Adapun topografi jemaat Sawirara sangat mendukung dalam bidang pertanian, seperti
pekerbunan dan persawahan, sebagian titik wilayah, membuat masyarakat berupaya untuk
beternak, khususnya di jemaat Sawirara sangat memiliki potensi, karena didukung oleh
tersedianya padang yang sangat luas, dengan demikian masyarakat dapat mengelolanya dan
dapat menunjang kehidupan ekonomi mereka. Kelautan berdasarkan geografi jemaat Sawirara
sebelah selatan berbatasan dengan laut Sawu, juga memilki potensi besar bagi jemaat atau
masyarakat sawirara.
Nama lengkap dan jabatan Majelis jemaat GKS Sawirara tahun 2023
Adapun yang yang menjadi tantangan dan masalah dalam ruang lingkup pelayanan
jemaat Sawirara dapat di klasifikasi menjadi dua bagian utama yakni masalah umum dan
masalah khusus.
1. Tantangan Umum
a. Konteks Global
Kemajuan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi) yang telah masuk meramba dalam
masyarakat dan turut mempengaruhi segala dimensi kehidupan manusia.dan tidak dapat di
hindari oleh jemaat
Persaingan yang begitu ketat yang menuntut kualitas SDM (Sumber daya manusia)
Perdagangan bebas yang menuntut keunggulan daya saing semakin memperlebar
kesenjangan sosial antara sesame.
Ancaman jenis penyakit lintas negara seperti Hiv/ Aids,covid-19
Pemenuhan kebutuhan kesehatan (standar kesehatan masyarakat) yang menjadi persoalan
global terkhusus dalam konteks Negara berkembang.
b. Konteks Indonesia
Adanya kemajemukan sosial dan kebudayaan dalam jemaat (agama,suku ras)yang berpotensi
pada timbulnya konflik dalam jemaat
Adanya sistem Strafikasi soasial dalam jemaat yang berpotensi pada konflik politik,agama,
otonomi daerah, yang mengancam kesatuan bangsa
Tingginya angka kemiskinan dan pegangguran, daya saing lemah, rendanya kualitas SDM
kesehatan, pendidikan dll.
Maraknya praktek KKN di Indonesia
c. Konteks NTT atau Sumba
NTT yang terdiri dari kepulauan dengan ciri khas masyarakat yang majemuk dari segi etnis,
budaya, bahasa dan agama, yang berpotensi pada problem cara pandang masyarakat,dan
pluralism sosial masyarakat.
Rendahnya mutu pendidikan dan kesehatan dibandingkan dengan provinsi lain.
Kesenjangan ekonomi, angka kemiskinan yang masih tinggi, dan minimnya ketersediaan
lapangan kerja yang menjadi masalah serius.
Belum memadainya sarana prasarana komunikasi, transfortasi,teknologi dan informasi, yang
belum merata.
Gangguan KAMTIBNAS (perjudian, pencurian, konflik, dan miras) yang terus terjadi.
Pemanfaatan SDA yang tidak bertanggung jawab yang berdampak pada kerusakan
lingkungan (eksploitasi hutan,) pembakaran dan padang dalam masyarakat.
Adanya budaya patriakhal yang berpotensi pada kesetaraan gender, dimana hanya laki-laki
yang berperan utama.
Persaingan politik yang menuntut kualitas Sumber daya manusia secara ketat dan pesat
dalam jemaat
Penjualan lahan kepada kepihak kedua (orang asing) yang menimbulkan problem dalam
kehidupan warga jemaaat
Pandemic Hama belalang yang berpotensi pada kekurangan persediaan bahan pangan.
Ancaman berbagai jenis penyakit, stunting atau gizi buruk.
2. Tantangan Khusus
Faktor-faktor penyebab :
TAHUN 2022