Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DINA ANGGRENI

FAKULTAS : PGSD
NIM : 858448219
MATA KULIAH : PENDIDIKAN IPS

TUGAS WAJIB 3
Pertanyaan

1. Guru IPS di SD hendaknya perlu memiliki wawasan tujuan dan arah pembelajaran
IPS yang hendaknya dipertimbangkan pula ketika mengembangkan materi
pembelajaran. Terkait hal tersebut, Berilah beberapa contoh ktiteria yang hendaknya
dapat menjadi kemampuan terintegrasi dan terinternalisasi dalam diri guru IPS SD
ketika mengembangkan materi pembelajaran!
Jawaban No. 1 :

Dengan mempelajari IPS akan mendapatkan nilai dan norma yang bisa diterapkan di dalam
kehidupan masyarakat majemuk. Seorang guru bisa menerapakan nilai dan norma didalam
instansi sekolah dimana ia bekerja dan bisa di terapkan dengan siswa, teman sejawat serta
dilingkungan sekitar sekolah maupun di luar sekolah. Nilai ini mengatur tentang perilaku
yang tidak menyimpangan misalnya di sekitar sekolah yaitu perkelahian antara siswa, tidak
bisa memberikan suasana yang harmonis antara siswa, tidak adanya rasa
menghormati/menghargai dengan yang lainnya, suka menjadikan masalah kecil hingga
menjadi besar dan lain sebagainya. Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem
nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik.
Materi dan pokok bahasan pada pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode
(multi metode), digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-
nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada
mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari
lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai
yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan tindakannya tadi selalu akan dilandasi oleh
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya.

Kriteria yang harus menjadi kemampuan untuk terintegrasi dan internalisasi dalam
diri guru IPS SD saat mengembangkan bahan pembelajaran, yaitu:

1. Pembelajaran IPS di sekolah dasar bersifat peka, adaptif tetapi mengkritisi lingkungan
dalam rangka menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam serta mengembangkan
kehidupan yang kaya dan harmonis dalam keberagaman.
2. Pembelajaran IPS di sekolah dasar mengembangkan keterampilan dasar pemecahan
masalah sosial yang perlu diajarkan kepada siswa selama proses pembelajaran.
3. Pembelajaran IPS di sekolah dasar perlu mengembangkan dan mengintegrasikan
kemampuan siswa menganalisis masalah sosial untuk memahami saling
ketergantungan antara fenomena dan ide dalam memecahkan masalah sosial.
4. Pembelajaran IPS di sekolah dasar memerlukan pengembangan kemampuan untuk
memahami berbagai fenomena sosial, termasuk literasi budaya, ruang dan waktu,
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang berkaitan dengan kesinambungan dan
perubahan.
5. Pembelajaran IPS di sekolah dasar memerlukan pengembangan keterampilan
komunikasi sosial, yaitu kemampuan memahami berbagai fenomena yang terjadi di
lingkungan.

Pendidikan IPS bertujuan untuk memberika pengetahuan, keterampilan dan kepedulian


sosial kepada peserta didik dengan menjadikan warga negara yang baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, proses pembelajaran IPS tidak hanya menekankan pada
aspek pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor), tetapi juga menghadapi segala
rintangan dan tantangan. Siswa mengembangkan kemampuan mental dan intelektualnya
untuk menjadi warga negara yang kompeten, terlibat secara sosial dan bertanggung jawab
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2. Kurikulum IPS SD di Indonesia semakin lama semakin berkembang dan mempunyai


ciri karakteristik tersendiri di setiap kurikulum. Analislah beberapa perbedaan yang
terdapat dalam kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan Kurikulum IPS SD Tahun 2006
(KTSP)!
Jawaban No. 2 :

Beberapa perbedaan yang terdapat dalam kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan
Kurikulum IPS SD Tahun 2006 (KTSP) antara lain:

• Kurikulum IPS pada tahun 1994 antara PMP dan IPS terpisah, saat itu PMP diubah
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dari kelas 1 sampai kelas
6 sedangkan untuk pelajaran IPS diajarkan sejak kelas 3 SD.
• Sedangkan IPS SD pada tahu 2006 bersifat memberikan rambu-rambu untuk mendalami
dan keluasan dalam memberikan materi guna mencapai kompetensi dasar yang
diharapkan. IPS SD pada tahun 2006 mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 SD.

Penjelasan:

Kurikulum dalam pendidikan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan


zaman. Terdapat beberapa perbedaan antara kurikulum tahun 1994 dengan kurikulum
KTSP.

Pada kurikulum KTSP bersifat desentralistik. Yang berarti segala tata aturan yang
dicantumkan dalam suatu kurikulum yang sebelumnya sudah dirancang dan juga
ditetapkan oleh pemerintah pusat, maka dalam KTSP sebagian dari tata aturan dalam
kurikulum tersebut diserahkan agar dikembangkan dan juga diputuskan oleh pihak di
daerah ataupun oleh pihak sekolah.

Walaupun terdapat kebebasan dalam pengembangan pada tingkat satuan pendidikan,


tetapi pengembangan kurikulum tersebut harus mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan yang sudah ditetapkan BSNP.

3. Kita telusuri beberapa peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD tahun 2006 di kelas rendah. Terkait hal tersebut,
Berilah contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD tahun 2006 di kelas rendah!
Jawaban No. 3 :

Dengan adanya hubungan peristiwa, konsep, fakta dan generalisasi yang digunakan dalam
kegiatan belajar di ruang kelas yang mengatur komponen dari konten materi pengajaran.
Hal ini memberikan makna bahwa guru telah mempersiapkan bahan ajar yang mendukung
seperti dalam bentuk eksperimen dan gambar. Materi pengajaran terkandung dalam waktu
yang lama serta mudah dipahami dan di ingat karena berfokus pada ide-ide penting seperti
konsep atau generalisasi.

Substansi tema pembelajaran IPS meliputi aspek-aspek berikut. Geografi adalah studi
tentang orang, tempat, dan lingkungan mereka. Sejarah terdiri dari waktu, kesinambungan,
dan perubahan. Sosiologi adalah studi sistem sosial dan budaya. Ekonomi mencakup semua
aspek perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Adapun pengertian dan contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD tahun 2006 di kelas rendah
yaitu:

❖ PENGERTIAN PERISTIWA, FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI

• Peristiwa adalah kejadian nyata yang pernah terjadi sebelumnya, dan diperlukan
bukti kebenaran. Ada dua sifat perisitwa yaitu

1. Peristiwa yang terjadi kaitannyadengan alam (alamiah) yaitu seperti tsunami,


gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.
2. Peristiwa yang terjadi kaitannya dengan manusia (insaniah) yaitu seperti pemilu,
krisis moneter, pembangunan jembatan dan lain sebagainya.

• Fakta adalah sesuatu yang telah terbukti kebenarannya secara real dan empiris.

• Konsep adalah istilah yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau


mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau gagasan atau peristiwa.

• Generalisasi adalah abstraksi dan sangat konseptual. Setidaknya diperlukan dua


konsep untuk memahami generalisasi. Yang bisa berasal dari satu disiplin ilmu
sosial atau disiplin ilmu sosial yang berbeda.
❖ CONTOH PERISTIWA, FAKTA DAN KONSEP

Di lingkungan sekolah
• Peristiwa: Belajar membuat peta Benua Asia di kelas
• Fakta: Menggambar peta dengan melihat atlas di perpustakaan sekolah,
Menggambar di kertas karton, Membuat symbol penampakan alam yang penting di
peta, Mewarnai peta yang sudah dibuat sesuai legenda peta
• Konsep 1: Kondisi alam di Benua Asia, Mata Pencaharian penduduk Asia

4. Sudah kita pahami bahwa KTSP IPS di kelas rendah dirancang membantu peserta
didik dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman, pengertian, nilai dan
sikap/keterampilan masing-masing. Berikan tanggapanmu dan analisislah mengenai
keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam KTSP IPS SD Kelas Rendah!
Jawaban No. 4 :
Analisa keterampilan KTSP IPS SD :
• Keterampilan intelektual adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang
siswa dasar dalam mengingat dan mengembangkan wawasan berfikir sosial dari hal-hal
yang sudah dipelajari sebelumnya. Misalnya keterampilan menganalisa informasi sosial.
• Keterampilan Personal adalah keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik terutama
Sekolah Dasar dalam berperilaku sosial maupun berkomunikasi dengan sesama siswa
atau pelajar. Contoh keterampilan personal, misalnya mampu berkomunikasi dengan
efektif, serta memiliki kreatifitas, dan bersosialisasi sesama peserta didik atau sesama
siswa.
• Keterampilan Sosial merupakan keterampilan yang hampir sama dengan keterampilan
sosial akan tetapi keterampilan sosial menuntut peserta didik melakukan kegiatan
memecahkan permasalahan sosial. Misalnya mendiskusikan kegiatan sosial yang akan
diadakan di sekolahan.

Keterampilan peserta didik adalah keterampilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik
untuk mendorong dalam bekerja sama dan berkomunikasi sesuai dengan setiap rencana
pembelajaran yang dibuatnya. Pada era sekarang peserta didik juga harus mempunyai
bermacam keterampilan diantaranya:
• Memahami literasi digital.
• Memahami lingkup Literasi informasi.
• Mengerti tentang informasi dan komunikasi.
• Memiliki keterampilan berpikir kritis.
• Berbasis media.

5. Terdapat erat hubungan antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa “nilai itu
menyebabkan sikap”. Berdasarkan pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan
bahwa sikap akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Jelaskan dan berilah contoh
keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas
tinggi!
Jawaban No. 5 :
Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu,
sedangkan sikap adalah sebuah reaksi yang dilakukan seorang terhadap sesuatu
yang banyak ditentukan nilai-nilai serta moral yang dianutnya. Pada dasarnya nilai atau
moral yang dianut seseorang akan menentukan bagaimana orang tersebut akan mengambil
sikap terhadap sesuatu hal. Sikap seseorang merupakan perwujudan berasal nilai
atau moral dari orang tersebut.
Pendidikan nilai atau moral diajarkan sedini mungkin pada siswa pada tingkat
SD. Pendidikan nilai atau moral ini usahakan dilakukan waktu masih muda karena semakin
berumur seorang akan semakin sulit untuk dibentuk karena sudah terpengaruh dari
lingkungannya. Di hakekatnya, Pendidikan nilai yang terbaik artinya dilakukan di taraf
keluarga sejak dini sebelum seseorang anak tumbuh dewasa.

Anda mungkin juga menyukai