Anda di halaman 1dari 10

Kepemimpinan

**CRITICAL JOURNAL REVIEW**

Disusun Oleh : Lorenti Br Nainggolan


Nim : (3233121063)
Dosen Pengampu : Dra. Flores Tanjung, M.A
Mata Kuliah : Kepemimpinan

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur, kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat dan kekuatan, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review
untuk memenuhi tugas mata kuliahKepemimpinan..

Saya tidak lupa mengucapakan terima kasih


kepada orangtua yang mendukung saya lewat materi dan moril, dan teman-teman
saya. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Journal Review ini dapat
terselesaikan karena berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.
Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada Ibu Dra Flores, M.A selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya
dan teman teman.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.

Medan, 21 September 2023

Lorenti
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat karya tulis
ilmiah yang secara nyata mengandung data dan informasi yang
mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan
ilmiah yabg diterbitkan secara berkala.
Sumber data dan informasi ilmiah yang dijadika dasar penyusun
KTI seperti jurnal yang merupakan tulisan yang mengandung data dan
infornasi dengan kaidah-kaidah yang tepat. Pengajuan tugas untuk me-
review jurnal, memiliki tujuan untuk mempermudah dalam memahami inti
dari hasil penelitian yang telah dilakukan, agar tujuan tersebut tercapai
maka diperlukan suatu panduan yang sistematis untuk me-review jurnal,
sehingga dalam me-review jurnal tersebut makin mudah untuk dipahami.

1.2 Tujuan penulisan


1. Menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan yaitu mata kuliah
kepemimpinan
2. Menambah pengetahuan tentang gaya kepemimpinana dan budaya
organisasi guna peningkatan kinerja karyawan
3. Meningkatkan cara pikir dalam menggali informasi yang terdapat
dalam jurnal yang dibandingkan
4. Menguatkan keterampilan berpikir kritis dalam memahami
penelitian yang dilaksanakan dalam jurnal

1.3 Manfaat
1. Menambah penetahuan tentang hasil penelitian yang terdapat dalam
jurnal
2. Melatih kemampuan penulis dalam Mengkritisi Suatu jurnal
3. Menumbuh pola pikir kratif dalam Membandingkan isi jurnal pada
keadaan nyata dan lingkungan sekitar.
4. Dapat mengusai materi setelah membandingkan dua jurnal.
Identitas Jurnal 1

1. Judu l : Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi


Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
2. Jurnal : Jurnal EMBA
3. Edisi Terbit : -
4. Pengarang : Dewi Sandy Trang
5. Penerbit : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
UNSRAT
6. Kota Terbit : Manado
7. ISSN : 2303-1174

Indentitas Jurnal 2

1. Judul : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komunikasi,


Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Pada Industri
Perbankkan
2. Jurnal : Makara Seri Sosial Humaniora
3. Edisi Terbit : 2013
4. Pengarang : Rahmat Hidayat
5. Penerbit : Universitas Trujuno
6. Kota Terbit : Madura
7. ISSN :-
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

Kompetisi dalam dunia bisnis saat ini menuntut setiap organisasi untuk
melakukan perubahan agar terus berkembang dan bertahan.Perubahan tersebut
bisa dimulai dari individu kemudian menjalar pada perubahan kelompok.
Perubahan hendaklah dilakukan terlebih dahulu oleh Pimpinan, karena pimpinan
merupakan contoh dalam ogranisasi. Oleh sebab itu, organisasi harus memiliki
pemimpin yang tidak hanya sekedar memimpin,tapi juga mampu menggerakan
organisasinya untuk berubah.

Kelangsungan hidup sebuah organisasi bergantung pada pemimpinnya.


Pemimpin menjadi salah satuindikator penentu keberhasilan dalam mencapai
tujuan organisasi. Pemimpin yang Reformis harus peka terhadap perubahan,
mampu menganalisa apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan baik internal dan
eksternal organisasinya, sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi,
dan lebih meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja organisasi.

Dalam segala
situasi pemimpin memilki peran yang sangat penting. Pemimpin merupakan
simbol, panutan, pendorong sekaligus sumber pengaruh, yang dapat mengarahkan
berbagai kegiatan dan sumber daya guna mencapai tujuannya. Kemampuan untuk
menyatukan aspek-aspek manusia menjadikesulitan tersendiri, dan hal tersebut
merupakan salah satu tugas dari seorang pemimpin.
Budaya organisasi juga memiliki peran yang cukup penting dalam
meningkatkan kinerja karyawan.

Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat


seluruh komponen organisasi, menentukan identitas, suntikan energi, motivator,
dan dapat dijadikan pedoman bagi anggota organisasi. Budaya organisasi
merupakan alat perekat yang mampu membuat kelompok organisasi menjadi
lebih
dekat, yang dapat menjadi sebuah energi

positif yang mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik.


Kepemimpinandan budaya organisasi memiliki hubungan yang sangat erat,
karena setiap pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda yang
pada akhirnya dari situlah akan terbentuk budaya organisasi. Sehingga sering
dikatakan bahwa budaya organisasi mencerminkan kepemimpinan dalam
organisasi tersebut, perumpamaannya bagaikan dua sisi mata uang yang memiliki
nilai yang sama.

Kepemimpinan dipercaya sebagai satu kekuatan kunci penggerak organisasi


yang mampu membangun suatu budaya baru yang sesuai dengan perubahan.
Kepemimpinan juga diyakini banyak pihak berkaitan erat dengan keberhasilan
suatu organisasi. Pemimpin di suatu organisasi mempunyai posisi yang dominan
dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu organisasi. Kinerja yang dihasilkan
oleh suatu organisasi merupakan gambaran kinerja yang diberikan oleh pemimpin
dalam mengelola organisasi tersebut. Pemimpin yang baik akan dapat
mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk melaksanakan
tugas sesuai dengan perintahnya, sehingga diharapkan dapat mewujudkan
tercapainya tujuan organisasi.

Organisasi terdiri dari sekelompok orang, sehingga untuk dapat berhasil


maka diperlukan pengelolaan atau manajemen yang tepat. Stoner dkk (1996 : 7)
menyatakan bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Disini peran pemimpin adalah sangat besar dalam menjalankan fungsi
manajemen

yang lain yaitu dalam perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian


organisasi. Pemimpin adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap
organisasi dalam mencapai tujuannya.

Organisasi adalah terdiri dari sekumpulan orang yang tentu mempunyai


keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam memuaskan berbagai
keinginan dan kebutuhan anggota organisasi ini peran pemimpin sangat
diperlukan. Pemimpin juga bertanggung jawab dalam mengintegrasikan antara
kebutuhan dan keinginan dari anggota organisasi dengan kebutuhan-kebutuhan
organisasi. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang menguntungkan antara
kedua belah pihak dalam upaya memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
organisasi dan individu-individu dalam organisasi tersebut
BAB III
PEMBAHASAN ANALISISI

A. PEMBAHASAN ISI JURNAL

Dalam jurnal tentang GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI


PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN membahas tentang
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju
pencapaian sasaran (Robbins, 2006). Kepemimpinan adalah proses untuk
mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan
dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacob & Jacques,
2008). Kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh dalam perangkat atau situasi
organisasi, yang menghasilkan sesuatu yang bermakna dan berdampak langsung
pada tujuan-tujuan yang menantang. (Ivancevich, et. al, 2008). Kepemimpinan
adalahkemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang
lain kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha kooperatif mencapai tujuan
yng sudah direncanakan. (Kartono, 2005).

Budaya organisasi sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values),


keyakinan-keyakinan (believes) atau norma-norma yang telah lama berlaku,
disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman
perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasi. (Sutrisno, 2010). Budaya
organisasi merupakan cara hidup dan gaya hidup dari suatu organisasi yang
merupakan pencerminan dari nilai-nilai atau kepercayaan yang selama ini dianut
oleh anggota organisasi. (Ermawan, 2011). Budaya organisasi adalah Pola asumsi
dasar diciptakan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu saat mereka
menyesuaikan diri dengan masalah-masalah eksternal dan integrasi internal yang
telah bekerja cukup baik serta dianggap berharga, dan karena itu diajarkan pada
anggota baru sebagai cara yang benar untuk menyadari, berpikir dan merasakan
hubungan dengan masalah tersebut. (Fred Luthans, 2006).

Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk


menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang
diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk
mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi. (Gibson et al.,1996). Kinerja atau
prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang
karyawan selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria lain yang ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama. (Soeprihanto, 2000). Kinerja atau prestasi
kerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. (Mangkunegara, 2000).

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas,


kinerja karyawan dapat disimpulkan sebagai otuput atau hasil kerja karyawan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan dalam jurnal Pengaruh Kepemimpinan
terhadapKomunikasi,Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi pada Industri
Perbankan berisi (Hughes, et al., 2002:9) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah suatu proses mempengaruhi kelompok terorganisasi yang mengarah pada
pencapaian tujuan-tujuan organisasi yang merupakan landasan yang tepat sebagai
dasar mengukur konstruksi kepemimpinan. Nowack (2004) menggunakan delapan
indikator untuk mengukur konstruksi kepemimpinan yang disebut Leadership
Effectiveness Index, yaitu: kompetensi, perlakuan adil, iklim kerja, ide atasan,
perhatian, pelibatan bawahan, kerja sama, dan kesempatan interaks.

. Komunikas

organisasi merupakan kepuasan anggota organisasi terhadap beberapa aspek


komunikasi yang terjadi di dalam organisasi (Grayand Laidlaw, 2004). Indikator
variabel komunikasi organisasi meliputi perspektif organisasi, umpan balik
personal, integrasi organisasi, komunikasi atasan langsung, iklim komunikasi,
komunikasi horizontal, kualitas media dan komunikasi bawahan.

Kepuasan kerja.
Kepuasan kerja adalah sikap yang mencerminkan perasaan senang atau bahagia
karyawan untuk bekerja. Indikator variabel kepuasan kerja, yaitu kompensasi,
promosi, dan pengawasan. (Richards, et al., 2002). Komitmen organisasi
didefinisikan sebagai keikatan karyawan terhadap organisasi. Komitmen
organisasi diukur dalam tiga dimensi komitmen

afeksi, komitmen kontinuasi, dan


komitmen normatif. (Brown dan Gaylor, 2002). Organisasi dibentuk sebagai
wadah bagisekelompok individu dalam mencapai bagi sekelompok individu
dalam mencapai tujuan tujuan tertentu. Efektif tidaknya organisasi tergantung
kepada sinergi atau kerja sama individu dan kelompok dalam organisasi dalam
mencapai tujuan atau sasaran bersama. .semakin diperlukan untuk mendorong
sasaran yang telah ditentukan semakin diperlukan untuk mendorong efektivitas
organisasi yang merupakan pencapaian sasaran yang telah ditentukan berdasarkan
usaha bersama. Robbins (1998:22)

menyatakan terdapat 4 (empat) outcome dari


perilaku anggota organisasi yang utama bagi efektivitas organisasi, yaitu
produktivitas, kemangkiran, turnover, dan kepuasan kerja. Keempat outcome
tersebut dapat ditelaah baik pada unit analisis individual, kelompok, maupun
organisasi. Pada level individual, faktor-faktor yang mempengaruhi outcome
sepenuhnya bersumber dari karakteristik internal anggota, meliputi karakteristik
demografis, ciri kepribadian, nilai dan sikap pribadi, motivasi serta kemampuan
(ability) dasar yang dimiliki pegawai.

B. Kelebihan dan kekurangan jurnal


Kedua jurnal dilihat dari aspek ruang likup isi memiliki cakupan isi yang
begitu luas, dan kedua jurnal dillengkapi dengan berbagai pendapat
orang lain, atau bisa dibilang dilengkapi catatan kaki sehingga wawasan
pembaca tidak hanya sekelias tentang apa itu kepemimpinana tapi dari
adanya catatan kaki tersebut pembaca memiliki arti yang begitu luas
tentang apa yang dimaksud dengan kepemimpinana, sehingga penalaran
10
terdapat 4 (empat) outcome dari
perilaku anggota organisasi yang utama bagi efektivitas organisasi, yaitu
produktivitas, kemangkiran, turnover, dan kepuasan kerja. Keempat outcome
tersebut dapat ditelaah baik pada unit analisis individual, kelompok, maupun
organisasi. Pada level individual, faktor-faktor yang mempengaruhi outcome
sepenuhnya bersumber dari karakteristik internal anggota, meliputi karakteristik
demografis, ciri kepribadian, nilai dan sikap pribadi, motivasi serta kemampuan
(ability) dasar yang dimiliki pegawai.
B. Kelebihan dan kekurangan jurnal
Kedua jurnal dilihat dari aspek ruang likup isi memiliki cakupan isi yang
begitu luas, dan kedua jurnal dillengkapi dengan berbagai pendapat
orang lain, atau bisa dibilang dilengkapi catatan kaki sehingga wawasan
pembaca tidak hanya sekelias tentang apa itu kepemimpinana tapi dari
adanya catatan kaki tersebut pembaca memiliki arti yang begitu luas
tentang apa yang dimaksud dengan kepemimpinana, sehingga penalaran
10

pembaca tentang kepemimpnan atau pun isi dari jurnal menjadi lebih
baik.
Dari aspek tatabahasa kedua jurnal menggunakan bahasa yang sangat
mudah untuk dipahami, menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
dalam mencerna apa yang disampaikan penulis dapat dengan mudah
dipahami oleh pembaca, sehingga pembaca tidak salah konsep dalam
mengaplikasikannya dalam kehidupan berorganisasi ataupun
berkeluarga.
Tapi dalam jurnal kedua terdapat beberapa menggunakan bahasa asing
dalam mengemukakan isi jurnal, sehingga pembaca tidak sedikit
pembaca yang kurang mengerti akan hal itu.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut : Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara
parsial gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
namun tidak signifikan. Secara parsial budaya organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.sehingga Penelitian ini
menemukan bahwa faktor penting yang mempengaruhi komitmen
organisasi adalah kepemim- pinan dan komunikasi organisasi.
Sementara disisi lain komunikasi organisasi dan kepuasan kerja secara
bersama-sama merupakan mediator bagi kepemimpinan dalam
mempengaruhi komitmen organisasi. Untuk penelitian lebih lanjut
diharapkan obyek penelitian dapat diperluas pada seluruh wilayah
Indonesia. Penelitian untuk seluruh wilayah Indonesia akan ditemui latar
belakang sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda sehingga
kemungkinan akan terbentuk pola perilaku yang berbeda. Penelitian
lebih lanjut juga akan dilaksanakan untuk mengembangkan model
dengan melibatkan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan dan
mengembangkan variabel-variabel penelitian yang berhubungan dengan
11

Anda mungkin juga menyukai