Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU EKONOMI ISLAM


Tentang
PROFIT DAN BISNIS ISLAM DALAM PERSFEKTIF ISLAM

Di susun oleh kelompok 3 :


Putri nabila ( 2310404016 )
Zaki al zikri ( 2310404029 )
Ahmad supra ( 2310404031 )

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
( IAIN ) KERINCI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah.

Meskipun dalam penyusunan makalah ini banyak menemukan hambatan dan


kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini
dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbang saran dan kritik dari
semua pihak yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Sabtu, 16 september 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan masalah .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1 Pandangan Islam terhadap Profit ......................................................... 2


2.2 Prinsip-prinsip Bisnis dalam Islam yang Mempengaruhi Profit .......... 6
2.3 Peran Profit dalam Ekonomi Islam yang Inklusif ................................ 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9

Kesimpulan .................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia bisnis, tujuan utama perusahaan seringkali diukur dengan


mencapai laba atau profit yang maksimal. Profit adalah salah satu indikator
utama keberhasilan dalam bisnis. Namun, dalam perspektif Islam, profit tidak
hanya dipandang sebagai angka, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung
jawab sosial dan etika bisnis. Islam memiliki pandangan khusus tentang bisnis
yang diatur oleh prinsip-prinsip syariah. Maka, makalah ini akan mengulas
tentang profit dan bisnis dalam perspektif Islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan Islam terhadap profit dalam bisnis?

2. Apa saja prinsip-prinsip bisnis dalam Islam yang mempengaruhi


perolehan profit?

3. Bagaimana peran profit dalam konteks ekonomi Islam yang inklusif?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pandangan Islam terhadap profit dalam bisnis.

2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip bisnis dalam Islam yang berkaitan


dengan profit.

3. Mempelajari peran profit dalam konteks ekonomi Islam yang inklusif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Islam terhadap Profit

Pandangan Islam terhadap profit adalah bahwa keuntungan dalam


bisnis harus diperoleh dengan cara yang halal dan tidak merugikan pihak lain.
Islam mengajarkan bahwa bisnis harus dilakukan dengan etika dan moral yang
baik, serta tidak boleh merugikan pihak lain.

Berikut adalah beberapa prinsip Islam terkait bisnis dan keuntungan:

a. Halal dan haram

Halal

 Bisnis yang dilakukan dengan cara yang halal dan tidak melanggar
hukum syariah
 Bisnis yang dilakukan dengan etika dan moral yang baik, serta tidak
merugikan pihak lain
 Bisnis yang dilakukan dengan prinsip keadilan, yaitu memberikan hak
yang sama kepada semua pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut
 Bisnis yang dilakukan dengan memperhatikan kepentingan sosial,
yaitu memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum[5].

Haram

 Bisnis yang dilakukan dengan cara yang haram dan melanggar hukum
syariah
 Bisnis yang dilakukan dengan etika dan moral yang buruk, serta
merugikan pihak lain
 Bisnis yang dilakukan dengan tidak adil, yaitu memberikan hak yang
tidak sama kepada semua pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut

2
 Bisnis yang dilakukan dengan tidak memperhatikan kepentingan
sosial, yaitu tidak memberikan manfaat bagi masyarakat secara
umum[5].

Dalam pandangan Islam, tujuan umum dalam bisnis adalah untuk


mendapatkan keuntungan bahkan untuk keuntungan yang sebesar-
besarnya namun terkadang usaha mencari keuntungan tersebut melupakan
aspek etika dan moral yang baik[6]. Oleh karena itu, Islam mengatur
bahwa bisnis harus dilakukan dengan cara yang halal dan tidak merugikan
pihak lain serta memperhatikan etika dan moral yang baik.

b. Etika bisnis

Etika bisnis adalah seperangkat nilai moral dan prinsip yang mengatur
perilaku bisnis dan interaksi perusahaan dengan berbagai pemangku
kepentingan. Dalam konteks bisnis, etika bisnis bertujuan untuk
mempromosikan integritas, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Beberapa
prinsip etika bisnis yang penting dalam menjalankan bisnis yang baik adalah:

 Kejujuran dan Integritas : Prinsip ini menekankan pentingnya


kejujuran dan integritas dalam melakukan bisnis. Bisnis harus selalu
berbicara dan bertindak jujur, menghindari segala bentuk kecurangan
atau manipulasi. Kejujuran dalam berbisnis dapat membantu
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan karyawan, serta
memperkuat reputasi perusahaan.
 Menghargai Privasi dan Kerahasiaan: Prinsip ini menekankan
pentingnya menghargai privasi dan kerahasiaan informasi pribadi atau
bisnis orang lain. Dalam bisnis, informasi pribadi atau bisnis orang lain
harus dijaga kerahasiaannya dan tidak digunakan untuk kepentingan
pribadi atau bisnis kita.
 Tanggung Jawab Sosial: Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk
bertanggung jawab atas dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan,

3
dan pemangku kepentingan lainnya. Etika bisnis memandu perusahaan
untuk bertindak secara adil, jujur, dan menghormati hak asasi manusia.
 Keadilan : Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil
terhadap semua pihak, dengan tidak membeda-bedakan dari segala
aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya.
 Integritas Moral: Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak
merugikan orang lain dalam mengambil keputusan dan tindakan bisnis.
Prinsip ini mendorong perusahaan untuk bertindak dengan integritas
dan menghormati nilai-nilai moral yang berlaku[5]
c. Keadilan

Keadilan dalam bisnis Islam adalah prinsip yang sangat penting dan
harus diperhatikan dalam setiap fase ekonomi.

Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan keadilan dalam bisnis
menurut pandangan Islam:

 Pengakuan dan Perlakuan yang Seimbang: Keadilan adalah pengakuan


dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Dalam bisnis,
semua pihak harus diperlakukan dengan adil, termasuk dalam hal
pembagian keuntungan dan kerugian.
 Pemerataan Pendapatan : Islam mengajarkan pemerataan pendapatan
secara proporsiona. Hal ini berarti bahwa keuntungan yang diperoleh
dalam bisnis harus dibagi secara adil antara pemilik usaha, karyawan,
dan masyarakat secara umum.
 Tidak Memanfaatkan Orang Lain: Keadilan dalam bisnis juga berarti
tidak memanfaatkan orang lain secara tidak adil. Misalnya, tidak
melakukan penipuan, pemerasan, atau memanfaatkan kelemahan orang
lain untuk mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.
 Keadilan dalam Kontrak dan Transaksi: Dalam bisnis, kontrak dan
transaksi harus adil dan saling menguntungkan bagi semua pihak yang
terlibat. Hal ini berarti bahwa semua pihak harus memahami dan setuju

4
dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak, dan tidak ada
pihak yang dirugikan secara tidak adil.
 Keadilan dalam Persaingan: Islam mengajarkan persaingan yang sehat
dan adil dalam bisnis. Hal ini berarti bahwa setiap pelaku bisnis harus
berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka,
tanpa melakukan tindakan yang merugikan pesaing secara tidak adil.
 Keadilan dalam Distribusi Sumber Daya : Islam mengajarkan
pengelolaan sumber daya yang adil dan berkelanjutan. Hal ini berarti
bahwa sumber daya alam dan ekonomi harus didistribusikan secara
adil, sehingga semua orang dapat merasakan manfaatnya.

Dalam pandangan Islam, keadilan dalam bisnis bukan hanya


masalah moral, tetapi juga merupakan bagian integral dari sistem ekonomi
yang sehat dan berkelanjutan[5]. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
keadilan ini, bisnis dapat menjadi sarana untuk mencapai kesejahteraan
dan keadilan sosial bagi semua pihak yang terlibat.

d. Kepedulian sosial

Kepedulian sosial merupakan prinsip penting dalam Islam, termasuk


dalam bisnis.

Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan kepedulian sosial dalam
bisnis menurut pandangan Islam:

 Zakat : Zakat adalah salah satu bentuk kepedulian sosial dalam


Islam[1]. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu
untuk memberikan sebagian dari hartanya kepada orang yang
membutuhkan. Dalam bisnis, zakat dapat dianggap sebagai bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan.
 Pemberdayaan Ekonomi : Islam mengajarkan pentingnya
pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampum.
Dalam bisnis, perusahaan dapat membantu pemberdayaan ekonomi

5
dengan memberikan pelatihan dan bantuan modal kepada masyarakat
yang ingin memulai usaha.
 Keadilan Sosial : Keadilan sosial adalah prinsip penting dalam
Islam[5]. Dalam bisnis, keadilan sosial dapat diwujudkan dengan
memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak yang terlibat
dalam bisnis, termasuk karyawan dan masyarakat.
 Pengelolaan Lingkungan : Islam mengajarkan pentingnya menjaga
lingkungan hidup . Dalam bisnis, perusahaan harus memperhatikan
dampak lingkungan dari kegiatan bisnisnya dan berusaha untuk
mengurangi dampak negatifnya.
 Tanggung Jawab Sosial : Dalam Islam, setiap orang memiliki tanggung
jawab sosial untuk membantu sesame . Dalam bisnis, perusahaan harus
memperhatikan tanggung jawab sosialnya dan berusaha untuk
membantu masyarakat yang membutuhkan.

Dalam pandangan Islam, kepedulian sosial merupakan prinsip


penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam bisnis. Bisnis yang
dilakukan dengan memperhatikan kepentingan sosial dapat membantu
menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat, serta
membantu meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan. (
Siddiqi, dkk 1983).

2.2 Prinsip-prinsip Bisnis dalam Islam yang Mempengaruhi Profit

Dalam bisnis Islam, terdapat beberapa prinsip yang mempengaruhi


profit. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:

1) Prinsip Tauhid (Unity): Bisnis harus dilakukan dengan kesadaran akan


keberadaan Allah dan ketergantungan kita kepada-Nya. Hal ini
mengingatkan kita untuk tidak terlalu terikat pada dunia materi dan
mengutamakan kepentingan akhirat.
2) Prinsip Keseimbangan (Equilibrium): Bisnis harus dilakukan dengan
menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi, kepentingan orang

6
lain, dan kepentingan umum. Keuntungan yang diperoleh harus adil
dan tidak merugikan pihak lain.
3) Prinsip Kehendak Bebas (Free Will): Bisnis harus dilakukan dengan
kehendak bebas, artinya setiap individu memiliki kebebasan untuk
memilih jenis bisnis yang sesuai dengan keyakinan dan
kemampuannya.
4) Prinsip Tanggung Jawab (Responsibility): Bisnis harus dilakukan
dengan penuh tanggung jawab terhadap pelanggan, karyawan,
masyarakat, dan lingkungan. Keuntungan yang diperoleh harus
digunakan untuk kepentingan yang lebih luas dan tidak hanya untuk
kepentingan pribadi.
5) Prinsip Murabahah : Prinsip ini mengatur tentang akad jual beli yang
dijelaskan secara detail dan terperinci antara penjual dan pembeli.
6) Prinsip Musyarakah: Prinsip ini mengatur tentang akad kerja sama
untuk mendirikan suatu bisnis dan mengelolanya secara bersama.
Keuntungan dari suatu bisnis akan dibagi berdasarkan kesepakatan
bersama, dan apabila terdapat kerugian, maka harus ditanggung
bersama sesuai perjanjian di awal

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, bisnis dalam Islam


diharapkan dapat menghasilkan profit yang halal dan berkah, serta
memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (Khan, dkk
1993).

2.3 Peran Profit dalam Ekonomi Islam yang Inklusif

Profit dalam ekonomi Islam yang inklusif memiliki peran penting


dalam membangun kesejahteraan masyarakat dan memperkuat stabilitas
keuangan. Berikut adalah peran profit dalam ekonomi Islam yang inklusif:

1. Meningkatkan Produktivitas : Profit dapat meningkatkan produktivitas


dalam bisnis dan mendorong pengembangan ekonomi yang lebih kuat
dan berkelanjutan

7
2. Meningkatkan Stabilitas Keuangan : Profit yang dihasilkan dari bisnis
yang dilakukan dengan prinsip-prinsip Islam dapat membantu
meningkatkan stabilitas keuangan dan mengurangi risiko keuangan.
3. Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan: Profit yang dihasilkan dari
bisnis yang dilakukan dengan prinsip-prinsip Islam dapat membantu
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
4. Membangun Kesetaraan Akses Ekonomi: Profit yang dihasilkan dari
bisnis yang dilakukan dengan prinsip-prinsip Islam dapat membantu
membangun kesetaraan akses ekonomi dan mengatasi ketimpangan
ekonomi antara kelompok masyarakat yang kurang mampu dan yang
lebih mampu.
5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Profit yang dihasilkan dari
bisnis yang dilakukan dengan prinsip-prinsip Islam dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu memenuhi
kebutuhan dasar mereka[2].

Dalam pandangan Islam, profit harus dihasilkan dari bisnis yang


dilakukan dengan cara yang halal dan tidak merugikan pihak lain serta
memperhatikan etika dan moral yang baik. Profit yang dihasilkan harus
digunakan untuk kepentingan yang lebih luas dan tidak hanya untuk
kepentingan pribadi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam
bisnis, profit dapat menjadi sarana untuk mencapai kesejahteraan dan
keadilan sosial bagi semua pihak yang terlibat. ( Chapra, dkk 2008)

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam perspektif Islam, profit dalam bisnis memiliki makna yang lebih
dalam daripada sekadar angka. Hal ini melibatkan etika bisnis, keadilan, dan
tanggung jawab sosial. Profit yang dihasilkan harus sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah, dan penggunaannya harus mempromosikan kesejahteraan umum. Dengan
memahami dan mengikuti pandangan ini, bisnis dapat memberikan manfaat
jangka panjang yang berkelanjutan dalam ekonomi Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Siddiqi, M. N. (1983). Role of the state in the economy of Pakistan. Islamic


Publications.

Khan, M. F. (1993). Islamic banking: The state of the art. Islamic Research and
Training Institute.

Chapra, M. U. (2008). The Islamic vision of development in the light of Maqasid


al-Shariah. Islamic Research and Training Institute.

10

Anda mungkin juga menyukai