Anda di halaman 1dari 14

Rangkuman PHSHI

Pertemuan 1 (Pengertian Dasar dan Sistem Hukum)


❖ Pengertian Hukum
Suatu peraturan yang dibuat (tertulis maupun tdk tertulis) yang isinya mengatur kehidupar
bermarsyarakan dan terdapat sanksi bagi pihak yang melanggarnya

❖ Karakteristik Hukum
⮚ Permitting Prohibiting Directing (Mengizinkan,Melarang,Mengarahkan)
▪ Terdapat perintah dan larangan
⮚ Bersifat Memaksa
▪ Setiap individu terakit wajib mematuhi hukum tanpa pengecualian
⮚ Terdapat sanksi
❖ Ciri dari sistem hukum
⮚ Masyarakat hukum
▪ Merupakan sebuah sistem hubungan teratur antara anggota masyarakat dengan sistem
hukumnya
▪ Masyarakat yang memegan teguh aturan dan memtauhi serta melestarikan hukum
⮚ Subyek hukum
Sesuatu yang dikenakan oleh hukum
Sifat subyek hukum:
▪ Mandiri
● Setiap orang yang dianggap memiliki kemampuan secara penuh untuk bertindak atas
kehendaknya sendiri
▪ Terlindung
● Setiap orang yang dianggap tidak memiliki kemampuan secara penuh untuk bertindak
♦ Contoh: Orang dewasa tetapi akal dan pikirannya tidak normal atau anak dibawah
umur
▪ Perantara
Jenis Subyek Hukum
▪ Manusia->Manusia memiliki hak dan kewajiban sejak lahir hingga meninggal
● Golongan manusia yang tidak cakap bertindak
♦ Anak dibawah umur,belum dewasa, dan belum menikah
♦ Orang yang berada di dalam pengampuan seperti orang hilang ingatan ,pemabuk,
dan lain lain
♦ Istri yang tunduk pada BW(Burgerlijk Wetboek atau Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Belanda) (SUDAH DITINGGALKAN)

Golongan di atas akan diwakili oleh wakil yang ditentukan oleh UU


atau ditunjuk oleh hakim yang selanjutnya akan mengurus
kepentingan yang diwakilinya

▪ Badan Hukum
● Badan Hukum Publik
Badan hukum yang didirikan oleh pemerintah atau negara yang
menitikberatkan pada kepentingan masyarakat luas
● Badan Hukum Privat
Badan hukum yang dibentuk dan disusun oleh instansi privat(selain
pemerintah/negara).
♦ Badan hukum privat memiliki tujuan yang berbeda-beda, diantaranya, tujuan
immaterial(masjid,gereja, dll), meraih profit sebesar-besar (PT dan CV), dan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan material bagi anggotanya (koperasi)
⮚ Peranan hukum (Hak dan Kewajiban)
▪ Hak-> Bersifat Fakultatif (Opsional) boleh tidak dilaksanakan
▪ Kewajiban -> Bersifat imperatif (Merintah) wajib dan tidak boleh tidak dilaksanakan
▪ Hubungan Kewajiban dan Hak
● Berhadapan
♦ A berkewajiban melunasi piutang kepada B dan B berhak menagih hutang A
● Berdampingan
♦ Hak A menagih hutang B didampingi kewajiban A untuk tidak menyalahgunakan
haknya dan sebaliknya
⮚ Peristiwa Hukum
Perbuatang atau tingkah laku subyek hukum yang membawa akibat hukum
▪ Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum
● Perbuatan subjek hukum yang merupakan perbuatan hukum
♦ Perbuatan hukum bersegi satu
⮚ Setiap perbuatan yang berakibat hukum (rechtsgevolg) dan akibat hukum
ditimbulkan oleh hanya satu subyek hukum
▪ Contoh keputusan mentri (Dibuat hanya oleh mentri tersebut saja)
♦ Perbuatan hukum bersegi dua
⮚ Setiap perbuatan yang akibat hukumnya ditimbulkan oleh kehendak dua atau
lebih subyek hukum
▪ Contoh kontrak karya pemerintah dengan freeport
● Perbuatan subjek hukum yang bukan perbuatan hukum
♦ Perwakilan sukarela (Zaakwaarneming)
♦ Perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad)
▪ Peristiwa hukum yang bukan karena perubatan subyek hukum
● Contoh kelahiran/kematian
⮚ Hubungan Hukum
Hubungan yang terjadi antara subyek hukum dengan subyek hukum lainnya dan atau
antara subyek hukum dengan obyek hukum. Hubungan tersebut diatur oleh hukum dan
terdapat hak dan kewajiban diantara hubungan hukum tersebut.
▪ Hubungan sederajat dan beda derajat
● Sederajat
♦ Suami-istri
♦ Antar Provinsi
♦ Antar lembaga sederajat
● Tidak sederajat
♦ Orang Tua-Anak
♦ Penguasa-Warga
▪ Hubungan timbal balik dan timpang bukan sepihak
● Timbal Balik
♦ Para pihak memiliki hak dan kewajiban
● Timpang
♦ Satu pihak hanya punya hak saja, sedangkan yang lain punya kewajiban saja
⮚ Akibat Hukum
Segala akibat dari segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek hukum terhadap
obyek hukum
Akibat hukum merupakan sumber lahirnya hak dan kewajiban bagi subyek-subyek
hukum yang bersangkutan
▪ Contoh Akibat Hukum
● Perjanjian jual beli
♦ Pembeli memiliki hak untuk mendapatkan barang dan memiliki kewajiban untuk
membayar barang tersebut
▪ Wujud Akibat Hukum
● Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu keadaan hukum
♦ Seseorang yang usianya menjadi 21 tahun, mengakibatkan berubahnya dari tidak
cakap hukum menjadi cakap hukum
♦ Adanya pengampua, lenyaplah kecakapan melakukan tindakan hukum
● Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu hubungan hukum , di mana hak dan
kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain
♦ X berjual beli dengan Y, maka lahirlah hubungan hukum X dan Y. Setelah dibayar
lunas, hubungan hukum tersebut menjadi lenyap
● Lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum
♦ Seorang pencuri yang diberi sanksi
● Akibat hukum yang timbul karena adanya kejadian-kejadian darurat oleh hukum yang
bersangkutan telah diakui atau dianggap sebagai akibat hukum, meskipun dalam
keadaan yang wajar tindakan tersebut mungkin terlarang menurut hukum
♦ Dalam keadaan kebakaran ketika seseorang sudah terkepung api, orang tersebut
merusak dan mejebol tembok,jendela dann lain lain untuk jalan keluar
menyelamatkan diri
Pertemuan 2 (Tujuan Hukum)
❖ Teori Etis
⮚ Aristo v s
▪ Hukum memiliki tujuan untuk memberikan setiap orang yang menjadihaknya, mewujudkan
keadlian
▪ Teori Etis: Isi hukum ditentukan oleh keyakinan kita yang etis tentang apa yang adil dan apa
yang tidak
❖ Keadilan
⮚ Distributif
▪ Keadilan yang memberikan jatah kepada tiap-tiap orang berdasarkan jasanya, tanpa
menuntut bagian yang sama
⮚ Komutatif
▪ Keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama banyaknya, tanpa melihat jasa-jasa
perseorangan
❖ Tujuan hukum Teori Etis
⮚ Tujuan hukum menurut teori etis
▪ Semata-mata untuk mewujudkan keadilan
▪ Mengasumsikan adanya dua pihak yang terlibat dalam suatu hubungan huku. Salah satu
pihak yang memperlakukan, sementara pihak lain adalah pihak yang diperlakukan
⮚ Fokus utama dari teori etis adalah hakikat keadilan dan norma untuk berbuat secara konkret.
Didasarkan pada isi hukum yang ditentukan oleh keyakinan manusia yang etis tentang sesuatu
yang adil dan sesuatu yang tidak adil
❖ Kritik pada Teori Etis
⮚ Dianggap berat sebelah karena terlalu mengagungkan keadilan yang pada akhirnya tidak akan
mampu membuat peraturan umum (LJ VAN APELDOORN)
⮚ Ketidaksepahaman dikahalangan ahli hukum, maka lahirlah beberapa pandangan lainnya
mengenai tujuan hukum
❖ Teori Utilitas
⮚ Tujuan hukum
▪ Memberikan manfaat atau kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya
kepada warga masyarakat.
▪ Memperbesar kebahagiaan dan memperkecil kesengsaraat masyarakat
▪ Hukum sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan
⮚ Berpangkal pada doktirin yangm enganjurkan The best greatest happiness principles (Prinsip
kebahagiaan yang semaksimal mungkin)
❖ Kritik Teori Etis dan Utilitas
⮚ Teori Etis selalu berbicara mengenai keadilan namun teori itu kurang memperhatikan keadaan
sebenarnya pada keadilan proporsional
⮚ Teori Utilitas terlalu memperhatikan manfaat dari hukum sehingga melupakan aspek keadilan
❖ Teori Campuran
⮚ Teori yang menggabungkan kedua teori hukum terdahulu
▪ Ahli Teori Campuran
● Bellefroid
♦ Tujuan hukum harus ditentukan oleh dua asas yaitu keadilan dan faedah
● Van Kan
♦ Menjaga kepentingan-kepentingan yang ada dalam diri manusia
● L.J van Apeldoorn
♦ Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai
⮚ Teori ini berpendapat bahwa tujuan hukum adalah ketertiban
❖ Aliran penemuan hukum
⮚ Legisme
▪ Satu satunya sumber hukum adalah Undang-undang. Dianggap, hakim hanyalah
berkewajiban menerapkan peraturan hukum pada periwtiwa konfkrit dengan bantuan
penafsiran gramatikal.
⮚ Historis
▪ UU tidak lengkap dan dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
▪ Von Sabigny mepelopori pandangan yang kemudian dinamai Mazhab Historis “Hukum
tumbuh dari kesadaran hukum bangsa di suatu tempat dan pada waktu tertentu”
⮚ Begriffsjurisprudenz
▪ Lebih memberikan kebebasan kepada hakim ketimbang aliran legisme. Hakim tidak perlu
terikat pada bunyi UU, hakim dapat mengambil argumentasinya dari peraturan-peraturan
hukum yang tersirat dalam UU.
▪ Lebih bersandar pada ilmu hukum
⮚ Interessenjurisprudenz
▪ Hukum tidak boleh dilihat oleh hakim sebagai formil-logis belaka, akan tetapi harus dinilai
menurut tujuanya
▪ Tujuan menurut van jhering adalah “Ideal keadilan dan kesusilaan yang tak mengenal waktu”
⮚ Freirechtbewegung
▪ Hakim menggunakan UU sebagai sarana untuk menemukan pemecahan peristiwa konkrit
yang dapat diterima
▪ Pemecahan yang dikekumakan dapat menjadi pedoman bagi peristwa serupa lainnya, di sini
hakim tidak berperan sebagai penfasir UU, tetapi sebagai pencipta hukum
Pertemuan 3 (Sumber Hukum)
❖ Sumber Hukum
⮚ Pengertian
▪ Segala sesuatu yang menimbulkan aturan hukum dan tempat ditemukan aturan hukum
⮚ Dua Arti Sumber Hukum
▪ Arti Materiil
● Faktor yang turut serta menentukan isi hukum.
● Faktor yang mempengaruhi pembentukan hukum (Pembuatan Peraturan
Perundang-undangan, Keputusan Hakim ,dsb )
● Faktor Idiil
♦ Patokan mengenai keadilan yang harus ditaati oleh para pembentuk undang-undang
ataupun para pembentuk hukum dalam membuat peraturan
● Faktor Kemasyarakatan
♦ Hal yang benar benar hidup dalam masyarakat dan tunduk pada aturan yang berlaku
sebagai petunjuk hidup masyarakat yang bersangkutan
♦ Struktur ekonomi,adat istiadat, dll
● Landasan Idiil
♦ Ideologi bangsa yaitu Pancasila
▪ Sumber Hukum Formil
● Sumber hukum dengan bentuk tertentu yang menjadi dasar belakunya hukum secara
formal
● Contoh
♦ Peraturan perundang-undangan
♦ Kebiasaan
⮚ Perbuatan masyarakat yang berulang-ulang dalam hal yang sama kemudian
diterima dan diakui oleh masyarakat
♦ Yurisprudensi
⮚ Keputusan hakim terdahulu yang dijadikan dasar keputusan oleh hakim lain
dalam meutuskan perkara yang sama
♦ Traktat
⮚ Perjanjian formal antara dua negara atau lebih
♦ Perjanjian
♦ Pendapat Sarjana Hukum (Doktrin)
⮚ Pendapat para ilmuwan atau para sarjana hukum terkemuka yang mempunyai
pengaruh atau kekuasaan dalam pengambilan keputusan
▪ Sumber Hukum menurut Van Apeldoorn
● Historis
♦ Tempat ditemukan hukum secara historis: dokumen kuno, lontar
♦ Tempat pembentuk UU mengambil hukum
● Sosiologis
♦ Faktor yang menentukan isi hukum positif
♦ Contoh
⮚ Pandangan agama, kebudayaaan
● Filosofis
♦ Pandangan-pandangan yang mempengaruhi isi hukum
⮚ Pandangan theocratis (Hukum berasal dari Tuhan)
⮚ Pandangan hukum kodrat (Hukum berasal dari akal manusia)
⮚ Pandangan madzab historis (Hukum berasal dari kesadaran hukum)
❖ Klasifikasi Hukum
⮚ Sumber
▪ Materiil dan Formil
⮚ Wilayah kekuasaan
▪ Hukum Nasional
▪ Hukum Internasional
▪ Hukum Asing
⮚ Isi
▪ Hukum Privat
● Hukum yang menatur hubungan antarmasyarakat dengan menitikberatkan pada
kepentingan perseorangan
♦ Hukum mengatur hubungan sewa gedung antara si A dan B
▪ Hukum Publik
● Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat perlengkapannya atau
dengan perseorangan (masyarakat)
♦ Hukum yang mengatur tindak pidana korupsi
⮚ Bentuk
▪ Written
▪ Unwritten
⮚ Waktu
▪ Ius Constitutum
● Hukum yang berlaku pada masa sekarnag (Hukum Positif)
♦ KUHP, KUHP PERDATA, dll
▪ Ius Constituendum
● Hukum yang dicita-citakan, tetapi belum dibentuk menjadi UU atau ketentuan lain
♦ Rancangan Undang-Undang (RUU)
⮚ Fungsi
▪ Materiil
● Hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat
♦ KUH Pidana dan KUH Perdata
▪ Formil
● Hukum yang menatur tentang cara melaksanakan dan mempertahankan hukum materiil
♦ KUHAP, KUHA Perdata, dan PTUN
Pertemuan 4 (Penegakan Hukum)
❖ Penegakan Hukum
⮚ Pengertian
▪ Sebuah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya normal-norma hukum
secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Asshiddique: 2011)
⮚ Hal-hal yang Penting dalam Penegakan Hukum
▪ Keadilan
● Keadilan menyangkut hubungan manusia dengan manusia lain yang menyangkut hak
dan kewajiban
● Keadilan merupakan tujuan yang paling utama dari hukum
▪ Kepastian Hukum
▪ Kemanfaatan
● Harus ada kemanfaatan dalam pelaksanaan dan penegakan hukum
● Menurut aliran Utilitarianisme, penegakan hukum bukan hanya sekedar untuk
melakukan pembalasan atau pengimbalan kepada orang yang melakukan tindak pidana,
melainkan harus mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat
Pertemuan 5 (Perbedaan dan Pembidangan Hukum Perdata)
❖ Perbedaan Hukum Publik dan Hukum Perdata


❖ Hukum Perdata Materiil
⮚ Struktur Hukum Perdata Materiil
▪ Hukum Pribadi (Personen Recht)
● Kaidah hukum tentang pribadi kodrati, hak-hak, dan kewajiban-kewajiban pribadi
♦ Pribadi Kodrati (Manusia)
⮚ Kecakapan bertindak sikap dan berperilaku dalam hukum diberikan apabila
individu yang bersangkutan sudah dewasam baik berdasarkan UU ataupun
hukum adat
▪ Orang yang tidak cakap dalam perbuatan hukum (Menurut kitab UU perdata
● Orang yang belum dewasa
● Orang yang ditaruh di dalam pengampuan
⮚ Pribadi Hukum (Badan Hukum)-> Pribadi ciptaan hukum
▪ Adanya pribadi hukum disebabkan oleh
● Adanya suatu kebutuhan untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
tertentu, atas dasar kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama (pribadi
kodrati)
● Adanya tujuan-tujuan ideal yang perlu dicapai, tanpa tergantung pada
pribadi-pribadi kodrati secara perseorangan
● Pribadi hukum sebagai subyek hukum harus mempunyai tujuan dan
harta kekayaan sendiri, terlepas dari harta kekayaan pribadi. Pribadi
kodrati hanya menyalankannya
▪ Contoh pribadi hukum
● Negara, desa, PT, koperasi, dan lain sebagainya
▪ Hukum Harta Kekayaan
● Pengertian
♦ Hukum yang mengatur hubungan antara subyek hukum dengan obyek hukum dan
hubungan hukum yang timbul antar subyek hukum
● Hukum Benda
♦ Peraturan hukum yang mengatur hak-hak kebendaan yang bersifat mutal
♦ Hukum benda menurut Asser dan Paul Scholten
⮚ Benda tetap dan benda bergerak (Tidak tetap)
⮚ Benda yang dapat dikuasai dan tidak dapat dikuasai
⮚ Benda yang ada dan benda yang aka nada
⮚ Benda yang berwujud dan benda yang tidak berwujud
⮚ Benda yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi
● Hukum Perikatan
♦ Mencakup hukum perjanjian, hukum penyelewengan perdata serta hukum perikatan
lainnya.
♦ Sumber Hukum Perikatan
⮚ Perjanjian
⮚ Undang-Undang
● Hukum Obyek Immateril
♦ Mecakup hak atas merek, hak oktrio, hak cipta, dan seterusnya
⮚ Merek dirumuskan sebagai suatu tanda pengenal untuk memberikan ciri
tertentu terhadap barang-barang hasil suatu perusahaan tertentu dengan tujuan
adanya pembedaan dengan barang-barang sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain

▪Hukum Keluarga
● Kaidah hukum yang mengatur hubungan kekerabatan
● Cakupan Hukum
♦ Perkawinan
⮚ Diatur dalam UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang nomor 1
Tahun 197
⮚ Dasar Tujuan Perkawinan
▪ Perkawinan ialah ikatan batin antara pria dengan wnaita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang Bahagia dan berdasarkan
ketuhanan yang maha esa (Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974)
♦ Keturunan
♦ Kekuasaan Orang Tua
♦ Perwalian
♦ Pendewasaan
♦ Curatele
♦ Orang yang Hilang
● Hukum Waris
♦ Keseluruhan peraturan terkait akibat hukum dari meninggalnya seseorang terhadap
harta kekayaan, perpindahan kepada ahli waris, dan hubunannya dengan pihak
ketiga
❖ Hukum Perdata Formil
⮚ Pengertian
▪Hukum yang mengatur mengenai cara memelihara dan mempertahankan hukum perdata
materiil
▪ Biasa disebut Hukum Acara Perdata
⮚ Sumber Hukum Perdata Formil
▪ HIIR, RBg, KUH PErdata, Yurisprudensi, PEraturan Mahkamah Agung, dsb
⮚ Asas Pokok Hukum Acara Perdata
▪ Hakim berisfat menunggu
▪ PEradilan yang terbuka untuk umum
▪ Hakim bersikap pasif
▪ Tidak ada keharusan mewakilkan
▪ Mendengar kedua belah pihak yang berperkara
▪ Putusan harus disertai alasan
▪ Beracara perdata dikenakan biaya
⮚ Alat Bukti Hukum Acara Perdata
▪ Tulisan
▪ Saksi
▪ Persangkaan
▪ Pengakuan
▪ Sumpah
❖ Hukum Perdata Internasional
⮚ Pengertian
▪ Keseluruhan peraturan dan keputusan hukum yang menunjukkan stelsel hukum manakah
yang berlaku atau apakah yang merupakan hukum jika hubungan dan peristiwa antara warga
memperlihatkan titik pertalian dengan stelsel-stelsel dan kaidah-kaidah hukum dari 2 atau
lebih negara yang berbeda dalam lingkungan
▪ Lahir akibat adanya unsur asing di dalam suatu peristiwa. Mengatur setiap peristiwa atau
hubungan hukum yang mengandung unsur asing
⮚ Obyek/Unsur-unsur asing
▪ Orang terkait merupakan orang asing
▪ Tempat dilakukannya tindakan merupakan tempat asing
▪ Tempat letaknya barang merupakan tempat asing
▪ Tempat dilangsungkannya perbuatan merupakan tempat asing

PHSHI 7 – BADAN HUKUM PUBLIK DAN PRIVAT


❖ Badan Hukum Publik dan Privat
⮚ Badan Hukum Publik
● Tata Cara Pendirian
♦ Didirikan dengan peraturan perundang-undangan: UU, PP, dll
● Kewenangan
♦ Dapat mengeluarkan kebijakan yang mengikat umum
⮚ Badan Hukum Privat
▪ Tata Cara Pendirian
● Pengaturan perindian ditentukan oleh peraturan perundang-undangan (Bukan didirikan
oleh undang2 namun peraturan perindiannya diatur oleh undang2)
▪ Kewenangan
● Kewenangan bersifat perdata
❖ Badan Hukum Publik
⮚ Lembaga Negara di Indonesia
▪ Menurut Hans Kelsen, organ negara menjalankan setidaknya menjalankan salah satu dari
dua fungsi yaitu Menciptakan hukum (Law-creating function) atau fungsi yang Menerapkan
hukum (Law-applying function).
▪ Berdasarkan analisis tersebut, Jimly Asshiddiqie menyimpulkan bahwa pasca perubahan
UUD NRI Tahun 1945, terdapat 34 lembaga negara
▪ Terdapat 28 lembaga yang kewenangannya ditentukan baik secara umum maupun secara
rinci dalam UUD NRI Tahun 1945. Ke-28 lembaga negara inilah yang disebut sebagai lembaga
negara yang memiliki kewenangan konstitusional atau yang kwenangannya diberikan secara
eksplisit oleh UUD NRI Tahun 1945
▪ Ke-34 organ tersebut dapat dibedakan dari dua segi yaitu dari segi Fungsinya dan dari segi
hierarkinya
▪ Ada dua kriteria yang dapat dipakai yaitu (i) kriteria hierarki bentuk sumber normative yang
menentukan kewenangannya dan (ii) kualitas fungsinya
▪ Dari segi fungsinya ada yang bersifat utama atau primer (primary constitutional organs)
dan ada pula yang bersifat sekunder atau penunjang (Auxiliary) dalam sistem kekuasaan
negara
▪ Dari segi hierarkinya, dapat dibedakan ke dalam tiga lapis
● A. Lapis Pertama disebut sebagai Lembaga Tinggi Negara
♦ Presiden dan Wakil Presiden,
♦ DPR
♦ DPD
♦ MPR
♦ MK
♦ MA
♦ BPK
● B. Lapis kedua disebut sebagai Lembaga Negara
♦ Lembaga Negara dan Komisi-Komisi Negara yang bersifat independent berdasarkan
konstitusi atau yang memiliki constitutional importance lainnya, seperti
⮚ KY, BI, TNI, POLRI, KPU
⮚ Kejaksaan Agung (Kewenangannya dalam UUD NRI Tahun 1945 belum
ditentukan melankan hanya dalam UU, tetapi dalam menjalankan tugasnya
sebagai pejabat penegak hukum di bidang pro justisia juga memiliki
constitutional importance yang sama dengan kepolisian
⮚ KPK (Dibentuk berdasarkan UU tetapi memiliki sifat constitutional importance
berdasarkan Pasal 24 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
⮚ KOMNAS HAM (Dibentuk berdasarkan UU tetapi juga memiliki sifat
constitutional importance
♦ Lembaga Indpenden lainnya yang dibentuk berdasarkan UU
⮚ Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK);
⮚ Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU);
⮚ Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
♦ Lembaga-lembaga dan komisi-komisi di lingkungan eksekutif (pemerintah) lainnya,
seperti Lembaga, Badan, Pusat, Komisi, atau Dewan yang bersifat khusus di dalam
lingkungan pemerintahan, sepertI
⮚ Konsil Kedokteran Indonesia (KKI);
⮚ Komisi Pendidikan Nasional;
⮚ Dewan Pertahanan Nasional;
⮚ Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas);
⮚ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);
⮚ Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT);
⮚ Badan Pertanahan Nasional (BPN);
⮚ Badan Kepegawaian Nasional (BKN);
⮚ Lembaga Administrasi Negara (LAN);
⮚ Lembaga Informasi Nasional (LIN
♦ Lembaga-lembaga dan komisi-komisi di lingkungan eksekutif (pemerintah) lainnya,
seperti
⮚ Menteri dan Kementerian Negara;
⮚ Dewan Pertimbangan Presiden;
⮚ Komisi Hukum Nasional (KHN);
⮚ Komisi Ombudsman Nasional (KON);
⮚ Komisi Kepolisian;
⮚ Komisi Kejaksaan
♦ Lembaga, Korporasi, dan Badan Hukum Milik Negara atau Badan Hukum yang
dibentuk untuk kepentingan negara atau kepentingan umum lainnya, seperti
⮚ Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA;
⮚ Kamar Dagang dan Industri (KADIN);
⮚ Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI);
⮚ PTNBH Perguruan Tinggi;
⮚ BHMN Rumah Sakit;
⮚ Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (KORPRI);
⮚ Ikatan Notaris Indonesia (INI);
⮚ Persatuan Advokat Indonesia (Peradi)
● C. Lapis ketiga disebut sebagai Lembaga Daerah
⮚ Alasan pembentukan lembaga negara mandiri/independent
▪ Lembaga-lembaga negara yang ada belum dapat memberikan jalan keluar dalam
menyelesakan persoalan yang ada ketika tuntutan perubahan dan perbaikan semaking
mengemuka seiring dengan munculnya era demokrasi
▪ Lima hal yang mendasari pembentukan lembaga-lembaga negar amandiri
● 1. Tidak adanya kredibilitas lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya
● 2. Tidak independennya lembaga-lembaga negara yang karena alasan tertentu tunduk di
bawah pengaruh suatu kekuasaan tertentu
● 3. Ketidak mampuan lembaga-lembaga negara yang telah ada dalam melakukan
tugas-tugas yang harus dilakukan dalam masa transisi menuju demokrasi baik karena
persoalan internal maupun eksternal
● 4. Adanya pengaruh global yang menunjukkan adanya kecenderungan beberapa negara
untuk membentuk lembaga-lembaga negara ekstra yang disebut lembaga negara
mandiri atau lembaga pengawas (iinstitutional watchdog) yang dianggap sebagai suatu
kebutuhan dan keharusan karena lembaga-lembaga yang telah ada telah menjadi bagian
dari sistem yang harus diperbaiki
● 5. Adanya tekanan dari lembaga-lembaga internasional untuk membentuk
lembaga-lembaga tersebut sebagai prasyarat bagi era baru menuju demokratisasi
❖ Badan Hukum Privat (PERDATA)
⮚ Perseroan Terbatas (PT)
▪ Dasar Hukum
● Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
▪ Pengertian
● Badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan
pelaksanaannya
▪ Maksut dan Tujuan PT
● PT harus memiliki maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan

Anda mungkin juga menyukai