Anda di halaman 1dari 4

“Burung Garuda Sebagai Simbol Negara ”

Nama Kelompok :
Mazmur Reonoltri Mangiri (102222024)

M. Zaki Ramadhan (102222050)


Daffa Abyan Rizq (102222010)
Ayrton Senna (102222002)

“Burung Garuda”

Garuda merupakan lambang dan simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang
memiliki filosofi, dan sumber politis yang terkandung di dalamnya. Termasuk Bhineka Tunggal
Ika.

 Siapa Mengusulkan Burung Garuda menjadi lambang negara.

Burung Garuda Diusulkan Oleh Sultan Hamid II, Menteri Zonder Porto Folio pada masa
pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Beliau terinspirasi oleh figur pada zaman agama
hindu, selain itu melambangkan kebesaran dan kegagahan pada mitologi burung tersebut,
Dikutip dari buku Ir.Soekarno ‘Penyambung Lidah Rakyat’, “Bahwa burung adalah simbol
rohani, simbol jiwa.” Burung Garuda adalah burung yang paling kuat di udara, burung perkasa
pada spesiesnya, dan burung paling tinggi terbangnya di langit. Jadi, menurut keterangan Bung
Karno, Burng Garuda adalah simbol bahwa bangsa Indonesia, manusia-manusia Indonesia
mempunyai jiwa-jiwa yang kuat, mempunyai ketinggian rohani yang hebat.
 Filosofi Burung Garuda sebagai lambang negara.

Filosofi burung Garuda tak lepas dari nilai sejarah yang telah digunakan pada masa kerajaan-
kerajaan di Nusantara sebelum bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya, berikut beberapa
filosofi sejarah burung Garuda.
Lambang burung garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu mulai diketahui orang-orang
Nusantara pada abad kelima. Kerajaan Hindu pada masa itu, Kerajaan Tarumanegara, memiliki
raja bernama Purnawarman yang merupakan penganut Hindu aliran Wisnu. Hal tersebut menjadi
bukti bahwa simbol garuda sudah dikenal orang Nusantara sejak masa itu.
Dalam mitologi Hindu, Garuda memiliki kisah dimana ia berhasil membebaskan ibunya dari
cengkraman perbudakan. Garuda kemudian menjadi simbol yang populer. lambang Garuda juga
ditemukan dalam arca dan relief candi-candi Hindu masa lalu seperti candi Prambanan, Mendut,
Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh, dan Cetho.
Garuda juga diketahui dijadikan sebagai lambang beberapa kerajaan Hindu masa lalu.
Kerajaan Airlangga di abad ke-11 Masehi, menggunakan Garuda sebagai lambang kerajaannya.
Lambang Garuda banyak ditemukan di bagian puncak prasasti-prasasti yang dibuat pemerintahan
Kerajaan Airlangga.
Kerajaan Samudera Pasai yang berdiri pada abad ke 13, sebuah kerajaan Islam pertama di
Nusantara. Seorang petualang bernama Ibnu Battutah menulis dalam bukunya Tuhfat Al Nazha,
tentang Kerajaan Samudera Pasai di kenal sebagai madrasah atau pusat studi Islam di kawasan
Asia Tenggara. Lambang kerajaan ini dirancang oleh Sultan Zainal Abidin, yang juga sebagai
sultan kerajaan Islam Samudera Pasai. Lambang ini adalah simbol yang bermakna SYIAR ISLAM
YANG KUAT.
Lambang peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, secara sekilas berbentuk seperti burung,
mirip dengan Garuda. Tulisan-tulisan arab berwarna keemasan yang dibentuk seperti seekor
burung garuda. Di bagian tengah badan burung ini, tampak seperti perisai bertuliskan rangkaian
berwarna merah dan biru. Lambang negara Samudera Pasai berisi kalimat Tauhid dan Rukun
Islam. Jadi secara rinci kalimat “BASMALLAH” membentuk kepala burung, sedangkan sayap
dan kakinya merupakan ucapan dua kalimat Syahadat.

 Makna Politis Burung Garuda sebagai lambang negara

1. Burung Garuda
Lambang Pancasila adalah berwujud Burung Garuda. Burung Garuda merupakan raja dari
segala burung yang juga dikenal sebagai Burung Sakti Elang Rajawali. Burung Garuda melambang
kekuatan dan gerak yang dinamis yang terlihat dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke
angkasa. Dengan sayapnya yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika
dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Indonesia.

2. Cengkraman Kaki Burung Garuda


Kedua kaki Burung Garuda yang kokoh mencengkeram pita putih yang bertuliskan seloka
yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika. Seloka ini diambil dari buku buku Sutasoma, karangan
Empu Tantular. Bhinneka Tunggal Ika, berarti "berbeda-beda tetapi satu jua". Slogan ini menjadi
kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan suku, agama, budaya, dan sebagainya.

3. Warna Emas
Warna pokok dari Burung Garuda, adalah kuning emas. Warna kuning emas melambangkan
keagungan. Bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung
dan luhur.

4. Jumlah Bulu
Jumlah bulu yang berada pada Garuda terkait dengan kelahiran Negara Kesatuan Republik
Indonesia, di antaranya:
- Bulu pada sayap kanan dan kiri, masing-masing berjumlah 17 helai (menunjukkan
tanggal 17).
- Bulu ekor berjumlah delapan helai (menunjukkan bulan 8 atau Agustus).
- Di bawah kalung perisai yang menghubungkan dengan ekor terdapat bulu berjumlah 19
dan bulu pada leher berjumlah 45 (menunjukkan angka tahun 1945).
Angka-angka yang menunjuk tanggal 17 Agustus 1945 ini bermakna historis untuk
membangun proses penyadaran bagi setiap warga negara Indonesia agar menghargai waktu dan
selalu mengingat sejarahnya.

5. Perisai
Perisai merupakan lambang perjuangan dan perlindungan, karena perisai sering dibawa ke
medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh. Garis melintang yang
membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis Khatulistiwa yang memang
membelah Kepulauan Indonesia. Perisai yang merupakan lambang perjuangan dan perlindungan
ini terbagi atas lima bagian, yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
1) Bintang Tunggal
Bintang tunggal yang memiliki lima sudut, berada di tengah perisai Burung Garuda.
Dipakai sebagai simbol sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Simbol pada
lambang garuda Pancasila ini dianggap sebagai “cahaya”, seperti cahaya kerohanian yang
terpancar darnur Tuhan kepada setiap hamba- Nya, Manusia. Latar belakang hitam
menandakan keabadian dan warna alam asli yang dimiliki Tuhan.
2) Rantai Emas
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tergambar simbol rantai emas yang
melambangkan sila kedua Pancasila. Mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran,
melambangkan laki-laki dan perempuan. Segi empat dan lingkaran ini saling berkaitan
yang memiliki makna setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan merupakan
makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Ikatannya bersatu menjadi kuat
seperti rantai.
3) Pohon Beringin
Bagian kanan atas, terdapat gambar berbentuk pohon ini adalah simbol pohon
beringin yang melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Lambang pohon
beringin merupakan simbol bernaung atau tempat berteduh, karena pohon ini tumbuh besar
dan subur. Dapat diartikan bahwa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, rakyat yang
hidup di dalamnya dapat “berteduh” dengan aman. Akar dan sulur yang dimiliki pohon
beringin menjalar ke segala arah, ini bermakna dengan keragaman suku bangsa yang
menyatu di bawah nama Indonesia.

4) Kepala Banteng
Kepala Banteng atau bagian kiri atas perisai, terdapat simbol kepala Banteng yang
melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Arti filosofi kepala Banteng adalah
binatang sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Orang-orang yang berdiskusi untuk
melahirkan suatu keputusan merupakan makna musyawarah dalam Pancasila.
5) Padi dan Kapas
Bagian kiri bawah yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
disimbolkan padi dan kapas yang melambangkan sila kelima Pancasila. Lambang ini
representasi dari pangan dan sandang (pakaian) yang merupakan kebutuhan dasar manusia.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai