Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERIKANAN

ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada praktikum mata kuliah
Mikrobiologi Tahun Akademik 2017-2018

Disusun Oleh :
Kelompok 3/ PSDKU Pangandaran

M. Daffa Ghifary 230110170178


Nia Isnaini 230110170179
Pipit Fitriyani 230110170180
Ana Akmalia Putri S. 230110170182
Anggita Hayu P. 230110170186

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
PANGANDARAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Angka Lempeng
Total (ALT)” mata kuliah Mikrobiologi Perikanan. Adapun penulisan laporan
praktikum ini bertujuan untuk menentukan Angka Lempeng Total (ALT) pada
sampel yang telah ditentukan.
Selama proses pelaksanaan praktikum sampai dengan penyusunan laporan
praktikum ini tentu penulis menemui berbagai kendala yang tidak bisa penulis
pecahkan sendiri. Oleh karenanya begitu banyak pihak yang telah membantu
sampai dengan proses penyusunan laporan ini seleasai.
Oleh karenanya, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Pembimbing Mata Kuliah Biokimia Perairan beserta Asisten Laboratorium yang
telah senantiasa membimbing penulis dimulai dari pelaksanaan praktikum sampai
dengan tahap menyelesaikan laporan ini.
Tak lupa penulis menghaturkan ucapan terimakasih yang dalam kepada
banyak pihak yang telah membantu membimbing dan memberi masukan selama
proses penyusunan laporan percobaan ini.
Dalam menyusun laporan praktikum ini, penulis menyadari begitu
banyaknya kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran dari
berbagai pihak agar laporan praktikum ini bisa menjadi lebih baik terlebih untuk
penyusunan laporan praktikum berikutnya.

i
DAFTAR ISI

BAB HALAMAN
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................... iv
I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 1
1.3 Manfaat ...................................................................................... 1
II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 2
2.1 Angka Lempeng Total ............................................................... 2
2.2 Cemaran ..................................................................................... 3
2.3 Cemaran Mikroba ...................................................................... 3
2.4 Koloni ........................................................................................ 3
III METODOLOGI ............................................................................. 4
3.1 Alat dan Bahan .......................................................................... 4
3.3 Prosedur Praktikum ................................................................... 5
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 6
4.1 Hasil Praktikum ......................................................................... 6
4.2 Pembahasan ............................................................................... 6
V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 7
5.1 Simpulan .................................................................................... 7
5.2 Saran .......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 8
LAMPIRAN ............................................................................................. 9

ii
DAFTAR TABEL
No Data Hasil Pengamatan Halaman
1 Alat Praktikum Penentuan Angka Lempeng Total ........................... 4
2 Bahan Praktikum Penentuan Angka Lempeng Total ........................ 4

iii
DAFTAR GAMBAR
No Praktikum Halaman
1 Diagram Alur Prosedur Praktikum.................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini susu formula bayi diperuntukkan sebagai pengganti maupun
pendamping ASI. Salah satu kerugian pemberian susu formula pada bayi adalah
meningkatnya risiko infeksi dari susu formula yang terkontaminasi.1,5 Susu
formula bayi merupakan sumber nutrisi pada sebagian bayi yang tidak bisa
mendapatkan ASI. Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mengonsumsi susu formula
memiliki faktor risiko penyakit infeksi yang lebih besar dibandingkan dengan yang
mendapatkan ASI. Hal ini disebabkan pada usia tersebut, sistem imun bayi belum
terbentuk dengan baik. Oleh karena itu penting sekali mengawasi keamanan susu
formula dengan lebih ketat dibandingkan produk makanan untuk orang dewasa.
Selain dari kasus susu formula yang terkontaminasi masih banyak lagi
produk-produk makanan maupun jajanan yang tidak layak untuk dikonsumsi karena
telah terkontaminasi oleh mikroba yang berlebihan. Untuk mengetahui apakah
produk tersebut layak atau tidak dapat diuji dengan menghitung jumlah mikroba
menggunakan metode Angka Lempeng Total (ALT).
ALT dapat dipergunakan sebagai indikator proses higine sanitasi
produk,analisis mikroba lingkungan pada produk jadi, indikator proses
pengawasan, dan digunakan sebagai dasar kecurigaan dapat atau tidak diterimanya
suatu produk berdasarkan kualitas mikrobiologinya. Studi ini bertujuan untuk
memberikan gambaran keamanan susu formula bayi, khususnya angka lempeng
total.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu menghitung cemaran mikroba dalam tanaman
air kamomba.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu mengetahui jumlah cemaran mikroba dalam
tanaman air kamomba

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Angka Lempeng Total (ALT)
Angka Lempeng Total (ALT ) pada tumbuhan merupakan jumlah koloni
kapang atau khamir atau kapang khamir per gram atau per mililiter sampel yang
ditentukan melalui metode standar (BPOM, 2006). Uji angka lempeng total
bertujuan untuk menunjukkan jumlah mikroorganisme dalam suatu sediaan dengan
metode hitungan cawan. Jika sel masih dapat ditumbuhkan pada medium agar,
maka sel mikrobia tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang
dapat langsung dilihat dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
Cara perhitungan koloni yaitu dengan memilih cawan yang ditumbuhi koloni
dengan jumlahnya berkisar antara 25 koloni – 250 koloni. Beri tanda pada koloni
yang telah dihitung untuk menghindari perhitungan ulang. Bila ada koloni yang
menyebar dihitung sebaga satu koloni. Akan tetapi bila lebih dari 25% koloni yang
tumbuh pada cawan adalah koloni yang menyebar, maka cawan tidak perlu
dihitung. Perhitungannya (jumlah koloni per ml sampel) adalah dengan mengalikan
jumlah rata-rata koloni dari pengenceran yang dipilih dengan kebalikan dari faktor
pengenceran. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Faktor pengenceran = (pengenceran) x (jumlah yang ditumbuhkan)
b. Jumlah koloni = (jumlah koloni) x (1/faktor pengenceran)
Jumlah koloni kapang dalam bahan makanan atau makanan tersebut dapat
dinyatakan dengan Angka Lempeng Total (ALT) koloni kapang dalam makanan
yang tercemar oleh kapang. Kualitas mikrobiologi makanan
ditentukan berdasarkan beberapa macam aspek, salah satu diantaranya berdasarkan
ALT koloni kapang dengan mengacu pada ketentuan dari DIRJEN POM dibawah
ini, sehingga dapat ditentukan kelayakan konsumsi bahan makanan atau makanan
yang diperiksa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dalam
bahan pangan dapat bersifat fisik, kimia, atau biologis. Mossel (1971) telah
membagi faktor-faktor tersebut, yaitu:
1. Intrinsik, yaitu sifat-sifat dari bahan pangan itu sendiri.

2
2. Pengolahan, yaitu perubahan dari mikroflora awal sebagai dari cara pengolahan
bahan pengolahan.
3. Ekstrinsik, yaitu kondisi lingkungan dari penanganan dan penyimpanan bahan
pangan.
4. Implisit sifat-sifat organisme itu sendiri.
Kondisi penyimpanan mempengaruhi aktivitas air dan potensial redoks.
Aktivitas air dari makanan dapat naik oleh keadaan penyimpanan yang lembab.
Permukaan makanan yang berhubungan dengan udara akan memungkinkan
perkembangan jenis-jenis mikroorganisme oksidatif, sedangkan pengemasan
secara vakum akan memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme anaerob atau
fakultatif anaerob (Tahudi, 2011).
Pada saat penyimpanan, roti akan mengalami beberapa kerusakan jika
disimpan terlalu lama dan tidak disimpan ditempat yang tepat. Kerusakan roti
meliputi kerusakan fisik roti misalnya mengerasnya tekstur, tumbuhnya kapang,
dan ketengikan (US Wheat Association, 1981). Kapang yang paling sering
ditemukan dalam roti adalah Rhizopus stolonifer, Penicillium expansum, P.
Stoloniferum, Aspergillus niger, Neurosporasitophila, Mucor sp dan Geothricum
sp. Menurut Frazier dan Westhoff (1978), pertumbuhan kapang ini berasal dari
udara selama pendinginan roti, penanganan, pembungkusan atau dari alat pemotong
(Octarina, 2007).
2.2 Cemaran
Cemaran bahan kimia,fisik,biologik yang keberadaannya dalam pangan pada
batas tertentu dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
2.3 Cemaran Mikroba
Dalam pangan pada bats tertentu dapat menimbulkan resiko terhadap
kesehatan.Mikroba itu sendiri disebut juga mikroorganisme atau jasad renik dimana
makhluk hidup sederhana yang terbentuk dari satu atau beberapa sel yang hanya
dapat dilihat dengan bantuan suatu peralatan khusus(mikroskop) yaitu mencakup
virus,bakteri,mikro alga,protozoa,khamir dan kapang.
2.4 Koloni
Koloni merupakan kumpulan mikroba pada media kultur padat dan semi padat
yang dapat dilihat secara visual.

3
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai
berikut :
Tabel 1. Alat Praktikum Penentuan Angka Lempeng Total
No Nama Alat Fungsi
1 Labu erlenmeyer Tempat mencampurkan larutan dan sampel

2 Tabung reaksi Untuk mereaksikan larutan


Mortar dan pistil Untuk menumbuk sampel
3

Untuk mengukur volume yang akan


4 Beaker glass
direaksikan

6 Cawan Petri Tempat pembiakan mikroba mikroba

7 Pipet Mengambil sampel larutan

8 Bunsen Spiritus Memanaskan sampel yang akan diteliti

9 Lup (kaca pembesar) Melihat mikroba

Untuk mengambil ekstrak sample yang telah


10 Spatula
ditumbuk

Untuk menutup sampel agar tidak


11 Aluminium foil
terkontaminasi zat lain

Tabel 2. Bahan Praktikum Penentuan Angka Lempeng Total


No Nama Bahan Fungsi
1 Natrium Agar Medium tempat pembiakan mikroba

2 Aquades Mencairkan ekstrak sample

3 Cabomba Sampel yang akan diteliti

4
3.2 Prosedur Praktikum
Gambar 1. Diagram Alur Prosedur Praktikum

Sampel ditimbang 1 gr/ml

Dimasukkan kedalam erlenmeyer, lalu


ditambah 9 ml aquades (10-1)

Diambil 1 ml, lalu dimasukkan kedalam


tabung reaksi berisi 9 ml aquades (10-2)

Diambil 1 ml dari larutan sebelumnya


dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi 9
ml aquades (10-3)

Diambil 1 ml dari pengenceran 10-3, lalu


dimasukkan kedalam cawan petri

Nutrien Agar (NA) ditambahkan kedalam


cawan petri (9 ml)

Homogenkan

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2018 pada pukul 15.00
WIB sampai dengan 15.30 WIB di Ruang 1 Kampus Wonoharjo PSDKU
Pangandaran.
Dari biakan mikroba ekstrak tanaman Camomba yang didiamkan dalam
medium Natrium Agar secara inokulasi selama kurang lebih 24 jam dapat diketahui
jumlah cemaran mikroba dari tanaman Cabomba dapat dihitung sebagai berikut.
1
Dapat dihitung dengan rumus : ∑ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑏𝑎 𝑥 10−𝑛

Keterangan : n = jumlah pengenceran


1
Hasil praktikum ∑ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 = 25 𝑥 10−3

= 0,4 x 10-3
4.2 Pembahasan
Menurut SNI cemaran maksimum mikroba dalam tanaman untuk konsumsi
yaitu 5 X 105 ,sedangkan hasil praktikum menunjukan bahwasanya cemaran di
dalam sample tanaman kamomba yang di ekstrak berjumlah 0,4 x 10-3 untuk itu
tanman ini masih dalam batas tolelir atau masih layak untuk dimanfaatkan dan
aman apabila terkonsumsi dari segi cemaran mikrobanya.

6
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel tanman air kamomba memiliki jumlah
cemaran yang masih dibawah SNI sehingga masih bisa dimanfaatkan dan tidak
berbahay apabila terkonsumsi.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum ini tingkat steril harus sangan diperhatikan agar
hasil yang di dapat akurat karena tidak terpapar mikrobe dari lingkungan.

7
DAFTAR PUSTAKA

BSNi. (2009). Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dalam Pangan. Bogor: Badan
Standardisasi Nasional.
Puspandari, N., & Isnawati, A. (2015). Deskripsi Hasil Uji Angka Lempeng Total
(ALT) Pada Beberapa Susu Formula Bayi. Jurnal Kefarmasian Indonesia
Vol.5 No.2, 102-112.
Sutarma. (2000). KULTUR MEDIA BAKTERI. Jurnal Penelitian, 52-57.

8
LAMPIRAN

Tanaman Cambomba Aquades

Mortar dan Pistil


Bunsen Spiritus

Penimbangan berat Cambomba 1 gr


Ekstrak Larutan Tanaman Cambomba

Larutan sampel 10-2 & 10-3


Sampel yang telah di homogenkan

Anda mungkin juga menyukai