Anda di halaman 1dari 55

Sejarah, Arti dan Makna Lambang Pancasila dan Penjelasannya [Lengkap]

July 17, 2019 by Tyo

Menurut Wikipedia lambang suatu negara merupakan tradisi bangsa Eropa.


Bahkan pada zaman dahulu setiap orang di Inggris memiliki lambangnya sendiri
dan merupakan lambang keluarganya. Tujuan dengan adanya suatu lambang ini
tentu saja digunakan sebagai identitas yang berisikan seluruh keyakinan pribadi.
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang makna lambang pancasila secara
keseluruhan.

Secara garis besar tujuan adanya sebuah lambang negara yaitu:

 Menjadikan gambar atau lambang sebagai identitas negara. Misalnya dengan


lambang burung garuda orang akan teringat dengan bangsa Indonesia.
 Menggambarkan seluruh sejarah dan berbagai filosofi sebuah bangsa. Pada
umumnya sebuah lambang negara menunjukan apa yang dianut oleh negara
tersebut dan apa yang hendak dicapainya.

Daftar Isi [Lihat]

Lambang Negara Indonesia

Banyak sekali orang yang telah mengetahui lambang negara Indonesia, akan tetapi
sangat sedikit yang mengetahui tentang isi makna dari lambang tersebut, misalnya
negara Indonesia yang memiliki lambang negara Pancasila. Padahal lambang
negara sangat erat kaitannya dengan Pancasila itu sendiri.

Berikut adalah beberapa deskripsi tentang lambang negara Indonesia yaitu Garuda
Pancasila:

1. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda dengan kepala yang


menghadap ke kanan dari posisi Garuda.
2. Terdapat sebuah perisai yang berbentuk seperti jantung dengan
digantungkan di leher burung Garuda menggunakan rantai.
3. Perisai Garuda berisikan sebuah gambar kelima sila Pancasila yang
merupakan lambang dari lima dasar negara yang menjadi pedoman hidup
bangsa Indonesia.
4. Kaki burung yang mencengkram sebuah pita yang bertuliskan “Bhineka
Tunggal Ika”.
5. Gambar burung Garuda yang digunakan sebagai lambang bangsa Indonesia
yang sayapnya dalam posisi terbentang.

Agar lebih jelas lagi berikut penjelasan dari makna lambang Pancasila yang
digunakan sebagai lambang negara bangsa Indonesia.

Sejarah Lambang Negara Indonesia


Tim Lencana Negara

Mengenai sejarah lambang negara Indonesia ini jarang sekali yang menuliskannya.
Oleh sebab itu pada bab ini kita akan mempelajari tentang sejarah lambang negara
indonesia yaitu tentang Garuda Pancasila.

Setelah pengakuan tentang kedaulatan bangsa Indonesia pada tahun 1949, bangsa
Indonesia merasa perlu membuat sebuah lambang negara. Kemudian pada tanggal
10 Januari 1950 dibentuklah sebuah tim yang bertugas untuk merancang sebuah
lambang negara Indonesia. Tim tersebut lebih dikenal dengan Tim Lencana Negara
yang dikoordinatori oleh beberapa menteri negara Zoner Poto Folio, Sultan Hamid
II, dan dipilihlah beberapa orang anggota yaitu: KI Hajar Dewantara (Ketua), M.A
Pellaupesy, Mohammad Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka. Tim tersebut bertugas
untuk mencari, membuat, dan menyeleksi usulan lambang negara untuk kemudian
disetujui dan disahkan oleh pemerintah.

Sidang kabinet yang dilaksanakan pada bulan Januari 1950 yang mana
memutuskan adanya sebuah sayembara membuat lambang negara yang
diumumkan oleh menteri Priyono. Dari semua usulan lambang negara tersebut
hanya ada dua saja yang terpilih, yaitu usulan dari Sultan Hamid II dan
Mohammad Yamin. Kemudian dengan berbagai pertimbangan usulan dari Sultan
Hamid II lah yang diterima, sedangkan usulan dari Moh Yamin ditolak karena
terdapat simbol matahari yang dianggap menggambarkan negara Jepang bukan
Indonesia.

Setelah mengalami beberapa tahap penyempurnaan dan beberapa masukan dari


Presiden Soekarno, kemudian Drs. Mohammad Hatta yang pada saat itu menjabat
sebagai menteri dan termasuk Partai Masyumi, terciptalah bentuk Rajawali-Garuda
Pancasila atau Garuda Pancasila. Garuda Pancasila resmi disahkan sebagai
lambang negara Indonesia pada tanggal 11 Febuari 1950 Dan hanya sebulan
setelah tercetusnya ide pembuatan lambang negara, Garuda Pancasila
diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat Indonesia di Hotel Des Indes,
Jakarta pada tanggal 15 Febuari 1950.

Beberapa saat kemudian Presiden Soekarno menganggap gambar Garuda Pancasila


masih mirip dengan lambang Eagle milik Amerika Serikat, kemudian beliau
memerintahkan pelukis, Dullah untuk menyempurnakan lagi lambang tersebut.
Beberapa perubahan terjadi dengan adanya penambahan jambul pada Garuda
Pancasila dan terdapat kaki Garuda yang mencengkram sebuah pita, dimana
sebelumnya di belakang dan kini mencengkram di depan.

Kepala ‘Burung Garuda’ digambar menghadap ke kanan karena melambangkan


kebaikan dan kebenaran. Lambang ‘Burung Garuda’ diadaptasi dari kendaraan
Batara Wisnu dalam pewayangan yaitu Garudeya.

Makna Lambang Pancasila

Lambang suatu negara pastinya memiliki sebuah arti dan makna yang sangat luhur.
Banyak sekali arti dan maka yang terdapat di lambang Pancasila, berikut
penjelasannya:

Arti dan Makna Lambang Burung Garuda

Lambang Burung Garuda


Seperti yang telah disinggung diatas bahwa pada lambang burung Garuda,yaitu
pada kepala burung Garuda menghadap ke kanan, sayap yang membentang seperti
sedang terbang dan sedang mencengkram sebuah pita bertuliskan “Bhineka
Tunggal Ika”. Arti dan Makna dari burung Garuda tersebut diantaranya:

 Burung Garuda pada lambang tersebut digambarkan dengan warna emas.


Hal tersebut menggambarkan kejayaan dan keagungan bangsa Indonesia
masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
 Sayap, paruh, cakar dan ekor pada burung Garuda terlihat sangat kokoh dan
kuat dengan menggambarkan tenaga dan kekuatan pembangunan yang telah
dilaksanakan oleh bangsa Indonesia.
 Jumlah bulu pada sayap burung Garuda masing-masing berjumlah 17. Pada
bulu ekor berjumlah 8, jumlah bulu di bawah perisai ada 19 dan bulu yang
terdapat pada leher berjumlah 45. Jumlah bulu pada setiap bagian memang
sengaja dibuat demikian untuk menggambarkan dan memperingati
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17
Agustus 1945.

Arti dan Makna Perisai pada Burung Garuda

Lambang Perisai pada Garuda

Dalam sebuah peperangan, perisai merupakan alat untuk bertahan. Dalam lambang
Pancasila juga terdapat sebuah perisai yang mempunyai arti dan makna sebagai
berikut:

 Perisai adalah senjata yang melambangkan perlindungan, pertahanan, dan


perjuangan untuk mempertahankan diri, selain itu juga merupakan alat untuk
mencapai tujuan Bangsa Indonesia. Pada perisai tersebut ditengahnya
terdapat sila-sila Pancasila. Artinya Pancasila adalah perisai itu sendiri untuk
mempertahankan diri dan berjuang demi menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan dengan berpedoman pada Pancasila pula
tujuan negara dapat tercapai.
 Terdapat garis hitam tebal ditengah perisai, menggambarkan letak Indonesia
yang dilewati oleh garis khatulistiwa.
 Pada perisa terdapat lima ruang yang diisi oleh sila-sila Pancasila. Ini berarti
perisai juga perwujudan dasar negara Pancasila yang akan melindungi,
mempertahankan dan menjaga bangsa Indonesia apabila dilaksanakan
dengan benar dan konsekuen.
 Setiap dasar ruang dalam perisai berisi lambang dari tiap sila Pancasila
adalah merah dan putih. Sementara warna dasar bagian tengah adalah hitam.

Arti dan Makna Lambang Bintang

Lambang Bintang

Ditengah perisai pada burung Garuda terdapat simbol bintang yang memiliki lima
sudut. Simbol tersebut memiliki arti sebagai berikut:

 Bintang yang bersudut lima berwarna emas, menggambarkan bintang yang


bercahaya, layaknya cahaya yang dipancarkan Tuhan Yang Maha Esa dan
diyakini seluruh rakyat Indonesia yang merupakan masyarakat berguna.
 Bintang bersudut lima menggambarkan jumlah agama yang diakui di
Indonesia, yaitu Islam Katholik, Kristen, Hindu dan Budha.
 Warna dasar hitam yang terdapat pada ruang yang bersimbol bintang yang
menunjukan warna alam dan mempunyai makna bahwa Indonesia berada
dibawah lindungan dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan Tuhan
merupakan sumber segalanya dari yang ada di bumi Indonesia.

Arti dan Makna Lambang Rantai

Lambang Rantai

Pada ruang perisai bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila
kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Apabila diperhatikan, gambar
rantai tersebut terdiri dari dua macam rantai, yaitu rantai yang bagian tengahnya
lingkaran dan rantai yang bagian tengahnya persegi, sebagai berikut:

 Kemudian semua rantai saling berkaitan dan tidak putus. Rantai yang bagian
tengahnya berbentuk lingkaran melambangkan wanita, sedangkan rantai
yang tengahnya berbentuk persegi melambangkan laki-laki.
 Pada bentuk tengah rantai yang berbeda melambangkan laki-laki dan wanita
saling membutuhkan dan saling membantu.
 Rantai yang tidak putus juga melambangkan sebuah ikatan yang seharusnya
tidak pernah putus antara sesama manusia.
 Warna merah yang menjadi dasar juga menunjukan sikap berani.
Arti dan Makna Lambang Pohon Beringin

Lambang Pohon Beringin

Lambang pohon beringin berada di bagian kanan atas dari perisai pada burung
Garuda. Lambang tersebut menggambarkan dari sila ketiga dalam Pancasila yaitu
Persatuan Indonesia yang memiliki makna sebagai berikut:

 Pohon beringin yang merupakan pohon yang tinggi, besar kokoh dan
berdaun lebat. maknanya seperti pohon beringin, Indonesia adalah tempat
berteduh dan tempat berlindung seluruh rakyat Indonesia.
 Akar pohon beringin juga besar dan menjalar ke segala arah.
 Akar pohon tersebut memiliki dua makna. Pertama, akar yang menjalar
banyak adalah menunjukan keanekaragaman budaya, agama, adat istiadat,
suku dan lain-lain. Kedua, menunjukan kemanapun rakyat Indonesia pergi
diseluruh Indonesia dan akan kembali ke Indonesia, bersama bersatu untuk
mencapai tujuan bersama.

Arti dan Makna Lambang Kepala Banteng

Lambang Kepala Banteng


Letak dari lambang ini berada di bagian kiri atas pada perisai. Kepala banteng
melambangkan sila Pancasila yang keempat. Warna ruang pada lambang tersebut
adalah merah. Lambang ini juga mempunyai arti dan makna sebagai berikut:

 Banteng atau lembu merupakan hewan yang suka berkumpul atau selalu
bersama-sama. Makna dari kepala benteng menggambarkan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang senang mengerjakan sesuatu secara bersama-
sama atau bergotong-royong.
 Selain itu, jika ada sebuah permasalahan dalam suatu kelompok, bangsa
Indonesia akan menyelesaikan dengan cara musyawarah yang menghasilkan
keputusan bersama / mufakat.
 Latar belakang berwarna merah yang menunjukan keberanian bangsa
Indonesia. Salah satu dari identitas atau ciri khas dari bangsa Indonesia
adalah musyawarah dan mufakat.

Arti Lambang Padi dan Kapas

Lambang Padi dan Kapas

Lambang padi dan kapas terletak pada bagian kiri bawah pada perisai burung
Garuda. Gambar padi dan kapas menunjukan sila terakhir dalam Pancasila, yang
memiliki makna sebagai berikut:

 Gambar padi pada lambang tersebut melambangkan makanan pokok


sebagian besar penduduk Indonesia, sedangkan gambar kapas mewakili
sandang atau pakaian yang umumnya memang terbuat dari bahan kapas. Jadi
kedua gambar tersebut menggambarkan kebutuhan pokok penduduk bangsa
Indonesia.
 Selain itu gambar padi dan kapas juga mewakili kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia yang menjadi tujuan pembangunan nasional.
Gambar padi dan kapas mempunyai makna tambahan yaitu negara Indonesia
berusaha meniadakan atau mengurangi kesenjangan sosial yang ada pada
masyarakat.

Arti dan Makna Pita dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Makna Pita dan Semboyan


Bhineka Tunggal Ika

Pada kaki burung Garuda menggambarkan sedang mencengkram pita yang


bertulisan “Bhineka Tunggal Ika” yang mempunyai makna sebagai berikut:

 Kalimat “Bhineka Tunggal Ika” yang menjadi semboyan bangsa Indonesia,


yang memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
 Kaki Garuda yang mencengkram kuat pita menunjukan bahwa dengan
berbagai upaya dan sekokoh cengkraman Garuda Tersebut, menunjukan
bahwa bangsa Indonesia akan menjaga dan mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa.

Arti dan Makna Lambang dan Simbol Negara (Lengkap)

Ditulis oleh Admin I 1 Jan 2017 16 Komentar


Arti dan Makna Lambang dan Simbol Negara - Garuda Pancasila merupakan
Lambang negara Indonesia, yang juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika
(Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Jika). Lambang negara Indonesia
berbentuk burung Garuda dengan kepala menghadap ke sebelah kanan (dari sudut
pandang Garuda), dan mempunyai perisai berbentuk seperti jantung yang digantung
menggunakan rantai pada leher Garuda, dan terdapat semboyan Bhinneka Tunggal
Ika yang bermakna "Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Jiwa" tertulis di atas
pita yang dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II lah yang merancang Lambang
ini, namun kemudian disempurnakan oleh Bung Karno, Setelah itu diresmikan
pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada tanggal 11-Februari-1950
dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat.

Ideologi Pancasila
Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila penggunaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Deskripsi dan arti filosofi Lambang Negara

Garuda

 Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi


kuno di sejarah Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan Dewa Wishnu yang
berwujud seperti burung elang rajawali. Garuda dipakai sebagai Simbol
Negara untuk menggambarkan Negara Indonesia merupakan bangsa yang
kuat dan besar.
 Warna keemasan di burung Garuda mengambarkan kejayaan dan keagungan.
 Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang melambangkan tenaga
dan kekuatan pembangunan.
 Jumlah bulu Garuda Pancasila mengambarkan hari / Tanggal proklamasi
kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu tanggal 17-Agustus-1945, antara lain:
Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17, Jumlah bulu pada ekor
berjumlah 8, Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah
19, Jumlah bulu di leher berjumlah 45.

Perisai

 Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan
peradaban Nusantara sebagai senjata yang
melambangkan perlindungan, pertahanan dan perjuangan diri untuk
mencapai tujuan.
 Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan
garis khatulistiwa hal tersebut mencerminkan lokasi / Letak Indonesia, yaitu
indonesia sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa.
 Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.
 Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia (merah-
putih). dan pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.

Berikut adalah Pembagian dan penjelasan lambang pada ruang perisai:

Baca Juga

 45 Butir-Butir Pengamalan Pancasila (Sila Ke-1 sampai Ke-5) dengan


Contoh dan Penjelasan
 20 Pengertian Politik Menurut Ahli Lengkap Sejarah, Ruang Lingkup dan
Cabang Ilmu Politik
 Pengertian, Contoh dan Dampak Chauvinisme, Lengkap Penjelasan
Makna Sila Pertama Pancasila, Bintang Tunggal
Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam
dengan sebuah bintang emas berkepala lima (bersudut lima), bintang emas sendiri
dapat diartikan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.
Makna Sila Kedua Pancasila, Rantai Emas
Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan Rantai yang
disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain
yang saling membantu, gelang yang persegi menggambarkan pria sedangkan gelang
yang lingkaran menggambarkan wanita.
Makna Sila Ketiga Pancasila, Pohon Beringin
Makna Sila 3, Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin (Ficus
benjamina) di bagian kiri atas perisai berlatar putih, Pohon beringin merupakan
sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang
menunjang pohon yang besar ini dengan tumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Hal
ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon Beringin juga
mempunyai banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. ini
mencerminkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai latar
belakang budaya yang berbeda-beda (bermacam-macam).

Baca Juga: Kumpulan Posting Tentang CPNS (Terlengkap dan Gratis)


Makna Sila keempat Pancasila, Kepala Banteng
Makna Sila 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan. yang disimbolkan dengan kepala banteng pada
bagian kanan atas perisai berlatar merah. Lembu liar atau Banteng merupakan
binatang sosial yang suka berkumpul, sama halnya dengan manusia dimana dalam
pengambilan keputusan harus dilakukan secara musyawarah salah satunya dengan
cara berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Makna Sila kelima Pancasila, Padi Kapas
Makna Sila 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan
dengan padi dan kapas di bagian kanan bawah perisai yang berlatar putih. kapas dan
padi (mencerminkan pangan dan sandang) merupakan kebutuhan pokok semua
masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. ini
mencerminkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial anatara
satu dan yang lainnya, tapi hal ini (persamaan sosial) bukan berarti bahwa Indonesia
memakai ideologi komunisme.

Pita yang bertulis semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"

 Sehelai pita putih dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam
dicengkeram oleh Kedua cakar Garuda Pancasila.
 Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari Kakawin Sutasoma
karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" memiliki arti beraneka ragam atau
berbeda-beda, sedang kata "tunggal" berarti satu, dan kata "ika" bermakna itu.
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diartikan "Beraneka Satu Itu", yang
bermakna meskipun berbeda beda tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk melambangkan kesatuan
dan persatuan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam
ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku bangsa dan kepercayaan.

Letak Warna Pada Bagian-bagian Garuda Pancasila

 Warna yang digunakan dalam lambang Garuda Pancasila tidak boleh


diletakkan asal asalan karena warna warna itu telah ditentukan untuk
diletakkan pada bagian-bagian yang ada pada lambang Garuda Pancasila.
 Warna hitam menjadi warna kepala banteng yang terdapat di lambang Garuda
Pancasila. Warna hitam digunakan juga untuk warna perisai tengah latar
belakang bintang, juga untuk mewarnai garis datar tengah perisai. dan Warna
hitam juga dipakai sebagai warna tulisan untuk semboyan "Bhinneka Tunggal
Ika".
 Warna merah digunakan untuk warna perisai kiri atas dan kanan bawah yang
terdapat pada lambang Garuda Pancasila.
 Warna hijau digunakan sebagai warna pohon beringin.
 Warna putih dipakai untuk warna perisai kiri bawah dan kanan atas. warna
putih juga diberi pada Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila.
 Sedangkan Warna kuning diletakkan sebagai warna Garuda Pancasila, untuk
warna bintang, rantai, kapas, dan padi.

Makna Warna pada Garuda Pancasila


Ada beberapa warna yang terdapat pada Lambang Garuda Pancasila. Warna-warna
yang dipakai menjadi warna pada lambang Garuda Pancasila ini memiliki makna
dan arti kurang lebih sebagai berikut.

 Warna putih memiliki arti kesucian, kebenaran, dan kemurnian.


 warna hitam memiliki makna keabadian.
 Warna merah memiliki artian keberanian.
 Warna hijau artinya adalah kesuburan dan kemakmuran.
 Warna kuning berarti kebesaran, kemegahan, dan keluhuran.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi dasar ideologi pemersatu
bangsa Indonesia yang memiliki ribuan adat dan budaya serta memiliki beragam
agama yang di anut oleh bangsa yang besar ini
Bangsa yang besar seperti Indonesia wajib memiliki sebuah pedoman, tujuan, dan
cita-cita bersama untuk menjaga kerukunan antar suku dan umat beragama, Sebab
bangsa ini memiliki ragam bahasa adat dan budaya yang jauh berbeda dengan
bangsa lainya

Sebagai contoh, bangsa arab terbagi menjadi beberapa negara misalnya irak, iran,
mesir dan lainya yang di sekitar tanah arab dan memiliki bahasa yang sama,
Sedangkan Indonesia adalah satu-satunya negara yang memikul beberapa suku,
bahasa dan budaya yang banyak menjadi satu negara kedaulatan yaitu Negara
Indonesia

Kenapa Garuda Pancasila Menoleh ke Kanan?

Joko Pambudi Rabu, 31 Mei 2017, 02:36

BERBICARA eksistensi suatu kelompok, lambang menjadi hal penting sebagai ba-
gian dari identitas. Bagi negara bernama Indonesia, lambang negara yang
dimaksud adalah Garuda Pancasila. Penetapan lambang negara ini merupakan
proses panjang dari sejarah perjalanan bangsa sekaligus serapan aspirasi para
pendiri bangsa.
Adalah Sultan Hamid II yang berada di balik terciptanya gambar lambang negara
Garuda Pancasila. Pria bernama lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie ini adalah
putra sulung Sultan Pontianak ke-6, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie.
Pembuatan rancangan lambang negara merupakan lanjutan atas pengakuan
kemerdekaan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun
1949.

Sultan Hamid II yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Negara Zonder
Portofolio mendapat tugas dari Presiden Soekarno untuk merencanakan,
merancang, dan merumuskan gambar lambang negara. Lalu, 10 Januari 1950,
dibentuk susunan tim perumus yaitu Panitia Lencana Negara.

Posisi koordinator dijabat Sultan Hamid II dengan panitia teknis Muhammad


Yamin sebagai ketua dan anggotanya ialah Ki Hajar Dewantara, MA Pellaupessy,
Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Poerbatjaraka. Tugas inti tim ini menyeleksi
rancangan lambang negara lalu diajukan kepada pemerintah.

Awalnya, perancangan lambang negara yang disayembarakan memunculkan dua


desain utama yaitu karya Sultan Hamid II dan karya Muhammad Yamin. Atas
sejumlah pertimbangan, dipilihlah karya Sultan Hamid II. Itu pun tak langsung
diterima. Terjadi diskusi alot antara perancang karya bersama dan Soekarno serta
M Hatta.

Fakta tentang Garuda Pancasila

1. Garuda adalah sosok mitologi kuno sebagai kendaraan Wishnu. Sosok ini
dianggap tepat mewakil harapan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan
kuat.

2. Desain awal, Garuda mencengkeram pita warna merah putih lalu diubah jadi
pita putih bertuliskan ”Bhinneka Tunggal Ika”.

3. Semula, badan garuda menyerupai tangan dan bahu manusia.

4. Garuda menoleh ke kanan sebagai simbol kebaikan. Paruh, sayap, ekor, dan
cakar menggambarkan kekuatan.

5. Warna keemasan pada Garuda menunjukkan keagungan dan kejayaan.


6. Jumlah bulu yang pada lambang negara menjadi penanda tanggal penting bagi
sejarah Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945 (17 helai bulu pada setiap sayap, 8 helai
bulu pada ekor, 19 helai bulu di pangkal ekor, dan 45 helai bulu di bagian leher).

7. Di tengah ada tameng atau perisai. Melambangkan perjuangan, pertahanan, dan


perlindungan diri. Di tengah perisai ada garis hitam mewakili garis khatulistiwa
sebagai penanda lokasi geografis Indonesia.

8. Perisai terbagi menjadi lima ruang, diisi gambar lima dasar negara yaitu
Pancasila. Terdiri atas bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi
dan kapas.

9. Pada bagian bawah, cakar garuda mencengkeram pita putih bertuliskan


”Bhinneka Tunggal Ika” berwarna hitam. Ini dimaknai sebagai iktikad untuk tetap
menjadi satu kesatuan meskipun Indonesia punya banyak keragaman budaya, ras,
bahasa, agama, dan kepercayaan.

10. Garuda resmi dipakai sebagai lambang negara pada tanggal 11 Februari 1950
pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat. Lalu, dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958 tentang Penggunaan Lambang Negara.***

Teks Pancasila

Teks pancasila sebagai rumusan dalam berbangsa dan bernegara ada lima asas,
yaitu

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebjaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Isi Pancasila

Pancasila adalah rumusan, cita-cita, tujuan dan pedoman kehidupan bagi bangsa
dan negara seluruh rakyat Indonesia.
Semua itu dirangkum dan tertuang dalam isi pancasila, berikut adalah isi dari
pancasila

isi pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Adalah bentuk keyakinan yang berasal dari kesadaran manusia sebagai makhluk
Tuhan. Agar saling menghargai semua perbedaan sebagai sesama mahkluk Tuhan

 a. Negara menjamin kebebasan tiap penduduk untuk beribadah menurut


kepercayaan dan agama masing-masing, mengembangkan kehidupan
toleransi antar umat beragama.
 b. Warga Indonesia percaya dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan juga kepercayaan masing-masing.
 c. Mengembangkan toleransi antar umat dalam beragama.
 d. Tidak memaksakan kehendak dari semua agama dan keyakinan.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.


Adalah bentuk kesadaran manusia kepada potensi budi nurani di dalam hubungan
dan norma-norma kebudayaan.

 a. Adanya prinsip persamaan harkat dan martabat


 b. Menjunjung nilai kemanusiaan.
 c. Berani membela dan juga menegakkan keadilan.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan dan kesatuan di dalam arti ideologis ekonomi sosial budaya dan
keamanan untuk menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan
kepentingan masyarakat.

 a. Adanya nilai patriotik dan rasa kebangsaan sebagai realitas yang dinamis.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan.

 a. Musyawarah adalah cermin sikap dan pandangan hidup bahwa kemauan


rakyat merupakan kebenaran dan keabsahan yang tinggi.
 b. Mendahulukan kepentingan negara dan menghargai kesukarelaan dan
kesadaran daripada memaksakan sesuatu kepada orang lain

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

 a. Setiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil di dalam bidang hukum


ekonomi budaya dan sosial tidak ada tirani minoritas dan mayoritas
 b. Adanya keselarasan, keseimbangan dan keserasian hak serta kewajiban
rakyat Indonesia

Arti dan Makna Lambang dan Simbol Negara (Lengkap)

Ide awal penggunaan Burung Garuda sebagai simbol Republik Indonesia


berasal dari Sultan Hamid II. Beliau lahir di Pontianak, pada tanggal 12 Juli
1913, dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Burung Garuda pertama kali
diperkenalkan oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Bapak Soekarno.
Garuda Pancasila ditampilkan kepada publik pada tanggal 15 Februari 1950.
Tepatnya di Hotel Des Indes, Jakarta.

Awalnya, penampilan Burung Garuda tidak memiliki jambul, seperti sekarang


ini. Perubahan tersebut dilakukan atas masukan Bapak Soekarno.
Arti dan Makna Lambang dan Simbol Negara - Garuda Pancasila merupakan
Lambang negara Indonesia, yang juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika
(Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Jika). Lambang negara Indonesia
berbentuk burung Garuda dengan kepala menghadap ke sebelah kanan (dari sudut
pandang Garuda), dan mempunyai perisai berbentuk seperti jantung yang
digantung menggunakan rantai pada leher Garuda, dan terdapat semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu
Jiwa" tertulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II lah yang
merancang Lambang ini, namun kemudian disempurnakan oleh Bung Karno,
Setelah itu diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada
tanggal 11-Februari-1950 dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat.

Ideologi Pancasila
Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila penggunaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Deskripsi dan arti filosofi Lambang Negara


Garuda

 Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi


kuno di sejarah Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan Dewa Wishnu yang
berwujud seperti burung elang rajawali. Garuda dipakai sebagai Simbol
Negara untuk menggambarkan Negara Indonesia merupakan bangsa yang
kuat dan besar.
 Warna keemasan di burung Garuda mengambarkan kejayaan
dan keagungan.
 Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang melambangkan tenaga
dan kekuatan pembangunan.
 Jumlah bulu Garuda Pancasila mengambarkan hari / Tanggal proklamasi
kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu tanggal 17-Agustus-1945, antara lain:
Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17, Jumlah bulu pada
ekor berjumlah 8, Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah
19, Jumlah bulu di leher berjumlah 45.

Makna Lambang Pancasila

Pancasila memiliki 5 lambag yang mempunyai arti berbeda-beda, berikut ini


adalah penjelasa lengkapnya

1. Bintang

lambang sila ke satu

Bintang adalah lambang dari sila pertama.


Bintang emas dan dengan perisai hitam melambangkan sila pertama, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Bintang emas diartikan sebagai cahaya kerohanian untuk setiap manusia.

Sedangkan latar belakang yang berwarna hitam adalah lambang warna alam atau
warna asli yang menunjukkan Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu dan telah
ada sebelum segala sesuatu ada.

2. Rantai

lambang sila ke2

Rantai adalah makna dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Gambar rantai yang disusun menjadi gelang-gelang kecil menandakan hubungan


manusia satu sama lain agar saling membantu.

Rantai yang ada pada sila kedua ini terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat
dan lingkaran yang terkait membentuk lingkaran.

Mata rantai segi empat itu melambangkan laki-laki dan lingkaran melambangkan
sebagai perempuan. menandaka bahwa adil yang beradab tanpa pandang bulu

3. Pohon beringin

lambang sila ke3


Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.

Pohon beringin mempunyai akar tunggal panjang yang dapay menunjang pohon
besar ini menjadi tumbuh.

Akar ini tumbuh hingga ke dalam tanah dan menggambarkan dari kesatuan dan
persatuan Indonesia.

Pohon beringin juga mempunyai akar yang menjalar di mana-mana yang


melambangkan bahwa sebagai negara kesatuan yang memiliki latar belakang
budaya, suku, agama yang bermacam-macam.

4. Banteng

lambang sila ke 4

Banteng adalah lambang dari sila keempat.

Banteng dipakai karena banteng merupakan hewan sosial yang memiliki kesukaan
berkumpul, seperti halnya musyawarah yaitu berdiskusi dan berkumpul.

5. Padi dan kapas

lambang sila ke5

Padi kapas melambangkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Kapas dan padi melambangkan dari pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan
pokok semua rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukan. dan menjadi
sebuah doa agar rakyat indonesia makmur dalam sandang pangan dan papan

Sejarah Lahirnya Pancasila

Muhammad Yamin mengemukakan bahwa 5 asas bagi negara Indonesia Merdeka,


yaitu meliputi kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan
rakyat.

Oleh “Panitia Lima” diragukan kebenarannya. Arsip A. G Pringgodigdo dan Arsip


A. K. Pringgodigdo yang sudah ditemukan menunjukkan bahwa Klaim Yamin
tidak bisa diterima.

Pada hari keempat, Soekarno mengusulkan bahwa 5 asas yaitu kebangsaan


Indonesia, internasionalisme atau prikemanusiaan, persatuan dan kesatuan,
kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa.

5 asas itu oleh Soekarno dinamakan Pancasila, Pidato Soekarno diterima dengan
suara tepuk tangan oleh peserta sidang. Oleh sebab itu, pada tanggal 1 Juni 1945
dikenal dengan hari lahirnya pancasila.

Tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya setelah upacara proklamasi kemerdekaan,


datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia dari Bagian Timur. Berberapa
utusan adalah sebagai berikut:

 Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi


 Hamidhan, wakil dari Kalimantan
 I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
 Latuharhary, wakil dari Maluku.

Mereka berkeberatan dan mengemukakan pendapat bahwa tentang bagian kalimat


dari rancangan Pembukaan UUD.

Kalimat itu juga merupakan sila pertama Pancasila yang sebelumnya, yang
berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.

Pada Sidang PPKI I pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Hatta memberikan usul
mengubah kalimatnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Sebelumnya Bung Hatta sudah mengkonsultasikannya kepada beberapa orang
tokoh Islam, yaitu diantaranya

 Kasman Singodimejo
 Ki Bagus Hadikusumo
 dan Teuku M. Hasan.

Pada Sidang PPKI I 18 Agustus 1945, bersamaan dengan penetapan rancangan


pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, Pancasila ditetapkan menjadi dasar
negara Indonesia.

Makna Lambang Pancasila Dan Penjelasannya

Makna Burung Garuda

 Garuda Pancasila merupakan Burung Garuda yang sudah dikenal melalui


mitologi kuno dalam sejarah Bangsa Indonesia, Burung Garuda digunakan
sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Negara Indonesia
adalah Bangsa yang besar dan Negara yang kuat.
 Warna keemasan yang dijadikan sebagai warna pada burung garuda
merupakan gambaran sebuah keagungan dan kejayaan Indonesia.
 Paruh, cakar, sayap, juga ekor yang di miliki burung garuda ini
menggambarkan kekuatan pembangunan dan tenaga yang sangat besar.
 Penjelasan tanggal 17 Agustus 1945, diantaranya :
– Pada masing-masing sayap terdapat 17 helai bulu (Tanggal)

– Pada ekor terdapat 8 helai bulu (Bulan)

– Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu (Tahun)

– Bulu di leher terdapat 45 helai bulu (Tahun)

 Yang di cengkram oleh kedua kaki oleh burung garuda di dalamnya terdapat
tulisan ” Bhineka Tunggal Ika” yang berasal dari buku
Sutasoma karangan Empu Tantular. Adapun makna atau arti dari
“Bhineka Tunggal Ika tersebut yakni Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu
jua”. Maknanya ialah bangsa Indonesia terdiri dari Bermacam-macam
agama, suku, adat, kesenian, budaya, tetapi tetap satu bangsa dengan satu
kebudayaan nasional dan dengan satu bahasa nasional.
Makna Perisai / Tameng

 Yang dimaksud perisai ialah tameng yang telah lama dikenal di dalam
budaya dan beradaban Nusantara sebagai senjata ampuh di mana
melambangkan pertahanan, perlindungan, perjuangan diri untuk mencapai
suatu tujuan yang positif.
 Garis hitam tebal tepat ditengah pada bagian perisai menggambarkan garis
khatulistiwa. Gambaran itu adalah sebuah cerminan dari letak Indonesia
sebagai negara tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa.
 Ruang perisai mempunyai warna dasar bendera Indonesia dan bagian
tengahnya ada warna dasar hitam.
 Ada lima buah ruang di dalam perisai yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.

Berikut ini merupakan makna dari masing-masing yang terdapat dalam perisai /
tameng yang berada pada burung garuda yang menjadi lambang Pancasila, yakni
sebagai berikut
1. Bintang

Sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa.

Makna dari 5 kepala yang terdapat pada bintang emas itu yakni menggambarkan 5
agama besar yang terdapat di Indonesia, yakni Islam, Kristen,Hindu, Budha, dan
ideologi Sekuler Sosialisme. Bintang emas ini juga diartikan sebagai cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.

Sementara latar belakang yang berwarna hitam melambangkan warna alam atau
warna asli yang yang diartikan bahwa Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu
dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

2. Rantai

Sila Ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan
manusia untuk saling membantu satu sama lain tanpa mebedakan-bedakan status.

Bentuk rantai segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran
melambangkan laki-laki dan lingkaran melambangkan perempuan.

3. Pohon beringin

Sila Ke-3 : Persatuan Indonesia.

Pohon beringin merupakan pohon yang berakar tunjang. Akar tunjang yang
dimaksud adalah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar itu
kedalam tanah.

Perihal tersebut menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Selain itu,


Pohon beringin ini memiliki banyak akar yang bergelantungan dari rantingnya
yang menggambarkan bahwa Negara Indonesia merupakan negara kesatuan namun
memiliki bermacam-macam latar belakang budaya yang ada di sabang hingga
merauke.
4. Banteng

Sila K-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Kepala banteng yang menjadi lambang pada sila ke-4, makna simbol kepala
banteng di bagian atas perisai berlatar merah menggambarkan bahwa banteng
merupakan binatang sosial yang sama dengan manusia.

Selain itu, Banteng digunakan menjadi lambang karena banteng merupakan hewan
sosial yang suka berkumpul (Bersatu), seperti halnya musyawarah di mana orang-
orang berdiskusi (berkumpul).
5. Padi dan Kapas

Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

Kapas & padi melambangkan pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan pokok
bagi semua rakyat Indonesia yang tidak melihat status atau kedudukan. Karena
umumnya manusia(Warga) membutuh sandang dan pangan.

Makna Lambang Pancasila


gambar lambang pancasila

Supaya lebih mengerti apa makna lambang pancasila tersebut, dalam pembahasan
kali ini untuk mengenal pembahasan masing – masing Sila Pada Pancasila?
Makna Lambang Pancasila Pertama (Bintang)

Adapun simbol bintang yang mempunyai lima sudut melambangkan Sila yang
pertaman dalam Pancasila, Yaitu Ketuhanan yang maha Esa. bintang ini juga
melambangkan sebuah Nurcahaya, seperti cahaya yang di sinarkan oleh tuhan
kepada manusia.

Lambang bintang juga bisa di maknakan sebagai cahaya untuk menerangi dasar
negara yang Lima yang ada di dalam buku UUD 45 Alenia ke 4, adapun maksud
dan tujuan negara yang lima yang ada di dalam buku UUD 45 untuk menunjukan
warna alam dan mempuyai arti bahwa berkat rahmat Tuhan adalah sumber
dari segalanya.
Makna Lambang Pancasila Kedua (Rantai)

Adapun simbol rantai melambangkan Sila yang kedua dari Pancasila, yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab.

Rantai juga terdiri atas mata Rantai yang bentuknya persegi empat atau lingkaran
yang sama berkaitan membentuk lingkaran, sedangkan lingkaran yang
melambangkan perumpamaan perempuan, Rantai yang berkaitan pun bisa juga
melambangkan bahwa di setiap manusia laki – laki dan perempuan, saling
membutukan satu sama dengan yang lainnya akan menjadi kuat seperti
sebuah rantai.
Makna Lambang Pancasila Ketiga (Pohon Beringin)

Adapun simbol yang melambangkan Sila keTiga yang ada di dalam Pancasila yaitu
Persatuan Indonesia, pohon beringin melambangkan pohon yang besar dan bisa
digunakan banyak manusia sebagai tempat beteduh di bawahnya.

Hal ini juga Mewakili Negara yang ada di Indonesia, pohon beringin memiliki
Sulur dan mempuyai akar yang melebar menjalar ke semua arah, Hal yang
semacam ini sangat mewakili keragaman suku yang ada di Indonesia.
Makna Lambang Sila Keempat (Kepala Banteng)

Sila yang keempat ini juga merupakan salah satu makna yang ada di dalam
pancasila yang Bunyi nya kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat bebijaksanaan
dalam permusyawaratan indonesia.

Lambang hewan kepala banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul
seperti halnya musawarah yang ada di mana masyarakat yang suka bekumpul
melakukan sesuatu acara – acara adat.
Makna Lambang Sila Kelima (Padi dan Kapas)

Sila yang kelima ini yang berlambangkan Padi dan Kapas yang maknanya yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, yang di lambangkan dengan
kapas/padi.

Kapas atau Padi ini adalah salah satu kebutuhan rakyat indonesia tanpa melihat
status dan kedudukannya pasti akan membutukan makanan pokok Padi/beras dan
kapas yang akan di olah menjadi pakaian dan kesenjangan sosial ekonomi antara
satu dengan yang lainnya.

Empat Pilar Lambang Pancasila


Di salah satu Negara republik indonesia yang berladaskan sistem keyakinan
Bhineka Tunggal Ika, maka seluruh rakyat indonesia yang berbangsa – bangsa dan
bernegar sistem tersebut berisikan konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh satu
negara.

Pilar yang kuat dan kokoh akan mampu menangkal berbagai jenis gangguan dan
ancaman baik maupun yang buruk dari negara luar, maka dengan keyakinan yang
di miliki indonesia mampu menjamin tewujudnya keamana, ketertiban, keadilan
dan kenyamanan bagi semua warga negara republik indonesia.

Keempat Pilar Pancasila

1. Belandaskan Pancasila
2. Berlandaskan Undang -Undang 1945 (UUD 1945)
3. Berlandaskan NKRI
4. Berlandaskan Bhineka Tunggal Ika

Isi Keempat Pilar Pancasila

1. Panca sila : Pancasila merupakan landasan dan Pilar yang pertaman yang
menompang kekokohan dimiliki bangsa Negara Republik Indonesia, Maka
dari itu sistem kepercayaan yang dimiliki bisa di harapkan mampu
menompang erat bangsa tersebut.
2. Undang – Undang Dasar 1945 : Pembukaan Undang – Undang 1945
menjadi pilar yang kedua yang akan menyangga kehidupan berbangsa dan
bernegara , Maka UUD 1945 Merupakan batang tubuh . Kalau tidk
memahami makna dari teks pembukaan UUD 1945 tidak akan Bisa menjadi
Batang tubuh Indonesia.
3. NKRI : Negara yang ada di Indonesia mempuyai mempunyai bentuk negara
sendiri yang tidak dimiliki oleh negara – negara lain, Negara kesatuan yaitu
NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ). Para pejuang atau pendiri
bangsa memiliki banyak pertimbangan untuk memiliki NKRI Sebagai
bentuk negara indonesia.
4. Bhineka Tunggal Ika : Semboyan yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika
mempunyai arti walau berbeda – beda namun tetap satu tujuan Jua, Semboya
ini juga merupakan semboyan Negara Indonesia yang pertama Kali.

Baca Juga : Perumusan Pancasila Dalam Pembukaan UUD 45

Sejarah Singkat Empat Pilar Pancasila

Sejarah terbentuk nya empat Pilar yang ada di kebangsaan indonesia yang di
tetapkan oleh anggota MPR yang secara singkat pada tahun 2009, setelah di
tetapkan melakukan berbagai Rapat dengan ketua MPR untuk membuat sebuah
program sosialisai Undang – Undang dasar 1945 Dan juga Pancasila.

Di Awal terbentuk nya Gagasan empat Pilar Kebangsaan di hadapkan keritik dan
perdebatan yang sangat keras, Sehingga empat Pilar Kebangsaan tersebut berasal
dari Pancasila dan UUD 1945 Atau NKRI Dan Bhineka Tunggal Ika yang di
anggap tidak layak untuk di Sejarahkan. Selain itu MPR RI Secara konsisten selalu
memperingati 1 juni sebagai hari terbentuknya pancasila dan 18 agustus sebagai
hari konstitusi.

Pengertian Pancasila

Daftar Isi Artikel Ini :


Istilah “Pancasila” telah dikenal di Indonesia sejak zaman majapahit abad XIV, yaitu
terdapat pada buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan dalam buku
Sutasoma karangan Empu Tantular. Tetapi baru dikenal oleh bangsa Indonesia sejak
tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada waktu Ir. Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai
dasar negara dalam sidang Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.

Sejarah Terbentuknya Pancasila

Sebelum tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa


Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau
berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang.
Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Lambang Negara Indonesia


Burung Garuda

Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI


terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit,
Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut, bangsa
Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata
maupun politik. Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah,
dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan selalu mengalami
kegagalan.

Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat
itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama
menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan
tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu
Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di
kelak kemudian hari.
Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.
Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang
memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji
kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar
Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura).

Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah
menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada
pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.

Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang
pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang
dibicarakan khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti.
Pada sidang pertama itu, banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah
Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang masing-masing mengusulkan calon dasar
negara untuk Indonesia merdeka.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : “Pancasila” Pengertian


Menurut Para Ahli & ( Sejarah – Butir – Fungsi – Filsafat )

Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri
atas lima hal, yaitu :

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri
atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945.

Prof. Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok pikiran yang
tidak banyak berbeda seperti berikut :

 Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional yang


bersatu dalam arti totaliter atau integralistik.
 Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan agama
hendaknya terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada golongan-
golongan agama yang bersangkutan.
 Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan
Permusyawaratan, agar pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan wakil-
wakil rakyat secara terus-menerus.
 Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan,
system tolong-menolong dan system koperasi.
 Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia yang
asli, dengan sendirinya akan bersifat negara Asia Timur Raya.

Prof. Supomo dengan tegas menolak aliran individualisme dan liberalisme maupun
teori kelas ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar Indonesia Merdeka, dan
menandaskan bahwa politik pembangunan negara harus disesuaikan dengan susunan
masyarakat Indonesia. Maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staaside)
negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang
mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan apapun.

Dalam pengertian ini menurut teori ini yang sesuai dengan semangat Indonesia yang
asli, negara tidak lain ialah seluruh rakyat Indonesia sebgai persatuan yang teratur
dan tersusun. Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul
mengenai calon dasar Negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:

1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)


2. Internasionalis (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 1000 Fungsi Pancasila Sebagai
Ideologi Dan Dasar Negara

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu :

1. Sosio nasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan

Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong
Royong.

Istilah “sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan
santun); dasar adab, akhlak, dan moral. Pancasila sebagai dasar negara pertama kali
diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dihadapan sidang Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Menurut
beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang merupakan ahli
bahasa.

Rumusan Pancasila yang dikemukakan tersebut berdiri atas :

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkemanusiaan

Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat
untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul
yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI.
Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat
sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas
delapan orang, yaitu :

1. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. H. Wachid Hasjim
4. Muh.Yamin
5. Sutardjo Kartohadikusumo
6. A.A. Maramis R.
7. Otto Iskandar Dinata
8. Muh. Hatta

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan
para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain
disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar
Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:

1. Soekarno
2. Muh.Hatta
3. A.A.Maramis
4. H.Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. Agus Salim
8. AhmadSubardjo
9. Muh. Yamin
Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan
untuk membahas pidato serta usulan-usulan mengenai dasar negara yang telah
dikemukakan dalam sidang-sidang BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan
sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil
merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan
sebutan “Piagam Jakarta”.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Hasil Sidang BPUPKI –


Anggota, Pembentukan, Sejarah Dan Ringkasannya

Teks Pancasila

Dalam pembahasan tersebut didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila


sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebjaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Isi Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Inti dari sila “ketuhana yang maha esa ” adalah keseduaian sifat-sifat dan hakikat
negara dengan hakikat tuhan. Dimana, penyelenggaraan negara adalah
manusia, sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yyang memiliki
hubungan yang terkandung dalam nilai-nilai agama. Oleh karena itu, segala aspek
penyelenggaraan negara Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari
Tuhan (sila-sila agama).

Adapun makna dari sila ini, yaitu :

1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama ) yaitu tuhan
yang maha esa.
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut
kepercayaan masing—masing.
3. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
4. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama.
5. Saling hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penegnut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kkerukunan hidup.

Frasa “Ketuhanan yang maha esa ” bukan berarti warga indonesia harus memiliki
agama monoteis, namun frasa ini menekankan keesaan dalam beragama.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Inti dari sila ini adalah landasan manusia, maka dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara seperti tujuan negara, kekuasaan negara dan para penyelenggara negara harus
sesuai dengan sifat-sifat dan hakikkat manusia, karena negara adalah lembaga
masyarakat yang terdiri dari manusia-manusia, dibentukkan oleh manusia untuk
manusia dan mempunyai satu tujuan bersama untuk manusia pula. Dimana hakikat
manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Adapun makna dari sila ini, yaitu:

 Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk tuhan


 Mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan (tidak semena-mena terhadap orang
lain)

3. Persatuan Indoonesia

Inti dari sila “Persatuan Indonesia” adalah hakikat dan sifat negara dengan hakikat
dan sifat-sifat kesatuan/satu. Karena pada hakikatnya negara Indonesia merupakan
suatu kesatuan yang utuh, setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-sendiri. Hakikat satu
tersebut meliputi semua unsur-unsur kenegaraan, antara lain : rakyat yang
merupakan kesatuan bangsa indonesia, Pemerintah yaitu satu pemerintahan
Indonesia yang tiddak bergantung pada negara lain.
Adapun makna dari silla persatuan Indonesia, yaitu :

 Menjaga persatuan dan kesatuan Negara RI


 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber Bhineka
Tunggal Ika.
 Cinta akan tanah air
 Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Inti dari silla ini adalah kesesuaian hakikat negara dengan sifat-sifat dan hakikat
rakyat. Dalam hal ini segala aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan
hakikat rakyat yang merupakan suatu keseluruhan warga negara Indonesia, bukan
hanya terletak pada satu orang/golongan/individu saja, melainkan berdasarkan atas
permusyawaratan/musyawarah dan kerjasama berdasarkan atas kekuasaan rakyat.
Dimana kekuasaan negara dan rakyat sesuai dengan sifat negara kita yaitu negara
demokrasi, dimana pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian Pancasila Sebagai


Sistem Nilai Secara Lengkap

Adapun makna dari sila ini adalah :

 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat


 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
 Mengutamakan budaya musyawarah dalam mengambil keputusan
 Musyawarah sampai mencapai mufakat dengan semangat kekeluargaan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Inti dari sila ini yaitu “keadilan” yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan
negara indonesia harus sesuai dengan hakikat keadilan, yaitu pemenuhan hak dan
kewajiban manusia. Hakikatt adil ini juga terkandung dalam sila kedua yaitu
“kemanusiaan yang adil dan beradab” yaitu memberikan kepada siapapun juga apa
yang telah menjadi haknya oleh karena itu, inti dari sila keadilan sosial adalah
memenuhi hakikat adil.

Adapun makna ari sila ini, adalah :

 Kemakmuran merata bagi seluruh rakyat


 Bersikap adil terhadap sesama
 Menghormati hak-hak orang lain
 Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan
bersama menurut potensi masing-masing.

Makna Lambang Pancasila Beserta Penjelasannya

Berikut ini terdapat lima lambang pancasila beserta penjelasannya, terdiri atas:
1. Makna Sila Ke-1 Bintang Tunggal

Ketuhanan yang maha esa, dilambangkan menggunakan perisai hitam dengan


sebuah bintang emas berkepala lima. Maksud dari lima kepala pada bintang emas
tersebut adalah menggambarkan 5 agama besar yang ada di Indonesia, Islam,
Buddha, Hindu, Kristen, dan ideologi sekuler sosialisme.

2. Makna Sila Ke-2 Rantai Emas


Kemanusiaan yang adil dan beradab, dilambangkan degnan rantai yang tersusun atas
gelang-gelang kecil menandakan hubungan antara manusia satu sama lain yang
saling bahu-membahu. Gelang persegi tersebut juga menggambarkan gelang seperti
pria dan lingkaranya menggambarkan wanita.

3. Makna Sila Ke-3 Pohon Beringin

Persatuan Indonesia yang dilambangkan dengan sebuah pohong beringin yang


dalam bahasa ilmiahnya ialah ficus benjamina. Pada bagian kiri atas perisai berlatar
putih, pohong beringin adalah sebuah pohon yang berakar tunjang. Akar tunjang
adalah akar tunggal panjang yang menunjan pohon besar tersebut kedalam tanah.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : “Demokrasi Pancasila”


Pengertian Menurut Para Ahli & ( Ciri – Prinsip – Fungsi – Nilai )

Hal demikian menberikan contoh kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon beringin
memiliki banyak sekali akar yang bergelantungan dari rantingnya. Hal ini
mencerminkan bahwa Indonesia dalah negara kesatuan namun mempunyai
bermacam-macam latar belakang budaya bermacam-macam dari sabang sampe
merauke.
4. Makna Sila Ke-4 Kepala Banteng

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan


atau Perwakilan. Makna dari simbol kepala banteng pada bagian atas perisai berlatar
merah tersebut adalah menerangkan bahwa banteng atau lembu liar binatang sosial
yang sama halnya dengan manusia.

Hal demikian dikatakan oleh Bung Karno dimana keputusan tersebut diambil dan
dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan dan gotong royong adalah nilai yang
dijadikan sebagai ciri bangsa Indonesia.

5. Makna Sila Ke-5 Padi dan Kapas


Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas
dibagian kanan bawah perisai memiliki latar belakang putih. Kapas dan padi adalah
sebuah gambaran sandang pangan yang mana merupakan kebutuhan pokok semua
masyarakat Indonesia tanpat melihat status ataupun kedudukannya.

Padi dan kapas mencerminkan persamaan sosial yang tidak adanya kesenjangan
sosial antara satu dengan yang lainnya, namun hal tersebut tidak berarti bahwa
Indonesia menggunakan Ideologi Komunisme.

Anda mungkin juga menyukai