Kelompok 6 MSDM ''Seleksi Karyawan''
Kelompok 6 MSDM ''Seleksi Karyawan''
“SELEKSI KARYAWAN”
Di Susun Oleh :
Kelompok 4 (3B2)
T.A 2021/2023
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah MANAJEMEN SUMBER
DAYA ALAM yang berjudul *SELEKSI KARAYAWAN* ini.
Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
Dengan mengucapkan Allahumma shali’ala sayyidinna Muhammad wa’ala’alihi sayyidinna
Muhammad.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah
mendukung kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca, guna menjadi acuan yang lebih baik
lagi. Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat bagi kita semua, aamiin ya robbal’alamin….
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II..................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 1
A. DEFINISI MONOPOLI ............................................................................................................. 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seleksi seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama dengan rekrutmen. Padahal,
seleksi dan rekrutmen memiliki perbedaan.
Proses rekrutmen memiliki makna mengajak atau memengaruhi orang agar mendaftarkan diri
ke suatu perusahaan. Sedangkan proses seleksi artinya mengeliminasi pelamar yang sudah
mendaftarkan diri hingga mendapatkan satu kandidat yang paling sesuai.
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu pasar monopoli, perjanjian apa saja yang dilarang,
mengapa terjadinya pasar monopoli bahkan sampai kegiatan apa saja yang dilakukan
oleh pasar monopoli dan sebagainya, maka semuanya akan dibahas dalam makalah
ini, dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini diharapkan agar kita dapat
mengetahui dan lebih paham lagi mengenai pasar monopoli. Kita juga dapat
mengetahui sistem pasar monopoli dinegara kita sendiri.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI SELEKSI
Proses seleksi dalam implementasi praktisnya hingga kini memang masih bahan
pergunjingan yang hebat,sering kali pimpinan perusahaan menyerahkan proses seleksi
pada departemen.Seleksi adalah serangkaian proses yang diselenggarakan oleh
perusahaan untuk memilih satu dari beberapa kandidat guna menemukan yang paling
sesuai dengan lowongan yang dibutuhkan.
1
C. TUJUAN SELEKSI PEGAWAI
Menjamin sebuah perusahaan mempunyai pegawai atau karyawan yang tepat untuk
sebuah jabatan pekerjaan.
Mengevaluasi dalam mempekerjakan serta menempatkan pelamar pekerjaan sesuai
dengan minat.
Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
Memperlakukan seorang pelamar dengan adil dan meminimalisir terjadinya
deskriminasi.
Memperkecil adanya tindakan buruk pegawai atau karyawan yang semestinya tidak
diterima.
1.Pengumpulan Informasi
2. Prediksi
Penggunaan informasi masa lalu dan kini tentang karakteristik calon sebagai basis
untuk membuat prediksi tentang proyeksi perilakunya di masa mendatang.
3. Pembuat Keputusan
4. Pasokan Informasi
2
copy identitas, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, status perkawinan, surat
keterangan sehat dari dokter, akte kelahiran.
b. Seleksi secara tertulis, dimana meliputi : Tes kecerdasan, tes kepribadian, tes bakat,
tes minat dan prestasi.
c. Seleksi tidak tertulis dimana meliputi : wawancara, praktek,serta kesehatan atau
medis.Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan ino,asi dalam menghasilkan produknya.
d. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selekti' dalam menentukan produk
yang akan dibelinya dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
1. Umur. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental,
kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-
undang perburuhan. Karyawan muda umunya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis dan
kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggung jawab, cenderung absensi, dan turnover-nya
tinggi. Karyawan yang umurnya lebih tua kondisi fisiknya kurang tetapi bekerja ulet,
tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah.
2. Keahlian. Keahlian harus mendapat perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan
menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Keahlian ini mencangkup technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan
untuk memanfaatkan kesempatan, serta kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki
perusahaan dalam mencapai tujuan.
3. Kesehatan fisik. Kesehatan fisik sangat penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. Tidak
mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit.
Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar.
4. Pendidikan. Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan
seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula
seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
5. Jenis kelamin. Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu
mengerjakan dan peraturan-peraturan. Misalnya untuk pekerjaan berat atau untuk jaga malam
kurang pantas dijabat oleh kaum wanita. Demikian juga untuk pekerjaan merawat bayi kurang
cocok dilakukan oleh pria.
6. Tampang. Tampang (physical appearance) adalah keseluruhan penampilan dan kerapian diri
seseorang yang tampak di luar. Tampang hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya
3
untuk jabatan tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan tugasnya.
7. Bakat. Bakat (mental aptitude) perlu mendapatkan perhatian, karena orang yang berbakat
lebih cepat berkembang dan mudah menangkap pengarahan yang diberikan. Biasanya orang
yang berbakat diserahkan kepada psikolog.
8. Karakter. Karakter atau kepribadian berbeda dengan temperamen walaupun ada hubungan
yang erat antara keduanya. Karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat
diubah dengan lingkungan atau pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah oleh
lingkungan.
9. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan
utama dalam proses seleksi. Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang
telah siap pakai.
10. Kerja sama. Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja
sama, baik vertikal maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan
kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.
11. Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran
merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan
mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
12. Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk dapat
menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun
pada peraturan perusahaan. Karyawan yang kurang disiplin sulit diharapkan mendapat hasil
kerja yang baik.
13. Inisiatif dan Kreatif. Inisiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena
inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
Tes Kemampuan
tes kemampuan juga menunjukkan kemampuan individu dalam posisi yang telah
diberikan kepadanya dan tugas yang harus dipenuhi. Tes ini membantu mengukur
kemampuan mental seorang karyawan seperti kemampuan verbal, penalaran,
matematika, dan kemampuan membaca.
4
Tes Integritas
Tes integritas melakukan pengukuran pada rangkaian kecenderungan perilaku yang
lebih spesifik. Perusahaan dapat menyelenggarakan tes kejujuran untuk mendapatkan
kandidat yang berintegritas. Hal ini akan membantu dalam mengukur sikap dan
pengalaman karyawan serta membantu dalam menghubungkan individu dengan
kejujurannya, seni ketergantungan, dan sifat dapat dipercaya.
Tes Kepribadian
Sesuai dengan namanya, tes kepribadian dalam tahapan seleksi karyawan secara
khusus mengukur kandidat berdasarkan sifat kepribadian tertentu yang relevan dengan
kinerja pekerjaan. Model tes kepribadian akan memberi tahu perekrut seberapa besar
kemungkinan seseorang cocok dengan pekerjaannya dilihat dari kepribadian masing-
masing.
5
I. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN SELEKSI KARYAWAN
Menurut Fahmi (2016), terdapat beberapa permasalahan yang sering ditemukan dalam
pelaksanaan seleksi karyawan, antara lain yaitu:
1. Data calon pelamar kadang kala ada yang dipalsukan dengan tujuan agar bisa lolos tes
tahap administrasi.
2. Terjadi penarikan karyawan yang bersifat nepotisme dan menyingkirkan mereka yang
sebenarnya lebih pantas lulus.
3. Kadang kala karena lemahnya kontrol seleksi memungkinkan masuknya para pelaku
kejahatan atau pelaku kriminal untuk lulus seleksi, karena ia bisa dan mampu
mengubah berbagai data pribadinya
4. Tim rekrutmen dan seleksi adakalanya tidak memiliki tingkat emosional yang tidak
stabil dan terkendalikan dengan baik, sehingga keputusan memungkinkan ada
kesalahan.
6
BAB III.
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir
perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti
yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam
bidan industri atau bisnis tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau
segelintir perusahaan, sementara pihak lain sulit masuk didalamnya. Karena itu, hampir
tidak ada persaingan berarti.
Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi pemasaran barang dan jasa yang dilakukan dengan cara
tidak jujur atau melawan hukum dan menghambat persaingan usaha.
2.2. Saran
Kami selaku penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami materi
“SELEKSI KARYAWAN “yang telah kami uraikan dalam bentuk makalah
ini, kami mohon kepada para pembaca agar memberikan kritik, saran, ataupun
komentar yang membangun agar lebih baik lagi dalam penulisan makalah ini
dimasa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Askara.
Sulistiyani, A.T., dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.