eed
mapas pry Riwiosnonaes
1. Pengertian ynanganan syok anafilakiik adalah suatu tindakan yang dilakukan jika
seseorang mengalami reaksi hipersensitifitas generalisata atau sistemik yang
weet cng cpt feneny 620 pant ove Ha so
revcveam
2 Tuvan ‘Sebagal acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam melakukan
Penanganan syok anafilaktik.
‘3. Kebijakan ‘SK Kepala Puskesmas Kampus Nomor : 445/2160/KAMPUS/2021 Tentang
Penunjukan TIM Pelaksana Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
4. Referensi Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor
1HK.02,02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19 ).
5. Langkah-langkah
‘Alat dan bahan:
1. 1 ampul epinephrine 1:1000
2. Aminophiline ampul.diphenhydramine vial, dexamethasone ampul
3. Safety box
4, Spuit 1 mi
5. Infus set
6. NaC! 0.9% kolf atau Dextrose 5% kolf
7. Alcohol swab
8. Handschoen
9. Tempat sampah medis dan non medis
Petugas:
1, Dokter/Dokter Gigi
2. Perawal/Perawat Gigi
3. Bidan
Langkah-langkah:
1, Petugas menilai sirkulasi pasien, jalan nafas, perafasan, status mental,
ult, dan berat badan (massa.
2, Petugas memberikan epinefrin (adrenalin) intramuskular pada regio mid-
anterolateral paha, 0,01 mg/kg larutan 1:1000 (mg/ml), maksimum 0,5 mg
(dewasa)
3. Petugas mencatat waktu pemberian dosis.
Dipindai dengan CamScanner“A, Petugas mengulangi 5-15 meni jika diperlukan,
5. Petugas motakkan pasion dengan posi! terlentang,
6, Petugas memberikan oksigen aliran tinggi (6-8L/menit) dengan masker
‘atau oropharyngeal airway jika diperlukan.
7. Potugas memberikan cairan infus jka diperlukan.
181 kardiopuimoner dengan kompresi dada jika
8, Petugas melakukan rest
dipertukan,
9, Petugas memonitor tekanan darah pasion, denyut dan fungsi jantung,
status pernafasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval
regular.
10. Petugas mencatat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut
Jantung, frekuensi pernafasan, denyut nadi) setiap waktu.
11. Petugas mencatat dosis setiap pengobatan yang diberikan.
12, Petugas membawa catatan ketika pasien dirujuk.
13. Petugas menandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga pasien
tersebut tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin tersebut.
6. Diagram Alir
Petugas menilal sikulasi cae rete i 7
esen stn nates intramuskular pada regio mi- anterolateral
Ct terete aha, 0,01 mg/kg lrvtan 1:1000 (maim,
on o _ bedan imaksimum 0,5 mg (dewasa).
Petugas mencatat_waktu
‘pemberian dosis
Petuge +
‘memberkan
oksigen—aliran Petuges —_metskian Petugas mengulangi 5-
Tinga (-8Lmeni) fH] Pasion dengan posisi fe) 15 ment ka dpetukan
dengon’ msker | [tentang ae
‘atau oropharyngeal
airway ike
dipertukan
T Petugas melakukan
resustasi
Petugas memberikan cairn |p| ardiopuimoner >|
infus ka diperukan dengan _kompresi
dada jka dipertukan
Petugas mencatat
dosis setiap,
Petuges menandal
colatanhartu vaksinasl
dengan jelas
Dipindai dengan CamScanner‘Unit Terkait Semua Poll
Rekaman historis Perubahan
Yang dirubah isi Perubahan Tanggal mulai diberiakukan
1.) Pengertian Reaksl anafilaktik a 14 Maret 2022
ksi hipersensitifitas
generalisata atau sistemik
yang terjadi dengan cepat
(umumnya 5-30 menit
‘sesudah suntikan) serius dan
mengancam jiwa. Jika reaksi
tersebut cukup hebat dapat
menimbulkan syok yang
disebut sebagai syok
‘anafilaktik. Syok anafilaktik
membutuhkan pertolongan
cepat dan tepat. Gambaran
atau gejala klinik suatu reaksi
anafilaktik berbeda-beda
sesuai dengan berat-
tingannya reaksi antigen-
antibodi atau tingkat
Sensitivitas seseorang, namun
Pada tingkat yang berat
berupa syok anafilaktik gejala
yang menonjol adalah
gangguan sirkulasi dan
gangguan respirasi. Reaksi
anafilaktik biasanya
melibatkan beberapa sistem
tubuh, tetapi ada juga gejala-
‘gejala yang terbatas hanya
Pada satu sistem tubuh
(contoh: gatal pada kulit) juga
dapat terjadi. Tanda awal
anafilaktik adalah kemerahan
(eritema) menyeluruh dan
‘gatal (urtikaria) dengan
obstruksi jalan nafas atas
dan/atau bawah, Pada kasus
berat dapat terjadi keadaan
lemas, pucat, hilang
kesadaran dan hipotensi.
Dipindai dengan CamScannerPelugas sebaiknya dapat
‘mengenall tanda dan gejala
anafilaktik, Pada dasarnya
‘makin copat roaksitimbut,
Menjaci
Penanganan syok anafilaktik
‘adalah suatu tindakan yang
dilakukan jika seseorang
mengalami reaks!
hipersensititas generalisata
atau sistemik yang terjadi
dengan cepat (umumnya 5-30
‘meni sesudah suntikan)
serius dan mengancam jiwa,
Tujuan
‘Sebagal acuan penerapan | 11 Maret 2022
langkab-langkah untuk
ppenanganan syok anafilaktik
‘Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah petugas
dalam melakukan
penanganan syok anafilatik.
7. Undang-Undang No.4 | 11 Maret 2022
Tahun 1984 Tentang
Wabah Penyakit Menular;
2, Undang-Undang _No.24
Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana;
3. Peraturan Menteri
kesehatan Republik
Indonesia nomor 84 Tahun
2020 Tentang Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019
(covip-19);
4, Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian _Penyakit
Dipindai dengan CamScannerNomor HK.02.02/4/1/2021
Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan —Vaksi
Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019
(COVID-19 );
5. Keputusan Presiden Nomor
11 Tahun 2020 Tentang
Penetapan —_Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019
(CoviD-18).
Menjadi
4. Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian _Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021
Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan —_Vaksinasi
Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019
(CovID-19).
Langkah-langkah
Perubahan Langkah- | 11 Maret 2022
langkah dari 10. langkah-
langkah menjadi 13
langkah-langkah.
Dipindai dengan CamScannerPENANGANAN SYOK ANAFILAKT
ie -
Dokumen _! 228/DT1UKP/2022
No. Rovisi oO
Tanggat
Torbit
Halaman 0
PUSKESMAS ~ dr. Marlla Refianti, M.Kos
KAMPUS, Nip.197903092007012020
[Noy
a Langkah Kegiatan Ya Tidak
Apakah petugas menilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernafa
ho ‘mental, kulit, dan berat badan (massa)?
Apakah petugas memberikan epinefrin (adrenalin) intramuskular pada
fegio mid- anterolateral paha, 0,01 mg/kg larutan 1:1000 (1mg/mi),
3 Maksimum 0,5 mg (dewasa)?
Apakah petugas mencatat waktu pemberian dosis? (i Pa
4 7
5 Apakah petugas mengulangi 5-15 menit jika diperlukan? | j
Apakah petugas meletakkan pasien dengan posisiterlentang? || = —_
6
Apakah petugas memberikan oksigen aliran tinggi (6-8L/menit) dengan
Tasker atau oropharyngeal airway jika dipertukan?
Apakah petugas memberikan cairan infus jika diperlukan?
8 | Apakah petugas melakukan resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi
dada jika diperlukan?
® | Apakan petugas memonitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi
jantung, status pemafasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin
dalam interval regular?
10 | ~pakah petugas mencatat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi
denyut jantung, frekuensi pemafasan, denyut nadi) setiap waktu?
11 | apakah petugas mencatat dosis setiap pengobatan yang diberikan?-
12 | Apakah petugas membawa catatan ketika pasien dirujuk?
13 | ~pakah petugas menandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas,
sehingga pasien tersebut tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin
tersebut?
CR. Palembang,
Penilai/Auditor,
Dipindai dengan CamScanner