Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“SELEKSI KARYAWAN”

DOSEN PENGAMPU : ARIS TRIYONO, SE,.MM

: TRI RAHAYU, SE,.MM

Di Susun Oleh :

Kelompok 4 (3B2)

o Ade Afriyanti ( 21.10.089.530.104 )


o Amarthia Putri Sasabillah ( 21.10.089.530.131 )
o Rio Dimas Surya Saputra ( 21.10.089.530.372 )

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI (ITB-I)

Jl.Raya.Suprapto No.14,Sekip Hulu, Rengat, Inhu, Riau 29314

T.A 2021/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN SUMBER
DAYA ALAM yang berjudul *SELEKSI KARAYAWAN* ini.

Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
Dengan mengucapkan Allahumma shali’ala sayyidinna Muhammad wa’ala’alihi sayyidinna
Muhammad.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah
mendukung kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca, guna menjadi acuan yang lebih baik
lagi. Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat bagi kita semua, aamiin ya robbal’alamin….

Rengat, 14 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. iii
1.2 Latar Belakang ......................................................................................................................... iii

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................................. iii

1.3. Tujuan .................................................................................................................................... iii

BAB II..................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 1
A. DEFINISI MONOPOLI ............................................................................................................. 1

B. ANTI MONOPOLI .................................................................................................................... 1

C. PERSAINGAN USAHA ............................................................................................................ 1

D. RUANG LINGKUP HUKUM ANTI MONOPOLI .................................................................. 2

E. PERJANJIAN YANG DILARANG .......................................................................................... 4

F. ASAS DAN TUJUAN ANTIMONOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLI....................... 4

G. HAL-HAL YANG DIKECUALIKAN DALAM UU MONOPOLI .......................................... 6

H. KEGIATAN YANG DILARANG ............................................................................................. 6

BAB III. .................................................................................................................................................. 7


PENUTUP .......................................................................................................................................... 7
2.1. Kesimpulan ............................................................................................................................. 7

2.2. Saran ....................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Seleksi Penerimaan Karyawan merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk
memperoleh calon karyawan baru dalam menduduki suatu jabatan. Proses perekrutan
karyawan yang terjadi di dalam sebuah perusahaan biasanya memakan banyak waktu dan
biaya yang tidak sedikit, proses tersebut tergantung dari banyaknya seleksi tes yang
dilakukan. Seleksi adalah serangkaian proses yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk
memilih satu dari beberapa kandidat guna menemukan yang paling sesuai dengan lowongan
yang dibutuhkan.

Seleksi seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama dengan rekrutmen. Padahal,
seleksi dan rekrutmen memiliki perbedaan.

Proses rekrutmen memiliki makna mengajak atau memengaruhi orang agar mendaftarkan diri
ke suatu perusahaan. Sedangkan proses seleksi artinya mengeliminasi pelamar yang sudah
mendaftarkan diri hingga mendapatkan satu kandidat yang paling sesuai.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian monopoli dan persaingan usaha tidak sehat?
2. Apa asas dan tujuan?
3. Apa kegiatan yang dilarang?
4. Apa perjanjian yang dilarang?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu pasar monopoli, perjanjian apa saja yang dilarang,
mengapa terjadinya pasar monopoli bahkan sampai kegiatan apa saja yang dilakukan
oleh pasar monopoli dan sebagainya, maka semuanya akan dibahas dalam makalah
ini, dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini diharapkan agar kita dapat
mengetahui dan lebih paham lagi mengenai pasar monopoli. Kita juga dapat
mengetahui sistem pasar monopoli dinegara kita sendiri.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI SELEKSI
Proses seleksi dalam implementasi praktisnya hingga kini memang masih bahan
pergunjingan yang hebat,sering kali pimpinan perusahaan menyerahkan proses seleksi
pada departemen.Seleksi adalah serangkaian proses yang diselenggarakan oleh
perusahaan untuk memilih satu dari beberapa kandidat guna menemukan yang paling
sesuai dengan lowongan yang dibutuhkan.

Seleksi seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama dengan rekrutmen.


Padahal, seleksi dan rekrutmen memiliki perbedaan.Proses rekrutmen memiliki makna
mengajak atau memengaruhi orang agar mendaftarkan diri ke suatu perusahaan.
Sedangkan proses seleksi artinya mengeliminasi pelamar yang sudah mendaftarkan diri
hingga mendapatkan satu kandidat yang paling sesuai.

B. FUNGSI SELEKSI KARYAWAN

 Membangun citra perusahaan sebagai employer


Melakukan prosedur seleksi karyawan yang solid atau dengan baik dan benar
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan citra atau reputasi yang baik
sebagai employer.

 Mengurangi risiko turnover


Perusahaan yang memiliki proses dan tahapan seleksi karyawan yang efektif dapat
menghasilkan perekrutan jenis karyawan yang akan meningkatkan moral perusahaan,
menambah nilai budaya perusahaan, dan mengurangi risiko terjadinya turnover.
 Menarik perhatian talent berpotensi
Proses seleksi karyawan yang profesional dan tanpa basa-basi dapat menarik
perhatian dari talent yang memiliki potensi. Pada industri yang sama, talent berpotensi
ini cenderung akan memilih perusahaan yang memiliki prosedur seleksi karyawan
yang lebih jelas.
 Lebih cepat mendapatkan talent
Karena proses seleksi karyawan yang profesional secara otomatis akan dapat menarik
perhatian dari talent yang berpotensi.

1
C. TUJUAN SELEKSI PEGAWAI

 Menjamin sebuah perusahaan mempunyai pegawai atau karyawan yang tepat untuk
sebuah jabatan pekerjaan.
 Mengevaluasi dalam mempekerjakan serta menempatkan pelamar pekerjaan sesuai
dengan minat.
 Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
 Memperlakukan seorang pelamar dengan adil dan meminimalisir terjadinya
deskriminasi.
 Memperkecil adanya tindakan buruk pegawai atau karyawan yang semestinya tidak
diterima.

D. PROSEDUR SELEKSI KARYAWAN

1.Pengumpulan Informasi

Meliputi pelaksanaan fungsi untuk mengumpulkan informasi tentang organisasi


pekerjaan, jalur karier dan kondisi pekerjaan. Disamping itu juga tentang para calon
yang meliputi pengalaman mereka, kualifikasi dan karakteristik personal.

2. Prediksi

Penggunaan informasi masa lalu dan kini tentang karakteristik calon sebagai basis
untuk membuat prediksi tentang proyeksi perilakunya di masa mendatang.

3. Pembuat Keputusan

Penggunaan Prediksi tentang proyeksi perilaku calon di masa mendatang sebagai


basis untuk membuat keputusan tentang penerimaan atau terhadap calon.

4. Pasokan Informasi

Memberi informasi tentang organisasi, pekerjaan, kondisi organisasi kepada calon


serat di sisi lainnya memberi informasi tentang hasil proses seleksi kepada seluruh
pihak yang terlibat, misalnya para manajer lini, spesialis SDM dan sebagainya.

E. JENIS-JENIS SELEKSI KARYAWAN


Menurut Rivai (2006), seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang
dengan kualifikasi yang mereka miliki, jenis-jenis seleksi:
a. Seleksi Administrasi, Seleksi administrasi yaitu seleksi berupa surat-surat yang
dimilliki pelamaruntuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang
dimintaorganisasi perusahaan, antara lain: Ijazah, Riwayat hidup, domisili atau
keberadaan status yang bersangkutan, sutar lamaran, sertifikasi keahlian, pas foto,

2
copy identitas, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, status perkawinan, surat
keterangan sehat dari dokter, akte kelahiran.
b. Seleksi secara tertulis, dimana meliputi : Tes kecerdasan, tes kepribadian, tes bakat,
tes minat dan prestasi.
c. Seleksi tidak tertulis dimana meliputi : wawancara, praktek,serta kesehatan atau
medis.Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan ino,asi dalam menghasilkan produknya.
d. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selekti' dalam menentukan produk
yang akan dibelinya dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.

F. KUALIFIKASI DALAM SELEKSI KARYAWAN

1. Umur. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental,
kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-
undang perburuhan. Karyawan muda umunya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis dan
kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggung jawab, cenderung absensi, dan turnover-nya
tinggi. Karyawan yang umurnya lebih tua kondisi fisiknya kurang tetapi bekerja ulet,
tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah.
2. Keahlian. Keahlian harus mendapat perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan
menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Keahlian ini mencangkup technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan
untuk memanfaatkan kesempatan, serta kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki
perusahaan dalam mencapai tujuan.
3. Kesehatan fisik. Kesehatan fisik sangat penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. Tidak
mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit.
Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar.
4. Pendidikan. Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan
seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula
seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
5. Jenis kelamin. Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu
mengerjakan dan peraturan-peraturan. Misalnya untuk pekerjaan berat atau untuk jaga malam
kurang pantas dijabat oleh kaum wanita. Demikian juga untuk pekerjaan merawat bayi kurang
cocok dilakukan oleh pria.
6. Tampang. Tampang (physical appearance) adalah keseluruhan penampilan dan kerapian diri
seseorang yang tampak di luar. Tampang hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya

3
untuk jabatan tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan tugasnya.
7. Bakat. Bakat (mental aptitude) perlu mendapatkan perhatian, karena orang yang berbakat
lebih cepat berkembang dan mudah menangkap pengarahan yang diberikan. Biasanya orang
yang berbakat diserahkan kepada psikolog.
8. Karakter. Karakter atau kepribadian berbeda dengan temperamen walaupun ada hubungan
yang erat antara keduanya. Karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat
diubah dengan lingkungan atau pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah oleh
lingkungan.
9. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan
utama dalam proses seleksi. Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang
telah siap pakai.
10. Kerja sama. Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja
sama, baik vertikal maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan
kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.
11. Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran
merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan
mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
12. Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk dapat
menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun
pada peraturan perusahaan. Karyawan yang kurang disiplin sulit diharapkan mendapat hasil
kerja yang baik.
13. Inisiatif dan Kreatif. Inisiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena
inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan
pekerjaannya.

G. METODE SELEKSI KARYAWAN YANG EFEKTIF

 Tes Kemampuan
tes kemampuan juga menunjukkan kemampuan individu dalam posisi yang telah
diberikan kepadanya dan tugas yang harus dipenuhi. Tes ini membantu mengukur
kemampuan mental seorang karyawan seperti kemampuan verbal, penalaran,
matematika, dan kemampuan membaca.

4
 Tes Integritas
Tes integritas melakukan pengukuran pada rangkaian kecenderungan perilaku yang
lebih spesifik. Perusahaan dapat menyelenggarakan tes kejujuran untuk mendapatkan
kandidat yang berintegritas. Hal ini akan membantu dalam mengukur sikap dan
pengalaman karyawan serta membantu dalam menghubungkan individu dengan
kejujurannya, seni ketergantungan, dan sifat dapat dipercaya.

 Tes Kepribadian

Sesuai dengan namanya, tes kepribadian dalam tahapan seleksi karyawan secara
khusus mengukur kandidat berdasarkan sifat kepribadian tertentu yang relevan dengan
kinerja pekerjaan. Model tes kepribadian akan memberi tahu perekrut seberapa besar
kemungkinan seseorang cocok dengan pekerjaannya dilihat dari kepribadian masing-
masing.

 Tes Pengetahuan tentang Pekerjaan


Ini adalah bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para
pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

 Tes Kesehatan dan Kemampuan Fisik Lain


Ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan syarat fisik dan kemampuan fisik tertentu
dalam bekerja, sehingga dapat memastikan keselamatan karyawan.

H. PROSES SELEKSI KARYAWAN


 Penerimaan surat lamaran
 Pemeriksaan berkas surat lamaran
 Wawancara 1
 Tes tertulis
 Wawancara 2
 Tes kesehatan & psikologi
 Wawancara 3
 Keputusan penerimaan karyawan

5
I. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN SELEKSI KARYAWAN

Menurut Fahmi (2016), terdapat beberapa permasalahan yang sering ditemukan dalam
pelaksanaan seleksi karyawan, antara lain yaitu:

1. Data calon pelamar kadang kala ada yang dipalsukan dengan tujuan agar bisa lolos tes
tahap administrasi.
2. Terjadi penarikan karyawan yang bersifat nepotisme dan menyingkirkan mereka yang
sebenarnya lebih pantas lulus.
3. Kadang kala karena lemahnya kontrol seleksi memungkinkan masuknya para pelaku
kejahatan atau pelaku kriminal untuk lulus seleksi, karena ia bisa dan mampu
mengubah berbagai data pribadinya
4. Tim rekrutmen dan seleksi adakalanya tidak memiliki tingkat emosional yang tidak
stabil dan terkendalikan dengan baik, sehingga keputusan memungkinkan ada
kesalahan.

6
BAB III.
PENUTUP

2.1. Kesimpulan
Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir
perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti
yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam
bidan industri atau bisnis tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau
segelintir perusahaan, sementara pihak lain sulit masuk didalamnya. Karena itu, hampir
tidak ada persaingan berarti.
Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi pemasaran barang dan jasa yang dilakukan dengan cara
tidak jujur atau melawan hukum dan menghambat persaingan usaha.

2.2. Saran
Kami selaku penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami materi
“SELEKSI KARYAWAN “yang telah kami uraikan dalam bentuk makalah
ini, kami mohon kepada para pembaca agar memberikan kritik, saran, ataupun
komentar yang membangun agar lebih baik lagi dalam penulisan makalah ini
dimasa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Askara.
 Sulistiyani, A.T., dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
 Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
 Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
 Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.

Anda mungkin juga menyukai