Banyak sekali orang yang telah mengetahui lambang negara Indonesia, akan tetapi
sangat sedikit yang mengetahui tentang isi makna dari lambang tersebut, misalnya
negara Indonesia yang memiliki lambang negara Pancasila. Padahal lambang
negara sangat erat kaitannya dengan Pancasila itu sendiri.
Berikut adalah beberapa deskripsi tentang lambang negara Indonesia yaitu Garuda
Pancasila:
Agar lebih jelas lagi berikut penjelasan dari makna lambang Pancasila yang
digunakan sebagai lambang negara bangsa Indonesia.
Mengenai sejarah lambang negara Indonesia ini jarang sekali yang menuliskannya.
Oleh sebab itu pada bab ini kita akan mempelajari tentang sejarah lambang negara
indonesia yaitu tentang Garuda Pancasila.
Setelah pengakuan tentang kedaulatan bangsa Indonesia pada tahun 1949, bangsa
Indonesia merasa perlu membuat sebuah lambang negara. Kemudian pada tanggal
10 Januari 1950 dibentuklah sebuah tim yang bertugas untuk merancang sebuah
lambang negara Indonesia. Tim tersebut lebih dikenal dengan Tim Lencana Negara
yang dikoordinatori oleh beberapa menteri negara Zoner Poto Folio, Sultan Hamid
II, dan dipilihlah beberapa orang anggota yaitu: KI Hajar Dewantara (Ketua), M.A
Pellaupesy, Mohammad Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka. Tim tersebut bertugas
untuk mencari, membuat, dan menyeleksi usulan lambang negara untuk kemudian
disetujui dan disahkan oleh pemerintah.
Sidang kabinet yang dilaksanakan pada bulan Januari 1950 yang mana
memutuskan adanya sebuah sayembara membuat lambang negara yang
diumumkan oleh menteri Priyono. Dari semua usulan lambang negara tersebut
hanya ada dua saja yang terpilih, yaitu usulan dari Sultan Hamid II dan
Mohammad Yamin. Kemudian dengan berbagai pertimbangan usulan dari Sultan
Hamid II lah yang diterima, sedangkan usulan dari Moh Yamin ditolak karena
terdapat simbol matahari yang dianggap menggambarkan negara Jepang bukan
Indonesia.
Lambang suatu negara pastinya memiliki sebuah arti dan makna yang sangat luhur.
Banyak sekali arti dan maka yang terdapat di lambang Pancasila, berikut
penjelasannya:
Dalam sebuah peperangan, perisai merupakan alat untuk bertahan. Dalam lambang
Pancasila juga terdapat sebuah perisai yang mempunyai arti dan makna sebagai
berikut:
Lambang Bintang
Ditengah perisai pada burung Garuda terdapat simbol bintang yang memiliki lima
sudut. Simbol tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Lambang Rantai
Pada ruang perisai bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila
kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Apabila diperhatikan, gambar
rantai tersebut terdiri dari dua macam rantai, yaitu rantai yang bagian tengahnya
lingkaran dan rantai yang bagian tengahnya persegi, sebagai berikut:
Kemudian semua rantai saling berkaitan dan tidak putus. Rantai yang bagian
tengahnya berbentuk lingkaran melambangkan wanita, sedangkan rantai
yang tengahnya berbentuk persegi melambangkan laki-laki.
Pada bentuk tengah rantai yang berbeda melambangkan laki-laki dan wanita
saling membutuhkan dan saling membantu.
Rantai yang tidak putus juga melambangkan sebuah ikatan yang seharusnya
tidak pernah putus antara sesama manusia.
Warna merah yang menjadi dasar juga menunjukan sikap berani.
Arti dan Makna Lambang Pohon Beringin
Lambang pohon beringin berada di bagian kanan atas dari perisai pada burung
Garuda. Lambang tersebut menggambarkan dari sila ketiga dalam Pancasila yaitu
Persatuan Indonesia yang memiliki makna sebagai berikut:
Pohon beringin yang merupakan pohon yang tinggi, besar kokoh dan
berdaun lebat. maknanya seperti pohon beringin, Indonesia adalah tempat
berteduh dan tempat berlindung seluruh rakyat Indonesia.
Akar pohon beringin juga besar dan menjalar ke segala arah.
Akar pohon tersebut memiliki dua makna. Pertama, akar yang menjalar
banyak adalah menunjukan keanekaragaman budaya, agama, adat istiadat,
suku dan lain-lain. Kedua, menunjukan kemanapun rakyat Indonesia pergi
diseluruh Indonesia dan akan kembali ke Indonesia, bersama bersatu untuk
mencapai tujuan bersama.
Banteng atau lembu merupakan hewan yang suka berkumpul atau selalu
bersama-sama. Makna dari kepala benteng menggambarkan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang senang mengerjakan sesuatu secara bersama-
sama atau bergotong-royong.
Selain itu, jika ada sebuah permasalahan dalam suatu kelompok, bangsa
Indonesia akan menyelesaikan dengan cara musyawarah yang menghasilkan
keputusan bersama / mufakat.
Latar belakang berwarna merah yang menunjukan keberanian bangsa
Indonesia. Salah satu dari identitas atau ciri khas dari bangsa Indonesia
adalah musyawarah dan mufakat.
Lambang padi dan kapas terletak pada bagian kiri bawah pada perisai burung
Garuda. Gambar padi dan kapas menunjukan sila terakhir dalam Pancasila, yang
memiliki makna sebagai berikut:
Ideologi Pancasila
Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila penggunaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Garuda
Perisai
Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan
peradaban Nusantara sebagai senjata yang
melambangkan perlindungan, pertahanan dan perjuangan diri untuk
mencapai tujuan.
Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan
garis khatulistiwa hal tersebut mencerminkan lokasi / Letak Indonesia, yaitu
indonesia sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa.
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.
Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia (merah-
putih). dan pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.
Baca Juga
Sehelai pita putih dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam
dicengkeram oleh Kedua cakar Garuda Pancasila.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari Kakawin Sutasoma
karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" memiliki arti beraneka ragam atau
berbeda-beda, sedang kata "tunggal" berarti satu, dan kata "ika" bermakna itu.
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diartikan "Beraneka Satu Itu", yang
bermakna meskipun berbeda beda tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan.
Semboyan ini digunakan untuk melambangkan kesatuan
dan persatuan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam
ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku bangsa dan kepercayaan.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi dasar ideologi pemersatu
bangsa Indonesia yang memiliki ribuan adat dan budaya serta memiliki beragam
agama yang di anut oleh bangsa yang besar ini
Bangsa yang besar seperti Indonesia wajib memiliki sebuah pedoman, tujuan, dan
cita-cita bersama untuk menjaga kerukunan antar suku dan umat beragama, Sebab
bangsa ini memiliki ragam bahasa adat dan budaya yang jauh berbeda dengan
bangsa lainya
Sebagai contoh, bangsa arab terbagi menjadi beberapa negara misalnya irak, iran,
mesir dan lainya yang di sekitar tanah arab dan memiliki bahasa yang sama,
Sedangkan Indonesia adalah satu-satunya negara yang memikul beberapa suku,
bahasa dan budaya yang banyak menjadi satu negara kedaulatan yaitu Negara
Indonesia
BERBICARA eksistensi suatu kelompok, lambang menjadi hal penting sebagai ba-
gian dari identitas. Bagi negara bernama Indonesia, lambang negara yang
dimaksud adalah Garuda Pancasila. Penetapan lambang negara ini merupakan
proses panjang dari sejarah perjalanan bangsa sekaligus serapan aspirasi para
pendiri bangsa.
Adalah Sultan Hamid II yang berada di balik terciptanya gambar lambang negara
Garuda Pancasila. Pria bernama lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie ini adalah
putra sulung Sultan Pontianak ke-6, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie.
Pembuatan rancangan lambang negara merupakan lanjutan atas pengakuan
kemerdekaan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun
1949.
Sultan Hamid II yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Negara Zonder
Portofolio mendapat tugas dari Presiden Soekarno untuk merencanakan,
merancang, dan merumuskan gambar lambang negara. Lalu, 10 Januari 1950,
dibentuk susunan tim perumus yaitu Panitia Lencana Negara.
1. Garuda adalah sosok mitologi kuno sebagai kendaraan Wishnu. Sosok ini
dianggap tepat mewakil harapan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan
kuat.
2. Desain awal, Garuda mencengkeram pita warna merah putih lalu diubah jadi
pita putih bertuliskan ”Bhinneka Tunggal Ika”.
4. Garuda menoleh ke kanan sebagai simbol kebaikan. Paruh, sayap, ekor, dan
cakar menggambarkan kekuatan.
8. Perisai terbagi menjadi lima ruang, diisi gambar lima dasar negara yaitu
Pancasila. Terdiri atas bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi
dan kapas.
10. Garuda resmi dipakai sebagai lambang negara pada tanggal 11 Februari 1950
pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat. Lalu, dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958 tentang Penggunaan Lambang Negara.***
Teks Pancasila
Teks pancasila sebagai rumusan dalam berbangsa dan bernegara ada lima asas,
yaitu
Isi Pancasila
Pancasila adalah rumusan, cita-cita, tujuan dan pedoman kehidupan bagi bangsa
dan negara seluruh rakyat Indonesia.
Semua itu dirangkum dan tertuang dalam isi pancasila, berikut adalah isi dari
pancasila
isi pancasila
a. Adanya nilai patriotik dan rasa kebangsaan sebagai realitas yang dinamis.
Ideologi Pancasila
Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila penggunaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
1. Bintang
Sedangkan latar belakang yang berwarna hitam adalah lambang warna alam atau
warna asli yang menunjukkan Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu dan telah
ada sebelum segala sesuatu ada.
2. Rantai
Rantai adalah makna dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Rantai yang ada pada sila kedua ini terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat
dan lingkaran yang terkait membentuk lingkaran.
Mata rantai segi empat itu melambangkan laki-laki dan lingkaran melambangkan
sebagai perempuan. menandaka bahwa adil yang beradab tanpa pandang bulu
3. Pohon beringin
Pohon beringin mempunyai akar tunggal panjang yang dapay menunjang pohon
besar ini menjadi tumbuh.
Akar ini tumbuh hingga ke dalam tanah dan menggambarkan dari kesatuan dan
persatuan Indonesia.
4. Banteng
lambang sila ke 4
Banteng dipakai karena banteng merupakan hewan sosial yang memiliki kesukaan
berkumpul, seperti halnya musyawarah yaitu berdiskusi dan berkumpul.
Padi kapas melambangkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Kapas dan padi melambangkan dari pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan
pokok semua rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukan. dan menjadi
sebuah doa agar rakyat indonesia makmur dalam sandang pangan dan papan
5 asas itu oleh Soekarno dinamakan Pancasila, Pidato Soekarno diterima dengan
suara tepuk tangan oleh peserta sidang. Oleh sebab itu, pada tanggal 1 Juni 1945
dikenal dengan hari lahirnya pancasila.
Kalimat itu juga merupakan sila pertama Pancasila yang sebelumnya, yang
berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
Pada Sidang PPKI I pada tanggal 18 Agustus 1945, Bung Hatta memberikan usul
mengubah kalimatnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Sebelumnya Bung Hatta sudah mengkonsultasikannya kepada beberapa orang
tokoh Islam, yaitu diantaranya
Kasman Singodimejo
Ki Bagus Hadikusumo
dan Teuku M. Hasan.
– Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu (Tahun)
Yang di cengkram oleh kedua kaki oleh burung garuda di dalamnya terdapat
tulisan ” Bhineka Tunggal Ika” yang berasal dari buku
Sutasoma karangan Empu Tantular. Adapun makna atau arti dari
“Bhineka Tunggal Ika tersebut yakni Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu
jua”. Maknanya ialah bangsa Indonesia terdiri dari Bermacam-macam
agama, suku, adat, kesenian, budaya, tetapi tetap satu bangsa dengan satu
kebudayaan nasional dan dengan satu bahasa nasional.
Makna Perisai / Tameng
Yang dimaksud perisai ialah tameng yang telah lama dikenal di dalam
budaya dan beradaban Nusantara sebagai senjata ampuh di mana
melambangkan pertahanan, perlindungan, perjuangan diri untuk mencapai
suatu tujuan yang positif.
Garis hitam tebal tepat ditengah pada bagian perisai menggambarkan garis
khatulistiwa. Gambaran itu adalah sebuah cerminan dari letak Indonesia
sebagai negara tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa.
Ruang perisai mempunyai warna dasar bendera Indonesia dan bagian
tengahnya ada warna dasar hitam.
Ada lima buah ruang di dalam perisai yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.
Berikut ini merupakan makna dari masing-masing yang terdapat dalam perisai /
tameng yang berada pada burung garuda yang menjadi lambang Pancasila, yakni
sebagai berikut
1. Bintang
Makna dari 5 kepala yang terdapat pada bintang emas itu yakni menggambarkan 5
agama besar yang terdapat di Indonesia, yakni Islam, Kristen,Hindu, Budha, dan
ideologi Sekuler Sosialisme. Bintang emas ini juga diartikan sebagai cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.
Sementara latar belakang yang berwarna hitam melambangkan warna alam atau
warna asli yang yang diartikan bahwa Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu
dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
2. Rantai
Bentuk rantai segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran
melambangkan laki-laki dan lingkaran melambangkan perempuan.
3. Pohon beringin
Pohon beringin merupakan pohon yang berakar tunjang. Akar tunjang yang
dimaksud adalah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar itu
kedalam tanah.
Kepala banteng yang menjadi lambang pada sila ke-4, makna simbol kepala
banteng di bagian atas perisai berlatar merah menggambarkan bahwa banteng
merupakan binatang sosial yang sama dengan manusia.
Selain itu, Banteng digunakan menjadi lambang karena banteng merupakan hewan
sosial yang suka berkumpul (Bersatu), seperti halnya musyawarah di mana orang-
orang berdiskusi (berkumpul).
5. Padi dan Kapas
Kapas & padi melambangkan pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan pokok
bagi semua rakyat Indonesia yang tidak melihat status atau kedudukan. Karena
umumnya manusia(Warga) membutuh sandang dan pangan.
Supaya lebih mengerti apa makna lambang pancasila tersebut, dalam pembahasan
kali ini untuk mengenal pembahasan masing – masing Sila Pada Pancasila?
Makna Lambang Pancasila Pertama (Bintang)
Adapun simbol bintang yang mempunyai lima sudut melambangkan Sila yang
pertaman dalam Pancasila, Yaitu Ketuhanan yang maha Esa. bintang ini juga
melambangkan sebuah Nurcahaya, seperti cahaya yang di sinarkan oleh tuhan
kepada manusia.
Lambang bintang juga bisa di maknakan sebagai cahaya untuk menerangi dasar
negara yang Lima yang ada di dalam buku UUD 45 Alenia ke 4, adapun maksud
dan tujuan negara yang lima yang ada di dalam buku UUD 45 untuk menunjukan
warna alam dan mempuyai arti bahwa berkat rahmat Tuhan adalah sumber
dari segalanya.
Makna Lambang Pancasila Kedua (Rantai)
Adapun simbol rantai melambangkan Sila yang kedua dari Pancasila, yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Rantai juga terdiri atas mata Rantai yang bentuknya persegi empat atau lingkaran
yang sama berkaitan membentuk lingkaran, sedangkan lingkaran yang
melambangkan perumpamaan perempuan, Rantai yang berkaitan pun bisa juga
melambangkan bahwa di setiap manusia laki – laki dan perempuan, saling
membutukan satu sama dengan yang lainnya akan menjadi kuat seperti
sebuah rantai.
Makna Lambang Pancasila Ketiga (Pohon Beringin)
Adapun simbol yang melambangkan Sila keTiga yang ada di dalam Pancasila yaitu
Persatuan Indonesia, pohon beringin melambangkan pohon yang besar dan bisa
digunakan banyak manusia sebagai tempat beteduh di bawahnya.
Hal ini juga Mewakili Negara yang ada di Indonesia, pohon beringin memiliki
Sulur dan mempuyai akar yang melebar menjalar ke semua arah, Hal yang
semacam ini sangat mewakili keragaman suku yang ada di Indonesia.
Makna Lambang Sila Keempat (Kepala Banteng)
Sila yang keempat ini juga merupakan salah satu makna yang ada di dalam
pancasila yang Bunyi nya kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat bebijaksanaan
dalam permusyawaratan indonesia.
Lambang hewan kepala banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul
seperti halnya musawarah yang ada di mana masyarakat yang suka bekumpul
melakukan sesuatu acara – acara adat.
Makna Lambang Sila Kelima (Padi dan Kapas)
Sila yang kelima ini yang berlambangkan Padi dan Kapas yang maknanya yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, yang di lambangkan dengan
kapas/padi.
Kapas atau Padi ini adalah salah satu kebutuhan rakyat indonesia tanpa melihat
status dan kedudukannya pasti akan membutukan makanan pokok Padi/beras dan
kapas yang akan di olah menjadi pakaian dan kesenjangan sosial ekonomi antara
satu dengan yang lainnya.
Pilar yang kuat dan kokoh akan mampu menangkal berbagai jenis gangguan dan
ancaman baik maupun yang buruk dari negara luar, maka dengan keyakinan yang
di miliki indonesia mampu menjamin tewujudnya keamana, ketertiban, keadilan
dan kenyamanan bagi semua warga negara republik indonesia.
1. Belandaskan Pancasila
2. Berlandaskan Undang -Undang 1945 (UUD 1945)
3. Berlandaskan NKRI
4. Berlandaskan Bhineka Tunggal Ika
1. Panca sila : Pancasila merupakan landasan dan Pilar yang pertaman yang
menompang kekokohan dimiliki bangsa Negara Republik Indonesia, Maka
dari itu sistem kepercayaan yang dimiliki bisa di harapkan mampu
menompang erat bangsa tersebut.
2. Undang – Undang Dasar 1945 : Pembukaan Undang – Undang 1945
menjadi pilar yang kedua yang akan menyangga kehidupan berbangsa dan
bernegara , Maka UUD 1945 Merupakan batang tubuh . Kalau tidk
memahami makna dari teks pembukaan UUD 1945 tidak akan Bisa menjadi
Batang tubuh Indonesia.
3. NKRI : Negara yang ada di Indonesia mempuyai mempunyai bentuk negara
sendiri yang tidak dimiliki oleh negara – negara lain, Negara kesatuan yaitu
NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ). Para pejuang atau pendiri
bangsa memiliki banyak pertimbangan untuk memiliki NKRI Sebagai
bentuk negara indonesia.
4. Bhineka Tunggal Ika : Semboyan yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika
mempunyai arti walau berbeda – beda namun tetap satu tujuan Jua, Semboya
ini juga merupakan semboyan Negara Indonesia yang pertama Kali.
Sejarah terbentuk nya empat Pilar yang ada di kebangsaan indonesia yang di
tetapkan oleh anggota MPR yang secara singkat pada tahun 2009, setelah di
tetapkan melakukan berbagai Rapat dengan ketua MPR untuk membuat sebuah
program sosialisai Undang – Undang dasar 1945 Dan juga Pancasila.
Di Awal terbentuk nya Gagasan empat Pilar Kebangsaan di hadapkan keritik dan
perdebatan yang sangat keras, Sehingga empat Pilar Kebangsaan tersebut berasal
dari Pancasila dan UUD 1945 Atau NKRI Dan Bhineka Tunggal Ika yang di
anggap tidak layak untuk di Sejarahkan. Selain itu MPR RI Secara konsisten selalu
memperingati 1 juni sebagai hari terbentuknya pancasila dan 18 agustus sebagai
hari konstitusi.
Pengertian Pancasila
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat
itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama
menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan
tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu
Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di
kelak kemudian hari.
Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.
Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang
memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji
kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar
Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura).
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah
menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada
pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang
pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama ini yang
dibicarakan khusus mengenai calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti.
Pada sidang pertama itu, banyak anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah
Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang masing-masing mengusulkan calon dasar
negara untuk Indonesia merdeka.
Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri
atas lima hal, yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri
atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prof. Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok pikiran yang
tidak banyak berbeda seperti berikut :
Prof. Supomo dengan tegas menolak aliran individualisme dan liberalisme maupun
teori kelas ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar Indonesia Merdeka, dan
menandaskan bahwa politik pembangunan negara harus disesuaikan dengan susunan
masyarakat Indonesia. Maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staaside)
negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang
mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan apapun.
Dalam pengertian ini menurut teori ini yang sesuai dengan semangat Indonesia yang
asli, negara tidak lain ialah seluruh rakyat Indonesia sebgai persatuan yang teratur
dan tersusun. Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul
mengenai calon dasar Negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 1000 Fungsi Pancasila Sebagai
Ideologi Dan Dasar Negara
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu :
1. Sosio nasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong
Royong.
Istilah “sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi
perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan
santun); dasar adab, akhlak, dan moral. Pancasila sebagai dasar negara pertama kali
diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dihadapan sidang Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Menurut
beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh dari para sahabatnya yang merupakan ahli
bahasa.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkemanusiaan
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat
untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul
yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI.
Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat
sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas
delapan orang, yaitu :
1. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. H. Wachid Hasjim
4. Muh.Yamin
5. Sutardjo Kartohadikusumo
6. A.A. Maramis R.
7. Otto Iskandar Dinata
8. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan
para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain
disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar
Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:
1. Soekarno
2. Muh.Hatta
3. A.A.Maramis
4. H.Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. Agus Salim
8. AhmadSubardjo
9. Muh. Yamin
Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan
untuk membahas pidato serta usulan-usulan mengenai dasar negara yang telah
dikemukakan dalam sidang-sidang BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan
sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil
merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan
sebutan “Piagam Jakarta”.
Teks Pancasila
Isi Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Inti dari sila “ketuhana yang maha esa ” adalah keseduaian sifat-sifat dan hakikat
negara dengan hakikat tuhan. Dimana, penyelenggaraan negara adalah
manusia, sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yyang memiliki
hubungan yang terkandung dalam nilai-nilai agama. Oleh karena itu, segala aspek
penyelenggaraan negara Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari
Tuhan (sila-sila agama).
1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama ) yaitu tuhan
yang maha esa.
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut
kepercayaan masing—masing.
3. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
4. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama.
5. Saling hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penegnut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kkerukunan hidup.
Frasa “Ketuhanan yang maha esa ” bukan berarti warga indonesia harus memiliki
agama monoteis, namun frasa ini menekankan keesaan dalam beragama.
Inti dari sila ini adalah landasan manusia, maka dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara seperti tujuan negara, kekuasaan negara dan para penyelenggara negara harus
sesuai dengan sifat-sifat dan hakikkat manusia, karena negara adalah lembaga
masyarakat yang terdiri dari manusia-manusia, dibentukkan oleh manusia untuk
manusia dan mempunyai satu tujuan bersama untuk manusia pula. Dimana hakikat
manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
3. Persatuan Indoonesia
Inti dari sila “Persatuan Indonesia” adalah hakikat dan sifat negara dengan hakikat
dan sifat-sifat kesatuan/satu. Karena pada hakikatnya negara Indonesia merupakan
suatu kesatuan yang utuh, setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-sendiri. Hakikat satu
tersebut meliputi semua unsur-unsur kenegaraan, antara lain : rakyat yang
merupakan kesatuan bangsa indonesia, Pemerintah yaitu satu pemerintahan
Indonesia yang tiddak bergantung pada negara lain.
Adapun makna dari silla persatuan Indonesia, yaitu :
Inti dari silla ini adalah kesesuaian hakikat negara dengan sifat-sifat dan hakikat
rakyat. Dalam hal ini segala aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan
hakikat rakyat yang merupakan suatu keseluruhan warga negara Indonesia, bukan
hanya terletak pada satu orang/golongan/individu saja, melainkan berdasarkan atas
permusyawaratan/musyawarah dan kerjasama berdasarkan atas kekuasaan rakyat.
Dimana kekuasaan negara dan rakyat sesuai dengan sifat negara kita yaitu negara
demokrasi, dimana pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Inti dari sila ini yaitu “keadilan” yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan
negara indonesia harus sesuai dengan hakikat keadilan, yaitu pemenuhan hak dan
kewajiban manusia. Hakikatt adil ini juga terkandung dalam sila kedua yaitu
“kemanusiaan yang adil dan beradab” yaitu memberikan kepada siapapun juga apa
yang telah menjadi haknya oleh karena itu, inti dari sila keadilan sosial adalah
memenuhi hakikat adil.
Berikut ini terdapat lima lambang pancasila beserta penjelasannya, terdiri atas:
1. Makna Sila Ke-1 Bintang Tunggal
Hal demikian menberikan contoh kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon beringin
memiliki banyak sekali akar yang bergelantungan dari rantingnya. Hal ini
mencerminkan bahwa Indonesia dalah negara kesatuan namun mempunyai
bermacam-macam latar belakang budaya bermacam-macam dari sabang sampe
merauke.
4. Makna Sila Ke-4 Kepala Banteng
Hal demikian dikatakan oleh Bung Karno dimana keputusan tersebut diambil dan
dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan dan gotong royong adalah nilai yang
dijadikan sebagai ciri bangsa Indonesia.
Padi dan kapas mencerminkan persamaan sosial yang tidak adanya kesenjangan
sosial antara satu dengan yang lainnya, namun hal tersebut tidak berarti bahwa
Indonesia menggunakan Ideologi Komunisme.