SK KLB
SK KLB
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAROS BARU
Jl. Poros Mangallekana – Kanjitongan, Kel. Baji Pa’mai, Kec. Maros Baru
Email : puskesmas_marosbaru@yahoo.co.id, Kode Pos : 90514
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MAROS BARU
Nomor:
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM GERAK CEPAT (TGC)
PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI
PUSKESMAS MAROS BARU
Menetapkan
KESATU : Membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Kejadian
Luar Biasa (KLB) di Puskesmas Maros Baru, Dengan susunan
seperti tercantum dalam lampiran surat keputusan ini
KEDUA : Pelaksanaan kegiatan dan dana kegiatan oleh tim yang dimaksud
dalam diktum pertama harus mengacu kepada peraturan yang
berlaku dan dapat dipertanggung jawabkan
KETIGA : Demikian surat keputusan ini dikeluarkan untuk dapat
dilaksanakan apabila dikemudian hari ditemukan kesalahan maka
akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : MAROS
Pada tanggal : 02 JANUARI 2022
LUKMAN,S.Kep
Pangkat : Penata Tk. I / III.d
NIP. 19790915 199909 1 001
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKEMAS KERTOSARI
KABUPATEN BANYUWANGI
BAB I
DEFENISI
Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan
proses kimia atau fisika.
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan
berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi,
pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur
penunjang medik, maupun instalasi antara lain perlengkapan rumah tangga, pemeliharaan sarana
Puskesmas, sanitasi, dan lain-lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub-unit di atas maka pada
akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Puskesmas selain merupakan pusat rujuk medic, juga potensial mengandung ancaman
penularan penyakit di samping pencemaran lingkungan. Untuk meminimalkan terjadinya penularan
penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi yang berfungsi untuk membantu unit-unit lain di Puskesmas
Susunan baru yang membutuhkan barang steril, membantu menurunkan angka kejadian infeksi/ infeksi
nosocomial di Puskesmas serta menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi.
Ruang sterilisasi adalah unit pelayanan non-struktural yang berfungsi memberikan pelayanan
sterilisasi yang sesuai dengan standar/ pedoman dan memenuhi kebutuhan barang steril di rumah sakit.
A. Tujuan pusat sterilisasi adalah:
1. Membantu unit lain di puskesmas yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah
terjadinya infeksi
2. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi
nosokomial
3. Efisiensi tenaga medis/ paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada pelayanan terhadap
pasien
4. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.
B. Tugas utama pusat sterilisasi adalah:
1. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien
2. Melakukan proses sterilisasi alat/ bahan
3. Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruangan perawatan umum, KIA, kesgilut,
maupun ruangan lainnya
4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta bermutu
5. Mempertahankan stock inventory yang memadai untuk keperluan perawatan pasien
6. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan
7. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun sterilisasi sebagai
bagian dari program upaya pengendalian mutu
8. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian
infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nosokomial
9. Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi
10. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi pusat sterilisasi baik yang
bersifat intern maupun ekstern
11. Mengevaluasi hasil sterilisasi.
BAB 2
RUANG LINGKUP
B. Ruang sterilisasi melayani semua unit di Puskesmas yang membutuhkan kondisi steril. Dalam
melaksanakan tugas sehari-hari pusat sterilisasi selalu berhubungan dengan:
1. Pemeriksaan Umum
2. KIA/KB
3. GIGI
4. Persalinan
5. IMS
6. Laboratorium
C. Indikasi kuat untuk tindakan desinfeksi/ sterilisasi yaitu:
1. Semua peralatan medik atau peralatan perawatan pasien yang dimasukkan ke dalam jaringan
tubuh, sistem vaskuler, atau melalui saluran darah harus selalu dalam keadaan steril sebelum
digunakan
2. Semua peralatan operasi/ bedah minor setelah dibersihkan dari jaringan tubuh, darah, atau
sekresi harus selalu dalam keadaan steril sebelum digunakan.
BAB 3
TATA LAKSANA
Pengendalian Infeksi Nosokomial merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan medis rumah sakit. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keterlibatan secara aktif semua
personil Puskesmas, mulai dari petugas kebersihan sampai dengan dokter dan mulai dari pekerja
sampai dengan karyawan. Kegiatannya dilakukan secara baik dan benar di semua sarana Puskesmas,
peralatan medis dan non-medis, ruang perawatan dan prosedur serta lingkungan.
Demikian buku panduan ini dibuat sebagai panduan Ruang Sterilisasi di pelayanan kesehatan
unit sterilisasi sehingga berjalan dengan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Undang-
Undang Kesehatan yang berlaku. Dengan terbitnya Buku Panduan Sterilisasi di Puskesmas Kertosari
ini maka segala pelayanan yang berkaitan dengan sterilisasi wajib berlandaskan buku panduan ini
terhitung setelah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Kertosari.