Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KI 4221 KIMIA FORENSIK

ANALISA SIDIK JARI

Nama : Zico Daniel Despen Sihombing


NIM : 10518049
Tanggal Percobaan : 9 Februari 2022
Asisten : Vanessa Ocktavianikita

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
ANALISA SIDIK JARI

I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Menentukan jenis atau pola sidik jari pada tangan manusia.

II. TEORI DASAR


Untuk mengungkapkan motif dan menentukan tindak lanjut atas suatu tindak
kejahatan pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Proses penyelidikan meliputi
pengumpulan barang bukti, olah tempat kejadian perkara dan analisis forensik kepada
korban-pelaku. Identitas dan rekam jejak pelaku serta korban sangat berguna untuk
mengungkapkan suatu tindak kejahatan. Salah satu cara untuk mengungkap identitas
pelaku dan korban adalah melalui analisis forensik. Analisis forensik dilakukan
dengan mengidentifikasi sidik jari yang ditinggalkan pelaku di tempat kejadian
perkara dan sidik jari korban (korban yang dimaksud adalah korban meninggal tanpa
identitas) jika masih memungkinkan untuk mengambil sampel sidik jari korban.
Petugas penyelidikan akan mengambil sampel sidik jari. Sampel sidik jari tersebut
akan diubah menjadi suatu formula melalui pengolahan citra, thresholding, dan
binerisasi gambar. Formula yang dihasilkan adalah dalam bentuk pola biner. Setelah
mendapatkan pola biner, dilakukan pencocokan pola biner sidik jari dengan database
tersimpan. Dalam permasalahan pencocokan sidik jari ini, algoritma pencocokan
string tepat untuk diimplementasikan (Muslimah, 2019).
Sidik jari merupakan rekaman lukisan garis-garis jari yang biasa diperoleh
dengan cara dibuat dengan sengaja atau tidak dengan sengaja. Sidik jari yang dibuat
dengan sengaja dilakukan dengan melapisi jari-jari tangan dengan zat warna (tinta,
cat, darah) yang dilekatkan pada benda-benda tertentu akan menghasilkan lukisan
sidik jari. Menurut Abdussalam (2019:359-360) dalam bukunya yang berjudul Buku
Pintar Forensik memberikan pengertian bahwa sidik jari adalah lekukan yang
ditimbulkan oleh garis-garis paralel yang tinggi letaknya pada kulit yang berhimpun
sehingga membentuk suatu pola di bagian tengahnya ujung jari (Ifra, 2021).

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah brush wajah, kertas, dan perekat
(selotip).
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah lotion atau hand body dan
karbon.

IV. CARA KERJA


3.1 Metode 1
Mula-mula seluruh permukaan jari pada tangan kanan dioles menggunakan
lotion. Kemudian, kelima jari tersebut ditempelkan pada kertas kosong secara
perlahan. Lalu, karbon dengan jumlah sedikit diambil menggunakan brush dan
karbon ditepuk-tepuk di atas sidik jari yang telah dibuat sebelumnya. Brush
diputar secara perlahan dan sidik jari yang telah terlihat diambil menggunakan
selotip untuk ditempelkan pada kertas.

3.2 Metode 2 (Validasi)


Mula-mula seluruh permukaan jari pada tangan digosok ke permukaan karbon.
Kemudian, sidik jari pada tangan tersebut diambil menggunakan selotip secara
perlahan. Lalu, sidik jari yang berada pada selotip ditempelkan ke permukaan
kertas kosong untuk dapat dianalisis.

V. DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA


4.1 Data Pengamatan

(A) (B) (C) (D) (E)


Gambar 4.1 Sidik jari tangan kanan metode 1
(A) Jempol, (B) Telunjuk, (C) Jari Tengah, (D) Jari Manis, (E) Kelingking
(A) (B) (C) (D) (E)
Gambar 4.2 Sidik jari tangan kanan metode 2
(A) Kelingking, (B) Jari Manis, (C) Jari Tengah, (D) Telunjuk, (E) Jempol

Gambar 4.3 Sidik jari telunjuk Fifi tangan kanan metode 1

4.2 Pengolahan Data


Keterangan :
: Core
: Delta
Tabel 4.1 Hasil analisis pola sidik jari
Jari Gambar Tipe Sidik Jari Keterangan

Terdapat 2 delta
dan 1 core, yang
bila ditarik garis
Jempol kanan Plain whorl dari kedua delta
maka akan
memotong bulatan
di tengah.
Terdapat 2 delta (1
delta tidak terlalu
terlihat) dan 1
core, yang bila
Telunjuk kanan Plain whorl
ditarik garis dari
kedua delta maka
akan menyinggung
bulatan di tengah.

Terdapat 2 delta
dan 1 core, yang
bila ditarik garis
Jari tengah kanan Plain whorl dari kedua delta
maka akan
memotong bulatan
di tengah.

Terdapat 2 delta
dan 1 core, yang
bila ditarik garis
Jari manis kanan Plain whorl dari kedua delta
maka akan
menyinggung
bulatan di tengah.
Terdapat 1 delta
dan memiliki pola
lekukan yang
Kelingking kanan Ulnar loop
terbuka ke arah
kelingking atau
tulang ulna.

Terdapat 2 delta
dan 1 core, yang
bila ditarik garis
Telunjuk kanan
Plain whorl dari kedua delta
Fifi
maka akan
memotong bulatan
di tengah.

VI. PEMBAHASAN
Daktiloskopi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu daktulos yang berarti jari, atau
garis jari dan scopeoo yang berarti mengamati, kurang lebih artinya mengamati jari,
dan bisa disimpulkan sidik jari. Ilmu daktiloskopi adalah sebuah ilmu yang
mempelajari gambar dan pola yang terdapat pada sidik jari, sidik jari merupakan ciri
tetap dari seseorang karena sidik jari dapat digunakan sebagai salah satu sumber
terpercaya dalam sebuah identifikasi seseorang untuk keperluan pengenalan kembali
identifikasi seseorang. Dasar dari penggunaan sidik jari adalah tiap manusia
mempunyai sidik jari yang berbeda satu dengan yang lainnya, sidik jari manusia tidak
pernah berubah dari mulai lahir sampai mati. Penyelenggaraan daktiloskopi adalah
kegiatan mencari, menemukan, mengambil, merekam, mengamati, mempelajari,
mengembangkan, merumuskan, mendokumentasikan, mencari kembali dokumen, dan
membuat keterangan sidik jari seseorang. Kegiatan pelaksanaan dari hal tersebut di
atas dilakukan oleh orang yang ahli dalam teknis identifikasi sidik jari atau yang biasa
dikenal dengan petugas unit identifikasi sidik jari. Sidik jari sendiri merupakan hasil
reproduksi tapak jari, baik yang sengaja diambil atau dicapkan dengan tinta khusus
sidik jari maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh
dengan kulit telapak tangan maupun kaki. Dalam sidik jari untuk keperluan pendataan
dikenal dengan istilah data sidik yaitu rekaman jari tangan atau telapak kaki yang
terdiri atas kumpulan alur garis-garis halus dengan pola tertentu. Di dalam ilmu sidik
jari, terdapat 3 dalil atau aksioma yaitu sebagai berikut (Hadaris S Has, 2020).
1. Jika dilihat secara rinci, setiap jari hanya memiliki ciri-ciri garis tersendiri
(sidik) dan tidak dimiliki oleh orang lain.
2. Sidik jari mulai muncul dalam janin sejak bulan ke-4 dalam kandungan dan
tidak akan berubah seumur hidup bahkan sampai meninggal.
3. Seperangkat sidik jari dapat dirumuskan, sehingga dapat diadministrasikan
(disimpan dan dicari kembali).
Sidik jari adalah garis-garis yang terdapat di kulit ujung jari tangan kanan
maupun tangan kiri seseorang. Dalam menganalisis sidik jari, ahli forensik melihat
adanya keberadaan core dan deltas. Core adalah titik bakil pada tonjolan sidik jari
yang membentuk lekukan atau pusat dari whorl atau loop. Deltas adalah daerah
segitiga yang dekat dengan lingkaran. Terdapat 3 pola sidik jari yang dikenal sejauh
ini yaitu arch, loop, dan whorl (Gambar 6.1).

Gambar 6.1 Pola sidik jari (GmbH, 2022)


Pola arch ditandai dengan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya
datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari
lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah- tengah. Kemudian, pola sidik jari
ini tidak memiliki lines, deltas, atau cores. Pola sidik jari arch ini dapat dikatakan
langka dikarenakan hanya terdapat 5% dari total populasi manusia di bumi yang
memiliki pola sidik jari ini. Pola sidik jari arch ini dibedakan kembali menjadi 2,
yaitu plain arch dan tented arches (Gambar 6.2). Plain arch ini dicirikan dengan
adanya permukaan yang menonjol dimana aluran ini masuk dari satu sisi dan keluar
dari sisi yang lain. Kemudian, hal yang lebih mudah dipahami dari plain arch ini yaitu
tidak adanya core maupun delta. Pada tented arches, memiliki bentuk yang sama
dengan plain arch hanya saja pada pola ini memiliki spike atau tent pada pusat sidik
jari. Hal yang lebih mudah dipahami dari tented arches ini yaitu adanya 1 core dan 1
delta (Patel & Patel, 2013).

Gambar 6.2 Pola sidik jari arch (Patel & Patel, 2013)
Pola loop ditandai dengan adanya permukaan dengan bentuk menonjol yang
keluar dan masuk dari arah atau sisi yang sama. Kemudian, pola sidik jari ini
memiliki 1 core dan 1 delta. Pola sidik jari loop ini merupakan pola sidik jari yang
dimiliki oleh banyak orang dengan kisaran 60% dari total populasi yang memiliki
sidik jari ini. Pola sidik jari loop ini dibedakan kembali menjadi 2, yaitu ulnar loop
dan radial loop (Gambar 6.3). Ulnar loop ini disebut juga sebagai loop kanan
dikarenakan memiliki pola membuka ke arah kanan atau tulang ulna (kelingking).
Kemudian, hal yang lebih mudah dipahami dari ulnar loop ini yaitu adanya 1 core
dan 1 delta yang berada di sisi kiri. Pada radial loop, disebut juga sebagai loop kiri
dikarenakan memiliki pola membuka ke arah kiri atau tulang radial (jempol).
Kemudian, hal yang lebih mudah dipahami dari radial loop ini yaitu adanya 1 core
dan 1 delta yang berada di sisi kanan (Patel & Patel, 2013).

Gambar 6.3 Pola sidik jari loop tangan kanan (Patel & Patel, 2013)
Pola whorl ditandai dengan adanya dua delta dan sedikitnya satu garis
melingkar di dalam pattern area yang berjalan di depan kedua delta (Hadaris S Has,
2020). Pola sidik jari ini hanya dimiliki oleh 30% orang dari total populasi manusia di
bumi. Whorl sendiri terbagi menjadi plain whorl, central pocket whorl, double loop
whorl, dan accidental whorl (Gambar 6.4). Pada plain whorl, garis yang
dihubungkan antar delta akan memotong ataupun menyinggung puncak sidik jari di
sekitar core. Pada central pocket whorl, bila ditarik garis dari satu delta ke delta
lainnya maka tidak akan memotong ataupun menyinggung puncak sidik jari di sekitar
core. Pada double loop whorl, terbentuk akibat adanya 2 pola loop yang bergabung
menjadi seperti bentuk S. Pada accidental whorl, mengandung 2 atau lebih pola sidik
jari yang bukan kombinasi dari sidik jari plain arch atau bentuk lainnya dari berbagai
pola sidik jari (Patel & Patel, 2013).

Gambar 6.4 Pola sidik jari whorl (Aziz, 2018)


Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
sidik jari tangan kanan untuk jempol, telunjuk, jari tengahm dan jari manis memiliki
pola plain whorl. Hal ini dibuktikan dengan adanya 2 delta dan 1 core, yang bila
ditarik garis dari kedua delta maka akan menyinggung bulatan atau tonjolan di tengah
(di sekitar core). Berbeda halnya untuk jari kelingking, jari kelingking tangan kanan
memiliki pola ulnar loop, hal ini dibuktikan dengan adanya 1 delta di sebelah kiri dan
memiliki pola lekukan yang terbuka ke arah kelingking atau tulang ulna. Untuk
pengolahan data pola sidik jari satu per satu dapat dilihat pada pengolahan data
khususnya pada Tabel 4.2.
Kemudian, berdasarkan hasil analisis sidik jari seluruh anggota kelompok,
dapat diketahui bahwa sidik jari pada Gambar 4.3 merupakan sidik jari telunjuk
tangan kanan Fifi. Pola sidik jari tersebut ialah plain whorl, hal ini dibuktikan dengan
garis yang dihubungkan antar delta memotong ataupun menyinggung puncak sidik
jari di sekitar core dan adanya 2 delta dan 1 core.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, diperoleh bahwa pola sidik jari pada jempol, telunjuk,
jari tengah, dan jari manis tangan kanan adalah plain whorl, sedangkan pola sidik jari
kelingking tangan kanan adalah ulnar loop. Kemudian, untuk pola sidik jari telunjuk
tangan kanan Fifi adalah plain whorl.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Aziz, N. (2018). The Mystery of Fingerprint Found in Al Quran. Journal of
Humanities and Social Science, 23(2), 23–30. https://doi.org/10.9790/0837-
2302032330
GmbH, P. M. (2022). Three Fingerprint Types on White Background. Alamy.
https://www.alamy.com/three-fingerprint-types-on-white-background-loop-
whorl-arch-patterns-vector-illustration-image358055825.html
Hadaris S Has, A. N. (2020). Modul Daktiloskopi antara Tantangan, Peluang, dan
Harapan (Panjibudi (ed.); 1st ed.). Percetakan Pohon Jaya.
Ifra, I. H. (2021). Pembuktian Sidik Jari (Daktiloskopi) Forensik. Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan HAM Republik Indonesia.
http://www.ditjenpas.go.id/pembuktian-sidik-jari-daktiloskopi-forensik
Muslimah, S. L. (2019). Analisis Forensik Sidik Jari pada Investigasi Kejahatan
Menggunakan Algoritma Pencocokan String. Strategi Algoritma, 1(1), 1–7.
https://www.cybrary.it/0p3n/ram-memory-forensic-analysi
Patel, M. B., & Patel, A. R. (2013). Performance Improvement by Classification
Approach for Fingerprint Identification System. International Journal of
Recent Technology and Engineering, 2(2), 200–203.

Anda mungkin juga menyukai