakan dalam ayat ini adalah benar adanya. Kenapa? Karena berita ini
datang dari Allah, Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Maka tak perlu ada
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Begitu dahsyat peristiwa Isra Mi’raj hingga meninggalkan kesan mendalam untuk
seluruh umat manusia hingga kini. Namun, dari tafsiran yang telah dipaparkan di atas, sekira
dengan obat sebagai penawar penyakit, begitu pun hikmah perjalanan ini sebagai ikhtiar
pembangun jiwa-jiwa yang sedang kebingungan, atau malah ‘mati’ dalam kebingungan.
Allah Swt berfirman di dalam Alquran Surah Al-Israa’ ayat 1 : “Maha suci Allah, yang
telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda–
tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Dari ayat tersebut tampak jelas bahwa perjalanan luar biasa itu bukan kehendak dari
Rasulullah Saw sendiri, tapi merupakan kehendak Allah Swt. Untuk keperluan itu Allah
mengutus malaikat Jibril as (makhluk berdimensi 9) beserta malaikat lainnya sebagai pemandu
perjalanan suci tersebut. Dipilihnya malaikat sebagai pengiring perjalanan Rasulullah Saw
Selain Jibril as dan kawan-kawan, dihadirkan juga kendaraan khusus bernama Buraq,
makhluk berbadan cahaya dari alam malakut. Nama Buraq berasal dari kata barqun yang berarti
kilat. Perjalanan dari kota Makkah ke Palestina berkendaraan Buraq tersebut ditempuh dengan
Semoga dengan makalah sederhana ini dapat semakin meningkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT. Serta semakin memacu kita untuk terus mentadaburi ayat-ayat Allah, baik
16
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fuad Pasya, 2004, Dimensi Sains Al Quran, Solo, Tiga Serangkai.
Bahaudin Mudhary, 1996, Setetes Rahasia Alam Tuhan, Surabaya, Pustaka Metafisika.
Jalaluddin Rakhmat, 2008, The Road to Allah, Bandung, Mizan Media Utama.
Syekh Yusuf al-Hajj Ahmad, 2006, Al Quran Kitab Sains dan Media, Jakarta, Grafindo.
Sumber :
1. http://istanakata.wordpress.com
2. http://belajarmengajar.blogspot.com
3. http://pakarfisika.wordpress.com
www.mosleminfo.co
17