Laporan Praktikum Herbarium
Laporan Praktikum Herbarium
PEMBUATAN HERBARIUM
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Kelas : C2
S1 FARMASI
2023-2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700)
untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-1550)
seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang
mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta
mencatatnya sebagai koleksi ilmiah. Pada awalnya banyak spesimen herbarium
disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan
Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini telah berkembang dan menyebar di
Eropa (Ramadhanil, 2003).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit
atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung
batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh
habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan,
misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk
spesimen yang berair dan lembek, misalnya buah (Setyawan dkk, 2004).
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani yang
dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen yang
telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi (Onrizal, 2005).
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan
diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan
tersebut. Membuat herbarium yaitu pengumpulan tanaman kering untuk keperluan studi
maupun pengertian, tidaklah boleh diabaikan. Yaitu melalui pengumpulan, pengeringan,
pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium (Steenis, 2003).
2. Dasar pembuatan
1. Koleksi sampel
Mengambil seluruh bagian tumbuhan, terutama struktur reproduktif (bunga,
buah dan kuncup) juga kulit batang, daun muda ataupun tua
Memcatat detail tentang pembuatan berikut habitatnya
Koleksi secara legal
2. Pembuatan dan Pengawetan
Press sampel tumbuhan sesegera mungkin setelah di koleksi dan
dibersihkan dari kotoran
Terdapat herbarium kering dan basah. Pembuatan herbarium kering cukup
dengan menekan sampeldengan karton atau kardus
Letakkan sampel pada karton atau kertas koran dengan menunjukan seluruh
organ yang memungkinkan
Pressing : memberikan tekanan yang cukup untuk memastikan sampel
tumbuhan berada di permukaan yang datar dan dapat memperlihatkan
struktur morfologinya selama dikeringkan
Ukuran alat pressing dapat bervariasi, biasanya berupa karton atau kertas
koran yang disusun seperti sandwich
3. Mounting (penempelan herbarium)
Menempel sekaligus merangkai sampel tumbuhan yang sudah kering pada
kertas atau karton herbarium
Pastikan seluruh bagian tumbuhan yang telah diambil terdisplay dengan
baik
Sisakan ruang pada kertas display untuk label, bisa idbagian atas, bawah
atau pojok
Rangkailah herbarium dengan memperliatkan seluruh bgian tumbuhan.
Letakkan secara potrait, gunakan lem atau perekat lain untuk menempelkan
4. Pelabelan
Famili dan nama ilmiah dari tanaman, termasuk author
Nama kolektor
Tanggal koleksi
Lokasi pengambilan sampel
5. Penyimpanan
Herbarium disimpan diamplop hampa udara
Letakkan dalam lemari kayu atau besi
Dapat menggunakan silika gel untuk membuat kondisi tetap kering
3. Tujuan Praktikum
Bunga telang dapat beradaptasi dengan baik pada kisaran tanah berpasir, tahan
terhadap kekeringan dengan curah hujan 500-900 mm, salinitas dan mampu
berkompetisi dengan baik terhadap gulma. Selain itu tanaman ini mampu menutup
tanah dengan baik pada umur 4 – 6 minggu setelah tanam. Tumbuh baik bersama
rumput-rumputan yang tinggi seperti rumput Guinea dan rumput gajah.
Pertumbuhan bunga telang terbaik di bawah sinar matahari penuh. Bunga ini juga
mampu beradaptasi terhadap lahan yang luas. Bunga telang adalah salah satu dari
sebagian kecil kacang polong yang dengan baik dapat menyesuaikan diri pada tanah
liat di daerah lembab. Kebutuhan curah hujan tahunan untuk dapat bertahan
serendah-rendahnya 400 mm. Habitat bunga telang adalah tumbuhan tropika dataran
rendah lembab dan agak lembab.
Hari : Senin
Jam : 10.31 – 13.00
Tanggal : 16 Oktober 2023
Tempat : Laboratorium Farmakognosi Kampu C FFS Uhamka
C. Prsedur kerja.
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bersihkan bunga telang dari kotoran dan debu
3. Semprot dengan alkohol agar mikroba dan jamur tidak mudah tumbuh
4. Tempel bunga telang diatas karton dengan solasi kecil
5. Letakkan karton bunga telang secara berlapis dengan karton atau kardus lain
6. Diamkan dan tunggu hingga benar-benar kering
7. Lakukan pelabelan pada herbarium bunga telang yang telah kering
8. Lapisi karton herbarium dengan plastik parcel dan hias dengan rapi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bunga telang (Clitoria ternatea L.) sering disebut juga sebagai butterfly pea atau blue
pea merupakan bunga yang khas dengan kelopak tunggal berwarna ungu, biru, merah muda
(pink) dan putih (Budiasih, 2017). Tanaman bunga telang tumbuh baik pada berbagai
kisaran jenis tanah, toleran terhadap kelebihan hujan maupun kekeringan. Faktor inilah
yang menjadikan bunga telang mudah ditemui di Indonesia dan menyebar ke negara-negara
beriklim tropis dan subtropis (Alnanda et al., 2017). Bunga telang mengandung tanin,
karbohidrat, saponin, triterpenoid, polifenol, flavanol glikosida, protein, alkaloid,
antrakuinon, antosianin, stigmasit 4ena-3,6 dion, minyak volatil dan steroid (Budiasih,
2017).
Kegunaan herbarium tumbuhan bunga telang (Clitoria ternatea L.) secara umum
antara lain : 1. Sebagai pusat referensi 2. Sebagai Lembaga dokumentasi 3. Sebagai pusat
penyimpanan data. 1. Sebagai pusat pusat referensi: merupakan sumber utama untuk
identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis
tumbuhan langka, pencinta alam dan para petugas yang bergerak konservasi alam. 2.
Sebagai Lembaga dokumentasi : merupakan koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti
tipe taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dan lain-
lain. 3. Sebagai pusat penyimpanan data: Ahli kimia memanfaatkannya untuk mmempelajari
alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker, dan
sebagainya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimum sebaiknya bahan tumbuhan bunga telang
(Clitoria ternatea L.) yang akan diherbariumkan dipres selama satu minggu, dan paling lama
dua minggu untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Hal ini sesuai dengan litertur
Onrizal (2005) yang menyatakan bahwa Herbarium kering, cara keringmenggunakan dua
macam proses yaitu: a. Pengeringan langsung, yakni tumpukan material herbarium yang
tidak terlalu tebal di pres di dalam sasak, untuk mendpatkan hasil yngoptimum sebaiknya di
pres dalam waktu dua minggu.
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan herbarium pada bunga telang adalah bahwa proses ini
penting untuk dokumentasi dan penelitian keanekaragaman hayati. Herbarium adalah
kumpulan spesimen tumbuhan yang telah dikeringkan, ditempatkan dalam lembaran kertas,
dan dilabeli dengan informasi penting tentang tumbuhan tersebut. Pembuatan herbarium
pada bunga telang memiliki beberapa manfaat:
Dengan membuat herbarium bunga telang, kita dapat meningkatkan pemahaman kita
tentang spesies ini, menjaga rekam jejak keanekaragaman hayati serta mendukung
penelitian dan pendidikan di bidang botani dan ekologi.
Daftar Pustaka
Budiasih, K.S. 2017. Kajian Petonsi Farmakologis Bunga Telang (Clitoria ternatea).
Di dalam: Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan
Literasi Kimia pada Era Global. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Ruang
Seminar FMIPA UNY: 14 Oktober 2017. Hal: 201-206.
Chordia, T., Roll, R. andSubrahmanyam, A., 2002 : Order Imbalance, Liquidity, and
Market Returns,Journal of Financial Economics,No. 65, 111-130.