Anda di halaman 1dari 8

Nama : Reffany Dyah Septatiwi

NPM : 2043700157

Kelas : C

RESPONSI 2

PEMBUATAN GRANUL SIMPLEKS

1. Apa yang dimaksud dengan granulasi, ada berapa macam metode granulasi dan jelaskan.
Jawab:
Granulasi adalah proses pembesaran ukuran serbuk dimana suatu campuran serbuk
yang mempunyai daya kohesi kecil dirubah menjadi ukuran partikel yang lebih besar.
Granulasi dimulai dengan pencampuran bahan aktif yang diperlukan, sehingga dicapai
suatu bentuk bahan aktif melalui proses campuran. Pupuk organik butiran merupakan salah
satu pupuk organik konsentrat dalam kondisi kering dengan kadar air 10-20% (Musnamar,
2005). 3 macam granulasi :
a. Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi
partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang
tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya
digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat
aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak
baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi.
b. Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan
eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar
(granul) dari serbuk semula. Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara
mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
Teknik ini cukup baik digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang
terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan
dan kelembaban.
c. Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung
campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu.
Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya,
namun hanya dapat digunakan pada kondisi dimana zat aktif maupun untuk
eksipiennya memiliki aliran yang bagus, zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.
2. Apa tujuan melakukan granulasi
Jawab:
Tujuan proses granulasi adalah mencegah segregasi campuran serbuk, memperbaiki
sifat alir serbuk atau campuran, meningkatkan densitas ruahan produk, memperbaiki
kompresibilitas serbuk, mengontrol kecepatan obat dan memperbaiki penampilan produk.

3. Sebutkan sifat-sifat granul yang baik.


Jawab:
• Tidak terlalu keras dan tidak rapuh.
• Cukup padat tetapi tidak rapat (masih porous)
• Memberikan sifat kohesi yang baik terhadap tablet yang dibuat.
• Dapat melepaskan zat aktifnya.
• Tidak mudah rusak selama proses pengempaan.
• Bentuk mendekati bundar/sferis
• Tidak terlalu banyak fines (bagian halus dari granul) sehingga tidak mengganggu
sifat alirnya.
4. Sebutkan bahan tambahan/eksipien pada pembuatan granul/tablet, jelaskan
Jawab:
1. Bahan Pengisi (Filler)
Bahan pengisi diperlukan pada sediaan padat khususnya tablet, yang berfungsi untuk
meningkatkan atau memperoleh massa agar mencukupi jumlah massa campuran
sehingga dapat dikompresi/dicetak. Contoh bahan pengisi yang umum diguanakan
dalam formula tablet, antara lain adalah laktosa, mikrokristalin selulosa, dan kalsium
fosfat dibastik (Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013)
2. Bahan Pengikat (Binder)
Bahan pengikat merupakan eksipien yang digunakan dalam formulasi sediaan tablet
yang memberikan gaya kohesif yang cukup pada serbuk antar partikel eksipien sehingga
membentuk struktur tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan. Bahan pengikat
yang umum meliputi gelatin, sukrosa, povidon, metilselulosa, karboksimetilselulosa dan
pasta pati terhidrolisis.
3. Bahan Penghancur (Disintegrant)
Disintegran merupakan eksipien yang berfungsi untuk memfasilitasi hancurnya tablet
ketika terjadi kontak dalam saluran cerna. Contoh bahan penghancur yang digunakan
adalah superdisintegran primogel, polyplasdon dan acdisol (Hadisoewignyo dan
Fudholi, 2013).
4. Bahan Pelincir (Lubrikan)
Suatu pelincir diharapkan dapat mengurnagi gesekan antara dinding tablet dengan
dinding die pada saat tablet akan ditekan ke luar. Contoh antilekat di antaranya adalah
talk, magnesium stearat, dan amilum jagung (Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013).
5. Antilekat (Anti-adherent)
Antilekat bertujuan untuk mengurangi melengket atau adhesi bubuk dan granul pada
permukaan punch atau dinding die.
6. Bahan Pelicin (Glidant)
Pelicin bertujuan untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi
gesekan di antara partikel-partikel.
5. Apa perbedaan antara glidan, lubrikan dan antiadernt
Jawab:
• Glidan : untuk memperbaiki karakteristik granul, mengurangi gesekan antar partikel ,
contoh: mg stearat, magnesium lariul sulfat
• Lubrikan : untuk mencegah pelekatan pada punch ,contoh tidak larut :natrium stereat,
yang larut : na benzoate
• Antiaderen : zat yang memiliki sifat adesif yang kuat terhadap lubang punch dan
kempa
6. Pada pembuatan granul simpleks, menggunakan bahan pengikat dari amylum, sebutkan
amylum apa saja yang biasa digunakan untuk bahan pengikat dan dalam konsentrasi
berapa?
Jawab:
Amilum adalah salah satu bahan penghancur berupa karbohidrat yang terdiri atas
amilosa dan amilopektin, dan banyak banyak terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-
bijian. Amilum yang digunakan Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar-agar, Natrium
Alginat. Dalam konsentrasi Amilum manihot sebagai bahan pengikat biasanya digunakan
5-10%.
7. Apa yang dimaksud dengan bahan pengisi, beri contoh bahan pengisi yang umum
digunakan dan berapa konsentrasinya.
Jawab:
Bahan pengisi diperlukan pada sediaan padat khususnya tablet, yang berfungsi untuk
meningkatkan atau memperoleh massa agar mencukupi jumlah massa campuran sehingga
dapat dikompresi/dicetak. Contoh bahan pengisi yang umum diguanakan dalam formula
tablet, antara lain adalah laktosa, mikrokristalin selulosa, dan kalsium fosfat dibastik
(Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013).
8. Apa yang disebut dengan Pengayak/ayakan, Jenis pengayak dinyatakan dengan apa?
Jawab:
Ayakan atau saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian yang tidak
diinginkan berdasarkan ukurannya, dari dalam bahan curah dan bubuk yang memiliki
ukuran partikel kecil dan bahan adonan atau campuran dari cairannya. Jenis pengayak
dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang tiap cm dihitung searah
dengan panjang kawat. Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan 1 nomor,
dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika
derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk
dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak
dengan nomor tertinggi.
9. Apa yang disebut dengan zat warna, ada berapa macam jenis zat warna, beri contoh
masing-masing 2 macam.
Jawab:
• zat pewarna alami merupakan pewarnaan yang tidak toksik dapat diperbarui
(renewable), mudah terdegradasi dan ramah lingkungan. seperti arang (hitam), daun
suji (hijau), strawberry (merah) , buah naga (merah),
• zat pewarna sintetis untuk berbagai keperluan tidak hanya untuk perwarnaan testil,
barang kerajinan, peralatan rumah tangga, kendaraan dan interior/eksterior bangunan.
seperti allura red, tartrazine, indigoten, fast green.

10. Apa tujuan penggunaan zat warna pada pembuatan granul/tablet.


Jawab:
Tujuan Zat warna ditambahkan dalam sediaan granul/tablet yaitu untuk memperindah
tablet, membedakan dosis, spesifikasi dari pabrik, untuk memudahkan pengawasan
misalnya warna yang pudar menunjukkan bahwa tablet tersebut telah rusak.

PEMBUATAN SALEP DAN PASTA

1. Apa definisi dari salep dan Pasta


Jawab:
a) Salep adalah sediaan setengah padat, ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau
selaput lendir. Basis salep merupakan komponen terbesar yang sangat menentukan
kecepatan pelepasan atau aksi dari obat, sehingga akan mempengaruhi khasiat atau
keberhasilan terapi. Menurut FI. V, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh berbau tengik.
Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau
narkotika adalah 10 %.
b) Pasta menurut Farmakope Indonesia edisi V adalah sediaan semipadat yang
mengandung satu atau lebih bahan yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok
pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air, misalnya pasta natrium
karboksimetileselulosa, kelompok lain adalah pasta gigi berlemak misalnya pasta zinc
oksida. Pasta merupakan salep yang padat, kaku, yang tidak meleleh pada suhu tubuh
dan berfungsi sebagai pelindung pada bagian yang diolesi.
2. Jelaskan penggolongan salep berdasarkan farmakologi dan penetrasi
Jawab:
• Salep epidermis digunakan melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal,tidak
diabsorpsi, kadang-kadang ditambahkan antiseptik anstrigensia untuk meredakan
rangsangan atau anastesi lokal. Dasar salep yang baik adalah dasar salep senyawa
hidrokarbon.
• Salep endodermis adalah salep yang bahan obatnya menembus ke dalam kulit, tetapi
tidak melalui kulit, terabsorpsi sebagian, digunakan untuk melunakkan kulit atau
selapuut lendir. Dasar salep yang terbaik adalah minyak lemak.
• Salep diadermis adalah salep yang bahan obatnya menembus ke dalam tubuh melalui
kulit dan mencapai efek yang diinginkan, misalnya salep yang mengandung senyawa
merkuri iodida, beladona.
3. Jelaskan mengenai persyaratan salep/pasta
Jawab:
• Pemerian: tidak boleh bau tengik
• Kadar: kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep (basis salep) yang
digunakan vaselin
• Homogenitas: jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang
cocok harus menunjukkan susunan yang homogeny.
• Penandaan: etiket harus tertera “obat luar”.
4. Ada berapa macam basis/dasar salep, Jelaskan dan berikan contoh masing-masing
basis/dasar tersebut.
Jawab:
Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam empat kelompok yaitu
dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan
air, dasar salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep
tersebut (Depkes RI, 1995).
• Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, dan sukar dicuci. Tidak
mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama. Contohnya : vaselin album,
vaselin flavum, cera alba, cera flavum
• Dasar salep serap dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas
dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak
(Parrafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi
air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan
(Lanolin). Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emolien (Depkes RI, 1995).
Contoh dari basis salep serap yaitu adaps lanae.
• Dasar salep yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air antara lain
salep hidrofilik dan lebih tepat disebut “Krim”.
• Dasar salep larut dalam air merupakan kelompok yang sering juga disebut sebagai
dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. Contoh dari basis larut
air yaitu PEG atau campurannya.
5. Jelaskan mengenai cara evaluasi salep/pasta.
Jawab:
• Pengamatan organoleptis: Dilakukan pengamatan warna, bau dan konsistensi sediaan
salep.
• Uji homogenitas: Sejumlah salep dioleskan pada plat kaca lalu diamati
homogenitasnya. Salep yang homogen ditandai dengan tidak terdapatnya gumpalan
pada hasil pengolesan, struktur yang rata dan memiliki warna yang seragam
• Uji pH: 1gram salep dan diencerkan dengan 10 mL aquades, kemudian diukur pHnya
menggunakan pH meter
• Pengukur daya sebar: Sebanyak 0,5 g salep diletakkan diantara dua lempeng objek
transparan yang diberi beban 100 g. Pengukuran diameter daya sebar dilakukan setelah
salep tidak menyebar kembali atau lebih kurang 1 menit setelah pemberian beban
• Pengukuran viskositas: Viskositas diukur sebelum dan sesudah penyimpanan
dipercepat dengan menggunakan viskometer Brookfield dengan spindel 7 pada 50
putaran per menit (rpm)
• Penentuan sifat aliran: Sediaan salep diaduk selama 60 detik, lalu dituang ke dalam
gelas piala 100 mL, kemudian viskositasnya diukur pada kecepatan 5, 10, 20, 30 dan
50 rpm. Sifat aliran ditentukan dengan mem-buat rheogram hubungan antara shearing
stress (tekanan geser) dengan rate of shear (kecepatan geser). Tekanan geser
dinyatakan dalam satuan dyne.cm-2, sedangkan kecepatan geser dinyatakan dalam
putaran per menit (rpm)
• Uji kestabilan Evaluasi kestabilan salep dari sediaan ekstrak etanol daun gulma siam
dengan jenis basis salep yang berbeda dilakukan sebelum dan sesudah penyimpanan
dipercepat. Penyimpanan dipercepat dilakukan pada suhu antara 5°C dan 35°C
masing-masing 12 jam selama 10 siklus

Anda mungkin juga menyukai