Anda di halaman 1dari 18

Aqidah dan Konsep

Ketuhanan dalam Islam


Aqidah and the Concept of Divinity in
Islam

Jurusan Teknologi Pertanian


Universitas Jambi
2023
Aqidah Islamiyah
 Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat.
 Pada keyakinan manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya
dari segala keraguan.
 Aqidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu keimanan kepada Allah
SWT, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, para Rasul, Hari Akhirat, dan
keimanan kepada takdir Allah SWT baik maupun buruknya,yang disebut
atau dikenal dengan Rukun Iman.

 Aqidah literally means something binding (a belief that bind his heart from
all doubts)
 Aqidah according to syara' (religious) terminology, namely belief in Allah
SWT, angels, holy books, the apostles (messengers), the hereafter, and
belief in Allah SWT's destiny, good or bad, which are called or known as
the Pillars of Faith.
Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama
In Islamic law there are two main principles
Pertama: Aqidah yaitu keyakinan pada rukun iman, letaknya
di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara
perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau
asas.
Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti
shalat, puasa, zakat, dan seluruh bentuk ibadah yang
disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik
buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung
kepada yang pertama.

First : Aqidah namely belief in pillar of faith, it is in the


heart and has nothing to do with ways of doing things
(worship). This part is called the main or principle.
Second : Deeds namely ways of charity or worship such as
prayer, fasting, zakat, and all forms of worship which
are referred to as branches. The value of this action is
good or bad or whether it is accepted or not depends
on the first.
Pengaruh Aqidah Islamiyah dari Sisi Pemikiran

The Influence of Aqidah Islamiyah from the Side of Thought

 Aqidah Islam telah berhasil mengeluarkan manusia dari alam


takhayul dan kebodohan dengan menganjurkan manusia untuk
mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki, demi
merenungkan tanda-tanda keagungan Allah SWT sehingga
manusia mampu mencapai kehidupan yang terhiasi dengan
cahaya ilmu.

 Aqidah Islam has succeeded in removing humans from the


realm of superstition and ignorance by advocating humans to
mobilize all their abilities, for the sake of contemplating the
signs of the greatness of Allah SWT so that humans are able to
achieve a life decorated with the light of knowledge.
Pengaruh Aqidah Islamiyah dari Sisi Kehidupan
Sosial

The Influence of Aqidah Islamiyah from Social Side


 Aqidah Islam telah berhasil merubah corak kehidupan masyarakat yang
sebelumnya dilandasi oleh fanatisme suku, warna kulit dan harta benda dengan
corak baru yang dilandasi oleh tolak ukur spiritual (ma’nawiyah), yang
teraktualkan dalam konsep takwa, fadhilah dan persaudaraan insani.
 Dengan demikian, terbentuklah sebuah umat muslim ideal yang hidup di tengan-
tengah masyarakat manusia, yang sebelumnya mereka berpecah belah dan
menjalani kehidupan atas dasar material semata-mata.

 AqidahI slam has succeeded in changing the pattern of people's lives which was
previously based on fanaticism about ethnicity, skin color and property with a new
pattern based on rejects piritual measurement (ma'nawiyah), which is actualized in
the concepts of piety, fadhilah and human brotherhood.
 With Thus, an ideal Muslim community was formed who lived in the midst of
human society, where previously they were divided and lived their lives on purely
material grounds.
Pengaruh Aqidah Islamiyah dari Sisi Etika dan Akhlak
The Influence of Aqidah Islamiyah from Ethics and Morals
side
 Aqidah Islam telah berhasil menumbuhkan kesadaran diri yang mempercayai
bahwa Sang Pencipta Yang Maha Agung yakni Allah SWT selalu
memperhatikan segala tingkah laku manusia, dan setiap sepak terjangnya pasti
memiliki nilai pahala dan dosa.
 Hal ini akan menyebabkan keseimbangan naluri (gharizah) dan tumbuhnya
akhlak yang mulia (dalam dirinya); satu unsur yang dapat kita temukan dalam
seluruh hukum Islam.
 Aqidah Islam has succeeded in cultivating self-awareness which believes that
the Almighty Creator, namely Allah SWT, always pays attention to all human
behavior, and every action must have a value of reward and sin.
 It will lead to a balance of instincts (gharizah) and the growth of noble
character (in him); one element that we can find in all of Islamic law.
Bahaya Penyimpangan Aqidah
Dangers of Deviating Aqidah

 Penyimpangan aqidah yang dialami oleh seseorang


berakibat fatal dalam seluruh kehidupannya, bukan
saja di dunia tetapi berlanjut hingga kesengsaraan
yang tidak berkesudahan di akhirat kelak.

 Deviations aqidah have fatal consequences throughout


his life, not only in this world but continue until endless
misery in the afterlife.
Faktor Penyebab/Causative factor
1. Tidak menguasai pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya pengertian dan
perhatian
2. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak aqidah yang
benar
3. Taqlid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui seleksi yang
tepat sesuai dengan argumen Al-Quran dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh
panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.
4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang shaleh
yang sudah meninggal dunia, sehingga menempatkan mereka setara dengan Tuhan,
atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan.

1. Not mastering the correct understanding of aqidah due to lack of understanding and
attention
2. Fanatical about traditional heritage and ancestry. Because of that he rejected that
aqidah Correct
3. Taqlid is blind to the words of respected figures without going through proper selection
according to the arguments of the Al-Quran and Sunnah. So that if the role model goes
astray, then he is also lost.
4. Excessive (extreme) in loving and elevating saints and pious people who have died, so
as to place them on a par with God, or can do what God does.
Lanjutan..

5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajaran Islam


disebabkan silau terhadap peradaban Barat yang materialistik.
6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar
ajaran Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah
Islam.
7. Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup
dalam pembinaan keagamaan seseorang.

5. Being careless and indifferent in studying Islamic teachings is


caused by a glare towards materialistic Western civilization.
6. Much of the education in the household is not based on Islamic
teachings, so children grow up not knowing Islamic beliefs.
7. The role of official education does not provide an adequate portion
in a person's religious formation.
Faedah Mempelajari Aqidah Islamiyah/Benefits of Studying Aqidah
Islamiyah
a) Membebaskan dirinya dari ubudiyah/penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya
kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.
b) Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu ingat kepada Allah baik dalam keadaan
suka maupun duka.
c) Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang
rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati.
Sehingga dia penuh tawakkal kepada Allah (outer focus of control).

a) Free himself from ubudiyah/servitude to other than Allah, whether in the form of power, wealth,
leadership or others.
b) ShapingA balanced person means always remembering Allah in both happy and sad situations.
c) Hefeel safe from various kinds of fear and anxiety. Fear of lack of sustenance, of life, property,
family, jinn and all humans, including fear of death. So that he is full of trust in Allah (outer focus
of control).
Lanjutan
d. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa, sekokoh gunung. Dia hanya
berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.
e. Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan/ukhuwah dan persamaan. Tidak
beda antara miskin dan kaya, antara pintar dan bodoh, antara pejabat dan
rakyat jelata, antara kulit putih dan kulit hitam dan antara Arab dan bukan,
kecuali takwanya disisi Allah SWT.

d. Aqidah gives strength to the soul, solid as a mountain. He only hopes in Allah
and is happy with all Allah's provisions.
e. Aqidah Islamiyah is the principle of brotherhood/ukhuwah and equality. There
is no difference between poor and rich, between smart and stupid, between
officials and commoners, between white and black and between Arab and not,
except for piety before Allah SWT.
Konsep Ketuhanan dalam Islam
Concept of God in Islam
Meyakini bahwa tidak ada tuhan selain Allah, maha di atas segala-galanya,
satu-satunya yang wajib disembah, diyakini, dipuja, dicintai, diagungkan,
diharap-harapkan dapat memberikan kemaslahatan atau kegembiraan, dan
termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau
kerugian.
Believing that there is no god but Allah, supreme above all things, the only
one who must be worshiped, believed,adored, loved, glorified, hoped to
provide benefits or joy, and also includes something that is feared will bring
harm or loss.
Sejarah Pemikiran Umat Islam tentang Tuhan
History of Islamic Thought about God
 Secara garis besar, ada aliran yang bersifat liberal, ekstrim, dan
ada pula yang moderat yakni bersifat di antara keduanya.
 Sebab timbulnya aliran tersebut adalah karena adanya
perbedaan metodologi dalam memahami Al-Quran dan hadits
dengan pendekatan kontekstual sehingga lahir aliran yang
bersifat tradisional.

 Broadly speaking, there are fractions that are liberal, extreme,


and some are moderate, which are in between.
 BecauseThe emergence of this fractions were due to differences
in methodology in understanding the Al-Quran and Hadith with
a contextual approach, so that a traditional fractions was born.
Aliran dalam Teologi Islam
Currents in Islamic Theology
1) Mu’tazilah : Golongan yang merupakan kaum rasionalis di kalangan muslim, serta
menekankan pemakaian akal pikiran dalam memahami semua ajaran dan keimanan
dalam Islam.
2) Qodariah : Golongan yang berpendapat bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam
berkehendak dan berbuat. Manusia sendiri yang menghendaki apakah ia akan kafir atau
mukmin dan hal itu yang menyebabkan manusia harus bertanggung jawab atas
perbuatannya.
3) Jabariah : Golongan yang berteori bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam
berkehendak dan berbuat. Semua tingkah laku manusia ditentukan dan dipaksa oleh
Tuhan.
4) Asy’ariyah dan Maturidiyah : Merupakan golongan yang pendapatnya berada di antara
Qadariah/Mu’tazilah dan Jabariah.

1) Mu'tazilah : Which group are rationalists among Muslims, and emphasize the use of
reason in understanding all teachings and faith in Islam.
2) Qodariah: Group which believes that humans have freedom of will and action. Humans
them selves determine whether they will be unbelievers or believers and that is what
causes humans to be responsible for their actions..
3) Jabaria : Group which theorizes that humans do not have freedom of will and action. All
human behavior is determined and forced by God.
4) Ash'ariyah andMaturidiyah : Is group whose opinion is in between Qadariah/Mu'tazilah
and Jabaria.
Ketauhidan Kepada Allah
Monotheism to Allah
Pembagian Tauhid
a. Mengesakan Allah dalam Rububiyah-Nya
Maksudnya adalah meyakini keesaan Allah SWT dalam perbuatan-
perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah SWT, seperti mencipta
dan mengatur seluruh alam semesta beserta isinya, memberi rezeki,
memberikan manfaat, menolak mudharat dan lainnya yang merupakan
kekhususan bagi Allah SWT. Hal yang seperti ini diakui oleh seluruh
manusia, tidak ada seorangpun yang mengingkarinya.

Distribution of Tawhid
a. Uniting Allah in His Rububiyah
The point is to believe in the oneness of Allah SWT in deeds that can only
be done by Allah SWT, such as creating and managing the entire universe
and its contents, providing sustenance, providing benefits, rejecting harm
and others which are specific to Allah SWT. This thing is recognized by all
people, no one disagrees.
Lanjutan
b. Mengesakan Allah SWT Dalam Uluhiyah-Nya
Maksudnya adalah mengesakan Allah SWT dalam segala macam ibadah
yang dilakukan. Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat,
harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Di mana umat Islam
harus memaksudkan tujuan dari semua ibadah itu hanya kepada Allah SWT
semata.
c. Mengesakan Allah SWT Dalam Nama (asma’)dan Sifat-Nya
Maksudnya adalah beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT
yang diterangkan dalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Dan juga
meyakini bahwa hanya Allah SWT saja yang pantas untuk memiliki nama-
nama terindah yang disebutkan di dalam Al-Quran dan hadits (yang dikenal
dengan Asmaul Husna).
b. ImpressiveAllah SWT In His Uluhiyah
The point is to unite Allah SWT in all kinds of worship performed. Such as prayer,
prayer, vows, slaughter, resignation, repentance, hope, love, fear and various other
types of worship. Where Muslims must mean the purpose of all worship is only to Allah
SWT alone.
c. ImpressiveAllah SWT In His Names (asma') and Attributes
What this means is believing in the names and attributes of Allah SWT as explained in
the Al-Quran and Sunnah of Rasulullah SAW. And also believe that only Allah SWT is
worthy of having the most beautiful names mentioned in the Koran and hadith (known as
Asmaul Husna).
Implementasi Keimanan dalam Kehidupan
Implementation of Faith in Life

Terminologi Iman : Faith Terminology:


1. Pengucapan lisan 1. spoken pronunciation
2. Keyakinan dengan hati 2. Faith by heart
3. Pengamalan dengan 3. Practice with body parts
anggota tubuh 4. Increased by acts of
4. Bertambah dengan amal obedience
keta’atan 5. Reduced by doing
5. Berkurang dengan immorality
mengerjakan maksiat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai