The Control Environment on Expenditure Cycle: The Case of a Non-
Formal Education Institution in Indonesia
Materi ini membahas pentingnya sistem pengendalian internal dalam
organisasi, khususnya dalam konteks skandal keuangan seperti skandal Enron pada tahun 2001 dan skandal Société Générale pada tahun 2008. Skandal- skandal ini menyoroti kelemahan dalam lingkungan pengendalian perusahaan. Akibatnya, peraturan seperti Sarbanes-Oxley Act 404 diperkenalkan untuk memperkuat pengendalian internal, khususnya di perusahaan tercatat. Di Indonesia, peraturan pemerintah, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, diterapkan untuk menegakkan sistem pengendalian internal berdasarkan kerangka Committee of Sponsoring Organizations (COSO). Kerangka COSO tidak hanya berlaku pada praktik pemerintahan tetapi juga pada bisnis di luar sektor pemerintah. Studi ini menekankan pentingnya sistem pengendalian internal yang efektif dalam mengelola berbagai risiko, seperti risiko operasional, pelaporan keuangan, dan kepatuhan. Hal ini menyoroti perlunya perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal mereka untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Penelitian ini berfokus pada sebuah institusi pendidikan nonformal di Indonesia yang mengkaji sistem pengendalian internalnya, khususnya dalam konteks lingkungan pengendaliannya. Studi ini mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam sistem pengendalian internal lembaga, khususnya terkait dengan siklus pengeluaran, dan risiko yang terkait. 1. Tinjauan Pustakan Dalam tinjauan pustaka, lingkungan pengendalian, pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian internal, struktur organisasi dan kesejahteraan, komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia, dan akuntabilitas pengendalian internal adalah prinsip-prinsip yang penting dalam menerapkan pengendalian internal yang baik. Mereka membentuk landasan untuk memahami kondisi pengendalian internal suatu organisasi. 2. Metodologi Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan menganalisis unit pendidikan nonformal di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi pengendalian internal yang ada dengan prinsip-prinsip lingkungan pengendalian COSO. 3. Hasil Analisis Hasil analisis menunjukkan bahwa unit pendidikan tersebut memiliki beberapa kelemahan dalam menerapkan pengendalian internal, khususnya terkait dengan matriks persetujuan transaksi. Oleh karena itu, disarankan agar unit tersebut memperbarui matriks persetujuan dengan mempertimbangkan otorisasi yang sesuai untuk memungkinkan manajemen fokus pada tugas strategis dan meningkatkan efisiensi proses pengendalian. Kelompok 4 Aslam Anshari Mustamin Rifka Dwi Edi Sarah Chapter 5: The Expenditure Cycle
Singkatnya, materi ini menekankan pentingnya sistem
pengendalian internal yang kuat dalam organisasi, khususnya dalam mengelola risiko dan memastikan integritas pelaporan keuangan. Laporan ini memberikan studi kasus mengenai institusi pendidikan non-formal di Indonesia dan menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan lingkungan pengendalian internal berdasarkan kerangka COSO. Sebagai usulan perbaikan, penelitian ini mengusulkan agar lembaga tersebut memperbaiki matriks persetujuan transaksi pembayaran, mengadakan pelatihan rutin bagi staf yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, dan mempertimbangkan otorisasi leveling yang sesuai untuk transaksi kecil. Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan mekanisme penghargaan untuk memotivasi karyawan agar berpartisipasi aktif dalam tanggung jawab mereka.
Kelompok 4 Aslam Anshari Mustamin Rifka Dwi Edi Sarah