Anda di halaman 1dari 7
"emg PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR @ UPT PUSKESMAS RANTAU PANJANG. ‘Alamat. Raya Dosa Rantau Panjang Kecamatan Rantau Panjang kebupaten Opan lr Propins Sumelara Seltn Telpa : 06283801603 Emai :pkmantaupanjangt212@gmal.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RANTAU PANJANG. Nomor : 445/48/UPKM-RTP/2023 TENTANG PELAYANAN FARMAS! DI UPT PUSKESMAS RANTAU PANJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS RANTAU PANJANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, diperlukan penyelenggaraan pelayanan farmasi yang bermutu tinggi; b. bahwa agar pelayanan Farmasi di Puskesmas dapal terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Pimpinan sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Farmasi di Puskesmas Rantau Panjang ; ‘¢, bahwa untuk menunjang hal tersebut di atas dipandang perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Rantau Panjang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan Kefarmasian; 3, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/VI2011, tahun 2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan ljin Kerja Tenaga Kefarmasian; 4, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek; 5, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2018 Tentang Penyusunan Dan Penerapan Formularium Nasional Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RANTAU PANJANG TENTANG PELAYANAN FARMASI DI UPT PUSKESMAS RANTAU PANJANG, Dipindai dengan CamScanner Kesatu Menetapkan pelayanan farmasi sebagai mana terlampir dalam surat keputusan ini Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan Kedua apabila. dikemudian hari terdapat Kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya, DITETAPKAN DI RANTAU PANJANG PADA TANGGAL: 02 Januari 2023 KEPALA UPT,PUSKESMAS. RANTAU PANJANG, al Dipindai dengan CamScanner LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN NOMOR — : 4451 40//PKM-RTP/2023 TANGGAL ; 02 Januari 2023 ‘TENTANG PELAYANAN FARMAS! DI UPT PUSKESMAS RANTAU PANJANG 1. METODE UNTUK MENILAI, MENGENDALIKAN PENYEDIAAN DAN PENGGUNAA OBAT ‘ Metode Konsumsi a. Pengumpulan dan pengelolaan data . Analisa data untuk informasi dan evaluasi . Perhitungan perkiraan kebutuhan obat Metode Morbiltas + Sistem VEN = Kelompok V Kelompok obat-obatan yang sangat essensial atau vital (obat penyelamatlife saving drugs) vaksin dan obat- ‘obatan untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar = KelompokE : Kelompok obat-obatan yang bekerja kausal yaitu obat-obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit. ~ Kelompok N Kelompok obat-obatan yang penunjang yaitu bat yang kerjanya ringan dan biasa digunakan untuk menimbulkan kenyamanan untuk mengatasi keluhan ringan, ._ MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT. Puskesmas sebagai pusat pelayanan primer yang harus menjamin ketersediaan obat bagi pelanggan puskesmas. 3. JAM BUKA PELAYANAN FARMASI Pelayanan Farmasi buka dari jam 08:00 WIB sampai dengan selesai. 4, KETENTUAN TENTANG PETUGAS YANG BERHAK MEMBERI RESEP. a, Penulisan Resep merupakan kewenangan seotang dokter dan dokter gigi ». Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di Puskesmas antara lain ‘+ Dokter umum yang telah memiliki jin praktek * Dokter Gigi yang telah memilik ijn praktek + Perawat umum yang telah memilii jn praktek + Perawat Gigi yang telah memiliki jin praktek + Bidan yang telah memilik jin 5. KETENTUAN TENTANG PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT a. Penyediaan obat merupakan kegiatan profesi Kefarmasian yang membutuhkan keterampilan dan pertanggung jawaban secara proesional b. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan di puskesmas antara lain 1. Apoteker yang telah memiliki Surat lin Praktek Apoteker (SIPA) di puskesmas Mekar Sari 2. Tenaga Tekhnis Kefarmasian yang telah memiliki Surat lin Praktek Asisten Apoteker (SIPA) Dipindai dengan CamScanner 3. Tenaga Non Toknis Kofarmasian torlatih dibawah pengawasan dan tanggung jawab Apotoker. 6, KETENTUAN TENTANG PETUGAS YANG DIBERIKAN KEWENANGAN DALAM PENYEDIAAN OBAT JIKA PETUGAS YANG MEMENUHI PERSYARATAN TIDAK ADA Tenaga yang dibori kewenangan menyediakan obat perlu dinerikan pelatihan khusus tentang pengetahuan dan keterampllan penyediaan obat 7. KETENTUAN TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat merupakan rangkain kegiatan dalam rangka prosedur penerimaan resep,pemesanan dan pengelolaan obat di unit kerja pelayanan dengan tujuan utuk menjamin keamanan dan ketersediaan obat sesuai kebutuhan untuk pelayanan puskesmas dengan menggunakan metode konsusmsi dan system VEN. 8. PENANGANAN OBAT YANG RUSAK DAN KADALUARSA + Obat yang pada dasamnya adalah bahan kimia yang dapat mengalami perubahan sehingga mengakibatkan berubah fungsi dan pengaruhnya pada kesehatan manusia + Dengan berubahnya fungsi dan pengaruh obat terhadap Kesehatan manusia maka keadaan obat disebut telah rusak/kadaluarsa dan tidak boleh dikonsumsi oleh pelanggan + Penanggan obat rusak dan kadaluarse 1. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak/kadaluarsa 2, Memisahkan obat yang rusk atau kadaluarsa dari penyimpanan obat lainnya 3. Membvat catatat jenis dan jumlah obat yang rusak atau kadaluasa untuk dikirimkan kembali ke Gudang Farmasi Kabupaten (GFK), 9. KETENTUAN TENTANG PETUGAS YANG DIBERHAK MERESEPKAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA. * Penulisan resep obat psikotropika dan narkotika merupakan kewenangan ‘seorang dokter. + Psikotropika dan Narkotika adalah golongan obat dengan tingkal pengawasan tertinggi sehingga penulisan resepnya tidak bias didelegasikan kepada tenaga paramedic © Peresepan obat Psikotropika dan Narkotika 1. Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memilki jin praktek dokter Resep psikotropika dan Narkotka dituis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan kemungkinan salh tafsir. 2. Setiap resep dilengkapi dengan : kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan, dosis pemakian dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter penulis resep 40. REKONSILIAS! @. Mendapatkan riwayat pengobatan lengkap dengan verifiasi daftar pengobatan dengan pasien dan keluarga serta komunikasi dengan dokter dan petugas farmasi b. Mendokumendasikan nama obat, dosis, frekuensi pemberian dan daftar obat ¢. Menentukan kapan obat harus diberikan membandingkan daftar cbat dengan indikasi dan riwayat pengobatan untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan Dipindai dengan CamScanner d. Menyesuaikan pengobatan dengan semua pointer masuk penerimaan, ppengiriman dan pemulangan e. Menyesuaikan pengobatan dengan perubahan pada kondisi pasien {. Mengkomunikasikan perbedaan ~ perbedaan diantara praktisi ~ praktisi lain sesvai kebutuhan . Mengintruksikan pasien dan keluarga untuk memperbaharui rencana pengobatan dengan dokter pada setiap pertemuan h. Mengintruksikan pasiendan keluarga untuk mendapatkan semua pengobatan dari ‘satu fermasi untuk menurunkan resiko terjadinya kesalahan i. Mengintruksikan pasiendan keluarga untuk berperan aktif dalam manajemen pengobatan 11, PERSYARATAN PENYIMPANAN OBAT Penyimpanan obat secara umum adalah: a. kuti petunjuk penyimpanan pada label atau kemasan ‘Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat ‘Simpan pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku kecualijka tertulis pada etiket obat Jangan menyimpanobat yang telah kadaluar saatau rusak Jangan meninggalkan obat di dalam mobil untuk jangka waktu lama Jauhkan obat dari jangkauan anak ~ anak Sistim penyimpanan obat a. Berdasarkan urutan alphabet nama obatnya b. _ Berdasarkan bentuk sediaan seperti sirup , tablet dan salep atau krim Kondisi penyimpanan khusus: a Obat golongan narkotika dan Psikotropika di simpan dalam lemari khusus dan terkunci b. Obat - obatseperti vaksin dan supossitoria harus di simpan dalam lemari pendingin untuk menjamin stabiltas sediaan & Beberapa cairan mudah terbakar seperti aseton, eter dan alcohol di simpan dalam lemari yang berventilasi baik, jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan elektronik. 12. PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT, DAN KTD a. Menganalisis laporan efek samping obat dan KTD b. Mengidentifkasi obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalamiiefek samping obat dan KTD Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO) Ketersediaan formulir monitoring efek samping obat ‘Mencatat kejadian KTD Ketersediaan buku pencatatan KTD Melaporkan ke pusat monitoring efek samping obat nasional Kerjasama dengan tim kesehatan lain 13. KETENTUAN TENTANG PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI Untuk menjamin penanganan pasien gawat darurat secara tepat, cepat, terarah dan berkvalitas, maka diperlukan penyediaan obat-obat emergensi di ruangan tindakan Dipindai dengan CamScanner b. Petugas di ruang tindakan bertanggung jawab akan ketersediaan obat-obat emergensi tersebut, baik dalam hal pemesanan maupun keamanannya ¢. Obat-obat emergensi ini dapat dipergunakan bila terjadi kegawatdaruratan pasien di setiap ruang pelayanan. 4. Daftar obat-obat emergensi di unit pelayanan antara lain 4. Epineprin / Adrenalin Injeksi 2. Lidokain / Pehacaininjeksi 3. Isosorbit Dinitrat Tab § mg 4. Naci 0.9% 5. Dexamethason Inj § mg/ ml 6. Ringer Laktat Infus 7. Propanolol Tab 10 mg 8 Magnesium Sulfat inj 40% 9. Nifedipin Tab 10 mg 40. Aminophilin inj 11. Diphenhidramin inj 12. Masker Oksigen 13. Spuit 1 cc 14, Spuit 3 oc 15. Spuit 5 cc 16. Vik Kin) 14. PENDELEGASIAN KUNCI LEMARI PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA 45. Berdasarkan Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2015 bahwa Lemari khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) harus memenuhi syarat sebagai berikut; + Terbuat dari bahan yang kuat; + Tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda; hharus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi Pemerintah; + Diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik, dan Lembaga limu Pengetahuan ; ‘+ Kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan Maka dari itu perlu pendelegasian pemegang kunci lemari psikotropika dan narkotika diserahkan kepada Kepala TU. Adapun tujuan pendelegasian ini adalah bilamana Apoteker penanggung jawab sedang tidak berada di tempat atau ada keperluan lain sehingga Pelayanan farmasi tetap berjalan sebagaimana mestinya PELAYANAN SIRUP KERING Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas obat dalam melayani resep obat ‘yang berupa sirup kering.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut 4. Petugas mengambil sirup dan menambahkan air masak yang dingin sedikit demi sedikit 2. Petugas obat mengocok sampai sediaan sirup tercampur secara homogen dan tambah air lagi sampai tanda batas. 3, Petugas memberi etiket obat pada sirup yang telah disiapkan dan beri tulisan “harus dihabiskan’ 4, Petugas menyerahkan obat kepada pelanggan disertai pemberian informasi ‘obat yang jelas dan benar Dipindai dengan CamScanner 5. Petugas memastikan pasien memahami informasi obat yang disampaikan petugas obat 46. PENDISTRIBUSIAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI. ‘Suatu proses kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi Kebutuhan setiap ruangan pelayanan, a. Pelugas obat bertugas mendistribusikan obat dan bahan medis habis pakai ke ruang pelayanan dan pustu-pustu b. Petugas obat menerima LPLPO pustu dan Laporan Pemakaian obat dan bahan medis habis pakai dar setiap ruangan pelayanan ©. Petugas obat mengevaluasi LPLPO dengan memperhatikan sisa stok obat, pemakaian obat bulan lalu, jumlah kunjungan resep dan fingkat kecukupan obat di Puskesmas, 4. Apabila permintaan obat dari ruangan pelayanan tidak sesuai dengan tingkat kecukupan obat di puskesmas maka akan dilakukan penyesuain pada LPLPO. €. Bila telah sesusi, petugas obat menyalin permintaan ke dokumen mutasi barang keluar dan diajukan ke Kepala Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan, .Apabila permintaan disetujui maka petugas obat akan mempersiapkan obat yang ‘akan didistibusikan. 9. Petugas obat akan menginformasikan mengenai waktu pendistribusian obat kepada petugas pengelola obat di pustu den rvangan pelayanan. h. Setelah obat diterima,petugas pengelola obat mendatangani dokumen bukti barang keluar sebagai bukti serah terima i. Setiap pengeluaran obat di gudang akan dicatat di Kartu Stok obat dan Buku Distribusi Oat 417, PEMUSNAHAN RESEP Resep yang telah disimpan dalam jangka waktu lima tahun dapat dimusnahkan dengan tujuan agar petugas memahami tentang cara dan prosedur pemusnahan resep. + Tata Cara Pemusnhan Resep 1. Resep Narkotika dihitung lembarannya 2. Resep lain dtimbang 3. Resep dihancurkan lalu dikubur atau dibakar ‘+ Membuat berita acara pemusnhan resep sesuai format terampir + Mengirimkan berita acara pemusnahan resep ke Dinas Kesehatan KEPALA UPT PUSKESMAS RANTAU PANJANG, “TH. TITIN KRISTINA SARI, AM Keb., SKM Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai