Pendidikan Ips Tugas Wajib 7 Dina Anggreni PGSD Bi
Pendidikan Ips Tugas Wajib 7 Dina Anggreni PGSD Bi
FAKULTAS : PGSD
NIM : 858448219
MATA KULIAH : PENDIDIKAN IPS
TUGAS WAJIB 7
Pertanyaan
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi
kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan
metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah
dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan
pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD
kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru
profesional!
Jawaban No. 1:
• Memberikan kompetensi dasar contohnya dengan memahami gejala alam dan sosial di
negara Indonesia.
5) Menganalisis proses inkuiri Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh
mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan
dicoba untuk diperbaiki secara sistematis. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru
dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut ini:
1) Tahap Orientasi
Dalam tahap ini, siswa diminta memilih masalah sosial (tentu saja yang relevan
dengan GBPP) yang akan dijadikan pokok bahasan. Masalah dapat bersumber dari
peristiwa-peristiwa sosial di kelas atau di sekolah atau masyarakat sekitar sekolah.
2) Tahap Hipotesis
3) Tahap definisi
4) Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi adalah tahap pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi serta asumsi-asumsi. Apabila telah
teruji antara hipotesis dengan dasar logika maka tahap berikutnya adalah
pembuktian dengan fakta-fakta.
5) Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, para siswa mengumpulkan data dengan metode yang sesuai.
Misalnya, melalui wawancara, angket dan observasi. Jika data telah terkumpul,
kemudian diadakan analisis data untuk disimpulkan, apakah hipotesis diterima atau
ditolak. 6) Tahap Generalisasi Tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri
sosial. Pada tahap ini telah dapat disusun pernyataan terbaik dalam pemecahan
masalah. Generalisasi yang dihasilkan hendaknya disusun secara sederhana sehingga
mudah dipahami oleh siswa.
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil
Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek
kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawaban No. 3:
Aspek kognitif dalam evaluasi belajar mempunyai dua tingkatan sebagai berikut.
1) Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini
• Apa?
• Di mana?
• Kapan?
• Sebutkan!
• Siapa?
2) Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Analisis (analysis)
• Mengapa!
• Tunjukkan sebab-sebabnya!
• Analisislah!
• Berilah alasan!
• Sebutkan bukti-bukti!
Contoh: Bukti-bukti apakah yang dapat dikumpulkan bahwa film Barat kurang
cocok bagi kepribadian Timur?
b. Sintesis (synthesis)
c. Evaluasi (evaluation)
Contoh: Setujukah Anda terhadap kehidupan ala barat yang sangat bebas?
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi
yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan
sikap sosial!
Jawaban No. 4:
Dalam merancang alat evaluasi nilai dan sikap sosial perlu dipelajari kurikulum sekolah
yang berlaku, yaitu mengenai hal-hal berikut ini.
1) Kompetensi Dasar.
2) Materi Pokok.
3) Hasil Belajar.
4) Indikator Materi.
5) Kisi-kisi tes
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah
menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil
keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di atas!
Jawaban No. 5:
Model pemecahan masalah secara kelompok (Davis Johnson dan Frank Johnson dalam
Udin S.Winataputra.2003).
Unsur-unsurnya:
Langkah-langkahnya:
a. Definisi masalah Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila
mampu merumuskan dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah.
Untuk perumusan masalah ini dianjurkan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut.
b. Diagnosis masalah Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-
sebab timbulnya masalah. Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya
kekuatan yang mendorong ke arah situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang
menghambat ke arah tersebut.
c. Merumuskan alternatif strategi Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari
dan menemukan berbagai alternatif cara pemecahan masalah, dimana kelompok
harus kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan antar idea dan punya daya
temu yang tinggi.
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi Setelah berbagai alternative strategi
pemecahan masalah diperoleh maka kelompokpada tahap ini memutuskan untuk
memilih alternative mana yang akan dipakai. Tahap ini mengandung dua aspek
utama pemecahan masalah, yaitu:
Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil
diterapkan (evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi hasil)
dan apakah keadaan actual sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada
sebelum penerapan. Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah
apa yang sudah dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya, masalah apa yang belum
terpecahkan dan masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.