Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA
Dosen Pengampu: Dra. Nurarjani, M.Pd

Disusun Oleh :Kelompok 5


1. Lorenti Br Nainggolan
2. Angga Kristofel Siaturi
3. Ruth Grace
4. Juan Carlos Saragih
5. M.Nabiel Arraihan

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN SEJARAH
B/ REGULER 2023
UNIVERSITAS NEGEI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul.

“PERKEMBANGAN BAHASA”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, 28 September 2023


Penyusun

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia tanpa bahasa seseorang
tidak dapat menyampaikan sesuatu kepada orang lain. bahasa juga
merupakan sarana untuk bergaul. Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi
dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan dengan
perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang (bayi
anak) dimulai dengan meraba dan diikuti dengan bahasa satu suku kata,
menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan sosialisasi dan
menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan tingkat perilaku sosial.
Perkembangan bahasa selalu terkait dengan perkembangan kognitif yang
berarti faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan berbahasa. Seseorang yang tingkat intelektualnya belum
berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya juga
sangat sederhana.

1.2. Tujuan
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan
oleh seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Hal
ini akan mempengaruhi perkembangan bahasa oleh karena itu, setelah
membaca dan mempelajari makalah ini maka diharapkan para pembaca bisa
memahami.

1.3. Rumusan Masalah


Dari berbagai referensi yang telah dikumpulkan oleh penulis maka dapat
dibuatkan rumusan-rumusan masalah sebagai berikut
1) Pengertian perkembangan bahasa
2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan bahasa
3) Perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa
4) Pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berfikir

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perkembangan Bahasa

Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang


digunakan oleh seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang
lain. bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa
menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan
orang lain.

Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula
bahasa diperlukan. Sejalan dengan perkembangan hubungan sosial, maka
perkembangan bahasa seorang (bayi anak) dimulai dengan meraban (suara
atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa atau suku kata, dua suku
kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan sosialisasi
dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan tingkat perilaku
sosial.

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti


faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang
dan masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat
sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu
memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang
sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembangan bahasa
dipengaruhi oleh lingkungan,

karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak
(bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, meniru dan
mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal.
Bayi bersuara, ‘mm mmm’, ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan
memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi ‘maem-maem’. Bayi belajar
menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya.

Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan


memperjelas. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak
berusia enam sampai tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi
perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat
berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun
menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat
komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami
dan dipahami orang lain.
2.2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak


belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk
dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan
keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan
lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang
berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan


masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan
memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan
kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses
belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan
diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang
benar.

Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu


pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa
perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh
pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup
menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola
bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.
Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang
bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang
dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes.

Bahasa prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.


Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan
sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan
antara anak yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan
dan penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya.
Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf,
akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan
istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada umumnya
memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih
selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa


Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu
perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1) Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,
bertambahnya pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa
seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman
dan kebutuhannya. Faktor fisik dan ikut mempengaruhi sehubungan
semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk
melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja
perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah
mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan
tingkat intelektual, anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi
dengan baik.

2) Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk
cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan
perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula
perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah
terpencil menunjukkan perbedaan.
Pada dasarnya bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang
dimaksud termasuk lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti
kelompok bermain, kelompok kerja, dan kelompok sosial lainnya.

3) Kecerdasan anak
Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda,
memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual
atau tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan
kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan
memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain, amat
dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.

4) Status sosial ekonomi keluarga


Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota
keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota
keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang
berstatus sosial rendah. Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan
bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak
terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa.

5) Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang
terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli,
gagap, dan organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan
alam berbahasa.

2.4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir


Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi
satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah
kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun
kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya
berkomunikasi.

Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang


menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap
ide dan gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan
mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang
abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat
ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih
lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat benar.
Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan
kekurangmampuan dalam bahasa.

2.5. Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Menurut Chomsky (Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah


memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang
lain, faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol,
mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar
makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan
mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari. Perkembangan bahasa anak
terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda.

Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ


tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ
menggambarkan adanya perbedaan individual anak, dan dengan
demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai
dengan varasi kemampuan mereka berpikir.

Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena


kekayaan lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan
peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan
demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan
berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.
2.6. Upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan

Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi


bahasanya, baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini
guru harus mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa
dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.
Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali)
pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh
murid-murid sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan
identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa murid-
muridnya.

Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan


bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan
yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita murid tentang
isi pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah
selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih
komprehensif tentang isi bacaan yang telah dipelajari dengan
menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara


mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan
bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak
membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini
guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk
diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan
bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya
hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah

2.7. Iplikasi Perkembangan Bahasa Remaja Dalam Pembelajaran

Implikasi dalam Pembelajaran dalam kaiatannya dengan perkembangan


kognitif anak masa usia sekolah menengah, para guru perlu
mempertimbangkan pada hal-hal berikut: Pada saat memperkenalkan
informasi baru, khususnya informasi yang melibatkan konsep-konsep
dan teori-teori abstrak, berikan anak waktu yang cukup untuk menyerap
ide-ide dan menggunakan pola-pola berfikir formal. Mulai dengan
contoh-contoh yang lebih dikenal anak, dan dorong anak untuk
menerapkan penalaran hopotetis-deduktif.

Perkembangan kognitif Piaget, remaja mengalami tahap transisi dari


penggunaan operasi kongkrit ke penerapan operasi for-mal dalam
bernalar. Remaja mulai menyadari keterbatasan-keterbatasan pemikiran
mereka. Mereka bergelut dengan konsep yang berada di luar pengalaman
mereka sendiri. Selanjutnya Ia mengemukakan bahwa perubahan otak
pada pubertas kemungkinan diperlukan untuk -kemajuan kognitif remaja
BAB III
PENUTUP

3.1. Saran

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti


faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan berbahasa.
Oleh karena itu, kita harus menggunakan dan mengembangkan bahasa
dengan berkembangnya bahasa secara tidak sadar kita telah melangkah
kedewasaan yang sudah merupakan kodrat kita sebagai manusia.
Hanya saja, agar pertumbuhan itu mencapai hasil yang maksimal harus
mempertahankan faktor-faktor pendukungnya

3.2. Kesimpulan

Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan bermasyarakat.


Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah usia
anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari segi
kesehatannya.
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu
sama lain. bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan
berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir.

Anda mungkin juga menyukai