LK 0.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Yoga Nur Budianto Kimia 002
LK 0.1 Lembar Kerja Belajar Mandiri Yoga Nur Budianto Kimia 002
2. KB 2 : Ikatan Kovalen
1. Ikatan kovalen : Ikatan kimia yang mengikat atom
satu sama lain dalam molekul dengan cara berbagi
elektron antar atom yang berinteraksi terdiri dari 3
jenis ikatan :
a) ikatan kovalen tunggal (orde 1)
b) ikatan kovalen rangkap 2 (orde 2)
c) ikatan kovalen rangkap 3 (orde 3)
KB 3.
Membedakan gaya dipol-dipol, gaya dipol-dipol terinduksi,
gaya ion-dipol terinduksi, gaya dispersi atau gaya London
KB 4.
Sifat zat cair berdasarkan struktur molekul
KB 3.
- Menentukan hubungan sifat fisika dengan jenis-jenis Gaya
Van der Walls
- Gaya dipol-dipol, gaya dipol-dipol terinduksi, gaya
ion-dipol terinduksi, gaya dispersi atau gaya London)
KB 4.
- Kapilaritas
- Viskositas
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Yoga Nur Budianto, S.Pd.
Kelas : Kimia 002 UNP
4. KB 4 : Persamaan Reaksi
1. Reaksi kimia adalah suatu proses di mana suatu zat
diubah menjadi satu atau lebih zat baru.
2. Persamaan reaksi dikenal juga sebagai persamaan
kimia. Persamaan kimia menggunakan rumus kimia
untuk memperlihatkan apa yang terjadi selama reaksi
kimia.
3. Reaksi kombinasi adalah reaksi ketika dua atau lebih
unsur bergabung membentuk senyawa tunggal
4. Reaksi dekomposisi atau penguraian adalah reaksi
ketika suatu senyawa terurai menghasilkan dua atau
lebih senyawa lain.
5. Reaksi pembakaran adalah reaksi yang cepat
menghasilkan nyala. Reaksi yang melibatkan reaksi
antara bahan yang mudah terbakar dan pengoksidasi
untuk membentuk produk yang teroksidasi
6. Koefisien Reaksi Merupakan angka di depan rumus
kimia, yang menunjukkan jumlah relatif molekul yang
terlibat dalam reaksi
7. Pereaksi Pembatas adalah pereaksi yang terdapat
dalam jumlah yang relatif terkecil (dalam hubungan
stoikiometrisnya).
8. Hasil teoritis (theoretical yield) merupakan
Perhitungan jumlah produk yang terbentuk ketika
semua reaktan pembatas habis bereaksi.
9. Hasil sesungguhnya (actual yield) adalah Jumlah
produk sesungguhnya, yang hampir selalu kurang dan
tidak akan pernah lebih besar dari hasil teoritis.
2 Daftar materi yang sulit KB 1.
dipahami di modul ini Faktor Konversi
KB 2.
Hukum Perbandingan Berganda
KB 3.
Perhitungan Stoikiometri dengan Faktor konversi
KB 4.
Faktor Konversi Stoikiometri
3 Daftar materi yang sering KB 1.
mengalami miskonsepsi Faktor konversi
KB 2.
Hukum Perbandingan Tetap
KB 3.
Pembulatan Bilangan Avogadro
KB 4.
Faktor Konversi Stoikiometri
2. KB 2 : Kesetimbangan Kimia
1. Pengertian kesetimbangan kimia
a) Kesetimbangan dinamis
b) Kesetimbangan homogen merupakan
kesetimbangan yang hanya terdapat satu fasa
yaitu gas
c) Kesetimbangan heterogen merupakan
kesetimbangan lebih dari satu fasa yaitu solid
(s) dan gas (g)
d) Hukum kesetimbangan atau disebut Tetapan
kesetimbangan
2. Tetapan kesetimbangan kimia
a) Tetapan kesetimbangan dan stoikiometri reaksi
b) Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi
(Kc)
c) Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial
(Kp)
d) Hubungan Kc dan Kp
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
kimia
a) Pengaruh konsentrasi
b) Pengaruh suhu
c) Pengaruh volume dan tekanan
4. Penerapan prinsip kesetimbangan
a) Proses Haber – Bosch merupakan reaksi
pembentukan amonia dari N2 dan H2 pada suhu
1000°C dalam keadaaan eksoterm
b) Proses kontak merupakan proses pembuatan asam
sulfat dalam jumlah yg cukup besar melalui proses
industri
3. KB 3 : Energitika
1. Termodinamika kimia adalah bagian dari ilmu kimia
yang mempelajari tentang perubahan energi yang
menyertai proses kimia.
2. Energi dapat berpindah dari sistem kelingkungan atau
dari lingkungan ke sistem melalui batas sistem berupa
dinding diatermal dan adiatermal.
3. Sistem adalah Bagian dari alam semesta yang menjadi
pusat perhatian atau yang akan kita pelajari
a) Terbuka : terjadi perpindahan kalor dan materi dari
sistem ke lingkungan dan sebaliknya
b) Tertutup : terjadi perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya
c) Terisolasi : tidak terjadi perpindahan kalor maupun
materi dari sistem ke lingkungan dan sebaliknya
4. Lingkungan adalah Suatu yang berada diluar sistem
5. Kalor adalah energi yang dipindahkan melalui batas-
batas sistem, akibat perbedaan suhu sistem dan
lingkungan
6. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.
7. Hukum kekakalan energi/Hukum pertama
termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan hanya bisa
dirubah dari suatu bentuk ke bentuk lain. Hukum
kekekalan energi ini disebut juga
Hukum pertama termodinamika yang dinyatan dalam
bentuk perubahan energi dalam (∆E).
∆E = q + w
8. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang pada saat
berlangsung disertai pelepasan kalor atau sistem
melepaskan kalor ke lingkungan. Kalor reaksi ditulis
dengan tanda negatif.
9. Reaksi endoterm adalah reaksi yang pada saat
berlangsung disertai penyerapan kalor atau sistem
menyerap kalor dari lingkungan. Kalor reaksi ditulis
dengan tanda positif.
10. Jenis-jenis perubahan entalpi:
a) Entalpi reaksi (∆H°r)
b) Entalpi pembentukan standar (∆H°f)
c) Entalpi penguraian standar (∆H°d)
d) Entalpi pembakaran standar (∆H°c)
11. Penentuan Kalor Reaksi:
a) Kalorimetri adalah metode untuk menentukan ∆H
dengan menggunakan alat kalorimeter bom
Qsistem = - Qlingkungan
Qreaksi = - (Qair + Qkalorimeter)
b) Hukum Hess dinyatakan dalam diagram entalpi,
manipulasi persamaan termikimia, dan mengggunakan
entalpi pembentukan standar (∆Hof)
c) Energi Ikatan adalah energi yang terlibat dalam
pembentukan atau pemutusan ikatan
∆H = ∑ (energi ikat pereaksi) - ∑ (energi ikat produk)
d) Penentuan Δ𝐻𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 berdasarkan entalpi
pembentukan standar
ΔHreaksi = S ΔH°fproduk - S ΔH°freaktan
KB 3.
a. Entalpi reaksi (∆H°r)
b. Entalpi pembentukan standar (∆H°f)
c. Entalpi penguraian standar (∆H°d)
d. Entalpi pembakaran standar (∆H°c)
KB 4.
Faktor Konversi Stoikiometri
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Nama : Yoga Nur Budianto, S.Pd.
Kelas : Kimia 002 UNP
4. KB 4 : Sistem Koloid
1. Koloid : suatu campuran zat heterogen (2 fasa) antara 2
zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang
berukuran koloid 1-1000nm (fase terdispersi/ yang
dipecah) tersebar cecara merata di dalam zat lain
(medium pendispersi/pemecah).
2. Larutan : campuran homogen (1 fasa) berukuran <
1nm.
3. Suspensi : campuran heterogen (2 fasa) berukuran >
1000nm.
4. Jenis Sistem Koloid
Sistem koloid terdiri dari 2 fase yaitu fase terdispersi
dan fase pendispersi
Berdasarkan fase terdispersi koloid dibedakan:
a) Sol (fase terdispersi padat)
i) Sol padat (padat dalam padat)
ii) Sol cair (padat dalam cair)
iii) Sol gas (padat dalam gas)
b) Emulsi (fase terdispersi cair)
i) Emulsi padat/ gel (cair dalam padat)
ii) Emulsi cair (cair dalam cair)
iii) Emulsi gas/ aerosol cair (cair dalam gas)
c) Buih (fase terdispersi gas)
i) Buih padat (gas dalam padat)
ii) Buih cair (gas dalam cair)
5. Koloid liofob adalah koloid yang tidak suka dengan
medium pendispersi (gaya tarik menarik antara fase
terdispersi dan medium pendispersi)
6. Koloid liofil adalah koloid yang suka dengan medium
pendispersinya (terdapat gaya tarik menarik yang
cukup kuat antara fasa terdispersi dengan medium
pendispersi, sehingga sulit dipisahkan atau sangat
stabil)
7. Sifat Koloid
a) Efek Tyndall adalah penghamburan berkas sinar
oleh partikel koloid.
b) Gerak Brown adalah gerak zig-zag (bergerak lurus
dan patah-patah) pada partikel koloid.
c) Adsorbsi adalah partikel koloid dapat menyerap
(mengadsorbsi) partikel lain (ion atau molekul lain)
dipermukaannya.
d) Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid
dalam medan listrik.
8. Cara Pembuatan Sistem Koloid
a) Kondensasi
Dilakukan dengan mengelompokkan (agregasi) partikel
larutan menjadi partikel yang lebih besar atau
berukuran koloid.
i) Reaksi hidrolisis (reaksi penguraian dengan air) :
menghidrolisis senyawa ion sehingga terbentuk
senyawa yang sukar larut (koloid).
ii) Reaksi redoks (reaksi yang disertai perubahan
biloks).
iii) Pergantian pelarut : dilakukan dengan mengganti
pelarut dari suatu larutan atau menambahkan pelarut
lain yang zat terlarutnya lebih sukar larut dalam pelarut
pengganti.
iv). Dekomposisi rangkap metatesis yaitu dengan
penukaran ion sehingga terbentuk koloid.
b) Dispersi
Dilakukan dengan cara menghaluskan partikel kasar
menjadi partikel kecil berukuran koloid.
i) Cara mekanik : dilakukan dengan menggerus partikel
kasar menggunakan lumpang atau penggiling koloid
sampai diperoleh partikel berukuran tertentu
kemudian partikel diaduk dengan medium pendispersi.
ii) Cara peptisasi : dilakukan dengan memecah partikel
kasar menjadi partikel halus berukuran koloid dengan
menambahkan zat pemeptisasi (pemecah).
iii). Cara Busur Bredig (Loncatan bunga api) merupakan
gabungan cara kondensasi dan cara dispersi. Logam
dijadikan elektrode dan dicelupkan dalam medium
pendispersi, kedua ujung dihubungkan dengan listrik
tegangan tinggi sehingga atom-atom lepas dari
elektrode dan larut dalam air lalu mengalami
kondensasi membentuk koloid.
9. Koagulasi adalah Pengumpalan partikel koloid akibat
pengaruh gravitasi ketika muatan listik hilang. Cara
melakukan koagulasi :
a) Cara elektrolisis
b) Cara pemanasan
c) Penambahan elektrolit
d) Mencampur 2 macam koloid